• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 4 Part 3

Sebelumnya...


Jaksa Lee menemui atasannya, Young Ki.

Jaksa Lee : Setelah operasi dimulai, butuh tiga atau empat bulan untuk menuntaskannya.

Young Ki : Usaha yang bagus. Konon, setiap lembah pun ada puncaknya. Ini saatnya kau  mencapai puncak.

Jaksa Lee senang.


Paginya, Chi Gwang dan Young Koon sudah berdiri di depan Terminal Bandara Incheon 1.

Chi Gwang memberikan Young Koon permen karet, tapi Young Koon menolak.

Young Koon lalu menatap muak ke mobil.

Young Koon : Yakin kita butuh bantuan dari bedebah itu?

Ternyata yang ditatap Young Koon adalah Hae Ryong yang lagi tidur di mobil. Sepertinya  mereka sudah dari dalam berada di bandara, karena Hae Ryong terlihat lelah, bahkan  sampe ketiduran di mobil.

Chi Gwang : Jika butuh bantuan, harus dari yang tepat. Jika berusaha menggenggam  semuanya, kita bisa kehilangan semuanya.

Chi Gwang melihat beberapa pria keluar dari terminal.


Dua diantaranya berseragam polisi. Dan dua pria lagi mengapit seorang pria yang  tangannya diikat dan wajahnya ditutupi masker. Seorang pria yang mengapit pria yang tangannya diikat itu tampak memegang tas brankas. Sepertinya, kedua pria itu juga polisi  dan pria yang mereka jaga adalah anak buah Kim.

Melihat beberapa pria itu, Chi Gwang langsung mengetuk pintu dan menyuruh Hae Ryong turun.

Hae Ryong turun, mereka sampai?

Chi Gwang menyuruh Hae Ryong melihat sendiri. Hae Ryong pun langsung menghampiri pria itu tanpa banyak bicara lagi.


"Dae Won!" panggil Hae Ryong. Pria polisi yang satunya langsung berlari menghampiri Hae Ryong.

"Ada perlu apa?" tanya Dae Won.

"Kejaksaan menyuruhmu membawa sesuatu?" tanya Hae Ryong.

"Benar. Itu milik pedagang organ dan kami diminta mengambilnya. Katanya orang dari Kejaksaan yang akan datang." jawab Dae Won.

"Ini kasus pembunuhan." jawab Hae Ryong, lalu menunjukkan Young Koon dan Chi Gwang pada Dae Won.

"Merekalah yang menanganinya?" ucap Hae Ryong.

"Tapi jaksa mau mengambil alih." jawab Dae Won.

"Seharusnya polisi yang menanganinya, bukan?" ucap Hae Ryong.

Dae Won setuju.

Chi Gwang langsung sok akrab sama Young Koon. Ia merangkul Young Koon dan melambaikan tangannya pada Dae Won.


Dari mobilnya, Jaksa Lee kesal melihat itu. Dan ia pun bergegas pergi.


Sekarang, Hae Ryong, Chi Gwang dan Young Koon sudah berada di mobil bersama barang bukti.

Hae Ryong : Setelah kita saling percaya, prosesnya jauh lebih mudah.

Young Koon menatap sebal Hae Ryong.

Hae Ryong : Kenapa ekspresimu, Young Koon-ah? Siapa lagi yang mampu mendapatkannya?

Young Koon : Ya, kerja sama tim kita yang terbaik.

Hae Ryong : Tidak perlu berterima kasih. Aku membantu karena muak dengan Lee Dong Yoon.


Hae Ryong lantas melihat tas brankas itu dan tanya apa isinya. Ia mau membukanya tapi Chi Gwang langsung merebut tas itu.

Chi Gwang : Young Koon-ah, Pak Jang ingin turun.

Young Koon : Baik.

Young Koon pun langsung menghentikan mobilnya.

Sebelum turun, Hae Ryong minta Chi Gwang menepati janji padanya.

Chi Gwang mengangguk. Setelah Hae Ryong turun, Young Koon langsung melajukan mobilnya.


Young Koon tanya, Chi Gwang janjiin apa ke Hae Ryong.

Chi Gwang : Memberinya sesuatu.


Sampai di kantor, Chi Gwang pun membuka tas itu.

