• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 11 Part 2

Sebelumnya...


Chae Rin pulang ke rumahnya.

Bu Kim langsung menanyakan apa yang terjadi.

Tapi Chae Rin yang terlihat kesal, diam saja dan langsung menuju kamar Nyonya Na. Tapi Bu Kim menghentikannya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi jangan marah padanya." ucap Bu Kim.


Chae Rin lantas masuk ke kamar Nyonya Na.

Nyonya Na langsung menyalahkan Chae Rin atas sikap Pimpinan Moon tadi padanya.

"Dia tahu semuanya. Dia tahu aku palsu. Itulah sebabnya dia minta uangnya dikembalikan. Dia sudah merencanakannya sejak awal. Dia berencana mengambil perusahaan kita, menggunakan cara yang sama saat dia mengambil alih Harian Hangang dan Perusahaan Dongha sebelumnya. Dia melakukan apapun demi uang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika aku tetap berada di rumah itu. Aku harus segera keluar." kata Chae Rin menjelaskan.

"Jangan bilang kau mau kembali ke rumah ini. Jika kau punya hati nurani, tetaplah di rumah itu apapun yang terjadi. Ambil hati Pimpinan Moon dan bersikaplah seolah-olah kau rela mati jika dia menyuruhmu mati." suruh Nyonya Na.


"Tempat itu penuh penderitaan." jawab Chae Rin.

"Tahanlah meski itu buruk." ucap Nyonya Na.

"Halmeoni!"

"Hidup dan mati adalah takdir. Bersikaplah tegas seperti ramuan beracun. Kenapa tidak bisa melakukannya? Bukankah itu sifatmu?"

"Apa?" Chae Rin tak habis pikir dengan jalan pikiran Nyonya Na.

Nyonya Na lalu menyalahkan Chae Rin atas apa yang terjadi pada Soo A.

Ia menyebut Chae Rin sudah menghancurkan hidup orang lain dan meminta Chae Rin bertobat.

"20 tahun lalu, masalah itu terjadi saat kau mulai masuk ke keluarga ini. Aku tidak tahu apa yang dilakukan cucuku dan dimana dia berada tapi kau masih bisa bilang kau menderita? Uri Soo A, siapa yang tahu apakah hidup Soo A lebih buruk darimu!"

"Kau tahu apa! Kau selalu menyalahkanku, tapi itu salahmu. Kau tahu lebih baik. Itulah kenapa kau membenciku. Itulah satu-satunya caramu menghindari rasa bersalahmu. Bahkan meskipun hidup Soo A buruk di tempat lain, itu semua adalah salahmu."

"Berani kau bicara lagi, akan kurobek mulutmu." jawab Nyonya Na.


Chae Rin lantas beranjak pergi.

Diluar, Chae Rin mendengar teriakan Nyonya Na yang menyuruh Bu Kim menaburkan garam dan melarang Bu Kim membukakan pintu untuk Chae Rin.

Sontak, Chae Rin makin kesal.

*Aigoo, ini si nenek lupa kali ya kalau dia lah yang ngadopsi Chae Rin biar Chae Rin yang nanggung nasib sial Soo A, tapi sekarang dia malah nyalahin Chae Rin atas nasib sial Soo A? Aigoo.. ckckckck...


Pimpinan Moon melihat brankasnya yang sudah terbuka.

Lalu ia memegang salah satu bingkai foto yang kosong.

"Jadi sekarang dia sudah tahu." ucapnya, lalu mengangguk-ngangguk.


Chae Rin duduk di tempat ia dan Eun Hyuk biasa bertemu.

Tak lama kemudian, Eun Hyuk datang.

"Aku tahu kau ke sini. Kenapa kau tidak pulang?" tanya Eun Hyuk.

"Bagaimana aku bisa pulang? Semuanya sudah terbongkar." jawab Chae Rin.

"Itu bukan salahmu. Itu bukan pilihanmu untuk tidak dilahirkan sebagai putri mereka. Tidak seorang pun bisa memilih orang tua mereka. Kau dan aku sama, kita menginginkan orang tua yang lebih baik dari orang lain tapi tidak berhasil. Jika kita bertemu orang tua yang kita inginkan, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita?" ucap Eun Hyuk.

Chae Rin lalu menceritakan soal bingkai foto yang kosong itu.

Tangis Chae Rin pecah.

Eun Hyuk lantas memeluk Chae Rin. Ia berjanji, akan melindungi Chae Rin.

