Skip to main content

The Promise Ep 91 Part 2

Sebelumnya...


Paginya, Na Yeon sarapan bersama Hwi Kyung, Young Sook dan anggota keluarga yang lain.

Na Yeon meletakkan daging ke sendok Young Sook.


Hwi Kyung juga meletakkan daging ke mangkuk Na Yeon. Melihat itu, Na Yeon langsung memberikan senyumnya pada Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Apa terasa aneh? Aku juga merasa aneh, jadi cepat dan makanlah.

Na Yeon : Aku merasa canggung tapi aku ingin menghargainya.

Hwi Kyung : Jangan hanya tinggal di rumah dan keluar sesekali. Kita bisa minum teh atau makan. Sebenarnya, aku sudah lama tidak menonton film.


Mendengar itu, Young Sook langsung merengek minta ikut. Ia bilang, ada film baru yang ingin ia tonton.

Na Yeon setuju.


Hubungan Hwi Kyung dan Na Yeon sudah membaik.

Se Jin dan Yoo Kyung kesal melihatnya.


Yoo Kyung : Kau sangat ceria. Siapa sangka, kau akan memenuhi rumah dengan begitu banyak sukacita. Terima kasih, Baek Do Hee.

Na Yeon : Kau yang terbaik. Tanpamu, akan sulit bagiku untuk menyesuaikan dan beradaptasi.


Kyung Wan lalu bertanya, apa Se Jin sudah menemukan tempat untuk pindah.

Yoo Kyung : Mereka tidak akan pindah.

Kyung Wan : Apa maksudmu?

Se Jin : Kami akan melakukan itu saat kami menjadi semakin tua. Aku ingin tinggal bersama kalian untuk saat ini, benarkan Tae Joon.

Tae Joon : Seperti yang dia katakan. Kita bisa memikirkannya nanti.


Adegan berikutnya, Lee Na Yeon kembali beraksi gaes.... Dia mendatangi kantor Pimpinan Lee, KM Global.

Pimpinan Lee yang baru saja tiba, diantar masuk seketarisnya dan kaget melihat Na Yeon.

Pimpinan Lee tanya ke seketarisnya siapa Na Yeon.

"Dia seorang reporter. Dia bilang dia punya janji, jadi aku membiarkannya masuk."

"Seorang wartawan?"

Na Yeon kemudian berdiri dan menjelaskan, bahwa ia sudah menghubungi Pimpinan Lee beberapa hari lalu.

Na Yeon : Aku Jang Se Jin dari Jungle News.

Pimpinan Lee : Jang Se Jin, ah iya. Aku ingat. Maafkan aku.


Pimpinan Lee lantas menyuruh Na Yeon duduk.

Pimpinan Lee : Aku berbicara dengan banyak wartawan setiap hari, jadi aku tidak bisa mengingat semuanya.

Pimpinan Lee lalu menyuruh seketarisnya membawakan mereka teh.


Pimpinan Lee : Kau seperti yang aku dengar. Apa yang dikatakan orang-orang tentangku?

Na Yeon : Kau ingin dengar pujian atau kritikan?

Pimpinan Lee : Apakah kau menantangku?

Na Yeon : Maaf jika aku menyinggungmu.

Pimpinan Lee Tidak, tidak sama sekali. Kau adalah reporter pertama yang menempatkanku pada jari kakiku. Aku tidak perlu pujian karena mereka hanyalah kata- kata kosong. Haruskah aku mendengar kritik negatif?

Na Yeon : Aku mendengar kau memperlakukan wanita sama seperti kau memperlakukan bisnis. Itu hanya rumor, kan?


Mendengar itu, Pimpinan Lee langsung kesal. Ia meremas kartu nama Na Yeon lalu mengatakan wawancara selesai.

Pimpinan  Lee : Aku setuju untuk wawancara karena Jungle News memiliki reputasi yang baik, tapi ini sampah.


Pimpinan Lee lalu menghubungi seketarisnya dan mengatakan, bahwa Na Yeon sudah mau pergi.

Na Yeon : Park Yoo Kyung. Kau ingat dia? Park Yoo Kyung adalah istri ketua Grup Baekdo, Jang Kyung Wan. Jangan bilang kau tidak ingat dia.

