• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 5 Part 4

Sebelumnya...


Young Koon, Jae Sik dan Soo Yeon pergi ke apotek kenalan Jae Sik.

Si apoterker berkata, obat yang mereka bawa untuk kanker payudara.

Soo Yeon : Apa ini sulit didapat?

Apoteker : Jika punya uang, tidak sulit. Asuransi tidak menggantinya karena ini obat baru. Mahal. Diminum pasien yang tidak cukup dengan obat generik. Harganya sekitar 4.000 dolar per bulan. Kudiskon 2.000 dolar untuk kalian.


Young Koon mengambil obat Kyung Hee dan bergegas pergi, tapi kemudian dia balik lagi hanya untuk meminta uang taruhan pada Jae Sik.


"Dia siapa?" tanya apoteker setelah Young Koon dan Soo Yeon pergi.

"Polisi." jawab Jae Sik enteng.

Si apoteker itu langsung sewot.

"Kenapa bawa polisi kemari? Kau gila?" tanyanya.

"Makanya bayarlah pajak. Nanti kubantu." jawab Jae Sik.

"Sejak kapan kau hidup lurus?" tanya si apoteker.


"Setelah hidup lama, manusia bisa berubah." jawab Jae Sik sembari memakai kacamatanya.

Jae Sik kemudian menghubungi Tae Joo, memberitahu bahwa sesuatu terjadi pada Kyung Hee.

Tae Joo mengerti dan memutus panggilannya. Setelah itu, ia berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan di penjara. Ya, Tae Joo di penjara.


Tae Joo pergi menemui Jae Myung.

Jae Myung : Tidak kusangka kau datang.

Tae Joo : Dulu aku mencoba mengunjungimu, tapi prosesnya lama.

Jae Myung : Kudengar kau berhenti menjadi jaksa. Kau mengalami kecelakaan.

Tae Joo : Benar.


Tae Joo lalu meletakkan tangannya di meja.

Tae Joo : Kau melakukan ini karena mencemaskan Young Koon, bukan? Mantan polisi dan sosok besar di lapas yang menjaga anaknya.

Jae Myung : Entah rahasia apa yang terbongkar jika ada yang melukai Young Koon.

Tae Joo : Tapi itu bisa makin membahayakannya. Kau mau itu? Tindakanmu mungkin menakuti beberapa orang, tapi akan ada yang berniat menyingkirkan kalian berdua. Terus-menerus cemas tidak meringankan hidup. Kita harus ambil risiko.

Jae Myung : Aku bisa menyampaikan niatmu dengan tegas dan jelas. Tapi apa imbalan yang kau inginkan?


Tae Joo berdiri dan berhenti di sebelah Jae Myung.

Tae Joo : Tolong bunuh seseorang demi dirimu dan putramu.

Jae Myung : Situasiku tidak bisa lebih buruk daripada ini, tapi apa untungnya bagimu?

Tae Joo : Ada orang yang ingin kutemukan. Jika kau membantuku, kukira aku bisa bertemu orang itu lewat Muil.

Tae Joo beranjak pergi. Raut wajah Jae Myung menunjukkan kalau ia tertarik dengan tawaran Tae Joo.


Chi Gwang masuk ke ruang interogasi. Sebelum duduk, dia mengarahkan kamera video pada Han Wook.


Chi Gwang kemudian meletakkan foto Kyung Hee di meja, lalu mulai duduk di depan Han Wook.

Chi Gwang : Kau kenal orang ini bukan?

Han Wook : Kapan dokternya datang?

Chi Gwang : Istri Oh Sang Do, Lee Kyung Hye. Di mana dia sekarang?

Han Wook : Sikuku sakit, dan makin parah gara-gara kau!

Chi Gwang : Bersekongkol dalam penculikan tidak bakal diberi hukuman percobaan. Meski kau mengulur sidang dengan dalih sakit dan berobat ke rumah sakit, seperti ayahmu, kau tetap akan dipenjara. Jika ada masalah, Park Si Young akan menyalahkanmu dan akan mundur.

