• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 90 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung menemui Tae Joon di kantor. Yoo Kyung minta Tae Joo meyakinkan Se Jin untuk tidak pindah.

Tae Joon : Kita akhirnya menyetujui sesuatu. Aku juga tidak ingin pindah. Aku akan meyakinkan Se Jin, jadi jangan khawatir.

Yoo Kyung : Apa yang kau pikirkan? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran? Sebelumnya kau ingin putus dengannya.

Tae Joon : Aku rasa kau sudah tahu. Sekarang aku sudah merasakan manisnya kekuatan, jadi sulit untuk menyerah.

Yoo Kyung : Berhentilah bersikap arogan dan terus terang.

Tae Joon : Jika Pimpinan menjadikanku Wakil Pimpinan, aku ingin melakukannya. Itu berarti... akan lebih baik bagiku untuk bersama Se Jin.

Yoo Kyung : Ini baru dirimu. Aku lebih nyaman jika melihat ambisiusmu secara terang-terangan.


Tae Joon : Apa yang ingin kau lakukan denganku? Kau ingin membuatku jatuh?

Yoo Kyung : Akan kutemukan posisi yang cocok untukmu.

Tae Joon : Tidak akan semudah itu. Aku tahu terlalu banyak rahasia yang kau simpan.

Yoo Kyung, apa?

Tae Joon : Pertama, insiden piala emas. Haruskah aku mengungkap kebenarannya? Karena itu, Paman Hwi Kyung kehilangan kepercayaan dari para pemegang saham. Berkat kejadian itu, kau bahkan bisa melirik kursi pimpinan.

Yoo Kyung : Kang Tae Joon, kau amnesia? Kau yang berada di belakang insiden itu.

Tae Joon : Kau benar. Aku benar-benar lupa.

Tae Joon lalu tertawa. Yoo Kyung tanya, apa maksud tawa Tae Joon.


Tae Joon : Kenapa kau tidak menggunakan aku saja? Kau sepertinya ingin menjadi pimpinan berikutnya. Siapa tahu? Aku mungkin bisa membantu.

Yoo Kyung : Apa yang kau inginkan?

Yoo Kyung : Kau punya lebih dari cukup untuk menjadi pimpinan berikutnya. Aku akan mewujudkan itu untukmu. Sebagai gantinya, kau harus memberiku sesuatu yang cukup bagus. Kau setuju?


Yoo Kyung masuk ke rumahnya dengan wajah kesal.

Yoo Kyung : Cacing itu, beraninya dia mengancamku!


Yoo Kyung masuk kamarnya dan mendapati Young Sook tidur kasurnya.

Yoo Kyung kesal, ia lantas menarik selimut Young Sook dan membangunkan Young Sook. Namun ia seketika diam saat melihat Young Sook memeluk majalah Pimpinan Lee.


Young Sook pun bangun. Yoo Kyung mengambil majalah itu dan tanya dimana Young Sook mendapatkannya. Ia pun kaget saat Young Sook bilang mengambil itu di kamar Se Jin.

Young Sook lalu mengaku pernah melihat Pimpinan Lee. Yoo Kyung yang mulai gugup, menarik Young Sook keluar.


Setelah itu, ia memperhatikan foto Pimpinan Lee yang menjadi cover majalah. Lalu kemudian, dia merobek majalah itu.


Eun Bong yang baru kembali ke restoran, melihat ibunya melamun lagi.

Eun Bong mendekati ibunya dan tanya ada apa.

Mal Sook : Tidak ada. Tidak ada yang salah. Sebenarnya.... aku mau keluar.

Mal Sook bergegas pergi.


Joong Dae keluar dari dapur dan heran melihat sikap Mal Sook.

Joong Dae : Apa yang terjadi padanya? Dia sudah mendesah dan menangis sejak kemarin. Apakah dia sakit?

Eun Bong : Jangan khawatir tentang dia dan khawatir tentang dirimu sendiri. Aku dengar kau memiliki kencan buta lain.

Joong Dae : Itu bukan urusanmu.


Mal Sook berdiri di depan kediaman Hwi Kyung. Tak lama, Na Yeon pun datang. Ia senang melihat Mal Sook dan bergegas mendekatinya.

