Skip to main content

Defendant Ep 14 Part 1

Sebelumnya...


Min Ho yang berdiri di atap sebuah gedung, menghubungi Jung Woo yang saat itu juga berdiri di atap tempat Sung Gyu menginap. Min Ho berteriak, kalau ia memenangkan perlombaan mencari Ha Yeon. Jung Woo mengancam akan membunuh Min Ho kalau Min Ho berani menyakiti Ha Yeon.

ā€œBaiklah kalau begitu. Semoga kau beruntung, Jaksa Park Jung Woo.ā€ Ucap Min Ho, lalu memutus panggilannya.

Tak lama setelah bicara dengan Min Ho, polisi datang. Jung Woo melihat ada tangga menuju ke bawah di depannya. Ia pun bergegas lari. Para polisi bergerombol mengejar Jung Woo. Jung Woo terus berlari hingga ke jalan raya. Jung Woo bahkan nyaris tertabrak mobil polisi. Jung Woo melompati pagar. Tepat saat itu, mobil box lewat danā€¦ Jung Woo pun menghilang. Polisi kebingungan mencari Jung Woo.

Jung Woo sendiri bersembunyi di kolong sebuah mobil.


Joon Hyuk memeriksa TKP tempat Sung Gyu ditikam bersama dua orang detektif. Detektif mengatakan, kalau pisau yang digunakan untuk menikam Sung Gyu sedang dianalisa. Joon Hyuk ingin tahu siapa yang melaporkan kejadian penusukan Sung Gyu. Detektif berkata, sebuah panggilan dari nomor yang pemiliknya tidak diketahui. Joon Hyuk lalu menanyakan Jung Woo. Detektif bilang mereka sedang mencarinya.

ā€œApa kau sudah memeriksa kamera  CCTV motel?ā€ tanya Joon Hyuk.

ā€œKamera CCTV di sini sudah sangat tua dan rusak.ā€ Jawab Detektif.

ā€œKau bilang tadi korbannya adalah teman satu sel Jung Woo?ā€ tanya Joon Hyuk.

ā€œSudah bisa dipastikan mereka berbagi satu sel yang sama saat di Rutan Woljeong.ā€ Jawab Detektif.


ā€œDi mana korban sekarang?ā€ tanya Joon Hyuk.

ā€œDia sedang menjalani operasi darurat.ā€ Jawab Detektif.

ā€œJangan biarkan siapapun menemuinya setelah operasi selesai.ā€ Perintah Joon Hyuk.

Dua detektif itu kemudian pergi. Setelah mereka pergi, Joon Hyuk dihubungi oleh Min Ho. Min Ho memberitahu kalau Ha Yeon ada bersamanya. Joon Hyuk langsung bertanya, apa Min Ho yang menikam Sung Gyu.

ā€œMemangnya kenapa? Yang terpenting sekarang adalah memastikan tidak ada sidang ulang.ā€ Jawab Min Ho.

Usai bicara dengan Joon Hyuk, Min Ho menghubungi Seok dan menanyakan keadaan Sung Gyu. Seok yang saat itu berdiri disamping mobilnya berkata kalau Sung Gyu sudah dibawa ke rumah sakit. Min Ho lalu menanyakan keadaan Ha Yeon. Seok berkata, Ha Yeon sudah tidur sambil melirik Ha Yeon yang tidur pulas di dalam mobilnya.



Jung Woo berhasil menyelinap ke mobil Eun Hye. Eun Hye dengan wajah cemas bertanya, dimana Ha Yeon. Jung Woo memberitahu Eun Hye kalau Min Ho menculik Ha Yeon. Jung Woo berteriak parau. Eun Hye menenangkan Jung Woo dengan berkata, mereka akan mencari tahu kondisi Sung Gyu. Eun Hye lalu memberitahu Jung Woo kalau dana illegal milik Grup Chamyung sudah terungkap. Berdasarkan pemberitaan, Min Ho sedang menjalani investigasi dengan pihak kejaksaan.

ā€œKejaksaan?ā€ tanya Jung Woo, lalu teringat teriakan Min Ho yang memenangkan pertandingan mencari Ha Yeon.

