• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Showing posts with label Undercover. Show all posts
Showing posts with label Undercover. Show all posts

Undercover Ep 2 Part 1

 Sebelumnya...

 -ANSP, 1991-


Suk Gyu tengah menatap foto Yeon Soo.

Lalu Pak Oh, pria yang menodongkan pistol ke Suk Gyu di mobil van, datang membawa dokumen.

Dia meletakkan dokumen ke depan Suk Gyu dan menyuruh Suk Gyu membaca dokumen itu.


Itu adalah dokumen yang berisi identitas baru Suk Gyu.

Suk Gyu : Han Jung Hyun?

Pak Oh : Ya, Han Jung Hyun. Ini identitas barumu. Han Jung Hyun. Dia lahir tahun 1968 dan meninggal di panti asuhan tahun 1975.

Suk Gyu membaca catatan kematian Jung Hyun.

Pak Oh : Direktur panti asuhan pasti orang mesum. Dia tak melaporkan kematian anak itu. Berkat itu, identitasnya milik kita sekarang.

Suk Gyu melihat kartu mahasiswanya.

Disana tertulis, dia kuliah di Universitas Jeguk dengan jurusan teknik mesin.

Suk Gyu : Aku tidak tahu siapa dia, tapi...

Pak Oh : Ada apa? Apakah kau merasa busuk hidup sebagai orang mati? Suk Gyu-ya,  kau bilang ingin menangkap Kim Tae Yeol. Yang penting adalah latar belakangnya bersih. Jika kau bersikeras itu kau, tak ada yang bisa membantah itu. Mengerti? Jadilah Han Jung Hyun dan tangkap Kim Tae Yeol.


Pak Oh lantas melatih Suk Gyu.

Pak Oh : Han Jung Hyun, kau ingat orang tuamu?

Suk Gyu : Ya. Aku samar-samar ingat wajah ibuku. Ayahku adalah pemabuk kasar. Dia sering merusak barang di rumah, menyuruh kami membawa lebih banyak alkohol. Lalu aku takut dan menangis dan ibu memelukku. Lalu ayah memukulinya. Di suatu hari bersalju, ibu memegang tanganku dan kabur dari rumah bersamaku.

Pak Oh : Baiklah. Itu kisah yang memilukan. Lalu di mana kau ditemukan?


Suk Gyu berjalan menyusuri jalanan.

Terdengar narasi Suk Gyu dan Pak Oh.

Suk Gyu : Ketika aku masih empat tahun, aku ditemukan di halte bus di Tongbok, Pyeongtaek.

Pak Oh : Kau pasti ingat banyak hal tentang panti asuhan.

Suk Gyu : Panti asuhan?



Suk Gyu terus berjalan dan melewati seorang nenek yang tengah berjualan camilan.

Dia melihat anak-anak sibuk membeli camilan buatan nenek.

Suk Gyu : Itu di Ansan. Aku tumbuh besar di Panti Asuhan Growing Dreams. Ada toko alat tulis bernama Mammoth di dekatnya. Aku selalu iri pada anak-anak yang makan tteokbokki di sana.


Suk Gyu tiba di Panti Asuhan Growing Dreams.

Dia menatap panti asuhan itu sejenak, lalu masuk ke dalam.


Dia melihat anak-anak tengah bermain bola.

Suk Gyu : Kami semua berambut pendek dan kami selalu lapar. Lalu kami minum air dan bermain sepak bola. Menendang bola gila-gilaan membuatku merasa lebih baik. Aku merasa seperti berada di puncak dunia.


Suk Gyu yang kini hidup sebagai Jung Hyun, terkejut melihat data-data Yeon Soo di berkas yang diberikan Young Geol.

Dia marah. Dia menatap geram Young Geol.

Lah Young Geol nya malah ngetawain dia.

Young Geol : Selamat datang kembali, Lee Suk Gyu.


Yeon Soo sendiri terkejut saat diminta oleh Choong Mo untuk menjadi Direktur CIO.

