Min Ho yang berdiri di atap sebuah gedung, menghubungi Jung Woo yang saat itu juga berdiri di atap tempat Sung Gyu menginap. Min Ho berteriak, kalau ia memenangkan perlombaan mencari Ha Yeon. Jung Woo mengancam akan membunuh Min Ho kalau Min Ho berani menyakiti Ha Yeon.
“Baiklah kalau begitu. Semoga kau beruntung,
Jaksa Park Jung Woo.” Ucap Min Ho, lalu memutus panggilannya.
Tak lama setelah bicara dengan Min Ho, polisi
datang. Jung Woo melihat ada tangga menuju ke bawah di depannya. Ia pun
bergegas lari. Para polisi bergerombol mengejar Jung Woo. Jung Woo terus
berlari hingga ke jalan raya. Jung Woo bahkan nyaris tertabrak mobil polisi.
Jung Woo melompati pagar. Tepat saat itu, mobil box lewat dan… Jung Woo pun
menghilang. Polisi kebingungan mencari Jung Woo.
Jung Woo sendiri bersembunyi di kolong sebuah
mobil.
Joon Hyuk memeriksa TKP tempat Sung Gyu
ditikam bersama dua orang detektif. Detektif mengatakan, kalau pisau yang
digunakan untuk menikam Sung Gyu sedang dianalisa. Joon Hyuk ingin tahu siapa
yang melaporkan kejadian penusukan Sung Gyu. Detektif berkata, sebuah panggilan
dari nomor yang pemiliknya tidak diketahui. Joon Hyuk lalu menanyakan Jung Woo.
Detektif bilang mereka sedang mencarinya.
“Apa kau sudah memeriksa kamera CCTV motel?” tanya Joon Hyuk.
“Kamera CCTV di sini sudah sangat tua dan
rusak.” Jawab Detektif.
“Kau bilang tadi korbannya adalah teman satu
sel Jung Woo?” tanya Joon Hyuk.
“Sudah bisa dipastikan mereka berbagi satu
sel yang sama saat di Rutan Woljeong.” Jawab Detektif.
“Di mana korban sekarang?” tanya Joon Hyuk.
“Dia sedang menjalani operasi darurat.” Jawab
Detektif.
“Jangan biarkan siapapun menemuinya setelah
operasi selesai.” Perintah Joon Hyuk.
Dua detektif itu kemudian pergi. Setelah
mereka pergi, Joon Hyuk dihubungi oleh Min Ho. Min Ho memberitahu kalau Ha Yeon
ada bersamanya. Joon Hyuk langsung bertanya, apa Min Ho yang menikam Sung Gyu.
“Memangnya kenapa? Yang terpenting sekarang
adalah memastikan tidak ada sidang ulang.” Jawab Min Ho.
Usai bicara dengan Joon Hyuk, Min Ho
menghubungi Seok dan menanyakan keadaan Sung Gyu. Seok yang saat itu berdiri
disamping mobilnya berkata kalau Sung Gyu sudah dibawa ke rumah sakit. Min Ho
lalu menanyakan keadaan Ha Yeon. Seok berkata, Ha Yeon sudah tidur sambil
melirik Ha Yeon yang tidur pulas di dalam mobilnya.
Jung Woo berhasil menyelinap ke mobil Eun Hye. Eun Hye dengan wajah cemas bertanya, dimana Ha Yeon. Jung Woo memberitahu Eun Hye kalau Min Ho menculik Ha Yeon. Jung Woo berteriak parau. Eun Hye menenangkan Jung Woo dengan berkata, mereka akan mencari tahu kondisi Sung Gyu. Eun Hye lalu memberitahu Jung Woo kalau dana illegal milik Grup Chamyung sudah terungkap. Berdasarkan pemberitaan, Min Ho sedang menjalani investigasi dengan pihak kejaksaan.
“Kejaksaan?” tanya Jung Woo, lalu teringat
teriakan Min Ho yang memenangkan pertandingan mencari Ha Yeon.
Tak lama kemudian, Jung Woo dihubungi Cheol
Sik. Cheol Sik yang tengah menyetir, berkata polisi ada dimana2 jadi ia
terpaksa pergi. Cheol Sik kemudian bertanya, apa yang harus mereka lakukan.
