• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Sinopsis Lengkap Drama Korea ' The Game : Towards Zero' Episode 1-32



Cast :


Taecyeon -- Kim Tae Pyeong
Lee Yeon Hee -- Seo Joon Young
Lim Ju Hwan -- Goo Do Kyung
Jeong Dong Hwan -- Teacher Baek
Park Ji Il -- Nam Woo Hyun
Park Won Sang -- Lee Joon Hee
Jang So Yeon -- Ji Won
Choi Jae Woong -- Han Dong Woo
Shin Sung Min -- Yoon Kang Jae
Lee Seung Woo -- Ko Bong Soo
Lee Bom -- Ji Soo Hyun
Hong In -- Park Han Kyu
Yoon Ji Won -- Oh Ye Ji
Ryoo Hye Rin sbg -- Yeon Hwa
Choi Da In -- Lee Mi Jin
Kim Young Jun -- Jo Pil Doo
Lee Do Hyun -- Hong Jeong Ho
Kim Hak Sun -- Seo Dong Cheol
Kim Jung Young -- istri Seo Dong Cheol
Shin Yun Sook -- Kepala Suster Panti Asuhan Harapan
Seo Jang Hyun -- anak Panti Asuhan Harapan
Cha Sung Je -- anak Panti Asuhan Harapan
Ye Soo Jung -- Madam Jung
Yang Hyun Min -- Oh Sung Min
Kim Geon U -- Tae Pyeong kecil
Joo Ye Rim -- Joon Young kecil
Kim Kang Hoon -- Do Kyung kecil

Graceful Family Ep 12 Part 3

Sebelumnya....


Je Kook dan tim nya kembali rapat.

Je Kook : Pimpinan mau melatih Tuan Muda Wan Soo jika terjadi keadaan darurat.

Pak Yoon : Itu bukan ide yang buruk.

Kyung A : Kurasa Pimpinan mengabaikan Tuan Muda Wan Soo tanpa alasan jelas hingga kini.

Joo Young : Dia baik. Dia juga punya banyak keunggulan.

Je Kook : Bukankah kalian mendukungnya karena dia relatif mudah untuk dihadapi? Aku tidak setuju dengan kalian. Aku setuju kita perlu bersiap untuk yang terburuk. Tapi, aku menentangnya karena aku takut dengan yang terburuk. Terlalu berisiko untuk memilih orang yang tidak terduga sebagai pemimpin. Lalu MC Grup harus menghadapi itu? Jawabanku adalah tidak.


Wan Soo tiba2 datang.

Wan Soo : Selalu kurasakan kekuatan vital saat aku datang ke TOP. Jika hanya menghirup udara ini, aku akan bisa hidup sampai 100 tahun.

Wan Soo lantas memberikan bunga yg sedari tadi ia sembunyikan di balik punggungnya ke Je Kook.

Wan Soo : Hadiah untukmu.

Je Kook geleng2 kepala, heran melihat tingkah Wan Soo.


Sekarang,, Je Kook sudah berada di ruangannya, bersama Wan Soo.

Je Kook berdiri, menatap bunga dari Wan Soo yang kini sudah ia pajang di atas meja.

Wan Soo yang berdiri di belakang Je Kook berkata bahwa orang-orang berpikir Je Kook hanya terlihat bagus dalam setelan jas.

Wan Soo : Itu tidak benar sama sekali. Kau terlihat cocok saat bersama bunga. Lihatlah! Bunganya dan kau tampak serasi. Kau suka? Gladiolus?


Je Kook pun menatap Wan Soo.

Je Kook : Gladiolus adalah "pedang" dalam bahasa Latin.

Wan Soo : Kau tahu alasan aku menyukaimu? Karena kau sempurna! Lihatlah. Kau tahu segalanya! Itu sebabnya kita bisa berkomunikasi dengan baik.

Je Kook : Aku merasa terhormat.


Wan Soo : Direktur Han, apa kau pernah menerima bunga seperti ini sebagai hadiah dari kakek atau ayahku?

Je Kook : Entahlah. Kurasa tidak pernah.

Wan Soo : Lihat? Seperti itulah! Ini cara Mo Wan Soo! Ini adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh siapa pun. Tapi, aku bisa melakukan hal yang orang lain tidak bisa lakukan. Itu yang aku lakukan! Kau setuju, kan?

Je Kook : Ya. tapi kurasa bakat unik ini sangat tidak cocok untuk menjadi Pimpinan MC Grup. Jika rencana ini mungkin, aku pasti sudah memilihmu sebelumnya.


Wajah Wan Soo mulai berubah kesal. Wan Soo lantas beranjak mendekati bunganya dan berdiri disamping Je Kook.

