• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 15 Part 2

Sebelumnya...


Eun Hyuk yang baru masuk rumahnya, menemukan sang ayah sedang asyik makan dan minum2 soju.

Eun Hyuk menatap tajam sang ayah.

Sang ayah kesal dan menyuruh Eun Hyuk memberikan salam.

Sambil menahan amarahnya, ia memungut baju sang ayah dan bungkus makanan di lantai.

"Jika kau sial, hidungmu bahkan akan patah saat kau terjungkal. Aku kehilangan targetku padahal sudah mendapat kesempatan. Benar, putra sematang wayangku tidak menghormatiku sama sekali. Tidak akan ada yang berhasil."

"Kenapa kau tidak menata hidupmu dan mencari pekerjaan? Jika kau mau, aku bisa mencarikanmu pekerjaan. Lokasi konstruksi selalu membutuhkan pekerja." jawab Eun Hyuk.


Mendengar perkataan putranya, ia pun langsung berdiri.

"Apa katamu?" tanyanya kesal.

"Taesan Grup sering membangun, jika kau mau." jawab Eun Hyuk.

Kesal mendengar perkataan Eun Hyuk, ia pun mencengkram kerah Eun Hyuk.

"Kau mau ayahmu mati dengan menyekapnya seumur hidup?"


Eun Hyuk pun membalas, ia mencengkram kuat tangan ayahnya membuat sang ayah kaget dan menurunkannya perlahan.

"Aku memintamu mengubah hidupmu. Berapa lama lagi kau akan mengancam orang atas kejadian 20 tahun lalu?"

"Biar kutanyakan satu hal. Gadis itu, Min Soo A, kau selalu memikirkannya? Jika dia menjalani hidupnya tanpa insiden apapun, dia akan menjadi pemilik perusahaan kosmetik itu. Kasihan sekali. Hidupnya sangat menderita. Dia tidak tahu mereka bukan keluarga kandungnya. Dia mati-matian menafkahi ibu dan dua adiknya. Saat aku mengatakan, akan memberitahumu siapa dia, kau akan menutup telinga dan tidak mau mendengarnya. Beraninya kau menyuruhku mengubah hidupku setelah melakukan semua hal itu. Hei, Jo Sung Min, tidak peduli seberapa keras usahamu, dua hal tidak akan berubah. Pertama kau putraku. Satu lagi, kau menghancurkan kehidupan gadis kecil itu. Kau tidak menyadarinya?"

Syok, Eun Hyuk pun pergi lagi.


Eun Hyuk ingin menghubungi Chae Rin, tapi ia ragu.


Yeon Joo sudah tidur. Presdir Min masih tidak yakin kalau gadis yang tengah tidur itu adalah Soo A.

"Jika dia bukan Soo A, bagaimana dia bisa tahu lagu itu? Aku sendiri yang mengajarinya lagu itu. Dia bahkan terlihat sama persis saat tidur."

Presdir Min lalu menanyakan pendapat Chae Rin. Chae Rin pun mengatakan bahwa ia tidak tahu.

"Apa yang kau tahu? Kau tidak pernah menyukai Soo A. Pergilah." jawab Nyonya Park.


Chae Rin keluar dari kamar ibunya dengan langkah gontai. Setelah itu, ia meneruskan langkahnya ke atas.

Tanpa ia sadari, Bu Kim menatapnya dari belakang dengan wajah cemas.


Chae Rin sakit. Bu Kim datang membawakannya obat.

Setelah meletakkan obat untuk Chae Rin di kasur, Bu Kim memegang kening Chae Rin.

Chae Rin pun terbangun.

"Eomma." panggilnya.

Tapi begitu melihat sosok di hadapannya adalah Bu Kim, ia langsung diam dan kecewa.

"Aku ingat. Hal serupa terjadi 20 tahun lalu. Nona Soo A dan kau jatuh sakit di hari yang sama seolah-olah kalian memiliki takdir serupa."


"Apa yang ingin kau katakan? Kau juga beranggapan Ha Yeon Joo adalah Min Soo A?"

"Kita akan segera mengetahuinya. Nyonya Na meminta tes DNA."