Jung Woo mengajak Cheol Sik bertemu. Cheol Sik mengerti dan langsung menuju ke
tempat Jung Woo.
Sambil menenggak alcohol, Yeon Hee melihat
berita soal Grup Chamyung yang mulai diselidiki kejaksaan atas tuduhan penipuan
hingga mencapai 300 juta dolar. Dalam berita itu, juga diperlihatkan Min Ho
yang langsung dijemput orang2 kejaksaan di kantor. Ingatan Yeon Hee langsung
melayang pada ayahnya.
Flashback…
Saat itu, Yeon Hee menjenguk ayahnya di
penjara. Yeon Hee terlihat cemas. Ayah Yeon Hee meminta Yeon Hee melakukan
apapun yang diminta CEO Cha, karena hanya itulah satu2nya cara untuknya
bertahan. Yeon Hee tak bisa memilih Min Ho karena Yeon Hee tak akan mendapatkan
apapun dari Min Ho. Yeon Hee harus menikah dengan Seon Ho. Yeon Hee hanya bisa
menangis.
Saat pulang ke rumah, Yeon Hee menemukan
ayahnya tewas gantung diri. Yeon Hee terduduk lemas dan tidak sanggup
mengatakan apapun.
Flashback end…
“Appa, aku akan mengambil semuanya yang sudah
mereka ambil darimu. Aku pastikan itu.” ucap Yeon Hee dengan sorot mata penuh
dendam.
Di ruangannya, Joon Hyuk berpikir keras
dimana kira2 Jung Woo menyembunyikan pisau yang digunakan Min Ho untuk menikam
Ji Soo. Joon Hyuk yakin, Jung Woo tak memberikan pisau itu pada siapa pun
karena pisaunya belum diajukan sebagai barang bukti.
Joon Hyuk lalu memeriksa kembali laporan
investigasi dari kasus pembunuhan Ji Soo.
“Di mana sebenarnya kau sembunyikan pisaunya,
Jung Woo-ya?” tanya Joon Hyuk.
Eun Hye yang baru saja pulang, langsung
disamperin dua penyidik. Eun Hye pura2 gak tahu maksud dan tujuan penyidik
mencarinya. Penyidik memberitahu tentang Jung Woo yang melarikan diri. Eun Hye
mengaku kalau ia sudah melihatnya diberita.
“Kau baru-baru ini mengunjunginya?” tanya
detektif.
“Karena aku pengacaranya.” Jawab Eun Hye.
“Ke mana saja kau hari ini?” tanya detektif.
“Kalau kau penasaran, kau harusnya membawa
surat penahanan resmi.” Jawab Eun Hye, membungkam mulut kedua penyidik itu.
“Bisa aku pergi sekarang?” tanya Eun Hye
lagi, lalu masuk ke rumahnya.
Begitu masuk ke kamarnya, Eun Hye langsung
terduduk di depan pintu. Ia pun teringat kata2 Jung Woo yang tak mau
menyeretnya ke dalam bahaya. Tak lama, Cheol Sik datang menjemput Jung Woo.
Jung Woo pun pergi dengan Cheol Sik. Eun Hye menatap kepergian Jung Woo dengan
wajah cemas.
Flashback end—Eun Hye mendesah, lalu melihat
tas Ha Yeon yang teronggok di pojok lantai.
“Pastikan kau membawa Ha Yeon kembali.” Ucap
Eun Hye, cemas.
Begitu keluar dari gedung kejaksaan, awak
media langsung mengerubungi Min Ho. Awak media mencecarnya dengan pertanyaan
yang intinya apa Min Ho mengakui tuduhan yang dialamatkan padanya. Min Ho tak
menjawab dan langsung dikawal masuk pengacaranya ke dalam mobil. Di dalam
mobil, Min Ho menggerutu. Tak lama, mobil Min Ho pun melaju meninggalkan gedung
kejaksaan.
Saat berhenti di lampu merah, tiba2 saja
sebuah mobil menubruk mobil mereka. Min Ho yang lagi kesal pun tambah kesal.
