All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 10 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 11 Part 1
-- HAPPINESS EPISODE 10 PART 4 --
Sekarang, Sae Bom dan Yi Hyun di rumah mereka. Yi Hyun bilang, Andrew adalah saksi terakhir.
Yi Hyun : Tidak ada yang melihatnya setelah itu.
Sae Bom : Perkiraan waktu kematiannya sekitar waktu itu juga?
Yi Hyun : Artinya wanita itu diserang saat naik ke atas.
Sae Bom : Apa kau sungguh berpikir pelakunya Pak Kim?
Lalu Jung Kook datang dan langsung minta air ke Sae Bom. Dia bilang dia sekarat karena kehausan.
Jung Kook : Aku lelah. Aku terpaksa berolahraga dengan menaiki tangga. Aku sangat haus.
Pas Sae Bom ngasih air ke Jung Kook, Yi Hyun langsung ngalihin pandangannya.
Sae Bom melihat itu dan merasa aneh.
Lalu Sae Bom kembali duduk. Sae Bom tanya, gimana penghuni yang lain.
Jung Kook : Mereka membuat keributan. Mereka bertanya-tanya kenapa kita diam, padahal tahu itu Kim Se Hun lalu kita harus masuk ke unitnya dan berbagi barangnya.
Sae Bom mulai emosi dong.
Sae Bom : Ayo. Mereka akan makin gelisah jika dibiarkan.
Sae Bom dan Yi Hyun beranjak pergi, diikuti oleh Jung Kook.
Para penghuni sudah berkumpul di depan unitnya Se Hun.
Yi Hyun bilang, mereka datang hanya untuk mengambil makanan.
Yi Hyun : Jangan ambil yang lain.
Sae Bom : Untuk berjaga-jaga, kita akan menyisakan makanan.
Yi Hyun : Kita akan membaginya dengan adil. Kalian bisa bergantian masuk.
Yeon Ok masuk duluan dengan membawa dua kantong besar.
Pasangan petugas kebersihan malah kepengen mendapatkan bagian Andrew juga.
Yi Hyun bilang, mereka akan mendapatkan bagian yang adil.
Se Kyu dan Moon Hee turun dari tangga sambil membawa kardus berisi makanan.
Di belakang mereka, ada Dong Hyun yang juga turun membawa makanan.
Moon Hee : Omong-omong, bukankah mereka harus memberi kita bagian Andrew? Kenapa tidak? Dia mengambil semua makanan kita.
Se Kyu : Tidak akan kubiarkan. Lihat saja.
Setelah Se Kyu dan Moon Hee pergi, Dong Hyun pergi ke unitnya.
Dia meletakkan kardus berisi makanan di depan pintu. Setelah itu, dia mengetuk pintu dan beranjak pergi.
Tak lama, Hak Je keluar dan hanya melihat kardus makanan.
Terdengar suara Sung Sil dari dalam, apa Dong Hyun pulang?
Hak Je : Apa? Begini, dia tadi datang. Tapi sudah pergi.
Hae Sung dan So Yoon kembali ke rumah mereka. Hae Sung mengeluh karena membawa makanan dan minuman sendirian.
So Yoon memakai sandalnya, lalu hendak masuk ke kamar dengan wajah kecewa.
Hae Sung coba menjelaskan hubungannya dengan Sang Hee. Dia bilang dia hanya memberikan nasihat hukum di tempat yang tenang.
So Yoon : Hentikan. Aku tidak bisa mendengarkan kebohonganmu lagi.
So Yoon masuk ke kamar.
Pasutri kita dan Jung Kook membawa Andrew ke rumahnya Se Hun.
Andrew tanya apa mereka yakin dia bisa tinggal disana.
Yi Hyun : Hanya untuk sementara.
Sae Bom : Jangan berkeliaran di gedung ini. Pria dari lantai dua sedang mengincarmu.
Jung Kook : Kurasa dia tidak akan naik ke lantai 15. Akan cukup jauh dari sana.
Andrew : Terima kasih. Aku akan tetap di sini sampai Pak Kim kembali.
Yi Hyun : Jika dia memang kembali.
Sae Bom : Istirahatlah.
Jung Kook : Dan saat kau sendirian, lepaskan kacamatamu. Itu pasti sangat pengap.
Yi Hyun : Cobalah untuk tidak meninggalkan rumah ini.
Mereka pergi ninggalin Andrew.
Setelah mereka pergi, Andrew duduk di singgasana nya Se Hun.
Seo Yoon bersembunyi dibawah selimut.
Tak lama, Sae Bom dan Yi Hyun datang. Sae Bom menyibak selimut dan tanya ada apa.
