• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 12 Part 4

Sebelumnya...


Wan Joon menemui Je Kook.

Wan Joon : Kudengar Kak Wan Soo sering datang ke TOP.

Je Kook : Itu bukan apa-apa.

Wan Joon : Aku tidak pernah menganggap kakakku sebagai pesaing. Tapi, Seok Hee berbeda.

Je Kook : Apa yang mau kau dengar dariku?

Wan Joon : Entahlah. Apa pendapatmu tentang Mo Seok Hee?

Je Kook : Aku tidak pernah menganggapnya sebagai kandidat. Tapi dia tidak punya kekurangan sebagai kandidat. Pemimpin MC harus menjadi hiu. Hiu adalah satu-satunya makhluk laut yang tidak punya kantong berenang. Jadi mereka hanya perlu berenang sepanjang hidup mereka agar tidak tenggelam.

Wan Joon : Astaga. Itu pasti melelahkan.

Je Kook : Kau amat menyadarinya.

Wan Joon : Tentu saja.


Ponsel Je Kook berdering, telepon dari Jaksa Joo.

Je Kook kaget mendengar cerita Jaksa Joo.


Je Kook lantas langsung menemui Jaksa Joo di kafe teras.

Jaksa Joo cerita ttg Seok Hee yg sedang menggali kasus pembunuhan Nyonya Ahn dan mengajaknya bekerja sama.

Je Kook : Bekerja sama?

Jaksa Joo : Dia menyuruhku untuk menahanmu.

Je Kook : Apa yang bisa kau dapatkan sebagai imbalannya?


Jaksa Joo : Dia membawa artikel konyol soal penyimpangan yang kulakukan. Kau tidak bisa mengatur Keluarga MC?

Je Kook : Kepala Jaksa Joo, berkas investigasinya aman, kan?

Jaksa Joo : Berkas yang kumiliki ada di gudang kantor jaksa. Tapi, kenapa mendadak kau mengungkitnya?

Je Kook : Pimpinan Mo juga memilikinya, kan?

Jaksa Joo terhenyak.


Dan ya, memang benar Cheol Hee memiliki berkas investigasi itu.

Setelah pembunuhan, Cheol Hee dan Jaksa Joo bertemu di sebuah restoran saat itu.

Cheol Hee : Apa yang akan kau lakukan dengan berkas investigasinya?

Jaksa Joo : Direktur Han bilang dia akan menyimpannya.

Cheol Hee : Itu merepotkan. Aku tidak seharusnya membuat kalian melakukannya. Aku akan menyimpannya. Aku harus menyimpannya untuk melindungi kita semua.

Jaksa Joo terdiam.


Cheol Hee : Jaksa Joo, kudengar targetmu adalah menjadi kepala Kantor Jaksa Wilayah Seoul. Apa itu cukup? Aku akan membantumu menjadi Jaksa Agung. Sebagai gantinya, bawakan aku berkas investigasinya.

Jaksa Joo terdiam sejenak, sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.

Flashback end...


Tanpa mereka sadari, Gwang Mi memotret mereka dari kejauhan.


Jaksa Joo : Jangan cemaskan berkas yang kumiliki. Kau hanya harus fokus untuk menjaga keluarga MC dengan baik.

Je Kook lantas berdiri.

Je Kook : Kau tanpa terduga bertemu saingan yang sulit sebelum promosimu.

Jaksa Joo : Jika ada yang bisa kulakukan untuk membantumu, beri tahu aku kapan saja.

Je Kook : Jangan bertindak gegabah dan tunggu saja. Aku yakin kau hanya mengejar posisi yang bagus. Jika tidak bertindak bijak, kau akan terkubur di posisi yang bagus itu.

Je Kook pergi.

Jaksa Joo menghela nafas, lalu juga pergi.


Gwang Mi kini sudah berada di mobil, bersama Detektif Oh. Gwang Mi terus memotret Je Kook yg berjalan menuju mobil. Gwang Mi juga memotret Jaksa Joo yg berjalan ke mobil.


Sambil menyetir, Je Kook memikirkan Seok Hee yg menggali kasus pembunuhan Nyonya Ahn.

Je Kook lantas menghubungi Kyung A.

Je Kook : Ketua Tim Lee, cari tahu semua kelab dan tempat yang sering dikunjungi Nona Seok Hee. Dan juga cari tahu sebanyak mungkin tentang Heo Yoon Do.


