• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 7-8 Part 2

Sebelumnya...


Won Bong mengajak Young Jin makan sup iga sapi. Ia membawa Young Jin ke restoran yang biasa ia datangi bersama Nam Ok atau Jin Soo.

Won Bong memperhatikan Young Jin yang makan dengan lahap.

"Jadi, kau dari Joseon." ucap Won Bong.

Young Jin langsung berhenti menyuap nasinya.

Ia lalu mengambil sendok Won Bong dan menyuruh Won Bong makan.

Won Bong mengambil sendoknya dari tangan Young Jin dan mulai makan.


Young Jin melihat luka di tangan Won Bong.

"Bagaimana perasaanmu? Ini berbahaya bagi kita, bukan?" tanya Young Jin.

"Ya." jawab Won Bong.

"Aku bertemu dengan Jaksa Fukuda. Aku memojokkannya, berpura-pura tidak tahu apa-apa. Aku bertanya apa dia mencurigaiku. Dan apa itu alasan dia datang ke Shanghai. Menurutku, dia pasti frustrasi sekarang. Karena ada kesalahpahaman." ucap Young Jin.

Young Jin lalu tanya, apa Won Bong tahu kenapa ia melakukan itu? Young Jin berkata, untuk menyembunyikan Won Bong.

"Kim Won Bong, pemimpin Korps Pahlawan. Aku ingin melindungimu dari jaksa Jepang dan Kantor Gubernur Joseon. " ucap Young Jin.

"Suatu hari nanti, aku akan berhenti." ucap jawab Won Bong.

"Kenapa tidak sekarang?" tanya Young Jin.

"Banyak orang yang harus kulindungi. Aku memberi tahu Kim Seung Jin tentang rencanamu. Dia akan menemanimu jika kau pergi. Tujuannya Manchuria." jawab Won Bong.

Young Jin berpikir sejenak, setelah itu, ia menatap Won Bong.


Hiroshi dan Hyun Ok bicara di halaman rumah. Hyun Ok membujuk Hiroshi agar mengajak Young Jin pulang. Hyun Ok mengaku takut kalau sesuatu terjadi lagi pada Young Jin.

Hyun Ok : Dia pergi terlalu jauh. Tidak bisakah dia bekerja di RSU Pemerintah Joseon?

Hiroshi : Aku sebenarnya mempertimbangkan itu. Tapi sebelum itu, aku berencana menjodohkannya.

Hyun Ok : Kau tahu pria yang cocok untuknya?

Hiroshi mengangguk. Hyun Ok tersenyum senang.

*Pria itu adalah Fukuda gaes....


Fukuda berjalan, menyusuri sepanjang jalan, dengan wajah  galau. Ia melewati bangku tempat ia dan Young Jin pernah duduk bersama.


Young Jin menemui Kim Goo. Kim Goo tanya, kau tidak dibuntuti?

Young Jin : Semuanya mengira aku di rumah.

Kim Goo : Kau menyelinap lewat jendela lagi.

"Aku sudah terbiasa sekarang." jawab Young Jin, memakai Bahasa Jepang.


Young Jin lalu membuka topinya.

"Semuanya?" tanya Kim Goo.

Young Jin duduk di meja.

Young Jin : Cheongbang, Konsulat Jepang, dan Korps Pahlawan.

Kim Goo : Ada tiga, kau pasti merasa tersanjung.

Young Jin : Jaksa itu kembali ke Gyeongseong.

Kim Goo : Bagaimana dengan Kim Won Bong?

Young Jin : Dia akan pergi ke Manchuria besok. Denganku.

Kim Goo : Kau menemukan dia?

Young Jin : Ya.


Kim Goo : Begitu rupanya. Tujuannya Manchuria. Dia mungkin bersama Lee Dong Hee (pemimpin gerakan kemerdekaan di Rusia).

