• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 11 Part 3

Sebelumnya...


"Kau belum mendengar kabar tentang istrimu?" tanya Pimpinan Moon.

"Dia tidak berarti bagiku. Siapa yang tahu dia mungkin menelpon seseorang diam-diam." jawab Jae Sang sambil melirik Eun Hyuk.

"Maksudmu istrimu menemui seseorang diam-diam?" tanya Pimpinan Moon.

"Apa ayah pikir, Cha Eun Hyuk akan setia pada ayah dan tidak menghancurkan ayah?" jawab Jae Sang.

"Cha Eun Hyuk berbeda darimu. Aku tidak pernah salah menilai orang." ucap Pimpinan Moon.

"Kau salah menilai orang dua kali. Cha Eun Hyuk dan Moon Jae Sang." jawab Jae Sang, lalu beranjak pergi.

Tak lama kemudian, Chae Rin pulang.


Mereka pun bicara di ruangan Pimpinan Moon.

"Kau masih berani datang ke sini?"

"Aku tidak punya tempat untuk dituju." jawab Chae Rin.

"Kau pikir rumah ini adalah tempat untuk replika sepertimu?" tanya Pimpinan Moon.

"Aku masih menantumu yang sah." jawab Chae Rin.

"Lalu kau ingin bilang kau ingin hidup selamanya di sini?" tanya Pimpinan Moon.

"Meskipun kau mengusirku, aku tidak akan pergi." jawab Chae Rin.

Pimpinan Moon pun langsung melotot melihat Chae Rin.


Jae Sang kembali ke kamarnya dan menatap kesal Chae Rin.

Ia kesal Chae Rin kembali ke rumahnya dan bersikap seolah tidak terjadi apapun.

"Memangnya apa yang terjadi? Ayahmu yang ingin mengambil alih Makepacific? Siapa lagi yang tidak sadar kalau cara ayahmu salah?" jawab Chae Rin.

"Kalau begitu seharusnya kau memohon padaku untuk diselamatkan." ucap Jae Sang.

"Aku tidak akan pernah melakukannya." jawab Chae Rin.

Kesal, Jae Sang pun mencengkram lengan Chae Rin.

"Kenapa kau begitu yakin? Kau hanyalah replika! Apa kau punya seseorang yang bisa kau andalkan jika ayahku mengusirmu? Apa kau berselingkuh atau semacamnya?"

"Aku bukan dirimu." jawab Chae Rin, membuat Jae Sang makin kesal.

"Jika kau diusir dari sini, kau tidak punya tempat untuk pergi! Tidak peduli seberapa keras usahamu, kau tidak punya rumah atau keluarga!"


Jae Sang lalu mendorong Chae Rin ke kasur.

Ia mau memperkosa Chae Rin!

Tak rela disentuh manusia macam Jae Sang, Chae Rin pun menggigit tangan Jae Sang.

Jae Sang langsung teriak-teriak kesakitan sambil memegangi tangannya.


Chae Rin menatap tajam Jae Sang.

"Jangan pernah sekali-sekali menyentuh tubuhku tanpa seizinku atau aku akan memanggil polisi." ancam Chae Rin.

Chae Rin lalu beranjak keluar.


Diluar, dia bertemu Eun Hyuk. Mereka pun saling berpandangan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Eun Hyuk dalam hatinya sambil menatap Chae Rin cemas.

"Jangan khawatir, aku bisa menahannya." balas Chae Rin dalam hati seolah bisa membaca pikiran Eun Hyuk.


Jae Sang lalu keluar dan kesal melihat mereka.

Melihat Jae Sang, Chae Rin pun buru-buru pergi. Eun Hyuk pun juga pergi. Ia berjalan ke arah lain.


Di ruangannya, Eun Hyuk kembali mempelajari laporan keuangan Taesan.

Tiba-tiba, ia teringat Pil Doo dan penasaran kemana Pil Doo pergi.


Pil Doo masih disekap di gudang itu.

