• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 91 Part 1

Sebelumnya...

Lanjut lagi... Dan di episode ini, sy belajar kalau jujur itu lebih baik, meski awalnya sakit... Seperti yg Hwi Kyung lakukan ke Na Yeon. Setelah Na Yeon jujur, Hwi Kyung akhirnya memilih stay di sisi Na Yeon, menunggu sampai api dalam diri Na Yeon padam...


Di episode sebelumnya ~~~ Hwi Kyung mengajak Na Yeon mengakhiri hubungan mereka. Hwi Kyung berkata, bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk Na Yeon.

Hwi Kyung : Aku tidak bisa lagi menahanmu karena kau adalah putri Kyung Wan. Kita mungkin tidak berhubungan dengan darah, tapi dia masih keluargaku. Yang terbaik yang bisa kulakukan adalah membiarkanmu pergi. Aku tidak akan lagi membiarkanmu memanfaatkanku. Kau harus pergi sekarang.

Hwi Kyung lantas beranjak pergi, meninggalkan Na Yeon.


Na Yeon pun jatuh terduduk dan tangisnya kemudian pecah.

Ya, keduanya sama2 luka.

Tak lama setelah kepergian Hwi Kyung, Kyung Wan datang dan heran sendiri melihat Na Yeon disana.


Kyung Wan lantas mendekati Na Yeon dan tanya, kenapa Na Yeon bisa ada disana.

Na Yeon beralasan, bahwa ia hanya ingin menyapa 'Lee Na Yeon' yang terlihat sepertinya.

Na Yeon lalu bertanya, apa Kyung Wan datang untuk mengunjungi Na Yeon.

Kyung Wan berkata, ia hanya sedang mencari udara segar dan memutuskan datang kesana.

Na Yeon : Aku akan meninggalkanmu agar kau bisa bicara dengan putrimu.

Na Yeon beranjak pergi. Kyung Wan menatap kepergian Na Yeon masih dengan tatapan herannya.


Hwi Kyung masuk ke ruangannya dan mendapati Se Jin sudah duduk disana menunggunya.

Se Jin : Paman habis dari suatu tempat?

Hwi Kyung : Kau harusnya menelpon dulu.

Se Jin : Aku datang untuk melihat Tae Joon.

Lalu Se Jin menatap tajam Hwi Kyung.

Se Jin : Kau sudah bicara pada Na Yeon?

Hwi Kyung : Belum.

Se Jin marah, kenapa tidak! Paman, apa kau mau ayah tahu siapa aku? Kau mau ayah dan ibuku berpisah? Dengan begitu, kau bisa bersama dengan Na Yeon? Seperti itu.

Se Jin : Maaf kalau aku menjadi paranoid. Pamanku yang baik tidak akan meninggalkan aku dan ibuku hanya demi Na Yeon yang dibutakan balas dendam. Kita masih keluarga, kan?


Hwi Kyung : Jangan khawatir.

Se Jin : Terima kasih. Aku percaya padamu. Sampai jumpa.

Lalu Se Jin beranjak pergi.


Di kamar Do Hee, Na Yeon duduk di meja rias dan menguncir rambutnya. Sung Joo lalu datang membawa teh.

Na Yeon berkata, bahwa ia akan memberitahu semuanya pada Dong Jin. Sung Joo terkejut.


Sekarang, Na Yeon sedang dalam perjalanan, mengendarai mobilnya, menuju kantor Dong Jin.

Na Yeon menghubungi Dong Jin, memberitahu ia sedang di jalan.

Dong Jin : Baik. Aku di kantor, jadi luangkan waktumu.


Usai bicara dengan Na Yeon, Dong Jin dikejutkan dengan kedatangan Yoo Kyung.

Di kamarnya, Sung Joo mondar mandir. Ia gelisah memikirkan Na Yeon yang akan mengatakan semuanya pada Dong Jin. Sung Joo yang masih belum siap, akhirnya mengambil tasnya dan beranjak pergi.


Sementara itu, Yoo Kyung mengaku pada Dong Jin bahwa ia sudah tak bisa merahasiakannya lagi.

Dong Jin tanya apa maksud Yoo Kyung.

Yoo Kyung pun memberitahu, bahwa Na Yeon dan Tae Joon berselingkuh.

Sontak Dong Jin kaget dan meminta buktinya.

