• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 11 Part 1

Sebelumnya...


Young Koon menemukan catatan suap itu di dalam sepatunya.

Dan, ia terhenyak.


Setelah membeku sesaat saking kagetnya menemukan catatan suap itu, Young Koon pun bergegas lari ke kamarnya dan membuka laptopnya untuk melihat isi perangkat digital kecil itu.

Hanya ada satu folder disana, berisi beberapa folder dari tahun 2004 hingga 2017.

"15 tahun lalu." gumam Young Koon.

Young Koon lantas membuka folder tahun 2004 dan menemukan dua nama polisi disana. Kang Goo Seo dan ayahnya, Kim Jae Myung.

Young Koon melihat folder atas nama ayahnya. Isinya kosong.


Berikutnya, Young Koon membuka folder tahun 2017 dan menemukan nama Chi Gwang disana.

Young Koon membuka folder atas nama Chi Gwang. Berisi satu file! *Omo


Sambil menatap papan investigasi, Chi Gwang dan Tae Joo membahas si pembunuh.

Chi Gwang : Semua korban kehilangan ibu jari mereka.

Tae Joo : Aku juga.

Chi Gwang : Kecuali Jang Hyung Koo.

Tae Joo : Mungkin karena dia juga polisi? Saat Pak Kim dibunuh seseorang di toilet, pelaku membiarkan Young Goon hidup.

Chi Gwang : Belum tentu karena polisi. Nyatanya Kim Jae Myung dibunuh.

Tae Joo : Mungkin dia hilang kendali. Dia sudah lama membunuh dan menyiksa banyak orang.


Chi Gwang : Benar. Korban jiwanya terlampau banyak.

Tae Joo lantas menatap Chi Gwang.

Tae Joo : Apa yang ingin kau katakan?

Chi Gwang : Aku bertemu Park Jin Woo dan Jaksa Wilayah Min Young Ki. Mereka melarangku mengorek masa lalu dan menyarankan kami menjadi polisi yang baik.

Tae Joo : Kenapa?

Chi Gwang : Pasti ada yang mereka sembunyikan.

Tae Joo : Atau nama mereka ada di catatan itu.

Tae Joo teringat saat menemui Muil beberapa minggu lalu.


Flashback...

"Apa Pak Do pernah membantu menutupi kejahatanmu?" tanya Tae Joo pada CEO Jung.

"Bisa dibilang kami saling membantu. Jika kau membaca catatan itu, nanti juga tahu." jawab CEO Jung.

Flashback end...


Tae Joo : Kau pernah bertemu Pak Jung, Pimpinan Muil? Apa yang kalian bahas?

Chi Gwang : Kuminta dia membocorkan nama-nama polisi korup dan aku akan berhenti menyelidiki Muil. Data investigasinya bocor ke Muil. Tapi mereka sudah tahu semua tentangku.

Tae Joo : Tentang apa?

Chi Gwang : Barang bukti yang kumanipulasi. Saat itulah aku sadar. Setiap keputusan yang salah punya konsekuensi.


Tae Joo bertanya-tanya, siapa kali ini yang akan menjadi korban. Lalu dia ingat saat si pembunuh memotong jarinya.


Young Koon membaca file tentang Chi Gwang.

Do Chi Gwang, Lahir tanggal 3 November 1970. Lajang, tidak memiliki anak, catatan kriminal bersih. Memimpin Tim Investigasi Khusus, dibutuhkan penanganan khusus" Dicurigai memanipulasi bukti kasus pembunuhan istri Kim Jae Myung.

Young Koon menghela nafas kesal, lalu ia menghubungi Chi Gwang.


Chi Gwang langsung melirik Tae Joo saat Young Koon bilang menemukan catatan suap itu.

Chi Gwang pun minta Young Koon tidak kemana-mana.

Habis itu, dia langsung pergi dengan Tae Joo.

Di depan kantor, mereka bertemu Soo Yeon. Chi Gwang pun minta Soo Yeon tetap di kantor. Mereka tidak menjawab dan terus berjalan saat Soo Yeon tanya mereka mau kemana.


Soo Yeon masuk ke dalam. Ia terkejut melihat ada yang berbeda dari pajangannya.

Menyadari itu, Soo Yeon langsung membuka laptopnya dan memeriksa kameranya. Ia langsung lemas saat melihat Young Koon memeriksa mejanya.


Young Koon memeriksa folder tahun 2017.

Berisi beberapa folder disana, salah satunya bernama 'Jang Society'.