Melihat Na Yeon, Mal Sook langsung berkata, mereka perlu bicara dan menariknya menjauhi pagar kediaman itu.


Mal Sook memeluk Na Yeon. Tangisnya pecah.

Na Yeon : Eomma....

Mal Sook menganggukkan kepalanya. Tangis Na Yeon pecah.


Mal Sook dan Na Yeon lantas duduk di taman dan bicara.

Na Yeon menolak tegas, tidak. Aku tidak mau. Aku tidak akan melakukan itu.

Mal Sook : Dia ayah kandungmu. Kau tidak bisa mengabaikan darahnya..


Na Yeon : Tidak. Dia sudah melakukannya. Sae Byeol dan Do Hee ... pergi karena dia.

Mal Sook : Na Yeon-ah, tidak bisakah kau berhenti di sini? Ibu mohon. Hwi Kyung tulus. Dia sangat menyukaimu. Lupakan semuanya dan hidup bahagia dengannya.

Na Yeon : Kau harus pulang. Aku harus masuk.

Mal Sook : Na Yeon-ah...


Geum Bong dan Se Gwang lagi sarapan daging.

Se Gwang : Bagaimana bisa kau makan daging untuk sarapan?

Geum Bong : Aku mengidamnya sejak pagi tadi. Aku benar-benar ingin makan daging. Hidangan gurita kecil pedas ini merebut hatiku.

Se Gwang : Kalau dipikir-pikir, aku belum pernah melihatmu makan sayur. Kau benar-benar karnivora.


Sung Joo yang lagi sarapan bersama Dong Jin, tertawa bicara dengan Geum Bong di telepon.


Usai bicara dengan Geum Bong, Sung Joo memberitahu Dong Jin bahwa Geum Bong ngidam daging sejak kemarin.

Sung Joo : Mereka makan pagi-pagi.

Dong Jin : Keluarga kita harus makan juga. Kita belum melihat Do Hee untuk beberapa saat. Ayo cari tanggal yang cocok untuk keluarga kita. Hanya kita bertiga.

Sung Joo senang dan mengajak Dong Jin pergi ke tempat yang bisa membuat Na Yeon senyum.



Di rumah, Na Yeon yang sedang membantu Hwi Kyung memakai jas, diajak Hwi Kyung ke suatu tempat. Hwi Kyung bilang, ia ingin mengenalkan seseorang pada Na Yeon.


Hwi Kyung membawa Na Yeon ke rumah abu Do Hee.

Hwi Kyung : Kau kenal mereka?

Na Yeon : Itu Lee Na Yeon yang mirip denganku dan putrinya tapi aku tidak mengerti kenapa kau membawaku kesini.


Mendengar itu, Hwi Kyung marah.

Hwi Kyung : Apakah kau benar-benar tidak tahu? Apakah kau bertanya karena kau benar-benar tidak tahu? Kau mengerikan. Haruskah kau berbohong padaku seperti itu di depan Baek Do Hee yang meninggal menggantikanmu dan putrimu? Bukankah kau harus jujur ​​setidaknya saat kau di sini? Bukankah seharusnya kau melepas topeng itu dan tunjukkan rasa sakitmu di depan Do Hee dan Sae Byeol Buka topeng itu sekarang. Berhenti berpura-pura menjadi Do Hee dan kembali lah ke keluargamu yang menyayangimu selama 20 tahun.

Na Yeon : Jadi kau sudah tahu?

Hwi Kyung : Sampai kapan kau berencana membohongiku?  Berapa lama kau pikir kkau bisa berpura-pura menjadi Do Hee? Aku menunggumu dan menunggumu jujur ​​denganku.

Na Yeon : Apa yang kau mau dariku?

Hwi Kyung : Hanya itu yang bisa kau katakan?


Na Yeon lalu menatap tajam Hwi Kyung.

Na Yeon : Kau begitu yakin bahwa kau bisa menungguku tapi kau terus mendesakku. Kenapa? Se Jin yang menyuruhmu menghentikanku?

Hwi Kyung : Benar! Se Jin datang padaku dan memohon padaku untuk menghentikanmu.. Dia bahkan mengatakan kepadaku rahasia tentang kelahirannya ... dan memohon padaku untuk menghentikan Lee Na Yeon.

Na Yeon : Aku tahu, kau pasti akan membela keluargamu.