Seketaris Seon Ho turun dari mobil untuk mengecek apa yang terjadi. Tak lama,
seseorang masuk ke mobil Min Ho. Entah seketaris Seon Ho atau bukan. Mobil Min
Ho pun kembali melaju.
Min Ho dibawa ke sebuah gudang tua. Min Ho
yang sedang tertidur pun dibangunkan oleh seseorang yang menyetir mobil Min Ho.
Min Ho terheran2 dirinya berada di sana. Saat bertanya pada seketaris Seon Ho,
seketaris Seon Ho diam saja. Min Ho curiga dan membuka penutup tirai. Rupanya
Min Ho sengaja memasang tirai di mobilnya karena tak mau gerak geriknya terbaca
oleh seketaris Seon Ho.
“Park Jung Woo!” kaget Min Ho.
“Cha Min Ho.” Jawab Jung Woo.
Cheol Sik menyeret Min Ho keluar. Jung Woo
pun langsung menghajar Min Ho yang tetap tak mau memberitahu dimana Ha Yeon.
Jung Woo tetap memaksa Min Ho bicara. Ia bahkan mengambil paksa ponsel Min Ho
dan menyuruh Min Ho menghubungi Seok. Min Ho pun menghubungi Seok. Setelah
tersambung, Jung Woo merebut ponsel itu dan menyuruh Seok membawa Ha Yeon,
karena kalau tidak, Min Ho akan mati malam itu.
“Park Jung Woo-ssi, apa kau ingat apa yang
kukatakan padamu sebelumnya? Aku tanya padamu mana yang lebih menyakitkan. Melihat
anakmu mati, atau membuat anakmu menyaksikan kematian ayahnya? Kau baru saja
memilih untuk membunuh anakmu sekarang.” ucap Min Ho.
Min Ho lalu memerintahkan Seok untuk membunuh
Ha Yeon. Jung Woo marah dan kembali menghajar Min Ho. Cheol Sik yang sudah
tidak tahan lagi pun beranjak ke bagasi mobil untuk mengambil palu besar.
Sementara itu, Min Ho yang masih dipukuli Jung Woo yakin kalau Jung Woo tidak
akan berani membunuhnya. Tak lama, Cheol Sik pun datang dan bersiap memecahkan
kepala Min Ho. Tapi Jung Woo menghentikannya. Sirine polisi kemudian terdengar.
“Park Jung Woo, ayo pergi sekarang.” ajak
Cheol Sik.
“Ke mana? Kau mau lari lagi?” tanya Min Ho
senang.
“Kalau kau berani menyentuh ujung rambutnya saja,
akan kuhabisi kau, Cha Min Ho.” Jawab Jung Woo.
“Aku mengerti. Pergi dan carilah pisau itu kalau
kau memang mau bertemu dengan anakmu.” Suruh Min Ho.
Joon Hyuk bekerja keras mencari tahu dimana
Jung Woo kira2 menyembunyikan pisau yang digunakan Min Ho untuk menikam Ji Soo.
Joon Hyu mempelajari peta wilayah di sekitar rumah Jung Woo.
“Butuh 20 menit untuk turun, tapi dia
menghabiskan waktu 40 menit untuk kembali. Dia perlu waktu 20 menit lebih lama.
Di jam itu mungkin tidak ada macet. Dia pasti menyembunyikan pisaunya dalam 20
menit itu. Di mana dia menyembunyikannya? Di mana sebenarnya?’ ucap Joon Hyuk.
Tak lama, Joon Hyuk pun mengetahui lokasi
tempat Jung Woo menyembunyikan pisau itu. Rest area Munan!
Min Ho dan seketaris Seon Ho sudah selesai
mendapatkan perawatan di rumah sakit. Min Ho melarang seketaris Seon Ho
memberitahu ayahnya, apalagi polisi.
Di mobil, Cheol Sik berusaha menghibur Jung
Woo dengan berkata kalau mereka akan menemukan pisau itu dan menyelamatkan Ha
Yeon.
“Bagaimana caramu mendapatkan mobil ini?”
tanya Jung Woo.