Chae Rin kaget, apa?

"Kau pikir dia tidak akan melakukannya? Kita akan segera mendapatkan hasilnya. Daripada berbaring tidur seperti ini, menurutku kau lebih baik memikirkan rencana selanjutnya."

"Keluar, aku mau sendiri."

"Kau bukan lagi gadis dari panti asuhan 20 tahun lalu. Kau salah satu pemegang saham terbesar. Saham Grup Taesan. Apa kau lupa?"

"Kenapa kau membuatku bingung? Kau terdengar seperti memihakku."

"Jangan bingung. Aku akan menjadi tangan kanan Nyonya Na sampai mati. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Meski Ha Yeon Joo memang Nona Soo A, tidak ada yang bisa menyingkirkanmu dengan mudah dari rumah ini atau perusahaan."

Bu Kim lalu memberikan obat pada Chae Rin dan meminta Chae Rin menjaga diri dengan baik sebelum situasi memburuk.

*Makin yakin sy, Bu Kim ini memihak Chae Rin.


Setelah Bu Kim pergi, Chae Rin pun meminum obatnya dengan wajah menahan tangis.

Bu Kim menatap ke arah kamar Chae Rin dengan tatapan penuh arti.


Geum Joo sedang membujuk ibunya makan. Tapi sang ibu menolak makan.

"Apa yang terjadi pada Kak Yeon Joo? Jika ibu tidak cerita, bagaimana aku bisa menolong ibu?" ucap Geum Joo.

"Menjengkelkan. Apa yang terjadi pada Kak Yeon Joo? Dia pergi ke Prancis atau tidak? Kenapa kita tidak bisa menghubunginya? Apa dia memutuskan mengabaikan kita? Aku harus menelpon perusahaannya." ucap Dong Joo.

Tapi Nyonya Do langsung merebut ponsel Dong Joo dan melarang mereka menghubungi Yeon Joo.

"Kita bisa mati kalau menghubungi dia. Mulai sekarang, lupakan dia. Dia lebih baik begitu. Kakak kalian akan melupakan kita dan diperlakukan dengan baik." ucap Nyonya Do dengan suara bergetar karena menahan tangis.


Demam Yeon Joo sudah turun. Nyonya Park pun senang.

Nyonya Park lalu mengajak Yeon Joo berbelanja setelah Yeon Joo pulih nanti. Ia juga ingin mengganti style Yeon Joo.

"Yeobo, kita juga harus mendekor ulang kamar Soo A."

"Kau tidak ingat aku?" tanya Presdir Min pada Yeon Joo.

"Siapa yang bicara begitu pada putri kandungnya. Ayahmu mungkin belum terbiasa." jawab Nyonya Park.

"Ibu ingin tahu apa makanan kesukaanmu. Ibu akan menyuruh asisten rumah tangga menyiapkan berbagai hidangan." ucap Nyonya Park lagi, lalu beranjak pergi.


Setelah Nyonya Park pergi, Presdir Min minta maaf pada Yeon Joo.

Ia mengaku, bahwa ia tak yakin kalau Yeon Joo adalah Soo A nya.


Tak lama kemudian, Bu Kim datang dan Presdir Min langsung menanyakan kondisi Chae Rin.

"Sepertinya dia tidak akan bisa masuk kantor hari ini." jawab Bu Kim.

"Sebegitu parah kah sakitnya?" tanya Presdir Min cemas, lalu beranjak pergi.


Presdir Min mengajak Chae Rin ke RS.

Ia mengira Chae Rin sakit karena terlalu memikirkan kontrak itu.

Tapi Chae Rin mengatakan, bahwa kondisinya sudah membaik setelah minum obat.

Presdir Min pun memeriksa kondisi Chae Rin. Ia meletakkan tangannya di dahi Chae Rin.

"Demammu sudah turun. Tapi tetap saja, kau harus di rumah hari ini. Kita sudah menandatangani kontraknya. Ambillah cuti untuk beberapa hari." pinta Presdir Min.

"Bagaimana perasaan ayah jika Ha Yeon Joo memang benar Soo A?" tanya Chae Rin.

