Vigilante Episode 1

 All Content From : Disney+
Ditulis Ulang Oleh : GenkPelangi
Sinopsis Lengkap : Vigilante
Selanjutnya : Vigilante Episode 2


Persidangan tengah berlangsung dan hanya dihadiri oleh seorang bocah laki2. Hakim membacakan putusan untuk pelaku. Hakim bilang, terdakwa menginjak dan menendang kepala dan dada korban beberapa kali di depan anak korban hanya karena dia tersinggung, hingga korban meninggal. Tersangka punya riwayat dihukum karena kejahatan serupa di masa lalu, dan diberi hukuman berat karena mencabut nyawa korbannya atas perselisihan kecil.



Tapi, anak kecil itu kecewa saat mendengar si pelaku hanya diberi hukuman 3 setengah tahun dengan alasan si pelaku tidak  punya niat untuk membunuh dan berusaha keras berdamai dengan keluarga korban, dan sedang dirawat karena penyakit mental, serta memperhitungkan penyesalan mendalamnya dan refleksi diri atas kejahatannya.


Si pelaku lantas diapit polisi untuk keluar dari ruang sidang. Anak kecil itu menahan amarahnya menatap si pelaku. Tapi saat si pelaku menatap ke arahnya dan mengatainya bocah berandal, dia pun langsung mengalihkan pandangannya dan menangis ketakutan.


Anak itu ingat saat melihat ibunya dipukuli oleh si pelaku pakai botol kaca di depan restoran mereka. Dia yang bersembunyi di dalam restoran, terus menangis melihat ibunya dipukuli. Si pelaku lalu menatap ke arahnya dan mengatainya bocah berandal.

Flasback end....


Sidang selesai. Pelaku dibawa keluar ruang sidang oleh petugas. Para hakim dan jaksa juga beranjak meninggalkan ruang sidang. Tak ada yang peduli dengan perasaan bocah laki2 itu.

-12 tahun kemudian-


Sebuah bis berhenti di halte. Supir membukakan pintu, karena ada yang mau naik. Namun yang naik ternyata pelaku pembunuhan yang divonis 3 setengah tahun penjara, 12 tahun lalu. Dia melabrak supir bis.

"Beraninya kau melaporkanku ke polisi. Beraninya kau! Berengsek. Kau pikir aku tak akan menemukanmu? Kau pikir begitu, Berengsek?"

Si pelaku memukuli supir bis, hingga supir bis tewas.

Setelah itu, dia mengambil kamera dashboard dan menatap kesal ke arah para penumpang bis yang ngeri melihatnya. Dia marah, apa yang kalian lihat, brengsek! Lapor ke polisi. Kau. Coba laporkan aku ke polisi. Lakukan, dan aku akan membunuh kalian!

Diluar, sosok ber-hoodie memperhatikannya.


Si pelaku turun dari bus dan melihat seseorang ber-hoodie hitam tengah menatapnya. Tapi si pelaku pergi begitu saja dan seseorang ber-hoodie hitam itu mengikutinya. Si pelaku akhirnya berhenti melangkah dan menatap seseorang ber-hoodie itu.

"Siapa kau? Apakah kau mengikutiku?"

"Choi Sung Soo, 18 hukuman pidana. Bagaimana kau bisa berkeliaran bebas seperti ini?"

"Bagaimana? Aku bisa bebas karena itulah yang diputuskan oleh hukum, Berengsek!"


Sung Soo lantas berniat memukul sosok berhoodie itu. Tapi sebelum dia melakukannya, dia dipukul duluan sampai dia tersungkur ke aspal. Sung Soo mau melawan tapi sosok berhoodie keburu menendangnya, hingga tubuhnya terlempar ke tumpukan kardus di pinggir jalan. Sosok ber-hoodie hitam itu lantas mendekati Sung Soo.

"Kau tidak boleh hidup seperti ini. Keluargaku hancur karenamu. Hukum macam apa ini?"

Sung Soo mengambil tutup kayu di sebelahnya dan melayangkannya ke arah Kim Ji Yong, si sosok ber-hoodie. Ji Yong kesakitan sambil memegang pergelangan tangannya. Sung Soo lantas berdiri dan memasang knuckle ke jarinya. Dia pun siap memukul Ji Yong, tapi Ji Yong memukul leher Sung Soo duluan. Sung Soo jatuh bersama dengan knuckle di jarinya.

Ji Yong lalu memakai knuckle Sung Soo. Dia pun memukul wajah Sung Soo, hingga darah Sung Soo terciprat ke wajahnya. Sung Soo tewas.


Setelah membunuh Sung Soo, Ji Yong kembali ke rumahnya.

Dia menatap foto dirinya bersama sang ibu, dengan sorot mata penuh luka.


Profesor Lee Jae Yeob tengah memberikan kuliah di akademi kepolisian. Dia menunjukkan grafik tingkat penangkapan pembunuh sambil menjelaskan kepada anak didiknya.