Isinya pisau dan kain berdarah.

Young Koon : Pendarahannya pasti hebat.


Jaksa Lee langsung ke RS. Di lobby, dia bertemu seketaris CEO Shin.

Jaksa Lee : Kita akan bertindak.

Seketaris CEO Shin : Kau sudah memeriksa barangnya? Banyak kabar soal Kim, tapi kita belum bertemu dengannya.

Jaksa Lee : Barangnya ada pada Tim Investigasi Korupsi.

Seketaris CEO Shin : Apa maksudmu?

Jaksa Lee : Jangan cemas. Akan efisien jika mereka yang mengidentifikasi dan menyerahkannya kepada kita setelah siap. Alih-alih menyudutkanku, mereka justru akan memperkayaku.

Jaksa Lee mempercepat langkahnya. Seketaris CEO Shin bingung sendiri menatap Jaksa Lee.


Tae Joo sedang memperhatikan pohon investigasi mereka.

Sementara Chi Gwang dan Young Koon sedang menatap sesuatu di layar komputer.

Tak lama, Soo Yeon datang, membawa selembar kertas.

Soo Yeon : Aku dapat informasi. Korbannya pria berusia 20-an tahun dan dadanya ditikam tiga bulan lalu. Kemungkinan besar dia tewas di tempat.

Soo Yeon memberikan kertas berisikan data korban pada Chi Gwang.

Chi Gwang : Berapa lama proses identifikasinya?

Soo Yeon : Mereka bilang butuh minimal sebulan jika tidak ada DNA yang cocok.


Semua terdiam, tapi Young Koon tiba2 nanya, di negara mana anak CEO Shin tinggal.

Soo Yeon dan Young Koon langsung memeriksa catatan keimigrasian anak CEO Shin.

Soo Yeon : Dia tinggal di Filipina. Catatan kriminalnya banyak. Penyerangan, mengemudi saat mabuk, dan penggunaan narkoba. Dia memutuskan menetap saat berwisata dan hidup dengan uang yang ayahnya kirimkan.

Young Koon : Apa Shin Oh Sung punya keluarga lain?

Soo Yeon : Tidak. Kedua orang tuanya sudah wafat dan dia duda cerai. Putranya keluarganya satu-satunya.


Young Koon mendekati pohon investigasi. Ia menunjuk foto CEO Shin, lalu menatap Tae Joo.

Young Koon : Jika Shin Oh Sung mati, bagaimana harta warisannya?

Tae Joo : Putranya mewarisinya karena dia keluarganya satu-satunya.

Young Koon : Jika putranya juga mati?


Soo Yeon berdiri dari duduknya.

Soo Yeon : Jadi, kain yang akan kita identifikasi milik putra Shin Oh Sung dan jika kita menyatakan putranya tewas, warisannya akan jatuh kepada istrinya, Lee Hyo Jung? Benar?

Young Koon memberikan jempolnya pada Soo Yeon. Chi Gwang berdiri dan berjalan ke pohon investigasi.


Chi Gwang : Bukan begitu aturannya. Istri siri tidak memiliki hak waris. Transplantasi ginjal tidak bisa menjadi pertimbangan.

Young Koon menatap Tae Joo. Tae Joo mengangguk, membenarkan pernyataan Chi Gwang.

Young Koon : Lalu bagaimana jika Shin Oh Sung mati?

Tae Joo : Diumumkan ke publik selama tiga bulan. Jika tetap tidak ada pewaris sah yang muncul, hartanya akan masuk ke kas negara.

Semua diam.


Tae Joo : Tapi meski begitu...

Chi Gwang : Apa?

Tae Joo : Mari kita cari putra Shin Oh Sung dahulu.

Tae Joo meraih ponselnya dan menghubungi si 'Pecinta Duit'.


Jaksa Lee menjenguk CEO Shin. CEO Shin memberikan kabar baik, kalau putranya akan pulang.

Sontak, Jaksa Lee kaget dan langsung resah.

Seketaris CEO Shin juga resah.

Jaksa Lee : Apa dia menyampaikan hal lain?


Tak lama, petugas medis datang dan mau membawa CEO Shin ke ruang operasi. Mereka juga menyuruh Hyo Jung menunggu sebentar.

