• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 20 Part 3

Sebelumnya...


Chae Rin mengancam Jae Sang, ia mengaku tidak akan diam saja jika Jae Sang melakukannya lagi.

"Wae? Kau begitu terganggu Eun Hyuk membawa Soo A pulang? Lagi pula, mereka bisa saja jatuh cinta kembali. Itu hal biasa bagi seorang pria dan wanita." jawab Jae Sang.

"Kau tidak pernah berubah." ucap Chae Rin.

"Itu Soo A, bukan aku yang tidak akan pernah berubah. Ini nasihat seriusku. Dia tidak bisa menangani perusahaan. Dia tidak begitu bagus dari awal. Dia tidak bisa mengelola bisnis.

Dia tidak pantas menjadi pemilik Makepacific." jawab Jae Sang.

"Menurutmu siapa yang pantas memilikinya?" tanya Chae Rin.

"Min Chae Rin. Aku bisa menjadikanmu pemilik perusahaan itu. " jawab Jae Sang.

"Terima kasih, tapi apa yang harus kita lakukan? Aku tidak mau apapun darimu. Aku akan berusaha sendiri menjadi pemiliknya." ucap Chae Rin, lalu beranjak pergi.


"Pikirkanlah baik-baik. Ini bukan hanya demi kau." jawab Jae Sang menghentikan langkah Chae Rin.

Chae Rin pun kembali menatap Jae Sang.

"Jika bukan karena kau, perusahaan kami akan baik-baik saja." jawab Chae Rin, lantas berlalu dari hadapan Jae Sang.


Eun Hyuk sudah tiba di kediaman Min untuk mengantar Yeon Joo.

Tapi Yeon Joo sudah tidur. Ia coba membangunkan Yeon Joo tapi Yeon Joo tidak mau bangun.

Eun Hyuk menghela nafas, lalu terpaksa membuka seatbelt Yeon Joo.


Tapi tiba-tiba Bu Kim datang dan menyuruhnya kembali bersama Yeon Joo.

"Untuk apa aku melakukannya?" tanya Eun Hyuk.

"Itu lebih baik daripada bersama Chae Rin yang tidak punya apa-apa. Soo A adalah pewaris." jawab Bu Kim.

"Kau pasti mempertahankan orang-orang dekat untuk alasan itu. Entah mereka pewaris atau bukan." ucap Eun Hyuk.

"Cha Eun Hyuk-ssi, seiring waktu berlalu, aku makin terganggu olehmu. " jawab Bu Kim.

"Apa itu sebabnya kau mengancamku? Demi menyingkirkanku dari sisi Chae Rin kau sengaja mengirim orang untuk memukuliku dan mengurus semuanya tanpa memberitahuku." ucap Eun Hyuk.

"Aku tidak tahu apa maksudmu." jawab Bu Kim.

"Kau pasti tahu. Mustahil bagimu untuk tidak tahu." ucap Eun Hyuk.


"Cha Eun Hyuk-ssi, ani, Jo Sung Min-ssi, kuperingatkan dirimu. Menyingkirlah dari sisi Chae Rin. Itu yang terbaik bagi kalian berdua." jawab Bu Kim.

"Kau mengancamu?" tanya Eun Hyuk.

"Aku hanya khawatir." jawab Bu Kim.


Yeon Joo terbangun. Ia langsung turun dari mobil dan berniat masuk ke rumah tapi malah menabrak pagar karena mabuk. Bu Kim pun langsung membantu Yeon Joo dan membawanya masuk ke dalam.


Jae Sang memberitahu rencananya pada sang ayah.

"Aku akan merevisi kontraknya terlebih dahulu. Min Soo A, dia bukan tipe orang yang akan membaca rinciannya."

"Apa maksudmu?" tanya Pimpinan Moon.

