Graceful Family Ep 4 Part 3

Sebelumnya...


 "Apa yang dia katakan? Apa dia mengatakan dia akan membantu?" tanya Yoon Do ke Seok Hee begitu mereka berjalan meninggalkan kediaman si rentenir.

Seok Hee tak menjawab. Sorot matanya menggambarkan bahwa suasana hatinya sedang kacau saat itu. Seok Hee kemudian pergi. Yoon Do menatap Seok Hee dengan sorot mata heran.


Seok Hee berlari di lapangan, tanpa alas kaki.

Yoon Do ikut berlari, mengikutinya.

Yoon Do kembali menatap Seok Hee dengan tatapan heran.

Yoon Do yang sudah tak kuat berlari, akhirnya berhenti berlari dan membiarkan Seok Hee berlari sendirian.


"Aku Mo Seok Hee. Aku Mo Seok Hee!" ucap Seok Hee dalam hati. Seok Hee terus berlari dan berlari, mengenang masa lalunya.

Flashback....


Seok Hee berlari di lapangan, sambil teriak, bahwa ia adalah Mo Seok Hee.

Nyonya Ahn menyusul Seok Hee dan ikut menemaninya berlari.

Nyonya Ahn : Sayang, bertahanlah.


Seok Hee akhirnya berhenti berlari. Nyonya Ahn tanya, apa yang membuat Seok Hee sangat kesal, hingga berlari seperti itu.

Seok Hee menunduk.

Seok Hee : Ayah terlalu sibuk untuk datang ke sekolah. Tapi, yang lain terus menggodaku. Mereka bilang aku tidak punya ayah.


Nyonya Ahn : Ditambah lagi, kau gagal dalam tesmu, jadi, itu pasti berat untukmu.

Nyonya Ahn kemudian menasihati Seok Hee.

Nyonya Ahn : Akan ada masa yang lebih sulit di masa depan. Setiap kali itu terjadi, berlarilah. Ketika kau melakukannya, kau akan  segera melupakan masa-masa sulit dan kau akan menjadi lebih bahagia.

Seok Hee : Apa ibu melakukan itu juga?

Nyonya Ahn : Tentu. Karena kau putriku, jadi, kau bisa berlari dan bertambah kuat.

Senyum Seok Hee pun seketika merekah.


Seok Hee : Aku mau berlari sedikit lagi.

Seok Hee pun kembali berlari, bersama ibunya.

Flashback end....


Seok Hee masih berlari. Ia ingat nasihat ibunya.

Nyonya Ahn : Tentu. Karena kau putriku, jadi, kau bisa berlari dan bertambah kuat.

Yoon Do datang menyusul Seok Hee.


Mereka akhirnya berhenti berlari dan duduk di pinggir lapangan. Seok Hee lalu cerita ke Yoon Do, kalau berlari adalah cara ia untuk meredakan stres.

Seok Hee : Aku selalu berlari saat sedih atau suasana hatiku sedang buruk. Ini metode yang diajarkan ibuku. Seperti aku. Setelah aku berlari seperti ini, aku merasa lebih

baik dan aku merasa lebih berenergi. Dulu, biasanya ibu selalu berlari bersamaku. Kupikir tidak ada teman yang lebih baik  daripada ini bagiku karena aku sendirian.

Yoon Do : Kenapa kau sendirian? Aku berlari di sebelahmu. Apa aku bukan manusia?

Seok Hee tertegun mendengarnya. Seok Hee lalu tiba2 saja canggung. Untuk mengusir kecanggungannya, ia pun  mengalihkan topic pembicaraannya dengan mengaku lapar.

Yoon Do : Ingin makan daging panggang?


Seok Hee mengangguk.

Yoon Do : Aku tahu tempat yang bagus.

Yoon Do beranjak duluan. Seok Hee terdiam menatapnya.


Kyung A sedang menambah riasan bedaknya di toilet. Tak lama, Joo Young datang dengan wajah stress.

Kyung A menatap Joo Young.

Kyung A : Ekspresi wajahmu menunjukkan segalanya.

Joo Young : Ini membuatku gila. Aku bahkan meretas emailnya dan tetap tidak mendapatkan apa pun.

Kyung A : Tenggat waktunya sebentar lagi. Apa kita semua akan mati malam ini?

Joo Young : Aku kagum padamu, kau masih bisa mengurus penampilanmu di saat-saat seperti ini.



Joo Young lalu menatap pakaian Kyung A.

Kyung A : Aku belum pernah melihat pakaian itu sebelumnya. Aku jatuh cinta dengan ini di runway Paris jadi, aku melepasnya dari modelnya. Ini langka dan sulit ditemukan di Korea.