Profesor Lee : Grafik ini menunjukkan tingkat penangkapan pembunuh dari tahun 2018 sampai 2021 berdasarkan statistik kejahatan dari Kejaksaan Agung. Seperti yang kalian lihat, ini aneh. Tingkat penangkapannya lebih dari 100 persen. Jadi, bagaimana ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena statistik ini termasuk kasus dingin yang telah kita pecahkan. Jika kita mengecualikan kasus dingin, dari tahun 2012 sampai 2021, tingkat penangkapan rata-rata kasus pembunuhan adalah 98,5 persen.

Min Seon Wook mengangkat tangannya. Dia ingin bertanya.

Profesor Lee : Ya.

Seon Wook : Bagaimana dengan sisa kasus dinginnya?

Profesor Lee : Tepat sekali. Kenapa yang lain belum terpecahkan?


Kim Ji Yong menjawab.

Ji Yong : Mungkin mereka sudah dihukum atas tindakan lain seperti Kasus Hwaseong. Kebanyakan kasus pembunuhan dilakukan oleh pelanggar pertama kali. Namun, ada kemungkinan yang tinggi bahwa mereka bukan pelanggar pertama.

Ji Yong menjawab itu sambil memegang bahu Hwang Jun.


Seon Wook tanya lagi,  bagaimana jika seseorang yang melakukan pembunuhan di masa lalu cukup beruntung untuk dihukum atas kejahatan kecil?

Profesor Lee : Saat mereka dibebaskan... Meski tidak ada kedaluwarsa untuk kasus pembunuhan, itu mungkin menjadi kasus dingin jangka panjang. Faktanya, itu sering terjadi. Itu hal yang harus terus kalian kerjakan sebagai petugas polisi. Karena itu, tuliskan pendapat kalian tentang masalah ini dan kumpulkan di kelas kita berikutnya.


Sekarang, Ji Yong dan Seon Wook ada di kelas judo. Profesor Lee datang dan berdiri disamping pelatih judo. Dia melihat Ji Yong mengalahkan Seon Wook dan heran sendiri.

Profesor Lee : Seon Wook pasti tidak sehat hari ini. Bukankah dahulu dia seorang judoka?

Pelatih : Bukan begitu. Itu karena Ji Yong memang hebat. Perkembangannya sangat pesat. Mereka berdua bisa bertugas di lapangan sekarang.

Profesor Lee : Aku tahu. Namun, jangan menunjukkannya. Mereka akan besar kepala.

Jun tertawa melihat Seon Wook kalah.


Ji Yong tengah membilas rambutnya. Tapi, Seon Wook masuk diam-diam dan menuangkan sampo ke kepala Ji Yong. Ji Yong membilas lagi, tanpa curiga. Tapi Seon Wook melakukannya lagi dan beranjak keluar setelahnya. Ji Yong pun menatap keluar. Dia langsung tahu siapa yang mengerjainya.


Di bus, Seon Wook membaca berita tentang surat penangkapan Kim yang ditolak.

Seseorang melemparkan tas ke wajahnya. Seon Wook pun kaget. Pelakunya Ji Yong. Ji Yong pun duduk di samping Seon Wook.

Ji Yong : Kau sangat hebat hari ini. Aku belajar hal baru.

Sambil mengembalikan tas Ji Yong, Seon Wook mengaku, dia sengaja membiarkan Ji Yong menang. Seon Wook lalu bilang, Ji Yong mungkin lebih hebat darinya dalam segala hal lain tetapi tidak dalam judo.

Ji Yong membenarkan. Lalu dia ingat kejahilan Seon Wook di kamar mandi tadi.

Ji Yong : Trik keramas itu. Kau juga melakukannya di Festival Olahraga Nasional juga, 'kan?

Seon Wook berdalih kalau sampo nya bagus untuk mencegah rambut rontok dan sangat wangi.

Seon Wook : Itu sangat mahal.


Jun datang dan melemparkan tasnya ke Seon Wook. Lalu sambil duduk menghadap mereka, dia pun bilang kalau dia juga bisa mengalahkan Seon Wook.

Jun : Omong-omong, gunakan sampo mahal itu padaku lain kali. Agar aku harum di kelab.

Jun pun menggoyang-goyangkan kepalanya. Mereka lalu tertawa. Jun Yong menyebut Jun gila. Jun kemudian mengajak Ji Yong ikut mereka ke kelab sebelum dilantik. Ji Yong menolak. Dia bilang dia sibuk di akhir pekan.

Seon Wook : Kau tidak mungkin sesibuk itu.

Ji Yong menggeleng dan memejamkan matanya.

Jun : Kau kenapa?

Ji Yong : Aku sedang tidur.


Halmeoni seorang diri menarik gerobak yang penuh dengan kardus. Tapi dia tak menyadari kalau beberapa kardusnya jatuh berceceran di jalan. Ji Yong datang dan memungut kardus itu.

Ji Yong : Dia menjatuhkannya lagi.

Setelah itu dia mengejar halmeoni dan menaruh kardus yang jatuh di atas gerobak.

Ji Yong : Sudah kubilang, kau harus mengikatnya lebih kuat. Seperti ini.

Ji Yong membantu halmeoni mengikat kardus agar tidak jatuh lagi.

Halmeoni pun mengucapkan terima kasih dan memberi Ji Yong permen karena sudah membantunya. Setelah membantu halmeoni, Ji Yong pulang ke rumahnya. Di lantai satu rumahnya, adalah restoran gukbap ibunya, yang sudah tidak dijalankan lagi setelah kematian sang ibu.