"Jika perusahaan sudah dibangun, Presdir Min akan menjadi boneka sementara Kosmetik Bailing menjadi pengaruh nyatanya. Akan lebih mudah bagi kita untuk mengambil alih perusahaan. Saat kita menyerahkan salah satu bisnis kita yang mereka mau, mereka akan menyerahkan Makepacific kepada kita. Aku akan membawa Min Chae Rin kembali ke rumah ini jika melaksanakannya dengan baik kali ini." jawab Jae Sang.


Yeon Joo sedang membaca revisi kontrak yang dibuat Jae Sang.

"Ini salah, membuat revisi kontrak secara sepihak seperti ini tanpa membicarakan syarat-syaratnya." ucap Yeon Joo.

"Kontennya tidak berubah jadi apa masalahnya? Hanya ada sedikit perubahan dalam detailnya." jawab Jae Sang.

Yeon Joo lantas kembali membaca kontrak itu.

"Begitulah kontrak. Kau pasti tidak tahu karena kau baru saja dipromosikan. Detail kontrak sering diubah dan ditambahkan." ucap Jae Sang.

"Tetap saja, bagaimana kau bisa memintaku menekennya tanpa menanyakan opini kami atau memberiku kesempatan membaca?" jawab Yeon Joo.

"Kita bukan anak-anak. Tidak bisakah kau melihatnya hanya sekilas saja?" ucap Jae Sang.

Jae Sang lantas kembali membuat Yeon Joo panas.

"Kudengar kau berpengalaman menjadi penjual keliling. Pasti sulit bagimu untuk duduk dibalik meja seharian."

Yeon Joo terpancing.


Eun Hyuk memberitahu Chae Rin, bahwa si pengendara motor itu pernah berusaha menyerangnya. Chae Rin marah. Dia mau pergi melabrak Bu Kim tapi Eun Hyuk menenangkannya dengan mengatakan dirinya baik-baik saja.

Eun Hyuk lantas menanyakan nama dan usia Bu Kim.

"Namanya Kim Sook Young. Dia sebaya dengan ibuku. Aku yakin soal identitasnya karena nenek memeriksa latarnya. Dia tidak membiarkan sembarang orang memasuki rumahnya." jawab Chae Rin.


Chae Rin menemui Bu Kim di rumah neneknya. Ia memberitahu Bu Kim bahwa ia sudah tahu ibunya sudah meninggal dan Chae Rin juga menanyakan soal pria suruhan Bu Kim yang membuntuti Eun Hyuk.

"Untuk apa aku melakukan itu?" tanya Bu Kim sembari tersenyum.

"Jangan tersenyum. Itu menjijikkan. Nenekku mungkin tertipu oleh senyumanmu.  Tapi aku tidak. Aku tahu siapa kau. Jika mau mengacau dengannya lagi, sebaiknya kau mempersiapkan dirimu." jawab Chae Rin.

"Pria itu benar-benar telah menghancurkan hidupmu." ucap Bu Kim.

"Tidak, kau lah yang menghancurkan hidupku. Kau membawaku ke rumah ini. Entah apa yang diberitahu ibuku kepadamu tapi aku tidak akan beraksi sesuai harapanmu. Aku tidak akan dipermainkan olehmu jadi jangan coba-coba." jawab Chae Rin.

"Chae Rin-ah."

"Kim Sook Young-ssi! Entah hubungan apa yang kau miliki dengan ibuku, tapi jangan campuri bagaimana aku hidup." tegas Chae Rin.


Chae Rin hendak pergi tapi Jae Sang tiba-tiba menelponnya.

"Dengar Moon Jae Sang-ssi, aku sudah bilang tidak mau kau menjadikanku pemilik perusahaan." jawab Chae Rin, lalu menutup teleponnya.


"Apa Presdir Moon bilang dia akan menjadikanmu pemilik perusahaan?" tanya Bu Kim.

"Kenapa itu harus berhubungan denganmu? Cobalah mengacau dengannya sekali lagi. Akan kuungkap pada nenek siapa kau sebenarnya. Kau mengenalku dan tahu caraku membereskan sesuatu karena kau sudah mengawasiku selama 20 tahun." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.