Young Jin : Aku tidak mengatakan ini sebelumnya, tapi aku akan bilang sekarang. Pengelola dana dukungan Komintern bukan pemerintah sementara. Ini fakta yang tidak terbantahkan. Namun, jika uang itu digunakan untuk memperluas pengaruh Komunis, mereka harus bertanggung jawab untuk itu, dan aku akan menghentikannya.

Kim Goo : Kita sependapat soal itu.

Young Joo : Tapi kita tidak bisa membunuh mereka begitu saja seperti Kim Lip.

(Kim Lip adalah pejuang kemerdekaan yang dibunuh oleh agen rahasia KGP)

Young Jin : Aku akan meyakinkan Tae Joon Sunbae dan membawanya ke Shanghai. Berjanjilah padaku. Kesalahan yang sama tidak boleh terjadi lagi.

Kim Goo : Aku berjanji. Dan aku ingin kau berteman sedekat mungkin dengan Kim Won Bong. Buat dia memercayaimu sebagai Lee Young Jin, bukan sebagai Bluebird.


Paginya, Won Bong, Nam Ok dan Seung Jin sudah berada di stasiun. Seung Jin : Kereta akan segera berangkat. Aku akan memuat barang dahulu.

Nam Ok : Baiklah. Silakan.


Nam Ok merasa Young Jin tidak akan datang. Ia juga bilang, Young Jin hanya akan merepotkan jika ikut dengan mereka.

Won Bong tersenyum.

Nam Ok : Kakak sering tersenyum belakangan ini. Jujur saja, kau suka padanya, bukan?

Won Bong : Tidak.

Nam Ok : Sungguh? Bolehkah aku menyukainya?

Won Bong : Tidak boleh.

Nam Ok : Kenapa tidak?

Won Bong : Nam Ok,-ah, ingatlah bahwa kau harus sendirian dalam hidup ini. Jangan coba merusak kehidupan orang lain.

Nam Ok : Aku serius. Jangan terlalu dekat dengannya. Dia mungkin membahayakanmu dan Korps Pahlawan.

Nam Ok pergi duluan.


Sementara Won Bong masih menunggu Young Jin. Tak lama, Young Jin datang. Senyumnya langsung mengembang.


Won Bong mendekati Young Jin. Young Jin tersenyum padanya.

Won Bong kemudian membuka sarung tangannya dan mengajak Young Jin berjabat tangan.

Setelah itu, ia membawakan barang Young Jin dan mereka pergi menuju kereta.


Seorang pria, dari agen khusus Konsulat Jepang, mengikuti mereka. Won Bong sempat melihatnya.


Matsuura ke kantornya dengan wajah kesal. Ia duduk di mejanya dan memikirkan sesuatu. Lalu, ia melihat ada amplop di atas mejanya. Ia membukanya. Isinya, foto seorang pria konsulat bersama dua gisaeng.

Daiki datang, menawarinya teh.

Matsuura tanya, siapa yang mengantarkan foto2 itu.

Daiki tanya dengan wajah bingung, foto apa itu. Matsuura tidak menjawab.


 Fukuda minta penjelasan ke Oda, apa benar Oda mengawasi Young Jin.

Oda dari mejanya, melirik Fukuda, lalu tersenyum dan menyuruh Fukuda duduk.


Fukuda duduk.  Oda lalu duduk dan menjelaskan siapa Hiroshi sebenarnya.

