Lies of Lies Ep 11 Part 4

 Sebelumnya...


Ji Min mengantar Eun Soo pulang.

Ji Min : Masuk ke dalam. Ini pasti hari yang berat.

Eun Soo : Tidak. Aku bersyukur mengetahui Woo Joo memiliki itu nenek dan kakek.

Mereka canggung lagi.

Ji Min mengucapkan selamat malam, lalu pergi menuju mobilnya.

Tapi dia menoleh lagi ke Eun Soo. Dia bilang Eun Soo boleh menemui Woo Joo kapan saja Eun Soo mau.

Eun Soo terharu dan mengucapkan terima kasih.

Setelah Ji Min pergi, Se Mi mendatangi Eun Soo.

Se Mi : Kau benar-benar sesuatu. Bagaimana kau bisa begitu tidak tahu malu? Bisa-bisanya kau bertemu orang tua Ji Min juga.

Eun Soo : Ini tidak seperti yang kau bayangkan.

Se Mi : Apa mereka tahu kau ibu kandung Woo Joo? Mereka mungkin tidak akan mau bertemu denganmu jika tahu siapa dirimu.

Eun Soo : Begitukah?

Se Mi : Lalu apa kau mau menyelesaikan semuanya dan pergi sebelum kau dipermalukan lagi? Atau haruskah aku memberi tahu semua orang? Dan dari semua orang, aku akan memberi tahu Woo Joo terlebih dahulu. Apa yang akan dilakukan Woo Joo jika tahu guru seninya adalah ibu kandungnya?

Eun Soo tidak takut dengan ancaman Se Mi. Dia menyuruh Se Mi mengatakannya.

Se Mi masih angkuh. Dia tanya, apa Eun Soo gak akan menyesal.

Eun Soo : Bukankah kau yang takut bahwa Woo Joo ingin hidup dengan ibu kandungnya? Apakah kehidupan yang ingin kau dapatkan kembali ... benar-benar menyertakan hidupmu sebagai ibu Woo Joo? Pernahkah kau khawatir tentang dia dengan sepenuh hati?

Se Mi : Kau tahu apa? Kau hanya melahirkannya dan aku yang membesarkannya sepenuh hati!

Eun Soo : Aku tidak berpikir itu sesuatu yang harus dikatakan seorang perusak.

Se Mi naik pitam dan mencengkram Eun Soo.

Se Mi : Beraninya kau! Kau akan melanjutkan rencanamu mematai keluargaku?

Eun Soo : Jangan libatkan Woo Joo dalam urusan kita. Setidaknya, jika kau merasa ibu Woo Joo. Aku peringatkan!

Se Mo : Baik. Kuberi kau satu kesempatan lagi. Kau akan membayar dengan harga tinggi jika menolak mengambil kesempatan itu.

Se Mi pergi.

Ji Min tak bisa tidur. Dia terus memikirkan Eun Soo yang berterima kasih padanya saat ia mengizinkan Eun Soo bertemu Woo Joo kapan saja.

Eun Soo juga gak bisa tidur mikirin Ji Min. Apalagi setelah ia melihat guci penyimpanan wine nya, dia teringat kata-kata Ji Min tadi.

Ji Min : Dia membuatku merasa hangat saat bersamanya dan dia memberiku energi.

Besoknya di kantor, Ji Min melihat catatan riwayat panggilan di ponsel Pak Yoon yang sudah disalinnya. Dia menghubungi dua nomor, tapi keduanya tak aktif.

Ji Min membaca pesan-pesan di ponsel Pak Yoon dari direktur sanatorium.

Direktur bilang kondisi Da Un sudah jauh lebih baik.

Pak Yoon mengatakan, meninggalkan makanan untuk direktur yang sudah mengurus Da Un.

Pak Yoon : Tolong hubungi aku jika seseorang datang mengunjungi Da Un.

Ji Min pun pergi menemui direktur, membawa barang2 Pak Yoon.

Ji Min : Anda sering bertukar pesan dengan Pak Yoon. Dan anda adalah orang terakhir yang berbicara dengannya sebelum kematiannya.

Direktur bilang dia masih tak percaya Pak Yoon sudah tiada. Dia bilang Pak Yoon sangat menyayangi Da Un.

Ji Min : Apakah Pak Yoon pernah memberitahumu tentang orang-orang di sekitarnya? Atau apakah ada yang datang untuk melihat putranya?

Direktyr : Tidak.

Ji Min : Lalu apakah anda memperhatikan ada yang aneh baru-baru ini? Seperti itu dia bersikap aneh atau sesuatu.

Direktur : Aku tidak yakin. Aku tidak bisa memikirkan apa pun.