Choong Mo : Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi.

Yeon Soo bilang dia sudah dengar beritanya dan dia penasaran siapa yang akan bertanggung jawab.

Yeon Soo : Aku butuh waktu lama untuk mengetahuinya.

Choong Mo : Yang sebenarnya dimulai sekarang.

Yeon Soo : Tapi kenapa aku? Apa kau merekomendasikanku?

Choong Mo : Tidak. Kau telah memenangkan posisi itu. VIP berpikir kau orang yang tepat untuk itu. Itu belum pernah terjadi, tapi itu berarti dia ingin melakukannya dengan benar.

Yeon Soo masih berat, apalagi saat ini dia adalah pengacara Jung Ho.

Choong Mo mengerti perasaan Yeon Soo.

Choong Mo : Benar, kau tak bisa mempertahankan pekerjaan lain. Aku tahu sulit bagimu untuk meninggalkan persidangan ulang Tuan Hwang. Tapi ini direktur pertama CIO. Akan sangat membantu untuk mencegah orang yang dirugikan lainnya seperti Tuan Hwang di negara ini.


Yeon Soo terdiam, lalu dia menatap Jung Ho yang masih terlelap tidur.

Choong Mo terus membujuk Yeon Soo.

Choong Mo : Negara yang kau, Tae Yeol dan aku impikan. Pikirkanlah selama beberapa hari. Kuharap kau tak menolaknya.


Yeon Soo pergi ke danau. Dia merenung disana, memikirkan kata-kata Choong Mo.

Choong Mo : Akan sangat membantu untuk mencegah orang yang dirugikan lainnya seperti Tuan Hwang di negara ini. Negara kau, Tae Yeol dan aku impikan.

Yeon Soo menghela napas, lalu dia mendongak menatap langit.


Yeon Soo teringat saat dia dan Choong Mo mengikuti demo yang dipimpin oleh Tae Yeol.

Tae Yeol : Hentikan pemukulan! Berhenti menginjak kami! Hentikan pembunuhan! Kita tak bisa menyebut ini negara. Kita ingin negara yang tidak menggunakan kekuasaan otoriter untuk menindas rakyat, tapi melindungi mereka! Negara yang menawarkan bantuan untuk orang sakit dan yang dianiaya, bukannya memukuli mereka! Negara yang berpegang pada prinsip bahwa kekuasaan bangsa hanya berasal dari rakyat bukan penguasa negara!


Sekarang, Yeon Soo sudah duduk. Dia masih di tepi danau.

Dia teringat saat berjanji pada Jung Ho, bahwa dia takkan menyerah membebaskan Jung Ho.

Jung Hyun tengah memperbaiki sepeda. Tiba-tiba, dia teringat lagi sama ancaman Young Geol pas mereka bertemu di kedai kopi tadi.

Young Geol : Choi Yeon Soo tidak boleh menjadi Direktur CIO. Hentikan dia jika kau tak ingin keluargamu hancur. Kau membesarkan anak-anakmu dan memberi makan keluarga selama lebih dari 20 tahun. Kau berhak mengatakan itu kepadanya.


Jung Hyun tengah memperbaiki sepeda. Tiba-tiba, dia teringat lagi sama ancaman Young Geol pas mereka bertemu di kedai kopi tadi.

Young Geol : Choi Yeon Soo tidak boleh menjadi Direktur CIO. Hentikan dia jika kau tak ingin keluargamu hancur. Kau membesarkan anak-anakmu dan memberi makan keluarga selama lebih dari 20 tahun. Kau berhak mengatakan itu kepadanya.


Jung Hyun berdiri dan mengambil minum.

Lalu Yeon Soo datang.

Yeon Soo : Pak. Pulanglah.

Jung Hyun terdiam menatap Yeon Soo..

Melihat Jung Hyun hanya diam saja, Yeon Soo pun mendekat dan tanya ada apa.

Jung Hyun : Kudengar kau memindahkan Jung Ho ke rumah sakit.