Ia bersumpah akan menangkap siapapun orang yang menyuruh preman itu menguncinya di sana.

Lalu ia melihat ada beberapa botol kaca tak jauh dari tempatnya.

Ia pun berusaha meraih botol itu.

Kemudian, ia memecahkan botol itu dan berusaha memotong tali yang mengikat tangannya dengan pecahan kaca botol itu.


Paginya, Pimpinan Moon bicara dengan Presdir Min. Ia menunggu jawaban Presdir Min.

Tapi Presdir Min meminta waktu untuk bicara dengan dewan direksi.

Presdir Min lalu memutuskan teleponnya, membuat Pimpinan Moon kesal.

"Jika tidak bisa ayahnya, aku akan mengancam putrinya." ucap Pimpinan Moon.


Pimpinan Moon menyuruh Chae Rin makan dengan pelayan.

Ia melarang keras Chae Rin duduk satu meja dengan keluarga Taesan.

Ia juga melarang pelayannya memanggil Chae Rin dengan sebutan 'samonim'.

"Kau bisa memanggilnya Marry atau John." ucap Pimpinan Moon.

"Itu nama-nama anjing." jawab si pelayan.

Chae Rin pun menurut dan langsung beranjak dari meja makan.


Setelah itu, Pimpinan Moon mengumpulkan semua pelayannya.

Ia kemudian melihat Chae Rin dan menyuruh Chae Rin memutar tape.

Chae Rin pun memutar tape yang dipegangnya.

Terdengar lah lagu yang liriknya, 'Ada replika disini'.

Chae Rin kemudian mematikan tape itu dan Pimpinan Moon menyuruh pelayannya mencari si replika.

"Aku akan memberi kalian uang jika kalian berhasil mengusir si replika dari sini." ucap Pimpinan Moon.

Pimpinan Moon menyuruh pelayannya pergi.


Setelah pelayannya pergi, Pimpinan Moon menyuruh Chae Rin bicara dengan Presdir Min.

"Katakan pada ayahmu, menunda pembayaran tidak ada gunanya."


Presdir Min bicara dengan Nyonya Na. Menurutnya, mereka harus bicara dengan dewan direksi.

"Jadi kau mau menjual sahammu?" tanya Nyonya Na.

"Aku akan mencari cara lain." jawab Presdir Min.

"Kau dan Chae Rin sama saja. Itulah kenapa aku tidak pernah percaya pada siapa pun. Aku mengatakan ini bukan tanpa alasan." ucap Nyonya Na.

"Berhentilah! Tolong berhentilah. Aku cemas, kalau Soo A kembali, dia akan mirip denganmu." jawab Presdir Min.

Presdir Min lalu beranjak pergi.

Nyonya Na ngomel-ngomel dan menuding Presdir Min berusaha menusuknya dari belakang.


Di ruangannya, Pimpinan Moon melahap popcorn dengan rakus sambil bicara dengan seseorang di telepon.

Ternyata, Pimpinan Moon sedang bicara dengan Nyonya Na. Nyonya Na mengaku akan mengunjungi kediaman Pimpinan Moon.


Nyonya Na bersikap ramah pada pelayan keluarga Taesan.

Si pelayan jadi tidak enak dan melarang Nyonya Na bersikap formal padanya.

Nyonya Na pun berkata, kalau ia selalu bersikap sopan pada siapa saja.

Nyonya Na lalu menanyakan kamar Chae Rin.


Di kamarnya, Chae Rin sedang memikirkan dana gelap Jae Sang.

Ia berkata, membutuhkan kesaksikan So Ra sebagai bukti Jae Sang melakukan penggelapan.


Chae Rin lalu dikejutkan dengan kedatangan sang nenek.

"Kau pikir aku ke sini untuk melihat wajahmu? Kita tidak usah saling menyalahkan dan merasa paling benar. Pikirkan saja cara menyelamatkan perusahaan." ucap nenek.