“Aku meminjamnya dari seorang anak baru. Anak
buahku yang lain menyangka aku membunuh bosku dan mereka sedang mengincarku
sekarang. Tapi si anak baru ini tidak masalah. Kita bisa percaya padanya. Bukankah
kau merasa tenang saat memiliki seseorang yang bisa kau percaya seperti ini?”
jawab Cheol Sik.
Jung Woo pun akhirnya tersenyum. Cheol Sik
senang melihat senyum Jung Woo.
Tak lama mereka tiba di Rest Area Munan.
Cheol Sik menyuruh Jung Woo menunggunya sebentar di mobil karena ia mau ke
kamar mandi. Sementara Cheol Sik ke kamar mandi, Jung Woo turun dari mobilnya
dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling Rest Area Munan. Jung Woo ingat
bagaimana ia menyembunyikan pisau yang dipakai Min Ho menikam Ji Soo di halaman
belakang Rest Area Munan itu. Jung Woo lalu pergi mengambil pisau itu. Tak
lama, ia dikejutkan dengan kedatangan Joon Hyuk.
“Bagaimana kau bisa menemukanku?” tanya Jung
Woo sambil menatap Joon Hyuk dengan tatapan kecewa.
“Aku mendengar berita kau melarikan diri saat
aku sedang ada di bandara.” Jawab Joon Hyuk.
“Kubilang, bagaimana kau bisa menemukanku?”
tanya Jung Woo.
Joon Hyuk diam saja dan melirik pisau di
tangan Joon Hyuk.
“Apa kau ke sini untuk mencari pisau itu?”
tanya Joon Hyuk.
Jung Woo diam saja menanti penjelasan Joon
Hyuk. Joon Hyuk pun akhirnya mengaku kalau ia tahu semuanya dan meminta Jung
Woo menyerahkan diri ke polisi.
“Apa kau tahu semua? Kau tahu siapa yang
melakukan semua ini pada Ji Soo? Katakan.” Pinta Jung Woo.
“Cha Seon Ho.” Jawab Joon Hyuk.
“Tidak.” Ucap Jung Woo.
“Cha Min Ho.” Jawab Joon Hyuk.
“Kau tahu dia adalah Cha Min Ho?” tanya Jung
Woo.
“Ya. Aku baru saja tahu.” jawab Joon Hyuk.
“Jadi kenapa kau melakukan ini?” tanya Jung
Woo.
“Investigasi yang kulakukan tidak punya cela
sama sekali. Kau memalsukan semua barang bukti dengan sempurna.” Jawab Joon
Hyuk.
“Aku harus menjadi tersangkanya demi
menyelamatkan Ha Yeon.” Ucap Jung Woo.
“Harusnya kau beritahu aku Ha Yeon masih
hidup.” jawab Joon Hyuk.
“Bagaimana aku bisa mempercayaimu kalau
tingkahmu seperti ini?” ucap Jung Woo.
“Maafkan aku Jung Woo-ya. Aku datang sedikit
terlambat.” Jawab Joon Hyuk.
“Aku harus menemukan Ha Yeon.” Ucap Jung Woo.
“Tidak boleh.
Kau tidak akan bisa mengambil pisaunya. Polisi akan segera tiba di sini.”
Jawab Joon Hyuk.
Jung Woo makin kecewa mendengarnya. Tepat
saat itu, Cheol Sik datang dan memukul Joon Hyuk dengan kayu dari belakang.
Joon Hyuk langsung tersungkur. Cheol Sik mengajak Jung Woo pergi. Joon Hyuk
berusaha mencegah kepergian Jung Woo, namun tak bisa karena ia masih kesakitan
habis dipukul Cheol Sik.
Di mobil, Jung Woo melihat pisau yang ada
darah Min Ho dan Ji Soo.
“Joon Hyuk-ah, aku yang akan membalikkan
semua keadaan ini.” ucap Jung Woo.
Min Ho kembali berdiskusi dengan
pengacaranya. Pengacara Min Ho yang baru berkata, kalau investigasimu akan
dilanjutkan besok.
“Kapan akan berakhir? Aku sibuk sekali
akhir-akhir ini.” keluh Min Ho.