Yoo Kyung : Kau benar-benar tidak mengenal putrimu. Hwi Kyung memohon padanya tapi dia belum mendaftarkan pernikahan mereka. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan.


Dong Jin : Aku harus memeriksa sendiri.

Yoo Kyung : Tentu saja harus. Asal tahu saja, menantuku mengakuinya bahwa ia memiliki perasaan pada bibinya.

Dong Jin makin kaget, dia mengakuinya?

Yoo Kyung : Aku anggap kau sudah paham. Semoga harimu menyenangkan.


Yoo Kyung pamit. Tepat saat itu, Na Yeon datang dan terkejut melihat Yoo Kyung. Na Yeon tanya, apa yang Yoo Kyung lakukan disana.

Yoo Kyung : Aku berhak berada disini.

Yoo Kyung kemudian pergi.


Na Yeon mendekati Dong Jin dan tanya apa yang Yoo Kyung katakan.

Dong Jin : Apa itu benar?

Na Yeon : Maksud ayah apa? Apa yang dia katakan padamu?

Dong Jin : Soal menantunya, apa yang kau lakukan hingga dia berkata seperti itu! Dia bilang kau belum mendaftarkan pernikahanmu. Apakah itu sebabnya?

Na Yeon terdiam, membuat Dong Jin tambah marah.


Na Yeon lantas ingin mengaku bahwa dia bukan Do Hee tapi belum sempat bicara, Sung Joo datang.

Sung Joo minta Dong Jin tidak menyalahkan Na Yeon. Sung Joo berkata, bukan salah Na Yeon kalau Tae Joon punya perasaan seperti itu.

Sung Joo lalu menyuruh Na Yeon bicara.

Sung Joo : Katakan pada ayahmu yang sebenarnya, bahwa mantan pacar Kang Tae Joon, mirip denganmu dan telah membuatmu kesulitan.

Dong Jin kaget mendengarnya. Sementara Na Yeon, hanya bisa menatap lirih Sung Joo.


Tae Joon memberikan laporan biaya konstruksi pada Kyung Wan.

Kyung Wan : Biaya konstruksinya cukup tinggi. Ini 30 persen di atas proyeksi kita.

Tae Joon : Kita harus membeli properti di dekat Drama House, jadi biaya naik.

Kyung Wan : Apakah itu perlu?

Tae Joon : Ada terlalu banyak masalah dengan keluhan penyewa tetangga. Aku menyimpulkan bahwa akan lebih baik ... untuk membeli properti.

Kyung Wan : Ingat bahwa semua biaya dibayar dengan pinjaman.

Tae Joon : Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Kami akan mengurangi biaya di mana pun kami bisa.


Sekembalinya ke ruangannya, Tae Joon menghubungi Yoo Kyung. Tae Joon bilang laporannya sudah disetujui Kyung Wan dan Yoo Kyung akan segera menerima 5.8 juta dollar.

"Kerja bagus." puji Yoo Kyung, lalu menutup teleponnya.


Usai bicara dengan Tae Joon, Yoo Kyung mengingat kata2 Tae Joon tadi saat ia menemui Tae Joo di kantor.

Tae Joon bilang, ia akan mewujudkan keinginan Yoo Kyung menjadi chairman. Tapi Yoo Kyung harus memberinya sesuatu yang bagus sebagai balasan.

Yoo Kyung : Kau bisa memiliki Do Hee, akan kuwujudkan.

Tae Joon : Kau pikir itu mungkin? Dia bersama Paman Hwi Kyung.

Yoo Kyung : Lagipula mereka tidak bisa bersama. Mereka tidak mendaftarkan pernikahan mereka. Mereka belum benar-benar menikah. Di atas segalanya, kau sangat menyukainya.


Tae Joon mengambil sebuah foto dari lacinya. Foto dirinya bersama Sae Byeol dan Na Yeon.


Se Jin yang baru tiba di rumah, dihampiri Young Sook. Young Sook menyuruhnya melihat foto Pimpinan Lee di majalah.

Young Sook : Aku merasa dia tidak asing bagiku.

Se Jin : Kau mungkin melihatnya di televisi.


Se Jin mau naik ke atas, tapi Young Sook menahannya dan menyuruhnya melihat majalah itu lagi.