Nyonya Na kemudian mengajak Chae Rin berlutut dan meminta maaf pada Pimpinan Moon.

"Apakah Pimpinan Moon akan berubah pikiran dengan begitu?" tanya Chae Rin.

"Jadi kau mau diam saja dan melihat perusahaan diambil alih orang lain? Jika begitu, tidakkah kau berpikir dewan direksi akan meninggalkan Joon Sik sendirian? Dia akan diturunkan dari jabatannya dan dipermalukan. Kurasa kau tidak menginginkan hal itu." jawab Nyonya Na.

Nyonya Na terus menakut-nakuti Chae Rin dengan kenyataan jabatan Presdir Min yang akan diturunkan.

Hingga akhirnya, Chae Rin pun bersedia mengikuti perintah neneknya.

Tak lama kemudian, pelayan datang memberitahukan kedatangan Pimpinan Moon pada Chae Rin.


Atas perintah Nyonya Na, Chae Rin pun minta maaf sudah menipu Pimpinan Moon.

Chae Rin mengakui itu sebagai kesalahannya. Chae Rin pun bercerita, kalau ia diadopsi oleh keluarga Min dari panti asuhan.

Diluar, Eun Hyuk mendengar Chae Rin berbicara dengan perasaan campur aduk.


Nyonya Na pun mengklaim bahwa jiwa sosialnya tinggi sehingga ia mengadopsi Chae Rin.


"Aku tahu kau sangat menyanjung garis keturunan, karena itu kupikir pernikahan itu tidak bisa diatur dan menyerah tapi anak ini berkata dia bisa berpura-pura menjadi anak kandung. Dia bilang ini tidak akan diketahui jika dia menikah dan menjadi nyonya di rumah ini. Aku sudah berusaha mencegahnya melakukan ini tapi dia sangat keras kepala. Sebagai neneknya, aku harusnya mencegahnya. Aku merasa menyesal."

Nyonya Na kuga mengklaim Chae Rin sebagai si pembuat masalah dan serakah.

"Halmeoni." Chae Rin meminta neneknya berhenti.

"Geumanhae! Jangan lakukan ini lagi. Kau tidak akan bisa memiliki Taesan Group." ucap Nyonya Na.

Nyonya Na lalu mengaku bahwa keluarga mereka sudah ditipu oleh Chae Rin.

Mendengar itu, terpaksalah Pimpinan Moon membatalkan penarikan dana investasinya.

Eun Hyuk yang mendengar kata-kata Nyonya Na, kesal bukan main.


Chae Rin menyusul Nyonya Na ke mobil.

"Nenek luar biasa." puji Chae Rin kesal.

"Apapun itu, Pimpinan Moon bilang dia akan mempertimbangkannya kembali. Jadi apalagi yang membuatmu kesal?" jawab Nyonya Na.

"Nenek percaya? Dia bukan orang yang semudah itu berubah pikiran." ucap Chae Rin.

"Entah dia akan berubah pikiran atau tidak, itu akan lebih baik daripada tidak melakukan apapun seperti dirimu. Kau selalu membicarakan perusahaan tanpa bertindak." jawab Nyonya Na.


Nyonya Na ingin masuk ke mobil tapi Chae Rin menutup pintu mobil.

Chae Rin pun menatap tajam Nyonya Na.

"Karena inilah kau palsu! Jika kau berhubungan darah dengan keluargaku kau tidak akan semarah ini padaku!"

"Nenek bilang, membawaku ke rumah kalian membawa masalah bagi kalian. Kurasa nenek lupa satu hal. Neneklah yang membawaku masuk. Kita lihat saja nanti. Neneklah yang akan memohon padaku untukku kembali."

"Apa maksudmu?"

"Nenek mengusirku dan melemparkan garam di belakang jejakku, tapi nenek akan memohon padaku untuk kembali ke rumah."

"Dalam mimpimu. Itu tidak akan pernah terjadi." ucap Nyonya Na, lalu pergi.


