Graceful Family Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Boo Ki ke restoran Pak Heo dan melihat Yoon Do sedang menyapu.

Boo Ki : Kau seorang pengacara di siang hari dan pembersih di malam hari. Kau bekerja sangat keras, Pengacara Heo.

Yoon Do : Bukankah kau yang memiliki jadwal sibuk seperti BTS?

Yoon Do lalu tanya, kenapa Boo Ki datang ke restorannya selarut itu?

Yoon Do : Kau mau kudapan tengah malam?

Boo Ki : Aku membawa tamu.


Boo Ki lantas membukakan pintu dan menyuruh seseorang masuk.


Seorang masuk. Dia Hakim Lee. Yoon Do terkejut melihat Hakim Lee.


Yoon Do dan Hakim Lee bicara berdua.

Yoon Do : Anda telah bersembunyi selama 15 tahun. Jadi, kenapa anda muncul sekarang?

Hakim Lee : Saat aku belajar untuk ujian pengacara, istriku bekerja sebagai penggosok tubuh di sauna untuk membantuku. Tapi setelah aku menjadi hakim, dan akhirnya bisa hidup nyaman, dia mengidap penyakit serius. Jadi aku menutup mata sekali saja, agar bisa menyelamatkan istriku.

Yoon Do : Anda menghancurkan kehidupan ibuku dan hidupku, untuk menyelamatkan istri anda.

Hakim Lee : Aku menghabiskan seluruh hidupku berusaha menebus dosaku.

Yoon Do : Aku dan ibuku tidak bisa memaafkan anda. Anda menebus dosa anda? Siapa bilang anda bisa melakukan itu?

Hakim Lee : Setelah ibumu masuk penjara, aku mencarimu. Tapi aku tidak bisa menemukanmu. Aku dan istriku segera pergi ke Amerika. Kami tinggal di sana selama ini. Istriku baru saja meninggal. Lalu kupikir ini adalah saatnya untuk melakukan tugas terakhirku. Aku ingin membayar dosa-dosaku, jika belum terlalu terlambat.


Yoon Do : Jika mau menebus dosa anda, kenapa anda diam selama ini?

Hakim Lee : Siapa pun bisa merasa bersalah, tapi tidak semua orang bisa punya keberanian. Mungkin aku punya pemikiran di sudut hatiku bahwa aku mau melupakannya. Aku sungguh menyesal.

Yoon Do : Tebuslah dosa anda setelah ibuku keluar dari penjara. Minta maaflah sendiri kepadanya. Meskipun terlambat, karena anda sudah mengambil risiko  dan mengumpulkan semua keberanian anda...


Tangis Yoon Do pecah.

Yoon Do : Terima kasih.

Hakim Lee juga berterima kasih karena Yoon Do memaafkannya. Ia mengaku, bisa mati dgn tenang sekarang.


Paginya, Young Seo, Wan Soo, Wan Joon dan Seok Hee sudah berada di ruang makan. Mereka menunggu Cheol Hee.

Seok Hee meminum minumannya, lalu menatap Wan Joon dan bicara dalam hatinya.

Seok Hee : Mo Wan Joon yang pertama datang ke vila ibuku. Apakah dia membunuhnya?  Bagaimana jika dia memanggil ibunya setelah membunuh ibuku?


Seok Hee menatap Young Seo.

Seok Hee : Itukah sebabnya Ha Young Seo datang?


Seok Hee menatap Wan Soo.

Wan Soo yang membersihkan kacamatanya, mendapati Seok Hee tengah menatapnya.

Seok Hee : Lalu Kak Wan Soo yang berikutnya muncul. Aku ingin tahu kenapa Kak Wan Soo datang.


Wan Soo mengerling matanya, lalu tersenyum ke Seok Hee.


Cheol Hee kemudian datang. Semua langsung berdiri, kecuali Seok Hee.

Cheol Hee menatap Wan Joon.

Cheol Hee : Sudah kubilang aku tidak ingin melihatmu.

Wan Joon : Abeoji....

Cheol Hee : Pergi dari hadapanku.

Cheol Hee duduk.

Wan Joon : Baik, akan kulakukan. Tapi, aku tidak berniat meninggalkan rumah ini.

Wan Joon lantas pergi.


Cheol Hee mulai makan. Young Seo menatap kesal Cheol Hee.

Young Seo : Wan Joon ku tidak akan pergi dari rumah ini. Tidak ada alasan untuk melakukannya, dan dia tidak perlu melakukannya.

Cheol Hee tidak peduli. Young Seo lantas duduk.


Seok Hee menatap Cheol Hee dan kembali bicara dalam hati.

Seok Hee : Ayah muncul setelah Kak Wan Soo. Kenapa ayah datang ke sana?

Cheol Hee mendapati Seok Hee tengah menatapnya.

Cheol Hee : Ada yang mau kau katakan?

Seok Hee : Kurasa ayah dan aku tidak pernah berbicara serius.


Cheol Hee lantas menyuruh Wan Soo ke ruangannya selesai sarapan.

Wan Soo terkejut, apa?


Young Seo terkejut Cheol Hee memanggil Wan Soo.

Wan Soo : Baik, ayah.


Seok Hee terus menatap Cheol Hee.

Seok Hee : Apa ada alasan ayah atau Kak Wan Soo harus membunuh ibuku?


Selesai sarapan,, Wan Soo menemui Cheol Hee. Cheol Hee diam saja.

Cheol Hee : Apa tidak ada yang perlu kau katakan kepadaku?

Wan Soo bingung, apa?

Cheol Hee : Apa kau akan mengkhianatiku seperti Wan Joon?