Sae Bom : Seo Yoon-ah, apa dadamu sakit? Ada apa?
Seo Yoon bilang dia hanya perlu batuk sedikit.
Seo Yoon : Ini membantu meredakan batuk.
Sae Bom : Tapi kenapa kau bersembunyi di bawah selimut untuk batuk? Kau punya obat?
Seo Yoon : Aku disuntik saat pergi ke rumah sakit. Tapi itu sangat menyakitkan. Aku hanya perlu batuk sedikit. Lalu akan merasa lebih baik.
Sae Bom lalu memeluk Seo Yoon.
Sae Bom dan Yi Hyun membahas Seo Yoon diluar.
Sae Bom : Kita harus mengirim Seo Yoon keluar, bukan? Aku tahu di luar sana berbahaya, tapi ada dokter dan obat.
Yi Hyun : Aku akan bicara dengan Han Tae Seok. Jangan terlalu khawatir.
Yi Hyun menghadap ke jendela.
Sae Bom menatap tangan Yi Hyun yang diperban dan mulai curiga.
Sae Bom dan Yi Hyun ke Pusat Kebugaran saat Yeon Ok lagi bicara sama penghuni lain.
Yeon Ok : Pasti suamiku ingin aku melakukan sesuatu untuk apartemen ini. Dia mencemaskan kalian sampai saat terakhirnya. Kalian tahu orang yang terinfeksi membunuh petugas kebersihan itu, bukan? Pembunuhnya mungkin masih di gedung ini. Berhati-hatilah.
Sae Bom : Jika mungkin, cobalah untuk tidak meninggalkan rumah. Jika bisa, berpasangan saat keluar akan membantu.
Yeon Ok : Mulai sekarang, kita harus membahas cara mengamankan pintu masuk utama dan membedakan orang yang terinfeksi dari penghuni yang sehat. Andai kita tahu lebih awal bahwa suamiku terinfeksi... Yang lebih penting, kita harus proaktif mencari orang yang terinfeksi di antara penghuni. Kita harus berusaha keras untuk yakin, bahkan para penghuni yang enggan meninggalkan rumah untuk diperiksa.
Se Kyu mengeluarkan pisau : Kita harus memeriksa apakah ada orang lain yang terinfeksi. Lalu darah siapa yang harus kita gunakan kali ini? Haruskah kita mengundi?
Ju Hyung : Kurasa kita bisa menggunakan darahmu kali ini.
Se Kyu : Tidak. Dokter harus menjadi sukarelawan.
Se Kyu mau menikam Ju Hyung.
Sontak semua heboh dan Ju Hyung kabur.
Yi Hyun memejamkan mata, mencoba nenangin diri.
Dan Sae Bom melihat itu.
Yi Hyun : Sebelum itu, bukankah kita harus membicarakan makanan dan air?
Yeon Ok : Jika kalian punya saran, berbagilah dengan kami.
Sae Bom : Kami berpikir untuk keluar. Jika Pak Kim dari lantai 15 memang pergi, ada jalan keluar dari kompleks apartemen ini. Jadi, kami ingin memeriksa apakah kami bisa membawakan makanan atau air dari luar.
Ju Hyung : Ada alat peralihan darurat di basemen gedung ini. Alih-alih keluar dan itu berbahaya, kita bisa ke sana dan menyalakannya. Kita bisa memasak makanan begitu listrik menyala kembali. Lalu kita akan minum air juga.
Sae Bom dan Yi Hyun teringat kata-kata Se Hun.
Se Hun : Di Ruang Listrik di bawah pusat penghuni lansia, ada alat peralihan darurat yang disebut EPS. Alat itu ada untuk mengendalikan lampu dan lift saat keadaan darurat. Jika kau menyalakannya, listrik dan air akan menyala kembali.
Ju Hyung : Kalian tahu? Aku akan jujur kepada kalian. Kalian berdua mungkin bisa pergi dan tidak kembali.
Se Kyu : Kalian cukup dekat dengan pria militer itu.
Yeon Ok : Seperti kata Pak Oh, kita menyelesaikan ini di dalam gedung.
Yi Hyun : Tentu. Kami akan ke sana dan menyalakan sakelarnya.
Semua bubar.
Sae Bom lalu tanya, bagaimana Ju Hyung tahu soal alat peralihan darurat itu.
Ju Hyung : Semua yang tinggal di gedung apartemen tahu itu. Aku tahu kau tidak menyukaiku. Tapi ini darurat. Kita dalam krisis. Jadi, berhentilah membenciku demi kebaikan semua orang. Kita harus hidup seperti orang beradab.
Ju Hyung pergi.