Eun Hyuk menghampiri Chae Rin.

"Kau baik-baik saja?"

"Pertemukan aku dengan wanita itu." pinta Chae Rin.


Nyonya Do berusaha membakar album fotonya, tapi Yeon Joo tiba-tiba datang membuatnya kaget.

"Tidak ada alasan membakarnya. Aku sudah tahu semuanya." ucap Yeon Joo.

"Se.. sejak kapan kau tahu? Kau ingat semuanya?" tanya Nyonya Do kaget.

"Sudah lama. Ibu mencoba meninggalkanku. Saat itu keluarga kita mengalami waktu yang sulit setelah ayah meninggal. Aku ingat ibu mau meninggalkanku karena kesulitan itu." jawab Yeon Joo.

Mendengar itu, Nyonya Do pun lega. Tadinya ia pikir, Yeon Joo sudah ingat.

Nyonya Do langsung mengiyakan kata-kata Yeon Joo.

Yeon Joo lalu menyuruh ibunya menyimpan album itu dan beranjak pergi.


Yeon Joo ke rumah Chae Rin dan menemui Nyonya Park. Nyonya Park mengajaknya ke galeri.

Nyonya Park juga bercerita, bahwa ia sebenarnya merasa tidak enak badan.

"Aku hanya berusaha bersikap ceria. Ditambah lagi sedang ada masalah di rumah ini dan perusahaan."

"Ada masalah apa di perusahaan?"

"Kau boleh ke kebun sementara aku bersiap-siap." jawab Nyonya Park.


Dalam perjalanan menuju rumah, Nyonya Na mengaku akan pergi ke kuil. Ia berbicara dengan si cenayang di telepon. Ia meminta Cenayang Choi melakukan ritual lagi.

Nyonya Na lantas masuk ke dalam.


Setelah Nyonya Na masuk, Bu Kim mendengar lagu yang biasa dinyanyikan Soo A.

Betapa kagetnya Bu Kim saat ia melihat Yeon Joo yang sedang duduk di ayunan, menyanyikan lagu itu.


Eun Hyuk dan Chae Rin sudah berada di depan apartemen So Ra.

"Moon Jae Sang mungkin akan segera menyembunyikan wanita itu." ucap Eun Hyuk.

"Kita tidak boleh kehilangan dia." jawab Chae Rin.

"Tenang saja. Aku akan selalu mengawasi dia." ucap Eun Hyuk.


So Ra sendiri sedang mengemasi pakaiannya.

Ia berniat kabur.

Tapi ia kesal saat melihat orang-orang Jae Sang di bawah sana.

"Moon Jae Sang, kau berniat menyingkirkanku setelah kutransfer uangmu? Tidak akan terjadi." ucap So Ra.


Pimpinan Moon marah-marah di telepon.

Ia marah-marah pada Presdir Min. Presdir Min mengaku, akan menghubungi Pimpinan Moon setelah rapat direksi.

Pimpinan Moon pun memberikan tenggat waktu seminggu untuk memutuskan.


Setelah itu, Do Hoon bertanya apa Presdir Min sudah menyiapkan rencana balasan.

"Aku harus mengumpulkan saham untuk melindungi hak manajemen. Aku akan membutuhkan saham Hae Ran, ibu dan Soo A."

"Ambil sahamku juga." jawab Do Hoon.


Ternyata Pimpinan Moon sudah bisa menebak rencana Presdir Min.

Ia yakin Presdir Min tidak akan bisa mengumpulkan saham karena ada pengkhianat dimana-mana.

Lalu Pimpinan Moon memanggil Jae Sang.

"Ikuti rapat dewan. Presdir Min akan mentrasnfer saham. Aku harus segera mengumumkan siapa yang akan menggantikanku."

"Pimpinan berikutnya akan melakukan apa dengan saham itu?" tanya Jae Sang dengan bodohnya.