Bu Kim tersenyum mengetahui Jae Sang berencana menjadikan Chae Rin pemilik Makepacific.


Eun Hyuk kembali mengawasi kantor pinjaman Hwanggeum dari mobilnya. Tak lama kemudian, ia melihat ayahnya datang dan masuk ke kantor itu.


Sontak, Eun Hyuk langsung turun dari mobilnya dan menarik ayahnya. Ia meminta penjelasan ayahnya kenapa sang ayah datang ke tempat macam itu.

"Aku kesini untuk meluapkan kemarahanku. Sebenarnya bukan aku yang menculik anak itu 20 tahun lalu. Aku memang melakukannya tapi aku diminta menculiknya oleh orang lain. Seseorang menyuruhku menculik dan membuangnya agar dia tidak pernah bisa pulang."

"Siapa dia?"

"Orang yang menyuruhnya mati karena sakit. Tapi dia bersama seseorang. Aku berkeliling untuk mencari orang itu."

"Kau tahu wajah atau namanya?"

"Aku sudah akan menemukannya jika tau informasi itu. Namun satu hal yang pasti. Dia punya tato di pergelangan tangan kanannya."


Sontak, Eun Hyuk langsung ingat si pria bermotor yang juga memilik tato itu.

"Apakah pria itu?" tanyanya.


Chae Rin kembali mengunjungi rumah abu ibunya. Ia meminta petugas terkait membukakan pintu kaca nya.

"Seharusnya ibu meninggalkan foto atau semacamnya bukan tulisan ini."


Yeon Nam keluar dari kantornya dan pergi ke suatu tempat. Eun Hyuk bergegas mengikutinya.

Ia melihat Yeon Nam menemui Cenayang Choi. Setelah berbicara dengan si cenayang, Yeon Nam beranjak pergi.


Eun Hyuk berencana mengejarnya tapi tidak jadi karena melihat Bu Kim menemui Cenayang Choi. Bu Kim terlihat membawa ginseng itu.

"Lama tidak bertemu." ucap si cenayang.

"Aku tahu." jawab Bu Kim.

"Kau membuat obat herbal lagi?" tanya si cenayang, melirik ginseng yang dibawa Bu Kim.

"Aku harus rutin menyajikan ini demi nyonya." jawab Bu Kim.

"Apa kau masih punya pembalasan dendam?" tanya si cenayang.


"Ini baru awalnya. Apa kau sudah memberitahunya untuk membawa gadis itu kembali ke perusahaan agar perusahaannya  berjaya lagi?"

"Aku melakukannya sesuai perintahmu."

"Buat dia lebih takut. Wanita itu mendengarkanmu. Beritahu dia perusahaan tidak akan bertahan tanpa gadis itu. Katakan hak-hak manajemen harus diserahkan."

"Apa yang akan kau lakukan setelah membawa kembali gadis itu ke rumah?

"Kau tidak tahu!"


Bersamaan dengan itu, Chae Rin meletakkan fotonya disamping guci abu ibunya. Saat itulah ia melihat penutup guci abunya terbuka. Merasa ada yang janggal, Chae Rin memeriksa guci abunya.

Ia syok melihat guci abunya kosong. Saking syoknya, ia bahkan sampai memecahkan guci itu.


Mereka lalu membahas Chae Rin yang belum mengenali Yeon Nam.

Setelah itu si Cenayang menanyakan apa yang harus mereka lalukan dengan Pil Doo yang terus mengejar Yeon Nam.

"Dia akan mengancam kita lagi jika kehabisan uang." jawab Bu Kim.

"Bagaimana jika Jo Pil Doo mengungkap bahwa kau lah yang merencanakan semua ini? Tidak bisakah kau menghentikan balas dendammu dan membebaskan sakit hatimu sekarang? Kapan kau akan memberitahu gadis itu?"

"Aku tidak akan memberitahu dia selamanya." jawab Bu Kim.

"Kau harus memberitahunya sekarang. Dia putrimu." ucap si cenayang.