Han Wook melihat foto Kyung Hee, tapi setelah itu dia melemparkannya ke Chi Gwang.

Chi Gwang : Pertama, beri tahu di mana Lee Kyung Hye. Nanti kuatur agar Park Si Young yang dipersalahkan.


Han Wook tertawa dan yakin Si Young tidak seperti itu.

Han Wook : Kami satu tim.


Chi Gwang bangkit dari duduknya dan berdiri di belakang Han Wook. Lalu ia mematikan kamera pengawas.

Han Wook menatap Chi Gwang, tapi Chi Gwang langsung mengarahkan kepala Han Wook ke arah kamera.

Chi Gwang : Ke sana. Lihat ke kamera itu.

Han Wook : Kau mau memukulku?

Chi Gwang : Lihat kamera itu. Aku tidak akan bertanya untuk kedua kali. Di mana Lee Kyung Hye?

Han Wook : Jangan melakukan ini terhadapku. Aku tahu siapa dirimu.

Kesal, Chi Gwang pun mencekik Han Wook.

Namun ia terhenti karena Soo Yeon datang memanggilnya.


Chi Gwang mengerti dan langsung keluar tapi sebelum keluar, ia menyuruh Han Wook mikirin perkataannya baik2.

Han Wook mulai takut.


Soo Yeon dan Chi Gwang melaporkan obat itu ke Chi Gwang.

Soo Yeon : Pikirkan baik-baik. Itu obat untuk pasien kanker payudara. Ini penculikan.

Young Koon : Bagaimana dia mampu membeli obat-obatan ini? Setelah penangkapan Oh Sang Do, dia tidak punya uang dan tidak bisa membayar kontrakan.

Chi Gwang : Pasti itu uang Muil. Hubungi lapas dan bilang kita akan menemui Oh Sang Do.


Young Koon mengambil tasnya dan keluar bersama Chi Gwang.

Young Koon : Kurasa sipirnya disuap oleh Muil. Apa kita akan boleh menemuinya?

Chi Gwang : Nyawa orang sedang dipertaruhkan. Tidak ada pilihan selain bicara baik-baik. Hong Jae Sik membantu kita.

Young Koon : Apa Pengacara Han berubah pikiran?

Chi Gwang : Tidak, dia hanya membantu kasus Lee Kyung Hye. Aku yakin Pengacara Han sibuk membuat kesepakatan di antara kedua pihak.


CEO Jung memarahi Si Young.

CEO Jung : Apa saja kerjamu! Kau pikir kau dibayar untuk apa! Untuk melindungi putraku dengan segala kemampuanmu.

Si Young : Maaf, Pak.


CEO Jung menerima telepon seketarisnya.

CEO Jung : Biarkan dia masuk.

CEO Jung kemudian menyuruh Si Young pergi menjemput Han Wook.


Di koridor, Si Young papasan dengan Tae Joo.

Tae Joo : Kita bertemu lagi, Pak Park.

Si Young terkejut melihat Tae Joo.

Tae Joo : Tidak perlu terkejut. Aku kemari untuk urusan bisnis.

Tae Joo beranjak pergi tapi Si Young menghentikan langkahnya.

Si Young : Aku sudah mengecek tentangmu. Kau berhenti menjadi jaksa karena sebuah insiden. Apa tidak masalah? Kau bisa terluka lagi akibat keserakahanmu.

Tae Joo menatap Si Young.

Tae Joo : Polisi sedang mencari Lee Kyung Hye. Mereka akan menganggapnya penculikan dan mulai investigasi. Apa tidak masalah?

Tae Joo beranjak pergi. Si Young menghela nafasnya.

*Ini nii gaes yang sy maksud di awal kalau polisi yang dicari2 Tae Joo tu adalah Si Young tapi Tae Joo nya gak nyadar... Keterkejutan Si Young melihat Tae Joo di Muil, serta saat Si Young mengatakan Tae Joo bisa terluka lagi,, makin membuat sy yakin dia lah yang memotong jari Tae Joo.


Tae Joo menemui CEO Jung.