"Dasar bodoh. Kali ini ayah akan membungkam semua presdir. Kau akan mendapatkan nama karena menggabungkan Makepacific. Tidak ada cara jitu lainnya untuk mengambil posisi ini." jawab Pimpinan Moon.


Sekembalinya ke ruangannya, Jae Sang pun senang karena akan menjadi pimpinan. Ia juga berencana mengubah perusahaan dengan namanya.

Tapi senyumnya langsung hilang saat teringat ancaman ayahnya soal dana gelap.

Jae Sang pun langsung menghubungi orang suruhannya dan memerintahkan mereka membawa So Ra ke villa di Yangpyeong.


So Ra berusaha kabur tapi dipergoki anak buah Jae Sang.

Tepat saat itu, Eun Hyuk muncul dan menolong So Ra. Eun Hyuk lalu membawa So Ra kabur.


Jae Sang terkejut mendapat laporan dari anak buahnya tentang So Ra yang berhasil kabur.

Ia lalu mendapatkan rekaman video saat Eun Hyuk membawa kabur So Ra.

Jae Sang murka dan langsung menghubungi Eun Hyuk.


Mereka bertemu di atap Taesan. Jae Sang pun berusaha mendorong Eun Hyuk ke bawah.

"Dimana Wang So Ra!"

So Ra sendiri ada di ruangan kecil Eun Hyuk.


Tak lama kemudian, Chae Rin datang membuat So Ra terkejut.

"Sejak awal kau tahu siapa aku kan?" tanya Chae Rin.

"Pergilah! Jangan mendekat! Seorang istri datang untuk menyiksa selingkuhan suaminya! Kau mau membunuhku! Aku akan membunuhmu lebih dulu!"

Chae Rin pun langsung memegang tangan So Ra dan mendesaknya ke dinding.

"Sebaliknya. Aku disini untuk bertahan hidup. Kita berdua akan selamat." jawab Chae Rin.

So Ra pun kaget.

Sementara itu, Eun Hyuk masih berada dibawah cengkraman Jae Sang.


Bersambung........

Hide and Seek Ep 11 Part 2

Sebelumnya...


Chae Rin pulang ke rumahnya.

Bu Kim langsung menanyakan apa yang terjadi.

Tapi Chae Rin yang terlihat kesal, diam saja dan langsung menuju kamar Nyonya Na. Tapi Bu Kim menghentikannya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi jangan marah padanya." ucap Bu Kim.


Chae Rin lantas masuk ke kamar Nyonya Na.

Nyonya Na langsung menyalahkan Chae Rin atas sikap Pimpinan Moon tadi padanya.

"Dia tahu semuanya. Dia tahu aku palsu. Itulah sebabnya dia minta uangnya dikembalikan. Dia sudah merencanakannya sejak awal. Dia berencana mengambil perusahaan kita, menggunakan cara yang sama saat dia mengambil alih Harian Hangang dan Perusahaan Dongha sebelumnya. Dia melakukan apapun demi uang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika aku tetap berada di rumah itu. Aku harus segera keluar." kata Chae Rin menjelaskan.

"Jangan bilang kau mau kembali ke rumah ini. Jika kau punya hati nurani, tetaplah di rumah itu apapun yang terjadi. Ambil hati Pimpinan Moon dan bersikaplah seolah-olah kau rela mati jika dia menyuruhmu mati." suruh Nyonya Na.


"Tempat itu penuh penderitaan." jawab Chae Rin.

"Tahanlah meski itu buruk." ucap Nyonya Na.

"Halmeoni!"

"Hidup dan mati adalah takdir. Bersikaplah tegas seperti ramuan beracun. Kenapa tidak bisa melakukannya? Bukankah itu sifatmu?"

"Apa?" Chae Rin tak habis pikir dengan jalan pikiran Nyonya Na.

Nyonya Na lalu menyalahkan Chae Rin atas apa yang terjadi pada Soo A.

Ia menyebut Chae Rin sudah menghancurkan hidup orang lain dan meminta Chae Rin bertobat.