"Entahlah. Ayah masih tidak yakin. Ayah tidak tahu harus mengatakan apa." jawab Presdir Min.

"Bagaimana kalau dia benar Soo A?" tanya Chae Rin.

"Jika benar, itu kabar bagus. Kita sudah menunggunya selama 20 tahun." jawab Presdir Min.


Presdir Min lalu menggenggam tangan Chae Rin.

"Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa kau juga putriku. Kau tahu apa yang ingin ayah katakan, kan?"


Yeon Joo membuka pintu kamar Chae Rin dan melihat pemandangan itu.

"Appa..." ucap Chae Rin. Tangisnya sudah mau pecah.


Chae Rin lantas memeluk ayahnya.

Yeon Joo yang melihat itu pun sedih. Ia kembali menutup pintu kamar Chae Rin.


Namun saat berbalik, ia kaget melihat Bu Kim sudah berdiri di belakangnya.

"Aku tersesat saat mencari kamar mandi."

"Ini bukan kali pertamamu datang kesini."

"Jadi maksudmu aku berbohong?" sewot Yeon Joo. *Padahal emang iya.

"Aku tidak bilang kau bohong." jawab Bu Kim.

"Aku harus memanggilmu apa mulai sekarang?" tanya Yeon Joo dengan wajah... angkuh. *Eaaaa, Yeon Joo mulai angkuh.

"Mulai sekarang?" tanya Bu Kim santai.

"Benar. Mulai sekarang. Aku akan sering melihatmu, tidak, bahkan setiap hari, aku harus tahu nama panggilanmu. Sepertinya aku mendengar mereka memanggilmu Bu Kim. Kurasa aku juga akan memanggil Bu Kim." jawab Yeon Joo.

"Silahkan." ucap Bu Kim.

Yeon Joo pun beranjak pergi. Ia kembali ke kamar Nyonya Park.


Jae Sang menunggu Chae Rin, di ruangan Chae Rin tapi ia kesal karena Chae Rin tak kunjung datang.

Tak lama kemudian, Do Hoon datang dan Jae Sang langsung menanyakan alasan Chae Rin tidak datang.

"Setahuku kau tidak punya janji denganya." jawab Do Hoon.

"Apa kami harus membuat janji dengannya? Setahuku, Grup Taesan bisa datang kapan saja mengunjunginya. Kau pengacara, jadi seharusnya lebih paham tentang apa arti kontrak itu. Kau tahu keuntungkan yang kalian dapatkan berkat Grup Taesan." ucap Jae Sang.

"Menurutku tetap saja tidak sopan kau datang tanpa pemberitahuan." jawab Do Hoon.

"Kau mencoba mengguruiku?" tanya Jae Sang.

"Maaf jika kedengarannya seperti itu. Jika Bu Min tidak masuk kerja pasti ada alasannya." jawab Do Hoon.

"Itulah yang kumaksud! Pengacara, siapa yang lebih kenal dia? Kau atau aku? Dia mantan istriku, jadi kau tahu apa artinya itu? Artinya kami tahu satu sama lain." ucap Jae Sang.

Jae Sang lalu melirik Eun Hyuk dan menyindirnya.


Nyonya Park dan Yeon Joo keluar dari kamar.

Bersamaan dengan itu, Chae Rin berniat turun ke bawah tapi langsung menghentikan langkahnya saat melihat mereka.

Nyonya Park menyuruh Chae Rin menunggunya sebentar karena ia mau bersiap-siap.

Yeon Joo menunggu Nyonya Park di taman.

Chae Rin datang menghampiri Yeon Joo.

Yeon Joo pun menghampiri Chae Rin dan menatapnya dengan wajah penuh kemenangan.


Bersambung.............

Hide and Seek Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Tangis Nyonya Park langsung pecah ketika Yeon Joo menyanyikan lagu yang dulu sering ia nyanyikan untuk Soo A.

Ia pun langsung memeluk Yeon Joo.

Tapi lantaran terlalu terkejut, ia terjatuh.

Melihat ibunya jatuh, Chae Rin langsung membantu sang ibu berdiri.