Wan Soo : Aku penasaran apa alasannya?

Je Kook menatap Wan Soo : Kau lebih tahu dibandingkan orang lain.

Wan Soo : Tidak. Aku tidak tahu sama sekali. Direktur Han, kau tahu arti bunga ini dalam bahasa bunga? Peringatan. Kewaspadaan.

Je Kook : Karena kau perlu berhati-hati dengan pedang.

Wan Soo : Bingo! Lihat? Sudah kubilang komunikasi kita baik.

Wan Soo beranjak pergi. Je Kook menatap jijik Wan Soo.


Yoon Do lari ke kafe, menemui Seok Hee.

Seok Hee : Direktur Han dan Joo Hyung Il belum bertemu satu sama lain?

Yoon Do : Ya, sejauh ini belum.

Seok Hee mulai resah.

Yoon Do : Mo Seok Hee, kita sudah memenuhi persyaratan pengajuan persidangan ulang.

Seok Hee : Jadi, kau mau melakukannya sekarang?

Yoon Do : Tidak. Pistol yang paling kuat adalah saat ada pelurunya. Apa menurutmu pengajuanku akan diterima?

Seok Hee : Itu akan mudah ditolak jika Direktur Han memakai pengaruhnya.


Yoon Do : Direktur Han akan bertindak melawan keinginan Pimpinan dan membantu Mo Wan Joon menggantikannya. Direktur Han akan semakin bertekad untuk melindungi Mo Wan Joon dan MC Grup. Dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu ketika dia menutupi kasus pembunuhan, pengaruh Direktur Han di kalangan hukum telah menjadi sangat kuat.

Seok Hee : Lalu?

Yoon Do : Dalam situasi ini, kita mungkin sama sekali tidak akan bisa mengungkap tindak kriminalnya.

Seok Hee mulai lemas.


Yoon Do menyemangati Seok Hee.

Yoon Do : Kita urus Direktur Han terlebih dahulu. Ada satu hal keahlianmu. Strateginya adalah memecah belah dan menguasai.

Seok Hee tersenyum mendengarnya.


Besoknya, Seok Hee pergi ke restoran, menemui Jaksa Joo yg sudah menunggunya.

Seok Hee : Sudah lama tidak bertemu.

Jaksa Joo : Ya, sudah lama. Kau dulu sekecil ini, kini kau telah tumbuh menjadi orang dewasa yang hebat.

Seok Hee : Saat itu, anda hanya seorang jaksa penuntut. Kini anda adalah Kepala Kantor Jaksa.

Jaksa Joo : Waktu telah banyak berlalu.

Seok Hee : Ada rumor bahwa anda akan menjadi Jaksa Agung.

Jaksa Joo : Itu akan diputuskan oleh Tuhan.


Jaksa Joo mulai makan. Seok Hee tampak masih memotong2 daging steak di piringnya.

Jaksa Joo : Aku yakin kau menemuiku bukan hanya untuk makan bersamaku. Apa Tae Hyung masih punya kesempatan?

Seok Hee : Siapa orang waras yang akan menikah dengan orang seperti itu? Lalu kenapa Tuhan akan menjadikan anda Jaksa Agung, kecuali mereka gila?

Sontak, Jaksa Joo terkejut dgn omongan Seok Hee.


Seok Hee lantas meletakkan garpu dan pisaunya, lalu menatap Jaksa Joo.

Seok Hee : Anda disuap oleh Direktur Han dan menutupi kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun lalu, kan? Aku yakin anda akan segera menjadi Jaksa Agung. Tapi bagaimana jika anda dibelenggu oleh masa lalu anda?

Jaksa Joo : Apa yang ingin kau katakan?

Seok Hee : Hanya satu hal yang aku inginkan. MC Grup. Aku lebih serakah daripada dugaan anda. Tapi, ketika aku mencoba memiliki MC Grup, aku menyadari Han Je Kook adalah hambatan terbesarku. Jika anda membiarkannya seperti ini, dia akan terus membuat anda tidak nyaman. Benar, bukan?

Jaksa Joo : Lalu?

Seok Hee : Aku mau anda bebas dari kasus pembunuhan itu dan bebas dari cengkeraman Direktur Han.

Jaksa Joo : Kau sangat berani.

Seok Hee : Mari kita seret Direktur Han ke penjara.

Jaksa Joo tertawa mendengarnya.

Seok Hee juga tertawa.


Seok Hee : Ada satu hal yang pandai dilakukan jaksa. Menginterogasi tersangka dengan gigih hingga mereka mengetahui sesuatu. Kau bisa menuntutnya karena dia melakukan banyak kejahatan.