CEO Jung : Kudengar kau  penasihat Tim Investigasi Korupsi. Apa alasanku harus memercayaimu?

Tae Joo : Anda tidak tahu aku melindungi Presdir Jung Han Wook?

CEO Jung : Lalu, kenapa putraku ditahan oleh polisi?

Tae Joo : Karena anak Anda bodoh. Anda jelas bisa membujukku. Aku lebih memilih pihak yang menguntungkan. Jika Anda bisa memenuhi yang kumau, aku akan membantu Anda.

CEO Jung : Apa rencana Tim Investigasi Korupsi?

Tae Joo : Mereka menginvestigasi dua kasus sekaligus. Catatan suap Oh Sang Do dan keberadaan Lee Kyung Hye yang menghilang. Jika satu kasus terpecahkan, yang satunya juga. Apa hilangnya Lee Kyung Hye terkait dengan Muil?


CEO Jung : Kami membayarnya 500.000 dolar secara tunai. Dia meninggalkan suaminya dan kabur setelah itu.

Tae Joo : Kita punya dua pilihan. Kita bisa selesaikan kasusnya dengan menekan para petinggi polisi dan jaksa. Atau kita tangani Oh Sang Do dan menunggu situasi mereda.

CEO Jung : Ada cara untuk menanganinya?

Tae Joo : Aku sudah membujuk Kim Jae Myung. Kubilang lebih baik membantu Muil demi putra tunggalnya. Tapi, biayanya cukup mahal karena kita perlu melakukannya di dalam lapas. Selain itu, aku juga punya syarat. Tidak sulit. Cukup pertemukan aku dengan seseorang.

CEO Jung sepertinya tertarik dengan tawaran Tae Joo.


Si Young sedang di mobil sekarang bersama Han Wook.

Han Wook : Kau tidak bisa melakukannya sendirian? Bilang saja aku di rumah sakit. Lenganku sakit sekali.

Si Young : Hanya ini kesempatan melaksanakan rencana kita. Jika polisi tahu Anda menemui Lee Kyung Hye membawa uang, Anda akan menjadi tersangka utama.

Han Wook : Kau mu juga di sana. Kenapa aku tersangka utamanya? Kau lebih mungkin jadi tersangka. Kau bawahanku yang suka uang. Jadi, kau urus saja sendiri. Kita cukup membungkam si Oh Sang Do sialan itu.


Young Koon dan Chi Gwang tiba di penjara tapi mereka dihalangi masuk oleh sipir.

"Sipir Kim Cho Wan?" Chi Gwang membaca nama si Kepala Sipir yang tertulis di seragam.

Chi Gwang : Dengar, kurasa kau tidak tahu bahwa Unit Intelijen Keuangan akan dikabari jika ada deposit 10.000 dolar tunai di satu bank, dalam sehari. Jika tahu itu, kau tidak akan melakukannya. Nanti kau hanya akan dikabari, jadi, kau bisa tenang selama orang sepertiku tidak bertingkah dan menyelidiki sumber uangnya.

Sipir Kim takut dan mengizinkan mereka menemui Sang Do.

Sipir Kim masuk duluan ke klinik.


Young Koon : Ini maksudmu "bicara baik-baik"?

Chi Gwang : Jika aku tidak berdosa, siapa yang akan berdosa untukku? Kau harus pikirkan itu setiap kali menyidik.

Young Koon : Astaga. Dia sungguh pendosa.


Chi Gwang dan Young Koon masuk ke klinik. Sebelum masuk, Young Koon melihat seorang napi sedang bersih-bersih.


Sang Do : Aku tidak mau bicara. Ini hanya kecelakaan dan aku sudah membaik.

Chi Gwang : Kami tahu betul soal hilangnya Lee Kyung Hye. Bisakah kau membantu investigasi kami jika kami menemukan istrimu?

Sang Do : Apa itu bisa?


Chi Gwang dan Young Koon membawa Sang Do keluar.

Kepala Sipir langsung menghalangi mereka.

Chi Gwang : Seperti katamu, kurasa kondisinya buruk. Tiba-tiba dia muntah darah saat kami berbincang. Dia harus dibawa ke rumah sakit agar segera diperiksa. Kami sudah telepon 911, mereka segera datang.

Sipir Kim : Tapi kalian dilarang membawanya. Kumohon.

Chi Gwang : Kau tidak lihat kondisinya? Hubungi gerbang depan, dan biarkan ambulansnya masuk. Aku yang akan bertanggung jawab, Sipir Kim.


Napi yang sedang bersih2 itu mengeluarkan sikat gigi yang ujungnya sudah dibuat tajam, dari balik lengan bajunya.

Lalu kemudian, dia mendekati Sang Do dan menikam Sang Doo berkali2 dengan sikat gigi itu.


Melihat itu, Chi Gwang dan Young Koon kaget. Young Koon pun langsung meringkus napi itu.

Chi Gwang dan Young Koon melarikan Sang Do ke RS.


Ponsel Tae Joo berbunyi. Sebuah pesan masuk. Tae Joo tampak puas membaca pesannya.

Tae Joo : Sudah ditangani. Kini giliranmu menepati janjimu. Beri Jang Hae Ryong tugas. Cukup suruh dia membunuhku.


Bersambung.....

Apa rencana Tae Joo sebenarnya? Napi yg nikam Sang Do sudah jelas suruhan Jae Myung. Jae Myung melakukannya atas perintah Tae Joo, tapi kenapa?

Watcher Ep 5 Part 3

Sebelumnya...


Young Koon lari ke lift,, tapi karena liftnya terlalu lama bekerja, Young Koon yang gak mau kehilangan targetnya, akhirnya menggunakan tangga darurat.

Young Koon menghubungi Chi Gwang.

Young Koon : Pak Do. Aku tahu ini bisa memicu masalah dan dia tidak bisa ditahan lama-lama. Tapi mereka bisa membunuh Lee Kyung Hye dan menghancurkan barang bukti. Ayo mengulur waktu sampai bisa membuktikan itu penculikan. Ya?

Chi Gwang : Baiklah.


Ternyata Chi Gwang sudah berada di depan gedung kantor Tae Joo.

Si Young yang melihat Chi Gwang, lantas menyuruh Han Wook pergi duluan.


Han Wook pun kesal, kenapa dia sok sekali?

Han Wook lalu melihat Chi Gwang dan merasa mengenal Chi Gwang tapi tidak ingat dimana.


Si Young menemui Chi Gwang diluar.

Chi Gwang : Apa ini muslihatmu? Kau menculik Lee Kyung Hye, ya?

Si Young : Siapa?

Chi Gwang :  Istri Oh Sang Do. Ini kesempatan terakhirmu. Jika dia dibebaskan, aku akan menutup mata atas penculikan itu.


Han Wook bersiap naik lift, menuju basement, begitu Young Koon datang. Young Koon mengaku, mau menyampaikan sesuatu.

Young Koon : Begini... Jangan pergi begitu saja. Saat catatan suap itu terbongkar, kau akan menjadi kambing hitam dan dipenjara menggantikan ayahmu.

Han Wook : Bicara apa kau?


Young Koon merangkul Han Wook.

Young Koon : Sebagai sesama orang penting, mari membahas hal penting. Karena catatan kriminalmu panjang, kau tidak akan dibebaskan dengan mudah. Kau melihat Pak Park mundur setelah mendengarkan Pengacara Han? Dia tidak berniat menggantikanmu dipenjara. Kau tahu ayahku dipenjara, bukan? Biar kami urus. Tidak perlu menggertaknya dengan menculik istrinya. Bukankah ini jauh lebih mudah?

Han Wook : Apa itu mungkin?

Young Koon : Jika situasinya menguntungkan.


Han Wook pun kemakan omongan Young Koon. Dia memberikan uangnya dan meminta Young Koon membereskan Oh Sang Do.

Han Wook : Jika kau gagal, kembalikan dua kali lipat.

Young Koon menerima tasnya dan melihat uangnya.


Young Koon : Yang benar saja, Pak Jung Han Wook!

Teriakan Young Koon langsung memancing orang2 datang berkerumun.

Young Koon : Kau membayarku untuk membunuh seseorang? Padahal ini bukan uangmu, bukan? Apa boleh memakai dana perusahaan begini?

Young Koon lalu menyerakkan uang itu.

Han Wook panic, sialan. Ia lantas memukul Young Koon.

Young Koon : Kau memukulku? Aku tidak akan tinggal diam.


Han Wook pun berusaha menyerang Young Koon lagi tapi Young Koon dengan sigap menghindari pukulan Han Wook dan menjatuhkan Han Wook.

Young Koon : Jung Han Wook-ssi, kau ditangkap karena menyerang polisi dan mendalangi pembunuhan. Kau berhak tetap diam dan menyewa pengacara.

Han Wook : Sikuku!

Young Koon : Jangan bergerak!


Soo Yeon merekam aksi Young Koon.


Jae Sik menghalangi Chi Gwang yang menerobos masuk ke ruangan Tae Joo. Jae Sik bilang Tae Joo ingin sendiri, tapi Tae Joo bilang ia tak apa-apa dan menyuruh Chi Gwang masuk.

Tae Joo : Kau pasti sudah menangkap Jung Han Wook.

Chi Gwang : Apa alasannya? Kasus ini bisa membantumu.

Tae Joo : Tidak bisa. Jika dia ditangkap, semuanya akan runyam.

Chi Gwang : Muil dan para petinggi akan berusaha mengubur ini karena catatan suap itu.

Tae Joo : Memangnya mereka akan peduli dengan harapanku?

Chi Gwang : Aku peduli.


Tae Joo : Aku harus turun tangan. Aku tidak bisa diam menunggu kalian. Karena Jung Han Wook bertindak sendiri, pasti ada sesuatu. Setelah kecakapanku diakui, orang akan memberikan yang kumau.

Chi Gwang : Istri Oh Sang Do adalah Lee Kyung Hye.

Tae Joo : Lantas?

Chi Gwang : Dia memiliki nama dan juga sedang menderita. Jika wanita tidak bersalah itu mati akibat keputusanmu, tidakkah kau resah walau hatimu sudah membatu?

Tae Joo : Jangan cemas. Dia bisa saja kabur karena malas berurusan dengan suaminya yang dipenjara.

Chi Gwang : Berundinglah dengan Muil.  Jika ada informasi dari mereka, tolong kabari aku.


Chi Gwang beranjak pergi. Tae Joo tanya, apa yang diinginkan Chi Gwang.

Chi Gwang : Tidak ada. Aku cuma tidak mau ada korban jiwa.

Tae Joo : Kau merencanakan operasi jebakan sebelum tahu istrinya hilang. Pasti kau paham para petinggi tidak nyaman dengan akan kasus ini.

Chi Gwang : Sudah 20 tahun aku menjadi PNS. Aku lebih paham darimu mengenai keinginan mereka.

Tae Joo : Jae Sik, bantu dia.


Chi Gwang terkejut Tae Joo nyuruh Jae Sik membantunya. Sementara Jae Sik tampak keberatan.

Jae Sik : Bantu apa?

Tae Joo : Gunakan keahlianmu.

Tae Joo memberitahu Chi Gwang kalau Jae Sik sangat mahir menemukan orang.

Tae Joo : Kadang kami tidak sepaham, tapi istrinya tetap harus diselamatkan. Itu jika dia memang diculik.


Sekarang, Chi Gwang sudah ada di ruangan Bu Yeom bersama Jin Woo. Jin Woo memarahi Chi Gwang.

Jin Woo : Apa-apaan kau! Kenapa menculik pewaris Muil tanpa bukti?

Bu Yeom : Dengar dahulu penjelasannya.

Chi Gwang : Oh Sang Do menyimpan catatan suap Muil.

Bu Yeom : Kau yakin?

Chi Gwang : Sumbernya tepercaya. Dia juga diserang di lapas.

Jin Woo : Bukankah wajar narapidana saling berkelahi? Jangan percaya buta pada informan dan berulah begini.