“Itu tidak akan berakhir dengan mudah.” Ucap
pengacara.
“Mereka sudah mendapatkan banyak bukti yang
menyatakan kalau aku bersalah. Itulah yang dikatakan oleh kejaksaan.” Jawab Min
Ho.
“Sepertinya mereka sedang berusaha melimpahkan
kesalahan padamu.” Ucap pengacara.
“Hanya ada satu orang yang mungkin melakukan
ini padaku di Chamyung.” Jawab Min Ho.
Min Ho kemudian pergi ke ruangan ayahnya. Di
sana, CEO Cha rupanya sudah menunggu Min Ho. Min Ho langsung minta maaf pada
ayahnya. CEO Cha menanyakan soal wajah Min Ho yang lebam2.
“Bukan apa-apa.” Jawab Min Ho.
“Kau sudah melalui banyak hal sulit, Seon Ho-ya.
Aku yakin kau merasa sangat kecewa.” Ucap CEO Cha.
“Ayah, kenapa aku?” tanya Min Ho.
“Beberapa masalah bisa terjadi saat sebuah
perusahaan dijalankan.” Jawab CEO Cha.
“Kenapa harus aku yang bertanggung jawab atas
semua ini? Aku tidak bisa melakukannya. Berapa tahun aku harus mendekam di
penjara?” tanya Min Ho.
“Ini semua demi Chamyung Grup. Seseorang
harus bertanggungjawab.” Jawab CEO Cha.
“Kau bisa membuat seseorang yang kau mau untuk
dijadikan kambing hitam.” Ucap Min Ho.
“Ada seorang peniup peluit di sini.” Jawab
CEO Cha.
Min Ho kaget, Apa?
“Seseorang memberikan semua bukti pada
kejaksaan. Kita tidak bisa menghindar. Ini tidak akan selesai hanya dengan
mencuci tangan saja. Seon Ho-ya, kalau semua bisa kembali seperti dulu dengan pengakuanmu
di kejaksaan kau harus melakukannya. Saat aku mati semuanya akan jadi milikmu.”
Ucap CEO Cha.
“Apakah kau akan tetap melakukan ini jika aku
adalah Seon Ho?” batin Min Ho.
Tak lama, Min Ho sadar kalau ayahnya tahu
sejak awal dia adalah Min Ho. Min Ho pun langsung gemetaran. CEO Cha berkata,
semua yang terjadi pada Min Ho karena Min Ho tak mau menghabiskan 15 tahun
dalam penjara.
“Kenapa mendadak ayah membawa-bawa Min Ho dalam
hal ini?” tanya Min Ho.
“Kalau semua yang Min Ho lakukan diketahui
orang banyak hukumannya tidak akan kurang dari 15 tahun. Seon Ho-ya, bisakah
kau menerima hukuman selama dua tahun saja?” pinta sang ayah.
Mi Ho tak setuju, ayah…
“Chamyung tidak boleh goyah.” Ucap sang ayah.
Keluar dari ruangan ayahnya, Min Ho bergumam
soal sang ayah yang tahu sejak awal dia adalah Min Ho.
Sementara penyidik meminta keterangan dari
Sung Gyu apakah Jung Woo yang menusuk Sung Gyu. Sung Gyu pun terdiam. Ia lalu
saat Seok menyuruhnya mengatakan kalau Jung Woo lah yang menusuknya. Seok
mengancam dengan bukti yang ia miliki kalau Sung Gyu lah penyebab insiden
pembunuhan Ji Soo. Sung Gyu yang takut akhirnya terpaksa mengatakan pada
penyidik kalau Jung Woo lah yang menikamnya.
Sementara Min Ho dihubungi oleh Jung Woo. Tapi ia tak mau menjawabnya. Min Ho pun berkata, kalau sekarang Jung Woo pasti sudah gila karena tak bisa melihat Ha Yeon meskipun sudah menemukan pisaunya.
Min Ho mulai meninggalkan gedung kantornya.
Tanpa ia sadari, Jung Woo dan Cheol Sik mengawasinya di belakang.
“Dia memang pengecut. Kenapa dia tidak
menjawab telponmu? Padahal dia sangat menginginkan pisaunya.” Ucap Cheol Sik.