Yeon Soo : Astaga, mereka sangat kejam. Sekarang dia akan mati, mereka berpura-pura murah hati.

Jung Hyun : Tapi itu melegakan. Kau sudah berusaha keras.

Yeon Soo : Aku tak melakukan apa pun. Jung Ho telah melalui banyak hal.


Yeon Soo lalu cerita kalau dia bertemu Choong Mo hari ini.

Jung Hyun : Kang Choong Mo? Bukankah kau bilang dia bekerja di Gedung Biru sekarang?

Yeon Soo : Sekretaris Senior Urusan Sipil datang ke kamar rumah sakit Jung Ho.

Jung Hyun : Apa yang membawanya ke sana?

Yeon Soo : Dia memintaku menjadi Direktur CIO.

Sontak, Jung Hyun kaget.

Melihat reaksi Jung Hyun, Yeon Soo juga bilang kalau dia juga kaget.

Jung Hyun : Direktur CIO? Bukankah itu posisi jabatan tinggi?

Yeon Soo : Aku lebih suka bilang itu beban berat.

Jung Hyun : Lalu bagaimana dengan persidangan ulang Jung Ho?

Yeon Soo : Aku tak bisa melakukan keduanya.

Jung Hyun : Apa kau harus membuat pilihan?


Yeon Soo : Ya. Aku tak tahu harus bagaimana. Kau tidak masuk? Aku lapar.

Jung Hyun : Oh. Kau masuk terlebih dahulu. Seung Mi ingin makan sup lobak daging sapi, jadi, aku membuatnya.

Yeon Soo : Bagaimana denganmu?

Jung Hyun : Aku sudah makan dengan anak-anak. Aku masih ada pekerjaan.

Yeon Soo memeluk Jung Hyun dari belakang.

Yeon Soo : Aku ingin kau berada di sisiku saat aku makan.

Jung Hyun : Kalau begitu, aku akan mengawasimu tanpa makan.


Jung Hyun ke rumah sakit, melihat ayahnya. Tapi dia hanya berdiri di depan pintu. Ayahnya sudah terlelap.

Jung Hyun pun teringat saat masa lalunya, saat dia pulang mengunjungi ayahnya.


Flashback...

Pak Lee membuatkan makanan untuk Suk Gyu.

Pak Lee : Apa makanan Amerika cocok dengan seleramu? Makanlah yang banyak sebelum pergi.

Saat itu, tahun 1992. Suk Gyu diam saja dan menyendok nasi ke mulutnya.

Pak Lee : Coba ikan corvina kuning. Aku membeli yang gemuk.

Suk Gyu : Ayah. Aku mungkin harus tinggal di sana untuk waktu yang lama.

Pak Lee : Aku tak tahu apa-apa tentang itu, tapi kau pasti orang penting. Itu sebabnya kau pergi ke AS untuk melayani negara ini. Ini kehormatan bagi keluarga kita. Makanlah.

Suk Gyu : Jika terjadi sesuatu...

Pak Lee : Jangan khawatirkan aku. Jaga dirimu.

Suk Gyu : Baiklah.

Suk Gyu lalu pamit, tapi dia merasa berat meninggalkan ayahnya.

Sang ayah mengibaskan tangan, menyuruhnya pergi.

Suk Gyu tersenyum dan pergi.

Flashback end...

Jung Hyun akhirnya masuk. Dia memegang tangan ayahnya.

Jung Hyun : Ayah, ini aku, Suk Gyu. Ini satu-satunya tempat yang aku bisa datangi. Aku telah melakukan apa pun yang ingin kulakukan. Itu sebabnya aku dihukum? Apa yang harus kulakukan sekarang?

Kamera menyorot wajah tua Pak Lee. Pak Lee masih terlelap.


Jung Hyun pulang dan menuntun sepedanya. Dia menaruh sepedanya di halaman rumah.

Tiba-tiba, Bori terus menyalak ke samping rumah.