Jaksa Lee dan seketaris CEO Shin bergegas keluar.

Hyo Jung langsung turun dari tempat tidur dan menghampiri Jaksa Lee.

Hyo Jung : Apa yang terjadi? Katamu dia sudah mati.

Jaksa Lee : Lee Hyo Jung-ssi, fokus saja pada operasimu.

Mereka berdua beranjak keluar.


Seketaris CEO Shin dan Jaksa Lee bicara di tangga darurat.

Seketaris CEO Shin : Kau  yakin Shin Yi Sup sudah tewas. Itu sebabnya aku menurutimu. Apa tindakanmu sekarang?

Jaksa Lee : Kau yakin dia akan pulang ke Korea?

Seketaris CEO Shin : Namanya ada di daftar penumpang. Operasi tidak dapat dibatalkan setelah dimulai. Bagaimana? Kita hentikan?

Jaksa Lee : Aku sudah bertaruh Shin Oh Sung mati. Jika aku mundur, aku bisa bangkrut. Berlaku juga bagimu.

Seketaris CEO Shin : Kita tetap bangkrut jika Shin Yi Sup muncul. Dan uang bukan masalah utama lagi.

Jaksa Lee : Pergilah ke bandara. Pastikan dia sungguh datang dan ikuti dia. Cari tahu penginapannya dan kabari aku.

Seketaris CEO Shin beranjak pergi. Dia beranjak ke atas.

Soo Yeon diam2 menguping pembicaraan mereka dibawah.


Jaksa Lee menemui Young Ki.

Young Ki : Sudah selesai?

Jaksa Lee : Bukan begitu, Pak, tapi... Putra Shin Oh Sung baru saja mendarat di Korea.

Young Ki : Katamu dia sudah mati.

Jaksa Lee : Ya, Pak. Kabar yang kudengar juga begitu.

Young Ki : Akhiri. Jika ada satu yang luput, lainnya juga akan gagal.

Jaksa Lee : Sunbaenim, tolong beri aku waktu...

Young Ki : Jangan lupa bahwa ini keputusanmu. Katamu setelah kita memperoleh hartanya, kita bisa tahu jalur pencucian uang, orang yang terlibat, dan lain sebagainya.

Jaksa Lee : Itu masih bisa. Selama dia mati...

Young Ki : Tidak. Tidak bisa lagi. Pergilah.

Bersambung ke part 4....

Watcher Ep 4 Part 2

Sebelumnya...


Sampai malamnya, si Jaksa Lee yang menyebalkan itu masih juga betah di Kepolisian Seyang.

Dia duduk di ruang investigasi, bicara dengan Chi Gwang. Hanya ada mereka berdua disana.

Jaksa Lee : Ada informasi bahwa Kim diwadahi oleh sindikat internasional. Kami juga bersiap-siap menciduk mereka. Tapi itu digagalkan olehmu.

Tak lama kemudian, Jin Woo masuk. Jaksa Lee pun langsung memperkenalkan dirinya.

"Abaikan aku dan selesaikan urusanmu." jawab Jin Woo, lalu melirik Chi Gwang.


Jin Woo lalu mengingatkan Chi Gwang akan janji minum2 mereka.

Chi Gwang mengernyit heran.

"Ya, ini akan segera kuselesaikan." jawab Chi Gwang sambil menatap heran Jin Woo.

Jin Woo duduk di sofa dan membaca koran sembari menunggu si menyebalkan itu pergi.


Jaksa Lee kemudian tanya, apakah Young Koon baik2 saja.

"Ya, dia baik-baik saja." jawab Chi Gwang.

"Astaga. Syukurlah. Biar kami bereskan sisanya. Serahkan bukti yang kalian miliki dan mundurlah dari kasus ini." ucap Jaksa Lee.

"Katakan kita masih mengusut kasus ini dan kasusnya belum ditutup. Kami mengusut kasus itu..."


Jaksa Lee memotong kata2 Jin Woo.

Jaksa Lee : Kalian akan menginvestigasi tanpa perintah jaksa?

Jin Woo : Katakan hak investigasi sudah berubah.


Chi Gwang angkat bicara.