Je Kook pergi ke kediaman MC. Dia terus berjalan ke ruangan Cheol Hee.

Je Kook : Di mana berkas investigasi pembunuhan pelayan itu?

Cheol Hee : Kenapa kau mendadak menanyakan hal itu?

Je Kook : Nona Seok Hee menemui Kepala Jaksa Joo Hyung Il.

Cheol Hee kaget, apa? Kenapa?

Je Kook : Kupikir ini terkait dengan kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun lalu.

Cheol Hee : Apa yang sedang terjadi?

Je Kook : Dimana berkasnya?


Cheol Hee : Aku letakkan di tempat yang aman.

Je Kook : Aku harus melihatnya dengan mataku sendiri. Aku akan mengurusnya.

Cheol Hee : Aku menyingkirkannya.

Je Kook : Apa?

Cheol Hee : Kepala Jaksa Joo seperti keluargaku. Apa gunanya aku menyimpan sesuatu seperti itu? Aku membakarnya 5 tahun yang lalu.


Je Kook mengerti dan langsung pergi.

Seok Hee tiba2 muncul di belakang Je Kook dan melihat kepergian Je Kook.


Seok Hee ke kamarnya dan menghubungi Yoon Do.

Seok Hee : Sepertinya Direktur Han sedang merencanakan sesuatu. Mari kita bertemu sekarang.

Yoon Do : Baik.


Yoon Do sendiri ada di mobilnya. Tak lama, ia mendapat kiriman foto2 Je Kook bertemu Jaksa Joo dari Detektif Oh.

Yoon Do tersenyum.

Yoon Do : Direktur Han, Joo Hyung Il, ini baru awalnya.


Di kantornya, Je Kook resah memikirkan berkas investigasi itu.

Je Kook : Berkas investigasi yang kami miliki tidak bocor. Tapi, kenapa Mo Seok Hee bertemu Kepala Jaksa Joo?


Yoon Do berlari ke kafe, menemui Seok Hee yg sudah menunggunya disana.

Seok Hee : Sepertinya Kepala Jaksa Joo menolak tawaranku.

Yoon Do : Seperti yang kita duga.

Seok Hee : Kita punya foto dia berbicara dengan Direktur Han, kan?

Yoon Do : Ya. Kini hanya masalah waktu sebelum dia tahu siapa aku dan bahwa kita diam-diam menyelidiki kasus pembunuhannya. Aku yakin begitu. Mari menempatkan diri di posisinya dan memikirkan hal yang akan dia lakukan. Dengan jaringan informasi TOP, dia mungkin sudah tahu bahwa Hakim Lee telah kembali.

Seok Hee : Lalu dia akan mencari keberadaan Hakim Lee terlebih dahulu.

Yoon Do : Dia akan melakukan apa pun untuk menemukan berkas investigasi yang kita miliki. Karena dia harus menghentikan kasus pembunuhannya agar tidak terungkap dan menghentikanku mengajukan persidangan ulang.

Seok Hee : Lalu apa yang harus kita lakukan?

Yoon Do : Kita harus mencari tahu apa kelemahan Direktur Han.


Je Kook menemui tim nya dan menatap kursi Yoon Do yang kosong.

Je Kook : Di mana Pengacara Heo?

Pak Yoon : Dia bekerja di luar lalu pulang.


Mereka duduk. Je Kook menatap Kyung A.

Je Kook : Kau sudah memeriksa mereka?

Kyung A : Kami menemukan fakta bahwa Nona Seok Hee tidak pergi ke kelab untuk menari.

Je Kook : Kau sudah mengkonfirmasi?

Kyung A : Ya. Di kamar VIP yang biasanya dia gunakan, dia tidak menari atau minum. Kami mengkonfirmasi dengan seorang karyawan bahwa ia mengadakan pertemuan di sana.

Joo Young : Kami memeriksa riwayat panggilan Pengacara Heo dan Nona Seok Hee. Mereka berhubungan dengan reporter NewsPatch dan Detektif Oh In Kyu. Detektif Oh adalah teman Pengacara Heo.

Je Kook : Baik.


Je Kook menatap Pak Kwon.

Pak Kwon : Aku memeriksa catatan keuangan Pengacara Heo dari beberapa tahun terakhir, aku menemukan sesuatu yang aneh.

Je Kook : Benarkah?

Pak Kwon : Hingga tahun 2013, dia mengirim uang dengan cek kantor pos. Namun mulai tahun 2014, dia memakai rekening banknya untuk itu.

Je Kook : Siapa penerimanya?

Pak Kwon : Im Soon.

Je Kook terkejut.

Pak Kwon : Aku belum tahu siapa dia tapi kami terus melacaknya.

Je Kook : Tidak usah.


Je Kook berdiri dan beranjak pergi tapi Pak Yoon memanggilnya.

Pak Yoon : Kantor imigrasi menghubungi kami. Mereka mengatakan Hakim Lee Dong Joon telah kembali ke Korea beberapa hari yang lalu.

Je Kook kaget dan menyuruh Pak Yoon mencari tahu dimana Hakim Lee tinggal.

Lalu Joo Young ia suruh mencari tahu apakah Yoon Do, Reporter NewsPatch atau Detektif Oh melakukan kontak dgn Hakim Lee.

Joo Young mengerti dan langsung pergi.

Je Kook : Begitu kalian menemukannya segera bawa Hakim Lee ke sini.

Tim : Baik.


Je Kook mau pergi tapi Kyung A memanggilnya.

Kyung A : Bolehkah aku bertanya apa yang terjadi? Apa Pengacara Heo membuat masalah?

Je Kook diam dan beranjak pergi tanpa menjawab rasa penasaran tim nya.


Je Kook kembali ke ruangannya dan mengingat saat Hakim Lee menjatuhkan vonis seumur hidup pada Im Soon.

Flashback...


Im Soon : Yang Mulia, aku tidak membunuhnya. Bukan aku! Aku tidak bersalah!

Yoon Do menangis saat melihat sang ibu dibawa petugas ke penjara.

Im Soon : Tae Ho, bukan ibu! Ibu tidak melakukannya!

Yoon Do : Ibu!

Lalu Je Kook ingat laporan Pak Kwon soal Yoon Do.

Pak Kwon : Orang yang kenal baik dengan ayah Pengacara Heo mengatakan dia dan ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil 15 tahun yang lalu.

Tak lama kemudian, sadarlah Je Kook kalau Yoon Do adalah Tae Ho, anak Im Soon.


Besok paginya, Yoon Do bersiap pergi dan pamit pada ayahnya. Sang ayah heran.

Pak Heo : Hei, kai selalu pergi bekerja lebih awal. Tapi, tidak hari ini.

Yoon Do : Aku harus mengurus beberapa hal jadi aku mengambil cuti.

Pak Heo : Yoon Do-ya, aku tahu kau berusaha membantu ibumu membersihkan namanya, tapi aku juga ingin kau berhati-hati.

Yoon Do : Jangan khawatir, ayah. Aku Heo Yoon Do! Aku beradaptasi dengan cepat dan gigih bertahan hidup. Ayah tidak memercayaiku?

Pak Heo : Aku tetap khawatir karena aku ayahmu. Pokoknya, jangan melakukan sesuatu yang berbahaya, paham?

Yoon Do : Jangan khawatir.

Yoon Do lalu pergi.

*Pak Heo kek nya punya firasat ni gaes...


Di ruang database, Joo Young melapor pada Je Kook, bahwa mereka sudah berhasil melacak keberadaan Hakim Lee.

Joo Young ; Dia ada di rumah temannya dan saat ini Ketua Tim Kwon pergi ke sana untuk menjemputnya.

Je Kook : Hubungi dia.

Joo Young mengerti dan langsung mensambungkan panggilan ke Pak Kwon.


Je Kook : Apa yang terjadi?

Pak Kwon : Dia sudah pergi.

Je Kook mengerti dan menyuruh Pak Kwon kembali ke kantor.


Joo Young : Direktur Han, telepon Hakim Lee saat ini dimatikan. Kami memeriksa rekaman cctv di sekitar rumah temannya, kami melihatnya memasuki mobil reporter Kim Boo Ki.

Je Kook : Dia pasti bersembunyi sekarang.

Je Kook lalu menyuruh Joo Young mencari tahu kemana Boo Ki membawa Hakim Lee.

Sementara Kyung A dia suruh bicara dgn Boo Ki karena dia tahu Kyung A dekat dengan Boo Ki.

Je Kook kemudian pergi.

Joo Young, Kyung A dan Pak Yoon saling menatap heran.


Je Kook kembali duduk di ruangannya dan memikirkan Hakim Lee.

Je Kook kemudian bangkit dari duduknya dan berdiri di depan mejanya.


Je Kook : Heo Yoon Do telah menyembunyikan Hakim Lee. Dia akan mengajukan persidangan ulang dan meminta Hakim Lee untuk bersaksi?

Flashback....


Usai persidangan Im Soon, Hakim Lee dan Je Kook bertemu di depan sebuah danau.

Je Kook : Aku senang operasi istri anda berjalan lancar.

Hakim Lee : Aku menolongmu hanya sekali dan itu saja. Biarkan aku menjalani sisa hidupku menurut keyakinanku.

Je Kook : Apa yang anda rencanakan?

Hakim Lee : Aku akan menyerahkan pengunduran diriku dan pindah ke Amerika.

Je Kook : Baik. Silakan melakukannya.

Flashback end...


Je Kook cemas kalau2 Hakim Lee punya salinan berkas investigasi dari kejaksaan.


Seok Hee menemui Dokter Hwang.

Dokter Hwang : Aku merasa bersalah dan menyesal tentang Pimpinan Senior, tapi kupikir aku tidak bisa bersaksi. Putraku bekerja di MC Grup sekarang. Aku tidak mau melakukan apa pun yang akan membahayakan keluargaku. Maafkan aku, Nona.

Seok Hee : Begitu rupanya. Aku yakin kau takut pada Direktur Han.

Dokter Hwang : Aku menyesal tidak bisa membantumu.


Seok Hee kembali ke mobilnya usai menemui Dokter Hwang. Di mobilnya, Yoon Do menunggu.

Seok Hee : Kurasa Dokter Hwang tidak akan bersaksi secara sukarela.

Yoon Do : Jangan begitu kecewa.

Seok Hee : Ya. Aku seharusnya tidak kecewa soal ini karena memiliki keunggulan yang tidak terduga.

Yoon Do : Keunggulan yang tidak terduga?

Seok Hee : Ya. Tentu, kita harus memastikannya agar yakin.

Yoon Do : Memastikannya?

Seok Hee : Ya.

Yoon Do terdiam. Seok Hee menatap Yoon Do.

Seok Hee : Apa yang kau tunggu? Ayo pergi.


Je Kook mengisi perutnya dgn steak di sebuah restoran.

Tak lama, Pak Yoon datang.

Pak Yoon : Direktur Han, semua sudah siap.

Je Kook : Bersiagalah.

Pak Yoon bergegas pergi.


Di kamarnya, Yoon Do sedang mempelajari berkas kasus pembunuhan itu.

Tiba2, dia ditelpon Yoon Do. Yoon Do heran dan bertanya2 sendiri Je Kook menelponnya.

Yoon Do : Ya, Direktur Han. Baik.


Malam itu juga, Yoon Do langsung datang ruangan Je Kook, menemui Je Kook.

Je Kook : Park Tae Ho, apa rencanamu?

Yoon Do kaget Je Kook sudah tau dia Tae Ho.

Yoon Do : Aku akan mengajukan persidangan ulang untuk kasus pembunuhan 15 tahun yang lalu. Dan aku akan menghukum setiap orang yang terlibat di dalamnya. Termasuk anda.

Je Kook : Tidak. Tidak ada yang bisa kau lakukan, Pengacara Heo.

Yoon Do : Aku sulit percaya itu hal pertama yang anda katakan sebagai orang yang memenjarakan wanita tidak bersalah 15 tahun yang lalu. Apakah anda tidak pernah memikirkan semua yang telah ibuku lalui selama ini? Pernahkah anda berpikir tentang bagaimana aku hidup setelah kehilangan ibuku? Anda tidak pernah memikirkannya, bukan? "Maafkan aku!" Bukankah seharusnya anda mengatakan itu dahulu? Anda harus melakukannya jika anda manusia.

Je Kook : "Maafkan aku?" Itu sesuatu yang tidak seharusnya dikatakan pengacara. Meski aku tidak yakin apakah kau bisa terus hidup sebagai pengacara. Tidak mudah untuk meminta persidangan ulang. Lagipula kau tidak punya bukti yang meyakinkan.

Yoon Do : Kita lihat saja.

Je Kook : "Kita lihat saja"?

Yoon Do : Aku mungkin terlihat seperti orang yang tidak berdaya bagimu. Tapi, aku tidak akan pernah menyerah. Aku bukan orang yang mudah marah, dan aku orang yang sabar.


Yoon Do pergi tapi Je Kook menahannya.

Je Kook : Satu-satunya orang yang dapat meminta persidangan ulang adalah terpidana, pengacaranya, pasangan, kerabat langsung, atau saudara kandungnya.

Yoon Do terkejut dan kembali menatap Je Kook.

Je Kook : Ibumu tidak punya suami. Dia tidak memiliki saudara kandung. Dia hanya memiliki seorang putra, yaitu kau. Namun sayangnya, kau bukan putranya secara hukum. Untungnya, kau mungkin bukan putranya secara hukum tapi kau seorang pengacara, jadi, kau bisa meminta persidangan ulang. Kau satu-satunya pengacara yang bisa menyelamatkan ibumu.

Yoon Do : Lalu? Hargai dirimu sendiri.


Yoon Do mau pergi tapi orang2 dari kejaksaan datang menangkapnya dgn tuduhan penggelapan.

Kejaksaan menangkap Yoon Do tanpa surat perintah.

Bersambung....

Sinopsis Lengkap Drama Korea ' The Game : Towards Zero' Episode 1-32



Cast :


Taecyeon -- Kim Tae Pyeong
Lee Yeon Hee -- Seo Joon Young
Lim Ju Hwan -- Goo Do Kyung
Jeong Dong Hwan -- Teacher Baek
Park Ji Il -- Nam Woo Hyun
Park Won Sang -- Lee Joon Hee
Jang So Yeon -- Ji Won
Choi Jae Woong -- Han Dong Woo
Shin Sung Min -- Yoon Kang Jae
Lee Seung Woo -- Ko Bong Soo
Lee Bom -- Ji Soo Hyun
Hong In -- Park Han Kyu
Yoon Ji Won -- Oh Ye Ji
Ryoo Hye Rin sbg -- Yeon Hwa
Choi Da In -- Lee Mi Jin
Kim Young Jun -- Jo Pil Doo
Lee Do Hyun -- Hong Jeong Ho
Kim Hak Sun -- Seo Dong Cheol
Kim Jung Young -- istri Seo Dong Cheol
Shin Yun Sook -- Kepala Suster Panti Asuhan Harapan
Seo Jang Hyun -- anak Panti Asuhan Harapan
Cha Sung Je -- anak Panti Asuhan Harapan
Ye Soo Jung -- Madam Jung
Yang Hyun Min -- Oh Sung Min
Kim Geon U -- Tae Pyeong kecil
Joo Ye Rim -- Joon Young kecil
Kim Kang Hoon -- Do Kyung kecil

Graceful Family Ep 12 Part 3

Sebelumnya....


Je Kook dan tim nya kembali rapat.

Je Kook : Pimpinan mau melatih Tuan Muda Wan Soo jika terjadi keadaan darurat.

Pak Yoon : Itu bukan ide yang buruk.

Kyung A : Kurasa Pimpinan mengabaikan Tuan Muda Wan Soo tanpa alasan jelas hingga kini.

Joo Young : Dia baik. Dia juga punya banyak keunggulan.

Je Kook : Bukankah kalian mendukungnya karena dia relatif mudah untuk dihadapi? Aku tidak setuju dengan kalian. Aku setuju kita perlu bersiap untuk yang terburuk. Tapi, aku menentangnya karena aku takut dengan yang terburuk. Terlalu berisiko untuk memilih orang yang tidak terduga sebagai pemimpin. Lalu MC Grup harus menghadapi itu? Jawabanku adalah tidak.


Wan Soo tiba2 datang.

Wan Soo : Selalu kurasakan kekuatan vital saat aku datang ke TOP. Jika hanya menghirup udara ini, aku akan bisa hidup sampai 100 tahun.

Wan Soo lantas memberikan bunga yg sedari tadi ia sembunyikan di balik punggungnya ke Je Kook.

Wan Soo : Hadiah untukmu.

Je Kook geleng2 kepala, heran melihat tingkah Wan Soo.


Sekarang,, Je Kook sudah berada di ruangannya, bersama Wan Soo.

Je Kook berdiri, menatap bunga dari Wan Soo yang kini sudah ia pajang di atas meja.

Wan Soo yang berdiri di belakang Je Kook berkata bahwa orang-orang berpikir Je Kook hanya terlihat bagus dalam setelan jas.

Wan Soo : Itu tidak benar sama sekali. Kau terlihat cocok saat bersama bunga. Lihatlah! Bunganya dan kau tampak serasi. Kau suka? Gladiolus?


Je Kook pun menatap Wan Soo.

Je Kook : Gladiolus adalah "pedang" dalam bahasa Latin.

Wan Soo : Kau tahu alasan aku menyukaimu? Karena kau sempurna! Lihatlah. Kau tahu segalanya! Itu sebabnya kita bisa berkomunikasi dengan baik.

Je Kook : Aku merasa terhormat.


Wan Soo : Direktur Han, apa kau pernah menerima bunga seperti ini sebagai hadiah dari kakek atau ayahku?

Je Kook : Entahlah. Kurasa tidak pernah.

Wan Soo : Lihat? Seperti itulah! Ini cara Mo Wan Soo! Ini adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh siapa pun. Tapi, aku bisa melakukan hal yang orang lain tidak bisa lakukan. Itu yang aku lakukan! Kau setuju, kan?

Je Kook : Ya. tapi kurasa bakat unik ini sangat tidak cocok untuk menjadi Pimpinan MC Grup. Jika rencana ini mungkin, aku pasti sudah memilihmu sebelumnya.


Wajah Wan Soo mulai berubah kesal. Wan Soo lantas beranjak mendekati bunganya dan berdiri disamping Je Kook.

Wan Soo : Aku penasaran apa alasannya?

Je Kook menatap Wan Soo : Kau lebih tahu dibandingkan orang lain.

Wan Soo : Tidak. Aku tidak tahu sama sekali. Direktur Han, kau tahu arti bunga ini dalam bahasa bunga? Peringatan. Kewaspadaan.

Je Kook : Karena kau perlu berhati-hati dengan pedang.

Wan Soo : Bingo! Lihat? Sudah kubilang komunikasi kita baik.

Wan Soo beranjak pergi. Je Kook menatap jijik Wan Soo.


Yoon Do lari ke kafe, menemui Seok Hee.

Seok Hee : Direktur Han dan Joo Hyung Il belum bertemu satu sama lain?

Yoon Do : Ya, sejauh ini belum.

Seok Hee mulai resah.

Yoon Do : Mo Seok Hee, kita sudah memenuhi persyaratan pengajuan persidangan ulang.

Seok Hee : Jadi, kau mau melakukannya sekarang?

Yoon Do : Tidak. Pistol yang paling kuat adalah saat ada pelurunya. Apa menurutmu pengajuanku akan diterima?

Seok Hee : Itu akan mudah ditolak jika Direktur Han memakai pengaruhnya.


Yoon Do : Direktur Han akan bertindak melawan keinginan Pimpinan dan membantu Mo Wan Joon menggantikannya. Direktur Han akan semakin bertekad untuk melindungi Mo Wan Joon dan MC Grup. Dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu ketika dia menutupi kasus pembunuhan, pengaruh Direktur Han di kalangan hukum telah menjadi sangat kuat.

Seok Hee : Lalu?

Yoon Do : Dalam situasi ini, kita mungkin sama sekali tidak akan bisa mengungkap tindak kriminalnya.

Seok Hee mulai lemas.


Yoon Do menyemangati Seok Hee.

Yoon Do : Kita urus Direktur Han terlebih dahulu. Ada satu hal keahlianmu. Strateginya adalah memecah belah dan menguasai.

Seok Hee tersenyum mendengarnya.


Besoknya, Seok Hee pergi ke restoran, menemui Jaksa Joo yg sudah menunggunya.

Seok Hee : Sudah lama tidak bertemu.

Jaksa Joo : Ya, sudah lama. Kau dulu sekecil ini, kini kau telah tumbuh menjadi orang dewasa yang hebat.

Seok Hee : Saat itu, anda hanya seorang jaksa penuntut. Kini anda adalah Kepala Kantor Jaksa.

Jaksa Joo : Waktu telah banyak berlalu.

Seok Hee : Ada rumor bahwa anda akan menjadi Jaksa Agung.

Jaksa Joo : Itu akan diputuskan oleh Tuhan.


