• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 37 Part 1

Sebelumnya...
 

Ma Ya memanggil Do Chi saat Do Chi sedang membahas Bom dengan Yeo Ri. Ma Ya bilang, ingin mengenalkan temannya yang berkunjung dari luar negeri pada Do Chi.

Do Chi : Baik, Paman Kakek akan segera keluar!

Do Chi lalu memberitahu Yeo Ri bahwa teman Ma Ya datang ke rumah mereka dari luar negeri.

Yeo Ri bilang, mereka harus cari cara untuk menghubungi Bom. Dan setelah itu, ia menyuruh Do Chi keluar karena tak mau anak-anak menunggu.


Ma Ya : Paman Kakek akan segera keluar. Kau siap?

Bom mengangguk.


Tapi sayangnya, mereka batal bertemu Do Chi gara2 mendengar bunyi bel.

Ma Ya dan Bom bergegas ke bawah.

Ma Ya melihat siapa yang datang dari layar intercom.

"Nenek Mokdong!" seru Ma Ya senang.


Hae Joo turun ke bawah, siapa yang datang?

Ma Ya : Nenek Mokdong.

Hae Joo pun sewot.

Hae Joo : Beraninya dia datang kemari.


Do Young dan Ji Won keluar.

Ji Won : Ada masalah? Kenapa dia datang jam sebegini?

Hae Joo : Memangnya dia punya sopan santun? Aku akan menyuruh anak-anak naik. Ibu, tolong beri dia pelajaran.


Hae Joo mengajak anak-anak naik.

Ma Ya : Tapi Paman Kakek baru mau keluar.

Hae Joo : Ayo ikut ibu.

Hae Joo membawa anak-anak keluar.





Tepat setelah Hae Joo ke atas bersama anak-anak, Do Chi dan Yeo Ri keluar.


Do Chi : Kak, teman Ma Ya pergi ke mana?


Di atas, Hae Joo melarang anak-anak keluar kamar, kecuali kalau ia memanggil mereka.

Ma Ya : Bukankah aku harus menyapa Nenek Mokdong?

Hae Joo : Tidak hari ini. Masuklah.

Ma Ya dan Bom masuk ke kamar.


Moo Yeol keluar.

Moo Yeol : Siapa yang datang?

Hae Joo menjawab pertanyaan Moo Yeol dengan kesal.

Hae Joo : Bu Jang Ae Nok datang dari Mokdong.

Moo Yeol kaget, ibuku?


Ji Won menyuruh Do Young ke kamar.

Ji Won : Pasti ada yang terjadi di antara Hae Joo dan ibu Moo Yeol.

Do Young : Aku harus menyapanya.

Ji Won : Masuklah. Suasananya bisa kacau.

Do Young pun beranjak ke kamar.


Do Chi : Ada apa? Siapa yang datang?

Ji Won : Bawalah Nona Yoon ke kamar bersamamu.


Ae Nok masuk. Ji Won sok ramah dan menanyakan kabar Ae Nok.

"Aku datang karena keadaanku tidak baik!" ketus Ae Nok.


Ae Nok kaget melihat Yeo Ri.

Ae Nok : Kenapa kau...? Maksudku, kau si pengacara itu. Sedang apa kau di sini?

Ji Won menyuruh Do Chi membawa Yeo Ri ke kamar.

Do Chi mengangguk dan mengajak Yeo Ri ke kamarnya.


Hae Joo dan Moo Yeol datang.

Moo Yeol : Ibu, ada perlu apa kemari? Jika ingin berbicara, ibu seharusnya menghubungiku.

Hae Joo : Ibu, kami tidak tinggal sendirian di sini. Orang tua kami juga tinggal di sini. Tolong pergi.

Ae Nok : Siapa yang kau paling ibu? Tidak cukup menghancurkan ikatan ibu dan anak, sekarang kau mau mengusir suamimu juga. Jadi kenapa kau memanggilku ibu? Aku tidak ada urusan denganmu. Aku hanya ingin membawa anak dan juga cucuku. Moo Yeol-ah, berkemaslah. Aku mau membawamu pulang.

Moo Yeol : Ibu, jangan seperti ini. Ayo keluar dan berbicara.


Moo Yeol mau mengajak ibunya bicara diluar, tapi ditahan Hae Joo.

Hae Joo : Hentikan. Ibu sudah lupa? Apa maksud ibu dengan rumah? Aku membelikan apartemen yang ibu tinggali sekarang! Kalian akan pulang ke rumah yang mana?


Ae Nok tambah kesal.

Ae Nok : Astaga. Aku lelah dan sudah tidak tahan mendengarmu terus mengungkit masalah itu. Baiklah. Aku tidak membutuhkannya. Aku tidak akan tinggal di sana lagi. Ambil kembali apartemen itu.

Ae Nok melemparkan sertifikat apartemennya.

Ji Won : Sabuin!

Ae Nok : Aku sadar orang berpikir menjadi miskin adalah tindak kejahatan dan kami berada di kelas rendahan, tidak seperti orang kaya, tapi seharusnya kau tidak menindas orang dengan uangmu. Aku akan mencari tempat tinggal baru, jadi, ambilah apartemenmu yang berharga itu dan hiduplah di sana sampai kau mati!


Hae Joo : Dia sangat tidak beradab.

Mendengar itu, Moo Yeol kaget dan menatap tajam Hae Joo.

Ae Nok : Apa kau bilang? Apa kau sangat beradab sampai menggoda Moo Yeol saat dia masih punya pacar?


Hae Joo : Ibu!