Di rumah, Ji Yong menonton berita tentang kasus Kim. Disebutkan, Kim menyerang orang asing di dekat stasiun Seonpo tanggal 27 lalu  dan surat penangkapannya ditinjau hari ini.  Telah dikonfirmasi bahwa surat itu ditolak. Bulan lalu, Kim masuk ke sebuah rumah di dekat Stasiun Seonpo, buang air kecil, dan mengamuk. Penghuninya diserang saat mencoba menghentikannya, dan luka-lukanya membutuhkan 18 minggu untuk pulih. Kim kabur setelah melakukan kejahatan itu dan ditangkap di rumahnya, seminggu kemudian, pada tanggal tiga, pengadilan menyatakan surat penangkapannya ditolak karena Kim sedang tidur dan tidak punya niat untuk kabur atau menghancurkan bukti. Keluarga An, sang korban, mengungkapkan ketakutan mereka akan balas dendam, dan masyarakat marah dengan keputusan pengadilan. Mereka mengungkapkan kemarahan dan menanyakan hukum itu untuk siapa. Kim telah ditahan, dan dibebaskan sekitar pukul 22.00 setelah surat penangkapannya ditolak.


Setelah menonton berita, Ji Yong mencari tahu kasus Kim di internet. Tertulis di sana, Kim menyerang pemilik rumah yang menghentikannya mengencingi properti mereka. Pemilik rumah memerlukan 18 minggu untuk pulih tapi surat penangkapan Kim ditolak.


Ji Yong pun mulai beraksi.

Dia keluar dari rumahnya memakai hoodie hitam.


Kim dan kaki tangannya membuka jendela dapur keluarga An dengan kasar. Hal itu mengejutkan istri dan anak An.

Kaki tangan Kim : Astaga. Kalian masih tinggal di sini?

Kim : Kenapa kalian tidak pindah? Karena tidak punya uang? Apakah kalian semiskin itu? Karena bajingan itu, aku bahkan muncul di berita. Itu sangat memalukan.


Anak An menatap kesal kedua pelaku.

Kaki tangan Kim marah, apa yang kau lihat, Bajingan Kecil?

Sontak putra An ketakutan.

Istri An berusaha menutup jendela tapi ditahan kaki tangan Kim.

Kim mengancam anak An.

Kim : Kau mau mati? Mau kuhajar seperti ayahmu?

Kim lalu berkata dia tiba2 ingin pipis dan dia harus pipis jika tidak mau mengompol.

Kim dan kaki tangannya mengencingi rumah An.


Ji Yong diam2 menatap mereka.

Narasi Ji Yong : "Apa hukum menghukum mereka dengan benar?"


Ji Yong pun muncul dan menutup jendela dapur An.

Kaki tangan Kim : Siapa kau?

Kim marah, kencingku mengenaiku, brengsek!

Kaki tangan Kim merangsek maju tapi Ji Yong menghajarnya duluan. Setelah itu giliran Kim yang dihajar oleh Ji Yong.

Di dalam rumah, istri dan anak An melihat dan mendengar suara perkelahian. Tiba2, jendela dapur rusak karena perkelahian dan istri dan anak An kaget melihat dua pelaku sudah terkapar.


Usai menghabisi Kim dan kaki tangannya, Ji Yong mencari tahu kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang dokter. Tertulis di sana, dokter yang sudah melecehkan korban dan merekam aksinya sendiri, masih merawat pasien. Dokter cabul itu membius pasien, lalu memperkosa pasien dan diam2 merekam aksinya tetapi hanya dihukum enam bulan penjara. Izin praktiknya bahkan tidak dicabut.


Dokter yang dimaksud, mendapat korban baru lagi. Dia menyalakan kamera nya, setelah membius pasien. Setelah itu dia mendekati pasien dan berniat melakukan pelecehan. Tapi Ji Yong datang. Melihat orang lain masuk ke ruang tindakannya, dia pun beralasan sedang melakukan operasi dan menyuruh Ji Yong keluar. Ji Yong pun langsung memberi pelajaran pada si dokter cabul.

Dokter cabul terkapar di lantai dengan hidung berdarah. Dia ketakutan dan tanya apa mau Ji Yong.

Ji Yong menginjak tangan si dokter dan mengatakan apa maunya.

Ji Yong : Berhenti menjadi dokter dan cari pekerjaan lain.


Setelah mengurus si dokter cabul, Ji Yong kembali ke rumahnya dan menenangkan diri. Tak lama, dia melihat permen2 dari halmeoni kardus di atas mejanya dan dia memakan satu.


Kita ke MBS sekarang, dimana Choi Mi Ryeo baru saja datang dan menyapa semua orang sambil terus berjalan. Dia lalu menaruh tasnya di meja Han Ga Ram, sambil terus berjalan, lalu dia masuk ke ruangan Kepala Tim Kwak Chang Hyun.


Kepala Kwak : Hei! Aku tidak menyuruhmu masuk.

Mi Ryeo pun menunjukkan sesuatu di tabletnya.

Mi Ryeo :  Aku menyelidiki ini. Bisa coba lihat ini sebentar?

