Different Dreams Ep 5-6 Part 4

Sebelumnya...


Oda bicara di telepon, dengan konsulatnya di Shanghai. Ia berkata, bahwa Young Jin tidak ada hubungnnya dengan Biro Urusan Pengadilan.

Oda : Jaksa Fukuda menemuinya untuk alasan pribadi. Tolong kabari aku jika ada perkembangan.

Hiroshi berdiri menghadap jendela, mendengarkan pembicaraan Oda.


Usai bicara dengan konsulatnya, Oda menjelaskan ke Hiroshi kalau Cheongbang membuntuti Fukuda dan melihat Fukuda bertemu Young Jin. Hiroshi pun berniat ke Shanghai. Ia bilang, harus tahu apa yang terjadi disana karena Young Jin bisa saja dalam keadaan bahaya sekarang.

Oda : Biro Urusan Pengadilan mengincar Kim Seung Jin. Kau tahu Tae Joon, bukan? Kim Seung Jin kaki tangannya.

Hiroshi : Kau berusaha mengaitkan Young Jin dengan Yoo Tae Joon?

Oda : Lee Young Jin, Kim Esther, dan Yoo Tae Joon. Mereka bertiga berteman akrab semasa kuliah. Menurutmu ini kebetulan? Yang satu merencanakan pembunuhan, yang satu lagi mendanai grup teroris.


Hiroshi marah, cukup!

Oda : Dia harus diselidiki.

Hiroshi : Kalau mau menginterogasinya, temukan buktinya dahulu!

Hiroshi beranjak pergi.

Oda mengambil cangkir tehnya dan tersenyum licik ke arah Hiroshi.


Won Bong dan Young Jin dibawa anak buah Wol Sung ke sebuah gudang.

Disana, Jin Soo sudah menunggu. Won Bong dan Young Jin didudukkan di dua kursi yang sudah mereka siapkan. Jin Soo menatap Won Bong dan Young Jin secara bergantian.


Tak lama kemudian, Wol Sung datang, bersama anak buahnya yang lain.

Wol Sung : Lawan lemah harus langsung dibasmi, tapi lawan kuat harus dijadikan teman. Aku masih memikirkan haruskah membunuhmu atau berteman denganmu.

Wol Sung lalu tanya, apa Won Bong tahu siapa ayah Young Jin.

Won Bong : Aku tahu. Dia seorang jenderal polisi militer, tapi juga seorang dokter.

Wol Sung : Pria yang ditemuinya hari ini adalah seorang jaksa di Kantor Gubernur Joseon. Kau juga mengetahuinya? Apakah penilaianmu kabur atau kau lemah karena dia wanita?

Wol Sung lalu berkata, bawahannya pergi menjemput seseorang yang dikenal Young Jin.

Wol Sung : Mari kita lihat apa yang akan dikatakannya. Hidup matimu akan diputuskan nanti.


Won Bong lalu dibawa ke ruangan lain oleh anak buah Wol Sung.

Young Sung sedang memasak di dapur, saat ia curiga ada seseorang yang menyelinap ke penginapannya.

Young Sung mengambil pisau dan bergerak perlahan menuju pintu.

Tak lama, dua pria masuk. Young Sung berhasil melumpuhkan dua pria itu.


Tapi saat ia berlari keluar, ia ditodong senjata oleh beberapa anak buah Wol Sung yang berdiri mengelilinginya.

Ada So Min juga disana. So Min tersenyum licik menatap Young Sung.


So Min lalu membawa Young Sung ke hadapan Young Jin.

Young Jin awalnya gak tahu itu Young Sung karena Young Sung dibawa dengan kepala tertutup. Tapi saat mendengar suara Young Sung, Young Jin langsung tahu.

Jin Soo tanya ke Young Sung, siapa yang menyuruh Young Sung. Young tidak mengaku. Kesal, anak buah Wol Sung mencekik Young Sung.

Jin Soo : Kutanya sekali lagi. Katakan. Siapa yang mempekerjakanmu?

Young Sung : Tidak ada.

Young Sung pun kembali dicekik.


Sementara di lantai atas, Wol Sung memberitahu Won Bong siapa Young Sung.

Wol Sung : Beberapa tahun setelah berakhirnya Perang Rusia-Jepang, seorang warga Korea ditahan di Harbin. Dia agen ganda yang bekerja untuk kedua belah pihak, baik pimpinan perang Rusia maupun Tiongkok. Kedua pihak menyangkal mengenal orang Korea ini. Dibanding mengakui spionase mereka, mereka memilih memutus hubungan. Orang Korea itu memihak Jepang dengan memberi informasi tentang militer Rusia yang dikeluarkan dari revolusi dan para panglima perang lokal Tiongkok. Wanita itu, Ma Young Sung.  Dia mata-mata Korea yang juga dikenal sebagai Black Iris. Kau mengetahuinya?

