Episode ini dibuka dengan adegan masa lalu Wang Pyo dan Cheol Hee yang begitu buruk. Awal dimana kebencian Cheol Hee pada Wang Pyo dan Seok Hee bermula.
Wang Pyo memarahi Cheol Hee yang gagal dalam berinvestasi.
Cheol Hee membela diri. Ia berkata, itu adalah rintangan tersembunyi dalam krisis keuangan yang tidak bisa diduga oleh siapa pun.
Cheol Hee : Tidak ada masalah dengan penilaianku...
Wang Pyo : Perang sudah berakhir ketika sang jenderal menyalahkan anak buahnya.
Cheol Hee menggebrak meja ayahnya, ayah!
Wang Pyo : Kau sudah kehilangan dua perusahaan dengan penilaianmu. Aku tidak menilaimu sebagai putraku. Aku hanya melihatmu sebagai seorang eksekutif. Kau boleh pergi.
Cheol Hee pun pergi, meninggalkan ruangan sang ayah dengan wajah kecewa.
Narasi : Sang putra kehilangan kepercayaan ayahnya dan sang ayah merasa dikecewakan oleh putranya.
Wang Pyo lantas membuka lacinya dan mengambil foto Seok Hee.
Wang Pyo : Seok Hee-ya, kau adalah masa depan MC Grup.
Narasi : Keinginan dari seorang ayah yang memimpikan alternatif yang tidak konvensional. Lalu keinginan seorang putra yang tidak bisa menyerahkan kedudukan tertinggi. Di kastil besar ini, ada generasi dengan beragam ambisi.
Wan Joon yang baru bangun dari tidurnya, segera turun dari tempat tidurnya. Ia lalu meneguk segelas air sambil menatap istrinya yang masih terlelap di ranjang satunya.
Narasi : Sang suami harus mempertahankan pernikahan palsu untuk menjadi pewaris MC Grup...
Cheol Hee menyendiri di ruang baca setelah dimarahi sang ayah. Wajahnya terlihat kecewa.
Soo Jin merangkai bunga, di ruang makan, ditemani dua pelayan.
Narasi : Dan sang istri bergantung di sana untuk mendapatkan kebebasan dan cinta sejati.
Wan Joon dan ibunya beranjak menuju ruang makan. Mereka lalu berhenti melangkah sejenak dan Young Seo memakaikan penjepit dasi di dasi Wan Joon.
Narasi : Sang ibu mencoba untuk menguasai MC Grup melalui putranya.
Na Ri masuk ke ruang baca dan mendekati Cheol Hee yang sudah menunggunya disana. Hari itu, adalah hari peringatan kematian ibu kandung Cheol Hee.
Na Ri : Yeobo, berapa lama lagi aku harus disembunyikan?
Narasi : Dan seseorang yang lain mencoba menggunakan cinta pimpinan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
Wan Soo sedang memeriksa naskahnya sambil minum wine.
Wan Soo : Itu dia. Itu semua perbuatan Jeong Sook. Jeong Sook membunuhnya dan membuang jasadnya di sungai.
Tapi kemudian, Wan Soo meralat naskahnya.
Wan Soo : Tidak. Jeong Sook bersama Bu Cheol malam sebelumnya. Dia bersama Bu Cheol, jadi dia tidak mungkin...
Wan Soo kemudian marah. Ia mengambil semua kertas2 naskahnya dan menghamburkannya ke lantai.
Narasi : Aku penasaran bagaimana seniman penuh kreativitas artistik ini mencapai keinginannya. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memiliki ambisi, tetapi masa depan keluarga tergantung pada mereka...
Cheol Hee mendongak dan menatap tajam keluar jendela.
Tim TOP berdiri di depan kolam kastil MC.
Narasi : Dan masa depan mereka diciptakan oleh TOP.
Je Kook memutar rekaman kata2 Seok Hee, saat ia dan Seok Hee bicara tepat sebelum sang kakek tewas.
Seok Hee : Selama aku bisa memiliki MC Grup, aku tidak peduli jika kakekku meninggal. Lagipula kakek sudah tua.
Seok Hee terkejut Je Kook merekam kata2nya diam2.
Je Kook dengan wajah dingin, menyuruh Seok Hee menandatangani dokumen pelepasan hak manajemen itu.
Seok Hee : Baiklah. Aku akan menandatanganinya.
Seok Hee pun membubuhkan tandatangannya.
Setelah itu, ia menatap Je Kook dengan tatapan marah.
Seok Hee kemudian berdiri dan berhenti melangkah tepat di depan akuarium Picasso.
Seok Hee lantas menatap Picasso, sebelum akhirnya ia melemparkan permen karet dimulutnya ke dalam akuarium.