"Aku tidak punya hak melakukannya." jawab Bu Kim berkaca-kaca.

"Sun Hye-ya. Kim Sun Hye!" marah si cenayang.


Eun Hyuk syok mendengarnya.


Di ruangannya, Jae Sang sedang membaca kontrak yang direvisinya dan teringat saat dirinya menunjukkan kontrak itu pada Yeon Joo.

Salah satu syarat yang diajukannya adalah bahwa Grup Tae San akan memegang kuasa sebagai pimpinan.


Yeon Joo tidak mengerti. Jae Sang pun kembali memancing Yeon Joo dengan mengatakan soal kesalahan pemesanan itu. Ia seolah menyindir Yeon Joo yang tidak tahu apa-apa.

Yeon Joo yang kesal pun kembali membaca kontrak itu.

Flashback end...


Dan kini kita melihat ada tanda tangan Yeon Joo di kontrak itu.


Eun Hyuk menghampiri Chae Rin yang menunggunya di taman. Chae Rin memberitahu Eun Hyuk bahwa ibunya masih hidup.


Bu Kim mendatangai Jae Sang. Ia menyuruh Jae Sang menjadikan Chae Rin pemilik Makepacific. Sebagai gantinya, ia berjanji akan menghancurkan Eun Hyuk untuk Jae Sang.

Sontak, Jae Sang kaget.


Sementara itu, Eun Hyuk menarik Chae Rin ke dalam pelukannya.


Bu Kim tersenyum menatap Jae Sang.


Bersambung....................

Kayaknya Yeon Nam, pria pengendara motor itu adalah ayah kandung Chae Rin.

Dan soal kenapa Bu Kim dan Yeon Nam mati-matian membantu Chae Rin agar menjadi pemilik Makepacific, sy rasa karena memang Chae Rin lah pemilik asli Makepacific.

Sy nebak, Makepacific ini dulunya milik Yeon Nam, kalau Yeon Nam bener ya ayahnya Chae Rin. Tapi entah bagaimana ceritanya, Makepacific bisa jatuh ke tangan Nyonya Na dan Nyonya Na tidak mengenali Bu Kim sebagai istri Yeon Nam. Masuk akal sih kalau begini ceritanya.

Menurut kalian gimana gaes??

Hide and Seek Ep 20 Part 2

Sebelumnya...


Eun Hyuk dan Chae Rin tiba di rumah.

Eun Hyuk menatap Chae Rin dengan lembut dan bertanya, apakah Chae Rin baik-baik saja.

"Bohong jika aku mengatakan aku baik-baik saja. Jika mengatakan aku tidak baik, kau akan khawatir.  Setidaknya aku mengetahui ini, jadi aku sedikit lega. Aku tidak penasaran lagi." jawab Chae Rin.

Eun Hyuk lantas menyuruh Chae Rin masuk karena ia harus menghubungi seseorang.


Setelah Chae Rin turun, Eun Hyuk menghubungi Kyung Sik. Ia meminta bantuan Kyung Sik mencari Kim Sun Hye. Eun Hyuk memberitahu Kyung Sik bahwa Sun Hye telah meninggal dan mengaku ingin tahu bagaimana kehidupan Sun Hye agar ia bisa mencari orang-orang yang mungkin mengenal Sun Hye.


Sementara itu, Chae Rin masuk ke dalam dan terkejut melihat Pil Doo.

Chae Rin menatap tajam Pil Doo dan bertanya apa yang Pil Doo lakukan di tempat Eun Hyuk.

Pil Doo pun berkata, bahwa ia hanya mengunjungi putranya.

"Tapi apa yang dilakukan putri keluarga kaya di tempat seperti ini? Selain itu, kurasa kau tidak boleh melakukan ini pada adikmu yang menghilang selama 20 tahun." ucap Pil Doo.

"Keluar sekarang! Beraninya kau datang kesini. Kau tidak punya hak. KELUAR!"

Chae Rin lantas mengambil ponselnya dan berniat menelpon polisi. Pil Doo dengan cepat mendorong Chae Rin dan merebut ponsel Chae Rin.