Pimpinan Lee : Lalu apakah kau putri Park Yoo Kyung?

Na Yeon : Maafkan aku, tapi Jang Se Jin adalah keponakanku. Aku pikir akan lebih baik baginya ... untuk bertemu kau terlebih dahulu sebelum dia. Itu sebabnya aku berbohong.

Pimpinan Lee : Maksudmu apa?

Na Yeon : Aku yakin kau tahu


Di ruangannya, Kyung Wan sedang memikirkan Na Yeon yang ia pergoki menangis di rumah abu Do Hee. Ia masih merasa aneh.


Kyung Wan lantas meraih ponselnya, menghubungi Na Yeon.

Na Yeon yang saat itu baru saja tiba di lobi KM Global, terkejut diajak makan siang Kyung Wan.


Usai bicara dengan Na Yeon, Se Jin tiba2 datang dan memberinya bunga. Lalu Se Jin meminta dibelikan makan siang.

Kyung Wan : Kau keberatan jika seseorang bergabung dengan kita?

Se Jin : Tentu saja tidak. Siapa pun yang kau mau.


Na Yeon terkejut melihat Se Jin juga ikut makan siang dengan mereka. Se Jin kesal melihat kedatangan Na Yeon. Na Yeon minta maaf karena datang terlambat. Lalu ia duduk disamping Se Jin dan mengaku senang melihat Se Jin diluar rumah..

Se Jin : Appa, apa bibi orang yang kau undang?

Kyung Wan : Ayah pikir dia mungkin bosan tinggal di rumah merawat nenekmu, jadi aku menyuruhnya keluar.

Se Jin : Kau sangat bijaksana.

Se Jin lalu memberikan buku menu ke Na Yeon.

Se Jin : Apa yang kau suka? Pesan apa pun yang kau inginkan.


Kyung Wan : Iya. Apa yang kau suka?

Na Yeon : Aku suka apapun selain udang.

Kyung Wan : Kau tidak suka udang?

Na Yeon : Aku tidak bisa memakannya meskipun aku mau. Aku alergi hidangan laut sejak masih kecil.


Mendengar itu, Se Jin kesal.


Se Jin lalu menyusul Na Yeon yang mencuci tangan di toilet. Se Jin tertawa dan mengatai Na Yeon kekanak-kanakan.

Se Jin kemudian tanya, apa Na Yeon mau Kyung Wan tahu semuanya.

Na Yeon : Jangan khawatir, aku masih belum ingin dia tahu.


Na Yeon lalu memberikan sebuah kertas pada Se Jin.

Se Jin : Apa ini?

Se Jin membaca tulisan di kertas itu. Ada nama Pimpinan Lee serta nomor ponselnya.

Na Yeon : sebuah hadiah untukmu.

Se Jin : Lee Ki Man?

Na Yeon : Berterima kasih lah padaku karena aku menemukan ayah kandungmu. Aku harus membalas budi.


Sekarang, Se Jin sudah berada di mobilnya. Ia menatap 'hadiah' yang diberikan Na Yeon, lalu teringat kata2 Yoo Kyung yang bilang ayah kandungnya sudah meninggal.

Se Jin juga ingat saat Young Sook membahas Pimpinan Lee. Saat itu, Young Sook mengaku nama 'Lee Ki Man' tidak asing baginya.


Yoo Kyung yang hendak meminum tehnya, terkejut mendengar kata2 Na Yeon.

Na Yeon tanya, kenapa Yoo Kyung terkejut.

Yoo Kyung : Apa yang baru saja kau katakan! Katakan lagi! Siapa yang bertemu Se Jin!


Se Jin sendiri sudah berada di restoran. Ia sedang menunggu kedatangan ayah kandungnya.

Ponselnya kemudian berdering. Telpon dari Yoo Kyung tapi ia tidak menjawabnya.


Di kaamarnya, Yoo Kyung panic lantaran Se Jin tidak menjawab teleponnya. Yoo Kyung kemudian pergi.


Se Jin menyimpan ponselnya di tas.


Tak lama kemudian, Pimpinan Lee datang. Dan keduanya pun sama2 terdiam dan saling menatap satu sama lain.


Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...