Joo Young tersenyum geli mendengarnya. Karena urusannya di toilet sudah selesai, Joo Young mau pergi tapi tiba-tiba saja ia teringat sesuatu. Joo Young kemudian berbalik dan menatap pakaian Kyung A lagi. Kyung A salah paham, ia fikir Joo Young naksir bajunya.

Joo Young : Kurasa aku pernah melihat pakaian ini di suatu tempat.

Kyung A : Di mana?


Maka Joo Young pun langsung kembali ke mejanya. Kyung A mengikutinya.

"Aku menemukannya." ucap Joo Young.

Tenyata, pakaian yang dipakai Kyung A sama dengan pakaian yang dipakai istri Menteri Pertanahan saat mereka menghadiri suatu acara.

Kyung A melihatnya.

Kyung A : Kau benar. Itu produk yang sama.

Joo Young : Berapa harganya?

Kyung A : 30.000 dolar.

Kyung A lalu mengamati lagi penampilan istri pak menteri.


Kyung A : Tunggu. Bahkan tas dan sepatunya buatan desainer. Tidak mungkin. Periksa tagihan kartu kreditnya.

Joo Young : Baiklah.

Joo Young pun langsung memeriksa tagihan kartu kredit Kyung A.

Joo Young : Dia tidak membeli apa pun dari pusat perbelanjaan atau toko merek mewah. Jika begitu, aku pasti sudah menemukannya. Suap?

Kyung A : Secara etis, dia hampir sempurna. Tapi dia menerima barang bermerek sebagai penyuapan?

Joo Young : Lalu apa ini? Istri menteri tidak akan mengenakan pakaian murah, bukan?

Kyung A : Tunggu... Kau bisa meretas Kakaotalk, bukan?


Joo Young pun selesai meretas kakaotalk istri Pak Menteri.

"Nyonya, datanglah untuk minum kopi."
"Nyonya, kuenya dipanggang dengan baik."
"Nyonya, aroma bunga sepatunya harum."

Joo Young : Tidakkah itu terdengar agak aneh? Kedengarannya seperti kode.

Kyung A : Lacak nomornya.

Joo Young berhasil nomornya, tak hanya nomornya tapi juga alamatnya.


Sekarang, Kyung A sudah berada di depan apartemen si desainer itu.

"Dia seorang wanita lajang berusia 30-an. Dia tinggal di apartemen 1401 di gedung apartemen yang sama dengan menteri."

Kyung A langsung masuk.

Ia memencet bel.

"Siapa?" tanya suara di dalam sana.

"Nyonya Lee Min Jung memberitahuku tentangmu." jawab Kyung A.


Si desainer pun mengizinkan Kyung A masuk.

"Jika kau mendapat rekomendasi dari Nyonya Lee, aku bisa memercayaimu." ucap desainer itu.

"Terima kasih." jawab Kyung A.

"Kau sangat modis!" puji si desainer.

"Terima kasih." jawab Kyung A, lalu mulai memilih-milih baju.

"Oh, astaga! Aku sangat menginginkan ini!" ucap Kyung A, lalu mengambil sebuah blazer berwarna biru.

"Bolehkah aku mengambil beberapa foto?" tanya Kyung A.

"Tentu. Tapi kau tidak boleh  mengunggahnya daring, ya?" jawab si desainer.

"Tentu saja." ucap Kyung A.


"Aku yakin kau sudah mendengar dari Nyonya Lee. Kami tidak menjual barang imitasi. Sebagian dari produk ini adalah barang asli yang rusak." jawab si desainer.

"Tidak heran mereka terlihat sangat asli! Aku mengerti alasan Ny. Lee menjadi pelanggan." ucap Kyung A.

"Bukan hanya Ny. Lee, istri pejabat yang lain juga membeli dariku. Mereka mampu membeli sepatu atau tas desainer. Tapi pakaian terlalu mahal, jadi, banyak barang afkir yang populer." jawab si desainer.

"Kau benar." ucap Kyung A.

"Omong-omong, bagaimana kau mengenal Ny. Lee?" tanya si desainer.

Kyung A lantas memegang tasnya dan mengarahkannya pada si desainer.

"Aku baru saja dipindahkan sebagai sekretaris menteri." jawab Kyung A.

Di tas Kyung A, ternyata sudah dipasangi sebuah kamera kecil.

"Oh, astaga! Aku mengerti! Aku punya banyak barang bagus. Lihatlah ke sekelilingmu." ucap si desainer.


Kyung A kembali ke mobilnya dan langsung menghubungi Joo Young.