Jaksa Joo : Nona Mo Seok Hee. Aku sibuk jadi aku harus pergi sekarang. Aku akan menganggap tidak mendengar hal tadi.


Jaksa Joo berdiri dan hendak pergi, tapi Seok Hee tiba2 melemparkan lembaran kertas ke atas meja.

Jaksa Joo menatap Seok Hee. Seok Hee menyuruh Jaksa Joo melihat kertas itu. Jaksa Joo membukanya dan terdiam.

"Peningkatan Tiba-tiba Aset Joo Hyung Il." judul di lembaran itu.

Seok Hee : Kepala Jaksa Joo, sejak kasus pembunuhan itu, anda bukan hanya ada di jalur cepat,  tapi juga banyak menambah kekayaan anda.


Jaksa Joo kembali duduk.

Jaksa Joo : Siapa sumbermu?

Seok Hee : Apa itu penting? Yang penting adalah ada banyak artikel seperti ini yang siap diterbitkan Tepat setelah kasus pembunuhan, anda pindah ke Cheongdam-dong. Setelah itu, anda menjadi sangat kaya. Tebaklah. Siapa menurut anda yang memiliki informasi berkualitas tinggi seperti ini? Jangan terlalu memercayai Direktur Han. Begitu menjadi hambatan untuk MC Grup, anda tidak akan dikecualikan. Anda hanya punya dua pilihan. Pertama. Masukkan Direktur Han ke penjara dan jadilah Jaksa Agung. Kedua. Setia kepada Direktur Han dan dipenjara bersamanya sebagai jaksa korup. Sayang sekali anda tidak punya banyak pilihan.

Jaksa Joo : Pimpinan Mo Cheol Hee membesarkanmu menjadi wanita yang berani.

Seok Hee : Kini, bergabunglah denganku dan jadilah anggota MC Grup seumur hidup.


Jaksa Joo meminum minumnya, lalu berniat pergi tapi Seok Hee mengancamnya lagi.

Seok Hee : Bagaimana jika ini menjadi berita utama besok pagi? "Kandidat Jaksa Agung Menerima Suap Dari MC Grup 15 Tahun Yang Lalu" "Dan Mengirim Orang Yang Tidak Bersalah Ke Penjara." Aku bukan penyabar, jadi, aku tidak bisa menunggu lama.

Jaksa Joo terdiam, tak lama kemudian ia beranjak pergi.

Bersambung ke part 4...

Graceful Family Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Boo Ki ke restoran Pak Heo dan melihat Yoon Do sedang menyapu.

Boo Ki : Kau seorang pengacara di siang hari dan pembersih di malam hari. Kau bekerja sangat keras, Pengacara Heo.

Yoon Do : Bukankah kau yang memiliki jadwal sibuk seperti BTS?

Yoon Do lalu tanya, kenapa Boo Ki datang ke restorannya selarut itu?

Yoon Do : Kau mau kudapan tengah malam?

Boo Ki : Aku membawa tamu.


Boo Ki lantas membukakan pintu dan menyuruh seseorang masuk.


Seorang masuk. Dia Hakim Lee. Yoon Do terkejut melihat Hakim Lee.


Yoon Do dan Hakim Lee bicara berdua.

Yoon Do : Anda telah bersembunyi selama 15 tahun. Jadi, kenapa anda muncul sekarang?

Hakim Lee : Saat aku belajar untuk ujian pengacara, istriku bekerja sebagai penggosok tubuh di sauna untuk membantuku. Tapi setelah aku menjadi hakim, dan akhirnya bisa hidup nyaman, dia mengidap penyakit serius. Jadi aku menutup mata sekali saja, agar bisa menyelamatkan istriku.

Yoon Do : Anda menghancurkan kehidupan ibuku dan hidupku, untuk menyelamatkan istri anda.

Hakim Lee : Aku menghabiskan seluruh hidupku berusaha menebus dosaku.

Yoon Do : Aku dan ibuku tidak bisa memaafkan anda. Anda menebus dosa anda? Siapa bilang anda bisa melakukan itu?

Hakim Lee : Setelah ibumu masuk penjara, aku mencarimu. Tapi aku tidak bisa menemukanmu. Aku dan istriku segera pergi ke Amerika. Kami tinggal di sana selama ini. Istriku baru saja meninggal. Lalu kupikir ini adalah saatnya untuk melakukan tugas terakhirku. Aku ingin membayar dosa-dosaku, jika belum terlalu terlambat.


Yoon Do : Jika mau menebus dosa anda, kenapa anda diam selama ini?