Hwi Kyung : Kau tahu apa yang terlintas di benakku saat Se Jin memberitahu dia bukan putri Kyung Wan? Aku senang, sampai rasanya aku pikir aku mau terbang. Aku bahagia kau dan dia bukan saudara tiri. Tapi kau tidak melihatku. Kau hanya peduli dengan balas dendammu. Kau hanya berpikir bagaimana cara menghancurkan keluarga itu.

Na Yeon : Kau benar, itu tujuanku. Mereka harus tahu, betapa sakitnya kehilangan seseorang yang kita cintai.

Hwi Kyung : Bagaimana denganku? Apa aku hanya alat untuk balas dendammu?


Na Yeon : Benar, itu sebabnya aku mendekatimu. Itu sebabnya aku menggunakanmu.  Kenapa kau tidak bisa membiarkan aku membodohimu sedikit lebih lama? Aku hampir selesai. Kenapa kau tidak bisa menunggu sedikit lebih lama?

Hwi Kyung lantas mengajak Na Yeon mengakhiri semuanya. Ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Na Yeon.


Bersambung...

The Promise Ep 90 Part 1

Sebelumnya...


Di episode sebelumnya ~~~ Yoo Kyung terkejut melihat isi memory card Na Yeon. Isinya foto Yoon Ae, Na Yeon kecil, Na Yeon dewasa dan Sae Byeol.

Yoo Kyung : Lee Na Yeon, kau benar Lee Na Yeon?


Yoo Kyung lantas keluar dari kamar dan mendapati Na Yeon sedang merangkai bunga. Yoo Kyung terus menatap Na Yeon dengan tatapan takut sekaligus waspada.

Na Yeon menatap Yoo Kyung dengan santai dan tanya apa Yoo Kyung butuh sesuatu.

Yoo Kyung : Bunganya sangat cantik.

Na Yeon : Kau suka? Ambil lah. Taruh di kamarmu.

Na Yeon memberikan bunganya.


Yoo Kyung mengucapkan terima kasih, lalu pergi ke kamarnya tapi Na Yeon membuat langkahnya berhenti.

Na Yeon : Bukankah aromanya enak? Bunga apa yang kau suka, Kakak Ipar?

Yoo Kyung merinding! Tak bisa menguasai dirinya, ia pun menjatuhkan bunga yang dipegangnya.


Na Yeon langsung berdiri.

Na Yeon : Kau baik-baik saja?

Yoo Kyung : Tanganku terpeleset.

Na Yeon : Apakah kau terluka? Apakah kau baik-baik saja?

Yoo Kyung : Maafkan aku tetapi bisakah kau membersihkan ini?

Na Yeon : Tentu saja. Aku tidak ingin kau terluka.


Na Yeon langsung membereskan bunga yang dijatuhkan Yoo Kyung tadi.

Yoo Kyung menatap Na Yeon dengan tatapan sedikit ngeri, lalu masuk kamarnya.

Yoo Kyung terduduk lemas di kasurnya.

Tak lama, Na Yeon datang membawa secangkir minuman.


Yoo Kyung : Aku tidak pernah menyuruhmu masuk.

Na Yeon : Aku pikir aku harus masuk.

Yoo Kyung, apa?

Na Yeon : Kau tampak kaget. Minum teh herbal. Ini akan membantu menenangkan sarafmu.

Yoo Kyung : Terima kasih. Terima kasih banyak.

Na Yeon : Dengan senang hati. Beri tahu aku jika kau membutuhkan yang lain.

Yoo Kyung : Baik. Kau boleh pergi.

Na Yeon lalu berkata, ada surat yang datang untuk Kyung Wan. Ia lantas meletakkan sebuah amplop itu di meja, bersama dengan teh yang dibawanya, lalu beranjak keluar.


Setelah Na Yeon keluar, Yoo Kyung membuka amplop itu. Ia syok isinya foto Kyung Wan bersama Yoon Ae yang memeluk Na Yeon. Serta foto dirinya bersama Se Jin dan.... pria tanpa wajah.


Na Yeon menemani Young Sook main karet gelang.


Di toilet, Yoo Kyung merobek foto yang dikirim Na Yeon tadi lalu membuangnya ke toilet.

Ia marah!