Kyung A : Hai, apa Direktur Han sudah kembali?

Joo Young : Belum. Bagaimana hasilnya?

Kyung A : Hubungi Direktur Han dan minta dia datang. Yang lainnya juga.


Sekarang, mereka semua sudah berkumpul di ruangan Je Kook. Kyung A memperdengarkan rekaman kata2 si desainer pada mereka semua.

"Ny. Lee pasti sudah bilang kepadamu, kami tidak menjual barang imitasi. Sebagian besar dari ini adalah produk asli yang rusak."

Je Kook tanya, apa maksudnya.

Kyung A : Di antara produk merek mewah yang dibuat di pabrik, label yang rusak dilepas dan dijual secara rahasia.

Je Kook : Apa ini ilegal?

Kyung A : Tentu saja. Barang bermerek jarang cacat dan harus dibakar jika demikian. Itu ilegal untuk dijual.  Mereka menyebutnya barang afkir, tapi mayoritas adalah imitasi yang rapi.


Pak Yoon : Itu melanggar Hukum Cukai 235, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, dan Hukum Merek Dagang.

Je Kook lalu menyuruh Pak Kwon memeriksa jadwal untuk audit parlemen. dan menghubungi Anggota Kongres Choi dari partai oposisi.

Je Kook juga menanyakan Yoon Do pada Pak Kwon.


Pak Kwon : Dia menghubungi Milk Witch Samcheong-dong.

Je Kook : Sebesar apa kemungkinannya?

Pak Kwon : 30 persen. Haruskah kita hentikan dia?

Je Kook : Tidak. Tidak perlu memperburuk keadaan. Wanita tua itu seharusnya tidak diremehkan. Kalau-kalau dia memutuskan untuk  memihak mereka, lebih aman bagi kita untuk mengambil alih  saham investor bernilai tinggi.

Je Kook lalu memuji kerja mereka semua.


Seok Hee makan dengan lahap dengan di restoran ayah Yoon Do. Yoon Do dan ayahnya pun heran melihat Seok Hee yang makan seperti orang kelaparan.


Seok Hee terus makan dan makan.

Pak Heo : Kau makan dengan sangat baik. Jadi, kau dilahirkan dalam keluarga yang sangat kaya, orang-orang seperti kami bahkan  tidak bisa membayangkan seperti apa, kan?

Seok Hee : Tolong bicaralah dengan nyaman. Aku tidak sebahagia yang kau pikirkan.

Pak Heo : Tidak, tidak. Kau sangat beruntung karena kau tidak perlu khawatir  tentang uang atau membayar sewa. Kurasa Yoon Do ku beruntung jika seseorang sepertimu menyukainya Dia putra kesayanganku. Aku sangat tersentuh bahwa kau mengaguminya.

Seok Hee : Tidak. Itu karena putramu sangat kompeten.


Yoon Do : Kupikir ayah mau bilang aku berkompeten.

Yoon Do lalu menyuruh Seok Hee makan lagi.

Seok Hee : Dagingnya sangat lezat!

Pak Heo : Kami terkenal karena daging babi kami!

Yoon Do : Tetapi kau makan terlalu banyak daging! Itu sebabnya kau memiliki temperamen yang buruk!

Mendengar itu, Seok Hee langsung memelototi Yoon Do.

Seok Hee : Jangan memfitnah nama baik orang  dengan informasi yang tidak berdasar.



Pak Heo : Hya, hya! Ada apa denganmu? Dia menikmati makanannya. Berhentilah membuatnya kehilangan nafsu makan.

Yoon Do : Tidak, aku yakin tentang ini. Pencinta daging memiliki temperamen buruk. Ada lebih dari satu yang aku tahu.


Lalu Eun Ji datang.

"Oh, ada satu lagi." ucap Yoon Do sambil melirik Eun Ji.

"Hei, Go Eun Ji, kau juga harus makan." ucap Yoon Do.

"Kau yang traktir?" tanya Eun Ji.

Eun Ji lalu melirik Seok Hee.

"Siapa dia?" tanya Eun Ji.

"Klienku." jawab Yoon Do.

Yoon Do lalu mengenalkan Eun Ji ke Seok Hee. Yoon Do bilang ke Seok Hee bahwa Eun Ji teman lamanya.

"Daging babinya gratis. Jadi, makanlah sepuasmu." suruh Pak Heo.

"Sepertinya kau melakukan pertempuran daging." jawab Eun Ji.


Yoon Do masuk ke dapur dan tak lama, ia keluar membawa piring berisi lalapan dan memberikannya ke Seok Hee.

Yoon Do : Makanlah ini juga. Seimbangkan nutrisinya.

Pak Heo : Oh, benar! Aku menanam ini dan tidak menggunakan pestisida.

Yoon Do : Ini berharga. Cobalah.

Seok Hee mencobanya.

Seok Hee : Ini lezat!


Eun Ji yang cemburu, mengambil piring sayuran itu.

Melihat itu, Yoon Do sewot.

Yoon Do : Hei, kau seharusnya berhenti makan!

Eun Ji : Kenapa? Sayuran ayahmu enak!

Yoon Do : Kau selalu makan milikku  tanpa meninggalkan apapun untukku.

Eun Ji : Itu karena kau selalu datang terlambat.

Yoon Do mengambil kembali piring lalapan itu, lalu meletakkannya ke dekat Seok Hee. Seok Hee mau mengambil piring lalapannya tapi Eun Ji langsung mengambil piringnya.

Mereka terus berdebat. Seok Hee speechless, sekaligus berusaha menahan tawa melihat mereka berdebat seperti anak kecil.


Sekarang, Seok Hee dan Yoon Do berjalan-jalan menyusuri sepanjang taman.

Seok Hee : Sepertinya ayahmu sangat bangga padamu.

Yoon Do : Itu karena aku sehebat itu.

Seok Hee tersenyum mendengarnya. Seok Hee kemudian bercerita, tentang kapan ia terakhir kali makan bersama keluarganya sambil tertawa.

Yoon Do : Saat ibumu masih ada?

Seok Hee : Saat itu menyenangkan.


Yoon Do : Kau masih belum bilang kepadaku.

Seok Hee : Tentang apa?

Yoon Do : Ibumu. Bagaimana beliau meninggal?

Seok Hee : Sudah kubilang kan, ibuku meninggal karena jantungnya berhenti.

Yoon Do : Kapan Direktur Han mulai bekerja di MC Grup?

Seok Hee : Dia sudah bekerja di sana sebelum aku pergi ke Amerika. Jadi, dia mungkin  sudah bekerja di sana selama 15 tahun?

Seok Hee terus berjalan. Yoon Do berhenti berjalan. Ia terkejut, 15 tahun?


Seok Hee menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Yoon Do. Ia tanya, kenapa?

Yoon Do : Bukan apa-apa.

Seok Hee : Pengacara Heo, bagaimana dengan ibumu? Apa beliau meninggal?

Seok Hee : Ibuku pergi jauh.

Mereka lantas kembali berjalan.


Je Kook beraksi. Ia pergi menemui Pak Kang yang sudah menunggunya di sebuah restoran.

Tangan Je Kook memegang sebuah amplop.

Pak Kang menyambutnya dengan ramah, selamat datang, Direktur Han!

Je Kook : Maaf aku terlambat.

Pak Kang : Silahkan duduk.

Je Kook : Terima kasih telah meluangkan waktu untukku di tengah-tengah audit.

Pak Kang : Aku lah yang merasa terhormat  setiap kau menghubungiku. Oh, iya. Terima kasih untuk tiket BTS nya terakhir kali. Putri bungsuku sangat gembira. Kenapa kau ingin bertemu denganku hari ini?

*BTS lagi,, terakhir disebutin di Great Show, bareng NCT..... Nge-hype banget ini BTS,, tapi sayangnya kuping gw gk nerima lagu2nya....

Je Kook : Ini tentang audit parlemen. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi agak terlalu sepi akhir-akhir ini.

Pak Kang : Astaga, tidak perlu membahas itu. Menteri Pertanahan tidak punya kekurangan apapun. Dia bersih. Sangat mencengangkan. Dia juga teliti dan sempurna.

Je Kook : Sulit sekali menjadi partai oposisi. Ini masa jabatan ketigamu, jadi, kau harus membuktikan dirimu.


Je Kook lalu memberikan amplop yang dibawanya. Isinya, tentang pelanggaran yang dilakukan Nyonya Lee. Sontak, Pak Kang kaget melihatnya.

Je Kook : Bagaimana? Menurutmu itu akan membantu?

Pak Kang kemudian tersenyum.

Pak Kang : Tentu saja. Tidak ada yang lebih baik daripada  TOP dalam mendapatkan informasi. Aku sangat senang bahwa aku berada di pihakmu, Direktur Han. Mari tetap seperti itu selamanya.


Sekarang, Je Kook sudah kembali mengendarai mobilnya. Ia senang masalahnya sudah terselesaikan.