Tak lama kemudian, Jung Woo dihubungi Cheol Sik. Cheol Sik yang tengah menyetir, berkata polisi ada dimana2 jadi ia terpaksa pergi. Cheol Sik kemudian bertanya, apa yang harus mereka lakukan. Jung Woo mengajak Cheol Sik bertemu. Cheol Sik mengerti dan langsung menuju ke tempat Jung Woo.

Sambil menenggak alcohol, Yeon Hee melihat berita soal Grup Chamyung yang mulai diselidiki kejaksaan atas tuduhan penipuan hingga mencapai 300 juta dolar. Dalam berita itu, juga diperlihatkan Min Ho yang langsung dijemput orang2 kejaksaan di kantor. Ingatan Yeon Hee langsung melayang pada ayahnya.

Flashbackā€¦

Saat itu, Yeon Hee menjenguk ayahnya di penjara. Yeon Hee terlihat cemas. Ayah Yeon Hee meminta Yeon Hee melakukan apapun yang diminta CEO Cha, karena hanya itulah satu2nya cara untuknya bertahan. Yeon Hee tak bisa memilih Min Ho karena Yeon Hee tak akan mendapatkan apapun dari Min Ho. Yeon Hee harus menikah dengan Seon Ho. Yeon Hee hanya bisa menangis.

Saat pulang ke rumah, Yeon Hee menemukan ayahnya tewas gantung diri. Yeon Hee terduduk lemas dan tidak sanggup mengatakan apapun.

Flashback endā€¦


ā€œAppa, aku akan mengambil semuanya yang sudah mereka ambil darimu. Aku pastikan itu.ā€ ucap Yeon Hee dengan sorot mata penuh dendam.


Di ruangannya, Joon Hyuk berpikir keras dimana kira2 Jung Woo menyembunyikan pisau yang digunakan Min Ho untuk menikam Ji Soo. Joon Hyuk yakin, Jung Woo tak memberikan pisau itu pada siapa pun karena pisaunya belum diajukan sebagai barang bukti.

Joon Hyuk lalu memeriksa kembali laporan investigasi dari kasus pembunuhan Ji Soo.

ā€œDi mana sebenarnya kau sembunyikan pisaunya, Jung Woo-ya?ā€ tanya Joon Hyuk.

Eun Hye yang baru saja pulang, langsung disamperin dua penyidik. Eun Hye pura2 gak tahu maksud dan tujuan penyidik mencarinya. Penyidik memberitahu tentang Jung Woo yang melarikan diri. Eun Hye mengaku kalau ia sudah melihatnya diberita.

ā€œKau baru-baru ini mengunjunginya?ā€ tanya detektif.

ā€œKarena aku pengacaranya.ā€ Jawab Eun Hye.

ā€œKe mana saja kau hari ini?ā€ tanya detektif.

ā€œKalau kau penasaran, kau harusnya membawa surat penahanan resmi.ā€ Jawab Eun Hye, membungkam mulut kedua penyidik itu.

ā€œBisa aku pergi sekarang?ā€ tanya Eun Hye lagi, lalu masuk ke rumahnya.

Begitu masuk ke kamarnya, Eun Hye langsung terduduk di depan pintu. Ia pun teringat kata2 Jung Woo yang tak mau menyeretnya ke dalam bahaya. Tak lama, Cheol Sik datang menjemput Jung Woo. Jung Woo pun pergi dengan Cheol Sik. Eun Hye menatap kepergian Jung Woo dengan wajah cemas.


Flashback endā€”Eun Hye mendesah, lalu melihat tas Ha Yeon yang teronggok di pojok lantai.

ā€œPastikan kau membawa Ha Yeon kembali.ā€ Ucap Eun Hye, cemas.

Begitu keluar dari gedung kejaksaan, awak media langsung mengerubungi Min Ho. Awak media mencecarnya dengan pertanyaan yang intinya apa Min Ho mengakui tuduhan yang dialamatkan padanya. Min Ho tak menjawab dan langsung dikawal masuk pengacaranya ke dalam mobil. Di dalam mobil, Min Ho menggerutu. Tak lama, mobil Min Ho pun melaju meninggalkan gedung kejaksaan.

