Skip to main content

Lies of Lies Ep 3 Part 2

Sebelumnya...


 Dalam perjalanan, Yeon Jun tertawa membaca judul artikel tentang dirinya di internet.

"Siapa wanita yang dimaksud Pegolf Kim Yeon Jun?"


Yeon Jun menunjukkannya pada Se Mi.

Yeon Jun : Se Mi, kau lihat berita ini? Korea adalah negara yang menarik. Semua berita utamanya sangat lucu.

Yeon Jun membaca judul artikelnya lagi.

"Apa alasan kedatangan Kim Yeon Jun? Orang itu."

Se Mi terlihat kesal.

Se Mi : Aku memberitahumu sebagai manajermu, tapi kau harus berhenti mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin kau temui. Itu hanya akan menghasilkan gosip yang tidak berguna.

Yeon Jun : Oh, iya. Bagaimana hasilnya?

Se Mi melihat jadwal di tabletnya.

Se Mi : Besok pagi, kau akan mengadakan sarapan bersama dengan Presdir Kim Ho Ran. Akhir pekan ini, akan ada...

Yeon Jun : Tidak. Bukan itu yang kumaksud.


Se Mi yang paham maksud Yeon Jun, akhirnya menunjukkan artikel tentang Ki Bum yang dibunuh Eun Soo.

Se Mi bilang, orang yang dicari Yeon Jun adalah Eun Soo yang ada di artikel itu.

Yeon Jun yang tadinya ketawa ketiwi, seketika terdiam.

Se Mi : Dia menjalani hukuman 10 tahun penjara karena membunuh suaminya.

Yeon Jun :  Itu tidak bisa dipercaya.

Se Mi : Apa yang lebih sulit dipercaya adalah.. Kau tahu siapa suaminya? Dia adalah putra Presdir Kim Ho Ran yang kebetulan menjadi sponsormu.

Yeon Jun : Apa kau serius.

Se Mi : Apa kau benar-benar harus menemukannya? Sekarang, perhatian banyak orang tertuju padamu, David. Mencarinya dalam situasi ini mungkin kau akan digosipkan. Bagaimana jika sponsormu tahu...

Yeon Jun tanya, dimana dia bisa menemukan Eun Soo.


Woo Joo dan ketiga temannya mendatangi toko kosmetik tempat Ji Kyeong bekerja.

Ji Kyeong langsung menyapa mereka.

Ji Kyeong : Halo Woo Joo, halo teman-temannya Woo Joo. Kalian tampak ceria seperti Woo Joo. Baiklah kalau begitu. Pilih saja satu yang kalian suka. Itu hadiah dari bibi!

Teman-teman Woo Joo langsung bersorak girang dapat hadiah satu kosmetik.


Eun Soo muncul di depan jendela dan melihat Woo Joo.

Ia ingat saat menimang Woo Joo dulu.


Eun Soo kemudian melihat lowongan kerja yang ditempel di pintu depan toko kosmetik itu.


Woo Joo dan teman-temannya pergi. Eun Soo masih mengikuti Woo Joo.

Woo Joo berpisah dengan teman-temannya karena dia sudah tiba di persimpangan komplek rumahnya.

Eun Soo terus mengikuti Woo Joo.


Di jalan depan komplek perumahan Woo Joo, ada anak-anak yang sedang bermain gelembung sabun.

Woo Joo ikut main sama mereka.


Ketika anak2 itu pergi, Woo Joo menoleh ke arah Eun Soo. Eun Soo langsung menyembunyikan dirinya dibalik pohon.

Tapi saat Eun Soo melihat lagi, Woo Joo sudah hilang.


Eun Soo bergegas mencari Woo Joo.

Tiba-tiba, Woo Joo muncul di depannya.

Woo Joo : Apa bibi mengikutiku?

Woo Joo takut!

Eun Soo yang tahu Woo Joo takut, bilang tidak.

Eun Soo : Bukan begitu.

Eun Soo juga terpaksa melangkah mundur karena tak mau menakuti Woo Joo.


Sambil takut-takut, Woo Joo berjalan ke depan Eun Soo. Tapi dia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Eun Soo. Dia lalu tanya, kenapa Eun Soo menangis saat itu.

Woo Joo bilang Eun Soo menangis saat memeluknya hari itu.

Eun Soo : Karena kau mirip dengan seseorang.

