Vigilante Episode 2

 All Content From : Disney+
Sinopsis Lengkap : Vigilante
Sebelumnya : Vigilante Episode 1
Selanjutnya : Vigilante Episode 3


Kematian Jeong Deok Heung langsung menggemparkan Korea.

Jeong Deok Heung, yang dibebaskan beberapa hari yang lalu, ditemukan dibunuh kemarin pagi. Setelah memotong gelang kakinya dan mengecoh polisi dengan pura-pura kabur ke luar negeri. Dia melukai seorang kurir dan seorang detektif, bahkan mencoba membunuh sang korban. Orang tak dikenal muncul. Tampaknya dia dibunuh setelah perkelahian. Polisi telah menganalisis rekaman CCTV dan kamera dasbor di sekitar TKP, untuk menemukan orang yang membunuh Jeong Deok Heung. Namun, menurut polisi, hingga saat ini belum ada hasil.




Detektif Woo menonton berita melalui laptopnya.

Dia melihat pesan yang dtinggalkan Vigilante.

"Jaring Surga Maaf. Maafkan."

Detektif Woo : "Jaring surga." Apa artinya? Jaring nelayan surga?

Kapten Eun mendekat, dasar bodoh. Itu mengacu pada jaring di langit yang menangkap orang berdosa. Itu dari Tao Te Ching. Artinya orang jahat pada akhirnya akan tertangkap.

Detektif Woo : Bajingan itu layak masuk neraka atas perbuatannya kepada Detektif Ko, tetapi...

Detektif Jo : Aku setuju.

Detektif Woo : Siapa yang melakukan ini?

Kapten Eun : Ada satu hal yang pasti sekarang. Ada seorang Vigilante.


Sekarang, para detektif tengah rapat bersama komisaris.

Kapten Eun : Seperti yang kalian lihat, rekaman dari malam kejadian hilang semua. Tampaknya si pelaku mengeluarkan cipnya setelah membunuh Jeong Deok Heung.

Komisaris : Jadi, pelakunya bukan membunuh Jeong Deok Heung karena berusaha menolong korban, tetapi dia berniat membunuh Jeong sejak awal?

Kapten Eun : Ya, Pak. "Jaring surga" berarti "pembalasan". Lalu karena dia sengaja menulisnya di dinding di tengah kekacauan, pelakunya tak ingin menutupi kejadian ini, tetapi sengaja membuatnya masuk berita utama. Kita harus menyelidikinya sebagai pembunuh.


Lalu polisi berseragam masuk dan membisiki komisaris sesuatu.

Komisaris pun meminta TV dinyalakan. TV menyala. Ternyata ada siaran dari Repo25h tentang kematian Jeong Deuk Heung.

Host : Tim kami di Repo25h secara eksklusif mendapat foto TKP pembunuhan Jeong Deok Heung lagi. Gambar mengejutkan akan ditampilkan sekarang.

Repo menampilkan pesan yang ditinggal Vigilante.

Host : Ini dinding di tangga darurat. Hal pertama yang terlihat saat menaiki tangga adalah tulisan darah Jeong sendiri. "Jaring surga." Itu dari Tao Te Ching dan...


Dan, komisaris marah.

Komisaris : Apa kalian tidak mengamankan TKP? Kalian sudah kalah dalam opini publik?

Kapten Eun : Maaf, Pak.

Komisaris : Hentikan media sebelum ini menjadi lebih kacau. Lalu selidiki dia sebagai pembunuh. Mengerti?

Para detektif mengerti.


Ji Yong dan Seon Wook dipanggil oleh Profesor Lee.

Seon Wook : Kau memanggilku, Pak?

Profesor Lee : Ya, karena... kau tahu tentang kejadian di Seoul, 'kan? Aku diminta bergabung dalam penyelidikannya. Jadi, aku akan sedikit sibuk. Kalian harus melanjutkan mengembangkan aplikasinya tanpaku. Aku akan memeriksa setiap aku punya waktu.

Seon Wook : Ya, Pak. Omong-omong, apakah itu kasus Jeong Deok Heung?

Profesor Lee : Ya. Mereka pasti kesulitan. Opini publik menggila, dan polisi tidak memiliki petunjuk. Karena tidak ada rekaman CCTV atau kamera dasbor.

Ji Yong : Profesor, mungkin pelakunya salah satu penghuni apartemen? Mungkin dia membunuh Jeong Deok Heung saat menolong korban dan bersembunyi karena dia ketakutan.

Seon Wook : Dilihat dari tulisan di dinding, aku pikir itu ulah Vigilante.

Profesor Lee : Vigilante? Min Seon Wook, apakah kau harus menggunakan nama julukan yang dibuat media rendahan?

Seon Wook : Maaf, Pak.

Profesor Lee : Kita polisi.

Seon Woo : Ya, Pak!

Profesor Lee : Baik. Pokoknya, pastikan kalian hanya mengerjakannya di ruangan ini. Datanya tak boleh keluar ruangan.

Profesor Lee pergi.


Profesor Lee mendatangi TKP tempat Deok Heung dibunuh bersama Kapten Eun dan Detektif Woo.

Kapten Eun : Astaga. Tak ada satu pun petunjuk tersisa setelah semua kekacauan ini.

Profesor Lee : Ini bukan ulah orang biasa. Aku yakin dia tahu cara polisi menyelidiki.

Kapten Eun : Bagaimana kalau kau menemui Kim Si Yoon, Profesor? Dia satu-satunya saksi, tetapi tak mau mengatakan apa-apa.

Profesor Lee : Tidak. Dia tak akan mengatakan apa-apa meski melihat sesuatu. Aku yakin begitu. Selain syoknya... Pokoknya, mungkin nanti, bukan sekarang.


Seorang siswi datang dan marah.

Siswi : Kenapa kalian menyelidiki Vigilante?

Kapten Eun : Kau tak boleh masuk ke sini, Nak. Keluar.

Siswi : Vigilante yang menyelamatkan nyawa korban. Dia seharusnya dapat penghargaan. Kenapa kalian menyelidikinya sebagai pembunuh? Apa aku salah?

Detektif Woo bergegas membawa siswi itu keluar.


Kapten Eun : Kita mendapat banyak keluhan tentang penyelidikan ini.

Profesor Lee : Kita harus menyelesaikannya sebelum lebih banyak orang bereaksi seperti itu.


Kepala Kwak membaca komentar negatif dari netizen soal Vigilante.

Dia pun marah. Sementara telepon terus berdering. Kepala Kwak berteriak, bertanya, kenapa mereka tidak menjawab telepon.

Mi Ryeo : Jangan angkat. Kita tak bisa bekerja jika kita menanggapi setiap panggilan.

Kepala Kwak : Papan penonton juga mati!

Mi Ryeo : Aku sudah bilang kasus ini akan mengguncang masyarakat.


Kepala Kwak : Kita juga dikritik. Mereka bilang Vigilante adalah penjahat dan kita membuatnya terlihat menarik. Repo25h tidak pernah dikritik sebanyak ini! Apakah aku salah?

Mi Ryeo : Biarkan mereka mengkritik semau mereka. Mereka mengkritik karena mereka menonton kita. Kau tahu mereka adalah penggemar sejati kita, 'kan?

Kepala Kwak : Jangan bercanda! Kita harus memainkan peran sebagai pers...

Mi Ryeo sewot, Pak Kwak Chang Hyun! Media mendapatkan kekuatan dari rating dan jumlah penonton. Bukankah kau yang merengek tentang rating rendah kita? Sang Vigilante menonton Repo25h dan menghukum penjahat kejam. Peran kita? Kita harus memberikan acara terbaik di dunia untuk penonton kita! Kita promotor Vigilante! Mengerti?

