Watcher Ep 4 Part 3

Sebelumnya...


Jaksa Lee menemui atasannya, Young Ki.

Jaksa Lee : Setelah operasi dimulai, butuh tiga atau empat bulan untuk menuntaskannya.

Young Ki : Usaha yang bagus. Konon, setiap lembah pun ada puncaknya. Ini saatnya kau  mencapai puncak.

Jaksa Lee senang.


Paginya, Chi Gwang dan Young Koon sudah berdiri di depan Terminal Bandara Incheon 1.

Chi Gwang memberikan Young Koon permen karet, tapi Young Koon menolak.

Young Koon lalu menatap muak ke mobil.

Young Koon : Yakin kita butuh bantuan dari bedebah itu?

Ternyata yang ditatap Young Koon adalah Hae Ryong yang lagi tidur di mobil. Sepertinya  mereka sudah dari dalam berada di bandara, karena Hae Ryong terlihat lelah, bahkan  sampe ketiduran di mobil.

Chi Gwang : Jika butuh bantuan, harus dari yang tepat. Jika berusaha menggenggam  semuanya, kita bisa kehilangan semuanya.

Chi Gwang melihat beberapa pria keluar dari terminal.


Dua diantaranya berseragam polisi. Dan dua pria lagi mengapit seorang pria yang  tangannya diikat dan wajahnya ditutupi masker. Seorang pria yang mengapit pria yang tangannya diikat itu tampak memegang tas brankas. Sepertinya, kedua pria itu juga polisi  dan pria yang mereka jaga adalah anak buah Kim.

Melihat beberapa pria itu, Chi Gwang langsung mengetuk pintu dan menyuruh Hae Ryong turun.

Hae Ryong turun, mereka sampai?

Chi Gwang menyuruh Hae Ryong melihat sendiri. Hae Ryong pun langsung menghampiri pria itu tanpa banyak bicara lagi.


"Dae Won!" panggil Hae Ryong. Pria polisi yang satunya langsung berlari menghampiri Hae Ryong.

"Ada perlu apa?" tanya Dae Won.

"Kejaksaan menyuruhmu membawa sesuatu?" tanya Hae Ryong.

"Benar. Itu milik pedagang organ dan kami diminta mengambilnya. Katanya orang dari Kejaksaan yang akan datang." jawab Dae Won.

"Ini kasus pembunuhan." jawab Hae Ryong, lalu menunjukkan Young Koon dan Chi Gwang pada Dae Won.

"Merekalah yang menanganinya?" ucap Hae Ryong.

"Tapi jaksa mau mengambil alih." jawab Dae Won.

"Seharusnya polisi yang menanganinya, bukan?" ucap Hae Ryong.

Dae Won setuju.

Chi Gwang langsung sok akrab sama Young Koon. Ia merangkul Young Koon dan melambaikan tangannya pada Dae Won.


Dari mobilnya, Jaksa Lee kesal melihat itu. Dan ia pun bergegas pergi.


Sekarang, Hae Ryong, Chi Gwang dan Young Koon sudah berada di mobil bersama barang bukti.

Hae Ryong : Setelah kita saling percaya, prosesnya jauh lebih mudah.

Young Koon menatap sebal Hae Ryong.

Hae Ryong : Kenapa ekspresimu, Young Koon-ah? Siapa lagi yang mampu mendapatkannya?

Young Koon : Ya, kerja sama tim kita yang terbaik.

Hae Ryong : Tidak perlu berterima kasih. Aku membantu karena muak dengan Lee Dong Yoon.


Hae Ryong lantas melihat tas brankas itu dan tanya apa isinya. Ia mau membukanya tapi Chi Gwang langsung merebut tas itu.

Chi Gwang : Young Koon-ah, Pak Jang ingin turun.

Young Koon : Baik.

Young Koon pun langsung menghentikan mobilnya.

Sebelum turun, Hae Ryong minta Chi Gwang menepati janji padanya.

Chi Gwang mengangguk. Setelah Hae Ryong turun, Young Koon langsung melajukan mobilnya.


Young Koon tanya, Chi Gwang janjiin apa ke Hae Ryong.

Chi Gwang : Memberinya sesuatu.


Sampai di kantor, Chi Gwang pun membuka tas itu.

Isinya pisau dan kain berdarah.

Young Koon : Pendarahannya pasti hebat.


Jaksa Lee langsung ke RS. Di lobby, dia bertemu seketaris CEO Shin.

Jaksa Lee : Kita akan bertindak.

Seketaris CEO Shin : Kau sudah memeriksa barangnya? Banyak kabar soal Kim, tapi kita belum bertemu dengannya.

Jaksa Lee : Barangnya ada pada Tim Investigasi Korupsi.

Seketaris CEO Shin : Apa maksudmu?

Jaksa Lee : Jangan cemas. Akan efisien jika mereka yang mengidentifikasi dan menyerahkannya kepada kita setelah siap. Alih-alih menyudutkanku, mereka justru akan memperkayaku.

Jaksa Lee mempercepat langkahnya. Seketaris CEO Shin bingung sendiri menatap Jaksa Lee.


Tae Joo sedang memperhatikan pohon investigasi mereka.

Sementara Chi Gwang dan Young Koon sedang menatap sesuatu di layar komputer.

Tak lama, Soo Yeon datang, membawa selembar kertas.