Cheol Hee menatap Je Kook dengan tatapan syok. Tatapannya seolah menyiratkan bahwa ia baru sadar semengerikan apa wanita yang sedang duduk di hadapannya sekarang.
Seok Hee kembali ke kamarnya.
Tangisnya pecah teringat kata2 Je Kook bahwa ia lah yang membunuh Wang Pyo.
Seok Hee menangis sampai dadanya terasa sesak.
Lantas apakah Seok Hee menyerah begitu saja? Tentu tidak. Ia mengeluarkan alat perekam berbentuk pena dari dalam bajunya.
Yoon Do yang baru menutup restorannya, terkejut melihat Seok Hee yang tiba2 saja muncul di depannya. Seok Hee menatapnya lirih.
Yoon Do dan Seok Hee lalu bicara di dalam. Yoon Do kaget mengetahui Seok Hee sudah kehilangan hak manajemen dan hak waris.
Seok Hee : Dan aku tidak bisa menunjukmu sebagai pengacaraku lagi.
Yoon Do : Kenapa tidak bisa?
Seok Hee : Kau tahu Direktur Han menyukaimu.
Yoon Do : Itu benar, tidak ada yang bisa kulakukan dengan popularitasku.
Seok Hee tertawa : Kau senang? Kau begitu berpikiran sederhana. Mungkinkah otakmu membutuhkan lebih banyak mineral?
Yoon Do : Aku iri dengan mentalitas bajamu hingga kau masih bisa tertawa di saat seperti ini. Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?
Seok Hee : Kau bisa mengerjakan apa yang kau inginkan.
Yoon Do : Apa maksudmu?
Seok Hee : Menjadi pemain besar TOP. Jika kau berada di samping Direktur Han, kau bisa mendapatkan semua berkas kasus yang kau inginkan. Kau harus membuktikan bahwa ibumu tidak bersalah.
Yoon Do : Tunggu. Apa kau menyerah?
Seok Hee : Apa lagi yang bisa kulakukan sekarang?
Yoon Do : Mo Seok Hee, aku bisa sejauh ini karenamu. Aku tidak bisa melakukan ini tanpamu.
Seok Hee : Kalau begitu, bisakah kau benar-benar menjadi anggota TOP?
Yoon Do : Jika itu bisa membuktikan bahwa ibuku tidak bersalah, aku bisa melakukan apa saja. Maksudku, aku akan melakukannya. Tapi kau harus berjanji padaku.
Seok Hee : Seorang pewaris yang kehilangan segalanya, apa yang harus dilakukannya? Satu-satunya hobiku adalah menghabiskan uang. Memberikan komentar kasar itu sudah biasa. Menggunakan uangku sebagai kekuatan adalah pilihan lain. Menjadi si Gila Mo Seok Hee.
Yoon Do mengerti.
Seok Hee lantas merogoh dadanya. Sontak Yoon Do kaget dan langsung malingin wajahnya. LOL LOL *Jd inget adegan di drama The K2, pas Je Ha kaget karena Anna ngelepasin kancing bajunya tanpa mengatakan apapun, si Je Ha udah mikir macem2 aja, padahal mah Anna ngelepasin bajunya karena mau ngobatin luka di badannya.
Seok Hee mengeluarkan flashdisk dari sana dan memberinya ke Yoon Do.
Yoon Do : Apa ini.
Seok Hee : Tebaklah. Jangan terlalu gugup.
Seok Hee kemudian beranjak pergi.
Di kamarnya, Yoon Do mendengarkan isi flashdisk itu. Flashdisk itu isinya rekaman kata2 Je Kook yang mengaku sudah membunuh Wang Pyo.
Yoon Do : Mo Seok Hee, baiklah. Mari kita berjuang sampai akhir.
Malam itu juga, Yoon Do langsung ke MC TOP, menemui Je Kook.
Yoon Do berdiri di depan jendela, memandang keluar, di ruangan Je Kook.
Je Kook yang duduk di kursinya, bangkit dan menghampiri Yoon Do.
Je Kook : Pemandangannya indah, bukan?
Yoon Do lalu menatap Je Kook dan berkata, ia akan bergabung dengan TOP.
Je Kook menatap Yoon Do tersenyum.
Je Kook lalu mengingatkan Yoon Do, bahwa Yoon Do kini member TOP, bukan pengacara Seok Hee lagi.
Yoon Do mengerti.
Je Kook : Tidakkah kau menyesalinya? Kalian pasti menjadi dekat.
Yoon Do : Itu manis dan getir.
Je Kook : Manis dan getir? Kalau begitu apa aku hanya harus fokus pada bagian yang membuatmu getir?
Yoon Do tersenyum.