Kepala Kwak : Baik. Kita manfaatkan penjahat seperti Jeong untuk bahan berita lagi?

Mi Ryeo : Kenapa mundur sekarang? Itu sukses besar. Kita harus memukul lebih keras. Dengan konsep penjahat.


Mi Ryeo lalu menunjukkan foto ketiga penjahat.

Kepala Kwak : Siapa yang akan kau pilih?

Mi Ryeo : Ketiganya. Mari kita lihat siapa yang dipilih oleh Vigilante. Kita akan mencari tahu apa preferensinya dan mengalihkan perhatian polisi.

Dan ketiga penjahat itu terlibat kasus pencurian, pembunuhan dan penipuan.


Ji Yong cs lagi nge-gym.

Joon : Menurutku pembunuh Jeong Deok Heung pasti psikopat. Benar, 'kan? Meninggalkan tulisan seperti itu meningkatkan kemungkinan tertangkap. Namun, dia sengaja memprovokasi polisi.

Seon Wook : Benar, 'kan? Itu agak mencolok dan narsis. Dia tampaknya berpendidikan tinggi dan memiliki kualitas kepemimpinan. Seperti Ji Yong?


Joon : Hei, kenapa kau bicara seperti itu tentang temanmu? Namun, itu benar.

Ji Yong tertawa.

Ji Yong lalu bertanya, bukankah itu lebih seperti peringatan?

Ji Yong : Peringatan apa yang terjadi saat kita melakukan hal buruk.


Joon : Ditambah kemampuan analisis! Omong-omong, apa kau belajar itu semua saat membuat aplikasi pembuatan profil?

Seon Wook : Bahkan mahasiswa baru tahu itu, Bodoh.


Dan berita ketiga penjahat muncul.

Ji Yong cs menontonnya.

Seon Wook : Kenapa menunjukkan tiga orang? Apa mereka sisanya?


Host Repo : Seo Doo Yeop. Membobol masuk ke rumah mantan bosnya dengan remaja yang kabur dari rumah lalu membunuh anak-anak dan ibu mereka secara brutal. Dia ditangkap di tempat karaoke dan mengaku tidak sengaja ikut serta karena pengaruh alkohol...


Joon kesal, para bajingan itu tidak peduli soal keadilan. Mereka menunjukkan para penjahat ini untuk diberikan ke Vigilante.

Seon Wook : Dia tidak bodoh. Dia tak akan terpancing.


Malamnya, Ji Yong tak bisa tidur. Dia lantas keluar setelah memastikan Seon Wook terlelap. Ji Yong pun masuk ke ruangan Profesor Lee, tempat dia biasa bekerja membantu Profesor Lee. Dia mencari tahu kasus pembunuhan yang dilakukan Seo Doo Yeop.

Ji Yong : Tanggal 12 Juli 2018. Membobol masuk ke rumah mantan bosnya dengan remaja yang kabur dari rumah lalu membunuh anak-anak dan ibu mereka secara brutal.


Ji Yong juga melihat foto2 jasad para korban.

Dia pun membayangkan ketika si pelaku membunuh para korban.

Itu membuatnya marah.


Setelah itu, Ji Yong menelusuri akun medsos Doo Yeop.

Dia mendapati Doo Yeop pergi ke tempat karaoke usai melakukan pembunuhan.

Ji Yong pun membaca salah satu komentar netizen yang marah atas pembunuhan itu.

"Apa kau merasa bersalah? Apa kau memikirkan korban yang tewas?"

Doo Yeop membalas, kemari dan katakan itu di depanku! Aku akan membunuhmu juga!


Ji Yong melihat nama kelab di belakang Doo Yeop.

Ji Yong : Cuntacc...


Sekarang, Ji Yong di bus. Dia melihat berita terkait pembunuhan yang Doo Yeop lakukan melalui internet. Lalu Joon dan Seon Wook datang.

Seon Wook : Kau akan pulang. Kenapa tampak sedih?