Kepala Kwak melihat apa yang ditunjukkan Mi Ryeo. Ternyata Mi Ryeo menunjukkan kasus2 yang dilakukan oleh pelaku kejahatan yang dihabisi oleh Ji Yong.

Kepala Kwak : Apa itu?

Mi Ryeo : Berita bagus.

Kepala Kwak : Apa? Kau bercanda? Ini hanya kumpulan kejahatan kekerasan.


Mi Ryeo : Kau tahu apa kesamaan kasus-kasus itu? Para pelakunya telah dibebaskan karena putusan pengadilan yang konyol.

Kepala Kwak : Apa maksudmu?

Mi Ryeo : Penyerang dalam kasus Stasiun Seonpo yang surat penangkapannya ditolak. Dokter yang masih punya izin praktik setelah melecehkan pasiennya. Pria yang dipenjara dua tahun karena membunuh dan mengubur pacarnya. Orang yang hanya mendapat masa percobaan setelah menabrak temannya karena utang. Kasus-kasus itu diliput dalam berita dan membuat masyarakat marah. "Hukum tidak melindungi warga negara dengan baik. "Hukum ada di pihak pelaku." Karena celah hukum, para pelaku dibebaskan tanpa hukuman yang sesuai, dan seseorang memberi mereka pelajaran atas perbuatan mereka.

Kepala Kwak : Menarik. Bagaimana kalau kau mencoba menulis naskah drama?

Mi Ryeo : Tak bisakah kau melihat apa yang diinginkan publik, Pak? Zaman yang dingin kepada yang lemah dan toleran kepada mereka yang memiliki koneksi. Hukum gagal memberi mereka hukuman yang pantas, dan seseorang menghukum mereka dengan kekerasan. Orang-orang menginginkan pahlawan gelap seperti orang ini.

Kepala Kwak : Namun, bukankah itu kebetulan?

Mi Ryeo mengambil kembali tabletnya.

Mi Ryeo : Baiklah, kalau begitu. Kau tampaknya tak mengerti maksudku, Pak. Jadi, aku akan pergi ke perusahaan penyiaran lain.


Kepala Kwak : Bu Choi, tunggu. Kenapa terburu-buru? Setelah kita verifikasi...

Mi Ryeo : Silakan terus verifikasi. Aku akan membawanya ke perusahaan yang tertarik.

Mi Ryeo beranjak ke pintu. Kepala Kwak menghentikannya.

Kepala Kwak : Tunggu. Jadi, apa judulnya?

Mi Ryeo menatap Kepala Kwak.

Mi Ryeo : "Vigilante."


Ji Yong, Seon Wook dan Jun di gimnasium. Ji Yong dan Seon Wook tengah menalikan sepatu mereka, sementara Jun asik melakukan spinning.

Seon Wook : Mungkin mereka terus melakukan kejahatan karena hanya dihukum dua sampai tiga tahun setelah menghancurkan hidup seseorang.

Jun : Aku pikir itu agak melenceng.

Seun Wook : Aku boleh mengungkit isu itu, 'kan?

Jun : Namun, apa itu perlu? Seon Wook-ah, mari kita tulis itu dengan ide bahwa mereka membayar kejahatan mereka. Atau kita akan dapat banyak PR seperti terakhir.

Seon Wook : Bagaimana kita bisa mengubah mereka jika mereka tidak jera?

Ji Yong : Lalu kita harus bagaimana? Apa polisi harus membalas? Bukankah kita seharusnya percaya pada pembaruan diri?

Seon Wook : Aku kira kau akan lebih berempati kepada para korban.

Ji Yong : Lupakan saja.

Ji Yong mengambil bola basket dari Jun dan bergegas ke lapangan.


Jun menatap Seon Wook.

Jun : Pembaruan.

Lalu dia menyusul Ji Yong ke lapangan.


Sekarang, Ji Yong ada di kantin. Dia tengah mengambil makanan. Setelah selesai, dia beranjak ke meja, bergabung dengan cs nya. Jun dan Seon Wook tak berkedip melihat sesuatu. Ji Yong pun melihat apa yang dilihat cs nya. Ternyata cs nya lagi menonton berita wawancara Kim. Kim diwawancarai di RS.

Reporter : Kim, penyerang dadakan di dekat Stasiun Seonpo, muncul lagi di rumah korban tepat setelah surat penangkapannya ditolak oleh pengadilan, dan dihukum oleh Vigilante.

Kim pun belagak seperti korban Vigilante.

Kim : Dia tiba-tiba datang dan memukuliku. Aku tak melakukan kesalahan apa pun,
tetapi dia bilang aku harus bertobat. Apa yang polisi lakukan saat dia menindas warga tidak bersalah?

Seon Wook kesal, dasar bajingan tak tahu malu.


Berita itu disiarkan oleh stasiun MBS dalam program bertajuk, "Repo25h". Repo lalu menampilkan wawancara istri An selaku korban penyerangan.

Istri An menatap ke kamera.

Istri An : Aku tidak yakin apakah dia membantu kami atau mereka hanya berkelahi. Pokoknya terima kasih. Kami selamat berkatmu.


Host lalu mengatakan, tentang pepatah bahwa hukum tidak dibuat untuk korban.