Saat berhenti di lampu merah, tiba2 saja sebuah mobil menubruk mobil mereka. Min Ho yang lagi kesal pun tambah kesal. Seketaris Seon Ho turun dari mobil untuk mengecek apa yang terjadi. Tak lama, seseorang masuk ke mobil Min Ho. Entah seketaris Seon Ho atau bukan. Mobil Min Ho pun kembali melaju.

Min Ho dibawa ke sebuah gudang tua. Min Ho yang sedang tertidur pun dibangunkan oleh seseorang yang menyetir mobil Min Ho. Min Ho terheran2 dirinya berada di sana. Saat bertanya pada seketaris Seon Ho, seketaris Seon Ho diam saja. Min Ho curiga dan membuka penutup tirai. Rupanya Min Ho sengaja memasang tirai di mobilnya karena tak mau gerak geriknya terbaca oleh seketaris Seon Ho.

ā€œPark Jung Woo!ā€ kaget Min Ho.

ā€œCha Min Ho.ā€ Jawab Jung Woo.


Cheol Sik menyeret Min Ho keluar. Jung Woo pun langsung menghajar Min Ho yang tetap tak mau memberitahu dimana Ha Yeon. Jung Woo tetap memaksa Min Ho bicara. Ia bahkan mengambil paksa ponsel Min Ho dan menyuruh Min Ho menghubungi Seok. Min Ho pun menghubungi Seok. Setelah tersambung, Jung Woo merebut ponsel itu dan menyuruh Seok membawa Ha Yeon, karena kalau tidak, Min Ho akan mati malam itu.


ā€œPark Jung Woo-ssi, apa kau ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Aku tanya padamu mana yang lebih menyakitkan. Melihat anakmu mati, atau membuat anakmu menyaksikan kematian ayahnya? Kau baru saja memilih untuk membunuh anakmu sekarang.ā€ ucap Min Ho.


Min Ho lalu memerintahkan Seok untuk membunuh Ha Yeon. Jung Woo marah dan kembali menghajar Min Ho. Cheol Sik yang sudah tidak tahan lagi pun beranjak ke bagasi mobil untuk mengambil palu besar. Sementara itu, Min Ho yang masih dipukuli Jung Woo yakin kalau Jung Woo tidak akan berani membunuhnya. Tak lama, Cheol Sik pun datang dan bersiap memecahkan kepala Min Ho. Tapi Jung Woo menghentikannya. Sirine polisi kemudian terdengar.

ā€œPark Jung Woo, ayo pergi sekarang.ā€ ajak Cheol Sik.

ā€œKe mana? Kau mau lari lagi?ā€ tanya Min Ho senang.

ā€œKalau kau berani menyentuh ujung rambutnya saja, akan kuhabisi kau, Cha Min Ho.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œAku mengerti. Pergi dan carilah pisau itu kalau kau memang mau bertemu dengan anakmu.ā€ Suruh Min Ho.

Joon Hyuk bekerja keras mencari tahu dimana Jung Woo kira2 menyembunyikan pisau yang digunakan Min Ho untuk menikam Ji Soo. Joon Hyu mempelajari peta wilayah di sekitar rumah Jung Woo.

ā€œButuh 20 menit untuk turun, tapi dia menghabiskan waktu 40 menit untuk kembali. Dia perlu waktu 20 menit lebih lama. Di jam itu mungkin tidak ada macet. Dia pasti menyembunyikan pisaunya dalam 20 menit itu. Di mana dia menyembunyikannya? Di mana sebenarnya?ā€™ ucap Joon Hyuk.

Tak lama, Joon Hyuk pun mengetahui lokasi tempat Jung Woo menyembunyikan pisau itu. Rest area Munan!


Min Ho dan seketaris Seon Ho sudah selesai mendapatkan perawatan di rumah sakit. Min Ho melarang seketaris Seon Ho memberitahu ayahnya, apalagi polisi.

Di mobil, Cheol Sik berusaha menghibur Jung Woo dengan berkata kalau mereka akan menemukan pisau itu dan menyelamatkan Ha Yeon.

