• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 5 Part 1

Sebelumnya...


Gyeong Min mengajak Roo Bi menentukan tanggal pernikahan mereka. Sontak Roo Bi terkejut dan Roo Na, dia kesal mendengarnya.Gyeong Min berkata, akan menjemput Roo Bi setengah jam lagi. Tapi Roo Bi melarang. Ia takut orang kantor melihat mereka.


“Siapa yang peduli? Cepat atau lambat mereka juga akan tahu. Yang terpenting sekarang adalah Bae Gyeong Min sangat merindukan Jeong Roo Bi. Bahkan musiknya bagus pagi ini. Kau ingin mendengar? Kau ingat? Ini lagu yang biasa kita dengar saat kuliah dulu.” Jawab Gyeong Min.


Gyeong Min pun mengeraskan volume musiknya. Roo Bi senyum-senyum mendengarnya.

“Aku akan tiba 20 menit lagi. Segeralah bersiap.” Ucap Gyeong Min. Pembicaraan selesai.


Roo Na yakin, sang ibu akan senang mendapatkan menantu kaya seperti Gyeong Min. Roo Na juga menanyakan kenapa Roo Bi tidak langsung menerima lamaran Gyeong Min. Roo Bi bilang, itu karena uang. Roo Na pun berkata, keluarga Gyeong Min kaya, jadi keluarga Gyeong Min lah yang akan mengurus pernikahan.


Di jalan, mobil Gyeong Min melintas di depan Chorim. Chorim terkejut melihat Roo Bi di mobil itu.


Chorim pun langsung pulang ke rumah. Ia mau memberitahu Gilja tapi gak jadi karena masih marah pada Gilja. Chorim akhirnya memanggil Roo Na.

“Roo Na-ya, Roo Bi tidak bekerja hari ini?” tanya Chorim.

“Dia ada urusan diluar.” Jawab Roo Na.

“Tapi kenapa dia pergi bersama seorang pria dengan mobil mewah?” tanya Chorim.

“Apa maksudnya Roo Bi sengaja membolos demi bisa pergi dengan seorang pria?” tanya Gilja.

“Jangan cemas. Roo Bi punya pacar. Dia sok manis di rumah, tapi sebenarnya dia liar.” Jawab Roo Na.

“Apa yang kau tahu?” tanya Gilja.

“Sejauh yang kutahu dia sangat beruntung.” Jawab Roo Na.

“Apa maksudnya itu? Kau sudah bertemu pria itu? Apa pekerjaannya?” tanya Chorim.

“Aku tidak tahu.” Jawab Roo Na.


Chorim pun curiga, Roo Bi menjalin hubungan dengan pria yang sudah berumur. Mendengar itu, Gilja marah dan menyuruh Roo Na mengatakan pada Chorim kalau tidak sepantasnya Chorim menuduh Roo Bi seperti itu. Chorim pun membalas dengan menyuruh Roo Na mengatakan pada Gilja kalau ia bebas bercanda dengan Roo Bi.

“Kalian bertengkar lagi? Aku tidak percaya ini.” Ucap Roo Na, lalu masuk ke dalam.


Tapi Chorim menahan Roo Na karena masih ingin tahu cerita detailnya soal pria itu. Roo Na pun memberitahu mereka kalau pria itu mengajak Roo Bi menikah. Gilja dan Chorim kaget.


Gyeong Min dan Roo Bi kembali mengenang masa lalu mereka saat bermain hoki di sekolah. 




Usai mengenang masa lalu, Gyeong Min mengajak Roo Bi ke rumahnya. Gyeong Min bilang, kalau sang ayah ingin berkenalan dengan Roo Bi secara formal.

“Gyeong Min-ssi, aku belum siap.” Tolak Roo Bi.

“Aku akan menyiapkan semuanya.” Jawab Gyeong Min.

Mereka lalu pergi ke arena berkuda. 



Puas berkuda, Gyeong Min membawakan Roo Bi secangkir espresso.


Hubungan mereka semakin dekat. Hari lainnya, Roo Bi tampak menikmati dentingan piano yang dimainkan Gyeong Min di sebuah restoran.