Curiga, Jung Hyun pun langsung memeriksa sekeliling rumahnya dan tak menemukan siapapun.

Saat hendak kembali ke rumah, dia menemukan 3 puntung rokok di depan rumahnya.


Jung Hyun masuk ke kamarnya.

Yeon Soo belum tidur. Dia sibuk dengan laptopnya.

Yeon Soo : Dari mana saja kau? Kau tak ada di toko.

Jung Hyun : Aku mengetes sepeda baru.

Yeon Soo : Astaga, itu berbahaya. Jangan naik sepeda di malam hari.

Jung Hyun terdiam sejenak menatap Yeon Soo.


Tak lama, dia duduk di samping Yeon Soo.

Jung Hyun : Mau pergi melihat matahari terbit?

Yeon Soo : Jam segini?

Jung Hyun : Ya. Kau tak ingin menyegarkan diri di pantai? Kau sudah lama tak ke sana.

Yeon Soo : Baiklah. Mari kita lakukan itu.


Yeon Soo kemudian menatap Jung Hyun.

Dia fikir, Jung Hyun tak serius mengajaknya ke pantai karena hari sudah larut.

Yeon Soo :  Kau serius?

Jung Hyun mengangguk.


Seung Mi protes, astaga. Aku mengantuk sekali. Bukankah ini pelanggaran hak asasi manusia, Pengacara Choi Yeon Soo?

Yeon Soo nya lagi bantuin Jung Hyun masukin barang ke bagasi.

Yeon Soo : Sudah lama. Ayo cari udara segar.

Jung Hyun : Sekarang musimnya kepiting salju.

Seung Mi : Kepiting salju?


Seung Mi melirik Seung Goo.

Seung Mi : Oppa, kau membawa pengecas portabel?

Seung Goo : Kau seharusnya mengemas milikmu.

Seung Goo lalu mengajak Bori masuk ke mobil. Seung Goo bilang Bori suka laut.


Tapi sebelum masuk ke mobil, Jung Hyun kembali menatap sekelilingnya.

Jung Hyun pun masuk ke mobil.

Tanpa Jung Hyun sadari, seorang pria memotret mereka.

Firasat Jung Hyun benar. Seseorang mematai mereka!

Bersambung ke part 2...

Undercover Ep 1 Part 5

 Sebelumnya...


Paginya, Jung Hyun dan Seung Goo mengajak Bori jalan-jalan.

Kemudian, mereka berpapasan dengan beberapa mobil polisi.


Polisi menggelar olah TKP di hutan.

Seorang detektif melihat jasad di dalam mobil, dan memperhatikan sekeliling jasad. Ada briket dan beberapa botol suju disana.

Kamera menyorot wajah jasad yang memegang botol soju. Dia pria yang dibunuh tadi malam!!


Lalu Kepala Detektif datang.

Sementara detektif tadi mulai memotret sekeliling jasad.

Tiba-tiba, Kepala Detektif merebut ponselnya.

Kepala Detektif : Sudah kubilang awasi lokasi, jangan memotret. Kau bukan anggota NFS.

Detektif itu bilang, rasanya sedikit aneh di sana.

Dia menunjuk ke arah sekitaran jasad.

Kepala Detektif kesal, hei! Jung Cheol Hoon! Apa kau boleh atau tak boleh menyimpan foto TKP untuk  keperluan pribadi?

Cheol Hoon : Dia membakar briket dari dekat,  tapi anehnya dia terlalu diam. Lalu botol soju. Bukankah aneh botol-botolnya  berdiri terlalu lurus?


Kepala Detektif  pun memeriksa. Lalu menyuruh Detektif Jo untuk membarikade area lebih lebar.

Kepala Detektif lalu tanya apa Cheol Hoon sering nonton Drama Amerika CSI.

Cheol Hoon bilang sedikit.

Kepala Detektif : Sudah kuduga. Lihat ini.


Kepala Detektif menyuruh Cheol Hoon melihat plat mobil tempat pria itu ditemukan tewas.