Soo Yeon : Aku dapat informasi. Korbannya pria berusia 20-an tahun dan dadanya ditikam tiga bulan lalu. Kemungkinan besar dia tewas di tempat.

Soo Yeon memberikan kertas berisikan data korban pada Chi Gwang.

Chi Gwang : Berapa lama proses identifikasinya?

Soo Yeon : Mereka bilang butuh minimal sebulan jika tidak ada DNA yang cocok.


Semua terdiam, tapi Young Koon tiba2 nanya, di negara mana anak CEO Shin tinggal.

Soo Yeon dan Young Koon langsung memeriksa catatan keimigrasian anak CEO Shin.

Soo Yeon : Dia tinggal di Filipina. Catatan kriminalnya banyak. Penyerangan, mengemudi saat mabuk, dan penggunaan narkoba. Dia memutuskan menetap saat berwisata dan hidup dengan uang yang ayahnya kirimkan.

Young Koon : Apa Shin Oh Sung punya keluarga lain?

Soo Yeon : Tidak. Kedua orang tuanya sudah wafat dan dia duda cerai. Putranya keluarganya satu-satunya.


Young Koon mendekati pohon investigasi. Ia menunjuk foto CEO Shin, lalu menatap Tae Joo.

Young Koon : Jika Shin Oh Sung mati, bagaimana harta warisannya?

Tae Joo : Putranya mewarisinya karena dia keluarganya satu-satunya.

Young Koon : Jika putranya juga mati?


Soo Yeon berdiri dari duduknya.

Soo Yeon : Jadi, kain yang akan kita identifikasi milik putra Shin Oh Sung dan jika kita menyatakan putranya tewas, warisannya akan jatuh kepada istrinya, Lee Hyo Jung? Benar?

Young Koon memberikan jempolnya pada Soo Yeon. Chi Gwang berdiri dan berjalan ke pohon investigasi.


Chi Gwang : Bukan begitu aturannya. Istri siri tidak memiliki hak waris. Transplantasi ginjal tidak bisa menjadi pertimbangan.

Young Koon menatap Tae Joo. Tae Joo mengangguk, membenarkan pernyataan Chi Gwang.

Young Koon : Lalu bagaimana jika Shin Oh Sung mati?

Tae Joo : Diumumkan ke publik selama tiga bulan. Jika tetap tidak ada pewaris sah yang muncul, hartanya akan masuk ke kas negara.

Semua diam.


Tae Joo : Tapi meski begitu...

Chi Gwang : Apa?

Tae Joo : Mari kita cari putra Shin Oh Sung dahulu.

Tae Joo meraih ponselnya dan menghubungi si 'Pecinta Duit'.


Jaksa Lee menjenguk CEO Shin. CEO Shin memberikan kabar baik, kalau putranya akan pulang.

Sontak, Jaksa Lee kaget dan langsung resah.

Seketaris CEO Shin juga resah.

Jaksa Lee : Apa dia menyampaikan hal lain?


Tak lama, petugas medis datang dan mau membawa CEO Shin ke ruang operasi. Mereka juga menyuruh Hyo Jung menunggu sebentar.

Jaksa Lee dan seketaris CEO Shin bergegas keluar.

Hyo Jung langsung turun dari tempat tidur dan menghampiri Jaksa Lee.

Hyo Jung : Apa yang terjadi? Katamu dia sudah mati.

Jaksa Lee : Lee Hyo Jung-ssi, fokus saja pada operasimu.

Mereka berdua beranjak keluar.


Seketaris CEO Shin dan Jaksa Lee bicara di tangga darurat.

Seketaris CEO Shin : Kau  yakin Shin Yi Sup sudah tewas. Itu sebabnya aku menurutimu. Apa tindakanmu sekarang?

Jaksa Lee : Kau yakin dia akan pulang ke Korea?

Seketaris CEO Shin : Namanya ada di daftar penumpang. Operasi tidak dapat dibatalkan setelah dimulai. Bagaimana? Kita hentikan?

Jaksa Lee : Aku sudah bertaruh Shin Oh Sung mati. Jika aku mundur, aku bisa bangkrut. Berlaku juga bagimu.

Seketaris CEO Shin : Kita tetap bangkrut jika Shin Yi Sup muncul. Dan uang bukan masalah utama lagi.

Jaksa Lee : Pergilah ke bandara. Pastikan dia sungguh datang dan ikuti dia. Cari tahu penginapannya dan kabari aku.

Seketaris CEO Shin beranjak pergi. Dia beranjak ke atas.

Soo Yeon diam2 menguping pembicaraan mereka dibawah.


Jaksa Lee menemui Young Ki.

Young Ki : Sudah selesai?

Jaksa Lee : Bukan begitu, Pak, tapi... Putra Shin Oh Sung baru saja mendarat di Korea.

Young Ki : Katamu dia sudah mati.

Jaksa Lee : Ya, Pak. Kabar yang kudengar juga begitu.

Young Ki : Akhiri. Jika ada satu yang luput, lainnya juga akan gagal.

Jaksa Lee : Sunbaenim, tolong beri aku waktu...

Young Ki : Jangan lupa bahwa ini keputusanmu. Katamu setelah kita memperoleh hartanya, kita bisa tahu jalur pencucian uang, orang yang terlibat, dan lain sebagainya.

Jaksa Lee : Itu masih bisa. Selama dia mati...

Young Ki : Tidak. Tidak bisa lagi. Pergilah.

Bersambung ke part 4....

0 Comments:

Post a Comment