Ji Yong pun mulai memejamkan matanya.

Joon : Dia hanya diam di rumah pada akhir pekan. Bagaimana dia bisa senang? Aku lebih memilih tetap di asrama jika aku jadi dia.

Seon Wook : Kalau begitu, mau ikut ke kelab bersama kami malam ini? Aku akan membiarkanmu jadi peringkat pertama saat ujian.

Ji Yong : Tepati janjimu.

Sontak lah Joon dan Seon Wook terheran-heran Ji Yong mau ikut kali ini.


Ji Yong cs pergi ke Cuntacc Club.

Joon : Teman-teman, kita telah bekerja keras selama dua minggu terakhir. Ayo bersenang-senang.

Joon lantas memesan 3 wiski dan soda.


Ji Yong mengedarkan pandangannya.

Tak lama, dia menemukan targetnya.



Lalu seorang gadis beranjak ke arah mereka.

Joon : Hei, dia datang mencariku. Aku akan kembali.

Tapi gadis itu malah membawa Ji Yong pergi.


Di tengah kebisingan kelab, gadis itu berbisik, tanya umur Ji Yong.

Ji Yong : Aku hanya seorang mahasiswa.


Mereka kemudian duduk dan gadis itu memesan tequila.

Ji Yong terus menatap ke arah Doo Yeop yang duduk tak jauh dari nya.

Doo Yeop tengah berbicara dengan temannya, Ko Sung Yeol.

Doo Yeop : Takdir itu sungguh ada. Pikirkan saja. Siapa sangka hidupku akan berbalik seperti ini di penjara? Benar, 'kan? Sung Yeol, kau harus memanfaatkan kesempatan ini. Aku akan segera memperkenalkanmu kepada Kak Jun Sik. Mengerti? Kau akan segera melunasi utang judimu.

Sung Yeol : Omong-omong, bagaimana kau bisa bebas begitu cepat setelah membunuh seseorang? Apa Kak Jun Sik membantu soal itu juga?

Doo Yeop tertawa.

Sung Yeol : Apa? Apa yang lucu?

Doo Yeop : Kami bertiga merencanakan cerita kami. Bahwa bukan aku yang membunuh wanita dan anak-anak itu. Mereka masih di bawah umur, jadi mereka tidak akan dihukum berat.

Sung Yeol : Benarkah? Itu berhasil?

Doo Yeop : Tentu saja. Tidak ada bukti, kau tahu? Kau tak tahu? Praduga tak bersalah. Hukum Korea sangat luar biasa. Praduga tak bersalah!


Gadis itu mengetahui kalau Ji Yong terus menatap Doo Yeop.

Gadis itu : Bukankah di sini agak panas? Mau ke tempat sejuk?


Gadis itu membawa Ji Yong ke koridor.

Gadis itu : Apa kau di sini untuk Doo Yeop si Keren?

Ji Yong : Siapa?

Gadis itu : Kau terus menatap Doo Yeop.

Ji Yong : Aku hanya penasaran apa dia pria yang masuk TV.

Gadis itu : Bukan itu alasanmu menatapnya. Pasti karena ini, 'kan?

Gadis itu menunjukkan narkoba berbentuk permen karet.

Gadis itu : Namun, kau tak bisa membelinya. Dia hanya menjualnya kepada siswa internasional.

Ji Yong : Benar... Kalau begitu, aku cari orang lain.


Gadis itu memakan permen karetnya.

Setelah itu, dia mencium bibir Ji Yong.

Setelah itu, Ji Yong kembali ke lantai dansa. Dia teler, kena pengaruh narkoba.


Besoknya, Ji Yong terbangun di rumahnya.

Sontak dia terkejut. Dia ingat apa yang terjadi dan coba menenangkan diri.


Malamnya, Ji Yong baru kembali ke asrama. Dia menemukan Joon tidur di kasurnya.

Ji Yong : Kau di sini?

Joon menunjuk buku yang tadi dibacanya.