Sae Bom : Kau sungguh akan ke Ruang Listrik?
Yi Hyun : Dia memang tampak agak mencurigakan. Tapi memang benar kita butuh listrik dan air. Ini kesempatan untuk mengeluarkan Seo Yoon. Sebelum kita turun ke Ruang Listrik, kita harus mengirimnya keluar.
Sae Bom : Apa yang harus kita katakan kepada Seo Yoon?
Yi Hyun : Kita bisa merahasiakannya untuk saat ini. Jika dia tahu hanya dia yang pergi, dia mungkin tidak bersedia.
Sae Bom : Benar. Dia dewasa untuk usianya. Kita bisa turun tanpa masalah. Tapi bagaimana kita akan naik? Ingat akan betapa berisiknya nanti saat listrik menyala? Saat mereka mendengar suara itu, orang yang terinfeksi akan berkumpul Mereka akan datang ke gedung kita. Jika pintu masuk utama dibobol, itu bisa lebih berbahaya.
Yi Hyun : Kita bisa mengambil jalan lain. Ayo.
Pagi-pagu buta, Yi Hyun ke atap.
Bo Ram terbangun dan melihat Yi Hyun datang. Yi Hyun menyuruh Bo Ram tidur lagi.
Lalu Yi Hyun pergi ke gedung lain.
Dia melihat ada banyak jejak darah di pintu dan dinding.
Yi Hyun kembali ke atap.
Tae Seok masih menunggu jawaban dari Yi Hyun. Lalu Tae Seok bilang ke Ji Soo, bersiap untuk menyusup jika tak ada kabar dari Yi Hyun sampai hari terang.
Ji Soo : Ada banyak pasien dengan mutasi parah di sana. Jika kita masuk tanpa memeriksa tempat itu dahulu, seseorang akan mati.
Tae Seok : Selama Yoon Sae Bom selamat.
Tiba-tiba, Yi Hyun memanggil. Yi Hyun setuju membawa Sae Bom dan Seo Yoon keluar.
Yi Hyun : Aku akan turun ke tempat parkir pukul 1 siang, jadi, bersiaplah untuk membawa mereka.
Tae Seok : Bagaimana denganmu? Kau tidak mau keluar juga?
Yi Hyun : Seseorang harus tetap di rumah. Kita mungkin memiliki perbedaan, tapi aku tahu kau berusaha menghentikan penyebaran penyakit. Tolong bantu Sae Bom dan Seo Yoon agar tetap aman.
Setelah itu, Tae Seok memberitahu Ji Soo kalau Yi Hyun terinfeksi setelah terdiam sejenak.
Ji Soo merinding mendengarnya.
Tae Seok : Itu sebabnya dia ingin mengeluarkan Yoon Sae Bom dari apartemen.
Sae Bom baru bangun, melihat Seo Yoon sudah tak di kamar.
Dia keluar dan melihat Seo Yoon lagi main jenga sama Jung Kook.
Sementara Yi Hyun lagi melipat kasur.
Sae Bom mengajak Yi Hyun bicara.
Mereka masuk ke kamar.
Sae Bom menatap Yi Hyun. Dia sudah curiga Yi Hyun kenapa-napa.
Yi Hyun : Aku bicara dengan Han Tae Seok, dan para tentara akan datang ke garasi basemen. Kita akan mengirim Seo Yoon keluar, lalu turun ke Ruang Listrik.
Sae Bom : Ada sesuatu di matamu lagi.
Sae Bom membersihkan mata Yi Hyun. Yi Hyun langsung tegang.
Sae Bom : Ingat bagaimana kita berkata harus saling memberi tahu jika kita sakit? Kau baik-baik saja?
Yi Hyun : Tentu saja. Aku tidak apa-apa. Kenapa? Kau khawatir lukaku terinfeksi?
Sae Bom : Aku sudah memikirkannya, dan luka di tanganmu itu sembuh terlalu cepat. Kau juga tidak minum air.
Yi Hyun : Itu tidak benar. Ini masih sangat sakit. Lihat?
Yi Hyun membuka perbannya dan menunjukkan lukanya.
Yi Hyun : Aku tidak menyadarinya karena sangat terkejut melihat jasad Lee Deok Soon, tapi kurasa lukanya terbuka lagi.
Sae Bom : Itu melegakan. Aku sangat khawatir.
Yi Hyun : Seharusnya kau mengatakan sesuatu, bukannya khawatir.
Sae Bom : Apa lagi yang bisa kulakukan? Tidak ada obatnya. Bagaimana jika itu terinfeksi? Aku sudah memintamu berhati-hati.
Yi Hyun : Baiklah. Aku akan berhati-hati mulai sekarang.