Hakim Lee : Siapa pun bisa merasa bersalah, tapi tidak semua orang bisa punya keberanian. Mungkin aku punya pemikiran di sudut hatiku bahwa aku mau melupakannya. Aku sungguh menyesal.

Yoon Do : Tebuslah dosa anda setelah ibuku keluar dari penjara. Minta maaflah sendiri kepadanya. Meskipun terlambat, karena anda sudah mengambil risiko  dan mengumpulkan semua keberanian anda...


Tangis Yoon Do pecah.

Yoon Do : Terima kasih.

Hakim Lee juga berterima kasih karena Yoon Do memaafkannya. Ia mengaku, bisa mati dgn tenang sekarang.


Paginya, Young Seo, Wan Soo, Wan Joon dan Seok Hee sudah berada di ruang makan. Mereka menunggu Cheol Hee.

Seok Hee meminum minumannya, lalu menatap Wan Joon dan bicara dalam hatinya.

Seok Hee : Mo Wan Joon yang pertama datang ke vila ibuku. Apakah dia membunuhnya?  Bagaimana jika dia memanggil ibunya setelah membunuh ibuku?


Seok Hee menatap Young Seo.

Seok Hee : Itukah sebabnya Ha Young Seo datang?


Seok Hee menatap Wan Soo.

Wan Soo yang membersihkan kacamatanya, mendapati Seok Hee tengah menatapnya.

Seok Hee : Lalu Kak Wan Soo yang berikutnya muncul. Aku ingin tahu kenapa Kak Wan Soo datang.


Wan Soo mengerling matanya, lalu tersenyum ke Seok Hee.


Cheol Hee kemudian datang. Semua langsung berdiri, kecuali Seok Hee.

Cheol Hee menatap Wan Joon.

Cheol Hee : Sudah kubilang aku tidak ingin melihatmu.

Wan Joon : Abeoji....

Cheol Hee : Pergi dari hadapanku.

Cheol Hee duduk.

Wan Joon : Baik, akan kulakukan. Tapi, aku tidak berniat meninggalkan rumah ini.

Wan Joon lantas pergi.


Cheol Hee mulai makan. Young Seo menatap kesal Cheol Hee.

Young Seo : Wan Joon ku tidak akan pergi dari rumah ini. Tidak ada alasan untuk melakukannya, dan dia tidak perlu melakukannya.

Cheol Hee tidak peduli. Young Seo lantas duduk.


Seok Hee menatap Cheol Hee dan kembali bicara dalam hati.

Seok Hee : Ayah muncul setelah Kak Wan Soo. Kenapa ayah datang ke sana?

Cheol Hee mendapati Seok Hee tengah menatapnya.

Cheol Hee : Ada yang mau kau katakan?

Seok Hee : Kurasa ayah dan aku tidak pernah berbicara serius.


Cheol Hee lantas menyuruh Wan Soo ke ruangannya selesai sarapan.

Wan Soo terkejut, apa?


Young Seo terkejut Cheol Hee memanggil Wan Soo.

Wan Soo : Baik, ayah.


Seok Hee terus menatap Cheol Hee.

Seok Hee : Apa ada alasan ayah atau Kak Wan Soo harus membunuh ibuku?


Selesai sarapan,, Wan Soo menemui Cheol Hee. Cheol Hee diam saja.

Cheol Hee : Apa tidak ada yang perlu kau katakan kepadaku?

Wan Soo bingung, apa?

Cheol Hee : Apa kau akan mengkhianatiku seperti Wan Joon?

Wan Soo : Abeoji, kau mengenalku. Hidupku lebih sederhana daripada kelihatannya. Memang benar aku sangat penasaran dan telah melalui banyak hal. Tapi, aku tidak membuat masalah belakangan ini. Ngomong-ngomong, ada yang kau ayah katakan padaku?

Cheol Hee : Apa kau berencana untuk terus membuat film?

Wan Soo : Ya.


Cheol Hee : Kau tahu keluarga Medici di Italia?

Wan Soo : Tentu saja, aku tahu. Mereka adalah keluarga perbankan yang sukses.

Cheol Hee : Dengan berinvestasi di bidang kebudayaan, mereka menciptakan banyak karya seni renaisans yang akan tetap berada dalam sejarah dunia. MC Grup tidak akan bisa bertahan  jika tidak berinvestasi dalam kebudayaan. Bisakah kau melakukannya dengan baik?

Wan Soo terkejut mendengarnya, tapi kemudian dia senang.


Wan Soo keluar dari ruangan ayahnya dgn hati senang. Di koridor, ia papasan dgn Je Kook.