Oda : Aku sudah bilang. Hiroshi dan aku telah berteman selama 30 tahun. Aku mengenal Young Jin sejak dia sekecil ini. Menurutmu, kenapa Hiroshi menyayangi anak angkatnya? Kemanusiaan? Atau karena iba? Kau tidak tahu sifat asli Hiroshi.Dia selalu membawa gadis kecil itu ke semua acara Departemen Angkatan Darat. Menurutmu, apa yang paling sering dia dengar dari atasannya saat dia memperkenalkan Young Jin? Dia malaikat yang memungut anak yatim piatu dari Joseon untuk dibesarkan. Seorang panutan yang mendidik gadis tidak beradab dari Joseon dengan mengorbankan dirinya sendiri. Bukan hanya Hiroshi yang mengadopsi anak. Kebanyakan dari mereka membesarkan anak-anak mereka seperti orang Jepang. Mereka membuat anak-anak mereka melupakan bahasa Joseon. Mereka membuat anak-anak itu bicara dan berpikir seperti orang Jepang. Mereka kebanyakan menyembunyikan bahwa anak-anak mereka berasal dari Joseon. Namun, Hiroshi melakukan hal sebaliknya. Dia menamainya dan membiarkannya berbicara dalam bahasa Joseon. Dia memanfaatkan Young Jin. Lee Young Jin tumbuh dengan kendali seperti itu. Dan dia melakukan gerakan kemerdekaan? Kenapa dia melakukan itu? Lee Young Jin, Kim Esther dan Yoo Tae Joon. Mereka bertiga cukup dekat. Yoo Tae Joon akhirnya akan mendengar tentang rencana pembunuhan dan kematian Esther. Dan bahwa Lee Young Jin dalam kesulitan. Kau pikir Yoo Tae Joon akan diam saja? Kita bisa memburu Kim Seung Jin dan Lee Young Jin secara bersamaan. Peluang kita untuk sukses lebih besar dengan dua strategi.


Oda lalu berdiri dan beranjak ke jendela.

Oda : Aku tahu Hiroshi menyukaimu. Sepertinya dia ingin menjodohkan Young Jin denganmu. Jika kau tidak ingin menjadi boneka Hiroshi, jaga jarak dari Young Jin. Atau buat rencana balasan. Kau tampak agak bengis. Ini bisa menjadi kelemahan bagimu dalam melakukan sesuatu yang hebat.


Di kereta, Won Bong, Young Jin, Nam Ok dan Seung Jin duduk terpisah.

Won Bong terus menatap Young Jin yang lagi membaca.

Young Jin yang sadar ditatap Won Bong, menoleh ke Won Bong. Ia lalu tersenyum.


Won Bong kemudian ingat kata2 Wol Sung. Won Bong sempat bicara ternyata dengan Wol Sung setelah drama penculikannya dengan Young Jin.

Wol Sung : Ada orang-orang yang pandai menyembunyikan perasaan mereka. Dan yang lebih lihai daripada mereka mengekspresikan emosi palsu. Itu sangat sempurna sampai-sampai membuat mereka percaya itu nyata. Cepat atau lambat kau harus mengambil keputusan bagaimanapun caranya. Jangan lupa. Lee Young Jin adalah bom waktu. Dia mungkin berbahaya. Setelah jam mulai berdetak, entah itu di tanganku atau di tangan musuh, kau tidak bisa mencegahnya meledak.


Won Bong lalu melihat pria yang mengikuti mereka sejak di stasiun.

Pria itu duduk tak jauh dari mereka. Ia menatap Won Bong sambil pura2 membaca koran.

Won Bong curiga.

Bersambung ke part 3....

Different Dreams Ep 7-8 Part 1

Sebelumnya...


Malam itu, sebuah kereta melaju dengan kecepatan tinggi. Di pintu kereta, Won Bong mengarahkan pistolnya pada seorang pria yang bergelantungan di tepi kereta. Tak lama kemudian, Won Bong  menarik pelatuknya. Pria itu jatuh seketika.


-Different Dreams, Episode 7 Bom Waktu-


Anak buah Wol Sung mengarahkan pistol mereka pada Won Bong yang mereka dudukkan di kursi. Won Bong tiba2 mengangkat tangannya. Wol Sung pun terkejut, sekaligus bingung melihatnya. Won Bong menghitung mundur. Saat hitungannya selesai, terdengar sebuah letusan tembakan yang mengenai cangkir teh Wol Sung. Cangkir itu langsung jatuh terpelanting ke bawah. Wol Sung terkejut.

Won Bong : Korps Pahlawan saat ini tidak bisa berkutik  melawan Cheongbang.