ā€œBagaimana caramu mendapatkan mobil ini?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œAku meminjamnya dari seorang anak baru. Anak buahku yang lain menyangka aku membunuh bosku dan mereka sedang mengincarku sekarang. Tapi si anak baru ini tidak masalah. Kita bisa percaya padanya. Bukankah kau merasa tenang saat memiliki seseorang yang bisa kau percaya seperti ini?ā€ jawab Cheol Sik.

Jung Woo pun akhirnya tersenyum. Cheol Sik senang melihat senyum Jung Woo.

Tak lama mereka tiba di Rest Area Munan. Cheol Sik menyuruh Jung Woo menunggunya sebentar di mobil karena ia mau ke kamar mandi. Sementara Cheol Sik ke kamar mandi, Jung Woo turun dari mobilnya dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling Rest Area Munan. Jung Woo ingat bagaimana ia menyembunyikan pisau yang dipakai Min Ho menikam Ji Soo di halaman belakang Rest Area Munan itu. Jung Woo lalu pergi mengambil pisau itu. Tak lama, ia dikejutkan dengan kedatangan Joon Hyuk.

ā€œBagaimana kau bisa menemukanku?ā€ tanya Jung Woo sambil menatap Joon Hyuk dengan tatapan kecewa.

ā€œAku mendengar berita kau melarikan diri saat aku sedang ada di bandara.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œKubilang, bagaimana kau bisa menemukanku?ā€ tanya Jung Woo.
Joon Hyuk diam saja dan melirik pisau di tangan Joon Hyuk.

ā€œApa kau ke sini untuk mencari pisau itu?ā€ tanya Joon Hyuk.

Jung Woo diam saja menanti penjelasan Joon Hyuk. Joon Hyuk pun akhirnya mengaku kalau ia tahu semuanya dan meminta Jung Woo menyerahkan diri ke polisi.

ā€œApa kau tahu semua? Kau tahu siapa yang melakukan semua ini pada Ji Soo? Katakan.ā€ Pinta Jung Woo.

ā€œCha Seon Ho.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œTidak.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œCha Min Ho.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œKau tahu dia adalah Cha Min Ho?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œYa. Aku baru saja tahu.ā€ jawab Joon Hyuk.

ā€œJadi kenapa kau melakukan ini?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œInvestigasi yang kulakukan tidak punya cela sama sekali. Kau memalsukan semua barang bukti dengan sempurna.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œAku harus menjadi tersangkanya demi menyelamatkan Ha Yeon.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œHarusnya kau beritahu aku Ha Yeon masih hidup.ā€ jawab Joon Hyuk.

ā€œBagaimana aku bisa mempercayaimu kalau tingkahmu seperti ini?ā€ ucap Jung Woo.

ā€œMaafkan aku Jung Woo-ya. Aku datang sedikit terlambat.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œAku harus menemukan Ha Yeon.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œTidak boleh.  Kau tidak akan bisa mengambil pisaunya. Polisi akan segera tiba di sini.ā€ Jawab Joon Hyuk.

Jung Woo makin kecewa mendengarnya. Tepat saat itu, Cheol Sik datang dan memukul Joon Hyuk dengan kayu dari belakang. Joon Hyuk langsung tersungkur. Cheol Sik mengajak Jung Woo pergi. Joon Hyuk berusaha mencegah kepergian Jung Woo, namun tak bisa karena ia masih kesakitan habis dipukul Cheol Sik.


Di mobil, Jung Woo melihat pisau yang ada darah Min Ho dan Ji Soo.

ā€œJoon Hyuk-ah, aku yang akan membalikkan semua keadaan ini.ā€ ucap Jung Woo.

Min Ho kembali berdiskusi dengan pengacaranya. Pengacara Min Ho yang baru berkata, kalau investigasimu akan dilanjutkan besok.

ā€œKapan akan berakhir? Aku sibuk sekali akhir-akhir ini.ā€ keluh Min Ho.

ā€œItu tidak akan berakhir dengan mudah.ā€ Ucap pengacara.

ā€œMereka sudah mendapatkan banyak bukti yang menyatakan kalau aku bersalah. Itulah yang dikatakan oleh kejaksaan.ā€ Jawab Min Ho.