Je Kook juga senyum. Je Kook lalu mengajak Yoon Do melihat keadaan orang-orang di sepanjang malam itu.
Yoon Do lantas mengikuti Je Kook ke mejanya Joo Young. Bersama member TOP lainnya, ia melihat aktivitas keluarga Mo.
Tampak keluarga Mo sedang makan malam bersama beberapa direktur.
Joo Young kemudian menunjukkan sebuah kuitansi.
Kyung A menjelaskan, itu kuitansi Seok Hee dari mal kemarin.
Kyung A : Agak terlalu banyak. Haruskah kita membatasi pengeluarannya?
Je Kook : Biarkan saja. Menghabiskan uang satu-satunya kegembiraan untuknya.
Je Kook lalu tanya kemana saja Seok Hee pergi?
Joo Young : Spa, kelab dan restoran.
Je Kook : Itu biasa.
Kyung A : Tuan Muda Mo Wan Soo melebihi batas kartu kreditnya. Dia menggunakan kartu kreditnya untuk anggaran filmnya.
Je Kook : Mari kita blokir itu.
Joo Young : Baik.
Kyung A : Istri Direktur Mo Wan Joon menghabiskan banyak uang untuk membeli pakaian di butik Chungdamdong. Dia juga membeli perhiasan.
Je Kook : Awasi dia untuk sekarang.
Kyung A : Baik.
Pak Kwon : Ny. Baek memesan les privat untuk masakan China, Jepang, dan Italia dengan koki hotel Rene.
Je Kook : Dia istri piala. Begitulah cara dia bertahan di sana.
Je Kook lalu tanya ke Pak Yoon soal para jaksa.
Pak Yoon : Ya, mereka akan mengabaikan petisi Pimpinan Senior untuk paksaan dan melanggar UU Pasar Modal.
Je Kook : Bagaimana dengan media?
Kyung A : Artikel yang mengatakan bahwa Nona Mo Seok Hee melepaskan hak manajemennya untuk ayahnya, dan bahwa MC Grup sedang membangun sistem yang kuat akan keluar mulai hari ini.
Je Kook : Tekankan bahwa tidak ada perselisihan dalam keluarga.
Tim : Baik.
Je Kook lantas beranjak pergi dan yang lain mulai bekerja.
Yoon Do celingak celinguk memperhatikan mereka, seperti orang bodoh.
Pak Kwon melaporkan penyelidikannya terhadap Yoon Do pada Je Kook. Pak Kwon bilang, ia tidak menemukan kelemahan Yoon Do sejauh ini.
Je Kook : Perbarui laporan pada detail pribadinya. Akan lebih baik jika kita menemukan sesuatu.
Pak Kwon mengerti dan beranjak pergi.
Ponsel Je Kook kemudian berbunyi. Telepon dari Cheol Hee.
Je Kook dan Cheol Hee bicara di sebuah ruangan yang menghadap ke jendela.
Cheol Hee : Bukankah tempat ini lebih indah?
Je Kook : Anda sangat menyukai tempat ini.
Cheol Hee : Menjalankan bisnis akan mudah jika hanya tentang memuaskan diriku sendiri. Kau mendorong melawan yang ditentang semua orang. Makin kupikirkan, kau makin membuatku terkesan.
Je Kook : Anda terlalu memujiku.
Cheol Hee : Pimpinan Choi pasti sangat kesal.
Je Kook : Dia adalah teman baik anda. Anda pasti sedih setelah kepergiannya.
Cheol Hee : Dia tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia membesarkan anaknya dengan buruk dan merekrut orang yang salah. Dia tidak bisa menilai karakter orang.
Cheol Hee lantas menatap serius Je Kook.
Cheol Hee : Perusahaan Inggris mengambil alih Grup Dongyoung, kan? Sesuatu seperti itu tidak boleh terjadi pada MC Grup. Hanya memikirkan tentang anggota keluarga yang berselisih dan merusak segalanya... Itu mengerikan. Aku ingin melihat sendiri Wan Joon mengambil alih dengan lancar.
Je Kook : Kami menyiapkannya selangkah demi selangkah.
Cheol Hee : Tidak. Percepatlah.
Je Kook : Suksesi Direktur Mo Wan Joon?
Sekarang,, Cheol Hee dan Je Kook sama2 berada di mobil mereka.
Cheol Hee yang disupirin supirnya, menatap keluar jendela dengan tatapan resah.
Sementara Je Kook yang menyetir sendiri, bertanya-tanya, apa Cheol Hee takut padanya?
Mobil Cheol Hee dan Je Kook lalu berbelok ke arah berlawanan.
Cheol Hee sudah berada di rumahnya sekarang dan sedang bicara dengan Wan Joon.