Host : Keluhan seperti ini terus menumpuk lalu sekarang, seseorang menegakkan hukum sendiri. "Vigilante".  Itu mengacu pada sekelompok warga negara yang menegakkan hukum sendiri. Bagaimana kita akan menerima penegak hukum misterius ini...


Seon Wook : Aku tahu ini akan terjadi. Jika aku bukan seorang polisi, aku juga akan menghajar mereka. Kau juga, Ji Yong-ah?

Ji Yong diam saja.

Seon Wook : Dia seorang pahlawan. Pahlawan gelap. Kuharap dia terus melakukannya.

Jun memperingatkan Seon Wook.

Jun : Hei, ini universitas polisi. Jaga ucapanmu.


Ji Yong melihat luka memar di tangannya.

Dia pun bergegas menyembunyikan tangannya.


Malamnya, Ji Yong membaca komentar para netizen terhadap Vigilante, disaat Seon Wook udah terlelap. Para netizen berterima kasih pada Vigilante. Lalu dia membaca artikel tentang Vigilante yang berjudul, "Sang Vigilante, Baik atau Jahat?".

Ji Yong : Vigilante...

Kepala Kwak keluar dari ruangannya dan memeriksa keadaan. Para staf nya langsung memberikan ucapan selamat karena siaran mereka tentang Vigilante sukses.  Mi Ryeo datang. Kepala Kwak tanya, apa ada lanjutannya.

Mi Ryeo : Poin umum lainnya dalam kasus ini. Insidennya hanya terjadi di akhir pekan. Jangan khawatir dan percayalah kepadaku. Sesuatu juga akan terjadi minggu ini.

Kepala Kwak beranjak pergi sambil bersorak pelan, bilang 'hore'.


Profesor Lee masuk ke ruangannya. Di sana, sudah hadir Seon Wook dan Ji Yong. Profesor Lee  minta maaf karena datang terlambat. Lalu dia meminta keduanya mengkategorikan semua fail kasus baru yang baru diunggahnya dari Badan Kepolisian Nasional ke server. Ji Yong dan Seon Wook mengerti. Profesor Lee beranjak ke mejanya.


Ji Yong diam2 mencari tahu tentang masa percobaan mengemudi sambil mabuk. Disebutkan bahwa pengemudi melewati garis tengah. Satu tewas dan satu kritis.


Sekarang kita pemakaman dimana istri korban tewas mengamuk pada Kim Chi Hyun, si pelaku, yang datang melayat karena menyesal. Pak Kim meminta maaf dan berkata, bahwa dia pantas mati. Dia juga bilang dia sangat menyesal. Istri korban tak terima. Dia bilang, Pak Kim sudah membunuh orang.

"Kau pikir maaf saja cukup? Kembalikan suamiku!"

Pak Kim terus meminta maaf.


Ji Yong yang melihat Pak Kim menyesal, akhirnya beranjak pergi.

Mi Ryeo di studio, melihat orang2 tengah bersiap untuk siaran. Kepala Kwak masuk dan mengajak Mi Ryeo bicara.

Mereka bicara di ruang editing. Kepala Kwak tanya, kenapa masih belum ada kasus padahal sudah Hari Rabu.

Kepala Kwak : Bagaimana dengan episode minggu ini? Tidak ada kasus Vigilante.

Mi Ryeo memberi ide. Dia tanya, bagaimana kalau mereka mengungkapkan pelaku kasus Si Yoon.

Kepala Kwak : Apa kau gila? Kau pikir kami belum melakukan itu karena kami tidak tahu?

Mi Ryeo : Nama kasusnya adalah "Si Yoon". Dinamai menurut nama korban, bukan pelakunya. Kenapa kita harus menutupi pria seperti itu? Berapa lama kita akan melindungi hak penjahat? Ayo lakukan. Kita tahu siapa pelakunya karena kita menutupinya. Jika menjadi masalah, aku akan bilang aku melakukannya karena sudah tugas media untuk mencegah kerusakan sekunder. Vigilante akan mengambil umpannya. Aku jamin itu.


Ji Yong tengah belajar saat notifikasi tentang siaran Repo25h dimulai, masuk ke ponselnya. Ji Yong pun menonton.

Host : Sekarang ini, wajah dan informasi pribadi penjahat seperti pembunuh berantai
sering diungkapkan. Namun, di masa lalu, penjahat jarang diungkapkan karena alasan hak asasi manusia. Kasus Si Yoon dari tahun 2015 adalah salah satunya. Jeong, seorang pria berusia 40-an, melakukan kejahatan mengerikan kepada seorang murid di taman hiburan, dan hanya dihukum tujuh tahun penjara, mengeklaim adanya kegilaan sementara. Kami tidak akan menyebut kasus ini kasus "Si Yoon" lagi. Korban harus mengganti namanya karena ini. Setelah banyak pertimbangan, Repo25h telah memutuskan akan mengungkapkan identitas penjahatnya. Nama pelaku pelecehan seksual anak ini adalah Jeong Deok Heung.


Repo menampilkan wajah si pelaku.

Host : Itu dia. Dia dibebaskan beberapa hari yang lalu dan menjalani hidupnya di antara kita. Jeong, di usia 40-an...