Young Sook : Dia tidak asing. Dia sangat mirip dengan pria itu.

Se Jin : Siapa laki laki itu?

Young Sook : Lee Ki Man.

Se Jin : Bagaimana kau tahu Pimpinan Lee Ki Man?

Young Sook : Namanya tiba-tiba muncul di kepalaku.


Yoo Kyung keluar dan melihat Young Sook sedang membicarakan Pimpinan Lee pada Se Jin.

Yoo Kyung marah dan menyebut apa yang dikatakan Young Sook omong kosong.

Young Sook kesalm wanita ini tidak akan membiarkan aku berbicara.

Young Sook : Nama itu berputar di kepalaku.

Yoo Kyung : Kau melihatnya di majalah!

Yoo Kyung lantas merebut majalah itu, lalu memanggil Ajumma Lee dan menyuruhnya membawa Young Soo ke kamar.

Sementara Se Jin naik ke atas tanpa curiga dengan sikap ibunya.


Yoo Kyung masuk kamarnya. Ia merobek2 majalah itu, lalu membuangnya ke tempat sampah.


Tak lama kemudian, Na Yeon masuk.

Yoo Kyung : Aku pikir kau pergi ke rumah orang tuamu. Tapi ternyata kau pulang.

Na Yeon : Hyungnim, kenapa kau menemui ayahku? Kau ingin mengusirku? Itu sebabnya kau mengatakan hal aneh pada ayahku?

Yoo Kyung : Sama sekali tidak aneh. Ini yang sebenarnya. Tae Joon mengakuinya sendiri.

Na Yeon : Ini memberi ku alasan lebih besar mengapa aku tidak bisa pergi. Jika aku pergi sekarang, itu akan mengakui ... kesalahpahamanmu benar. Apakah kau tidak setuju?


Yoo Kyung pun kesal dengan omongan Na Yeon. Na Yeon lantas berkata, akan menyiapkan makan malam. Tapi Yoo Kyung menamparnya.

Na Yeon : Apa yang kau lakukan?

Yoo Kyung menamparnya lagi.

Na Yeon masih bersikap tenang. Namun, saat Yoo Kyung mau menamparnya untuk yang ketiga kali, ia langsung menghentikan tangan Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Kau sudah ingat? Saat itu, aku menamparmu tepat tiga kali. Apa kau ingat setelah aku menamparmu hanya dua kali?

Na Yeon : Tentu saja aku ingat. Aku ingat dengan jelas. Seorang gadis berusia 12 tahun ditampar tiga kali. Tetapi banyak yang telah berubah sejak saat itu. Aku pikir itu sangat menyakitkan saat itu.

Yoo Kyung : Lepaskan topengmu dan tantang aku agar perkelahian kita menjadi lebih menyenangkan.


Na Yeon : Kau menunjukkan warna aslimu lebih cepat dari yang kuharapkan. Aku sedikit kecewa. Aku telah menantikan permainan kita.

Yoo Kyung : Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja. Kali ini, aku akan memberi tahu Baek Dong Jin siapa kau sebenarnya Aku akan memberitahunya bahwa putrinya yang sangat ia percayai sebenarnya palsu. Dan putri palsu nya, Lee Na Yeon, membunuh putri kandungnya, Baek Do Hee.

Na Yeon : Lakukan saja. Aku ingin melepas topeng ini dan kembali menjadi Lee Na Yeon. Aku juga akan berterima kasih karena jika kau melakukannya, reuni ayah dan anak yang tulus akan terjadi padaku dan Pimpinan Jang.


Na Yeon lantas menuju pintu, tapi Yoo Kyung menghentikan langkahnya dan tanya apa yang ia mau.

Na Yeon pun menatapnya tajam.

Na Yeon : Kau bisa melakukannya jika aku minta? Ibuku yang kau bunuh, Lee Yoon Ae, kembalikan dia padaku. Dan juga Sae Byeol ku, bawa dia kembali!

Yoo Kyung kaget, apa?

Na Yeon : Beritahu tahu Tae Joon, untuk hanya memiliki Se Jin.

Na Yeon beranjak keluar.


Yoo Kyung : Aku tidak membunuh siapa pun!

Na Yeon kembali ke kamarnya dan menangis.