Chae Rin berdiri dan kembali mengambil ponselnya. Ia mengaku tidak takut sama sekali pada Pil Doo.


Pil Doo pun marah dan berniat memukul Chae Rin.

Untunglah, Eun Hyuk langsung datang. Melihat kekasihnya hendak dipukul, Eun Hyuk tidak terima dan balas memelintir tangan Pil Doo.

Ia memperingatkan Pil Doo agar tidak menyentuh Chae Rin lagi.

Eun Hyuk lantas mendorong Pil Doo dan membawa Chae Rin pergi.


Eun Hyuk membawa Chae Rin ke sebuah rumah. Eun Hyuk berkata, rumah itu adalah pemberian ayahnya. Satu-satu ayahnya di dunia, Cha Min Chul.

"Cha Min Chul, aku harus mengingatnya. Jika dia istimewa bagimu, dia istimewa bagiku juga. Tapi kenapa kau tinggal disana jika punya tempat ini?"

"Aku tidak cukup percaya diri untuk hidup disini. Aku tidak melakukan apa-apa selain membuatnya khawatir. Aku selalu khawatir Jo Pil Doo akan datang ke sini dan menyakiti orang tuaku. Kau tidak apa-apa sendirian, kan? Tidak ada yang tahu tempat ini."


Eun Hyuk hendak pergi tapi Chae Rin langsung memegang tangannya.

"Tetaplah disini, bersamaku." pinta Chae Rin.

Eun Hyuk pun menatap lembut Chae Rin.

Ia tidak jadi pergi.

*Suka banget liat tatapan Eun Hyuk ke Chae Rin. Penuh Cinta.


Di ruangannya, Yeon Joo teringat kata-kata Jae Sang.

"Kau tidak tahu kenapa dia memperdayamu? Agar kau kesulitan. Dia ingin kau menyadari kesalahanmu." ucap Jae Sang.

Setelah mengingat kata-kata itu, Yeon Joo langsung pergi.


Diluar, dia bertemu Do Hoon.

"Ini mengenai kasus bahan-bahan mentah. Ayah masih rapat dengan pembeli?"

"Kau akan bagaimana? Kau harus menunggu keputusannya dulu." jawab Do Hoon.

"Ini bukan urusanmu." ucap Yeon Joo, lalu pergi. Tapi Do Hoon menahannya.

"Dia tidak bisa melakukannya dengan cara lain. Lagipula ada yang bersedia membuangnya dan aku bersedia melakukan itu. Apa kau tahu kenapa ayah memperdayaiku? Dia menghukumku. Dia berpura-pura seolah-olah itu bukan masalah besar diluar." ucap Yeon Joo, lalu pergi.


Cemas, Do Hoon pun langsung menghubungi Chae Rin dan mengatakan apa yang terjadi.

Chae Rin terkejut mendengarnya.


Kini Yeon Joo sudah berada di gudang penyimpanan bahan baku. Ia memerintahkan pekerja gudang untuk membuang semua bahan baku yang tidak terpakai.

Tapi mereka tidak mau melakukannya tanpa izin Presdir Min.

"Aku akan melaporkannya pada pimpinan, jangan khawatir." ucap Yeon Joo.

"Tapi ini diluar kuasa anda. CFO Min Chae Rin melalui banyak kesulitan mendapatkan ini. Dia berusaha sangat keras memperoleh ini dari pemasok yang dia kenal karena seleksi ketat." jawab pegawai yang dipermalukan Yeon Joo waktu itu di lobby kantor.

"Jadi maksudmu kau tidak berani melakukannya? Kau berani membalas ucapanku?" tanya Yeon Joo.

Yeon Joo lalu berteriak-teriak dan mendorong para pekerja. Ia menyuruh para pekerja membuang bahan-bahan mentah itu.


Tepat saat itu, Chae Rin datang.

"Kau sudah gila! Kenapa membuang bahan-bahan mentah!" bentak Chae Rin.