Kepala Detektif : Pelat nomor ini. Katanya mobil ini disewakan. Ini kasus bunuh diri biasa. Manusia begitu egois. Mereka sangat menghargai barang  mereka bahkan saat mati. Lihat kekacauan yang dia sebabkan  di mobil orang lain.

Cheol Hoon menyela lagi, di sana. Celananya hangus dan tersangkut. Kenapa dia diam saja?

Kepala Detektif menendang kaki Cheol Hoon.

Kepala Detektif : Tutup mulutmu, berandalan. Jangan membesar-besarkan ini dengan berbicara omong kosong kepada keluarganya dan membuat mereka ingin melakukan autopsi. Itu hanya akan membunuhnya dua kali. NFS akan segera datang. Jemput mereka.

Terpaksalah Cheol Hoon menurut dan pergi.

 
Seung Goo lagi main sama Bori.

Jung Hyun duduk di bangku taman, melihat Seung Goo dan Bori bermain.

Seung Goo lantas merasa capek dan minta air ke ayahnya.


Lalu dia berlari ke ayahnya. Jung Hyun memberikan sebotol air ke Seung Goo.

Seung Goo duduk dan minum.

Jung Hyun : Kau sudah jauh lebih baik.

Seung Go : Kita kasih minum juga ke Bori?

Jung Hyun : Baiklah.


Tapi Bori tiba-tiba ngilang.

Mereka heran. Jung Hyun bergegas membereskan barang2 mereka di meja taman, lalu menyusul Seung Goo mencari Bori.


Mi Sun tengah menghitung pendapatan dan pengeluaran mereka bulan ini.

Lalu dia memberitahu Pak Bae, kalau uangnya tidak cukup untuk membayar gaji mereka setelah membayar sewa bulan ini.

Mi Sun : Bu Choi terus menolak meminta bayaran. Dia menerima barang  seperti ini sebagai gantinya.

Mi Sun menunjuk berbagai macam sembako yang ada di lantai.

Pak Bae bilang masalahnya bukan itu.

Pak Bae : Kau tak mendapat telepon  tentang gugatan terhadapnya?

Mi Sun : Tidak.

Pak Bae : Itu aneh. Politisi dan kepala pengadilan  harus mengambil tindakan tentang penghinaan yang mereka dapatkan.


Yeon Soo datang, akan menyenangkan jika mereka menuntutku.

Pak Bae : Menyenangkan?

Yeon Soo : Jika mereka menuntutku,  mereka harus membuktikan bahwa aku salah di pengadilan.

Pak Bae : Jadi, maksudmu jika mereka menuntutmu, catatan pengadilan dan semuanya akan terungkap untuk memeriksa apakah mereka benar-benar berkonspirasi dengan administrasi?

Yeon Soo : Harapanku adalah semua itu terungkap.

Mi Sun : Itu tidak akan menyenangkan bagi mereka.

Pak Bae : Tetap saja, aku cemas.


Lalu Pak Bae dikejutkan dengan bunyi telepon.

Mi Sun menjawab dan memberitahu Yeon Soo kalau itu dari kejaksaan.

Yeon Soo menjawab, dia kemudian senang dan langsung memberitahu kedua rekannya kalau penangguhan penahanan Jung Ho diterima.

Yeon Soo yang senang, langsung pergi.


Jung Hyun dan Seung Goo pulang untuk mengecek Bori sudah pulang apa belum.

Lah Borinya sudah pulang dan sedang bersama Seung Mi.

Seung Goo langsung main sama Bori.

Seung Goo : Dari mana saja kau? Aku tak bisa hidup tanpamu. Oke?

Seung Mi : Kenapa kau melepaskannya?

Jung Hyun : Lihat? Sudah kubilang ia akan pulang. la memang pintar, ya?

Seung Mi : Seorang pria membawanya ke sini. Dia ingin melihat-lihat sepeda, jadi, aku membukakan pintu untuknya.