“Dia sedang mencoba membuatku marah.” Jawab
Jung Woo.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang? Dia
tidak menjawab, dan kita tidak bisa menghampirinya karena banyak petugas.” Ucap
Cheol Sik.
“Aku harus mencari cara untuk menghubunginya.”
Jawab Jung Woo.
Deputi Jaksa menanyai Joon Hyuk yang menelpon
polisi di sekitar Rest Area Munan. Joon Hyuk berkata, kalau ia mendengar Jung
Woo akan datang. Deputi Jaksa terkejut dan ingin tahu apa Jung Woo datang. Joon
Hyuk bilang tidak. Tak lama, Kepala Choi datang dan menanyai Joon Hyuk apa Joon
Hyuk sudah menemukan Jung Woo.
“Kau sedang mencoba menangkap Jung Woo atau
mencoba membantunya? Kau sebaiknya berhenti jadi jaksa dan menjadi
pengacaranya.” Jawab Deputi Jaksa.
“Mungkin harusnya begitu.” ucap Kepala Choi.
Deputi Jaksa pun sewot, apa!
“Aku selalu siap untuk berhenti. Itu adalah
hal yang mudah.” Jawab Kepala Choi.
“Kalau begitu masukkan surat pengunduran
dirimu sekarang!” suruh Deputi Jaksa.
“Aku tidak bisa meninggalkan kejaksaan
sekarang. Ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku akan mengundurkan diri, kalau
segalanya sudah selesai.” Jawab Kepala Choi.
“Hei, Choi Dae Hong!” sentak Deputi Jaksa.
Tak lama, Jung Woo menghubungi Joon Hyuk dan
mengaku akan menyerahkan diri.
Min Ho sedang membahas kasusnya bersama tim
kuasa hukumnya. Ia bertanya, bagaimana kalau ia tidak mengakui semua tuntutan.
Kuasa hukumnya berkata, segalanya sudah diselesaikan oleh kejaksaan dan Grup
Chamyung.
“Itu adalah perjanjian antara ayahku dengan kejaksaan.
Bagaimana dengan Kejaksaan?” tanya Min Ho.
“Di Kejaksaan segalanya semakin sulit. Mereka
mendapatkan semua data yang tidak seharusnya mereka dapatkan.” Jawab kuasa hukumnya.
“Seorang pembocor informasi?” gumam Min Ho.
Tepat saat itu, Yeon Hee datang dan
menawarkan teh untuk Min Ho. Min Ho menolak dan Yeon Hee pun kembali keluar.
Tim kuasa hukum Min Ho lalu beranjak pergi. Setelah mereka pergi, Min Ho tanya
pada Yeon Hee apa kira2 yang akan dilakukan Seon Ho kalau Seon Ho ada di
posisinya.
“Kalau kau adalah Seon Ho, ayahmu tidak akan
melakukan ini padamu.” Jawab Yeon Hee.
“Apa kau tahu soal itu? Kenapa kau tidak
memberitahuku?” tanya Min Ho.
“Kalau aku beritahu, apa bedanya? Kau tidak
akan bisa bebas dari semua ini.” jawab Yeon Hee.
“Apa yang harus kulakukan sekarang?” tanya
Min Ho.
“Min Ho-ssi,
buang saja ayahmu. Seperti ayahmu membuangmu.” Jawab Yeon Hee.
Di ruangannya, Min Ho memikirkan saran Yeon
Hee untuk membuang ayahnya. Tak lama, ia mendapat panggilan dari Joon Hyuk.
Joon Hyuk memberitahu Min Ho kalau Jung Woo mau menyerahkan diri. Joon Hyuk
berkata, ia dan Min Ho akan sama2 hancur kalau Jung Woo menyerahkan diri dengan
pisau itu.
Mendengar itu, Min Ho pun langsung
menghubungi Jung Woo. Min Ho mengajak Jung Woo bertemu tapi Jung Woo ingin
mendengar suara Ha Yeon lebih dulu. Tak lama, terdengarlah suara Ha Yeon.