Tanpa mereka sadari, orang suruhan Jae Sang memotret mereka.



Dalam sekejap, foto mereka sudah tiba di ponsel Jae Sang.


Sontak, Jae Sang kesal melihatnya.


Chae Rin lalu menatap Eun Hyuk. Dengan tatapan lirih, ia mengaku harus melindungi Makepacific.

"Jika Pimpinan Moon membuat rencana lagi, dia pasti akan mencari korban baru lagi." ucap Chae Rin cemas.

"Kita harus membuatnya tahu, bahwa caranya salah. Semua hal melanggar hukum yang dilakukan Taesan Group sampai sekarang, tidak akan berhasil lagi. Kita harus memberinya pelajaran." jawab Eun Hyuk.

"Apa ada cara?" tanya Chae Rin.

"Mungkin saja." jawab Eun Hyuk.

"Benarkah?" tanya Chae Rin.

Eun Hyuk pun menggenggam tangan Chae Rin dan membawanya pergi.


Eun Hyuk membawa Chae Rin ke ruangannya.

Dia memperdengarkan rekaman pembicaraan So Ra dan Jae Sang soal dana gelap Taesan.

Eun Hyuk lantas menjelaskan, kalau Jae Sang memiliki dana gelap yang jumlahnya besar.


Lalu, Eun Hyuk menunjukkan laporan keuangan Taesan.

"Itu masuk ke Taesan Konstruksi 3 tahun lalu dan dipindahkan ke perusahaan asing untuk investasi. Aku sudah menyelidiki lebih lanjut dan aku menemukan dana itu dipindahkan ke perusahaan asing lain setelah itu. Tapi aku tidak bisa menemukan buktinya." ucap Eun Hyuk.

Eun Hyuk kemudian mengaku, akan memberitahu Chae Rin setelah semuanya jelas.

"Ini penggelapan." jawab Chae Rin.

"Akun Swiss wanita ini memiliki jumlah dana yang besar." ucap Eun Hyuk.

Sontak, Chae Rin kaget.

Lalu tiba-tiba, ponsel Eun Hyuk berdering.

"Ini dari Moon Jae Sang." ucap Eun Hyuk.


Eun Hyuk menemui Jae Sang.

Jae Sang lalu bertanya, siapa yang baru ditemui Eun Hyuk.

"Temanku." jawab Eun Hyuk.

"Oh, Si Kyung Sik itu? Tapi aku tidak tahu kenapa aku selalu merasa jijik setiap kali bertemu denganmu." ucap Jae Sang.

"Apa maksudmu?" tanya Eun Hyuk.

"Kau akan segera tahu." jawab Jae Sang.


Jae Sang pergi menemui So Ra.

Ia ingin So Ra mentransfer dana gelap itu ke rekeningnya sekarang.

Tapi So Ra pura-pura tidak ingat password rekeningnya.

Sontak, Jae Sang marah.

"Moon Jae Sang, jika kau terus bersikap seperti ini, aku tidak akan mengingat apapun." ucap So Ra, lalu beranjak pergi.

"Wang So Ra, kau menggali kuburmu sendiri. Jangan salahkan aku nanti." jawab Jae Sang.

*Kek nya dugaan sy bener, tu bingkai foto yang kosong buat Chae Rin dan So Ra.


Chae Rin menemui ayahnya.

"Belilah sebanyak yang ayah bisa." pinta Chae Rin.

"Ayah harus memanggil dewan direksi dan meminta persetujuan mereka." jawab Presdir Min.

Presdir Min lalu menggenggam tangan Chae Rin.

"Mianata. Tidak seharusnya ayah seperti ini. Ayah harus menghentikan nenekmu." ucap Presdir Min.


Ponsel Presdir Min berdering. Telepon dari Nyonya Na.

"Dari nenekmu. Dia menyuruh ayah pulang."

"Kalau begitu pulanglah. Nenek tidak suka menunggu."

"Lalu bagaimana denganmu? Pergilah ke hotel."

"Aniyo, aku akan pulang." jawab Chae Rin.


Presdir Min menemui Nyonya Na. Nyonya Na seperti biasa, mengeluarkan kata-kata sadis pada Presdir Min.

Ia berkata, bahwa itulah sebabnya ia malas berurusan dengan orang-orang yang latar belakangnya tidak layak seperti ibu Presdir Min yang bekerja di bar dan menjual Presdir Min demi uang.

