Skip to main content

Watcher Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Soo Yeon : Aku benar-benar harus pergi?

Young Koon : Kepolisian akan menanggung biaya terapinya. Kau cukup bicara saja.

Soo Yeon : Bagaimana caranya? Ini pengalaman pertamaku.

Young Koon : Seperti saat mengobati flu. Orang Korea selalu berprasangka negatif soal terapi, tapi itu tidak boleh.

Soo Yeon : Lalu kenapa tidak kau saja?

Young Koon : Aku tidak percaya pada terapi.

Soo Yeon : Apa? Lalu kenapa aku?

Young Koon berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Soo Yeon. Soo Yeon mendengus kesal dan mengikuti Young Koon.


Young Koon menunggu Soo Yeon di mobil, di depan Klinik Happines. Tak lama, Soo Yeon masuk.

Young Koon pun menatap Soo Yeon, minta penjelasan, tapi Soo Yeon malah nangis.

Young Koon : Kau sudah mencoba, tapi tidak mempan, ya?

Young Koon lantas memberikan tisu ke Soo Yeon.

Soo Yeon : Terima kasih.

Young Koon : Baguskah?

Soo Yeon : Sangat bagus. Setelah meluapkan isi hatiku, rasanya lega sekali. Lalu aku mulai menangis. Tidak kusangka aku begitu kesepian. Tadi itu sungguh mencerahkan.

Young Koon : Psikiaternya bagaimana?

Soo Yeon : Sudah ganti.


Nah sekarang,, Soo Yeon dan Young Koon sudah kembali ke ruangan tim mereka.

Mereka lagi membahas klinik itu dengan Chi Gwang.

Soo Yeon : Klinik sebelumnya ditutup. Setelah kliniknya ditutup, dokternya keluar negeri.

Young Koon : Kapan?

Soo Yeon : Dua pekan lalu. Kliniknya sangat murah karena dijual cepat. Mencurigakan sekali, termasuk waktunya.

Young Koon : Setelah kita memburu Kura-kura dan Yoon Ji Hoon dirawat, dokternya melarikan diri.

Chi Gwang : Bisa hubungi dokternya?

Soo Yeon : Tidak. Nomornya tidak aktif lagi. Tidak ada riwayat panggilan ke orang dalam negeri juga. Kerabatnya di Korea pun tidak tahu keberadaannya.

Chi Gwang : Tunggu. Jika klinik ditutup, berkasnya harus dipindahkan ke puskesmas setempat.

Chi Gwang lantas menyuruh Young Koon mencari puskesmas yang punya rekam medisnya. Young Koon mengerti dan langsung pergi.


Soo Yeon : Apa aku harus ikut?

Chi Gwang : Kau tetap di sini. Wakil Komisaris Park akan datang untuk negosiasi.


Ji Hoon menjemput Tae Joo dan minta maaf karena terlambat. Ji Hoon lantas mengajak Tae Joo pergi sekarang.

Tae Joo : Ji Hoon-ssi, boleh tahu kenapa kau menangani kasus ini?

Ji Hoon : Sudah lama aku ingin menangani perkara pidana.

Tae Joo : Selain itu?

Ji Hoon terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjelaskan kalau ia hanya penasaran kenapa ibu jarinya dipotong.

Tae Joo : Kau mau balas dendam?

Ji Hoon : Ya. Aku ingin balas dendam. Akan kubebaskan Park Jin Woo lalu mencari tahu dalangnya dan motif mereka. Kau juga menginginkannya, bukan? Kudengar kau mencari pembunuhnya. Jadi, bantu aku, Tae Joo-ya.


Chi Gwang bertemu dengan Tae Joo dan Ji Hoon di ruangan Jin Woo.

Chi Gwang : Kini kita berhadapan sebagai lawan, Pengacara Han.

Tae Joo : Bukan lawan, hanya kolega. Kita kolega yang akan bernegosiasi. Kau ingin tahu anggota Jang Society dari catatan itu, bukan?

Chi Gwang : Ya.


Ji Hoon : Aku tidak bisa membeberkan informasi tentang organisasi polisi rahasia. Itu karena kami saling tidak percaya. Tapi, aku bisa membeberkan hal lain. Misalnya, uang hasil peredaran narkoba.

Chi Gwang : Teruskan.

Ji Hoon : Pindahkan dahulu dia ke sel pribadi dengan toilet siram. Dan izinkan dia berolahraga dua kali sehari. Izinkan dia mengonsumsi obat darah tingginya. Obat yang dia minum belum berizin di Korea.

Ji Hoon meletakkan paper bag kecil, berisi obat Jin Woo, di atas meja.

Chi Gwang : Baik. Teruskan.

Ji Hoon : Kau tahu pencucian uangnya lewat proyek pengembangan kembali. Uang ini digunakan untuk melobi pejabat tinggi pemerintah dan politikus. Jika Wakil Komisaris Park dibebaskan, akan kuserahkan daftar nama, transaksi, dan lokasi. Semua itu untukmu.


Setelah itu, Chi Gwang menemui Jin Woo di ruangan interogasinya.

Chi Gwang : Kenapa kau menawariku daftar transaksi suap? Syaratnya juga tidak sulit. Toilet siram dan izin berolahraga. Benar juga, obat darah tinggi dan juga tidak boleh ada hukuman fisik. Kau akan dipenjara lama.

Jin Woo : Kau penasaran tentang Jang Society. Aku hanya ingin menunjukkan bahwa perbuatan kami benar.

Chi Gwang tertawa mendengarnya.


Setelah itu, Chi Gwang keluar. Soo Yeon yang menunggu diluar, tanya apa maksud omongan Jin Woo.

Chi Gwang : Uang yang dihasilkan Jang Society lewat narkoba disalurkan ke petinggi pemerintahan dan politikus. Dengan itu, mereka bisa melacak lokasi dan penerima uangnya. Akan mudah untuk mengawasi ekonomi pasar gelap. Mereka mengaku niat mereka baik, jadi, prosesnya tidak penting.

Soo Yeon : Narkoba merajalela, dan mereka bisa membongkar pejabat yang korup, jadi, mereka tidak merasa bersalah. Apa itu artinya dia bebas jika memberikan informasi yang Anda inginkan?

Chi Gwang : Polisi dan Kejaksaan selalu begitu. Tapi kali ini tidak. Dia akan menerima ganjaran atas perbuatannya. Jadi, kau tidak perlu cemas.

Chi Gwang lantas menyuruh Soo Yeon menganalisis obat darah tinggi Jin Woo.

Bersambung ke part 3...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...