Skip to main content

Blessing of the Sea Ep 7 Part 3

Sebelumnya...


Ternyata institut yang dimaksud Woo Yang tadi adalah Institut Pengembangan Material Mentah milik Joobo Group.

Chung Yi mengantarkan makanan kesana menggantikan Woo Yang.


Tapi saat tiba di dalam, ia tak menemukan siapa pun disana.

Chung Yi pun meletakkan pesanannya di atas meja.

Saat meletakkan di meja, ia tak sengaja melihat sampel warna di meja lain.

Chung Yi : Cantiknya. Bagaimana bisa ada warna secantik itu?


Chung Yi pun mendekati meja itu dan iseng menyusun warna.

Manajer wanita yang dimaksud Woo Yang datang. Dia datang sambil marah2 di telepon.

"Sedang apa kau?" tanya si manajer.

"Maaf. Tadi ini tampak tidak teratur." jawab Chung Yi.

"Aku tidak suka orang sepertimu. Kau terlalu rajin. Kau dari pesan antar? Kau boleh pergi sekarang." ucap si manajer.

"Aku bisa datang nanti malam untuk ambil mangkuk kosong, bukan?" pintanya.

Si manajer diam saja. Chung Yi bergumam sendiri, terserah.


Chung Yi menuju sepedanya sambil mengatai si manajer wanita aneh.

Matanya lalu melihat sebuah tempat yang ditutupi kain.

Chung Yi masuk kesana dan terkagum2 melihat tanaman yang tumbuh subur disana.

"Apa karena tanah mereka subur?" pikir Chung Yi.


Chung Yi menggali tanah disekitar situ dan menanam bibitnya.

Chung Yi : Aku akan meminjam tanahnya sedikit. Tolong rawat tanamanku juga.


Di rumah Chung Yi, Woo Yang, Hun Jung dan kedua anak mereka lagi asyik makan seafood.

Hun Jung : Sudah lama kita tidak makan daging. Makanlah, Yeol Mae.

Woo Yang : Putra ayah, buka mulutmu. Enak?

Deok Hee datang dan menatap mereka dengan kesal.

Yeol Mae langsung memasukkan udang ke mulut Deok Hee.

Yeol Mae : Nenek Dukun, udangnya enak, bukan?

Deok Hee menampol Yeol Mae.

Deok Hee : Hei, sudah kubilang, berhenti memanggilku nenek. Aku tampak setidaknya sepuluh tahun lebih muda daripada ibumu.


Deok Hee lalu duduk di sebelah Yeol Mae.

Deok Hee : Tapi dari mana kalian mendapatkan udang mahal seperti itu? Aku yakin pasangan pelit ini tidak mungkin membelinya.

Putra mereka mau buka mulut kalau hidangan laut itu dari Hak Kyu. Woo Yang pun langsung menutup mulutnya dan menjelaskan kalau ada donatur tanpa nama.

Woo Yang menuangkan soju ke gelas dan menyuruh Deok Hee minum. Deok menatap mereka curiga.

Deok Hee : Kalian ingin uang sewa dikurangi dengan memberiku makanan ini?

Hun Jung : Bukan, Bu Bang. Ayo, minumlah.

Sekarang, anak2 mereka sudah di dalam.  Hanya tinggal mereka berdua diluar.

Deok Hee : Udang ini langsung mengingatkanku kepada Hak Gyu. Apa dia dirundung dan diganggu di kapal?


Hak Kyu datang dan menatap wajah Deok Hee dari jarak dekat.

Melihat Hak Kyu, Deok Hee mengira dirinya sedang menghayal karena mabuk.

Hak Kyu : Aku masih hidup, Sayang.

Deok Hee marah dan langsung menendang Hak Kyu.

Deok Hee : Apa yang terjadi? Kau bilang akan mencari uang. Kau bilang akan membawa banyak uang.


Keributan pun terjadi.

Deok Hee mengejar Hak Kyu yang lari sambil marah2.

Woo Yang dan Hun Jung coba menghentikannya. Tapi mereka ikut jadi sasaran.


Chung Yi pulang dan berusaha menghentikan keributan itu.

Chung Yi dan Deok Hee jatuh.

Deok Hee meringis kesakitan sambil memegangi punggungnya dan mengaku tidak bisa bergerak.

Deok Hee lalu menggapaikan tangannya ke Hak Kyu. Tapi begitu Hak Kyu menggapai tangannya, ia pun menjambak rambut Hak Kyu.

Terdengar narasi Chung Yi.

"Seperti inilah keadaan kami. Keadaannya selalu gila dan terkadang sulit. Terkadang aku tertawa karena tidak percaya. Tapi kami semua saling menyayangi dan sehat. Setiap hari kami merindukan dan menunggumu.


Di rumahnya, Nyonya Jung sedang menemani Yeol Mae tidur.

Nyonya Jung lalu menatap foto Shi Joon.

Nyonya Joon : Aku merindukanmu, Shi Joon.


Paginya, Deok Hee berdoa.

Deok Hee : Kumohon, Raja Naga. Tolong jaga Ji Na agar dia aman. Tolong jaga Ji Na.

Narasi Chung Yi kembali terdengar.

Chung Yi : Aku yakin Kak Ji Na juga baik-baik saja. Ibu berdoa kepada Raja Naga setiap hari. Tolong jaga dia. Jika mendengar kabarnya, aku akan mengirimimu surat lebih dahulu. Aku merindukanmu, Si Joon Oppa.


Ternyata narasi Chung Yi adalah isi surat Chung Yi untuk Si Joon.

Di sel, teman2 Si Joon meledek Si Joon usai membaca surat itu.

Si Joon marah dan menendang salah satu dari mereka.

Perkelahian tak terhindarkan. Si Joon dikeroyok.

Kamera lalu mensorot beberapa surat dari Chung Yi di lantai.


Ryan menjemput Poong Do di bandara.

Poong Do : Aku akan tampil bersama Eric, pria yang paling kuhormati. Aku harus sopan. Kita akan tampil di mana? Pusat Kesenian Seoul?

Ryan :  Begini sebenarnya... Kau tahu tempat itu.


Chung Yi kembali ke institut Joobo untuk mengambil mangkuknya.

Tapi sapai disana, dia melihat bayangan di dalam kebun tanaman.


Ji Na terlihat di bandara. Ia keluar dari terminal kedatangan.


Bersambung....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...