ā€œSepertinya mereka sedang berusaha melimpahkan kesalahan padamu.ā€ Ucap pengacara.

ā€œHanya ada satu orang yang mungkin melakukan ini padaku di Chamyung.ā€ Jawab Min Ho.


Min Ho kemudian pergi ke ruangan ayahnya. Di sana, CEO Cha rupanya sudah menunggu Min Ho. Min Ho langsung minta maaf pada ayahnya. CEO Cha menanyakan soal wajah Min Ho yang lebam2.

ā€œBukan apa-apa.ā€ Jawab Min Ho.

ā€œKau sudah melalui banyak hal sulit, Seon Ho-ya. Aku yakin kau merasa sangat kecewa.ā€ Ucap CEO Cha.

ā€œAyah, kenapa aku?ā€ tanya Min Ho.

ā€œBeberapa masalah bisa terjadi saat sebuah perusahaan dijalankan.ā€ Jawab CEO Cha.


ā€œKenapa harus aku yang bertanggung jawab atas semua ini? Aku tidak bisa melakukannya. Berapa tahun aku harus mendekam di penjara?ā€ tanya Min Ho.

ā€œIni semua demi Chamyung Grup. Seseorang harus bertanggungjawab.ā€ Jawab CEO Cha.

ā€œKau bisa membuat seseorang yang kau mau untuk dijadikan kambing hitam.ā€ Ucap Min Ho.

ā€œAda seorang peniup peluit di sini.ā€ Jawab CEO Cha.

Min Ho kaget, Apa?

ā€œSeseorang memberikan semua bukti pada kejaksaan. Kita tidak bisa menghindar. Ini tidak akan selesai hanya dengan mencuci tangan saja. Seon Ho-ya, kalau semua bisa kembali seperti dulu dengan pengakuanmu di kejaksaan kau harus melakukannya. Saat aku mati semuanya akan jadi milikmu.ā€ Ucap CEO Cha.

ā€œApakah kau akan tetap melakukan ini jika aku adalah Seon Ho?ā€ batin Min Ho.

Tak lama, Min Ho sadar kalau ayahnya tahu sejak awal dia adalah Min Ho. Min Ho pun langsung gemetaran. CEO Cha berkata, semua yang terjadi pada Min Ho karena Min Ho tak mau menghabiskan 15 tahun dalam penjara.

ā€œKenapa mendadak ayah membawa-bawa Min Ho dalam hal ini?ā€ tanya Min Ho.

ā€œKalau semua yang Min Ho lakukan diketahui orang banyak hukumannya tidak akan kurang dari 15 tahun. Seon Ho-ya, bisakah kau menerima hukuman selama dua tahun saja?ā€ pinta sang ayah.

Mi Ho tak setuju, ayahā€¦

ā€œChamyung tidak boleh goyah.ā€ Ucap sang ayah.


Keluar dari ruangan ayahnya, Min Ho bergumam soal sang ayah yang tahu sejak awal dia adalah Min Ho.

Sementara penyidik meminta keterangan dari Sung Gyu apakah Jung Woo yang menusuk Sung Gyu. Sung Gyu pun terdiam. Ia lalu saat Seok menyuruhnya mengatakan kalau Jung Woo lah yang menusuknya. Seok mengancam dengan bukti yang ia miliki kalau Sung Gyu lah penyebab insiden pembunuhan Ji Soo. Sung Gyu yang takut akhirnya terpaksa mengatakan pada penyidik kalau Jung Woo lah yang menikamnya.

Sementara Min Ho dihubungi oleh Jung Woo. Tapi ia tak mau menjawabnya. Min Ho pun berkata, kalau sekarang Jung Woo pasti sudah gila karena tak bisa melihat Ha Yeon meskipun sudah menemukan pisaunya.

Min Ho mulai meninggalkan gedung kantornya. Tanpa ia sadari, Jung Woo dan Cheol Sik mengawasinya di belakang.

ā€œDia memang pengecut. Kenapa dia tidak menjawab telponmu? Padahal dia sangat menginginkan pisaunya.ā€ Ucap Cheol Sik.