"Lalu bagaimana dengan ibu? Ibu membuat perjanjian pra nikah sebelum Chae Rin dan Jae Sang menikah." jawab Presdir Min.

"Apa salahnya dengan itu? Dia tidak punya hubungan darah dengan kita. Kita memberinya makan dan pakaian bagus selama 20 tahun. Kita berhak melakukannya!"

"Kenapa semuanya baik-baik saja untukmu! Kau seharusnya merasa bersalah pada Chae Rin." ucap Presdir Min.

"Kenapa aku harus merasa bersalah! Kau tidak memikirkan apa yang terjadi pada Soo A!" jawab Nyonya Na.

*Karena bukan keluarga jadi si Nyonya Na ini merasa berhak berbuat semena-mena pada orang lain? Ckckck... Sy penasaran gimana ceritanya Chae Rin bisa menjadi pemilik perusahaan jika ramalan si cenayang benar.


Chae Rin kembali ke kediaman Moon.

Bersambung ke part 3....

Hide and Seek Ep 11 Part 1

Sebelumnya...


Chae Rin syok melihat hasil tes DNA antara dirinya dengan Presdir Min dan Nyonya Park.


Pimpinan Moon pura-pura merasa tertipu oleh keluarga Min.

Presdir Min pun berusaha menjelaskan, bahwa Chae Rin sudah seperti putri kandungnya dan ia sangat menyayangi Chae Rin.

Tapi Pimpinan Moon tidak peduli dan kekeuh ingin uangnya kembali.


Sebuah tape menyala. Chae Rin terkejut mendengar suara Pimpinan Moon.

Selamat datang, aku sudah lama menantikan ini. Ada yang ingin kukatakan padamu. Lihat ke brankas dan ambil lah.

Chae Rin pun langsung melihat ke dalam brankas dan ia menemukan sebuah kertas besar di dalam sana.


Orang yang sama.

"Kau mungkin tahu apa maksudnya. Aktingmu sebagai pengganti cukup bagus. Kau pikir, aku tidak tahu? Kau pikir aku, Moon Tae San, tidak mengenali pengganti seperti dirimu?"

Chae Rin syok membacanya.


Sementara itu, Eun Hyuk cemas karena Chae Rin tidak bisa dihubungi.

Tak lama kemudian, terdengar suara Jae Sang.

"Kenapa kau sangat putus asa?"

Eun Hyuk pun langsung menyimpan ponselnya.

Jae Sang lantas mendekati Eun Hyuk. Ia menyebut Eun Hyuk sebagai mata-mata yang berusaha mencari tahu rahasianya.

"Ada dua pilihan yang bisa kau pertimbangkan saat kau berusaha menipuku. Pertama, berusaha lah yang terbaik agar tidak ketahuan olehku atau menerima konsekuensinya." ucap Jae Sang.

Eun Hyuk berusaha tenang.

Ia lalu beranjak pergi tanpa mengatakan apapun.


Setelah Eun Hyuk pergi, Jae Sang menghubungi orang suruhannya.

"Temukan bukti bahwa mereka ada hubungan." suruh Jae Sang.


Pimpinan Moon kekeuh ingin uangnya kembali.

Presdir Min pun menceritakan situasi yang sedang dialami perusahaannya tapi Pimpinan Moon tidak perduli.

Do Hoon berusaha membela Presdir Min, tapi ditahan oleh Presdir Min.


Pimpinan Moon berdiri dan meminta saham Presdir Min.

Pimpinan Moon berkata, kalau Presdir Min bisa membayarnya dengan saham itu.

Sontak, Presdir Min kaget.


Chae Rin kemudian menanyakan penyebab kematian dua mantan istri Jae Sang pada pelayan.

Si pelayan takut-takut menceritakannya.

Chae Rin pun langsung melepas perhiasannya dan memberikannya pada si pelayan. Barulah si pelayan bercerita.

Si pelayan bercerita, bahwa dua mantan istri Jae Sang sangat menderita.

"Pimpinan Moon adalah penyebabnya. Bisnis keluarga mereka terpaksa dijual dan mereka bunuh diri." cerita si pelayan.


Chae Rin kembali memeriksa brankas Pimpinan Moon.

Di sana, ia menemukan berkas-berkas perusahaan milik kedua mantan istri Jae Sang.

Tak lama kemudian, ia menemukan foto kedua mantan istri Jae Sang.

Yang membuat Chae Rin tambah syok, karena di sana ia juga menemukan dua bingkai foto yang masih kosong.