Won Bong lalu berdiri. Anak buah Wol Sung pun bersikap waspada. Won Bong menatap tajam Wol Sung.

Won Bong : Mereka mungkin akan menghilang tanpa jejak. Namun, ada satu orang yang bisa membunuh pemimpin musuh mereka. Itulah yang dilakukan Korps Pahlawan.

Wol Sung tertawa.


Sementara itu, yang menumpahkan peluru itu adalah Nam Ok.

Nam Ok mengeluh kedinginan. Setelah itu, ia merasa ada yang membicarakannya di belakang, lalu berkata kelaparan.


Sekarang, Won Bong dan Young Jin dalam perjalanan bersama Jin Soo. Jin Soo memberitahu keduanya, kalau mereka menemukan peralatan komunikasi di tempat Young Sung.

Jin Soo : Itu untuk keperluan militer.

Young Jin : Kau yakin itu untuk mengawasiku?

Jin Soo : Awalnya kami pikir itu wajar. Seorang ayah yang mencemaskan putrinya dari kejauhan. Lalu, kami memeriksa identitas Ma Young Sung.  Dan kami mengetahui dia mata-mata yang andal. Bahkan Biro Urusan Pengadilan dari Kantor Gubernur Joseon merekrutnya. Kami menemukan buku catatan yang membuktikan hal itu. Aku bisa memberikannya kepadamu jika kau mau.

Young Jin : Kenapa Biro Urusan Pengadilan mengincarku?

Jin Soo : Mereka mengubah strategi mereka. Daripada berurusan dengan tingkat rendah, mereka berusaha memutuskan sumber dana. Dan mereka menduga Yoo Tae Joon dalangnya.

Young Jin : Seperti yang aku bilang, aku tidak tahu keberadaan Tae Joon. Dan aku tidak ingin tahu.


Won Bong : Jaksa yang datang menemuimu, bisakah kita memercayainya?

Young Jin tidak menjawab dan hanya menghela nafas saja.


Jin Soo mengantarkan Won Bong dan Young Jin ke penginapan Young Sung. Jin Soo menyuruh Young Jin menghubungi Hiroshi.

Jin Soo : Bilang padanya kau bebas dan aman. Dan temukan Jaksa Fukuda. Sisanya kuserahkan padamu, Young Jin-ssi.

Young Jin : Kau ingin aku berbohong?

Jin Soo : Itu pilihanmu.


Young Jin mengobati luka Won Bong. Tapi Won Bong terus saja menjauhkan wajahnya dari Young Jin.

"Jangan bergerak." pinta Young Jin. Tapi Won Bong tetap saja bandel.

Young Jin kesal, ia meraih dagu Won Bong untuk menatapnya, agar ia bisa mengobati luka Won Bong.


Won Bong memegang tangan Young Jin. Ia berkata, Seung Jin bersama mereka sekarang dan jika Young Jin menemui Seung Jin, Seung Jin, akan memberitahu dimana Tae Joon.

Young Jin : Aku juga menanyakan keberadaan Tae Joon. Dia tidak akan memberitahumu.

Young Jin kemudian bertanya, apakah mereka sungguh  membutuhkan kemerdekaan Joseon? Jika Jepang menarik diri dari Joseon, akankah Joseon bebas dari invasi imperialis negara Barat?

Won Bong mencengkram erat tangan Young Jin.

Won Bong : Imperialis melenyapkan budaya asli koloninya dan berusaha mempertahankan kekuasaan. Jika tidak dihentikan, kita akan menjadi pangkalan logistik mereka dan akhirnya hancur. Aku tidak akan membiarkan keturunan kita hidup sebagai budak imperialis di tanah terpencil tanpa budaya dan bahasa.

"Aku punya satu syarat." jawab Young Jin, membuat Won Bong kaget.