"Kau sedang apa disini? Aku CFO disini!" jawab Yeon Joo.

"Kau harus menemukan solusi untuk suatu masalah. Menyingkirkannya dari pandanganmu tidak akan membuat semuanya beres. Apa kau tahu ini bahan mentah apa?"


Chae Rin lalu menyuruh para pekerja kembali bekerja.

Yeon Joo berteriak, mengancam akan memecat mereka semua jika tidak menuruti perintahnya.

"Semua ini bahan dasar untuk produk-produk kita. Bisakah kalian menyingkirkan dengan tangan yang menciptakan produk kita? Kalian yakin bisa melakukannya?" tanya Chae Rin.

"Aku putri Pimpinan Min Joon Sik dan CFO. Aku akan menjadi pemilik perusahaan ini. Min Chae Rin disini adalah penjual keliling!" jawab Yeon Joo sambil menatap tajam Chae Rin.


Yeon Joo lantas menyuruh mereka memutuskan akan melaksanakan perintah siapa.

Para pekerja pun memutuskan mendengar kata-kata Chae Rin.

Kesal, Yeon Joo membuang bahan baku itu dan berteriak-teriak.

Chae Rin berusaha menghentikan Yeon Joo.

Tepat saat itu, Do Hoon datang dan membantu Chae Rin menghentikan Yeon Joo.

"Pikirmu kau ini siapa! Ini bukan urusanmu!"

"Ada solusi untuk masalah ini. Kita bisa membuat deterjen dan sabun dari bahan-bahan mentah ini." jawab Chae Rin.


Jae Sang memberitahu ayahnya bagaimana pekerjaan Soo A di kantor.

JAe Sang mengaku, mengatakan sesuatu yang membuat Soo A terhasut.

"Itu bagus. Bagaimana jika orang seperti Min Chae Rin ada di sana. Situasinya tidak akans ama."


Di kantor, Chae Rin dan tim nya sedang mengemas sabun dan deterjen yang mereka buat dari bahan-bahan mentah yang tidak terpakai. Tim Chae Rin menyayangkan jika produk itu akan diberikan begitu saja sebagai sampel.

"Ide siapa membuat ini? Orang itu pasti jenius." ucap rekannya.

Chae Rin si pencetus ide hanya tersenyum mendengarnya.


Presdir Min memuji Yeon Joo. Yeon Joo mengaku bahwa ide membuat sabun dan deterjen itu sebagai idenya.

Ia berkata, bahan-bahan mentah itu terlalu berharga baginya sehingga ia tidak bisa membuangnya begitu saja.

Do Hoon yang juga ada di sana hanya tersenyum miris mendengarnya.


Begitu keluar dari ruangan Presdir Min, Do Hoon meminta Yeon Joo jujur bahwa itu ide Chae Rin.

"Kau tidak suka aku dipuji ayah?"

"Kau tidak perlu berbohong untuk mendapatkan pengakuannya. Kau bisa belajar dan menjadi profesional." jawab Do Hoon.

"Itu membutuhkan waktu yang lama. Apa ayah akan menungguku selagi aku belajar? Dia sudah menghukumku untuk satu kesalahan yang kubuat. Jika tidak kulakukan, kepercayaannya tidak bisa kudapatkan kembali." ucap Yeon Joo.


"Apa maksudmu?" tanya Presdir Min yang tiba-tiba saja muncul.

Sontak, Yeon Joo dan Do Hoon kaget. Terutama Yeon Joo.

"Jadi itu ide Chae Rin?" tanya Presdir Min.

"Siapa pun bisa terpikirkan ide itu." jawab Yeon Joo.

"Tetap saja itu bukan idemu! Kau harus selalu jujur. Ayah kecewa padamu." ucap Presdir Min, lalu beranjak pergi.


Nyonya Do melamun lagi. Dong Joo pun berkata, bahwa Yeon Joo tidak akan pernah kembali meskipun sang ibu bersikap seperti itu.