Mereka lalu berjalan-jalan di taman. Tiba-tiba, Gyeong Min menghentikan langkahnya, lalu memetik setangkai bunga dan menyelipkannya di telinga Roo Bi. Roo Bi pun tertawa bahagia.


Di kamarnya, Roo Na melamun memikirkan In Soo dan calon bayinya. Tak lama kemudian, seseorang menelponnya, mengabarkan soal audisi. Roo Na langsung bersemangat. Ia bergegas membuka lemarinya, lalu mengambil beberapa pakaian dan mematut diri di depan cermin.

Gilja kemudian masuk, membawakan pakaian Roo Bi. Ia mengomel dan menyuruh Roo Na membersihkan kamar. Roo Na pun jadi kesal. Ia bilang, Roo Bi yang baik dalam segala hal, pergi begitu saja tanpa membersihkan kamar karena lagi terburu-buru.

“Jangan panggil kakakmu seperti itu!” sewot Gilja sambil memukul bahu Roo Na.

Gilja lalu menanyakan kekasih Roo Bi. Bukannya menjawab pertanyaan sang ibu, Roo Na malah memberitahu ibunya soal audisi yang akan ia ikuti. Ia berjanji akan menjadikan ibunya sebagai ratu jika ia sukses. Gilja pun kesal dan menyuruh Roo Na membersihkan kamar.


Terpaksalah Roo Na membersihkan kamar. Saat sedang membersihkan kamar, Roo Na menemukan diary Roo Bi. Roo Na membukanya tapi malah menjatuhkan foto Roo Bi dan Gyeong Min. Roo Na pun menatap sosok Gyeong Min dengan mata berbinar.


Ponsel Roo Na kemudian berdering. Usai menerima telepon, Roo Na langsung menghampiri In Soo yang sudah menunggu di luar rumah. In Soo bilang bahwa dirinya mau memberikan sesuatu yang berharga pada Roo Na. Roo Na pun kesal In Soo memberinya baju bayi.


Di kantor, Gyeong Min mengajak Roo Bi makan siang. Gyeong Min bilang, akan menunggu Roo Bi di pintu belakang. Roo Bi pun melirik Jin Hee. Jin Hee menyuruh Roo Bi pergi. Roo Bi mengajak Jin Hee makan siang dengan mereka, tapi Jin Hee menolak karena tidak mau jadi obat nyamuk diantara Gyeong Min dan Roo Bi.


Gilja mau keluar sebentar dan menyuruh Chorim memeriksa stok ayam. Tapi Chorim yang masih kesal pada Gilja dan juga Soyeong, tidak terlalu memperdulikan mereka. Soyeong kemudian menghampiri Chorim.

“Apa kalian sedang bertengkar?” tanya Soyeong, tapi Chorim diam saja.

Soyeong lalu mengajak Chorim makan es krim. Ia bilang, menyimpan beberapa es krim di kulkas.

“Ada apa denganmu? Bagaimana kau bisa seakrab itu padaku setelah aku membuat tanda pada matamu! Lagipula, aku masih marah padamu!” jawab Chorim.

“Ayolah, Eonni. Kita bukan anak-anak. Kita sudah dewasa. Sebenarnya aku tidak bisa memaafkan kesalahanmu, tapi jika aku terus-terusan marah, aku sendiri yang rugi. Lagipula stress bisa membuatmu tambah keriput.” Ucap Soyeong.

Soyeong lantas berjanji tidak akan membahas hubungan Dongpal dan Chorim lagi.

Soyeong lalu bertanya lagi, apa Chorim dan Gilja sedang bertengkar. Chorim bilang itu bukan urusan Soyeong.Tak lama kemudian, pelanggan datang dan Chorim menyuruh Soyeong melayani pelanggan.


Roo Na batal audisi. Produser Oh bilang, sudah mendengar rencana pernikahan Roo Na dan In Soo. Produser Oh juga bilang, kalau In Soo melarangnya memberi pekerjaan pada Roo Na karena rencana pernikahan Roo Na dan In Soo.


Roo Na lantas menghubungi In Soo, tapi In Soo tidak bisa dihubungi.