Chae Rin juga menatap tajam Yeon Joo dan menyuruh Yeon Joo pergi. Chae Rin bilang, dia lah yang akan mengurus ibunya.

Yeon Joo pun balik menatap tajam Chae Rin.

"Akulah yang akan mengurus ibuku." jawab Yeon Joo.


Nyonya Park menghempaskan tangan Chae Rin.

Chae Rin kecewa setengah mati dengan penolakan Nyonya Park.

Tak lama kemudian, Nyonya Park mengajak Yeon Joo masuk.


Tapi Nyonya Do memanggilnya.

"Yeon Joo-ya, anakku."


Mendengar itu, Nyonya Park sontak marah dan melabrak Nyonya Do.

Ia bahkan sampai menampar Nyonya Do.

Nyonya Do terduduk lemas.

Nyonya Park pun berjanji, akan menghancurkan hidup Nyonya Do sebagai balasan karena telah menculik Soo A.

Yeon Joo yang mendengar itu kaget, tapi ia diam saja dan tidak berbuat apa-apa untuk Nyonya Do.


Nyonya Park lantas mengajak Yeon Joo masuk.

Yeon Joo menangis menatap ke arah Nyonya Do. Begitu pun dengan Nyonya Do.

*Setelah ini kita bakal ngeliat Yeon Joo yang sudah tidak mengakui Nyonya Do, Geum Joo dan Dong Joo sebagai keluarganya lagi.


Sampai di dalam, Nyonya Park berdebat dengan ibunya. Pasalnya, sang ibu tidak percaya saat ia menjelaskan bahwa Yeon Joo adalah Soo A.

Ia bahkan juga dikatai gila dan disuruh minum obat.

Nyonya Na lantas berusaha mengusir Yeon Joo.

Nyonya Park dan langsung mendorong sang ibu. Nyonya Na syok.

"Jangan coba-coba menyentuh Soo A ku." ucap Nyonya Park tajam.

Lalu Nyonya Park mengajak Yeon Joo ke kamarnya.


Chae Rin menyetir mobilnya dengan kencang.


Di kamar, Nyonya Park penasaran bagaimana Yeon Joo bisa tahu bahwa ia adalah ibunya.

"Aku tiba-tiba saja tahu." jawab Yeon Joo.

"Ibu mengajarkanmu lagu itu saat kau berusia delapan tahun. Apa kau ingat?"

Yeon Joo mengangguk, tapi setelahnya ia mengaku bahwa hanya itulah hal yang diingatnya.

"Tidak apa-apa. Tidak perlu dipaksa. Kau mengalami hal semengerikan itu di usiamu yang masih sangat muda. Ibu yakin kau terguncang. Jadi wajar saja kalau kau tidak ingat." jawab Nyonya Park.

Nyonya Park lalu kembali memeluk Yeon Joo.


Eun Hyuk berdiri di atap gedung Taesan. Ia menatap tangannya yang kini sudah diperban.

Tak lama kemudian, ia teringat kejadian di klub, saat Jae Sang memeluk paksa Chae Rin.

"Mulai hari ini aku akan lebih sering berkunjung ke Makepacific sebagai mitra bisnismu." ucap Jae Sang.

Jae Sang lantas beranjak pergi untuk menjawab teleponnya yang berbunyi.


Setelah Jae Sang pergi, Eun Hyuk mendekati Chae Rin.

"Lihat apa yang kau kenakan. Kau bahkan mengenakan kalung pemberian Moon Jae Sang. Sempurna." puji Eun Hyuk kesal.

"Kenapa kau diam saja saat dia memelukku? Jika ingin berpura-pura tidak tahu, teruslah berpura-pura. Jangan menjadi pengecut." balas Chae Rin.

"Kau terlihat serasi disamping Moon Jae Sang." sindir Eun Hyuk.

"Lebih serasi denganmu." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.

Flashback end....


Eun Hyuk lalu meraih ponselnya. Ia menghubungi Chae Rin.

"Keluarlah. Ada yang ingin kukatakan." ucap Eun Hyuk.

Tapi Chae Rin tidak menjawab.

