Skip to main content

Different Dreams Ep 29-30 Part 2

Sebelumnya...


 Young Jin tanya, apa menurut Won Bong Fukuda tahu rencana mereka.

*Bukan tahu, tapi curiga! Fukuda juga sekalian mau membawa Young Jin pulang.

Fukuda : Aku kira tidak. Kurasa dia kemari untuk mencari kita.

Young Jin : Jika aku ditangkap oleh Jaksa Fukuda atau Matsuura, jangan coba menyelamatkan aku.

Won Bong : Apa maksudmu?

Young Jin : Saat aku meninggalkan Gyeongseong, aku memberi Hiroshi sebuah petunjuk bahwa aku Bluebird. Untuk memberi tahu dia bahwa aku tidak akan kembali dengan selamat. Saat aku mendengar rumor tentang Hyun Ok, aku sudah menduga itu akan terjadi. Hiroshi tidak akan pernah mau memiliki kekurangan. Dan baginya, aku aib memalukan yang tidak boleh diketahui siapa pun.

Won Bong : Kau bukan kekurangan atau aib seseorang. Dan aku tidak akan membiarkan kau ditangkap di depanku.

*Kumohooon!! Jgn sampe ada scene Hiroshi-Young Jin saling menodongkan senjata. Lihat Fukuda-Young Jin kek gini aja udah bikin sy down...


Majar sedang menyiapkan bomnya. Nam Ok tanya, apa sudah selesai. Majar mengatakan sudah. Jung Im : Kerja bagus.

Won Bong dan Young Jin datang. Won Bong memberitahu mereka kalau Fukuda dan timnya ada di Shanghai.

Nam Ok kesal. Ia mengakusangat muak dengan ini.

Won Bong : Mereka mengenali wajah Jung Im dan Majar, jadi, waspada sampai serangan.

Jung Im : Baik.

Won Bong : KPG akan kita bagi dalam empat grup dan kita evakuasi pagi itu. Bersiaplah untuk itu.

Won Bong lantas menanyakan bomnya pada Majar.

Majar : Sudah siap.


Di ruangan KPG yg hanya ditemani cahaya remang2, Bong Gil menuliskan sebuah surat.

Kepada dua tentara berbalut lampin. Jika kalian memiliki darah dan tulang, pastikan kalian menjadi pejuang heroik untuk Joseon. Kibarkan bendera Joseon dengan tinggi dan datanglah ke makamku yang kosong untuk menuangkan minum untukku. Dan jangan pernah merasa sedih tentang menjadi anak yatim.

Mata Bong Gil terlihat berkaca-kaca.


Selanjutnya, Bong Gil makan ditemani Kim Goo. Suasana terasa begitu suram.

Bong Gil : Ini mungkin makan terakhirku.

Kim Goo : Tidak ada yang akan menyalahkanmu bahkan jika kau mundur sekarang.

Bong Gil pun meletakkan sumpitnya.

Bong Gil : Aku harus melakukannya.

Ahn Gong Geun datang dan mengangguk pada Bong Gil.


Kim Goo mengeluarkan jam sakunya, menatapnya.

Bong Gil juga mengeluarkan jam sakunya dan meberikannya ke Kim Goo.

Bong Gil : Jam milikmu. Maukah kau menukarnya dengan punyaku?

Kim Goo : Itu bagus. Mengapa?

Bong Gil berdiri dan mengambil jam saku Kim Goo.

Bong Gil : Aku tidak punya banyak waktu lagi. Dan kau tetap di sini dan berjuang sedikit lagi. Aku akan menyerahkan sisanya kepadamu.

Kim Goo dan Ahn Gong Geun tidak tahu harus bicara apa lagi.


Tak lama kemudian, Kim Goo berdiri dan menjabat tangan Bong Gil.

Kim Goo : Sampai jumpa lagi di makam. Aku akan menemuimu di sana.

Kamera menyorot bendera Korea.


Paginya, Won Bong duduk di depan Taman Hongkou.

Tak lama, seorang bocah laki2 melemparkan koran padanya.

Won Bong menangkap koran itu dengan sekali tangkapan.


Bocah itu kemudian pergi. Won Bong membuka korannya dan menemukan pesan yang bertuliskan 'eksekusi' disana.

Won Bong kemudian memasukkan pesan kecil itu ke mulutnya dan beranjak pergi.


Fukuda dan timnya juga sedang bersiap.

Fukuda : Kapan acaranya dimulai?

Daiki : Acara dimulai pukul 07.30.

Fukuda : Kau sudah memeriksa pintu masuk?

"Ada dua pintu masuk di utara dan selatan." jawab rekannya.

"Apa ada petugas selain polisi militer di pintu masuk?" tanya Matsuura.

"Ada orang Cina." jawab rekannya.

"Mereka mungkin disuap. Pecat mereka semua. Tim akan dibagi menjadi dua kelompok dan membantu polisi militer." ucap Matsuura.


"Ini acara besar, jadi, risikonya besar. Pastikan menggeledah siapa pun yang mencurigakan. Tidak boleh ada perkelahian." ucap Fukuda.

"Baik, Pak." jawab rekan2nya.

"Jika ada masalah, Inspektur Kepala dan aku akan menemui Konsul." ucap Fukuda lagi.

"Baik." jawab Matsuura.

*Aaaaw, mata sy melek saat kamera men-zoom wajah Lim Ju Hwan... Jatuh cinta berat ama ini org sejak di epi awal... Maap ye kalo kebanyakan foto Lim Ju Hwan... Hehe..


Ahn Gong Geun dan Bong Gil sudah tiba di depan taman.

Ahn Gong Geun : Aku akan menemuimu di makam.

Bong Gil : Aku akan menunggu.

Lalu keduanya berjabat tangan dan tersenyum satu sama lain.

Bong Gil beranjak pergi menuju taman.


Acara hampir dimulai. Fukuda dan tim sibuk memeriksa identitas ribuan pengunjung yang masuk satu per satu.


Fukuda melihat kedatangan Young Jin!

Saat Young Jin melintas di depannya, Fukuda menghentikannya.

Fukuda dan Young Jin saling bertatapan.


Matsuura menghampiri Fukuda dan tanya ada apa.

Fukuda kembali menoleh ke Young Jin. Dan wanita itu bukan lah Young Jin.

Fukuda langsung menunduk meminta maaf dan wanita itu pergi.

Matsuura : Aku akan memeriksa pintu masuk utama.


Di sisi lain, Won Bong sedang mengawasi Taman Hongkou.


Bong Gil diperiksa di pintu masuk. Mereka tidak curiga dan membiarkan Bong Gil.

Matsuura datang.

Matsuura : Bagaimana pemeriksaannya?

Taro : Belum ada yang perlu dikhawatirkan, Pak.

*Itu kalo Matsuura yang periksa sy yakin Matsuura langsung tau bekal minuman itu bom.


Young Jin menunggu di hotel. Tak lama, Won Bong datang. Won Bong melihat jamnya. Young Jin menghampiri Won Bong.


Acara dimulai. Bong Gil berdiri di tengah kerumunan orang2 Jepang di perayaan itu.

Bersambung ke part 3...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...