Woo Joo ingin tahu siapa orang itu.

Eun Soo bilang anaknya.

Woo Joo : Aku? Dimana anak perempuan bibi?


Ditanya seperti itu, tangis Eun Soo keluarg lagi.

Woo Joo bingung, kenapa bibi menangis lagi?


Woo Joo lalu mendengar suara bibinya.

Woo Joo pun langsung berlari ke bibinya.

Ji Kyeong : Bibi mencarimu. Kenapa kau pergi seperti itu? Bibi akan mengantarmu pulang dan memintamu menunggu.

Woo Joo : Aku pulang bareng dengan teman-teman. Kenapa khawatir?


Ji Kyeong : Tapi ayahmu yang hanya peduli padamu tidak akan membiarkannya. Kau tidak bisa pulang sendiri tanpa bilang-bilang bibi, oke?

Ji Kyeong lalu bilang tadi dia beli roti dan mengajak Woo Joo masuk.

Woo Joo pun masuk bersama bibinya, tapi sembari masuk, dia terdiam menatap Eun Soo.


Di ruangannya, Presdir Kim memikirkan kata-kata Eun Soo saat mengancamnya di makam Ki Bum.

Presdir Kim : Apa kau benar-benar akan membunuhku?

Eun Soo : Aku sudah kehilangan segalanya. Sepi rasanya mati sendirian. Jadi, jangan coba-coba bertingkah.

Presdir Kim : Apa yang kau inginkan?

Eun Soo : Apa yang kuinginkan? Kau terjebak di lubang yang berapi-api.


Seketaris Kim masuk. Seketaris memberitahu Presdir Kim bahwa Yeon Jun baru saja tiba di hotel.

Presdir Kim : Pastikan untuk mempersiapkan acara penandatanganan kesepakatannya dengan baik.

Seketaris Kim juga memberitahu Presdir Kim bahwa Eun Soo menghilang dari rumah sakit.

Presdir Kim kaget, dia menghilang?


Eun Soo pergi taman bermain. Hari sudah malam. Wajah Eun Soo tampak cerah membayangkan dia 'berkencan' dengan Woo Joo di taman bermain itu.


Paginya, Eun Soo ke restoran Pak Yoon.

Pak Yoon yang baru datang, kaget melihat Eun Soo di restorannya.

Pak Yoon lalu mendekati Eun Soo. Dia bilang, Eun Soo boleh meneriakinya.

Eun Soo : Bukan itu alasanku datang. Aku melihatnya.

Sontak Pak Yoon kaget mendengar Eun Soo sudah melihat Woo Joo.

Eun Soo : Dia sangat cantik. Suaranya juga bagus. Aku masih ingat bagaimana rasanya saat aku menyentuhnya. Amenyukainya. Itu sudah cukup membuat ku melupakan kebencian yang aku miliki terhadap kalian.

Pak Yoon : Aku senang kau memiliki kesempatan untuk melihatnya.


Eun Soo : Aku pikir itu sudah cukup. Pada awalnya, aku pikir aku akan beruntung jika aku bisa melihatnya setidaknya sekali, tapi sekarang, aku ingin membawanya.

Pak Yoon : Samonim!

Eun Soo : Anakku berdiri tepat di depanku!

Pak Yoon : Kau tidak bisa membawanya. Dia memiliki kehidupan yang indah dengan keluarga yang penuh kasih. Jika kau muncul setelah bertahun-tahun dan mengatakan bahwa kau adalah ibunya, menurutmu siapa yang paling menderita?

Pak Yoon lalu meminta Eun Soo melupakan masa lalu dan menjalani hidup. Ia berharap Eun Soo bahagia.


Eun Soo : Bahagia? Apa yang harus aku lakukan agar bahagia? Apa yang harus aku lakukan untuk melupakan masa lalu? Aku ingin bersamanya meskipun aku hanya memiliki satu hari untuk hidup. Aku ingin berbaring di sampingnya dan melihatnya tidur dalam pelukanku di hari yang cerah. Aku ingin membuatkan makanan yang enak untuknya. Aku juga ingin mengepang rambutnya dengan ikat rambut yang cantik. Mengapa aku tidak bisa melakukan itu? Aku ibunya!


Pak Yoon lalu tanya, apa yang bisa ia lakukan untuk Eun Soo.

Bersambung ke part 3...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...