Ji Min mengembalikan barang Pak Yoon dan berterima kasih karena sudah diizinkan melihatnya.

Direktur lalu teringat sesuatu.

Direktur :  Kalau dipikir-pikir, hari dimana Yoon Sang Kyu meninggal, aku mendengar sesuatu yang aneh dari perawatnya.

Ji Min : Apa itu?

Direktur : Sampai dia kehilangan kesadaran, dia terus mengatakan beberapa nomor lagi dan lagi.

Ji Min : Nomor?

Sekarang, Ji Min sudah berada di mobilnya. Dia menuliskan nomor yang disebutkan Pak Yoon di buku agendanya.

Ji Min : 6049. Apa maksudnya?

Ji Min menerima pesan dari Hyun Bin. Hyun Bin bilang kalau dia sudah menemukan dimana Kepala Sipir bekerja sekarang.

Hyun Bin juga memeberikan situs perusahaan tempat si Kepala Sipir bekerja.

Ji Min membuka linknya dan.... kaget.

 


Setelah mendapatkan cukup bukti, Ji Min ke D.O, menemui si lampir Kim.

Lampir Kim penasaran. Dia tanya apa penyelidikan Ji Min berjalan dengan baik.

Ji Min bilang karena itulah dia datang. Karena dia pikir Presdir Kim penasaran, jadi dia datang untuk memberitahu.

Presdir Kim : Apa kau masih berpikir Ji Eun Soo tidak bersalah?

Ji Min : Pimpinan Kim, aku sendiri seorang ayah. Aku mengerti betapa marah dan hancurnya anda atas kematian putra anda. Tapi bukankah menurutmu, kau melewatkan pelaku sebenarnya karena amarahmu pada Ji Eun Soo? Bukankah kau yang mau menangkap pelakunya lebih dari siapapun?

Presdir Kim : Bukankah itu karena kau percaya Ji Eun Soo bukan pelakunya?

Presdir Kim lalu meminta Ji Min hati-hati. Dia bilang akan lebih baik jika Ji Min tak terlibat dengan Eun Soo.

Ji Min : Kenapa aku harus hati-hati?

Presdir Kim : Apa putrimu tahu kau bukan ayah kandungnya? Aku hanya cemas saja kalau cucuku mungkin terluka.

Ji Min : Sekarang aku sadar apa yang Nona Ji lalui sepanjang waktu. Apa kau mengancam orang lain seperti ini setiap saat?

Presdir Kim marah, jaga mulutmu!

Ji Min menunjukkan rekaman. Dia bilang itu rekaman Eun Soo yang melaporkan kematian Ki Bum. Ji Min bilang rekaman itu direkayasa. Dia lalu tanya, siapa pelakunya menurut Presdir Kim.

Presdir Kim mulai tegang tapi dia tetap tidak mengaku.

Ji Min bilang pelakunya adalah seseorang yang ingin orang lain percaya Eun Soo membunuh Ki Bum.

Ji Min : Ini bukan satu-satunya yang aku temukan. Aku juga menemukan siapa yang menghentikanku bertemu Nona Ji 10 tahun lalu.

Presdir Kim lalu dapat pemberitahuan kalau Kepala Tim Krisis DO ingin bertemu karena masalah darurat.

Ji Min langsung menyuruh Presdir Kim membiarkannya masuk, seolah sudah tahu siapa Kepala Tim Krisis itu.

Presdir Kim menyuruh si Kepala Tim Krisis itu masuk. Ternyata dia si Kepala Sipir!

Ji Min langsung merasa di atas angin.

Ji min : Lihat siapa yang datang. Bukankah kau Sipir Jung? Aku Reporter Kang Ji Min yang meneleponmu. Aku sudah mencoba untuk menghubungi anda, tapi kau tidak pernah menjawab. Tapi begitu kukatakan, aku punya bukti tentang hubunganmu, anda segera muncul. Aku akan meninggalkan kalian berdua saja.

Tapi sebelum pergi, Ji Min memperingatkan Presdir Kim untuk tidak muncul lagi di depannya.

 
Bu Hwang keluar dari rumahnya, membawa sampah. Dia berjalan melewati Se Mi yang hanya diam menatapnya.

Saat hendak kembali ke dalam habis buang sampah, langkah Bu Hwang terhenti. Dia berbalik dan terkejut melihat Se Mi.

Se Mi : Bagaimana kabarmu, ibu?

Woo Joo di taman, bersama Min Ji dan dan Jin Gook.

Min Ji bicara di telepon, kau dimana?

Tak lama Eun Soo datang sambil teleponan. Ternyata Min Ji bicara dengan Eun Soo.

Woo Joo langsung berdiri dari ayunannya begitu melihat Eun Soo.

Eun Soo menghampiri Woo Joo.

