Skip to main content

Happiness Ep 10 Part 2

 All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happines Episode 10 Part 1
Selanjutnya : Happiness Episode 10 Part 3

-- HAPPINESS EPISODE 10 PART 2 --


Sae Bom memeriksa luka di telapak tangan Yi Hyun. Yi Hyun tegang menatap Sae Bom.

Sae Bom : Sepertinya sudah jauh lebih baik.

Yi Hyun : Sudah kubilang. Aku vitamin dan antibiotik manusia.

Sae Bom : Kau terluka di tempat lain? Kau bisa memberitahuku sekarang.

Yi Hyun : Tidak, aku baik-baik saja.


Sae Bom : Baiklah. Apa yang dikatakan Han Tae Seok?

Yi Hyun : Dia menyuruhku membawa Seo Yoon keluar. Dia bilang mereka menerimanya atas dasar kemanusiaan.

Sae Bom : Benarkah?

Yi Hyun : Ya.

Sae Bom : Lalu?

Yi Hyun : Kubilang aku akan membahasnya denganmu.

Sae Bom : Bukankah itu berbahaya?

Yi Hyun : Jadi, aku berpikir... Bagaimana jika kau keluar bersamanya? Jika dia bersamamu, Seo Yoon juga akan merasa aman.

Sae Bom : Jika mau pergi, kita semua harus pergi bersama. Kau juga harus keluar dan disuntik antibiotik. Kurasa tidak akan bagus jika Seo Yoon pergi sekarang. Kita perlu tahu persis apa yang terjadi di luar.

Yi Hyun : Benar juga.

Sae Bom : Kim Se Hoon. Apa dia di luar?

Yi Hyun : Tidak secara resmi, tapi mungkin seseorang membantunya keluar. Dia bilang akan menyelidikinya.

Sae Bom : Aku sudah memikirkannya, dan dia mungkin masih di sini.

Yi Hyun : Kita sudah mencari ke seluruh bagian dalam apartemen.

Sae Bom : Ada satu tempat yang tidak kita cari.


Sae Bom dan Yi Hyun bergegas ke unit 1102. Sae Bom mengatakan dugaannya ke Yi Hyun, kalau Se Hun berencana pergi tapi para tentara dan orang yang terinfeksi membuatnya takut jadi dia kembali masuk dan dia bersembunyi di sana.

Tapi Yi Hyun ragu Se Hun tahu kode sandinya.

Sae Bom : Kita tetap harus memeriksanya.


Sae Bom membuka pintu. Tapi begitu masuk, Yi Hyun menemukan botol minum milik Se Hun di atas meja wastafel.

Yi Hyun : Sae Bom-ah.

Sae Bom dan Yi Hyun bergegas ke depan kamar, tapi mereka mendengar suara pria dan wanita dari dalam kamar.

Sae Bom mulai kesal. Dia mengetuk pintu dan menyuruh orang di dalam keluar.


Tak lama, Hae Sung keluar bersama Sang Hee. Mereka keluar sambil merapikan pakaian mereka. Tapi Hae Sung bilangnya, lagi memberikan nasihat hukum ke Sang Hee.

Sae Bom : Jangan lakukan di tempat tanpa ada orang. Nasihat hukum itu.

Yi Hyun : Jika terus menyelinap, kalian bisa bertemu orang terinfeksi.

Hae Sung : Kalian akan menjaga rahasia kami?

Sae Bom : Kau harus memberi tahu istrimu dahulu, Pak Kook. Begitu kepercayaan suami istri rusak, itu tidak akan bertahan lama.

Sang Hee : Bisa kami pergi sekarang?

Yi Hyun melarang mereka datang ke unit itu lagi.

Yi Hyun : Tunggu. Bawa ini bersamamu.

Yi Hyun memberikan botol minum Se Hun. Dia pikir, mereka mendapatkan itu dari Se Hun.

Sang Hee : Ini bukan milik kami.


Mendengar itu, Sae Bom dan Yi Hyun curiga. Mereka pun langsung memeriksa kamar utama. Begitu masuk, mereka melihat seseorang di pojokan duduk dengan seluruh tubuh tertutup selimut. Mereka pikir, itu Se Hun.

Mereka mendekat secara perlahan.