Young Koon pun meng-klik folder 'Jang Society' dan menemukan nama2 yang dikenalnya disana, yakni Ahn Sung Kyu, Yoon Soo Jong, Park Jin Woo dan Min Young Ki.

Young Koon lantas teringat kata-kata Tae Joo soal Young Ki.

Tae Joo : Jaksa Wilayah Seyang saat ini mengendalikan Kejagung kala itu.


Young Koon lalu membuka folder 'Min Young Ki' dan menemukan 4 video disana dan satu file.

Young Koon mengklik video keempat. Di video itu, terlihat Young Ki lagi di bar, sedang memakai narkoba!


Sementara Young Koon lagi melihat catatan suap itu, si pembunuh masuk ke rumah Young Koon.

Young Koon kemudian mendengar suara air di kamar mandi.

Bersamaan dengan itu, ponsel Young Koon berdering, tapi Young Koon tidak menjawab dan memilih meriksa kamar mandi.


Young Koon memeriksa kamar mandi dan menemukan pancuran airnya menyala. Ia juga melihat tang yang masih bernoda darah di bibir bathup.


Tiba2, si pembunuh mencekiknya dengan tali sling, lalu menyeretnya dan menggantungnya di pintu. Mulut Young Koon juga dilakban.


Si pembunuh kemudian mematikan ponsel Young Koon.

Lalu ia mengambil catatan suap itu yang masih terpasang di laptop Young Koon, lalu mengambil laptop Young Koon dan membuangnya ke bathup berisi air.

Kemudian, si pembunuh mengambil tang nya dan beranjak dari kamar mandi.


Si pembunuh lantas meletakkan tang nya di rak. Young Koon bergegas mengambil pistolnya dari punggungnya.


Tae Joo dan Chi Gwang masih di jalan.


Si pembunuh meletakkan tang dan lakbannya di rak.


Si pembunuh kemudian bertanya, darimana asal kemanusiaan.

Young Koon mengarahkan pistolnya ke si pembunuh.

Si pembunuh berkata, Young Koon harus menembak 3 kali dulu, supaya peluru tajamnya keluar.

Young Koon meletuskan pistolnya, tapi si pembunuh sudah keburu pergi sebelum pistol Young Koon meletus.


Young Koon lalu menembak gagang pintunya. Seketika, ia terjatuh.


Young Koon lantas bergegas melepas tali sling di lehernya dan mengejar si pembunuh. Tapi si pembunuh sudah keburu kabur.


Leher Young Koon nampak terluka.

Young Koon melihat ke segala arah, setelah itu, ia bergegas lari, memburu si pembunuh.


Young Koon berlari ke bawah. Ia celingukan mencari si pembunuh,, tapi si pembunuh sudah melarikan diri.

Satpam mendekati Young Koon. Ia mengaku mendengar suara ban pecah dan tanya, apa Young Koon juga mendengarnya.

Satpam lalu melihat mata Young Koon yang berair.

"Astaga, kau menangis? Ada apa?" tanya satpam..

"Aku mau melihat rekaman CCTV." jawab Young Koon.


Young Koon memeriksa kamera CCTV. Tapi gambarnya tidak terlalu bagus. Satpam bilang karena kameranya sudah tua. Young Koon tanya, apa ada lagi yang terekam.

"Hanya itu yang ada." jawab satpam.

Young Koon mengerti dan bergegas keluar.


Young Koon duduk diluar, sampai Chi Gwang dan Tae Joo datang.

Chi Gwang tanya yang terjadi dan melihat luka di leher Young Koon.

Young Koon : Dia merebut catatannya.

Tae Joo : Kalian bertemu?

Young Koon : Buktinya masih ada. Aku menembakkan dua peluru tajam.


Chi Gwang langsung bergegas ke apartemen Young Koon. Tae Joo dan Young Koon mengikuti Chi Gwang di belakang.

Begitu masuk, mata Young Koon langsung tertuju pada tang yang ditinggalkan si pembunuh. Chi Gwang dan Tae Joo melihat tang itu.


Young Koon masuk ke kamar mandi, mengambil laptopnya.


Chi Gwang melihat tali sling itu.


Dan Tae Joo masih terkejut menatap tang yang masih ada noda darahnya itu.


Young Koon lalu beranjak ke sofanya, membawa laptopnya. Ia tanya, apa ia akan dikenai sanksi karena memuntahkan peluru dua kali.

Chi Gwang kembali melihat tang itu dan berkata, penyidik akan maklum setelah melihatnya.

Tae Joo : Sudah jelas pelakunya kehilangan kendali.


