Sebelumnya... Di tempat kerjanya, Ji An melamun memikirkan kemarahan Nyonya No karena sang ayah tidak mau memberitahukan nomornya pada Nyonya No. Ji An juga ingat kata-kata sang ayah, saat sang ayah menelponnya setelah dikunjungi Nyonya No. āAyah mau kau memikirkan siapa kamu dahulu dan orang seperti apa kau dulu. Pikirkan saja itu sekali lagi. Hanya kau yang bisa menerangi jalan yang ingin kau tempuh.ā Ucap Tuan Seo. Ji An pun heran, kenapa ayahnya ngomong begitu bukannya memberitahu soal kedatangan Nyonya No. Ji An lantas menghubungi ayahnya tapi ponsel sang ayah tak aktif. Ji An pun menghubungi ibunya. āPonsel ayah mati. Apa dia sedang bekerja?ā tanya Ji An. āIbu bertanya-tanya harus meneleponmu atau tidak.ā Jawab Nyonya Yang bingung. āAda yang tidak beres?ā tanya Ji An. Adegan pun beralih pada Gi Jae yang menatap Do Kyung dengan mulut terbuka. āTutup mulutmu. Kau seperti orang bodoh.ā Ucap Do Kyung. āSemuanya masuk akal sekarang. Kenapa...