Joon : Maaf. Lihat buku itu di sana? Aku tertidur saat belajar. Aku akan pergi. Sampai jumpa.


Joon bergegas ke pintu tapi dia balik lagi menatap Ji Yong.

Joon : Apa kau pulang dengan selamat semalam? Tak ada yang terjadi di kelab, 'kan?

Ji Yong : Ya, aku langsung pulang.

Joon : Ya. Sudah kuduga.  Aku terlalu sibuk bergaul dengan seorang gadis. Maaf. Aku akan membantumu lain kali, ya? Maksudku, kau bukan tipe pria yang suka cinta satu malam, 'kan? Kau langsung pulang, 'kan?

Ji Yong mengangguk.

Joon : Baiklah.

Joon keluar.


Ji Yong yang tak bisa tidur, pergi ke atap. Di sana, dia membaca komentar di akun medsos nya Doo Yeop. Lalu dia menemukan satu komentar netizen yang menyuruh Doo Yeop melihat akun korban. Ji Yong pun melihat akun korban. Di sana dia menemukan video dua bocah yang tengah bernyanyi. Lalu Ji Yong teringat kata2 Doo Yeop tadi di kelab.

Doo Yeop : Hukum Korea sangat luar biasa. Praduga tak bersalah!

Ji Yong sakit hati.


Ji Yong lalu mencari tahu soal status transaksi obat melalui kelab. Tertulis di sana dikelola oleh kelompok terpisah, dan dengan transaksi tunai saja. Sistem di mana hanya pengedarnya yang tertangkap.

Lalu dia mulai mematai Doo Yeop.

Setelah Ji Yong membuka akun BNN.


Mi Ryeo dan yang lain di studio. Siaran akan dimulai.

Direktur Kwak : Aku rasa itu tak berhasil. Haruskah kita menunda rekaman? Tiga minggu terakhir ini sepi. Mungkin dia sudah menghukum orang lain, dan kita tidak mengetahuinya. Benar, 'kan?


Mi Ryeo : Semua orang masih waspada, jadi dia mungkin menunggu waktu yang tepat. Ayo lakukan lebih keras hari ini. Secara emosional.

Reporter Repo25h mengerti.

Mi Ryeo lalu meminta pendapat Produser Kwon.

Produser Kwon : Aku pikir acara ini mulai makin terlalu polos, jadi itu ide bagus. Ya.

Mi Ryeo lalu mencari sesuatu di laptopnya.


Seo Doo Yeop berjalan ke mobilnya. Dia kesal melihat ada kertas kecil di sela jendelanya. Ternyata kertas itu adalah secarik pesan. Ada yang memintanya menyerahkan diri. Sebuah nomor telepon juga tertulis di sana.


Seo Doo Yeop langsung masuk ke mobilnya dan menghubungi Sung Yeol.

Seo Doo Yeop : Hei, Sung Yeol-ah, aku akan mengirim sebuah nomor telepon sekarang. Telepon dan cari tahu siapa itu.

Sung Yeol sendiri lagi main mesin capit boneka.

Sung Yeol : Sekarang? Aku agak sibuk.

Seo Doo Yeop sewot, dasar bodoh! Aku memintamu karena ini sangat mendesak.

SungYeol : Kenapa kau membentakku? Ada apa? Berapa nomornya?

Seo Doo Yeop : Nomornya 051-903-0429. Cari tahu dan kabari aku.

Sung Yeol : Baik, aku mengerti. Aku akan meneleponnya sekarang.

Seo Doo Yeop langsung pergi setelah selesai menelpon Sung Yeol.


Dalam perjalanan, Seo Doo Yeop menghubungi Sung Yeol.

Seo Doo Yeop : Kau sudah meneleponnya?

Sung Yeol : Apa-apaan ini? Itu nomor BNN di Busan.

Seo Doo Yeop : Busan? Jadi, apa yang kau katakan?