Young Sook kemudian masuk dan kaget melihat Na Yeon nangis. Young Sook pikir, Na Yeon nangis karena Hwi Kyung dan berniat memarahi Hwi Kyung.

Na Yeon : Aku menangis... bukan karena dia. Aku menangis karena merasa bersalah padanya.

Hwi Kyung masuk. Ia kesal melihat Na Yeon.


Hwi Kyung dan Na Yeon lantas bicara di taman.

Hwi Kyung : Aku pikir kau sudah pergi. Apa kau masih berniat memanfaatkanku?

Na Yeon : Benar, aku butuh bantuanmu.

Hwi Kyung : Sudah kubilang aku tidak mau lagi dimanfaatkan! Jangan buat aku sedih dan pergi lah.

Hwi Kyung beranjak pergi. Na Yeon yang sudah terdesak, akhirnya menceritakan semuanya pada Hwi Kyung.

Na Yeon : Ketika kecelakaan itu terjadi 20 tahun lalu, ibuku mencengkeram anting-anting seseorang ... sampai saat dia meninggal. Tapi belum lama ini, aku menemukan pasangan anting-anting itu, ada di laci kakakmu, Park Yoo Kyung.

Sontak Hwi Kyung kaget dan langsung berbalik menatap Na Yeon.

Na Yeon : Kau tahu apa artinya? Itu artinya dia ada disana saat ibuku ditabrak mobil. Tidak, dia mengantar ibuku ke jurang kematian. Dia melakukannya untuk menjaga rahasianya.


Hwi Kyung : Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.

Na Yeon : Hari itu, ibuku tahu rahasia terdalam dan paling gelap Park Yoo Kyung. Jang Se Jin, bukan putri kandung Pimpinan Jang. Ibuku tahu.

Tangis Na Yeon mulai keluar. Na Yeon lantas menghela nafas dan mengaku bahwa Do Hee adalah kembarannya. Hwi Kyun tambah kaget mendengarnya.

Na Yeon : Kami bertemu setelah 32 tahun, tapi dia meninggal di depanku. Aku tidak bisa memaafkan mereka.  Aku tidak bisa memaafkan keluargamu.

Hwi Kyung : Apa yang kau inginkan dariku?


Na Yeon memohon, agar Hwi Kyung mengizinkannya tinggal disana.

Na Yeon : Kau adiknya Park Yoo Kyung. Hanya kau yang bisa melakukannya.

Hwi Kyung yang syok, mengajak Na Yeon bicara lagi nanti.


Kyung Wan yang baru selesai mandi, melihat sobekan majalah Pimpinan Lee di tong sampah. Ia lantas mengambilnya. Tepat saat itu, Yoo Kyung masuk dan langsung mengambil majalah itu. Kyung Wan tanya, kenapa itu ada di tong sampah. Yoo Kyung bilang, Young Sook merobek2 majalah itu jadi ia terpaksa membuangnya.


Kyung Wan : Hari ini, Do Hee ada di rumah abu Na Yeon. Dia menangis di depan Na Yeon dan Sae Byeol. Rasanya aneh.

Mendengar itu, Yoo Kyung kaget sekaligus gugup.

Kyung Wan merasa, Na Yeon dan Do Hee cukup dekat.

Yoo Kyung : Dia mungkin kewalahan melihat seseorang yang mirip dengannya.

Yoo Kyung lalu tanya kenapa Kyung Wan kesana lagi.

Kyung Wan beralasan, ia hanya ingin mencari udara segar dan memutuskan kesana.


Na Yeon menghampiri Hwi Kyung yang berdiri di atas balkon di teras luar.

Na Yeon : Aku salah. Kau benar. Aku akan melepaskanmu sekarang. Terima kasih untuk semuanya.


Na Yeon mau pergi tapi ditahan Hwi Kyung. Hwi Kyung kemudian memeluknya.

Hwi Kyung : Jangan pergi sendiri. Aku akan pergi bersamamu sampai bola api itu ... menjadi dingin. Bahkan jika kau menuju ke tanah longsor. Bahkan jika... semua yang kumiliki jatuh ke lumpur itu, aku akan ikut denganmu.


Na Yeon lantas menangis. Hwi Kyung melepaskan pelukannya. Ia mengelus kepala Na Yeon, lalu mengusap tangis Na Yeon.

Tak lama kemudian, mereka berciuman.

Bersambung ke part 2...