Cheol Hee : Kau tidak pernah membantahku sejak kecil. Terima kasih sudah mau menerima semua itu. Sekarang, kurasa aku harus beristirahat.
Wan Joon kaget, ayah.
Cheol Hee : Pimpinan Choi dari Dongyoung Grup mewarisi anak perusahaan di waktu yang kurang lebih sama denganku. Dan kami mengembangkannya bersama. Tapi sebuah perusahaan Inggris mengambil alih Dongyoung. Kau tahu perbedaan antara aku dan Pimpinan Choi?
Wan Joon : Tidak.
Cheol Hee : Dia tidak memiliki Han Je Kook, tapi aku memilikinya. Direktur Han tidak serakah. Dia sulit dimengerti dengan pola pikir kapitalistik. Dia itu unik. Tetapi manusia adalah organisme hidup. Mereka bisa berubah kapan saja. Bukan hanya Direktur Han, kita tidak boleh membiarkan siapa pun mengguncang keluarga Mo. Bahkan jika orang itu ternyata adalah ibumu.
Wan Joon : Aku mengerti.
Cheol Hee : Jika ada sesuatu yang aku capai sendiri dalam hidupku, itu adalah kau. Kau akan menggantikanku dan menjadi pemilik MC Grup.
Wan Joon duduk di toilet, menatap tiket penerbangannya ke Paris.
Tak lama kemudian, matanya mulai berkaca-kaca.
Wan Joon lantas merobek tiketnya dan membuang sobekannya ke dalam bathup yang sudah diisinya air.
Wan Joon kemudian menangis.
Besoknya, Wan Joon makan siang dengan Je Kook.
Je Kook : Mulai sekarang, kau akan menanggung lebih banyak beban.
Wan Joon : Ya. Kurasa begitu.
Je Kook : Aku tahu kalau pernikahanmu tanpa seks.
Mendengar itu, Wan Joon kaget dan langsung berhenti makan.
"Direktur Han..." ucap Wan Joon sambil meletakkan garpunya.
Je Kook : Ini tentang bisnis. Tidak boleh ada sesuatu yang merugikan Grup atau menyebabkan masalah dengan suksesi. Kalian tidak pernah bercinta, 'kan?
Wan Joon : Ya.
Je Kook : Sejak kapan?
Wan Joon : Kurasa sekitar setahun setelah pernikahan? Kurasa saat itulah kami berhenti.
Je Kook : Kenapa kalian tidak bercerai?
Wan Joon : Demi citra MC Grup dan aku mau menghindari tindakan apapun yang akan membahayakan citra MC Grup.
Je Kook : Tolong terus lakukan itu. Kapan kau akan menjual apartemen studionya?
Mendengar Je Kook membahas apartemen studionya, sontak ia kaget dan langsung gemetar.
Flashback....
Pak Kwon memberikan flashdisk ke Je Kook. Je Kook : Apa ini? Pak Kwon berkata, itu bukti kalau Wan Joon selingkuh.
Je Kook langsung menyuruh Pak Kwon memasang flashdisk itu.
Setelah flashdisknya tersambung, ia segera melihat isinya.
Flashdisk itu berisi rekaman video Wan Joon yang memakai masker hitam, berada di dalam lift. Begitu pintu lift terbuka, Wan Joon langsung keluar dan bergegas ke apartemen studionya. Dan tak lama, seorang wanita menyusul Wan Joon sambil menenteng paper bag.
Tapi anehnya, wanita itu keluar tak lama setelah masuk ke apartemen Wan Joon dan tidak membawa paper bag nya. Pak Kwon yang mengawasi diam2, heran.
Flashback end...
Wan Joon gugup : Itu sudah berakhir.
Je Kook : Katakan jika kau butuh bantuanku.
Wan Joon : Tidak. Tidak perlu.
Je Kook : Kau membereskannya dengan baik?
Wan Joon : Ya. Tentu saja. Apakah aku pernah memberi TOP kesulitan mengenai kehidupan pribadiku? Jangan ikut campur.
Je Kook : Bercerailah. Jika kau bercerai sekarang, tunjangannya akan dibawah 10 miliar won. Tapi setelah suksesimu, tunjangannya akan menjadi 100 miliar won. Jika itu ditunda, kau akan menderita kerugian finansial, dan citramu akan terkena imbasnya. Setelah suksesimu, istrimu pasti akan menuntutmu. Dan media akan membahas apakah kau berselingkuh atau tidak.
Wan Joon : Mulailah mempersiapkannya sekarang.
Wan Joon pun kembali menyuap steaknya dan memasang muka dingin.
Sontak, Je Kook bingung melihatnya.
Bersambung ke part 2....