Yoo Kyung : Lee Na Yeon, dia secara terbuka menantangku sekarang. Dia mengajakku perang. Baik, lanjutkan. Aku akan menghancurkan setiap tantangannya.


Mal Sook kembali ke rumahnya dan duduk dengan wajah syok sambil mengingat pengakuan Kyung Wan tadi soal Na Yeon.

Mal Sook bertanya-tanya, bagaimana bisa Kyung Wan menjadi ayah kandung Na Yeon.


Man Jung tiba2 muncul dan tanya apa maksud Mal Sook.

Man Jung : Ayah kandung siapa?

Pak Heo keluar dari dapur dan kaget melihat wajah pucat Mal Sook.

Mal Sook kesal.


Mal Sook : Kau benar-benar akan melakukan ini, Poong Dal? Kau menggeledah dapurku saat aku keluar. Dari semua hal yang bisa diikuti,  kenapa kau harus mengikuti kebiasaan buruk Man Jung?

Pak Heo : Kau sangat sibuk akhir-akhir ini, jadi aku ingin membuatkanmu makan malam.

Mal Sook : Pergi dan bawa wanita ini. Itu lebih mendesak daripada makanan.

Man Jung : Katakan apa yang kau maksud beberapa saat yang lalu. Siapa ayah kandungnya?

Mal Sook berdiri dan mengusir mereka berdua keluar. Tapi Man Jung terus saja mendesak Mal Sook cerita.


Pak Heo ke apotik dan membeli obat sakit perut.

Setelah itu, ia kembali ke toko dan memberikan obat itu ke Man Jung.


Tapi Man Jung masih memikirkan kata2 Mal Sook tadi. Ia yakin, yang dibilang Mal Sook ada hubungannya dengan Na Yeon dan Sae Byeol.

Tak lama, ia pun sadar dan bertanya-tanya apa ayah kandung Na Yeon muncul.

Tapi kemudian, Man Jung menepis pikirannya itu.

Man Jung : Mal Sook terlalu marah. Ada yang mencurigakan. Dia tidak bisa membodohiku.

*Gengges banget sih dia,, faedahnya ngurusin keluarga Mal Sook apa coba...


Malam sudah tiba. Kyung Wan masih di ruangannya. Tak lama kemudian, Se Jin datang.

Se Jin : Jika Pimpinan masih disini, bagaimana para pekerja bisa pulang?

Kyung Wan : Apa yang sedang terjadi? Kenapa kau disini?

Se Jin : Itu akan mengerikan bagiku jika tinggal di rumah sakit lebih lama.

Kyung Wan : Kau tidak pernah tahu dengan kecelakaan mobil. Kau harus tinggal di sana dan mendapatkan beberapa tes.

Se Jin : Mereka bilang aku baik-baik saja.


Se Jin lalu mencium bau alkohol di tubuh ayahnya.

Se Jin : Appa, kau habis minum?

Kyung Wan : Ya, aku melakukan sedikit.

Se Jin langsung bersemangat dan mengajak Kyung Wan minum. Ia menunjukkan botol minum yang dibawanya.


Se Jin meletakkan dua cangkir plastik di meja. Lalu ia mengambil botol minumnya. Saat sedang membuka botolnya, Kyung Wan menutup gelasnya.

Kyung Wan : Putriku sepertinya punya banyak hal untuk dikatakan kepadaku. Katakan. Kita bisa minum lain waktu.

Se Jin : Aku tidak bisa menipu ayah. Appa, aku berpikir untuk kembali ke Amerika bersama Tae Joon.

Kyung Wan : Kau sudah diskusi dengannya?


Se Jin : Belum. Tapi aku ingin menatap hidup disana.

Kyung Wan : Ibumu akan menentangnya.

Se Jin : Aku tahu, jadi aku ingin kau membujuknya.

Kyung Wan : Tidak. Aku juga menentangnya. Aku ingin kau dekat denganku. Aku menyadari sekarang bahwa semuanya sia-sia. Yang tersisa hanyalah keluarga terdekat. Pindah dengan Tae Joon. Aku sudah memberitahunya tentang hal itu. Itu akan membantumu dan dia. Aku yakin itu tidak nyaman baginya. Ibumu tidak nyaman berada di dekatmu. Juga, aku berencana  untuk mempromosikannya menjadi wakil presiden. Selama dia menjaga dirinya tetap terpusat, dia dapat memimpin perusahaan.