Ha Yeon yang saat itu bersama Seok, menangis
dan berkata kalau ia takut.
“Ha Yeon-ah, semua akan baik2 saja. Ayah akan ke sana untuk bertemu denganmu.” Ucap Jung Woo lembut.
“Apa Ayah yakin?” tanya Ha Yeon.
“Ayah janji.” Jawab Jung Woo.
“Bagaimana dengan Paman Sung Gyu?” tanya Ha
Yeon.
“Ayah dan kau akan pergi menjenguk Paman Sung
Gyu lain kali.” Jawab Jung Woo.
Tak lama, Seok kembali merebut ponselnya dan
beranjak pergi dengan wajah iba.
Usai bicara dengan Ha Yeon, Jung Woo
menenangkan dirinya sejenak. Tak lama, Min Ho kembali menghubunginya. Jung Woo
mengajak Min Ho bertemu. Min Ho berkata, mereka harus bertemu di tempat yang
aman.
“Park Jung Woo. Jangan coba membuat masalah
lain. Ini hanya tentang kita berdua.” Ucap Min Ho.
Jung Woo lalu memberitahu Cheol Sik kalau ia
harus pergi sendiri. Cheol Sik tak setuju, tapi Jung Woo mengaku tak punya
pilihan lain.
Moongchi menghubungi Kepala Sipir. Ia mengaku
ada di Seoul. Kepala Sipir pun menanyakan dua tahanan yang lain. Moongchi pun
berkata, mereka berpisah setelah tiba di Seoul, jadi ia tak tahu kemana
perginya Jung Woo dan Cheol Sik.
“Kepala Sipir, aku punya pertanyaan. Kenapa
aku tidak masuk berita, ya?” tanya Moongchi.
“Mereka tidak tahu kalau kau juga melarikan
diri.” Jawab Kepala Sipir.
Mendengar itu, Moongchi pun berteriak senang.
Kepala Sipir lalu meminta Moongchi kembali ke lapas secepatnya. Ia berkata,
kalau Moongchi tak kembali, maka ia bisa dipecat. Mendengar itu, Moongchi pun
langsung memanfaatkan keadaan.
“Kalau aku tidak kembali, kau akan dipecat?”
tanya Moongchi.
Kepala Sipir pun blingsatan. Moongchi pun meminta Kepala Sipir melakukan
sesuatu untuknya kalau tidak mau dipecat. LOL LOL…
Setelah menerima telepon dari Moongchi,
Kepala Sipir pun langsung menuju sel hukuman dan mengeluarkan Bangjang, Wooruk
dan Milyang dari sana. Mereka pun terheran2 karena dikeluarkan dari sel
hukuman. Wooruk cemas kalau mereka akan disiksa.
Tapi mereka malah dibawa kembali ke sel.
Sesampainya di sel, mereka terheran2 melihat jasa layanan antar di sel mereka.
Jasa layanan antar itu lalu memberikan beberapa makanan pada mereka.
“Kepala Sipir sepertinya sudah gila.” ucap
Wooruk.
“Siapa, yang memesan ini semua?” tanya
Bangjang.
“Seseorang bernama Mangchi atau Moongchi
entahlah.” Jawab kurir.
Mendengar itu, mereka pun bersorak girang….
Jung Woo dan Min Ho akhirnya bertemu di
sebuah lapangan kosong. Jung Woo pun langsung turun dari mobil membawa pisau
yang digunakan Min Ho untuk menikam Ji Soo. Min Ho juga turun dari mobilnya
membawa Ha Yeon. Jung Woo mempercepat langkahnya, tapi Min Ho meminta Jung Woo
melangkah pelan2 saja. Jung Woo pun tak punya pilihan lain selain menuruti
keinginan Min Ho.
Lalu benarkah Min Ho mau mengembalikan Ha
Yeon pada Jung Woo. Tidak! Min Ho berubah pikiran dan bergegas membawa kabur Ha
Yeon. Jung Woo langsung mengejar Min Ho. Sementara Ha Yeon menangis memanggil2
sang ayah. Jung Woo pun kembali kehilangan Ha Yeon.
Jung Woo terduduk lemas di tanah dan
berteriak frustasi…