*Dua bingkai? Kalau satunya untuk Chae Rin berarti satu lagi untuk So Ra?


Dalam perjalanan, Jae Sang mengaku tak yakin kalau Presdir Min akan menjual Makepacific.

Sang ayah pun berkata, bahwa mereka tidak punya pilihan lain selain melakukan itu.


Do Hoon curiga kalau Pimpinan Moon sudah merencanakan hal itu sejak awal.

"Dia bukan hanya tahu soal perusahaan tapi juga keluargamu." ucap Do Hoon.

Presdir Min pun kaget.


Jae Sang penasaran, bagaimana sang ayah bisa tahu banyak tentang keluarga Chae Rin.

"Tidakkah kau ingat saat kita mencari tahu berapa saham yang dimiliki wanita tua itu? Keluarga konglomerat di Korea itu sama. Mereka akan mengumpulkan saham mereka dan mewariskannya pada anak-anak mereka."

Flashback...


Jae Sang menyerahkan laporan tentang saham yang dimiliki keluarga Min.

Nyonya Na pemilik saham terbesar. Nyonya Park pemilik saham terbesar kedua. Tapi tidak dengan Presdir Min yang hanya memiliki setengah dari saham itu.

Melihat itu, Pimpinan Moon pun merasa bahwa Presdir Min hanyalah boneka Nyonya Na dan Nyonya Park.

Mereka lalu heran karena Chae Rin tidak memiliki saham apapun.

Dari situlah mereka mulai curiga.


Dua keluarga itu akhirnya bertemu di hotel.

Keluarga Min tiba duluan. 

Nyonya Na menyuruh Presdir Min dan Nyonya Park masuk duluan karena dia ingin bicara berdua dengan Chae Rin.

Tanpa mereka sadari, Pimpinan Moon melihat mereka dari kejauhan.


Nyonya Na lalu mengajak Chae Rin bicara di tempat lain.

Ia menyuruh Chae Rin bersikap baik agar Pimpinan Moon menyukai Chae Rin.

Nyonya Na juga berkata, bahwa hidup Chae Rin akan berubah setelah menjadi menantu keluarga Taesan.

"Orang tua Soo A tidak pantas mendapatkan ini. Mereka tidak boleh hidup susah." ucap Nyonya Na.

Nyonya Na juga menyebut-nyebut tentang Soo A yang entah berada dimana.

Chae Rin mengerti. Setelah itu, Nyonya Na pergi meninggalkan Chae Rin.

Chae Rin terlihat sedih.


Pimpinan Moon memperhatikan Chae Rin dari kejauhan. 


Saat mereka makan siang, Pimpinan Moon melirik ke arah pelayan dan memberi kode. Pelayan itu mengerti. 


Setelah pertemuan selesai, si pelayan langsung memasukkan gelas bekas minum keluarga Min ke dalam plastik besar.  


Tak lama kemudian, hasil tes DNA Chae Rin dan keluarga Min keluar.

Jae Sang marah dan merasa keluarga Min sudah menipu mereka. Ia langsung mengajak ayahnya mengambil kembali uang yang mereka pinjamkan.

Tapi sang ayah melarang dan berkata, kalau mereka harus lebih cerdik. 

 Flashback end...


Jae Sang memuji kepintaran sang ayah.

Sang ayah lalu mengajak Eun Hyuk ke peternakan rusa minggu ini.

Eun Hyuk pun berkata, bahwa ia juga akan memesan tempat di restoran favorit Pimpinan Moon.

Mendengar itu, Jae Sang yang curiga pada Eun Hyuk, langsung berkata bahwa ia akan ikut.

Ia juga mengaku, akan melakukan apapun mulai sekarang untuk ayahnya.


Di ruangannya, Jae Sang kesal melihat foto-foto Eun Hyuk dan Chae Rin.


Tak lama kemudian, Eun Hyuk datang dan Jae Sang langsung menyimpan foto-foto itu.

"Seperti yang sudah kukatakan, aku akan mulai menemani ayahku mulai sekarang."

"Tidak semudah itu. Ini tidak bisa dipelajari dalam satu hari. Pilihannya, selera dan hobinya."

"Aku akan belajar! Kau tidak punya hubungan darah dengannya tapi kau bisa."

"Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?

"Tidak boleh kah aku menjadi dewasa?" tanya Jae Sang.


Jae Sang lantas bangkit dan mendekati Eun Hyuk.