Se Jin senang mendengarnya dan mengaku, ia tak bisa menyelesaikan masalah tanpa Kyung Wan.


Di ruangannya, Hwi Kyung memikirkan pengakuan Se Jin soal Se Jin yang bukan putri kandung Kyung Wan.


Na Yeon pergi ke warung tenda dan menemukan Hwi Kyung disana. Na Yeon lantas menghela nafas, sebelum akhirnya mendekati Hwi Kyung.

Na Yeon : Kenapa tidak memesan makanan enak?

Hwi Kyung : Aku lebih membutuhkan alkohol ketimang makanan.

Na Yeon : Kau sepertinya memiliki banyak hal untuk dikatakan.

Hwi Kyung : Kau benar. Aku punya banyak hal untuk dikatakan. Aku pikir minum mungkin bisa membantuku mengatakan sesuatu, jadi aku meminta kau untuk datang ke sini. Tapi sekarang aku melihatmu di sini, aku tidak bisa bicara.

Na Yeon : Maka aku akan menunggu ... sampai kau bisa bicara.

Hwi Kyung : Bukankah sulit hidup seperti itu? Hanya sekali, tidak bisakah kau meletakkannya? Berikan padaku bola api yang kau bawa dalam hatimu. Hanya sekali.

Na Yeon masih tidak mau bicara. Hwi Kyung marah dan minta Na Yeon jujur padanya.

Na Yeon : Kau mabuk, ayo pergi.


Na Yeon berdiri. Ia mau pergi tapi Hwi Kyung menahannya.

Hwi Kyung :Apa kau tahu betapa bahagianya aku hari ini? Dan tahukah kau betapa sulitnya bagiku hari ini? Itulah dirimu bagiku. Kau bisa memberiku sukacita dan rasa sakit sekaligus. Tapi... aku merasa seperti tidak ada artinya bagimu. Aku merasa seperti... Aku tidak bisa memberi ... apapun untukmu.

Na Yeon : Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.

Hwi Kyung : Baik. Tentu saja kau tidak tahu. Itulah kau.

Hwi Kyung beranjak pergi.


Paginya, seperti biasa, Na Yeon sibuk di dapur menyiapkan sarapan.

Lalu anggota keluarga yang lain datang.

Tapi Yoo Kyung belum datang.

Na Yeon : Dimana Kak Yoo Kyung?

Kyung Wan : Dia akan segera turun.

Tak lama, Yoo Kyung turun. Tidak seperti biasanya, Yoo Kyung terlihat bersemangat sekali pagi itu.

Yoo Kyung menatap Se Jin dan tanya apa Se Jin baik2 saja.

Se Jin : Aku takut aku akan merasakan sakit yang menetap akibat kecelakaan itu, tapi aku baik2 saja.

Yoo Kyung : Senang mendengarnya.


Young Sook lantas memanggil Na Yeon 'Yoon Ae' dan menyuruhnya duduk. Ia bilang supnya akan dingin.

Yoo Kyung mencium supnya.

Yoo Kyung : Apakah ini sup mugwort? Apa Do Hee yang membuatnya.

Na Yeon : Kau suka?

Yoo Kyung : Aku menyukainya.


Na Yeon lalu duduk.

Kyung Wan lalu memberitahu mereka bahwa Se Jin dan Tae Joon akan pindah.

Yoo Kyung terkejut, Se Jin Appa....

Na Yeon menatap Tae Joon.


Usai sarapan, Yoo Kyung menyusul Kyung Wan ke kamar.

Yoo Kyung : Apa maksudmu mereka akan pindah?

Kyung Wan : Biarkan mereka pindah. Aku menyuruh mereka pindah.

Yoo Kyung : Aku menentangnya. Bagaimana bisa kau memutuskan itu sendiri?

Kyung Wan : Itu yang terbaik untuk saat ini. Segalanya mungkin menjadi lebih baik jika mereka hidup sendiri. Begitulah pasangan.

Yoo Kyung : Aku tidak bisa membiarkannya pergi. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi padanya jika mereka hidup sendiri! Aku tidak percaya padanya!