Jung Hyun : Kerja bagus.


Jung Hyun pun bergegas ke bengkel.

Jung Hyun pun masuk ke bengkel dan melihat seorang pria tengah melihat-lihat sepeda.

Jung Hyun : Terima kasih telah menemukan Bori.

Tapi begitu pria itu berbalik dan menatapnya, dia terkejut.

Young Geol : Alamat ini tertulis di kalungnya.


Seung Goo masuk dan mengucapkan terima kasih pada Young Geol yang sudah membawa Bori pulang.

Young Geol menunjuk satu sepeda

Young Geol: Ini terlihat bagus. Apakah mahal?

Seung Goo : Tergantung pada model,  bagian, dan spesifikasi, harga dapat berubah.

Young Geol : Begitu rupanya. Kulihat kau mengelola toko ini bersama ayahmu.

Seung Goo : Ya.

Young Geol menatap Jung Hyun.

Young Geol : Putra tampan, putri cantik, dan anjing keren. Astaga, kau pasti bahagia.

Seung Goo : Benar.

Jung Hyun : Kau akan melihat-lihat lagi?

Dan Young Geol pun pergi.

Jung Hyun lantas menyuruh Seung Goo menjaga toko.


Young Geol berjalan melewati Seung Mi.

Seung Mi bersikap sopan pada Young Geol.

Jung Hyun mengikuti Young Geol dan tersenyum kepada Seung Mi saat melewati Seung Mi.


Young Geol : Datang ke kedai kopi di depan halte bus dalam satu jam. Kau harus membayarku karena  menemukan anjingmu.

Young Geol mau ke mobilnya tapi Jung Hyun meminta Young Geol mendengarkannya.

Jung Hyun : Apa yang kau inginkan?

Young Geol : Sebaiknya kau lebih memperhatikan anjingmu. la mengikuti siapa saja. Apakah mirip pemiliknya?

Jung Hyun : Jaga ucapanmu, Do Young Geol.


Young Geol membuka pintu mobilnya.

Young Geol : Jangan terlambat Han Jung Hyun. Tunggu, tidak. Lee Suk Gyu.

Mendengar Young Geol memanggilnya Lee Suk Gyu, dia terdiam.

 "Universitas Kepolisian Nasional Tahun 1988"


Jung Hyun tengah bermain basket dengan teman-temannya di halaman akademi kepolisian.

Tiba-tiba, atasannya memanggil.

Jung Hyun : Kadet nomor 38, Lee Suk Gyu.

Dia disuruh atasannya pergi mengambil kotak makan siang.


Dia pun dibawa atasannya ke sebuah mobil van berwarna hitam.

Seorang pria seumurannya turun dari mobil.

Jung Hyun menatap atasannya. Dia mengerti dan beranjak ke arah mobil.

Pria yang turun dari mobil pun berkata, kotak makan siang mungkin akan dingin. Dia menyuruh Jung Hyun untuk bergegas mengambilnya.


Saat Jung Hyun hendak masuk ke mobil, pria itu tiba-tiba menyerang Jung Hyun dari belakang.

Beberapa pria di dalam mobil juga menyerang Jung Hyun.

Salah satunya bahkan menjerat leher Jung Hyun dengan seutas tali.

Tapi Jung Hyun berhasil menjatuhkan mereka semua.


Tiba-tiba, seorang pria berkacamata hitam yang duduk di kursi depan menodongkan pistol kepadanya.

Jung Hyun terkejut. Dia mengangkat kedua tangannya dan pelan-pelan berbalik.

"Kalian membuatku malu. Kau baik-baik saja, Young Geol-ah?"

Ternyata pria yang turun dari van adalah Young Geol.


Jung Hyun dengan cepat merebut pistol di tangan pria berkacamata hitam.

Young Geol ingin membalas Jung Hyun tapi dihentikan pria itu.

"Siapa kalian?"

"Astaga. Ayahmu dianugerahi atas keberaniannya di Perang Vietnam. Ayah dan anak sama saja."