"20 tahun lalu, masalah itu terjadi saat kau mulai masuk ke keluarga ini. Aku tidak tahu apa yang dilakukan cucuku dan dimana dia berada tapi kau masih bisa bilang kau menderita? Uri Soo A, siapa yang tahu apakah hidup Soo A lebih buruk darimu!"

"Kau tahu apa! Kau selalu menyalahkanku, tapi itu salahmu. Kau tahu lebih baik. Itulah kenapa kau membenciku. Itulah satu-satunya caramu menghindari rasa bersalahmu. Bahkan meskipun hidup Soo A buruk di tempat lain, itu semua adalah salahmu."

"Berani kau bicara lagi, akan kurobek mulutmu." jawab Nyonya Na.


Chae Rin lantas beranjak pergi.

Diluar, Chae Rin mendengar teriakan Nyonya Na yang menyuruh Bu Kim menaburkan garam dan melarang Bu Kim membukakan pintu untuk Chae Rin.

Sontak, Chae Rin makin kesal.

*Aigoo, ini si nenek lupa kali ya kalau dia lah yang ngadopsi Chae Rin biar Chae Rin yang nanggung nasib sial Soo A, tapi sekarang dia malah nyalahin Chae Rin atas nasib sial Soo A? Aigoo.. ckckckck...


Pimpinan Moon melihat brankasnya yang sudah terbuka.

Lalu ia memegang salah satu bingkai foto yang kosong.

"Jadi sekarang dia sudah tahu." ucapnya, lalu mengangguk-ngangguk.


Chae Rin duduk di tempat ia dan Eun Hyuk biasa bertemu.

Tak lama kemudian, Eun Hyuk datang.

"Aku tahu kau ke sini. Kenapa kau tidak pulang?" tanya Eun Hyuk.

"Bagaimana aku bisa pulang? Semuanya sudah terbongkar." jawab Chae Rin.

"Itu bukan salahmu. Itu bukan pilihanmu untuk tidak dilahirkan sebagai putri mereka. Tidak seorang pun bisa memilih orang tua mereka. Kau dan aku sama, kita menginginkan orang tua yang lebih baik dari orang lain tapi tidak berhasil. Jika kita bertemu orang tua yang kita inginkan, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita?" ucap Eun Hyuk.

Chae Rin lalu menceritakan soal bingkai foto yang kosong itu.

Tangis Chae Rin pecah.

Eun Hyuk lantas memeluk Chae Rin. Ia berjanji, akan melindungi Chae Rin.

Tanpa mereka sadari, orang suruhan Jae Sang memotret mereka.



Dalam sekejap, foto mereka sudah tiba di ponsel Jae Sang.


Sontak, Jae Sang kesal melihatnya.


Chae Rin lalu menatap Eun Hyuk. Dengan tatapan lirih, ia mengaku harus melindungi Makepacific.

"Jika Pimpinan Moon membuat rencana lagi, dia pasti akan mencari korban baru lagi." ucap Chae Rin cemas.

"Kita harus membuatnya tahu, bahwa caranya salah. Semua hal melanggar hukum yang dilakukan Taesan Group sampai sekarang, tidak akan berhasil lagi. Kita harus memberinya pelajaran." jawab Eun Hyuk.

"Apa ada cara?" tanya Chae Rin.

"Mungkin saja." jawab Eun Hyuk.

"Benarkah?" tanya Chae Rin.

Eun Hyuk pun menggenggam tangan Chae Rin dan membawanya pergi.


Eun Hyuk membawa Chae Rin ke ruangannya.

Dia memperdengarkan rekaman pembicaraan So Ra dan Jae Sang soal dana gelap Taesan.

Eun Hyuk lantas menjelaskan, kalau Jae Sang memiliki dana gelap yang jumlahnya besar.


Lalu, Eun Hyuk menunjukkan laporan keuangan Taesan.