In Soo sendiri sedang rapat dengan Nona Park di apartemennya. Nona Park mengaku, sudah mengumpulkan semua staff di China tapi mereka meminta lebih dari perkiraannya sehingga ia harus memikirkannya kembali.

“Kudengar harga sudah naik. Sulit untuk tidak memiliki asisten produser.” Jawab In Soo.


Tiba-tiba, bel apartemennya berbunyi. In Soo pun bergegas membukakan pintu. Begitu pintu dibuka, Roo Na langsung masuk sambil marah-marah. Nona Park yang tak enak, langsung pergi.

“Kau pikir apa yang kau lakukan!” marah In Soo.

“Hadiah berharga?!”


Roo Na lalu membuang hadiah dari In Soo ke lantai. “Kau tidak mengenalku Na In Soo.Ini bukan yang diinginkan Jeong Roo Na! Kau masih tidak mengerti?”

“Jeong Roo Na...”

“Kenapa kau melakukannya! Kenapa kau membatalkan castingku!”

“Kau tahu betul alasannya.”

“Menikah?”

“Ya, kita akan menikah.”

“Apa kau pikir aku salah satu dari gadis-gadis itu yang akan menggunakan kehamilan sebagai alasan untuk menikah? Aku tidak mau menikah. Kau tahu betul apa yang kuinginkan. Kau pikir siapa dirimu bisa menghalangiku? Kau bilang, ini pertunjukan besar. Aku bisa melakukannya. Aku tahu aku bisa melakukannya dengan baik. Jadi kumohon, hubungi Produser Oh dan katakan kita tidak akan menikah.”


“Keputusannya sudah final.”

“Masih belum terlambat. Katakan padanya untuk meng-casting Jeong Roo Na. Tidak. Lebih baik kita menemuinya. Kita akan meluruskan kesalahpahaman ini. Katakan kau hanya bercanda.”

“Roo Na-ya.”

“Kau tahu aku sangat menginginkan ini! Kenapa kau melakukan ini padaku!”

“Baik, kita tidak akan menikah. Tapi bagaimana dengan bayi kita? Apa kau berencana membesarkan bayi kita seorang diri?”


“Ini bayiku. Dia hidup atau tidak, aku yang memutuskan. Kalau kau terus seperti ini, aku akan bunuh diri.”

“Bagaimana bisa kau mengatakan itu?”

“Hubungi Produser Oh sekarang!”

“Baik. Kita putus! Tapi jika kau berani melakukan aborsi, aku pastikan karirmu akan tamat di industri ini.”

Roo Na lalu pergi. Setelah Roo Na pergi, In Soo mengamuk. Ia membanting barang2nya dan berteriak.


Roo Na yang masih berdiri di depan pintu pun menangis mendengar teriakan In Soo. Tapi kemudian, Roo Na meyakinkan dirinya kalau dia sudah memilih pria yang salah karena In Soo tidak punya koneksi ataupun uang.

Ruby Ring Ep 4

Sebelumnya...


Soyeong mengadu pada Dongpal. Ia bilang tidak melakukan sesuatu yang salah, tapi Chorim menamparnya. Soyeong juga memeluk Dongpal. Dongpal pun menegur Chorim. Chorim ingin menjelaskan, tapi Gilja ikut-ikutan memarahinya. 

“Eonni...” Chorim mau membela diri, tapi Gilja lagi-lagi memotong ucapannya.
 
“Ingat umur! Memalukan!” ucap Gilja.


“Benar, aku belum dewasa! Kenapa aku terus yang salah setiap kali ada masalah! Benar, aku satu-satunya orang yang buruk! Kau puas!”


Chorim pun pergi. Gilja heran kenapa Chorim malah teriak-teriak padanya. Dan Soyeong kembali mencari perhatian Dongpal. Ia meminta Dongpal meniup matanya yang sakit. Dongpal menolak karena ia bukanlah pacar Soyeong.

Diluar, Chorim menelpon Roo Bi.

Tuan Bae datang ke kantor.


Chorim duduk di sebuah restoran, menunggu Roo Bi. Tak lama, Roo Bi datang dengan membawa seporsi besar es krim. Chorim curhat pada Roo Bi. Ia bilang, tak bisa mengerti Gilja.