Chi Gwang duduk dan tanya, apa si pelaku tahu catatan suap itu ditemukan Young Koon.

Young Koon berhenti mengelap laptopnya. Dengan wajah kesal, ia menjawab pertanyaan Chi Gwang.

Young Koon : Entahlah. Bisa jadi dia kemari demi catatan itu atau tidak sengaja menemukannya saat akan membunuhku.

Tae Joo : Ada darah di sini. Mungkin bisa ada petunjuk. Aku punya koneksi tenaga swasta. Akan kuminta mereka menganalisisnya.

Chi Gwang : Tidak, mereka tidak akan diakui sebagai saksi di pengadilan.

Tae Joo : Yang kubutuhkan cuma identitas pembunuh. Kau lebih tertarik pada dalang yang menggerakkannya, bukan?

Chi Gwang : Pengacara Han...

Tae Joo lalu meminta pendapat Young Koon. Ia bilang, Young Koon lah yang diserang kali ini.

Young Koon : Kita tangkap pembunuh dan dalangnya.

Tae Joo mengerti dan bergegas pergi.

Young Koon juga beranjak dari sofanya.


Chi Gwang menghubungi Soo Yeon.

Soo Yeon lemas, ia pikir Young Koon sudah memberitahu soal 'boyrfriend'nya pada Chi Gwang. Namun ia terkejut saat Chi Gwang menyuruhnya ke rumah Young Koon membawa alat forensik. Chi Gwang bilang, Young Koon sedikit terluka, lalu memutus panggilannya.


Chi Gwang lalu kembali melihat tang itu.

Bersambung ke part 2....

Ice Adonis Ep 17 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Ra masuk, menemui Yoon Hee yang baru siuman. Sontak, Yoon Hee kaget dan ketakutan.

Yoo Ra : Eonni, tolong selamatkan aku. Aku minta maaf. Aku tidak tahu itu kau. Aku sungguh tidak tahu. Karena aku panik, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kau mau menyelamatkanku? Aku takut setengah mati padamu.


Yoon Hee yang takut, ingin lari tapi seluruh badannya belum bisa digerakkan. Dia akhirnya jatuh ke bawah. Tabung infusnya pecah. Selang infusnya juga tertarik dan lepas saat ia jatuh. Yoo Ra terkejut, eonni!


Bersamaan dengan itu, Yeon Hwa datang. Suster melintas di depan Yeon Hwa. Yeon Hwa memanggil suster dan menanyakan keadaan Yoon Hee.

Yoo Ra yang kaget Yoon Hee jatuh, tidak tahu harus bagaimana. Yoo Ra lalu melihat Yeon Hwa berdiri di depan pintu.


Tak mau perbuatannya ketahuan, Yoo Ra pun sembunyi dibalik tirai di depan ranjang Yoon Hee.

Yeon Hwa masuk. Ia terkejut melihat Yoon Hee di lantai.

Yeon Hwa pun menjerit, memanggil dokter. Karena dokter tak mendengar teriakannya, Yeon Hwa lari keluar mencari dokter.


Saat Yeon Hwa memanggil dokter, Yoo Ra langsung keluar dari balik tirai dan kabur.

*Oalaah, Yeon Hwa ini kok bodoh banget. Gak paham situasi. Jelas2 dia tau dia yg dituduh menabrak Yoon Hee. Harusnya dia minta suster nemanin dia kek masuk ke dalam, bukan masuk sendirian.


Dokter seketika datang. Ia berlari bersama dua suster dan Yeon Hwa.

Tae Il keluar dari toko perlengkapan bayi. Ia membeli sepatu bayi yang tadi dilihatnya.


Dokter berusaha menolong Yoon Hee dengan alat kejut jantung.

Yeon Hwa minta penjelasan, kenapa Yeon Hee seperti itu.

Suster bilang, itu serangan jantung.


Dokter terus berusaha, namun takdir berkata lain. Yoon Hee tak selamat. Yeon Hwa terkejut.


Tae Il yang baru datang, terkejut melihat yang terjadi.

Tangisnya dan Yeon Hwa seketika pecah melihat Yoon Hee tak selamat.


Yoo Ra yang masih berlari menuruni tangga, dikejutkan dengan suara langkah seseorang.

Ia mendongak ke atas dan langsung menjerit. Ia pikir siapa tapi ternyata itu hanya orang lewat.


Di rumah, Nyonya Jang mengaku tak berselera makan, lantaran Yoon Hee terbaring di RS.