Wan Soo : Hai, Direktur Han! Sepertinya ayah akan mengatakan sesuatu yang sangat penting kepadamu. Masuklah.

Je Kook menatap kesal Wan Soo, lalu pergi menuju ruangan Cheol Hee.


Di kamarnya,, Seok Hee kembali menonton video rekaman itu.

Tiba2, terdengar suara pintu kamarnya dibuka. Seok Hee pun langsung menutup laptopnya.


Wan Soo masuk.

Wan Soo : Adikku! Mo Seok Hee! Katamu kau yakin kepadaku. Kau hebat! Luar biasa! Kurasa Dewa Keberuntungan sangat menyukaimu.

Seok Hee : Apa akhirnya kau mendapatkan kesempatan?

Wan Soo : Ya. Kau satu-satunya adik perempuanku... Yah, Wan Joon juga... Lupakan. Siapa lagi selain aku yang akan menjagamu? Kau akan menjadi sangat sibuk. Bersiaplah, Seok Hee.


Seok Hee : Wan Soo Oppa.

Wan Soo : Ya?

Seok Hee : Apa kau sungguh berpikir ibuku adalah seniman hebat?

Wan Soo : Tentu saja! Kau banyak berbicara tentang ibumu belakangan ini.

Seok Hee : Kupikir kau mungkin dekat dengan ibuku  karena kau juga seorang seniman.

Wan Soo : Tentu saja, aku mengaguminya sebagai seorang seniman. Tapi, sulit bagi kami untuk menjadi dekat mengingat hubungan kami.

Seok Hee : Maka, kurasa kau tidak pernah menemuinya secara pribadi. Benar, kan?

Wan Soo kaget, secara pribadi?


Wan Soo kemudian mencoba mengingat2.

Wan Soo : Apa aku pernah bertemu dengannya secara pribadi? Sudah lama sekali, jadi, aku tidak bisa mengingatnya dengan baik.

Seok Hee : Itu bisa dimengerti. Ingatanku tentangnya juga semakin samar sekarang. Meskipun aku ingin mengingatnya selamanya.


Je Kook terkejut saat Cheol Hee menyuruhnya melupakan Wan Joon.

Tidak hanya itu, Cheol Hee juga minta Je Kook membantu Wan Soo sekarang.

Je Kook : Tuan Muda Wan Soo tidak layak memimpin grup!

Cheol Hee : Kenapa tidak? Tidak ada yang tidak bisa kau lakukan.

Je Kook : Bukannya aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak mau. Pemimpin MC Grup adalah pembuat keputusan akhir yang bertanggung jawab atas kehidupan banyak karyawan. Kami membutuhkan seseorang yang dapat diprediksi. Tuan Muda Wan Soo impulsif dan berjiwa bebas. Itu berisiko.

Cheol Hee : Kau bahkan mampu mengubah seorang wanita menjadi pria. Bukankah akan mudah untuk mengendalikan Mo Wan Soo?


Je Kook : Bagaimana dengan Nona Seok Hee?

Cheol Hee : Jangan dia.

Je Kook : Kenapa tidak? Karena anda bersaing melawannya saat Pimpinan Senior masih hidup?

Cheol Hee : Ya. Itulah batasku. Seok Hee seperti ikan yang tidak akan bisa kutangkap meski aku berusaha menangkapnya.

Je Kook : Pimpinan Senior kehilangan akalnya dan membuat keputusan yang salah. Jangan mengulangi kesalahannya.

Cheol Hee : Direktur Han, kau terlalu banyak bicara. Latihlah Wan Soo dan bantu dia untuk menggantikanku.

Je Kook yang kesal, minta diri dan beranjak pergi.


Setelah Je Kook pergi, Seok Hee datang.

Seok Hee : Aku punya pertanyaan. Ayah meninggalkan ibuku dan memilih Ha Young Seo. Ayah tidak menyesalinya?

Cheol Hee : Apa yang kau bicarakan?

Seok Hee : Dari yang kuingat, ibu berencana pindah ke rumah ini denganku sebelum ibu meninggal. Apa Ayah berencana untuk tidak menerima kami di rumah? Aku ingin tahu  bagaimana perasaan ayah saat itu.

Cheol Hee : Aku tidak mau melihat kembali ke masa lalu.


Cheol Hee beranjak menuju pintu. Seok Hee bicara lagi.

Seok Hee : Apa ayah sangat membenci ibu hingga ingin membunuhnya? Atau apa ayah pernah mencintainya?

Cheol Hee : Ada teka-teki dengan banyak jawaban.

Cheol Hee beranjak keluar. Seok Hee terdiam.

Bersambung ke part 3...