Chi Gwang : Sumbernya Kim Jae Myung. Putranya, Kim Young Goon, memberitahuku saat mengunjunginya. Aku menilainya kredibel. Kecurigaan kami terbukti setelah bertemu Jung Han Wook. Jadi, kami meringkusnya.

Bu Yeom : Maka pasti ada kasus. Benar, Wakil Komisaris Park? Kau dekat dengannya.

Bu Yeom mendekati mereka dan memberikan berkas pada Jin Woo.

Jin Woo: Tidak terlalu dekat. Saat aku bekerja di Divisi Inspeksi, ada kejanggalan. Jadi, aku meminta Pak Do memantaunya.

Bu Yeom : Aku yakin Muil akan berusaha menutupi kasus ini. Mereka bisa rugi jika rumor ini tersebar. Apa rencanamu setelah membongkarnya?


Chi Gwang : Aku yakin banyak jaksa yang terlibat. Begitu pula dengan polisi.

Chi Gwang lalu tanya, apa Bu Yeom salah satu polisi yang terlibat?

Bu Yeom dan Jin Woo terkejut dengan pertanyaan Chi Gwang.

Chi Gwang : Jika bukan, ini kesempatan bagus untuk Anda.


Young Koon dan Soo Yeon ke kediaman Oh Sang Doo.

Soo Yeon : Bagaimana kau bisa masuk? Dia tidak mau membukakan pintu untukku.

Mereka lalu memakai sarung kaki dan sarung tangan.

Young Koon : Dia geram karena Lee Kyung Hee tidak membayar sewa selama tiga bulan, bukan? Aku bilang akan memberitahunya cara untuk membuang barang Lee Kyung Hee dan mencari penghuni baru.

Soo Yeon : Apa ada caranya?

Young Koon : Tidak ada. Akan kubilang dia bisa ditangkap jika melakukan itu.

Soo Yeon : Astaga. kau membohonginya.

Jae Sik datang. Young Koon tanya, kenapa Jae Sik datang.

Jae Sik : Aku mahir melacak orang.

Jae Sik masuk tapi dihentikan Young Koon.

Young Koon : Dengan cara ilegal, ya?

Young Koon lalu memberikan sarung kaki ke Jae Sik.


Jae Sik memasang sarung kakinya sementara Young Koon dan Soo Yeon menatap sekeliling rumah.

Young Koon menatap foto-foto Oh Sang Do dan Lee Kyung Hee.


Young Koon memeriksa kamar mandi.


Soo Yeon memeriksa kulkas dan heran sendiri melihat isi kulkas masih penuh.

Young Koon keluar dari kamar mandi dan mendekati Soo Yeon.

Soo Yeon : Karena barang-barangnya utuh, sepertinya ini bukan kasus orang hilang biasa.

Young Koon setuju dengan Soo Yeon.


Jae Sik datang.

Jae Sik : Saat kabur, orang-orang meninggalkan semuanya. Mereka merasa perlu memulai dari awal untuk berubah. Tapi...

Young Koon : Itu salah besar. Pindah tempat tidak menyelesaikan apa pun.

Young Koon memeriksa lemari.

Jae Sik : Kau pasti pernah kabur saat kecil, ya?

Young Koon : Dahulu ibuku meninggal di rumah kami. Karena aku masih kecil dan takut tinggal di sana, aku tinggal dengan kerabat. Setelah lulus SMA, aku kembali ke rumah lama. Ternyata lebih baik tinggal di rumah daripada menjauhinya. Bukan orang yang sudah mati yang menakutkan. Tapi orang yang masih hidup.

Jae Sik : Ternyata masa kecilmu berat.


Jae Sik mengambil tempat sampah tapi dia bingung mau menyerakkan dimana. Young Koon pun bergegas mengambil koran dan menggelarnya.

Jae Sik lalu menyerakkan sampahnya di atas koran.

Soo Yeon bergabung dengan mereka.

Soo Yeon : Kau mencari apa?