Sung Yeol : Menurutmu apa? Aku berbohong dan bilang aku salah nomor.

Seo Doo Yeop : Bagus. Bagus sekali. Tutup telepon dan bersembunyi dahulu. Jika ditelepon kembali, bilang kau tidak mengenalku.

Sung Yeol : Berengsek. Para rentenir sudah memburuku. Pokoknya, aku mengerti.


Seo Doo Yeop menepikan mobilnya di area peristirahatan. Dia pergi menemui seorang pria yang lagi makan ramyeon. Seo Doo Yeop memberi pria itu sebuah paper bag dan pria itu memberi Seo Doo Yeop paper bag yang sama, setelah memasukkan segepok uang ke dalamnya.

Seo Doo Yeop melihat isi paper bag yang diberikan pria itu dan menemukan buku di dalamnya.

Seo Doo Yeop : Apakah buku-buku ini berasal dari Busan?

Pria itu menatap tajam Seo Doo Yeop.

Seo Doo Yeop : Aku hanya penasaran karena isinya dalam bahasa Jepang. Aku pergi dahulu.


Seo Doo Yeop di kelab sekarang. Gadis yang mencium bibir Ji Yong datang dan membuatnya terkejut. Gadis itu tanya apa buku2nya sudah masuk.

"Lupakan. Pergi saja."

"Apa-apaan ini? Lalu kenapa kau mengunggahnya di media sosial?"

"Berhenti menggangguku dan pergilah. Aku tidak mengunggah apa pun!"

"Kenapa kau meneriakiku?"


Gadis itu memeriksa tas Seo Doo Yeop. Dia yakin bukunya di sana. Seo Doo Yeop berusaha merebut tasnya lagi, tapi kemudian dia melihat gerombolan polisi datang. Seo Doo Yeop langsung kabur lewat pintu belakang.


Seo Doo Yeop langsung ke gubuknya. Namun dia terkejut melihat pintu gubuknya terbuka. Dia bergegas masuk dan marah melihat lemarinya berantakan. Dia lalu keluar. Vigilante datang.

Vigilante : Seo Doo Yeop-ssi, kau mencari ini?

Seo Doo Yeop menatap Vigilante yang memegang paper bag nya.


Vigilante kemudian menyerakkan isi paper bag ke tanah. Isinya, beberapa buku. Vigilante (saat Ji Yong beraksi, kita panggil Vigilante aja yaa..) lalu menuangkan cairan mudah terbakar ke buku2 Seo Doo Yeop.

Seo Doo Yeop marah dan menyerang Vigilante. Namun Vigilante berhasil menghindar dan memukulnya.

Vigilante : Aku khawatir polisi akan menangkapmu.

Vigilante lalu membakar buku2 itu.

Vigilante : Surga juga menginginkan ini.


Seo Doo Yeop mengambil sekop dan berusaha memadamkan api, tapi tak berhasil. Dia marah dan berusaha menyerang Vigilante dengan sekop namun kalah.

Seo Doo Yeop : Apa Kak Jun Sik mengirimmu? Untuk menyingkirkanku?

Vigilante : Bertobatlah. Minta maaf kepada keluarga yang kau bunuh.

Seo Doo Yeop : Apa? Bertobat? Kukira Kak Jun Sik mengirimmu. Kau benar-benar membuatku takut.


Seo Doo Yeop melawan Vigilante. Dia sempat memukul Vigilante dengan sekop. Vigilante membalas. Dia memukul Seo Doo Yeop, hingga leher Seo Doo Yeop tersangkut di rantai. Vigilante pun melilitkan rantai ke leher Seo Doo Yeop. Setelah itu dia membanting Seo Doo Yeop ke tanah, lalu menyeret Seo Doo Yeop.

Vigilante lalu menggantung Seo Doo Yeop di palang.

Seo Doo Yeop : Tolong ampuni aku.