Eun Soo : Apa kau baik-baik saja sekarang?

Woo Joo : Iya, apa kau datang untuk melihatku.

Eun Soo : Ya.

Woo Joo : Bagaimana dengan masa depan? Bisakah kau mengajariku seni dan makan denganku lagi seperti dulu?

Eun Soo : Bolehkah aku melakukan itu?

Woo Joo mengangguk.

Eun Soo lalu memeluk Woo Joo. Min Ji dan Jin Gook ikut bahagia melihatnya.

Sekarang, Woo Joo dan Jin Gook sedang mengambil roti.

Min Ji tanya apa yang akan Eun Soo lakukan sekarang?

Eun Soo : Aku tidak akan membiarkan Kim Ho Ran mendekati Woo Joo. Aku harus melawannya. Eonni, aku mungkin perlu meminta bantuanmu.

Min Ji bilang, Eun Soo tak perlu cemas. Dia akan melakukan apapun yang dia bisa untuk Eun Soo.


Se Mi bilang ke Bu Hwang kalau dia mau balikan sama Ji Min. Dia bilang, selama 3 tahun terakhir hidup tanpa Ji Min, membuatnya sedih. "Aku tak bisa hidup tanpanya." ujar Se Mi.

Bu Hwang bingung, apa yang kau bicarakan?

Se Mi : Aku tak mau menyesal lagi. Tolong bantu aku agar bisa kembali...

Bu Hwang bilang sudah terlambat. Ji Min sudah melupakan Se Mi.

Se Mi : Ini karena guru seni Woo Joo, kan?

Bu Hwang : Bagaimana kau tahu itu?

Se Mi : Apa kau baik-baik saja dengan ini? Kau tidak takut padanya?

Bu Hwang tanya, apa maksud Se Mi.

Se Mi pun akhirnya memberitahu Bu Hwang kalau 10 tahun terakhir Eun Soo ada di penjara.

Bu Hwang kaget.

Direktur Seo menghampiri Ji Min. Dia bilang Ji Min sudah melakukannya dengan baik.

Ji Min bingung, dia tanya apa yang sudah dia lakukan?

Direktur Seo : Jadi kau meminta maaf pada Pimpinan Kim, kan?

Ji Min mau jelasin, tapi Direktur Seo terus bicara. Dia bilang jika Ji Min tak minta maaf, Pimpinan Kim tak akan mungkin ada di kantor mereka.

So Ri datang, ngasih tahu kalau Pimpinan Kim masuk berita mereka.

Eun Soo, Yeon Jun dan Ji Min menonton berita itu.

Awalnya wawancara berjalan lancar. Tapi saat pewawancara membahas isi buku Pimpinan Kim tentang Ki Bum yang dibunuh, Pimpinan Kim langsung memasang muka sedih.

Pimpinan Kim : Rasa sakit kehilangan anak bukanlah sesuatu yang bisa kau tahan dengan mudah. Tapi aku selamat untuk orang yang mencintaiku dan karyawan yang harus aku lindungi.

Ji Min, Eun Soo, dan Yoon Jun panic saat Pimpinan Kim mulai membahas Woo Joo.

Dia bilang cucunya masih hidup. Dia juga memfitnah Eun Soo.

Pimpinan Kim : Menantuku bilang cucuku sudah meninggal.

Pimpinan Kim juga menyebut menantunya yang sudah mencampakkan cucunya.

Yeon Jun marah. Dia langsung berlari ke tempat Eun Soo.

"Lalu dimana cucu perempuanmu sekarang?"

"Dia diadopsi dan dibesarkan oleh keluarga lain. Menantuku tidak hanya mengambil anakku dariku tapi juga memisahkanku dari cucuku."

Kantor berita Ji Min akhirnya menemukan alamat Eun Soo.

Sontak lah, Ji Min langsung lari dari kantornya.

Ji Min menghubungi Ji Kyeong. Dia minta Ji Kyeong tidak kemana-mana dan menjaga Woo Joo.

Tapi Ji Kyeong ada di cafe. Dia menatap Se Mi yang lagi sama Woo Joo.

Eun Soo berusaha menghubungi Woo Joo tapi tak dijawab Woo Joo.

Panic, Eun Soo pun pergi tapi dia kebingungan karena rumahnya sudah dikepung wartawan.

Saat terdesak, Ji Min pun datang menyelamatkan Eun Soo. Dia menarik Eun Soo ke tempat yang aman sebelum ditemukan para wartawan.

Sementara itu, Se Mi bilang mau ngasih tahu Woo Joo sesuatu.

Woo Joo hanya diam, menunduk dengan wajah tak bersemangat.

Bersambung...

0 Comments:

Post a Comment