"Itu masuk ke Taesan Konstruksi 3 tahun lalu dan dipindahkan ke perusahaan asing untuk investasi. Aku sudah menyelidiki lebih lanjut dan aku menemukan dana itu dipindahkan ke perusahaan asing lain setelah itu. Tapi aku tidak bisa menemukan buktinya." ucap Eun Hyuk.

Eun Hyuk kemudian mengaku, akan memberitahu Chae Rin setelah semuanya jelas.

"Ini penggelapan." jawab Chae Rin.

"Akun Swiss wanita ini memiliki jumlah dana yang besar." ucap Eun Hyuk.

Sontak, Chae Rin kaget.

Lalu tiba-tiba, ponsel Eun Hyuk berdering.

"Ini dari Moon Jae Sang." ucap Eun Hyuk.


Eun Hyuk menemui Jae Sang.

Jae Sang lalu bertanya, siapa yang baru ditemui Eun Hyuk.

"Temanku." jawab Eun Hyuk.

"Oh, Si Kyung Sik itu? Tapi aku tidak tahu kenapa aku selalu merasa jijik setiap kali bertemu denganmu." ucap Jae Sang.

"Apa maksudmu?" tanya Eun Hyuk.

"Kau akan segera tahu." jawab Jae Sang.


Jae Sang pergi menemui So Ra.

Ia ingin So Ra mentransfer dana gelap itu ke rekeningnya sekarang.

Tapi So Ra pura-pura tidak ingat password rekeningnya.

Sontak, Jae Sang marah.

"Moon Jae Sang, jika kau terus bersikap seperti ini, aku tidak akan mengingat apapun." ucap So Ra, lalu beranjak pergi.

"Wang So Ra, kau menggali kuburmu sendiri. Jangan salahkan aku nanti." jawab Jae Sang.

*Kek nya dugaan sy bener, tu bingkai foto yang kosong buat Chae Rin dan So Ra.


Chae Rin menemui ayahnya.

"Belilah sebanyak yang ayah bisa." pinta Chae Rin.

"Ayah harus memanggil dewan direksi dan meminta persetujuan mereka." jawab Presdir Min.

Presdir Min lalu menggenggam tangan Chae Rin.

"Mianata. Tidak seharusnya ayah seperti ini. Ayah harus menghentikan nenekmu." ucap Presdir Min.


Ponsel Presdir Min berdering. Telepon dari Nyonya Na.

"Dari nenekmu. Dia menyuruh ayah pulang."

"Kalau begitu pulanglah. Nenek tidak suka menunggu."

"Lalu bagaimana denganmu? Pergilah ke hotel."

"Aniyo, aku akan pulang." jawab Chae Rin.


Presdir Min menemui Nyonya Na. Nyonya Na seperti biasa, mengeluarkan kata-kata sadis pada Presdir Min.

Ia berkata, bahwa itulah sebabnya ia malas berurusan dengan orang-orang yang latar belakangnya tidak layak seperti ibu Presdir Min yang bekerja di bar dan menjual Presdir Min demi uang.

"Lalu bagaimana dengan ibu? Ibu membuat perjanjian pra nikah sebelum Chae Rin dan Jae Sang menikah." jawab Presdir Min.

"Apa salahnya dengan itu? Dia tidak punya hubungan darah dengan kita. Kita memberinya makan dan pakaian bagus selama 20 tahun. Kita berhak melakukannya!"

"Kenapa semuanya baik-baik saja untukmu! Kau seharusnya merasa bersalah pada Chae Rin." ucap Presdir Min.

"Kenapa aku harus merasa bersalah! Kau tidak memikirkan apa yang terjadi pada Soo A!" jawab Nyonya Na.

*Karena bukan keluarga jadi si Nyonya Na ini merasa berhak berbuat semena-mena pada orang lain? Ckckck... Sy penasaran gimana ceritanya Chae Rin bisa menjadi pemilik perusahaan jika ramalan si cenayang benar.


Chae Rin kembali ke kediaman Moon.

Bersambung ke part 3....