Vigilante : Kau tidak mengampuni mereka. Mereka memohonmu agar mengampuni mereka, tetapi kau tetap membunuh mereka!

Vigilante memukul Seo Doo Yeop berkali2.

Seo Doo Yeop minta ampun.

Vigilante lantas menunjukkan rekaman video dua anak yang Seo Doo Yeop bunuh.

Vigilante : Ingat mereka? Minta maaf. Kepada Seung Woo. Kepada ibu Seung Woo. Kepada Seung Mi. Katakan bahwa kau pantas mati.

Seo Doo Yeop : Ya. Aku akan minta maaf.

Namun Vigilante tetap membunuh Seo Doo Yeop.


Usai membunuh Seo Doo Yeop, Vigilante kembali ke rumahnya. Dia langsung rebahan di kursi panjang. Napasnya ngos2an.


Besoknya, polisi melakukan olah TKP.

Detektif Woo : Tampaknya seseorang mengambil kartu memori kamera dasbornya.

Kapten : Bagaimana kau menemukan tempat ini?

Detektif Woo : Ponsel Seo Doo Yeop dinyalakan dan terlacak ke tempat ini. Ini layar terakhir di ponselnya.

Kapten : Dia melihat itu sebelum dia tewas?

Detektif Woo : Itu akun korban yang dibunuh Seo Doo Yeop.


Kepolisan menggelar konferensi pers.

Direktur : Sebagai organisasi yang melindungi rakyat kita, polisi berjanji akan mengakhiri tindakan kriminal yang mengganggu ketertiban umum secepat mungkin. Kami berjanji tidak akan ada lagi
korban dalam kasus ini.


Para netizen yang melihat video itu dari portal berita MBS, meninggalkan jejak komentar. Mereka protes karena polisi berusaha menangkap Vigilante.

Direktur : Kami akan menegaskan bahwa kriminal hanya boleh dihukum oleh hukum. Karena ini masalah yang sangat menarik perhatian publik, markas investigasi khusus akan dibentuk dengan kerja sama dari seluruh agensi dan personel kepolisian. Kami akan berusaha keras menangkap penjahat ini secepatnya.


Pers membahas Vigilante dengan mengundang narasumber.

"Menurut kalian kenapa dia dipanggil sang Vigilante? Kenapa orang-orang menggila tentang dia? Karena orang tidak puas dengan sistem hukum saat ini."

"Apa maksudmu? Jadi, kau pikir memukuli atau membunuh orang tidak apa-apa? Kenapa hukum itu ada? Itu ada untuk menghakimi secara adil dan tak memihak tanpa bersikap emosional."

"Benar. Adil dan tak memihak. Namun, lihat putusan sejauh ini. Para hakim mengabaikan yang lemah. Mereka menghakimi tanpa memerhatikan ucapan korban dengan baik. Bukankah itu sebabnya orang menggila tentang sang Vigilante?"


Di asrama, Ji Yong menonton acara debat itu.


MBN merayakan kesuksesan besar mereka.

Mi Ryeo datang. Kepala Departemen Kwak (bukan direktur ya guys ternyata) memberitahu Mi Ryeo bahwa slot iklan mereka terjual habis dengan harga fantastis dan direktur menyukainya. Namun Mi Ryeo marah.

Mi Ryeo : Apa yang kalian lakukan? Kita harus menemukan di mana Seo Doo Yeop meninggal dan bersiap untuk siaran tentang sang Vigilante!

Rekannya memberitahu bahwa dia sudah memeriksanya.

"Mereka menolak permintaan wawancara dan hanya memberi informasi sederhana."

Dia pun menunjukkan informasi itu pada Mi Ryeo.


Mi Ryeo membaca informasi yang diberikan rekannya. Itu laporan investigasi kasus pembunuhan Seo Doo Yeop. Ada beberapa foto di sana.