Besoknya, Menteri Pertanahan langsung disidang oleh menteri audit. Tadinya ketika Pak Kang menunjukkan bukti itu dan bertanya, apa menteri pertanahan tahu harga outfit2 itu, menteri pertanahan mengaku tidak tahu.

Pak Kang : Pakaian dan sepatu yang dia kenakan adalah barang-barang merek mewah. Jumlahnya mencapai puluhan juta won. Apakah boleh seorang istri pejabat publik  memakai merek mewah seperti ini?

Menteri Pertanahan : Kurasa ada kesalahpahaman. Kami bahkan tidak mampu membeli  barang-barang merek mewah seperti itu. Dan sejauh yang aku tahu, kami bahkan tidak pernah membeli barang seperti itu juga.

Pak Kang : Benarkah? Lalu apa ini barang imitasi? Aku punya kesaksian mengejutkan untukmu.

Pak Kang lalu memutar rekaman kata2 si desainer.

Desainer : Bukan hanya Ny. Lee Min Jung, istri pejabat tinggi yang lain juga membeli dariku. Mereka mungkin mampu membeli sepatu atau tas desainer. Tapi pakaian terlalu mahal, jadi, ada beberapa barang-barang afkir yang populer.</i> Ny. Lee Min Jung adalah istri anda, bukan?


Menteri Pertanahan : Ya, benar.

Pak Kang : Istri seorang menteri secara ilegal membeli tiruan! Ini merupakan pelanggaran Hukum Hak Kekayaan Intelektual dan Hukum Merek Dagang! Bagaimana anda bisa melayani publik setelah melakukan kejahatan semacam itu? Menteri Pertanahan! Anda harus mundur! Bertanggung jawablah dan mengundurkan diri!

Menteri Pertanahan terkejut.


Tim TOP juga sedang menonton berita itu. Yoon Do kaget.

Kyung A : Dia tidak akan terpilih kembali. Seharusnya dia tidak begitu arogan. Kenapa dia memprovokasi Direktur Han? Sepertinya dia hanya akan bertahan seminggu.


Joo Young memeriksa internet.

Joo Young : Lima kata kunci pencarian paling populer terkait dengan menteri dan penyelidikan khusus. Dia tidak akan bertahan seminggu.


Yoon Do : Bukankah terlalu licik untuk menghentikan seorang menteri yang melayani publik  dari terpilih kembali dengan menggunakan  pers untuk mempengaruhi opini publik?


Yoon Do yang kesal, beranjak pergi tapi di depan pintu dia bertemu Je Kook. Je Kook meminta Yoon Do ikut dengannya.


Je Kook dan Yoon Do bicara di atap gedung.

Yoon Do : Apa yang TOP lakukan adalah ilegal.

Je Kook : Perbedaan antara legal dan ilegal? Ini sama sulitnya dengan membedakan  perbedaan antara pengusaha dan penipu.

Yoon Do : Tidak, perbedaan antara  pengusaha dan penipu itu jelas. Penipuan adalah kejahatan.

Je Kook tertawa.

Je Kook : Pengacara Heo, kau seharusnya tidak cepat menjadi dewasa. Kau terlalu muda untuk itu. Di usiamu, kau harus mengikuti keinginanmu. Itu jauh lebih indah.

Yoon Do : Keinginan tidak harus diiringi dengan hal ilegal.

Je Kook : Aku tahu itu. Kau seorang idealis.


Yoon Do : Boleh aku menanyakan sesuatu? Anda berasal dari keluarga orang-orang  di puncak profesi hukum. Ditambah lagi, kudengar Anda terhormat  dan sempurna sebagai hakim juga. Jadi, kenapa...

Je Kook : Tidak ada yang pernah mengancam akan membunuhku jika aku tidak bekerja di sini. Sangat menyenangkan  melihat dunia melalui hukum. Tetapi ada banyak keterbatasan bagiku  untuk memenuhi impianku di sana.

Yoon Do : Apa itu sebabnya Anda memilih MC Grup?


Je Kook : TOP bisa melakukan apa pun yang tidak mungkin. Di matamu, kita mungkin terlihat seperti  kita hanya melindungi satu perusahaan. Tetapi dengan melindungi MC Grup,  kita melindungi banyak karyawan. Pada akhirnya, kita melindungi negara ini. Dengan tanganku. Dengan tangan TOP. Bayangkan kekaisaran besar itu bergerak karena kita. Bukankah itu mendebarkan? Kau bisa bangga pada dirimu sendiri.

Je Kook lantas menatap dunia dengan wajah yang seolah2 mengatakan, ia sudah memiliki dunia.

Bersambung ke part 4....

0 Comments:

Post a Comment