Wan Soo : Abeoji, kau mengenalku. Hidupku lebih sederhana daripada kelihatannya. Memang benar aku sangat penasaran dan telah melalui banyak hal. Tapi, aku tidak membuat masalah belakangan ini. Ngomong-ngomong, ada yang kau ayah katakan padaku?

Cheol Hee : Apa kau berencana untuk terus membuat film?

Wan Soo : Ya.


Cheol Hee : Kau tahu keluarga Medici di Italia?

Wan Soo : Tentu saja, aku tahu. Mereka adalah keluarga perbankan yang sukses.

Cheol Hee : Dengan berinvestasi di bidang kebudayaan, mereka menciptakan banyak karya seni renaisans yang akan tetap berada dalam sejarah dunia. MC Grup tidak akan bisa bertahan  jika tidak berinvestasi dalam kebudayaan. Bisakah kau melakukannya dengan baik?

Wan Soo terkejut mendengarnya, tapi kemudian dia senang.


Wan Soo keluar dari ruangan ayahnya dgn hati senang. Di koridor, ia papasan dgn Je Kook.

Wan Soo : Hai, Direktur Han! Sepertinya ayah akan mengatakan sesuatu yang sangat penting kepadamu. Masuklah.

Je Kook menatap kesal Wan Soo, lalu pergi menuju ruangan Cheol Hee.


Di kamarnya,, Seok Hee kembali menonton video rekaman itu.

Tiba2, terdengar suara pintu kamarnya dibuka. Seok Hee pun langsung menutup laptopnya.


Wan Soo masuk.

Wan Soo : Adikku! Mo Seok Hee! Katamu kau yakin kepadaku. Kau hebat! Luar biasa! Kurasa Dewa Keberuntungan sangat menyukaimu.

Seok Hee : Apa akhirnya kau mendapatkan kesempatan?

Wan Soo : Ya. Kau satu-satunya adik perempuanku... Yah, Wan Joon juga... Lupakan. Siapa lagi selain aku yang akan menjagamu? Kau akan menjadi sangat sibuk. Bersiaplah, Seok Hee.


Seok Hee : Wan Soo Oppa.

Wan Soo : Ya?

Seok Hee : Apa kau sungguh berpikir ibuku adalah seniman hebat?

Wan Soo : Tentu saja! Kau banyak berbicara tentang ibumu belakangan ini.

Seok Hee : Kupikir kau mungkin dekat dengan ibuku  karena kau juga seorang seniman.

Wan Soo : Tentu saja, aku mengaguminya sebagai seorang seniman. Tapi, sulit bagi kami untuk menjadi dekat mengingat hubungan kami.

Seok Hee : Maka, kurasa kau tidak pernah menemuinya secara pribadi. Benar, kan?

Wan Soo kaget, secara pribadi?


Wan Soo kemudian mencoba mengingat2.

Wan Soo : Apa aku pernah bertemu dengannya secara pribadi? Sudah lama sekali, jadi, aku tidak bisa mengingatnya dengan baik.

Seok Hee : Itu bisa dimengerti. Ingatanku tentangnya juga semakin samar sekarang. Meskipun aku ingin mengingatnya selamanya.


Je Kook terkejut saat Cheol Hee menyuruhnya melupakan Wan Joon.

Tidak hanya itu, Cheol Hee juga minta Je Kook membantu Wan Soo sekarang.

Je Kook : Tuan Muda Wan Soo tidak layak memimpin grup!

Cheol Hee : Kenapa tidak? Tidak ada yang tidak bisa kau lakukan.

Je Kook : Bukannya aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak mau. Pemimpin MC Grup adalah pembuat keputusan akhir yang bertanggung jawab atas kehidupan banyak karyawan. Kami membutuhkan seseorang yang dapat diprediksi. Tuan Muda Wan Soo impulsif dan berjiwa bebas. Itu berisiko.

Cheol Hee : Kau bahkan mampu mengubah seorang wanita menjadi pria. Bukankah akan mudah untuk mengendalikan Mo Wan Soo?


Je Kook : Bagaimana dengan Nona Seok Hee?

Cheol Hee : Jangan dia.

Je Kook : Kenapa tidak? Karena anda bersaing melawannya saat Pimpinan Senior masih hidup?

Cheol Hee : Ya. Itulah batasku. Seok Hee seperti ikan yang tidak akan bisa kutangkap meski aku berusaha menangkapnya.

Je Kook : Pimpinan Senior kehilangan akalnya dan membuat keputusan yang salah. Jangan mengulangi kesalahannya.

Cheol Hee : Direktur Han, kau terlalu banyak bicara. Latihlah Wan Soo dan bantu dia untuk menggantikanku.

Je Kook yang kesal, minta diri dan beranjak pergi.


Setelah Je Kook pergi, Seok Hee datang.

Seok Hee : Aku punya pertanyaan. Ayah meninggalkan ibuku dan memilih Ha Young Seo. Ayah tidak menyesalinya?

Cheol Hee : Apa yang kau bicarakan?

Seok Hee : Dari yang kuingat, ibu berencana pindah ke rumah ini denganku sebelum ibu meninggal. Apa Ayah berencana untuk tidak menerima kami di rumah? Aku ingin tahu  bagaimana perasaan ayah saat itu.

Cheol Hee : Aku tidak mau melihat kembali ke masa lalu.


Cheol Hee beranjak menuju pintu. Seok Hee bicara lagi.

Seok Hee : Apa ayah sangat membenci ibu hingga ingin membunuhnya? Atau apa ayah pernah mencintainya?

Cheol Hee : Ada teka-teki dengan banyak jawaban.

Cheol Hee beranjak keluar. Seok Hee terdiam.

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment