• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 8 Part 1

Sebelumnya...


Gilja dan Chorim membuka pintu dan mereka terkejut melihat sosok Dong Pal. Dong Pal bilang, ia bisa memberikan tumpangan pada Gilja dan Chorim yang akan pergi ke Seoul. Gilja pun setuju dan menyuruh Dong Pal masuk.


Tapi tidak dengan Chorim. Dia tidak mau menumpang di truk busuk Dong Pal. Dong Pal pun berkata, kalau ia sudah membersihkan truknya luar dan dalam, sehingga tidak berbau kotoran ayam. 

Dong Pal lantas masuk ke dalam. 


Sesampainya di dalam, ia langsung memberikan ucapan selamat pada Roo Bi yang akan segera menikah.


Dong Pal kemudian menyuruh Gilja dan Chorim siap2. Chorim pun bergegas mendorong Gilja ke kamar.

“Eonni, kau yakin mau pergi dengan truk mungilnya?” tanya Chorim.

“Memangnya kenapa?”

“Tidak ada ruang untuk empat orang.” 

“Roo Bi dan Roo Na bisa pergi dengan bus. Kau dan aku akan pergi dengan Dong Pal. Kita bisa menghemat ongkos taksi dan bus.”

“Kenapa dia melakukan ini? Kita bahkan tidak menyuruhnya!”

“Kurasa dia melakukan ini untukmu. Ayo pergi dengannya.”


Roo Na kesal karena harus naik bus. Ia bilang, seharusnya Gyeong Min meminjamkan mobil untuk menjemput mereka. Roo Bi membela Gyeong Min. Ia bilang, itu karena Gyeong Min tidak ada di Chuncheon sehingga tidak bisa menjemput mereka.

“Yang kita butuhkan adalah mobilnya. Apakah begini caranya calon istri pewaris JM Group diperlakukan?”

“Baiklah, akan kubilang padanya kalau kau marah.” Ucap Roo Bi.

“Katakan padanya, kau akan membatalkan pernikahan kalau dia masih melakukan ini.” Jawab Roo Na yang dibalas tawa oleh Roo Bi.

Roo Na pun ikut tertawa. 


Mereka kemudian membahas bayi yang ada di kandungan Roo Na. Roo Na berkata, ia belum memutuskan akan menikah atau menggugurkan bayi itu. Roo Bi meminta Roo Na memikirkannya matang-matang. Roo Na pun berkata, Roo Bi tidak perlu memikirkan urusannya. 


Sementara itu, Chorim terus mengendus-ngendus truk Dong Pal sepanjang perjalanan. Dong Pal pun jadi kesal dan bersumpah kalau ia sudah membersihkan truknya. Chorim lalu bertanya, kenapa Dong Pal muncul tiba-tiba tanpa memberitahunya. Dong Pal berkata, kalau ia melakukan itu untuk Gilja. Tak hanya itu, Dong Pal juga memuji Gilja yang hari itu nampak cantik.


Chorim pun langsung bertanya penampilannya. Ia berharap dipuji Dong Pal, tapi Dong Pal malah bilang tatanan rambut Chorim merusak pemandangan. Chorim pun sewot. 


Gilja dan Chorim akhirnya tiba di hotel tempat mereka akan bertemu dengan keluarga Gyeong Min. Gilja menghubungi Roo Bi dan Roo Bi menyuruh mereka menunggu di lobby.

Gilja dan Chorim takjub melihat kemewahan hotel itu. Gilja bilang hotel seperti itu hanya dipenuhi oleh orang-orang kaya. Chorim pun menyebutkan betapa mahalnya harga untuk secangkir kopi dan sebotol air di hotel mewah seperti itu.


Lalu tanpa sengaja, Chorim melihat seorang pria yang pernah menipunya sedang duduk di salah satu meja bersama seorang wanita. Tanpa basa basi, Chorim pun langsung menghampiri pria itu. Chorim juga memperingatkan wanita yang bersama pria itu agar tidak jatuh ke dalam tipu daya pria itu. Ketakutan, pria itu pun kabur dan Chorim langsung mengejarnya.


Saat mengejar pria si penipu, Chorim hampir saja menabrak Roo Bi dan Roo Na yang baru datang.


Chorim juga sempat berpapasan keluarga Gyeong Min.


Dong Pal yang juga melihat Chorim, langsung mengejar Chorim. Tapi pria itu berhasil kabur dengan taksi.


Dong Pal dan Chorim kemudian mengejar taksi yang dinaiki pria itu.


Kedua keluarga itu akhirnya bertemu. Suasana sedikit canggung. Nenek Gyeong Min pun mencoba mencairkan suasana dengan mengatakan soal kakak Gyeong Min yang berada di Amerika. Tuan Bae kemudian meminta maaf karena sudah membuat keluarga Roo Bi melakukan perjalanan panjang ke Seoul. 

“Bagaimana anda bisa kesini?” tanya Tuan Bae.

Roo Bi yang menjawab, kalau ia dan adiknya menaiki bus sedangkan ibu dan bibinya menumpangi mobil Dong Pal yang ia sebut sebagai teman keluarganya. Tuan Bae pun memarahi Gyeong Min yang tidak mengirimkan mobil untuk menjemput keluarga Roo Bi. Nenek juga ikut memarahi Gyeong Min karena sudah membuat keluarga Roo Bi melakukan perjalanan panjang yang melelahkan.

Nyonya Park lalu menanyakan bibi Roo Bi. Roo Na yang menjawab, kalau tadi bibinya ikut bersama mereka tapi sesuatu tiba-tiba terjadi.


Chorim dan Dong Pal masih mengejar pria si penipu. Taksi yang ditumpangi si penipu pun berhenti. Si penipu lantas turun dari taksi dengan santainya dan Chorim serta Dong Pal langsung menghajar pria itu, tapi ternyata mereka salah orang. Mereka mengikuti taksi yang salah.


Chorim pun protes, ia marah karena supir taksi yang mereka tumpangi mengikuti taksi yang salah. Sang supir pun membela diri dengan mengatakan kalau ia hanya mengikuti apa yang diperintahkan Chorim. Supir taksi lantas meminta bayarannya. Tapi Chorim dan Dongpal tak bisa membayar. Dompet Chorim ada pada Gilja sedang dompet Dongpal tertinggal di truk. 

Kesal, supir taksi pun menyeret Chorim ke kantor polisi.


Gilja, Roo Bi dan Roo Na sudah tiba di rumah. Gilja menyuruh Roo Bi berterima kasih pada keluarga Gyeong Min karena keluarga Gyeong Min sudah menjamu mereka dengan baik. 

Roo Na lalu masuk ke kamarnya duluan. Roo Bi yang juga mau masuk ke kamarnya, ditahan oleh sang ibu.

“Ibu sangat bahagia. Tadinya ibu cemas saat kau bilang mereka kaya. Tapi ternyata mereka adalah orang-orang yang penuh kasih sayang. Kau mengalami banyak kesulitan karena orang tuamu yang tidak memadai. Tapi sekarang, kau akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik.” Ucap Gilja.
“Eomma, aku akan menjadi anak yang baik. Aku akan membuatmu menjadi ratu.” Jawab Roo Bi.

Keduanya menangis haru. Lalu tiba2, Gilja teringat pada Chorim yang sedang mengejar si penipu. Ia takut kalau2 Gilja kena tipu lagi.


Chorim dan Gilja masih ditahan di kantor polisi. Chorim berusaha menghubungi keluarganya serta Soyeong, tapi sayangnya dia tidak berhasil mengingat satu pun nomor mereka. Polisi pun kesal, ia heran bagaimana bisa Chorim tidak mengingat satu pun nomor keluarganya.


Chorim pun membuat satu panggilan lagi. Tapi saat terhubung ke ponselnya Roo Bi, polisi itu malah memutuskan panggilannya. Polisi mulai kesal. Dia melarang Gilja membuat panggilan lagi. Chorim kesal dan terjadilah keributan antara Chorim dan polisi itu hingga akhirnya Chorim tidak sengaja memukul polisi itu saat mereka tengah berdebat.


Keributan itu pun akhirnya terhenti ketika telepon di kantor polisi berdering.

“Jeong Chorim?” ucap si polisi.

Di kamarnya, Roo Bi terkejut mengetahui Chorim berada di kantor polisi. Chorim pun meminta Roo Bi mengirimkan uang ke nomor rekening si supir taksi. Roo Bi langsung menyuruh Roo Na mencatat nomor rekening yang ia sebutkan.  


Gilja kesal setelah mendengar cerita Roo Bi soal Chorim. Ia bilang, seharusnya Chorim tidak mengejar penipu itu dan ikut makan siang dengan mereka. Roo Na pun setuju dengan ibunya. 

Ruby Ring Ep 7 Part 2

Sebelumnya...


Chorim tak bisa tidur, ia terus teringat saat Dong Pal memegang tangannya di mobil tadi. Chorim berusaha melenyapkan bayangan Dong Pal dari pikirannya, namun sia-sia.

Lalu terdengar suara Gilja, Chorim? Kau belum tidur?

“Kenapa kau belum tidur?” Chorim bertanya balik.

“Aku hanya tidak bisa tidur.” Jawab Gilja.

“Eonni, bagaimana kalau kita minum makgeolli. Sudah lama, kan?” tanya Chorim.


Mereka pun minum makgeolli diluar. Gilja bilang, mereka bisa melakukannya di rumah. Chorim berkata, sangat menyenangkan kalau minum diluar seperti itu. Mereka lalu membahas Roo Bi yang akan segera menikah. Chorim mengajak Gilja membeli baju baru karena mereka akan bertemu keluarga Gyeong Min minggu depan. Chorim bilang, dia akan membelikan Gilja baju baru.

“Kenapa kau?” tanya Gilja.

“Kau layak menerimanya. Kau telah melakukan banyak hal untuk kita semua.” Jawab Chorim.

Chorim lantas menggenggam tangan Gilja. Ia berterima kasih karena Gilja sudah mengurus dirinya, Roo Bi dan juga Roo Na setelah kakaknya meninggal. Gilja juga meminta maaf karena tidak bisa menyekolahkan Chorim setinggi-tingginya. Chorim pun berkata, kalau ia bodoh jadi ia tidak perlu sekolah tinggi-tinggi.

Mereka kemudian tertawa bahagia.


Roo Na yang baru tiba di rumah, langsung mencari ibu dan bibinya. Karena mereka tak ada di rumah, Roo Na langsung masuk ke kamarnya. Dengan wajah kesal, ia memegangi perutnya, lalu duduk di ranjang dan menatap pantulan dirinya di cermin.

“Jeong Roo Bi, aku harus hidup sepertimu. Apapun caranya.” Ucap Roo Na.


Ponsel Roo Na kemudian berdering. Telepon dari Roo Bi yang mengajak Roo Na ikut liburan dengannya dan Gyeong Min besok. Roo Na yang tadinya kesal pun langsung senang.


Keesokan harinya, Roo Na dan temannya berjemur di atas kapal pesiar.


Sementara Gyeong Min dan Roo Bi ada di ruang kemudi. Roo Bi yang haus lantas meminta Gyeong Min mengambilkannya segelas air dingin.


Gyeong Min sekalian menghampiri Roo Na. Ia membawakan sunblock untuk Roo Na. Roo Na pun menggoda Gyeong Min. Ia menyuruh Gyeong Min memakaikan sunblock itu ke tubuhnya.

“Kenapa kau tidak menyuruh temanmu saja?” jawab Gyeong Min.
“Dia tidur.” Ucap Roo Na.

Roo Na juga berkata, kalau ia lebih suka Gyeong Min yang memakaikan sunblock itu ke tubuhnya.


Gyeong Min keberatan. Tepat saat itu, Roo Bi datang dan Gyeong Min langsung memberikan sunblock itu ke tangan Roo Bi. Gyeong Min bilang, Roo Na membutuhkan bantuan Roo Bi untuk memakai sunblock itu. Setelah itu, Gyeong Min pergi dan Roo Bi mau memasangkan sunblock itu ke Roo Na tapi ditolak Roo Na dengan wajah kesal.


Roo Na pun tambah kesal saat mendengar tawa Roo Bi dan Gyeong Min.

“Kami buka jam 5 sore hari ini. Maaf atas ketidaknyamanan ini.”

Begitulah tulisan yang tertempel di pintu restoran.


Di sebuah butik, Chorim sedang memilih-milih baju. Gilja kemudian keluar dari ruang PAS dan Chorim memuji penampilan baru Gilja. Tapi Gilja bilang, baju itu terlalu mahal. Chorim tak peduli dan tetap ingin membelikan Gilja baju baru. Chorim juga mengajak Gilja membeli sepatu.


Chorim juga mentraktir Gilja makan daging.


Saat mereka asyik makan, In Soo masuk ke restoran itu bersama atasannya. In Soo melihat Gilja dan bergegas menyapa Gilja.

Gilja menanyakan Roo Na. In Soo bilang, kalau mereka sudah tidak bekerja sama lagi karena ia ditugaskan untuk program yang berbeda. In Soo lantas beranjak pergi, tapi balik lagi hanya untuk menanyakan kabar Roo Na. Gilja pun mengatakan, kalau Roo Na baik-baik saja. Setelah itu, In Soo pergi dan Chorim bertanya, bagaimana Gilja bisa mengenal In Soo.


“Aku bertemu dengannya dan Roo Na di jalan beberapa hari yang lalu.” Jawab Gilja.

Chorim pun berharap Roo Na akan berjodoh dengan pria baik seperti In Soo.


Menanti jam 5, Soyeong tidur di restoran. Tapi pintu restoran tiba2 digedor seseorang. Soyeong pun berteriak, kalau mereka baru buka jam 5 sore nanti. Seseorang diluar menyuruh Soyeong membuka pintu dan berkata kalau dia Dong Pal.

“Kenapa restorannya tutup?” tanya Dong Pal.

“Boss Yoo dan Chorim Eonni pergi berbelanja. Mereka akan bertemu calon mertua Roo Bi besok.” Jawab Soyeong.

“Calon mertua Roo Bi? Dia akan menikah?” tanya Dong Pal.

“Kau tidak tahu? Roo Bi akan menikah dengan pewaris JM Group.” Jawab Soyeong.


“Kau yakin ini bukan penipuan? Kenapa pewaris JM Group mau menikahi anak dari wanita pemilik restoran ayam kecil?” tanya Dongpal.

Soyeong pun memuji selera Roo Bi yang sangat tinggi. Dia juga memuji Gyeong Min dan menjuluki Gyeong Min triple M.

“Triple M?” tanya Dongpal bingung.

“Money, Manner dan Manly Looks.” Jawab Soyeong.

“Itu aku. Aku tampan dan juga sopan.” Ucap Dongpal.

“Bagaimana dengan uang?” tanya Soyeong.

“Aku punya uang.” Jawab Dongpal sembari menunjukkan satu recehnya.


Soyeong pun tertawa. Soyeong lalu menanyakan kelanjutan hubungan Dongpal dan Chorim. Ia bertanya, apa Dongpal akan menikahi Chorim.

“Wanita tua itu? Apa kau gila? Aku baik-baik saja karena dia sangat menyukaiku. Jangan salah paham. Kau lah tipeku.” Jawab Dongpal.

“Tapi perbedaan usia kita?” tanya Soyeong.

“Kau Chuncheon style, dan aku Gangnam style.” Jawab Dongpal.


Mereka lalu menarikan tarian Gangnam Style. Tepat saat itu, Chorim dan Gilja pulang. Chorim langsung sewot melihat mereka.


Besoknya, Gilja dan Chorim sedang bersiap-siap untuk menemui keluarga Gyeong Min. Gilja memilih menggunakan hanbok daripada dress yang dibelikan Chorim. Gilja bilang, dia lebih pe-de memakai hanbok.


Chorim kesal dan langsung memanggil Roo Bi dan Roo Na. Chorim menyuruh Roo Bi bilang pada Gilja agar mengenakan dress yang dibelinya. Roo Na pun turut memarahi ibunya. Roo Bi menyuruh ibunya mengenakan dress yang dibeli Chorim saja.


Tiba2, terdengar bunyi bel. Mereka pun langsung menoleh ke pintu.

“Siapa itu?” tanya Roo Na.