Won Bong kaget mendengarnya.

Wol Sung : Mengetahuinya adalah satu masalah, tapi tidak mengetahuinya juga berarti kemampuanmu meragukan. Kupikirkan seperti apa pun, kau dan Korps Pahlawan tidak memberi keuntungan apa pun pada Cheongbang.

Won Bong : Lee Young Jin tidak berkaitan dengan Korps Pahlawan. Dia tidak akan memberimu masalah. Aku bisa menjaminnya.

Wol Sung : Kau benar-benar tidak pandai menilai orang. Entah tidak pandai menilai atau kau berusaha membodohiku. Lee Young Jin sudah menjadi mata-mata atau dalam proses menjadi mata-mata brilian. Dia berbakat. Kau tidak menyadarinya?


Jin Soo mengungkap siapa Young Sung di depan Young Jin.

Jin Soo : Kau dipekerjakan oleh wakil direktur Rumah Sakit Umum Pemerintah, Hiroshi. Kau harus laporkan apa pun tentang Lee Young Jin dua kali sepekan.

Young Sung : Aku sama sekali tidak tahu.

Jin Soo : Kau tahu apa yang aneh? Saat kau tahu Lee Young Jin hilang, dia bukanlah orang pertama yang kau kabari. Kau menghubungi direktur Kantor Gubernur Joseon, Direktur Oda. Kami baru saja memverifikasinya. Kau bekerja baik untuk Jenderal Hiroshi maupun Direktur Oda sebagai agen ganda.

Young Jin syok. Sementara itu, Young Sung masih membantah.

Anak buah Wol Sung yang lain datang, memberitahu Jin Soo perintah Wol Sung.


Jin Soo pun mengeluarkan pistol dan mengarahkannnya ke kepala Young Sung. Young Sung tertawa keras. Jin Soo pun menembak kepala Young Sung.


Mendengar suara letusan, Won Bong marah. Wol Sung penasaran, kenapa Won Bong mati2an membela Young Jin.

Wol Sung pun berkata, yang ditembaknya bukan Young Jin.

Wol Sung : Yang menggerakkanmu bukan otakmu, tapi hatimu.


Wol Sung lalu menuangkan teh ke cangkir dan memberikannya pada Won Bong.

Won Bong : Jujur saja, itu tipe pilihanku. Mereka yang selalu bergerak dengan otak sulit dipercaya.

Wol Sung : Tidak belajar cara menutupi gairah dan hatimu adalah alasanmu mati hari ini. Ada pesan terakhir?

Anak buah Wol Sung mulai mengarahkan senjata ke Won Bong.

Won Bong : Tolong dukung Korps Pahlawan dengan senjata, dana, dan persembunyian di Shanghai.

Wol Sung kaget, apa?

Won Bong : Silakan sebut itu kesepakatan atau permohonan semaumu.

Wol Sung : Apa yang akan kau berikan padaku sebagai balasannya?


Won Bong : Jepang sudah menguasai Joseon. Beijing, Hangzhou, dan bahkan Shanghai? Mereka hanya butuh beberapa tahun sampai melaksanakannya.

Wol Sung : Jadi maksudmu kau dan Korps Pahlawan akan menghentikan mereka?

Won Bong : Setidaknya kami bisa memperlambat mereka. Selama itulah Cheongbang bisa menyimpan kekuatannya.

Wol Song : Kau menilai kemampuanmu terlalu tinggi. Siapa yang bilang tentang perang habis-habisan?

Won Bong tiba2 mengangkat tangannya. Ia menghitung mundur.


Dan ketika hitungannya selesai, sebuah tembakan meletus, mengenai cangkir teh Wol Sung.


Wol Sung sontak kaget dan menatap Won Bong. Won Bong menatap Wol Sung dengan tatapan kesal.

Bersambung....

*Kejadian di Cheongbang ada hubungan ama Oda nii kek nya. Tapi sy agak2 worried ya sama hubungan Young Jin-Hiroshi ke depannya. Hiroshi ini bener2 nganggep Young Jin anaknya sendiri. Tapi Young Jin ternyata terkait dengan Esther dan Tae Joon.  Young Jin mata2 pemerintahan sementara Korea. Hubungan mereka pasti rusak lah ya... Young Jin gk mungkin diem negaranya diinjak2 Jepang.

0 Comments:

Post a Comment