ā€œDia sedang mencoba membuatku marah.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œApa yang harus kita lakukan sekarang? Dia tidak menjawab, dan kita tidak bisa menghampirinya karena banyak petugas.ā€ Ucap Cheol Sik.

ā€œAku harus mencari cara untuk menghubunginya.ā€ Jawab Jung Woo.

Deputi Jaksa menanyai Joon Hyuk yang menelpon polisi di sekitar Rest Area Munan. Joon Hyuk berkata, kalau ia mendengar Jung Woo akan datang. Deputi Jaksa terkejut dan ingin tahu apa Jung Woo datang. Joon Hyuk bilang tidak. Tak lama, Kepala Choi datang dan menanyai Joon Hyuk apa Joon Hyuk sudah menemukan Jung Woo.

ā€œKau sedang mencoba menangkap Jung Woo atau mencoba membantunya? Kau sebaiknya berhenti jadi jaksa dan menjadi pengacaranya.ā€ Jawab Deputi Jaksa.

ā€œMungkin harusnya begitu.ā€ ucap Kepala Choi.

Deputi Jaksa pun sewot, apa!

ā€œAku selalu siap untuk berhenti. Itu adalah hal yang mudah.ā€ Jawab Kepala Choi.

ā€œKalau begitu masukkan surat pengunduran dirimu sekarang!ā€ suruh Deputi Jaksa.

ā€œAku tidak bisa meninggalkan kejaksaan sekarang. Ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku akan mengundurkan diri, kalau segalanya sudah selesai.ā€ Jawab Kepala Choi.

ā€œHei, Choi Dae Hong!ā€ sentak Deputi Jaksa.


Tak lama, Jung Woo menghubungi Joon Hyuk dan mengaku akan menyerahkan diri.

Min Ho sedang membahas kasusnya bersama tim kuasa hukumnya. Ia bertanya, bagaimana kalau ia tidak mengakui semua tuntutan. Kuasa hukumnya berkata, segalanya sudah diselesaikan oleh kejaksaan dan Grup Chamyung.

ā€œItu adalah perjanjian antara ayahku dengan kejaksaan. Bagaimana dengan Kejaksaan?ā€ tanya Min Ho.

ā€œDi Kejaksaan segalanya semakin sulit. Mereka mendapatkan semua data yang tidak seharusnya mereka dapatkan.ā€ Jawab kuasa hukumnya.

ā€œSeorang pembocor informasi?ā€ gumam Min Ho.

Tepat saat itu, Yeon Hee datang dan menawarkan teh untuk Min Ho. Min Ho menolak dan Yeon Hee pun kembali keluar. Tim kuasa hukum Min Ho lalu beranjak pergi. Setelah mereka pergi, Min Ho tanya pada Yeon Hee apa kira2 yang akan dilakukan Seon Ho kalau Seon Ho ada di posisinya.

ā€œKalau kau adalah Seon Ho, ayahmu tidak akan melakukan ini padamu.ā€ Jawab Yeon Hee.

ā€œApa kau tahu soal itu? Kenapa kau tidak memberitahuku?ā€ tanya Min Ho.

ā€œKalau aku beritahu, apa bedanya? Kau tidak akan bisa bebas dari semua ini.ā€ jawab Yeon Hee.

ā€œApa yang harus kulakukan sekarang?ā€ tanya Min Ho.

ā€œMin Ho-ssi,  buang saja ayahmu. Seperti ayahmu membuangmu.ā€ Jawab Yeon Hee.

Di ruangannya, Min Ho memikirkan saran Yeon Hee untuk membuang ayahnya. Tak lama, ia mendapat panggilan dari Joon Hyuk. Joon Hyuk memberitahu Min Ho kalau Jung Woo mau menyerahkan diri. Joon Hyuk berkata, ia dan Min Ho akan sama2 hancur kalau Jung Woo menyerahkan diri dengan pisau itu.

Mendengar itu, Min Ho pun langsung menghubungi Jung Woo. Min Ho mengajak Jung Woo bertemu tapi Jung Woo ingin mendengar suara Ha Yeon lebih dulu. Tak lama, terdengarlah suara Ha Yeon.