"Kenapa diam saja? Ada apa?" tanya Eun Hyuk.

"Aku sedang tidak ingin bicara sekarang." jawab Chae Rin.

"Jika tidak ingin bicara, dengarkan saja. Aku yang akan bicara. Keluarlah. Katakan saja kau dimana." ucap Eun Hyuk.


Eun Hyuk langsung pergi.

Tepat saat itu, Jae Sang muncul di lobby dan melihat Eun Hyuk menuju pintu keluar.


Mereka pun bertemu di tempat biasa.

"Katakan apa yang mau kau katakan." pinta Chae Rin.

Eun Hyuk diam saja sambil menatap Chae Rin.

Chae Rin pun berkata dalam hatinya, bahwa Eun Hyuk akan menderita sama seperti dirinya setelah mengetahui bahwa Yeon Joo adalah Soo A. Ia pun jadi bingung bagaimana harus memberitahu Eun Hyuk bahwa Yeon Joo adalah Soo A. Ia takut Eun Hyuk terluka setelah mengetahuinya.

"Aku khawatir kau akan mendapat masalah lagi karena Jae Sang. Tapi aku yakin kau bisa menjaga dirimu dengan baik." ucap Eun Hyuk.

"Bukan itu. Katakan apa yang sebenarnya ingin kau katakan." jawab Chae Rin.

"Ini yang sebenarnya ingin kukatakan." ucap Eun Hyuk.

"Bukan itu yang ingin kudengar. Apa sulitnya mengatakan, kau akan meninggalkan Taesan dan bersamaku?" tanya Chae Rin.

Kesal, Chae Rin pun beranjak pergi.


Pimpinan Moon dan Jae Sang sedang membahas cara untuk mengambil alih Makepacific.

Jae Sang yakin, Makepacific tidak akan punya pilihan lain jika mereka menggunakan cara kotor tanpa sepengetahuan Kosmetik Bailing.

Pimpinan Moon lalu berkata, bahwa tidak mudah berurusan dengan Chae Rin dan semua akan berantakan jika pewaris asli kembali.

"Apa maksud ayah?" tanya Jae Sang.


Pimpinan Moon pun langsung menunjukkan artikel Jo Pil Doo.

"Putri kandung mereka masih hilang. Jika kita menemukan si pelaku dan memukulinya, kita akan tahu. Dia orang terakhir yang melihat putri kandung mereka." ucap Pimpinan Moon.

"Jika mereka tahu siapa putri kandungnya...." jawab Jae Sang.

"Yang palsu akan dianggap sebagai seonggok sampah. Kemungkinan besar Na Hae Geum akan melakukan itu. Jika Min Chae Rin hilang, merebut Makepacific akan sangat mudah. Meski harus melakukan cara itu, ayah akan membalas perempuan tua itu atas perbuatannya kepada ayah." ucap Pimpinan Moon.

*Berarti ramalan si cenayang benar, kalau Min Chae Rin lah yang akan menjadi pemilik Makepacific. Kalau Chae Rin menjadi pemilik Makepacific, itu artinya hanya Chae Rin yang mampu menghadapi Taesan.


Yeon Joo tertidur pulas di kamar Nyonya Park.

Bu Kim datang membawakan teh untuk Yeon Joo.

Saat mau pergi, Bu Kim mendengar Yeon Joo mendesah.

Bu Kim lantas memeriksa Yeon Joo dan terkejut mengetahui Yeon Joo demam.


Nyonya Na masih tidak percaya kalau Yeon Joo adalah cucunya.

Ia bahkan mengancam akan memasukkan Nyonya Park ke rumah sakit jiwa jika Nyonya Park terus bersikap seperti itu.

"Ini semua karena ibu. Jika ibu tidak mengirimnya ke rumah Do Hoon, di hari itu, 20 tahun lalu, ini tidak akan terjadi. Apa yang terjadi di rumah saat ibu menyuruh aku dan Joon Sik pergi ke pabrik di Cheongju? Katakan! Katakan apa yang ibu perbuat pada Chae Rin dan Soo A!"