Chi Gwang : Menurut Perjanjian tentang Hak Investigasi, kejaksaan tidak memerintahkan investigasi lagi. Dan polisi berhak menyelesaikan investigasi awal.

Jaksa Lee : Diskusinya masih berjalan. Sebelum perjanjian disepakati, itu belum final. Meskipun Hak Investigasi disepakati demikian kejaksaan didahulukan jika kasusnya diinvestigasi lagi.

Chi Gwang : Walaupun jaksa yang menjabat dirumorkan terlibat dalam kasusnya?

Si kampret mulai sebal gaes...

*Gk apa2 ya, sy sedikit pake umpatan, krna emang gedek luar biasa ama si Jaksa Lee ini...

Jaksa Lee : Polisi menyebabkan terlalu banyak masalah. Kalian melarikan wanita yang akan dioperasi. Dan bukan hanya gagal menangkap pedagang organ, dia juga terbunuh dalam pengejaran. Tenaga kerja kalian paling banyak dalam pamong praja, tapi kalian paling payah dalam melindungi HAM.


Jin Woo : Jaksa Lee, rumornya, Shin Oh Sung menyuapmu. Bagaimana tanggapanmu?

Jaksa Lee : Shin Oh Sung membantu investigasiku. Kim mengancam Shin Oh Sung. Kim berusaha memerasnya dengan memanfaatkan transplantasi ginjalnya.

Jin Woo : Kau berharap aku memercayainya?

Jaksa Lee : Shin Oh Sung dan Lee Hyo Jung akan membuktikan aku benar.

Jin Woo pun diam dan kembali membaca koran.

Jaksa Lee yang kesal pun berkata, kalau Jin Woo membaca koran yang dicetak sebulan lalu.

Jin Woo pun langsung melipat korannya dan mengingatkan Chi Gwang lagi soal janji minum mereka.

Chi Gwang berjalan ke dispenser.

Jaksa Lee tanya rencana Chi Gwang.


Chi Gwang pun batal mengambil minum dan berjalan mendekati Jaksa Lee.

Chi Gwang : Berapa lama dia bisa bertahan? Kondisi ginjalnya makin buruk dan jumlah cuci darah hariannya akan meningkat. Dia juga sakit diabetes, bukan? Maka penglihatannya juga pasti bermasalah.

Jaksa Lee terhenyak Chi Gwang tahu sejauh itu, tapi ia pura2 bego.

Jaksa Lee : Apa yang ingin kau sampaikan?

Chi Gwang : Maksudku, apa Shin Oh Sung bisa menjalani transplantasinya? Siapa dua donor ginjalnya sebelum ini? Benarkah Lee Hyo Jung istri sirinya Setelah kecurigaan ini diinvestigasi, dia tidak bisa dioperasi untuk sementara.

Jaksa Lee : Kau mengancamku?

Chi Gwang : Tidak. Polisi akan menggelar investigasi menyeluruh. Jika operasinya ditunda, akankah Shin Oh Sung memihakmu?

Raut wajah Jaksa Lee mulai menunjukkan kepanikan.


Tae Joo masuk ke ruang otopsi. Disana, sudah ada Soo Yeon dan dokter otopsi.

Dokter menjelaskan, Kim ditarik dari belakang oleh seseorang setelah membuat lingkaran dengan tali sling.

"Dia bertahan kurang dari 30 detik karena aliran darahnya terputus. Luka lainnya dibuat setelah kematiannya." ucap dokter.

"Setelah kematiannya?" tanya Soo Yeon.

Setelah mendengar itu, Tae Joo beranjak pergi.

Soo Yeon pun tanya, Tae Joo ma kemana.

Tae Joo : Tidak ada lagi yang bisa diselidiki.


Saat hendak pergi, Young Koon menerobos masuk dan langsung menanyakan barang2 Kim pada dokter.

"Di situ." jawab dokter sambil menunjuk ke arah meja tempat ia meletakkan barang2 Kim.

Young Koon : Terima kasih.

Lalu Young Koon memakai sarung tangannya dan bergegas memeriksa barang2 Kim.

Soo Yeon sewot.

Soo Yeon : Kim Young Koon, seharusnya kau istirahat di rumah! Nanti kamu bisa gegar otak!