Seon Wook yang memakai topeng, mengejutkan Ji Yong. Dia sempat melihat Ji Yong menonton siaran Repo.

Seon Wook : Apa ini? Kukira kau tidak tertarik.

Ji Yong : Bagaimana bisa aku tidak tertarik? Aku juga seorang polisi.

Seon Wook : Kau biasanya tidak begini.


Orang2 berdemo di depan kediaman Jeong.

Para reporter berlomba2 meliputnya.

"Dahulu saat Jeong divonis hanya tujuh tahun penjara atas perbuatannya kepada Si Yoon, masyarakat tidak puas dengan hukumannya."

"Polisi telah mengirim petugas ke sana setelah menerima pengaduan, tetapi ada terlalu banyak pengunjuk rasa yang harus dikendalikan."


Para pengunjuk rasa menuntut Jeong keluar.

"Tunjukkan wajahmu!"

Juga ada beberapa youtuber, yang melakukan siaran langsung.

"Semuanya, aku akan hancurkan kepalanya." ucap si youtuber kepada viewers nya.

Seorang pria, tetangga Jeong kesal dan mendamprat mereka.

"Jangan berisik! Aku tak bisa tidur karena kalian!"

"Apa bajingan itu simpatisan Deok Heung? Apakah dia saudara Deok Heung?" tanya si youtuber.


Tetangga yang lain juga ikut protes, apa kalian peduli saat keluarga korban memprotes saat itu? Harga rumah di sini akan turun karena ini. Jadi, enyahlah!


Jeong sendiri lagi menikmati makanannya di dalam rumah dengan wajah innocent nya.


Mi Ryeo dan Kepala Kwak mengawasi dari dalam mobil.

Kepala Kwak : Apakah akan baik-baik saja?

Mi Ryeo : Apa maksudmu?

Kepala Kwak : Ini lebih intens dari yang kuduga. Bagaimana jika seseorang membunuh Jeong Deok Heung : sebelum si Vigilante menghukumnya?

Mi Ryeo : Kalau begitu... Mereka akan menjadi Vigilante juga.


Ji Yong mengetuk pintu ruangan Profesor Lee. Lalu dia celingukan dan memasukkan nomor sandi pintu. Pintu terbuka dan Ji Yong langsung masuk. Ji Yong di kursinya dan mengunggah fail yang mau dikategorikan terlebih dahulu. Selagi unggahan berjalan, Ji Yong membaca fail kasus Si Yoon.


Profesor Lee tiba2 masuk. Ji Yong langsung menutup kasus Si Yoon yang lagi dia baca.

Profesor Lee : Kau datang lebih awal.

Ji Yong : Ya, masih ada yang harus dikategorikan.

Profesor Lee : Begitukah? Kenapa kau tidak menyalakan lampu?

Profesor Lee menyalakan lampu dan melihat kerjaan Ji Yong. Dia terkejut kerjaan Ji Yong hampir beres.

Profesor Lee : Kau bekerja terlalu keras. Ini hanya aktivitas klub bagimu. Aku juga tidak membayarmu.

Ji Yong : Jangan begitu, Pak. Aku merasa terhormat bisa membantumu dengan aplikasi profilmu.

Profesor Lee : Omong-omong, Ji Yong-ah, itu tidak akan memberimu nilai bagus. Kau tahu itu, 'kan?

Ji Yong : Ya.


Jeong membuka jendela dan melihat diluar hujan sangat lebat. Dia lantas memakai jas hujannya dan beranjak keluar. Mi Ryeo masih menunggu di dalam mobilnya. Tak lama, dia melihat Jeong keluar. Jeong beranjak menuju mobil pick up nya. Begitu Jeong pergi, Mi Ryeo langsung mengikuti Jeong.

Mi Ryeo terus mengikuti Jeong. Dia melihat papan penunjuk jalan. Jeong menuju Pelabuhan Incheon.

Mi Ryeo pun tiba di Pelabuhan Incheon. Dia terus mengikuti mobil Jeong, hingga akhirnya dia kehilangan jejak Jeong karena banyak sekali mobil pick up berseliweran di depannya. Mi Ryeo pun akhirnya berkeliling, mencari mobil pick up yang dikenderai Jeong.


Kapten Eun melihat kaca jendela Jeong yang pecah. Tak lama, Detektif Woo datang menunjukkan paspor Jeong pada Kapten Eun. Kapten Eun membaca paspor Jeong.

Kapten Eun : Deok Heung dari Tiongkok? Dia orang Korea-Tiongkok?

Detektif Woo : Bukan, dia orang Korea.

Kapten Eun : Astaga, si berengsek ini.


Detektif Jo masuk bersama Detektif Ko. Detektif Jo bilang, sinyal gelang kaki Jeong terputus di Pelabuhan Incheon.

Detektif Ko : Mungkinkah dia mencoba kabur? Karena semua orang mengenalnya di Korea.

Kapten Eun : Detektif Woo, minta Badan Keamanan Laut bekerja sama dan periksa jalur-jalur penumpang gelap. Lalu kalian berdua....

Kapten Eun menatap Detektif Jo dan Detektif Ko.

Kapten Eun : Awasi korbannya. Ingat, ini rahasia.