Nyonya Na terdiam dan mengingat saat ia melakukan ritual yang dipimpin si cenayang pada Chae Rin dan Soo A.


Tak lama, Bu Kim datang dan memberitahu Nyonya Park kalau Yeon Joo demam tinggi.

Nyonya Park langsung pergi.

Setelah itu, Nyonya Na menyuruh Bu Kim melakukan tes DNA pada Yeon Joo.


Nyonya Park terus menemani Yeon Joo yang kini diinfus.

Dalam tidurnya, Yeon Joo mengingau memanggil ibunya.

"Ibu disini, Soo A-ya." jawab Nyonya Park sambil menggenggam tangan Yeon Joo.


Sementara Nyonya Do teringat saat ia mau meninggalkan Soo A di jalanan.

Tapi Soo A merengek meminta ikut Nyonya Do.

Nyonya Do pun menyesal karena tidak melepaskan Soo A saat itu.


Tak lama kemudian, Geum Joo dan Dong Joo datang.

Saat melihat Dong Joo, Nyonya Do langsung berlutut pada Dong Joo dan meminta Dong Joo tidak mengambil Yeon Joo dari nya.

Sontak, Geum Joo dan Dong Joo bingung.

Nyonya Do terus memohon meminta mereka tidak merebut Yeon Joo darinya karena Yeon Joo adalah putrinya.

"Kurasa ibu terguncang." ucap Geum Joo.

"Aku pantas mati. Aku akan menerima ganjarannya tapi jangan ambil Yeon Joo dariku."


Do Hoon ke ruangan Chae Rin saat Chae Rin masih terkejut memikirkan Soo A yang telah kembali.

Do Hoon menyerahkan laporan kontrak dengan Kosmetik Bailing. Ia mengaku sudah memeriksanya dan tidak ada masalah dengan terlibatnya Grup Taesan.

Melihat wajah Chae Rin yang pucat, Do Hoon pun bertanya, apa Chae Rin sakit.

Chae Rin mengaku, ia hanya stress karena kontrak itu.

"Bagaimana Ha Yeon Joo? Kau ke rumah sakit? Kau bertemu dengannya?" tanya Do Hoon.

"Kenapa kau sangat memedulikannya? Orang akan mengira kau kakak kandungnya." jawab Chae Rin.

"Itu karena dia mengingatkanku pada Soo A. Dia juga suka menangis. Dia tidak bisa mengatakan apa yang terjadi dan menangis di depanku. Rasanya seperti aku menatap Soo A." ucap Do Hoon.


Tak lama kemudian, Presdir Min datang dan meminta pendapat Chae Rin soal kontrak dengan Bailing.

Tapi tiba-tiba, Nyonya Park menelpon dan memberitahu soal Soo A. Ia juga disuruh pulang oleh Nyonya Park.

"Chae Rin, kau mendengar sesuatu dari ibumu?" tanya Presdir Min.

"Aku tidak tahu detailnya. Ayah akan pulang?"

"Tentu saja. Jika itu memang Soo A, kita harus menyambutnya bersama-sama."

Presdir Min beranjak keluar.


"Dia benar-benar Soo A? Dimana dia selama ini?" tanya Do Hoon.

"Sepertinya Min Soo A selalu ada di rumah selama 20 tahun terakhir. Selalu saja Soo A, Soo A. Aku selalu mendengarnya sampai telingaku sakit. Lebih baik jika dia tidak ada bahkan jika kami bersama." jawab Chae Rin.

Matanya mulai berkaca-kaca.

"Apa maksudmu?" tanya Do Hoon.

"Bukan apa-apa." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.


Do Hoon pun menghela nafas.

Bersambung ke part 2...........

Pimpinan Moon berharap Chae Rin menghilang agar mereka bisa merebut Makepacific dengan mudah.

Sementara Nyonya Na malah pengen mendepak Chae Rin dari Makepacific. Nah loh..

Nyonya Na sendiri yang membawa keluarganya dalam kehancuran.

Sy berharap, Chae Rin bener-bener pergi dari keluarga itu dan membangun usahanya sendiri, lalu hidup bahagia dengan Eun Hyuk.