Young Koon : Saking marahnya, aku tidak bisa tidur.


Setengah berbisik, dokter tanya pada Soo Yeon, apa Young Koon baik2 saja.

Soo Yeon : Dia sangat pemarah. Akan kupastikan dia tidak bertindak bodoh.

Dokter beranjak pergi. Tapi Young Koon tanya lagi, apa hanya itu barang2nya.

"Setahuku." jawab dokter.

Dokter beranjak pergi. Tae Joo diam melihatnya.


Soo Yeon tanya, apa yang Young Koon cari.

Young Koon : Ponsel. Kim diserang saat sedang menelepon. Aku perlu tahu dia menelepon siapa.

Soo Yeon : Jika itu penting, pembunuhnya pasti mengambilnya.

Young Koon langsung menatap Soo Yeon dan terdiam.


Tae Joo hendak pergi. Tapi Young Koon mengatakan, pembunuh Kim seorang polisi. Ia mengatakannya sambil menatap Tae Joo.

Tae Joo langsung berbalik. Ia terdiam menatap Young Koon.

Young Koon : Pistolnya seperti milik kami. Kita harus menangkapnya.


Young Koon ingat saat si pembunuh menodongkan pistol padanya.


Soo Yeon : Mungkin kau keliru. Jika pelaku sempat memotong jarinya, mungkin ada cekcok antara sindikat perdagangan organ.

Tae Joo terhenyak mendengar kata2 Soo Yeon soal jari Kim yang dipotong.


Tae Joo lantas mendekat dan melihat jari Kim. Ya, memang benar! Ibu jari Kim dipotong.

Tae Joo syok.


Chi Gwang di ruangan Jin Woo. Jin Woo sedang bicara dengan seseorang di telepon.

Jin Woo : Baik, aku mengerti.

Jin Woo lantas memutus panggilannya dan duduk di depan Chi Gwang.

Jin Woo : Akhirnya ada kesepakatan. Mereka mengambil alih kasusnya. Tapi kita akan diakui membantu investigasi kasus Kim.

Chi Gwang kecewa, bukankah itu terlalu remeh?

Jin Woo : Anak buah Kim berada di Filipina. Mereka akan ditangkap dan digolongkan sebagai sindikat internasional. Pembunuhan Kim adalah upaya mereka untuk membungkamnya.

Chi Gwang : Apakah itu cukup bagi Komisaris?


Jin Woo : Dia komisaris wanita termuda dengan 300.000 pengikut di media sosialnya. Bukan hanya kapabilitasnya yang penting. Pengemasannya juga. Dia akan senang berandil dalam memecahkan kejahatan internasional.

Jin Woo lalu mengajak Chi Gwang menutup kasus itu.

Chi Gwang : Bolehkah aku mengusut kasus lain?

Jin Woo : Tapi...

Chi Gwang : Aku tahu. Jangan mengulas kasus lama.


Jin Woo bangkit dari duduknya dan mengambil jasnya.

Sementara Chi Gwang main keluar gitu aja.

Jin Woo berbalik dan mengajak Chi Gwang minum, tapi dia langsung dia saat tahu Chi Gwang sudah pergi.


Chi Gwang kembali ke ruangannya dan terkejut melihat ketiga rekannya masih ada di sana.

Chi Gwang tanya, kenapa mereka masih di sana.

Soo Yeon : Ini kasus pertama kita. Harus kita selidiki lebih dalam. Sayang sekali jika menyerah sekarang.

Chi Gwang menatap Tae Joo. Tae Joo mengangkat alis dan bahunya.


Chi Gwang : Kim sudah mati dan kita kehilangan Lee Hyo Jung. Kasusnya beres, bukan? Apa ada petunjuk lain?

Soo Yeon : Ini pembunuhan yang didalangi jaksa yang menjabat.

Chi Gwang tertawa, tidak ada buktinya. Semua orang akan senang dengan kematian pedagang organ. Mengambil hati masyarakat juga sulit.

Young Koon : Apa kita akan menyerah?

Chi Gwang : Jika kita mengusut lebih dalam, mereka akan bersaksi Lee Hyo Jung dipaksa mengikuti investigasi.