"Dia punya keluarga kaya. Untuk apa dia kesini. Ibu tidak menunggunya."

"Haruskah aku menemuinya jika ibu begitu penasaran?" tanya Geum Joo.

"Aku sudah kesana untuk melihat keadaannya. Dia menjadi CFO di perusahaan itu. Aku hampir tidak mengenalinya karena pakaian mewahnya. Dia tampak sangat rapi dan mewah." ucap Dong Joo.


Tepat saat itu, Yeon Joo datang. Namun ia hanya berdiri di depan pintu dan mendengarkan percakapan mereka.

"Jangan  berkata begitu seolah kau mengenalnya! Ibu tidak akan membiarkannya jika kau bicara dengannya dan membuatnya tidak nyaman." jawab Nyonya Do.

"Bukan begitu. Aku hanya mengintip. Itu saja." ucap Dong Joo.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Geum Joo.

"Apa dia tampak sehat?" tanya Nyonya Do.

"Tentu saja, tapi akan sulit baginya karena dia tiba-tiba dipromosikan ke posisi tinggi." jawab Dong Joo.

"Apa yang kau bicarakan! Tidak ada yang salah dengan kakakmu. Dia baik dalam semua hal. Dia gadis pintar. Apapun perkataan orang, Yeon Joo adalah yang terbaik." bela Nyonya Do.

Yeon Joo yang mendengar itu pun menangis.


Sekarang, Yeon Joo minum-minum di bar bersama Jae Sang.

"Apa kau tahu ini semua karenamu?" tanya Yeon Joo.

"Aku tidak tahu situasinya akan menjadi seperti ini." jawab Jae Sang.

"Kau tahu, kupikir aku akan bahagia jika menjadi pewaris. Tapi ternyata itu tidak benar." ucap Yeon Joo.

"Sulit untuk hidup sebagai konglomerat. Orang yang tidak paham mengira kita menikmati kemewahan." jawab Jae Sang.

"Itu menyebalkan. Setelah bagaimana aku kembali..." Yeon Joo pun tertidur.


Jae Sang pun menggunakan kesempatan itu untuk mengadu domba Chae Rin dan Eun Hyuk.

Ia menghubungi Eun Hyuk dan mengatakan bahwa gadis Eun Hyuk ada di tempat mereka biasa minum.

Usai menghubungi Eun Hyuk, ia menghubungi Chae Rin dan mengajak Chae Rin bertemu di bar itu.


Tak lama kemudian, Eun Hyuk datang dan terkejut melihat yang mabuk disana adalah Yeon Joo, bukan Chae Rin.

"Apa yang kau rencanakan?" tanya Eun Hyuk kesal.

"Ah, aku lupa dia mantan pacarmu. Tapi siapapun dia, bawalah dia pulang. Dia begini karenamu." jawab Jae Sang.


Eun Hyuk lantas memapah Yeon Joo.

Chae Rin kemudian datang dan melihat Eun Hyuk seperti memeluk Yeon Joo.

Tapi Chae Rin sama sekali tidak terhasut. Ia menyuruh Eun Hyuk mengantarkan Yeon Joo yang mabuk dan berkata akan menunggu Eun Hyuk di bar itu.


Setelah mereka pergi, Chae Rin mendekati Jae Sang.

"Moon Jae Sang-ssi, kenapa kau begitu kekanak-kanakan?" tanya Chae Rin membuat Jae Sang terkejut.


Sementara itu, Yeon Joo yang sudah sadar berusaha menghentikan mobil.

Eun Hyuk pun langsung menghentikan mobil.

"Ada apa denganmu? Bagaimana kalau kita kecelakaan?"

Yeon Joo tidak menjawab dan turun dari mobil.


Eun Hyuk menyusul Yeon Joo.

Tapi Yeon Joo malah merangkulnya dan mencoba menciumnya.

Sontak, Eun Hyuk langsung mendorong Yeon Joo.

Yeon Joo kecewa dan berjalan pergi menuju mobil.

Bersambung ke part 3........