"Aku bertanya padamu!"

"Nama ayahmu Lee Man Ho, benar? Astaga, dia membesarkan putra yang hebat."

"Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini kepadaku?"


Ternyata mereka semua adalah agen ANSP.

Jung Hyun yang telah bergabung dengan mereka, diberi penghargaan sebagai agen luar biasa.

"Kerja bagus. Apa ini  pertama kalinya bagimu?" tanya atasannya.

"Ini ketiga kalinya, Pak." jawab Jung Hyun.

"Jaringan penyelundup narkoba di Incheon dibekuk berkat dirimu."

"Ini semua berkat kolegaku." jawab Jung Hyun.

"Kita akan makan daging sapi  bersama malam ini. Tepuk tangan." ucap si pria berkacamata hitam tadi.


Mereka semua pergi makan malam.

Jung Hyun semeja dengan pria yang nodongin pistol kepadanya tadi.

Pria itu lantas memberi Jung Hyun sebuah foto.

Itu foto pria jadul yang ada di papan investigasi Yeon Soo.

"Kau tahu siapa dia?" tanya pria itu.

"Siapa?" tanya Jung Hyun.

"Kim Tae Yeol." jawab pria itu.

"Dari Dewan Mahasiswa Nasional... Ketua NCSR?" tanya Jung Hyun.

"Benar. Seluruh negeri kacau karena  satu komunis ini. Dia muncul di sana-sini, di mana-mana. Beberapa tim dari Agensi  keluar untuk menangkapnya. Tapi mereka bahkan tak bisa mendekatinya."

"Aku akan menangkapnya."

"Mau mencobanya?"


Sekarang kita persidangan Jung Ho.

Yeon Soo menunjukkan bukti bahwa Jung Ho tak bersalah.

Yeon Soo : Ini surat terakhir yang Yang Ki Heon tulis untuk ibunya pada 11 Juni. Sehari sebelum dia meninggal, cap posnya dicap dari kantor pos Universitas Hanguk. Surat itu menyiratkan bunuh dirinya."

Pria yang menemui Hyeong Rak, bertindak sebagai jaksa dan mengajukan keberatannya atas pernyataan Yeon Soo.

"Keberatan. Pengacara berbicara tentang  asumsi, bukan fakta."

Hakim menerima keberatan jaksa.

Yeon Soo protes, surat itu jelas bukti  mendiang Yang Ki Heon bunuh diri atas kemauannya sendiri.

Jaksa : Keberatan. Pengacara masih berasumsi.

Hakim : Diterima.

Yeon Soo marah, saya keberatan Yang Mulia. Sidang ini terlalu berat sebelah.

Jaksa : Pengacara menghina pengadilan.

Yeon Soo : Jaksa Yoo dan Yang Mulia, kalian yang menghina pengadilan dengan tak mengakui bukti ini saat terlalu jelas.

Tapi hakim terus saja memojokkan Yeon Soo.


Di kursi pengunjung, ada Jung Hyun dan pria penodong pistol.

"Liar sekali."

"Ya, pengacara pemberani itu adalah Choi Yeon Soo yang lulus ujian pengacara pada usia 20 tahun. Lihatlah dia baik-baik. Kita di sini untuk melihatnya,  bukan Hwang Jung Ho. Katanya dia melindungi Kim Tae Yeol. Kau mungkin menemukan sesuatu jika kau menyelidikinya."

Pengadilan akhirnya menjatuhkan vonis hukuman mati pada Jung Ho.

Sontak lah Yeon Soo dan para pendukung Jung Ho protes, tapi pengadilan tak peduli.


Besoknya, dari dalam mobil van, Jung Hyun dan pria penodong pistol mematai Yeon Soo yang tengah berdemo.

Jung Hyun kagum dengan keberanian Yeon Soo.

Jung Hyun akhirnya turun ke tengah2 demo.

Dia terus memperhatikan Yeon Soo yang tengah menyanyikan lagu mars bersama para mahasiswa.