Young Koon : Kim dibunuh oleh polisi! Pelakunya harus ditangkap. Bukankah itu alasan tim kita dibentuk?

Tae Joo yang sedari tadi diam, kini angkat bicara.

Tae Joo : Lee Hyo Jung berkali-kali menyebut ini kesempatan baginya. Dia menolak saat kubantu menawar harga tinggi dengan Shin Oh Sung. Kurasa mereka mengincar sesuatu yang lebih besar. Kau pun sadar ada yang janggal di kasus ini.

Tae Joo menatap Chi Gwang. Chi Gwang mendekati Tae Joo.


Chi Gwang : Pengacara Han, kita tidak punya sebab atau alasan untuk menginvestigasi.

Young Koon : Apa maksudmu? Kim dibunuh saat sedang menelepon. Jika tahu siapa yang dia hubungi...

Chi Gwang : Ponselnya diambil pembunuhnya. Mustahil menemukannya.

Mereka semua terdiam.


Tapi tak lama kemudian, Tae Joo bilang, mereka bisa menemukannya.

Sontak, semua langsung menatap ke arah Tae Joo.

Tae Joo menunjukkan ponsel sekali pakai Kim.

Tae Joo : Kim menelepon kemari. Jika kita melacak nomor ini, kita akan tahu siapa yang dia hubungi.

Tae Joo berdiri dan memberikan ponsel itu pada Chi Gwang.

Chi Gwang memeriksa daftar panggilan Kim tapi semua nomornya dirahasiakan.

Chi Gwang : Jika situasi memburuk, risikonya bukan cuma dibubarkan. Jika bersedia, ayo kita lakukan.

Young Koon dan Soo Yeon senang investigasi mereka berlanjut.


Oke gaes, petualangan dimulai... Soo Yeon tiba di RS. Dia berjalan menuju kamar CEO Shin sambil pura2 bicara di telepon.

Soo Yeon : Kau di kamar berapa?

Soo Yeon lalu melihat nomor kamar CEO Shin dan kembali bicara di telepon.

Soo Yeon : 300... 312?

Pengawal CEO Shin membukakan pintu. Soo Yeon melihat Hyo Jung yang lagi mainin ponsel.

Soo Yeon : Gedung B? Berarti aku salah gedung. Aku segera ke sana.

Pengawal CEO Shin kembali menutup pintu. Soo Yeon langsung pergi.

*Cerdas nii Soo Yeon meskipun kadang2 oon ye, dan sukanya pake senjata kejut timbang senjata api...


Setelahnya, Soo Yeon rapat bersama timnya.

Mereka mulai membuat pohon investigasi 'Struktur Sindikat Perdagangan Organ'.

Soo Yeon : Lee Hyo Jung masih di dalam kamar. Operasinya akan dijalankan lusa. Lee Dong Yoon berbicara dengan sekretaris Shin selama 10 menit. Percakapan mereka tidak terdengar. Tapi mereka dijaga ketat.


Flashback, saat Soo Yeon mengawasi Jaksa Lee yang berbicara dengan seketaris CEO Shin.


Tae Joo penasaran, kenapa mereka tidak bicara di kamar.

Young Koon menduga, itu percakapan yang tidak boleh didengar CEO Shin.


Seseorang mengetuk pintu ruangan mereka. Chi Gwang langsung membuka pintu. Rekannya memberikan sebuah berkas. Chi Gwang berterimakasih dan langsung membacanya.

Chi Gwang : Kim terakhir menelepon ke Filipina.

Soo Yeon : Apa dia mau melarikan diri ke sana?

Chi Gwang pun ingat kata2 Jin Woo tadi tentang anak buah Kim yang berada di Filipina.

Jin Woo : Mereka akan ditangkap dan digolongkan sebagai sindikat internasional.


Chi Gwang memutuskan menghubungi nomor itu.

Young Koon kaget, apa? Hyung!

Chi Gwang menghubunginya. Young Koon sebal.

Panggilannya dijawab. Terdengar suara pria, siapa ini?

Mereka kaget.

Chi Gwang tanya, siapa ini?

"Ini polisi. Dengan siapa aku berbicara?" tanya suara di seberang sana, membuat mereka semakin kaget lagi.

Bersambung ke part 3...