Nyonya Jang : Aku tidak punya keinginan hidup. Orang yang selalu tersenyum sekarang berbaring di tempat tidur. Aku ingin kami seperti ibu dan anak lainnya. Melihatnya menikah dan menjadi seorang ibu, tapi sekarang apa? Tabrak lari? Aku marah jika memikirkan itu.

Nyonya Jang kemudian berdiri. Pembantunya bertanya, haruskah ia menyiapkan air panas untuk Nyonya Jang mandi.

Nyonya Jang : Tidak perlu. Aku hanya mau ganti baju dan kembali ke rumah sakit. Seorang ibu harus tinggal bersama putrinya.

Nyonya Jang beranjak ke atas. Tepat saat itu, telepon rumah berdering. Pembantu menjawabnya dan langsung lemas mendengar kabar Yoon Hee.

Nyonya Jang : Ada apa? Yoon Hee kenapa?

Nyonya Jang terkejut.


Di kantor, Kang Wook merasa menyesal karena tidak bisa melakukan sesuatu untuk Yoon Hee. Ia bilang, setidaknya, dia harusnya membelikan Yoon Hee makan malam meski Yoon Hee menolaknya.


Tae Il menunjukkan pakaian dan sepatu bayi mereka pada Yoon Hee.

Tae Il : Aku yakin, putri kita akan cantik sepertimu. Lihat ini Yoon Hee-ya. Buka matamu... dan tolong lihat, Yoon Hee-ya. Lihat aku, Ha Yoon Hee. Buka matamu dan lihat aku.


Tae Il kemudian mengeluarkan cincinnya.

Tae Il : Aku bodoh... dan tidak punya apa-apa...  tapi masih kau mau menikah denganku?

Tae Il lalu menyematkan cincin itu ke jari Yoon Hee.


Setelah itu, ia memeluk Yoon Hee dan tangisnya mengalir kian deras.

Tae Il : Maaf, Yoon Hee-ya. Aku menyesal tidak bisa melindungimu.


Tak lama, Yoon Jae datang. Tangis nya seketika pecah menatap jenazah sang adik.

Yeon Hwa yang berdiri di belakang Tae Il juga menangis.


Paginya, jenazah Yoon Hee sudah dikremasi. Hanya Yoon Jae dan Tae Il yang pergi ke rumah abu. Yoon Jae meletakkan guci abu Yoon Hee di dala lemari. Berikutnya, Tae Il meletakkan sepatu dan baju bayi, serta cincin itu di sana.

Tae Il lalu menatap Yoon Jae.

Tae Il : Mulai sekarang, akan kuabdikan hidupku untuk membalas kematian Yoon Hee. Siapa pun yang melakukan ini pada Yoon Hee ku, tidak akan kumaafkan. Siapapun yang terlibat dalam kematian Yoon Hee. Meskipun itu kau atau pacarmu.

Tae Il beranjak pergi.


Setelah Tae Il pergi, Yoon Jae menatap foto Yoon Hee.

Yoon Jae : Di kehidupan selanjutnya, jangan terlahir sebagai adikku. Aku minta maaf.


Pembantu memberitahu kedatangan polisi pada Nyonya Jang. Nyonya Jang langsung keluar dari kamarnya dengan wajah marah. Pembantu membawakan tabung infus Nyonya Jang. Nyonya Jang marah karena polisi belum juga menangkap Yeon Hwa. Chang Doo meminta Nyonya Jang tenang, tapi Nyonya Jang terus mengoceh, menyalahkan Yeon Hwa.

Nyonya Jang : Seol Yeon Hwa membunuh putriku! Dia mencabut selang oksigen Yoon Hee. Kau bilang, kau menemukan sidik jari Yeon Hwa di selang oksigen!

Chang Doo berusaha menjelaskan, kalau Yeon Hwa masuk dan menemukan Yoon Hee sudah terkapar, sesuai keterangan Yeon Hwa.

Tapi Nyonya Jang tidak percaya.

Nyonya Jang : Kau pikir gadis licik itu akan berkata, ya, aku membunuhnya? Yoon Hee mengetahui Yeon Hwa mata-mata. Karena pernikahannya dengan Yoon Jae batal, jadi dia menabrak Yeon Hwa. Saat Yoon Hee bangun, dia berusaha menjaga rahasianya jadi dia mencabut selang oksigen Yoon Hee! Kau ingin bukti lebih? Ada banyak bukti tapi kau diam saja.

Chang Doo : Kami melakukan pekerjaan kami....