“Soyeong terus saja menjawabku, tapi ibumu malah membelanya bukan membelaku!” ucap Chorim.

“Soyeong? Apa yang terjadi dengan Soyeong?” tanya Roo Bi.

“Dongpal dan aku...” Chorim langsung sadar kalau dia hampir keceplosan. Ia pun buru-buru meralat ucapannya. Dia bilang, Dongpal maksudnya seekor kumbang. Ia bilang, ia berusaha menangkap seekor kumbang yang masuk ke restoran. Sontak Roo Bi tertawa. Chorim pun kesal Roo Bi menertawakanya. Roo Bi minta maaf dan menyuruh Chorim memakan es krimnya.


Gyeong Min terkejut melihat ayahnya yang mendadak mampir ke kantor. Sang ayah bilang, datang untuk mengecek Gyeong Min. Presdir Kim yang datang bersama Tuan Bae ke ruangan Gyeong Min pun memuji Gyeong Min yang sangat teliti sama seperti Tuan Bae.

“Apa yang membawa ayah kesini? Tadi pagi ayah tidak bilang apa-apa?” tanya Gyeong Min.

“Aku sekalian mampir. Gedung ini sudah banyak berubah.” Jawab Tuan Bae.


Setelah berbincang-bincang sedikit, Tuan Bae pun beranjak pergi. Habis dari ruangan Gyeong Min, Tuan Bae mampir ke kantornya Roo Bi tapi ia tak menemukan Roo Bi disana.


Dan takdir akhirnya mempertemukan mereka. Tuan Bae kecelakaan di depan gedung kantor. Ia diserempet pemotor. Roo Bi yang saat itu baru saja kembali, melihat kejadian itu dan langsung menolong Tuan Bae. Ia menghubungi ambulance dan mendampingi Tuan Bae ke rumah sakit. 


Di IGD, petugas memberitahu Roo Bi kalau mereka sudah menghubungi keluarga pasien. Rumah sakit meminta Roo Bi menunggui pasien sampai keluarga pasien datang. Terpaksalah Roo Bi menunggui Tuan Bae.
Gyeong Min langsung berlari keluar dari kantor dan melesat menuju rumah sakit.


Di rumah sakit, Roo Bi memberitahu Jin Hee apa yang terjadi. Jin Hee bilang, tidak seharusnya Roo Bi mengurus hal yang bukan urusan Roo Bi. Jin Hee juga bilang kalau Roo Bi tidak mengenal orang yang ditolongnya. 

Tak lama setelah berbicara dengan Jin Hee, Gyeong Min datang, Baik Roo Bi maupun Gyeong Min sama-sama terkejut. Gyeong Min tidak menyangka seseorang yang menolong ayahnya adalah Roo Bi dan Roo Bi tidak menyangka orang yang ditolongnya adalah ayah Gyeong Min.


Chorim kembali ke restoran dan kembali bekerja. Soyeong langsung menyindir Chorim yang baru kembali padahal restoran sedang ramai. Dongpal berterima kasih pada Chorim, karena berkat Chorim ia jadi bisa membantu di restoran. Tapi Chorim yang masih kesal, tidak menanggapi Dongpal.
Gilja yang baru keluar dari dapur tersenyum geli melihat Chorim.


Roo Na datang ke rumah sakit bersalin sendirian. Ia datang untuk berkonsultasi . Ia mengaku tidak siap punya anak dan ingin aborsi. Dokter pun menjelaskan efek sampingnya pada Roo Na.  Dokter lantas menyarankan agar Roo Na segera menikah. Dokter berkata, aborsi itu ilegal dan menolak membantu Roo Na.


Habis dari rumah sakit, Roo Na langsung ke apartemen In Soo. Ia menyalahkan In Soo yang tidak berhati-hati sampai membuat dirinya hamil. In Soo lantas memeluk Roo Na. In Soo bilang, tidak ada hal yang perlu Roo Na cemaskan.

“Tidak, aku tidak mau hidup seperti ini! Aku tidak mau hidupku jadi suram dan menyedihkan! Aku tidak ingin ada yang menghalangi hidupku!” aku Roo Na.

Roo Na juga bilang, kalau tujuan hidupnya bukan menikah tapi menjadi sukses.


Hingga Tuan Bae sadar, Gyeong Min dan Roo Bi masih setia menungguinya. Ketika sadar, Tuan Bae tidak ingat apa yang terjadi. Gyeong Min pun menjelaskan apa yang terjadi pada ayahnya. Lalu tiba-tiba, sang ayah merasa kepalanya pusing. Gyeong Min pun membantu ayahnya bangun. Kemudian, Nyonya Park datang. Tuan Bae pun tertawa geli melihat istri dan anaknya berkumpul.

“Sudah kubilang, jangan kemana-mana! Kau tidak tahu betapa cemasnya aku!” omel Nyonya Park.

Perhatian mereka lalu teralih pada Roo Bi. Gyeong Min pun menjelaskan kalau Roo Bi lah yang membawa sang ayah ke rumah sakit. Semula orang tua Gyeong Min tidak menyadari kalau gadis yang ada di hadapan mereka adalah Roo Bi. Mereka baru sadar saat Roo Bi memperkenalkan diri.


“Waktu yang sangat tepat. Aku tidak harus mengenalkanmu secara formal. Ini pertanda bahwa kita ditakdirkan bersama.” Ucap Gyeong Min sembari meninggalkan kamar sang ayah bersama Roo Bi.
“Aku tidak tahu kau menceritakanku pada mereka.” Jawab Roo Bi.

“Tentu saja mereka harus tahu. Aku bilang, kau adalah wanita yang ingin kunikahi.” Ucap Gyeong Min.

Gyeong Min kemudian menggoda Roo Bi. Ia berniat mencium Roo Bi karena tidak ada orang disana selain mereka. Roo Bi pun panic dan buru-buru pergi. 


Restoran tutup. Gilja menegur Chorim yang tidak mengucapkan selamat tinggal pada Soyeong. Chorim bilang, Soyeong tidak pantas mendapatkan itu darinya.

“Apapun itu, dia bagian dari kita. Ditambah, kau tidak melihat matanya? Aku merasa bersalah setiap kali melihat matanya.” Ucap Gilja.

“Aku juga terluka!” protes Chorim.

“Lalu kenapa kau bertengkar dengannya seperti anak kecil?” tanya Gilja.

“Terlepas dari apa yang sudah terjadi, seharusnya kau membelaku! Baik dari segi usia ataupun posisi, aku jauh di atasnya!” jawab Chorim.


Ponsel Chorim kemudian berdering. Telepon dari Dongpal yang meminta ditraktir karena sudah membantu di restoran. Chorim pun pura-pura lagi bicara dengan teman ceweknya di depan Gilja. Dongpal tertawa saat Chorim menyebut namanya Dongsuk karena ada Gilja. Dongpal berkata, ia masih di depan restoran dan menyuruh Chorim datang. Chorim pun menyuruh Gilja pulang duluan dengan alasan mau menemui temannya yang bernama Dongsuk itu.


Dongpal mengajak Chorim minum di restoran saja daripada harus membuang uang minum di tempat lain. Dongpal menyuruh Chorim menuangkan soju untuknya. Chorim menolak, ia bilang seorang wanita hanya menuangkan soju untuk ayah dan suaminya. Dongpal pun terkesan dengan jawaban Chorim. Tapi akhirnya, Chorim menuangkan soju juga untuk Dongpal.

Sementara Gilja, menyadari kalau ia lupa membawa slip penjualan restoran. Gilja pun terpaksa balik lagi ke restoran.


Sampai di restoran, Gilja heran melihat lampu restoran yang masih menyala.


Mendengar suara pintu restoran yang dibuka, Chorim pun panic dan mengajak Dongpal bersembunyi.
Gilja masuk dan heran melihat sisa makanan di atas meja.


Chorim dan Dongpal bersembunyi di dapur. Gilja menyalakan lampu dapur, tapi hanya sebentar. Chorim pun lega karena Gilja mematikan lampu dapur. Ia pikir, tidak ketahuan tapi tiba-tiba, lampu menyala lagi dan Gilja sudah nongol di hadapan mereka.


Gilja kesal, tapi ia tidak memarahi Chorim. Dongpal meminta maaf dan menjelaskan kalau ia hanya ingin minum beberapa soju saja.  Gilja ikut menjelaskan. Ia bilang, kalau minum di bar harganya mahal. Dongpal mengajak Gilja turut serta, tapi Gilja yang kesal diam saja dan pergi dari restoran.
Chorim pun kesal. Ia merasa tidak seharusnya Gilja marah.


Setelah Gilja pergi, Chorim minum lagi tapi Dongpal melarangnya. Dongpal bilang, Chorim sudah terlalu tua untuk minum soju. Chorim pun kesal dikatain tua. Ia membela diri dengan mengatakan dirinya hanya tua dua tahun dari Dongpal dan mengatai Dongpal lebih tua 10 tahun darinya.


Di rumah, orang tua Gyeong Min kembali membahas Roo Bi. Tuan Bae memuji Gyeong Min yang pintar memilih wanita. Tuan Bae pun ingin pernikahan Gyeong Min dan Roo Bi segera dilaksanakan. Tapi Nyonya Park masih gak sreg dengan Roo Bi dan tetap ingin menjodohkan Gyeong Min dengan gadis pilihannya.


Chorim mengendap-ngendap masuk ke rumah. Tapi tiba-tiba, Gilja nongol di belakangnya. Gilja pun bertanya, apa Chorim melakukan kesalahan sampai Chorim harus mengendap-ngendap masuk rumah.
“Aku tidak melakukan kesalahan apapun!” ucap Chorim, lalu masuk ke kamar.


Gilja mengikuti Chorim ke kamar. Ia penasaran, hubungan Chorim dan Dongpal. Tapi Chorim tidak mau mengakui hubungannya dan Dongpal. Sontak, Gilja sakit hati karena Chorim tidak mau jujur padanya. Chorim pun membalas, kalau yang seharusnya sakit hati itu dia bukan Gilja.

“Kau menyembunyikan tonic itu dariku! Kau memberikan tonic itu pada Roo Bi dan Roo Na, tapi tidak denganku! Apa aku keluargamu? Aku tidak akan mempermasalahkan kalau hanya Roo Bi dan Roo Na yang meminumnya. Aku akan menganggap uang pangkal masalahnya, tapi aku memergokimu minum tonic itu juga! Apa aku keluargamu? Aku juga sakit tapi kau selalu berada di sisi Soyeong dan mempermalukanku di depannya! Kau membenciku! Kau membenciku karena aku membawa anak hasil selingkuhan kakakku kepadamu! Tapi memangnya itu salahku! Ibuku yang menyuruhku membawa bayi itu padamu!” ucap Chorim.

Gilja terkejut, apa yang kau bicarakan?

“Bagaimana aku bisa tahu yang mana putrimu! Mereka bayi yang baru lahir, bagaimana aku bisa membedakannya! Tapi kau menuduhku melakukannya dengan sengaja dan masih membenciku! Kenapa kau tidak melakukan tes DNA dan mengusir salah satunya? Usir Roo Bi atau Roo Na!” ucap Chorim lagi.


Gilja menyuruh Chorim diam. Tapi Chorim masih terus bicara hingga akhirnya Gilja menamparnya. Gilja yang kesal memilih keluar dari kamar. Tangis Chorim pecah.


Esok harinya, saat sarapan, Gyeong Min kembali ditodong menikah oleh neneknya. Tuan Bae pun menanyakan soal Roo Bi. Gyeong Min bilang, ibu Roo Bi menjalankan restoran ayam bakar. Sedangkan ayah Roo Bi sudah meninggal dan Roo Bi berhasil mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan studinya. Gyeong Min juga bilang, kalau Roo Bi memiliki saudara kembar.

Tuan Bae lantas berniat mengundang Roo Bi ke rumahnya. Ia ingin pernikahan itu dilaksanakan secepatnya, tapi Nyonya Park masih merasa ada yang mengganjal. 


Beralih ke Roo Na yang kesal mendengar percakapan Roo Bi dan Gyeong Min di telepon.
Gyeong Min mengajak Roo Bi menetapkan tanggal pernikahan. Roo Bi terkejut, tanggal pernikahan?