Mi Ryeo : Ada foto. Di Sungai Han. Di suatu tempat dengan sedikit orang. Rumput! Dermaga! Sang Vigilante mengambil umpan hasil kerja keras kita lagi. Lalu kalian ingin bersantai, makan ayam, menari, dan bersenang-senang sambil minum bir?

Kepala Departemen Kwak langsung menyuruh semuanya kembali bekerja.


Detektif Woo dan Detektif Jo tengah membaca artikel yang menyanjung Vigilante.

Tertulis bahwa tingkat kejahatan telah menurun bulan ini berkat Vigilante.

Detektif Woo kesal, inilah kenapa wartawan disebut sampah.


Lalu Kapten Eun datang.

Detektif Woo : Pak, bagaimana hasilnya?

Kapten Eun : Unit regional mengambil alih.

Detektif Woo : Apa itu berarti ini di luar kendali kita sekarang?

Kapten Eun : Tidak. Kita akan bekerja sama dengan mereka.

Detektif Woo : Dengan unit regional. Maksudmu, dengan ketua tim monster itu?


Jo Heon pun muncul. Dia mendekati Sung Yeol yang tengah bermain mesin capit.

Jo Heon mengambil koin Sung Yeol.

Sung Yeol : Itu koinku.

Jo Heon membengkokkan koin Sung Yeol.

Jo Heon : Pak Koo Sung Yeol, benar? Aku polisi. Boleh kita bicara sebentar?


Mereka bicara di atap gedung.

Sung Yeol berlutut. Dia pikir Jo Heon rentenir.

Sung Yeol : Apa kau rentenir?

Jo Heon : Aku benar-benar seorang polisi.

Sung Yeol : Pak. Aku berjanji akan membayarmu kembali bulan ini. Aku memulai pekerjaan baru. Aku bisa menghasilkan 90 juta dalam waktu singkat.

Jo Heon : Saat kau bertemu Seo Doo Yeop.

Sung Yeol : Doo Yeop?

Jo Heon : Apa kau melihat orang yang mencurigakan di sekitarmu?

Sung Yeol : Kau benar-benar bukan orang yang dikirim Pak Kim?


Sung Yeol pun berdiri dan marah, apa-apaan ini? Apa kau bercanda? Aku kira kau datang untuk menagih utang!

Sung Yeol mau menyerang Jo Heon tapi dia diserang Jo Heon duluan.

Sung Yeol protes, apa polisi menyeret orang seperti ini? Kau pikir kau siapa? Apa kau punya surat perintah?

Jo Heon : Sepertinya kau tidak mengerti. Mulai sekarang, aku akan memakai bahasa santai denganmu.

Sung Yeol : Silakan, dasar polisi sialan.

Jo Heon : Bajingan hanya mengerti saat aku memakai bahasa santai. Aku seorang polisi, tetapi bukan polisi yang kau tahu.


Jo Heon membanting Sung Yeol ke balik railing. Tapi dia masih memegangi Sung Yeol. Sung Yeol ketakutan.

Jo Heon : Aku akan bertanya lagi. Apa kau melihat orang mencurigakan di dekat Seo Dooyeop baru-baru ini?

Sung Yeol : Kalau dipikir-pikir, Dooyeop memberitahuku... Dia tiba-tiba memberiku nomor BNN Busan, lalu memintaku meneleponnya dan mencari tahu siapa itu. Aku tak tahu siapa yang kau cari, tetapi jika bertemu di kelab, dia tidak mungkin orang tua. Dia pasti masih muda. Mungkin. Dia pasti masih muda.


Mi Ryeo mendatangi TKP pembunuhan Doo Yeop.


Dan Jo Heon menghubungi seseorang.

Jo Heon : Ya, ini Jo Heon, ketua tim unit regional. Jangan khawatir. Ini bukan era Arsene Lupin. Buktinya akan muncul. Lalu dia akan tertangkap pada akhirnya. Aku jamin itu. Orang-orang akan melupakan sang Vigilante. Aku akan memastikannya.

Bersambung....

0 Comments:

Post a Comment