Nyonya Jang : Diam, aku akan bicara dengan atasanmu! Biar aku ikut terlibat jika kau tidak bisa menangkapnya!


Nyonya Jang meraih gagang telepon, maksudnya mau menghubungi Komisaris Polisi. Tapi pembantu mencegahnya.

Chang Doo pun meminta Nyonya Jang tenang dulu.

*Kasihan Yeon Hwa,, dia yg nolongin Yoon Hee eeh malah dijadiin tersangka. Yoo Ra tersangka sebenarnya, malah dijadiin saksi.


Yoon Jae tiba di kantor bersama Yoo Ra. Mereka masih menggunakan pakaian berkabung.

Begitu mereka tiba, para reporter langsung mengerubungi mereka.

"Apa benar Nona Ha Yoon Hee dibunuh?"

"Apa ada hubungannya dengan masalah Seol Yeon Hwa?"

"Apa benar kau dan Seol Yeon Hwa sepasang kekasih? Lalu kenapa dia menjadi mata-mata?"

Yoon Jae diam saja karena masih berduka.

Yoo Ra pun langsung bertingkah bak pahlawan.

"Penyebab kematian Ha Yoon Hee adalah serangan jantung karena kecelakaan. Jika kalian merilis artikel tidak benar, kami akan menuntut kalian!"

Yoon Jae dan Yoo Ra beranjak pergi.


Dari lantai atas, Kang Woo melihat keduanya.


Yoon Jae masuk ke ruangannya sendirian. Sampai di ruangannya, dia langsung membanting semua barang2nya yang ada di atas meja. Yoo Ra yang mendengar itu, langsung masuk. Ia memeluk Yoon Jae dari belakang dan coba menenangkan Yoon Jae.

Yoo Ra : Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku tahu ini sulit buatmu tapi melakukan ini tidak akan merubah apapun.


Yoo Ra lalu meminta maaf dalam hatinya karena sudah membunuh Yoon Hee.

Yoo Ra lalu berkata, akan membuatkan Yoon Jae teh herbal dan beranjak keluar.


Di depan pintu, ia berjanji pada Yoon Hee akan melindungi Yoon Jae.


Polisi mendatangi kediaman Tuan Choi, mencari Yeon Hwa. Kyung Sook, Soo Ae dan Nyonya Jo kaget Yeon Hwa dicari polisi.

Kyung Sook lalu mengantarkan polisi ke lantai atas.


Soo Ae mendekati Nyonya Jo. Soo Ae tanya kenapa kakaknya dicari polisi. Nyonya Jo bilang, itu karena kakak Soo Ae bersalah.

Soo Ae kaget, Yoo Ra Eonni?

Nyonya Jo : Beraninya kau menyebut Yoo Ra! Kakakmu. Kakakmu yang sempurna itu!


Di atas, Chang Doo menanyai Yeon Hwa soal tabung oksigen Yoon Hee yang terlepas.

Yeon Hwa kesal, kau pikir aku pelakunya? Aku benar-benar hanya berniat menolong Nona Ha yang kecelakaan. Mobil yang aku kendarai tidak memiliki tanda- tanda apapun.

Chang Doo : Ini berbeda berdasarkan model dan kecepatan. Seorangg wanita sekitar 40 kilogra tidak akan meninggalkan tanda besar di mobil.

Kyung Sook : Tunggu. Kau menuduh Yeon Hwa pelakunya? Aku tahu ini sulit, tapi tolong selidiki dari semua sudut. Yeon Hwa sangat bertanggung jawab. Dia tidak akan berbohong tentang ini.

Chang Doo : Seol Yeon Hwa adalah satu2nya saksi jadi ingatannya sangat penting.


Yeon Hwa lalu ingat gelang kaki yang dipegang Yoon Hee saat Yoon Hee minta tolong Yeon Hwa untuk menyelamatkan bayinya.

Yeon Hwa pun memberitahu Chang Doo bahwa ia sempat melihat Yoon Hee memegang gelang kaki tapi tidak tau itu milik siapa.

Chang Doo : Dimana kau melihatnya?

Yeon Hwa : Di tangan Nona Ha.


Chang Doo pun ingat saat memergoki Yoo Ra tengah mencari sesuatu saat fajar di lokasi tabrakan.

Rekan Chang Doo berkata, mereka tidak menemukan gelang kaki disana.


Chang Doo lantas tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas kesaksian Yeon Hwa. Dia sudah tahu siapa pelakunya.

Kyung Sook pun meminta Chang Doo secepatnya menangkap pelaku tabrak lari itu.

Bersambung ke part 2....