Kapten Eun dan anak buahnya beranjak keluar. Mereka langsung dikerubutin para reporter. Para reporter menyudutkan mereka.  Para reporter bilang, apa gunanya memperketat keamanan.

"Kalian biarkan penjahat kabur dan membuat warga semakin cemas. Bekerjalah dengan benar dan berhenti membuang-buang uang pajak."


Profesor Lee tengah memberikan kuliah.

Profesor Lee : Kunci untuk mencegah kejahatan pembalasan adalah hukuman menyeluruh bagi para pelaku dan perlindungan korban. Namun, ada banyak kasus di mana informasi korban bocor ke pelaku akhir-akhir ini.

Ji Yong menerima notifikasi berita tentang Jeong yang menghilang semalam.

Dia pun langsung membaca beritanya.

Profesor Lee menatap Ji Yong yang tidak fokus.

Profesor Lee : Itu menyebabkan lebih banyak kejahatan lanjutan. Apa alasannya?


Profesor Lee memanggil Ji Yong. Ji Yong gak denger karena terlalu fokus pada berita Jeong. Jun mencolek Ji Yong. Ji Yong tersadar dan segera menjawab pertanyaan Profesor Lee.

Ji Yong : Aku pikir karena banyak penjahat berpikir mereka tertangkap karena para korban. Sepertinya mereka menyalahkan korban, merasionalisasi perilaku mereka, dan melakukan kejahatan lagi.

Kelas akhirnya bubar.


Mi Ryeo tengah memperhatikan para detektif yang sibuk menanyai para nelayan, terkait keberadaan Jeong.

Kepala Kwak datang bersama Ga Ram dan PD Kwon.

Kepala Kwak : Kau menemukan sesuatu?

Mi Ryeo : Mungkin mereka yang akan dipuji.

Kepala Kwak menyuruh PD Kwon menyiapkan kamera.

Kepala Kwak :  Setidaknya, ayo rekam Deok Heung tertangkap.

Mi Ryeo : Pak, jangan merekam polisi menangkapnya. Bukan itu yang ingin dilihat publik. Namun, video Vigilante yang menghancurkan dan menghukum para penjahat! Itulah yang harus kita rekam untuk sukses besar. Mengerti?

Kepala Kwak : Kenapa berteriak? Bicara memang gampang. Bagaimana caranya? Aku hanya berusaha mendapatkan berita terbaik. Kau punya rencana lain?

Mi Ryeo pun kembali ke mobilnya.


Ji Yong di stasiun bus. Dia membaca artikel tentang Jeong yang hilang di Pelabuhan Incheon. Ji Yong lalu melihat bus ekspres yang menuju Incheon.


Kapten Eun sedang menerima telepon. Dia berdiri di bibir kapal.

Kapten Eun : Baiklah. Aku mengerti. Astaga. Aku mengerti.

Detektif Woo keluar dari dalam kapal dan menghampiri Kapten Eun.

Kapten Eun : Dia pasti membuang gelang kakinya ke laut. Terlacak ada di laut.

Detektif Woo : Kami sudah memeriksa semua kapal yang berangkat hari ini, tetapi tidak ada apa pun. Lalu ini kapal-kapal yang dijadwalkan berangkat malam ini.

Kapten Eun : Kenapa ada begitu banyak kapal? Bagaimana kita bisa menyelidiki semuanya?

Detektif Woo : Bagaimana jika dia sudah kabur?

Kapten Eun : Minta penjaga tambahan dari Bakamla dan suruh Jo bergabung dengan mereka. Ke mana bajingan ini pergi?


Detektif Jo dan Detektif Ko di depan apartemen Si Yoon.

Detektif Jo menerima telepon dari Detektif Woo.

Detektif Jo : Baik, Pak. Aku akan turun sekarang.


Detektif Jo lantas berkata, kacau sekali, sesudah menerima telepon. Detektif Ko tanya ada apa. Detektif Jo bilang, kapten ingin mereka ke Incheon. Mereka kekurangan orang.

Detektif Ko mengajak Detektif Jo berangkat.

Detektif Jo : Salah satu dari kita harus di sini. Kau tetap di sini.

Detektif Ko : Baik.


Diluar, Detektif Jo berpapasan dengan seorang kurir yang baru datang. Detektif Jo curiga karena si kurir tidak melepas helm. Dia pun meminta kurir melepas helm. Si kurir diam saja menatap ke arah Detektif Jo. Detektif Jo mulai mengambil kuda2. Dia memegang borgolnya. Tapi si kurir membuka helm dan menunjukkan wajahnya. Dia bukan Jeong. Detektif Jo mempersilahkan kurir pergi.


Kurir masuk ke lift.


Di mobilnya, Mi Ryeo memeriksa peta Gyeonggi.

Mi Ryeo : Bucheon. Gwangmyeong. Ansan. Suheung.

Mi Ryeo lalu memeriksa artikel kasus Jeong. Di sana, tertulis alamat Si Yoon.

Mi Ryeo pun sadar kemana Jeong pergi.

Kurir yang baru keluar dari lift, diserang seseorang.


Mi Ryeo segera memberitahu Kepala Kwak.

Mi Ryeo : Pak, Jeong Deok Heung tidak berusaha kabur. Kita harus pergi ke rumah Si Yoon di Suheung! Sekarang!