Kyung Wan : Se Jin sudah memilihnya. Jadi biarkan saja.

Yoo Kyung : Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!


Di kamar, Se Jin bersemangat. Ia bertanya2, mereka harus pindah ke apartemen atau rumah.

Tae Joon : Jangan terlalu cepat. Ibumu tidak akan setuju dengan mudah.

Se Jin : Aku akan membujuknya. Aku akan melakukannya bahkan jika dia menentang. Paman akan menghentikan Na Yeon.

Tae Joon pun kaget mendengarnya. Se Jin memberitahu Tae Joon, bahwa Hwi Kyung sudah tahu siapa Na Yeon. Se Jin juga bilang, bahwa Hwi Kyung tutup mulut soal Na Yeon karena sudah jatuh cinta pada Na Yeon. Tae Joon tambah kaget.


Tae Joon turun ke bawah. Se Jin terus mencereweti Tae Joon dengan mengajak Tae Joon menemui broker real estate setelah jam makan siang nanti.

Se Jin : Aku ingin memilih rumah kita sendiri.

Tae Joon : Bicaralah dengan ibumu.

Tae Joon beranjak pergi.


Setelah Tae Joon pergi, Yoo Kyung keluar dan menarik Se Jin ke kamarnya.

Yoo Kyung melarang keras Se Jin pindah. Ia bilang, Tae Joon tidak akan bisa mereka kendalikan lagi jika Se Jin tetap berkeras pindah. Tapi Se Jin tak peduli. Ia berkata, akan tetap pindah meski Yoo Kyung menentang. Lalu Se Jin beranjak keluar.

Yoo Kyung : Tidak bisa. Aku butuh Tae Joon untuk menyingkirkan Na Yeon.


Di kamarnya, Na Yeon sedang menatap majalah yang berisi wawancara Pimpinan Lee.

Tak lama, Na Yeon dihubungi Eun Bong.


Lantas Na Yeon dan Eun Bong bertemu di kafe. Eun Bong melaporkan penyelidikannya soal Pimpinan Lee.

Eun Bong : Keluarga ini telah mengoperasikan korporasi selama beberapa generasi. Mereka tumbuh lebih kuat melalui pernikahan yang cerdas juga. Istrinya adalah putri mantan Menteri Keuangan. Dengan kata lain, mereka adalah keluarga kerajaan.

Na Yeon : Apa yang dilakukan istri dan anak-anaknya sekarang?

Eun Bong : Istrinya adalah direktur galeri, dan dia memiliki dua anak perempuan. Salah satunya adalah mendapatkan gelar doktor di Inggris, dan yang lainnya adalah seorang pengacara di Amerika. Itu benar-benar keluarga yang hebat.

Eun Bong lalu minta penjelasan kenapa Na Yeon mau tahu soal dia. Na Yeon berkata, bahwa ia akan menceritakannya nanti.


Sementara itu, para reporter langsung mengerubungi Pimpinan Lee begitu Pimpinan Lee turun ke lobi. Para reporter itu menanyakan rencana investasi Pimpinan Lee ke depannya, serta bisnis yang akan dijalan kedua putrinya dan rumor perceraiannya.

Na Yeon muncul dan menatapnya dari jauh. Lalu Na Yeon teringat penjelasan Eun Bong soal Pimpinan Lee.

Eun Bong : Rumornya saling bertentangan. Beberapa memuji dia, tetapi yang lain mengatakan dia munafik. Tentu saja, aku tidak tahu sisi mana yang benar.


Pimpinan Lee lantas beranjak pergi setelah mengatakan, asistennya yang akan menjawab pertanyaan para reporter.

Na Yeon beraksi. Ia berjalan ke arah Pimpinan Lee dan menabrak Pimpinan Lee, sampai menumpahkan kopinya ke jas Pimpinan Lee.

Na Yeon pura2 kaget. Ia minta maaf dan langsung mengambil tisu.

Pimpinan Lee berkata, ia tidak apa-apa dan mengizinkan Na Yeon pergi.


Di rumah, Se Jin yang hendak pergi menemui Tae Joon, tak sengaja melihat majalah tentang Pimpinan Lee di atas meja.

Ia mengambilnya dan membacanya.

Se Jin : Lee Ki Man?

Bersambung ke part 2....