Sae Bom : Kim Se Hun-ssi? Kau dengar aku? Apa kau melakukan ini karena haus?

Tapi Se Hun tak menjawab, bahkan bergerak.

Sae Bom membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh Se Hun. Tapi itu bukan Se Hun!! Itu mayat ajumma cleaning service yang sudah membusuk.

Mereka semua kaget.


Yi Hyun memeriksa bubuk putih di sekujur tubuh ajumma cleaning service.

Yi Hyun : Bubuk ini...

Sae Bom : Ini jeruk nipis. Yang ada di rumah Kim Se Hun.


Sae Bom lantas pergi ke apartemennya Ju Hyun.

Sae Bom : Oh Ju Hyung-ssi, apa kau benar-benar dokter? Bisa kau keluar? Ada orang yang harus kau periksa.

Ju Hyung nya ngeselin, izinku ditangguhkan. Siapa orangnya? Siapa yang sakit?

Sae Bom : Kau akan tahu jika mengikutiku.


Yi Hyun sendiri lagi menginterogasi Hae Sung dan Sang Hee.

Sang Hee : Kami sungguh tidak tahu. Kami hanya...

Hae Sung : Aku hanya memberinya nasihat hukum.

Yi Hyun : Kau tidak perlu memberitahuku soal itu lagi. Katakan saja situasi saat kalian masuk ke sini Kalian merasakan ada yang aneh saat masuk?

Hae Sung : Soal itu... Aku tidak begitu ingat.


Hae Sung coba mengingat. Saat dia dan Sang Hee masuk sambil berciuman, mereka sempat masuk kamar utama. Tapi tak lama, mereka keluar lagi dan masuk kamar lain.

Yi Hyun : Kalian tidak masuk ke kamar utama?

Hae Sung : Tidak. Kami masuk. Ya, tapi... Bagaimana mengatakannya, ya? Baunya seperti semen, dan ada lalat beterbangan. Jadi, kami langsung pergi.

Sang Hee : Jika tahu ada mayat di sini, kami tidak akan datang.

Hae Sung : Kau pikir kami pembunuh? Aku pengacara. Ketahuilah bahwa aku tidak sebodoh itu.


Sae Bom datang sama Ju Hyung.

Yi Hyun : Bagaimana dengan Jung Guk?

Sae Bom : Aku memberi tahu dia situasinya. Dia akan memanggil yang lain.

Ju Hyung kaget lihat Sang Hee, sedang apa kau disini?

Sae Bom dan Yi Hyun ngajak Ju Hyung ke kamar utama.

Tak lama, terdengar teriakan Ju Hyung yang kaget lihat mayat si ajumma.


Hyun Kyung menemani kakaknya di ruang golf.

Hyun Kyung : Kakak sedang melihat apa?

Soo Min menunjukkan foto keluarganya di ponselnya.

Soo Min : Aku merasa sedikit lebih baik saat melihat ini. Aku tidak boleh menjadi ayah yang membuat mereka malu. Astaga. Aku hanya melihat sekilas, tapi baterainya cepat sekali habis.

Hyun Kyung meminjamkan powerbank nya.

Soo Min merasa tak enak, tapi jika ingin menulis, bukankah kau membutuhkannya?

Hyun Kyung : Aku bisa menggunakan pena dan kertas. Itulah indahnya menjadi penulis. Tidak menghabiskan uang.

Soo Min : Terima kasih. Aku selalu mendapatkan sesuatu darimu. Sebagai kakakmu, aku tidak tahu harus berkata apa. Hyun Kyung, tetap saja... Jika sesuatu terjadi padaku, bisakah kau mengurus keluargaku untukku?

Hyun Kyung : Aku tidak bisa melakukan itu. Fokus saja menjaga kesehatan dan keluar dari sini.

Soo Min : Hei. Aku sakit. Aku meminta bantuanmu. Tidak bisakah kau...

Hyun Kyung : Kau pasti merasa jauh lebih baik sekarang.


Lalu Andrew datang membawa dua tas penuh makanan.

Andrew beralasan, dulu Hyun Kyung memberinya makanan jadi dia mau membalas budi dengan memberikan makanan juga.

Setelah memberikan makanan, Andrew beranjak pergi.

Bersambung ke part 3......

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...