Kericuhan terjadi.

Para polisi memukuli mahasiswa.

Jung Hyun memakai maskernya dan menghajar para polisi.

Yeon Soo berlari dan mencoba melindungi temannya yang diserang polisi.

Jung Hyun melihat polisi hendak memukuli Yeon Soo.

Jung Hyun bergegas menolong Yeon Soo.

Yeon Soo langsung membawa temannya melarikan diri.

Flashback end...


Yeon Soo berjalan terburu-buru menuju kamar Jung Ho.

Dia ada di RS.

Lalu dia melihat orang2 berkumpul di depan kamar Jung Ho.

Dan salah satunya Choong Mo.

Melihat Yeon Soo, Choong Mo bergegas mendekati Yeon Soo.

Choong Mo : Lama tidak bertemu.

Yeon Soo : Sudah lama sekali.

Choong Mo : Sejak pesta ulang tahun pertama Seung Mi.

Yeon Soo : Benar. Selamat telah menjadi  Sekretaris Senior Urusan Sipil.

Choong Mo : Astaga, bukankah sudah terlambat?

Yeon Soo : Maaf, aku terlalu sibuk.

Choong Mo : Jangan, aku yang harus minta maaf. Bertindak untuk berpolitik, aku mengabaikan persahabatan kita.

Yeon Soo : Omong-omong, apa yang kau lakukan di sini?

Choong Mo : Untuk melihat Pak Hwang dan sebagainya.


Jung Hyun pergi menemui Young Geol di kafe.

Young Geol : Lama tak bertemu, Lee Suk Gyu. Astaga, kau sombong. Kau belum berubah. Terlihat bagus. Kau meningkatkan hidupmu dengan menemukan gadis  yang layak untuk dinikahi.

Jung Hyun : Apa yang kau coba lakukan?

Young Geol : Kau membuatku kesal. Kami tak pernah melupakanmu. Kurasa kau melupakan kami. Meski begitu, mereka masih berpikir kau  adalah salah satu dari kami.

Jung Hyun : Jangan bodoh.  Itu sudah berakhir puluhan tahun lalu.

Young Geol : Lalu kenapa kau masih hidup  sebagai Han Jung Hyun? Kau tahu siapa yang memungkinkan kau menikmati kemewahan  dalam hidupmu yang ditingkatkan.

Jung Hyun : Cukup.

Young Geol : Lihat cuacanya. Badai akan datang sebentar lagi.

Jung Hyun menatap ke langit tapi langitnya cerah.

Young Geol : Liburanmu berakhir, Lee Suk Gyu.


Yeon Soo dan Choong Mo melihat Jung Ho yang terlelap.

Choong Mo : Syukurlah hukumannya ditangguhkan. Kerja bagus.

Yeon Soo : Jangan sungkan. Ada persidangan ulang yang harus dilakukan.Choong Mo : Tetap saja, dia bisa keluar ke dunia.


Choong Mo lantas mengajak Yeon Soo bicara.

Yeon Soo tanya, apa alasan sebenarnya Choong Mo datang.

Choong Mo : Meminta bantuanmu.


Young Geol bilang kalau agensi menginginkan Jung Hyun kembali.

Jung Hyun : Pergilah.

Young Geol meletakkan amplop di meja dan mengeluarkan isinya.

Young Geol : Misimu adalah menghentikan orang ini. Ini, lihatlah.


Choong Mo memberitahu Yeon Soo, kalau Yeon Soo dinominasikan sebagai Direktur CIO.

Sontak Yeon Soo kaget.


Dan Jung Hyun juga kaget melihat data-data Yeon Soo di berkas yang diberikan Young Geol.
 
Dia membolak-balik berkas, dan menemukan foto-foto keluarganya disana.


Jung Hyun pun menatap geram Young Geol.

Young Geol : Selamat datang kembali, Lee Suk Gyu.

Young Geol lalu tertawa.


Bersambung....