"Haruskah aku minum-minum, main judi dan main wanita selamanya! Jawab aku!"

"Tidak." jawab Eun Hyuk.

Jae Sang lalu memukul-mukul pipi Eun Hyuk.

Setelah itu, ia menyuruh Eun Hyuk mengelap sepatunya.

Eun Hyuk kesal, tapi ia berusaha menahan amarahnya dan mengelap sepatu Jae Sang.


Chae Rin masuk ke kamarnya dan membayangkan foto dirinya lah yang akan mengisi bingkai foto yang kosong itu.


Di kamarnya, Yeon Joo sedang melihat-lihat album keluarganya.

Tak lama kemudian, sang ibu datang dan Yeon Joo langsung bertanya kenapa tidak ada fotonya saat dirinya masih bayi di sana.

Nyonya Do pun mengatakan, bahwa foto-foto Yeon Joo saat bayi menghilang terbawa banjir.

"Tapi ini aneh. Kau punya foto Geum Joo dan Dong Joo tapi aku tidak."

"Apanya yang aneh."

Nyonya Do lantas menutup album foto itu dan membawanya keluar.


Diluar, Nyonya Do bertanya-tanya kenapa Yeon Joo tiba-tiba bersikap seperti itu.

Tak lama kemudian, ia pun curiga kalau Pil Doo menemui Yeon Joo lagi.


Pil Doo sendiri disekap di sebuah gudang dengan tangan dan kaki terikat.

Karena tangan dan kakinya terikat, Pil Doo pun berusaha makan langsung dengan mulutnya seperti hewan.

Setelah itu, ia mendobrak pintu tapi malah terjatuh sendiri.


Nyonya Na masih memikirkan kata-kata Pil Doo tentang Soo A.

Ia pun merasa dirinya bodoh karena masih mempercayai kata-kata Pil Doo.

Nyonya Na kemudian mengaku, bahwa ia juga mencemaskan perusahaan.

"Presdir Min akan mengurus semuanya jadi tunggulah." jawab Bu Kim.

Sontak, Nyonya Na langsung sewot mendengar Bu Kim membela Presdir Min seperti itu.

Bu Kim lalu ditelepon oleh Do Hoon.

Selesai bicara dengan Do Hoon, Bu Kim pun langsung memberitahu Nyonya Na tentang kedatangan Pimpinan Moon ke perusahaan.

Sontak Nyonya Na heran karena Pimpinan Moon minta uangnya dikembalikan.

Nyonya Na lalu mengajak Bu Kim pergi.


Ternyata Nyonya Na pergi menemui Pimpinan Moon.

Nyonya Na protes karena Pimpinan Moon meminta dana investasinya dikembalikan.


"Kau ingat pohon ini?" tanya Pimpinan Moon sambil menunjuk ke pohon di sebelahnya.

Nyonya Na pun langsung ingat kata-kata Pimpinan Moon soal pohon itu saat ia datang meminta bantuan Taesan pertama kali.

"Ini adalah Pohon Hwangpi. Dua spesies dicangkokkan menjadi satu. Mimpiku adalah Makepacific dan Taesan menjadi satu seperti ini."

Flashback end...


"Itulah kenapa aku lebih marah. Kau tidak bisa menepati janjimu. Lupakan soal pengembalian dana iti." ucap Nyonya Na.

"Aku tidak bisa melakukan itu." jawab Pimpinan Moon.

"Tidak bisa? Dengan Moon Tae San. Kau pasti lupa setelah bertahun-tahun lamanya. Kau hampir tidak bisa menulis namamu sendiri dan kau adalah pengemis yang tidak punya apa-apa. Siapa yang menolongmu?" ucap Nyonya Na.

Pimpinan Moon mengaku bahwa sampai mati ia tidak akan pernah lupa berterima kasih soal itu.


Tapi Pimpinan Moon kekeuh mau uangnya kembali.

Ia bahkan membanting pohonnya, membuat Nyonya Na terkejut.

Pimpinan Moon lalu mengusir Nyonya Na.

Pimpinan Moon juga menyuruh Nyonya Na bertanya pada Chae Rin apa penyebab ia marah.


Setelah Nyonya Na pergi, Pimpinan Moon pun tertawa puas penuh kemenangan.


Diluar, Nyonya Na langsung menghubungi Chae Rin. Ia menyuruh Chae Rin datang ke rumahnya sambil marah-marah.

Bersambung ke part 2.........