• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 29-30 Part 2

Sebelumnya...


 Young Jin tanya, apa menurut Won Bong Fukuda tahu rencana mereka.

*Bukan tahu, tapi curiga! Fukuda juga sekalian mau membawa Young Jin pulang.

Fukuda : Aku kira tidak. Kurasa dia kemari untuk mencari kita.

Young Jin : Jika aku ditangkap oleh Jaksa Fukuda atau Matsuura, jangan coba menyelamatkan aku.

Won Bong : Apa maksudmu?

Young Jin : Saat aku meninggalkan Gyeongseong, aku memberi Hiroshi sebuah petunjuk bahwa aku Bluebird. Untuk memberi tahu dia bahwa aku tidak akan kembali dengan selamat. Saat aku mendengar rumor tentang Hyun Ok, aku sudah menduga itu akan terjadi. Hiroshi tidak akan pernah mau memiliki kekurangan. Dan baginya, aku aib memalukan yang tidak boleh diketahui siapa pun.

Won Bong : Kau bukan kekurangan atau aib seseorang. Dan aku tidak akan membiarkan kau ditangkap di depanku.

*Kumohooon!! Jgn sampe ada scene Hiroshi-Young Jin saling menodongkan senjata. Lihat Fukuda-Young Jin kek gini aja udah bikin sy down...


Majar sedang menyiapkan bomnya. Nam Ok tanya, apa sudah selesai. Majar mengatakan sudah. Jung Im : Kerja bagus.

Won Bong dan Young Jin datang. Won Bong memberitahu mereka kalau Fukuda dan timnya ada di Shanghai.

Nam Ok kesal. Ia mengakusangat muak dengan ini.

Won Bong : Mereka mengenali wajah Jung Im dan Majar, jadi, waspada sampai serangan.

Jung Im : Baik.

Won Bong : KPG akan kita bagi dalam empat grup dan kita evakuasi pagi itu. Bersiaplah untuk itu.

Won Bong lantas menanyakan bomnya pada Majar.

Majar : Sudah siap.


Di ruangan KPG yg hanya ditemani cahaya remang2, Bong Gil menuliskan sebuah surat.

Kepada dua tentara berbalut lampin. Jika kalian memiliki darah dan tulang, pastikan kalian menjadi pejuang heroik untuk Joseon. Kibarkan bendera Joseon dengan tinggi dan datanglah ke makamku yang kosong untuk menuangkan minum untukku. Dan jangan pernah merasa sedih tentang menjadi anak yatim.

Mata Bong Gil terlihat berkaca-kaca.


Selanjutnya, Bong Gil makan ditemani Kim Goo. Suasana terasa begitu suram.

Bong Gil : Ini mungkin makan terakhirku.

Kim Goo : Tidak ada yang akan menyalahkanmu bahkan jika kau mundur sekarang.

Bong Gil pun meletakkan sumpitnya.

Bong Gil : Aku harus melakukannya.

Ahn Gong Geun datang dan mengangguk pada Bong Gil.


Kim Goo mengeluarkan jam sakunya, menatapnya.

Bong Gil juga mengeluarkan jam sakunya dan meberikannya ke Kim Goo.

Bong Gil : Jam milikmu. Maukah kau menukarnya dengan punyaku?

Kim Goo : Itu bagus. Mengapa?

Bong Gil berdiri dan mengambil jam saku Kim Goo.

Bong Gil : Aku tidak punya banyak waktu lagi. Dan kau tetap di sini dan berjuang sedikit lagi. Aku akan menyerahkan sisanya kepadamu.

Kim Goo dan Ahn Gong Geun tidak tahu harus bicara apa lagi.


Tak lama kemudian, Kim Goo berdiri dan menjabat tangan Bong Gil.

Kim Goo : Sampai jumpa lagi di makam. Aku akan menemuimu di sana.

Kamera menyorot bendera Korea.


Paginya, Won Bong duduk di depan Taman Hongkou.

Tak lama, seorang bocah laki2 melemparkan koran padanya.

Won Bong menangkap koran itu dengan sekali tangkapan.


Bocah itu kemudian pergi. Won Bong membuka korannya dan menemukan pesan yang bertuliskan 'eksekusi' disana.

Won Bong kemudian memasukkan pesan kecil itu ke mulutnya dan beranjak pergi.


Fukuda dan timnya juga sedang bersiap.

Fukuda : Kapan acaranya dimulai?

Daiki : Acara dimulai pukul 07.30.

Fukuda : Kau sudah memeriksa pintu masuk?

"Ada dua pintu masuk di utara dan selatan." jawab rekannya.

"Apa ada petugas selain polisi militer di pintu masuk?" tanya Matsuura.

"Ada orang Cina." jawab rekannya.

"Mereka mungkin disuap. Pecat mereka semua. Tim akan dibagi menjadi dua kelompok dan membantu polisi militer." ucap Matsuura.


"Ini acara besar, jadi, risikonya besar. Pastikan menggeledah siapa pun yang mencurigakan. Tidak boleh ada perkelahian." ucap Fukuda.

"Baik, Pak." jawab rekan2nya.

"Jika ada masalah, Inspektur Kepala dan aku akan menemui Konsul." ucap Fukuda lagi.

"Baik." jawab Matsuura.

*Aaaaw, mata sy melek saat kamera men-zoom wajah Lim Ju Hwan... Jatuh cinta berat ama ini org sejak di epi awal... Maap ye kalo kebanyakan foto Lim Ju Hwan... Hehe..


Ahn Gong Geun dan Bong Gil sudah tiba di depan taman.

Ahn Gong Geun : Aku akan menemuimu di makam.

Bong Gil : Aku akan menunggu.

Lalu keduanya berjabat tangan dan tersenyum satu sama lain.

Bong Gil beranjak pergi menuju taman.


Acara hampir dimulai. Fukuda dan tim sibuk memeriksa identitas ribuan pengunjung yang masuk satu per satu.


Fukuda melihat kedatangan Young Jin!

Saat Young Jin melintas di depannya, Fukuda menghentikannya.

Fukuda dan Young Jin saling bertatapan.


Matsuura menghampiri Fukuda dan tanya ada apa.

Fukuda kembali menoleh ke Young Jin. Dan wanita itu bukan lah Young Jin.

Fukuda langsung menunduk meminta maaf dan wanita itu pergi.

Matsuura : Aku akan memeriksa pintu masuk utama.


Di sisi lain, Won Bong sedang mengawasi Taman Hongkou.


Bong Gil diperiksa di pintu masuk. Mereka tidak curiga dan membiarkan Bong Gil.

Matsuura datang.

Matsuura : Bagaimana pemeriksaannya?

Taro : Belum ada yang perlu dikhawatirkan, Pak.

*Itu kalo Matsuura yang periksa sy yakin Matsuura langsung tau bekal minuman itu bom.


Young Jin menunggu di hotel. Tak lama, Won Bong datang. Won Bong melihat jamnya. Young Jin menghampiri Won Bong.


Acara dimulai. Bong Gil berdiri di tengah kerumunan orang2 Jepang di perayaan itu.

Bersambung ke part 3...

Different Dreams Ep 29-30 Part 1

Sebelumnya...


Di kantor pemerintah sementara, Bong Gil menuliskan sebuah surat.

Kepada dua tentara berbalut lampin. Jika kalian memiliki  darah dan tulang, pastikan kalian menjadi pejuang heroik untuk Joseon. Kibarkan bendera Joseon dengan tinggi dan datanglah ke makamku yang koson untuk menuangkan minum untukku. Dan jangan pernah merasa sedih tentang menjadi anak yatim.

Mata Bong Gil kemudian terlihat berkaca-kaca.


-Episode 29-30 Taman Hongkou-


Won Bong dan Young Jin menyusuri jalanan Shanghai.

Mobil lalu lalang di jalanan.

Young Jin melihat bendera yang ada tulisannya berkibar dimana-mana.


Won Bong dan Young Jin ke Hotel Cheongbang. Jin Soo menyambutnya di tangga.

Jin Soo : Ada tentara Jepang di sekitar hotel sekarang.

Won Bong : Aku sudah mengantisipasinya. Aku punya kartu identitas yang meyakinkan, jadi, aku hanya perlu mengubah penampilanku sedikit.

Jin Soo : Dan...

Keduanya melirik Young Jin.

Won Bong pun permisi pada Young Jin dan membawa Jin Soo menjauhi Young Jin.


Jin Soo : Aku mendengar tentang rumor yang beredar di Gyeongseong. Tentang wanita bernama Kim Hyun Ok. Tampaknya Hiroshi menyingkirkannya.