Jae Sik : Catatan resmi bisa menunjukkan kapan dia pergi. Kuitansi juga penting. Barang terakhir yang dia beli adalah petunjuk tentang destinasinya. "Sebutkan apa yang kamu beli dan kami akan menyebutkan destinasimu." Begitulah moto kami."

Soo Yeon : Apa pekerjaanmu sebelumnya?

Jae Sik : Penagih utang.

Soo Yeon dan Young Koon langsung menatapnya.

Young Koon : Pasti caramu ilegal.

Jae Sik : Aku bertobat setelah bertemu Pengacara Han.

Soo Yeon dihubungi pacarnya. Ia pun bergegas keluar dan menjawab telepon pacarnya.


Jae Sik : Bukankah biasanya nomor pacar disimpan atas namanya atau panggilannya?

Young Koon : Mungkin dia sering berganti pacar.


Jin Woo menyusul Chi Gwang ke ruangan Chi Gwang sambil ngomel2.

Jin Woo : Kau pasti senang karena disukai Komisaris Yeom. Kenapa kau hanya bermulut manis saja?

Chi Gwang : Aku hanya ingin investigasinya lancar.

Jin Woo : Kau bisa sampai di posisi ini berkat aku. Tapi kini kau malah melupakanku! Kamu dibutakan oleh promosi!

Chi Gwang : Aku tidak akan sukses sendiri, jangan khawatir.


Mereka masuk ke ruang interogasi dimana Han Wook mereka kurung disana.

Jin Woo : Dia sangat ambisius. Dia mendambakan ketenaran yang lebih lagi. Dia selebritas dengan 350.000 pengikut.

Chi Gwang : Pengikutnya bertambah. Kau juga pengikutnya?

Jin Woo : Itu sebabnya dia menyetujui usulanmu. Tapi hanya di situ batasan dia, karena dia bukan orang yang bertanggung jawab. Sebaiknya kau hentikan. Jika hanya menjilat padanya, nanti yang lain menjauhimu.

Chi Gwang : Hyungnim, bukankah dia seharusnya siap saat mengangkatku ke posisi ini? Dia sudah menjabat selama lima tahun dan akan pensiun tahun depan. Dia ingin sekali sukses sebelum pensiun. Gosipnya, dia dipromosikan hanya untuk pencitraan, tapi bukankah nyatanya dia sungguh terkait dengan kelompok komando? Aku yakin itu alasan dia menyetujui pembentukan Tim Investigasi Korupsi.


Jin Woo mengusap kaca ruang interogasi.

Jin Woo : Ada apa dengan Kim Jae Myung? Dia senyap selama 15 tahun terakhir. Kenapa tiba-tiba membuat kehebohan begini?

Chi Gwang : Katanya dia mencemaskan Young Goon. Dia merasa bersalah karena tidak mendampinginya 15 tahun. Bagaimana? Mau berbicara dengan Jung Han Wook?

Jin Woo : Aku tidak mau dibenci oleh Muil. Panggil aku saat aku bisa mempersilakannya pergi.

Jin Woo beranjak pergi.


Jae Sik sedang melihat sesuatu di lantai. Young Koon mendekatinya dan tanya dia sedang melihat apa.

Jae Sik : Aku penasaran apa karpet ini juga cocok di rumahku.


Soo Yeon memanggil Young Koon. Young Koon langsung ke dapur, diikuti Jae Sik.

Soo Yeon : Karena ditempel di sini, artinya obat ini penting, bukan?

Young Koon mencabut obat yang ditempel di kalender.

Young Koon : Mari kita periksa ini.

Jae Sik : Obat itu tidak penting. Dia bisa beli lagi di apotek.

Young Koon : Taruhan 50 dolar, obat ini penting.

Jae Sik : Ada apoteker kenalanku di dekat sini. Ayo kita periksa. Naikkan taruhannya. Yang kalah dihajar sekali.

Young Koon : Kukira kau sudah tobat. Ayo taruhan 200 dolar.

Mereka beranjak pergi.


Soo Yeon : Mereka berdua sama saja.

Bersambung ke part 4..