Graceful Family Ep 12 Part 3

Sebelumnya....


Je Kook dan tim nya kembali rapat.

Je Kook : Pimpinan mau melatih Tuan Muda Wan Soo jika terjadi keadaan darurat.

Pak Yoon : Itu bukan ide yang buruk.

Kyung A : Kurasa Pimpinan mengabaikan Tuan Muda Wan Soo tanpa alasan jelas hingga kini.

Joo Young : Dia baik. Dia juga punya banyak keunggulan.

Je Kook : Bukankah kalian mendukungnya karena dia relatif mudah untuk dihadapi? Aku tidak setuju dengan kalian. Aku setuju kita perlu bersiap untuk yang terburuk. Tapi, aku menentangnya karena aku takut dengan yang terburuk. Terlalu berisiko untuk memilih orang yang tidak terduga sebagai pemimpin. Lalu MC Grup harus menghadapi itu? Jawabanku adalah tidak.


Wan Soo tiba2 datang.

Wan Soo : Selalu kurasakan kekuatan vital saat aku datang ke TOP. Jika hanya menghirup udara ini, aku akan bisa hidup sampai 100 tahun.

Wan Soo lantas memberikan bunga yg sedari tadi ia sembunyikan di balik punggungnya ke Je Kook.

Wan Soo : Hadiah untukmu.

Je Kook geleng2 kepala, heran melihat tingkah Wan Soo.


Sekarang,, Je Kook sudah berada di ruangannya, bersama Wan Soo.

Je Kook berdiri, menatap bunga dari Wan Soo yang kini sudah ia pajang di atas meja.

Wan Soo yang berdiri di belakang Je Kook berkata bahwa orang-orang berpikir Je Kook hanya terlihat bagus dalam setelan jas.

Wan Soo : Itu tidak benar sama sekali. Kau terlihat cocok saat bersama bunga. Lihatlah! Bunganya dan kau tampak serasi. Kau suka? Gladiolus?


Je Kook pun menatap Wan Soo.

Je Kook : Gladiolus adalah "pedang" dalam bahasa Latin.

Wan Soo : Kau tahu alasan aku menyukaimu? Karena kau sempurna! Lihatlah. Kau tahu segalanya! Itu sebabnya kita bisa berkomunikasi dengan baik.

Je Kook : Aku merasa terhormat.


Wan Soo : Direktur Han, apa kau pernah menerima bunga seperti ini sebagai hadiah dari kakek atau ayahku?

Je Kook : Entahlah. Kurasa tidak pernah.

Wan Soo : Lihat? Seperti itulah! Ini cara Mo Wan Soo! Ini adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh siapa pun. Tapi, aku bisa melakukan hal yang orang lain tidak bisa lakukan. Itu yang aku lakukan! Kau setuju, kan?

Je Kook : Ya. tapi kurasa bakat unik ini sangat tidak cocok untuk menjadi Pimpinan MC Grup. Jika rencana ini mungkin, aku pasti sudah memilihmu sebelumnya.


Wajah Wan Soo mulai berubah kesal. Wan Soo lantas beranjak mendekati bunganya dan berdiri disamping Je Kook.

Wan Soo : Aku penasaran apa alasannya?

Je Kook menatap Wan Soo : Kau lebih tahu dibandingkan orang lain.

Wan Soo : Tidak. Aku tidak tahu sama sekali. Direktur Han, kau tahu arti bunga ini dalam bahasa bunga? Peringatan. Kewaspadaan.

Je Kook : Karena kau perlu berhati-hati dengan pedang.

Wan Soo : Bingo! Lihat? Sudah kubilang komunikasi kita baik.

Wan Soo beranjak pergi. Je Kook menatap jijik Wan Soo.


Yoon Do lari ke kafe, menemui Seok Hee.

Seok Hee : Direktur Han dan Joo Hyung Il belum bertemu satu sama lain?

Yoon Do : Ya, sejauh ini belum.

Seok Hee mulai resah.

Yoon Do : Mo Seok Hee, kita sudah memenuhi persyaratan pengajuan persidangan ulang.

Seok Hee : Jadi, kau mau melakukannya sekarang?

Yoon Do : Tidak. Pistol yang paling kuat adalah saat ada pelurunya. Apa menurutmu pengajuanku akan diterima?

Seok Hee : Itu akan mudah ditolak jika Direktur Han memakai pengaruhnya.


Yoon Do : Direktur Han akan bertindak melawan keinginan Pimpinan dan membantu Mo Wan Joon menggantikannya. Direktur Han akan semakin bertekad untuk melindungi Mo Wan Joon dan MC Grup. Dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu ketika dia menutupi kasus pembunuhan, pengaruh Direktur Han di kalangan hukum telah menjadi sangat kuat.

Seok Hee : Lalu?

Yoon Do : Dalam situasi ini, kita mungkin sama sekali tidak akan bisa mengungkap tindak kriminalnya.

Seok Hee mulai lemas.


Yoon Do menyemangati Seok Hee.

Yoon Do : Kita urus Direktur Han terlebih dahulu. Ada satu hal keahlianmu. Strateginya adalah memecah belah dan menguasai.

Seok Hee tersenyum mendengarnya.


Besoknya, Seok Hee pergi ke restoran, menemui Jaksa Joo yg sudah menunggunya.

Seok Hee : Sudah lama tidak bertemu.

Jaksa Joo : Ya, sudah lama. Kau dulu sekecil ini, kini kau telah tumbuh menjadi orang dewasa yang hebat.

Seok Hee : Saat itu, anda hanya seorang jaksa penuntut. Kini anda adalah Kepala Kantor Jaksa.

Jaksa Joo : Waktu telah banyak berlalu.

Seok Hee : Ada rumor bahwa anda akan menjadi Jaksa Agung.

Jaksa Joo : Itu akan diputuskan oleh Tuhan.


Jaksa Joo mulai makan. Seok Hee tampak masih memotong2 daging steak di piringnya.

Jaksa Joo : Aku yakin kau menemuiku bukan hanya untuk makan bersamaku. Apa Tae Hyung masih punya kesempatan?

Seok Hee : Siapa orang waras yang akan menikah dengan orang seperti itu? Lalu kenapa Tuhan akan menjadikan anda Jaksa Agung, kecuali mereka gila?

Sontak, Jaksa Joo terkejut dgn omongan Seok Hee.


Seok Hee lantas meletakkan garpu dan pisaunya, lalu menatap Jaksa Joo.

Seok Hee : Anda disuap oleh Direktur Han dan menutupi kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun lalu, kan? Aku yakin anda akan segera menjadi Jaksa Agung. Tapi bagaimana jika anda dibelenggu oleh masa lalu anda?

Jaksa Joo : Apa yang ingin kau katakan?

Seok Hee : Hanya satu hal yang aku inginkan. MC Grup. Aku lebih serakah daripada dugaan anda. Tapi, ketika aku mencoba memiliki MC Grup, aku menyadari Han Je Kook adalah hambatan terbesarku. Jika anda membiarkannya seperti ini, dia akan terus membuat anda tidak nyaman. Benar, bukan?

Jaksa Joo : Lalu?

Seok Hee : Aku mau anda bebas dari kasus pembunuhan itu dan bebas dari cengkeraman Direktur Han.

Jaksa Joo : Kau sangat berani.

Seok Hee : Mari kita seret Direktur Han ke penjara.

Jaksa Joo tertawa mendengarnya.

Seok Hee juga tertawa.


Seok Hee : Ada satu hal yang pandai dilakukan jaksa. Menginterogasi tersangka dengan gigih hingga mereka mengetahui sesuatu. Kau bisa menuntutnya karena dia melakukan banyak kejahatan.

Jaksa Joo : Nona Mo Seok Hee. Aku sibuk jadi aku harus pergi sekarang. Aku akan menganggap tidak mendengar hal tadi.


Jaksa Joo berdiri dan hendak pergi, tapi Seok Hee tiba2 melemparkan lembaran kertas ke atas meja.

Jaksa Joo menatap Seok Hee. Seok Hee menyuruh Jaksa Joo melihat kertas itu. Jaksa Joo membukanya dan terdiam.

"Peningkatan Tiba-tiba Aset Joo Hyung Il." judul di lembaran itu.

Seok Hee : Kepala Jaksa Joo, sejak kasus pembunuhan itu, anda bukan hanya ada di jalur cepat,  tapi juga banyak menambah kekayaan anda.


Jaksa Joo kembali duduk.

Jaksa Joo : Siapa sumbermu?

Seok Hee : Apa itu penting? Yang penting adalah ada banyak artikel seperti ini yang siap diterbitkan Tepat setelah kasus pembunuhan, anda pindah ke Cheongdam-dong. Setelah itu, anda menjadi sangat kaya. Tebaklah. Siapa menurut anda yang memiliki informasi berkualitas tinggi seperti ini? Jangan terlalu memercayai Direktur Han. Begitu menjadi hambatan untuk MC Grup, anda tidak akan dikecualikan. Anda hanya punya dua pilihan. Pertama. Masukkan Direktur Han ke penjara dan jadilah Jaksa Agung. Kedua. Setia kepada Direktur Han dan dipenjara bersamanya sebagai jaksa korup. Sayang sekali anda tidak punya banyak pilihan.

Jaksa Joo : Pimpinan Mo Cheol Hee membesarkanmu menjadi wanita yang berani.

Seok Hee : Kini, bergabunglah denganku dan jadilah anggota MC Grup seumur hidup.


Jaksa Joo meminum minumnya, lalu berniat pergi tapi Seok Hee mengancamnya lagi.

Seok Hee : Bagaimana jika ini menjadi berita utama besok pagi? "Kandidat Jaksa Agung Menerima Suap Dari MC Grup 15 Tahun Yang Lalu" "Dan Mengirim Orang Yang Tidak Bersalah Ke Penjara." Aku bukan penyabar, jadi, aku tidak bisa menunggu lama.

Jaksa Joo terdiam, tak lama kemudian ia beranjak pergi.

Bersambung ke part 4...

2 Comments:

  1. Genius Amal said...:

    Ga sabar nunggu kelanjutannya

Post a Comment