Kapten Eun dan Detektif Woo melihat reporter MBS pergi.

Kapten Eun : Bukankah mereka Repo25h yang pertama meliput Deok Heung?

Detektif Woo : Mereka sepertinya terburu-buru.

Kapten Eun : Itu aneh, 'kan?

Detektif Woo : Ayo ikuti mereka. Cepat!


Ji Yong masih di perjalanan.

Begitu pula Mi Ryeo rekan2nya, yang diikuti Kapten Eun dan Detektif Woo.


Detektif Ko masih di depan unit Si Yoon. Tak lama, kurir datang dan menuju unit Si Yoon. Detektif Ko langsung menghentikannya dan tanya, paket untuk siapa. Kurir bilang untuk unit 716.

Kurir membuka box nya sambil mengatakan, seseorang memesan makanan untuk penjaga yang berjaga.

Detektif Ko : Itu tidak perlu.

Namun, Detektif Ko merasa curiga saat melihat kurir mengambil sesuatu yang lain.

Detektif Ko langsung mengambil kuda2. Kurir mengambil pisau. Detektif Ko pun memukul kurir dengan tongkat. Namun si kurir berhasil menusuk Detektif Ko. Detektif Ko berusaha membuka helm si kurir. Si kurir terdesak ke balkon, didorong Detektif Ko. Tak lama, helm si kurir jatuh ke bawah. Tenyata itu Jeong!! Jeong juga yang menyerang kurir yang asli.

Jeong lalu menyiram Detektif Ko dengan air keras.

Sontak lah Detektif Ko langsung mengerang kesakitan.

Mendengar ribut2, Si Yoon keluar. Jeong langsung menjambak Si Yoon. Detektif Ko yang sudah terluka, masih berusaha melindungi Si Yoon. Dia memegang kaki Jeong dan menyuruh Si Yoon lari. Si Yoon lari. Jeong menendang Detektif Jo dan langsung mengejar Si Yoon.


Si Yoon lari ke tangga darurat. Tapi, Jeong berhasil menangkapnya dan melemparnya ke bawah tangga. Si Yoon ketakutan. Jeong mendekati Si Yoon sambil menyalahkan Si Yoon. Dia bilang, hidupnya hancur karena Si Yoon.

Si Yoon : Kenapa itu salahku? Aku korbannya. Kenapa?

Jeong : Seharusnya aku membunuhmu waktu itu. Dengan begitu, semua ini tak akan terjadi. Seluruh dunia menunjukku dan memakiku. Berengsek! Jadi, aku akan membunuhmu sekarang dan menikmati sisa hidupku dengan nyaman di penjara.


Tepat saat itu, Ji Yong datang dan menghajar Jeong.

Jeong berusaha menyiram Ji Yong dengan air keras. Tapi Ji Yong berhasil menghindar.

Mereka bertarung, dan Jeong pun kalah dengan wajah penuh luka.

Ji Yong : Kau seharusnya menjalani sisa hidupmu untuk bertobat. Bencilah kepada hukum yang membebaskanmu.

Jeong : Tolong, jangan bunuh aku.

Ji Yong : Apa kau ingin hidup?

Jeong : Ya...

Ji Yong : Tulis surat permintaan maaf. Dengan tulus.

Jeong : Aku akan menulisnya. Aku akan menulis suratnya.


Mi Ryeo hampir tiba di apartemen Si Yoon. Namun tiba2, dia menginjak rem dan terkejut melihatdi depannya. Ternyata ada Ji Yong. Mi Ryeo yang tak tahu Ji Yong adalah Vigilante, marah dan menyuruh Ji Yong minggir. Dia pikir, Ji Yong adalah pejalan kaki  biasa.

Ji Yong pun pergi.


Mi Ryeo tiba di apartemen. Bersamaan dengan itu, petugas medis membawa Detektif Ko yang terluka parah ke ambulans. Mi Ryeo sempat melihat Detektif Ko. Dia ingin masuk tapi dihalangi petugas. Mi Ryeo terpaksa mengaku bahwa dia tinggal di sana. Dia pun diizinkan masuk.

Mi Ryeo lari ke atas. Tak lama, dia menghentikan langkahnya dan terkejut melihat pemandangan di depannya.


Kapten Eun dan Detektif Woo baru tiba.

Mereka terkejut dan marah melihat kondisi Detektif Ko.


Ji Yong memakai earphone nya dan dengan santai berjalan menuju rumahnya.

Narasi Ji Yong terdengar.

Ji Yong : Ada kekosongan dalam hukum. Hukum sering terlalu ringan kepada penjahat yang tak pantas mendapatnya.


Mi Ryeo tersenyum melihat pemandangan di depannya. Lalu rekan2nya datang.

Ternyata yang mereka lihat adalah Jeong yang sudah tewas dengan luka parah akibat dihajar Ji Yong.

Dan di dekat Jeong, ada tulisan "Jaring Surga. Maaf. Maafkan".

Mi Ryeo tahu itu perbuatan Vigilante.


Narasi Ji Yong terdengar lagi.

Ji Yong : Sekarang aku akan mengisi kekosongan itu. Ini adalah keadilan.

0 Comments:

Post a Comment