Jaksa Joo mulai makan. Seok Hee tampak masih memotong2 daging steak di piringnya.

Jaksa Joo : Aku yakin kau menemuiku bukan hanya untuk makan bersamaku. Apa Tae Hyung masih punya kesempatan?

Seok Hee : Siapa orang waras yang akan menikah dengan orang seperti itu? Lalu kenapa Tuhan akan menjadikan anda Jaksa Agung, kecuali mereka gila?

Sontak, Jaksa Joo terkejut dgn omongan Seok Hee.


Seok Hee lantas meletakkan garpu dan pisaunya, lalu menatap Jaksa Joo.

Seok Hee : Anda disuap oleh Direktur Han dan menutupi kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun lalu, kan? Aku yakin anda akan segera menjadi Jaksa Agung. Tapi bagaimana jika anda dibelenggu oleh masa lalu anda?

Jaksa Joo : Apa yang ingin kau katakan?

Seok Hee : Hanya satu hal yang aku inginkan. MC Grup. Aku lebih serakah daripada dugaan anda. Tapi, ketika aku mencoba memiliki MC Grup, aku menyadari Han Je Kook adalah hambatan terbesarku. Jika anda membiarkannya seperti ini, dia akan terus membuat anda tidak nyaman. Benar, bukan?

Jaksa Joo : Lalu?

Seok Hee : Aku mau anda bebas dari kasus pembunuhan itu dan bebas dari cengkeraman Direktur Han.

Jaksa Joo : Kau sangat berani.

Seok Hee : Mari kita seret Direktur Han ke penjara.

Jaksa Joo tertawa mendengarnya.

Seok Hee juga tertawa.


Seok Hee : Ada satu hal yang pandai dilakukan jaksa. Menginterogasi tersangka dengan gigih hingga mereka mengetahui sesuatu. Kau bisa menuntutnya karena dia melakukan banyak kejahatan.

Jaksa Joo : Nona Mo Seok Hee. Aku sibuk jadi aku harus pergi sekarang. Aku akan menganggap tidak mendengar hal tadi.


Jaksa Joo berdiri dan hendak pergi, tapi Seok Hee tiba2 melemparkan lembaran kertas ke atas meja.

Jaksa Joo menatap Seok Hee. Seok Hee menyuruh Jaksa Joo melihat kertas itu. Jaksa Joo membukanya dan terdiam.

"Peningkatan Tiba-tiba Aset Joo Hyung Il." judul di lembaran itu.

Seok Hee : Kepala Jaksa Joo, sejak kasus pembunuhan itu, anda bukan hanya ada di jalur cepat,  tapi juga banyak menambah kekayaan anda.


Jaksa Joo kembali duduk.

Jaksa Joo : Siapa sumbermu?

Seok Hee : Apa itu penting? Yang penting adalah ada banyak artikel seperti ini yang siap diterbitkan Tepat setelah kasus pembunuhan, anda pindah ke Cheongdam-dong. Setelah itu, anda menjadi sangat kaya. Tebaklah. Siapa menurut anda yang memiliki informasi berkualitas tinggi seperti ini? Jangan terlalu memercayai Direktur Han. Begitu menjadi hambatan untuk MC Grup, anda tidak akan dikecualikan. Anda hanya punya dua pilihan. Pertama. Masukkan Direktur Han ke penjara dan jadilah Jaksa Agung. Kedua. Setia kepada Direktur Han dan dipenjara bersamanya sebagai jaksa korup. Sayang sekali anda tidak punya banyak pilihan.

Jaksa Joo : Pimpinan Mo Cheol Hee membesarkanmu menjadi wanita yang berani.

Seok Hee : Kini, bergabunglah denganku dan jadilah anggota MC Grup seumur hidup.


Jaksa Joo meminum minumnya, lalu berniat pergi tapi Seok Hee mengancamnya lagi.

Seok Hee : Bagaimana jika ini menjadi berita utama besok pagi? "Kandidat Jaksa Agung Menerima Suap Dari MC Grup 15 Tahun Yang Lalu" "Dan Mengirim Orang Yang Tidak Bersalah Ke Penjara." Aku bukan penyabar, jadi, aku tidak bisa menunggu lama.

Jaksa Joo terdiam, tak lama kemudian ia beranjak pergi.

Bersambung ke part 4...