Won Bong : Kau yakin?

Jin Soo : Salah satu polisi militer yang menangani hal itu membicarakannya di sebuah bar. Pernyataannya cukup spesifik. Aku yakin itu benar. Bisakah aku memberi tahu Lee Young Jin?

Won Bong : Tidak sekarang. Aku akan memberitahunya.


Won Bong dan Young Jin menemui Wol Sung.

Wol Sung : Apa kau merasa nyaman tinggal di Shanghai?

Young Jin : Bagaimana mungkin kami merasa nyaman dikelilingi musuh?

Wol Sung : Young Jin-ah, bagaimana kalau kau bekerja untukku?

Young Jin : Jika Cheongbang memberi Joseon bantuan untuk kemerdekaan, aku akan mempertimbangkan hal itu.

Wol Sung tertawa mendengar jawaban Young Jin.

Won Bong : Akan ada pemberontakan yang disetujui KPG dalam dua hari.

Wol Sung : Dalam dua hari? Saat perayaan kemenangan perang?

Won Bong : Jika pemberontakan berhasil, militer dan konsulat Jepang tidak akan diam saja.

Young Jin : Mereka akan mengeluarkan perintah penggusuran perumahan terhadap KPG dan keluarga mereka.

Won Bong : Kami akan membutuhkan bantuanmu untuk mengevakuasi Kim Goo.

Wol Sung : Perintah penggusuran perumahan? Apa yang kalian rencanakan?


Won Bong dan Young Jin meninggalkan Hotel Geumsong.

Won Bong bicara soal Hyun Ok, tapi kemudian ia bilang akan memberitahu Young Jin nanti.

Tapi Youngg Jin minta diberitahu sekarang.

Won Bong : Ini rumor yang beredar di Gyeongseong. Saat Murai tewas, Kim Hyun Ok juga...

Won Bong berhenti bicara. Young Jin terkejut. Ia mengerti maksud Won Bong.

Melihat reaksi Young Jin, Won Bong pun menenangkan Young Jin. Ia bilang, ini baru rumor.

Won Bong menguatkan Young Jin. Dipegangnya tangan Young Jin.

Setelah itu, Won Bong merangkul Young Jin dan mengajaknya pergi.


Bersamaan dengan itu, Fukuda dan timnya melintas. Tapi mereka tidak melihat Won Bong dan Young Jin. Won Bong sepertinya melihat mereka.


Fukuda dan tim nya langsung menuju sebuah gedung yang letaknya tak jauh dari gedung pemerintahan sementara Republik Korea.

Fukuda lalu memberi perintah pada tim nya.

"Kalian akan membantu petugas dari konsulat untuk melakukan penjagaan. Mereka akan tiba sebentar lagi." ucap Fukuda.

Setelah itu, Fukuda meminta Matsuura mengikutinya.


Fukuda membawa Matsuura ke ruangan lain.

Fukuda dan Matsuura berdiri di depan jendela yang mengarah ke gedung pemerintah sementara.

Fukuda : Itu gedung Pemerintahan Sementara Republik Korea. Ada gerbang depan dan gerbang belakang. Kim Goo biasanya menggunakan gerbang belakang. Dan petugas dari konsulat mengawasi dia sepanjang waktu.

Matsuura : Kita akan menunggu saat yang tepat untuk menangkapnya.

Fukuda : Kita bisa melakukannya jika berada di Gyeongseong, tapi kita tidak bisa melakukan itu di sini. Kita tidak bisa menangkapnya tanpa izin dari Konsesi Prancis.

Matsuura : Jika kita tidak bisa menangkapnya, kita setidaknya harus menculiknya.

Fukuda : Silakan jika kau bisa. Bisakah kita menggunakan tempat ini?

Fukuda diam saja.

Matsuura : Inspektur Kepala.


Fukuda : Orang yang kau pikirkan mungkin ada di sana.

Matsuura : Lee Young Jin.

Fukuda : Jika Lee Young Jin memang ada di sana, kita akan membawanya ke Gyeongseong. Tapi harus secara diam-diam. Anggota Tim Tugas Khusus Satu tidak boleh

membicarakannya. Saat kau terlibat dalam permintaanku, kau tidak kenal dengan orang bernama Lee Young Jin Jika ini ketahuan, hidupmu mungkin akan terancam.