Tanpa Sae Bom sadari, Yi Hyun sendiri lah yang menggores tangannya.
Sae Bom mengambil protofon. Dia memanggil Tae Seok meminta disiapkan banyak antibiotik, antiseptik, dan perban untuk mereka karena Yi Hyun terluka.
Tae Seok : Aku akan menyiapkannya. Senang mendengar suaramu.
Sae Bom : Bagaimana dengan Kim Se Hun? Dia mungkin terinfeksi, jadi, kau harus berhati-hati.
Tae Seok bilang Se Hun tak ada diluar.
Tae Seok : Kemungkinan besar dia bersembunyi di dalam apartemen itu, jadi, berhati-hatilah. Begitu merasakan darah, dia akan terus mengincar orang.
Sae Bom lalu mengajak Yi Hyun mencari Se Hun.
Diluar, Jung Kook berbaring di sofa sambil main jenga sama Seo Yoon.
Sae Bom : Ahjussi, jangan buka pintu untuk siapa pun. Kim Se Hun mungkin masih di sini.
Jung Kook : Baiklah. Jangan khawatir. Aku punya pistol.
Sae Bom dan Yi Hyun pergi. Mereka ke unitnya Se Hun. Yi Hyun menggedor, memanggil Andrew, tapi Andrew tak kunjung keluar.
Curiga, Yi Hyun membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia punya.
Tapi tak ada Andrew di sana. Hanya ada tas Andrew di dekat singgasana Se Hun.
Yi Hyun : Mari bawa Seo Yoon keluar dahulu. Kita bisa memeriksanya nanti.
Sae Bom : Bagaimana jika ada yang terluka?
Yi Hyun : Aku akan mencari Andrew dalam perjalanan turun, jadi, lihatlah di sekitar sini.
Yi Hyun pergi.
Tak lama setelah itu, Ji Soo memanggil Sae Bom.
Sae Bom Senang mendengar suaramu, tapi aku agak sibuk sekarang.
Ji Soo : Ini sangat penting. Kami memeriksa latar belakang orang-orang di dalam apartemen itu, dan kami menemukan sesuatu yang aneh. Ahn Guk Jin ditemukan tewas di rumahnya.
Sae Bom ingat Ahn Guk Jin adalah Andrew.
Ji Soo : Bagian Administrasi tertahan karena penyakit ini. Butuh waktu sampai laporannya kami dapatkan.
Sae Bom : Bagaimana dengan wajahnya? Apa dia punya bekas luka?
Ji Soo : Sama sekali tidak.
Tae Seok mengambil protofon dari tangan Ji Soo dan tanya seberapa berbahaya itu.
Tae Seok : Kami akan butuh empat atau lima jam untuk tiba di sana. Tetaplah di rumah sampai saat itu. Kami akan datang dan menyelesaikannya.
Yi Hyun masih mencari Andrew. Dia melewati pintu kecil bertuliskan EPS.
Yi Hyun pun berhenti. Dia sadar hanya pintu itu yang belum diperiksa.
Yi Hyun memeriksa dan.... dia menemukan Se Hun sudah menjadi mayat di sana!!
Jasad Se Hun sama seperti jasad ajumma cleaning service.
Sae Bom memeriksa tas Andrew. Dia membongkarnya dan menemukan beberapa ID Card di sana.
Dua diantaranya milik ajumma cleaning service dan Se Hun.
Yi Hyun kembali.
Dia bilang, dia sudah menemukan Se Hun.
Seseorang memencet bel rumah Sae Bom dan Yi Hyun.
Jung Kook bergegas mengecek. Dia membuka pintu sedikit. Ternyata Hae Sung. Hae Sung bilang dia melihat Se Hun.
Hae Sung : Buka pintunya. Dia mungkin mengejarku.
Jung Kook percaya dan membuka pintu. Begitu pintu dibuka, Andrew masuk dan menghabisi Jung Kook.
Hae Sung melihat itu diam saja.
Sae Bom dan Yi Hyun mendengar itu, langsung kembali ke apartemennya.
Begitu tiba, dia melihat para penghuni yang lain sudah berkumpul di depan apartemennya membawa kantong dan tas masing-masing.
Sae Bom : Apa yang kalian lakukan?
Yeon Ok : Suamiku. Dia mati karena kalian berdua.
Sae Bom dan Yi Hyun masuk. Mereka melihat Jung Kook sudah terkapar di lantai.
Yi Hyun memeriksa Jung Kook.
Sae Bom melihat Andrew bersama Seo Yoon.
Sae Bom : Siapa kau?
Andrew pun melepas maskernya dan menatap dingin Sae Bom.
Bersambung.....