Nam Ok dan Seung Jin sedang makan di penginapan mereka ketika Won Bong datang. Nam Ok mengkhawatirkan wajah Won Bong yang terluka. Won Bong melirik Seung Jin. Nam Ok mengatakan, ia sudah menyuruh Seung Jin pergi sebelum mereka pergi menyelamatkan Young Jin, tapi saat ia kembali, Seung Jin masih belum pergi dan terus mengerek kelaparan padanya.

Seung Jin tanya keadaan Young Jin.

Won Bong pun berkata, bahwa Young Jin sudah pulang.


Won Bong kemudian duduk. Sikap Seung Jin langsung berubah 180 derajat setelah tahu, pria yang duduk di depannya memang Kim Won Bong.

Won Bong : Kau sungguh tidak berniat memberitahuku?

Seung Jin ragu, itu...

Nam Ok : Katakan kepada kami.

Seung Jin : Tapi... aku tidak bisa melakukan itu.

Nam Ok kesal, Dasar berengsek. Jangan makan lagi.

Won Bong : Bagaimana dengan ini? Lee Young Jin pergi sendiri dengan menerjang bahaya.

Seung Jin kaget, apa?


Paginya, Hiroshi dihubungi Young Jin. Ia lega Young Jin baik2 aja.

Young Jin : Tentang Nona Ma, ayah tahu siapa dia?

Hiroshi : Ayah mau seseorang membantumu di Shanghai. Ayah tidak memberitahumu lebih awal karena takut kau akan merasa tertekan.

Young Jin : Dia ditembak dan mati di depan mataku. Orang-orang di sini memberitahuku bahwa Biro Urusan Pengadilan memanfaatkan dia untuk terus mengawasiku. Kesalahpahaman tentang Cheongbang sudah terselesaikan. Ayah tidak perlu mencemaskan aku di sini. Aku tutup teleponnya.


Hiroshi kesal.

"Oda, si keparat itu. Nona Ma tewas. Dia bekerja dengan Oda."

"Masih ada kabar buruk lagi. Direktur rumah sakit memilih Jenderal Shimakawa dari Jepang sebagai penggantinya." jawab Maru.


Young Jin duduk sendiri di sebuah kafe. Ia menunggu seseorang.

Tak lama kemudian, Fukuda datang. Ia berlari ke lantai atas dengan terburu2 dan menemui Young Jin.

Fukuda lega Young tidak apa-apa. Ia lalu minta maaf. Ia menyebut, itu salahnya. Ia berkata, ia ceroboh karena tidak berhati2, padahal tau banyak orang mengawasinya tapi ia malah datang menemui Young Jin.

Young Jin : Pertama, mereka bertanya apa aku membantumu. Tentu saja, aku bilang tidak. Tapi setelah beberapa saat mereka memberitahuku sesuatu yang aneh. Bahwa Biro Urusan Pengadilan Pemerintahan Joseon sedang mengawasiku. Untuk melihat apa aku bersekongkol dengan Yoo Tae Joon dan membantunya dalam perlawanan bersenjata.

Fukuda tidak percaya.

"Itu konyol."

"Kau bisa memeriksanya. Itu perintah dari Direktur Oda. Apa kau tahu soal itu? Apa kau juga mencurigaiku? Kau mencoba memanfaatkanku untuk menemukan Yoo Tae Joon?"

"Young Jin-ssi..."

"Apa itu alasannya kau bersikap baik padaku?"

Fukuda terdiam.


Sekarang, Young Jin berjalan menyusuri jalanan.

Fukuda masih di kafe tadi. Ia terdiam.


Young Jin balik ke penginapannya. Sampai disana, ia menemukan Won Bong sedang berdiri menunggunya.

Young Jin : Kau tahu restoran yang menjual makanan Joseon?

Won Bong sedikit tersenyum mendengarnya.

*Nah loh, sy jadi dugeun-dugeun liat Young Jin-Won Bong. Baru kali ini sy nonton drama, suka sama kedua leadnya. Young Jin-Fukuda, Young Jin-Won Bong, Miki-Fukuda, mereka cocok... Jadi bingung mau masuk tim mana.

Bersambung ke part 2......