Matsuura kesal, padahal ia ingin sekali membunuh Young Jin.

Fukuda menatap Matsuura :

Fukuda : Ini serius. Apa kau masih berniat melakukan ini?

Matsuura pun menatap ke jendela dengan wajah murka.


Malamnya, Won Bong, Nam Ok dan Majar makan malam bersama Wol Sung, Jin Soo, So Min di Hotel Geumseong.

Kamera menyorot seorang wanita lagi yang ikut makan dengan mereka.

Wol Sung : Jadi, kau yang menembak gelasku?

Nam Ok meniru suara Wol Sung.

Nam Ok : Aku pelakunya. Aku bahkan bisa menembak burung layang-layang terbang. Pria bersenjata dengan keahlian menembak yang jitu.

Wol Sung : Baiklah. Siapa namamu?

Nam Ok : Pistol Kim. Itu julukanku. Namaku Kim Nam Ok.

Wol Sung : Omong-omong, apa suaramu memang terdengar seperti itu?

Nam Ok : Suatu hari, aku mendapati suaraku melakukan sesuatu yang hebat.


Majar memukul lengan Nam Ok. Won Bong menatap tajam Nam Ok.

Tapi Wol Sung malah tertawa.

Won Bong : Tolong maafkan dia.

Wol Sung : Tidak apa-apa.


Usai makan malam, Wol Sung membawa Won Bong ke ruangannya. Jin Soo, So Min dan wanita itu mengikuti mereka.

Jin soo : Itu akan digunakan untuk bahan peledak.

Wol Sung : Dan ini. Ini tiket masuk ke acara tersebut. Jika KPG dikepung, dia akan membantumu.

Wol Sung menunjuk ke arah wanita itu.

Wol Sung : Kami juga menyiapkan KTP Jepang untuk Kim Goo.

Wanita itu lantas memperkenalkan dirinya.

"Aku Myeong So Dong." ucapnya.

"Senang bertemu denganmu." jawab Won Bong.


"Hanya ini yang bisa dilakukan Cheongbang untuk kalian. Kami tidak tahu apa-apa tentang bom dan aku baru saja mendengar sesuatu dari anak buahku. Jaksa Fukuda dan timnya dari Kantor Gubernur Joseon berada di Shanghai sekarang." ucap Wol Sung.

Won Bong langsung memikirkan sesuatu.


Matsuura masih mengawasi gedung pemerintah sementara.

Tak lama kemudian, ia melihat Young Jin keluar dari dalam gedung bersama Ahn Gong Geun.

Matsuura langsung bergerak.


Ahn Gong Geun ingin mengantar Young Jin ke hotel. Tapi Young Jin bilang tidak perlu karena ia akan lewat jalan pintas. Mereka berpisah.


Matsuura mengikuti Young Jin.

Young Jin awalnya tidak sadar diikuti.

Sampai akhirnya, saat ia tiba2 di persimpangan jalan, ia melihat pantulan sosok pria di jendela kaca toko.

Sadar diikuti, Young Jin langsung lari.


Bersamaan dengan itu, seorang wanita yang berpakaian sama dengannya melintas. Young Jin pun berlari ke arah wanita itu. Young Jin juga memberikan topinya pada wanita itu.

Matsuura mengejar sosok mirip Young Jin. Ia pun kesal saat tahu wanita itu bukan Young Jin.


Young Jin kebingungan mencari tempat sembunyi.

Bersamaan dengan itu, Matsuura berlari ke arah Young Jin tapi Young Jin sudah tidak ada.


Matsuura berjalan ke sisi lain. Ia melihat ke sebuah pintu tapi entah apa yang terjadi, ia pergi begitu saja tanpa curiga.

Setelah Matsuura pergi, Won Bong dan Young Jin keluar dari balik seng yang ada di depan pintu.

Won Bong : Kau baik-baik saja?

Young Jin : Dia sedang apa di sini?

Won Bong : Kau datang dari mana?

Young Jin : Aku datang dari KPG.

Won Bong : Ini artinya KPG diawasi.

Young Jin : Kita harus memberi tahu Kim Goo.

Won Bong : Aku sudah menanganinya. Tapi pertama-tama, Jaksa Fukuda ada di Shanghai.

Young Jin terkejut.

Bersambung ke part 2...