Ha Yeon yang saat itu bersama Seok, menangis dan berkata kalau ia takut.

ā€œHa Yeon-ah, semua akan baik2 saja.  Ayah akan ke sana untuk bertemu  denganmu.ā€ Ucap Jung Woo lembut.

ā€œApa Ayah yakin?ā€ tanya Ha Yeon.


ā€œAyah janji.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œBagaimana dengan Paman Sung Gyu?ā€ tanya Ha Yeon.

ā€œAyah dan kau akan pergi menjenguk Paman Sung Gyu  lain kali.ā€ Jawab Jung Woo.


Tak lama, Seok kembali merebut ponselnya dan beranjak pergi dengan wajah iba.

Usai bicara dengan Ha Yeon, Jung Woo menenangkan dirinya sejenak. Tak lama, Min Ho kembali menghubunginya. Jung Woo mengajak Min Ho bertemu. Min Ho berkata, mereka harus bertemu di tempat yang aman.

ā€œPark Jung Woo. Jangan coba membuat masalah lain. Ini hanya tentang kita berdua.ā€ Ucap Min Ho.

Jung Woo lalu memberitahu Cheol Sik kalau ia harus pergi sendiri. Cheol Sik tak setuju, tapi Jung Woo mengaku tak punya pilihan lain.

Moongchi menghubungi Kepala Sipir. Ia mengaku ada di Seoul. Kepala Sipir pun menanyakan dua tahanan yang lain. Moongchi pun berkata, mereka berpisah setelah tiba di Seoul, jadi ia tak tahu kemana perginya Jung Woo dan Cheol Sik.

ā€œKepala Sipir, aku punya pertanyaan. Kenapa aku tidak masuk berita, ya?ā€ tanya Moongchi.

ā€œMereka tidak tahu kalau kau juga melarikan diri.ā€ Jawab Kepala Sipir.

Mendengar itu, Moongchi pun berteriak senang. Kepala Sipir lalu meminta Moongchi kembali ke lapas secepatnya. Ia berkata, kalau Moongchi tak kembali, maka ia bisa dipecat. Mendengar itu, Moongchi pun langsung memanfaatkan keadaan.

ā€œKalau aku tidak kembali, kau akan dipecat?ā€ tanya Moongchi.

Kepala Sipir pun blingsatan.  Moongchi pun meminta Kepala Sipir melakukan sesuatu untuknya kalau tidak mau dipecat. LOL LOLā€¦


Setelah menerima telepon dari Moongchi, Kepala Sipir pun langsung menuju sel hukuman dan mengeluarkan Bangjang, Wooruk dan Milyang dari sana. Mereka pun terheran2 karena dikeluarkan dari sel hukuman. Wooruk cemas kalau mereka akan disiksa.

Tapi mereka malah dibawa kembali ke sel. Sesampainya di sel, mereka terheran2 melihat jasa layanan antar di sel mereka. Jasa layanan antar itu lalu memberikan beberapa makanan pada mereka.

ā€œKepala Sipir sepertinya sudah gila.ā€ ucap Wooruk.

ā€œSiapa, yang memesan ini semua?ā€ tanya Bangjang.

ā€œSeseorang bernama Mangchi atau Moongchi entahlah.ā€ Jawab kurir.

Mendengar itu, mereka pun bersorak girangā€¦.

Jung Woo dan Min Ho akhirnya bertemu di sebuah lapangan kosong. Jung Woo pun langsung turun dari mobil membawa pisau yang digunakan Min Ho untuk menikam Ji Soo. Min Ho juga turun dari mobilnya membawa Ha Yeon. Jung Woo mempercepat langkahnya, tapi Min Ho meminta Jung Woo melangkah pelan2 saja. Jung Woo pun tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Min Ho.


Lalu benarkah Min Ho mau mengembalikan Ha Yeon pada Jung Woo. Tidak! Min Ho berubah pikiran dan bergegas membawa kabur Ha Yeon. Jung Woo langsung mengejar Min Ho. Sementara Ha Yeon menangis memanggil2 sang ayah. Jung Woo pun kembali kehilangan Ha Yeon.


Jung Woo terduduk lemas di tanah dan berteriak frustasiā€¦

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...