Ji Won : Sabuin! Hentikan. Kau sudah keterlaluan!


Ae Nok : Katakan kepadaku. Kau sangat beradab sampai merebut dia dari Yeo Ri dan menikahinya meski kau tahu Yeo Ri sedang hamil? Dan sekarang kau membuat dia memutuskan ibu?

Di kamar, Do Chi terkejut mendengarnya.

Do Chi : Hae Joo merebut Moo Yeol dari pacarnya?


Hae Joo marah. Ji Won marah dan minta Ae Nok menjaga bicaranya.

Ae Nok mengajak Moo Yeol pergi.

Ae Nok : Jangan tinggal di sini dan terus merasa tertekan. Dengan kecakapanmu, kita bertiga bisa bertahan hidup. Tidak, Ga Ya dan Ma Ya juga. Kita berlima. Ga Ya! Ma Ya! Ayo tinggal bersama nenek.


Ae Nok ke atas, memanggil Ga Ya dan Ma Ya. Moo Yeol dan Hae Joo mengejar Ae Nok.

Ji Won pun syok dengan kelakuan Ae Nok.


Hae Joo dan Moo Yeol kompak menghalangi Ae Nok masuk ke kamar Ma Ya dan Ga Ya.

Hae Joo : Kami juga sedang ada tamu. Memalukan.

Ae Nok : Ga Ya! Ma Ya! Ayo pergi bersama nenek!

Hae Joo : Tolong hentikan. Hentikanlah. Ibu membuat mereka takut.

Ae Nok : mencemaskan anak-anakmu? Aku juga mencemaskan mereka. Karena itulah aku di sini. Minggir! Aku akan membawa semuanya pergi dari ini.

Moo Yeol : Kumohon. Maafkan aku atas semua yang terjadi. Kumohon, hentikan.


Do Chi dan Yeo Ri keluar.

Yeo Ri : Kurasa sebaiknya aku kembali lagi nanti.

Ji Won : Baiklah. Kurasa itu yang terbaik. Maafkan aku.

Yeo Ri : Tidak apa-apa. Selamat malam.

Do Chi dan Yeo Ri keluar.


Bersamaan dengan itu, Moo Yeol membawa ibunya pergi.

Moo Yeol membawa ibunya pulang.

Moo Yeol : Ibu membuatku terlihat menyedihkan.

Ae Nok menangis.

Ae Nok : Maafkan aku.

Moo Yeol : Aku tidak akan meninggalkan ibu, jadi, kumohon jangan marah lagi.

Ae Nok : Satu-satunya kesalahanmu adalah memiliki orang tua miskin. Kau tidak bersalah.

Moo Yeol : Bagaimana mungkin aku meninggalkan ibu? Aku tahu ibu membesarkan aku dan Yeol Mae tanpa ayah.

Ae Nok : Aku tahu. Hanya saja, ibu langsung kehilangan akal saat mendengar kau diusir.


Ae Nok lalu memegang pipi Moo Yeol.

Ae Nok : Maafkan ibu, anakku. Pasti hatimu sakit saat berkata akan meninggalkan ibumu untuk menyenangkan istrimu. Maafkanlah ibumu yang menyedihkan ini.

Moo Yeol pun tak tega menatap ibunya.


Hae Joo menemani anak-anak.

Hae Joo : Kalian pasti kaget karena peristiwa tadi.

Ma Ya : Kenapa Nenek Mokdong marah-marah?

Hae Joo : Tidak semua orang dewasa bersikap seperti itu. Karena itulah, kalian harus banyak membaca dan berpikir, ya?

Bom : Aku suka membaca. Aku juga suka melukis.

Hae Joo : Baik. Tidurlah. Jangan bermain lagi, ya.


Do Chi mengantar Yeo Ri pulang.

Mal Nyeon menanyakan soal foto yang Yeo Ri bicarakan lewat telepon tadi.

Ki Dong : Asosiasi Korea di Inggris mengirimkan foto Kim Sook Mi padamu?

Yeo Ri pun menunjukkan foto Kim Sook Mi dan Bom pada orang tua Seol.

Yeo Ri : Wanita ini adalah Kim Sook Mi dan kurasa ini adalah Bom.

Mal Nyeon : Bom?

Ki Dong : Benar. Dia tampak mirip dengan yang di sketsa.

Yeo Ri : Benar, bukan? Karena itulah aku ingin pergi ke Inggris sekarang juga. Aku harus pergi dan memastikan apakah dia Bom.


Mal Nyeon : Tidak. Jika dia memang memalsukan sertifikat kematian Bom dan menculiknya, bayangkan apa yang akan dia lakukan kepadamu.

Do Chi : Aku ingin pergi bersamanya, tapi aku harus ke Busan untuk urusan pekerjaan. Maafkan aku.

Yeo Ri : Kenapa meminta maaf? Mana mungkin aku memintamu pergi bersamaku?

Ki Dong : Ayah akan pergi. Biar ayah yang mengurusnya. Akan ayah cari tahu sebisa ayah, lalu ayah akan menghubungimu. Kau bisa menemui ayah di Inggris setelah itu.

Mal Nyeon : Kedengarannya bagus. Aku bisa mengurus restoran ayam kita sendiri.

Yeo Ri : Baiklah. Terima kasih. Aku akan terus memegang ponselku, jadi, tolong hubungi aku jika ayah menemukan sesuatu atau sudah menemukan Bom.


Yeo Ri masuk ke kamar dan menatap foto Bom.

Yeo Ri : Komohon, semoga dia memang Bom. Ibu tahu... Ibu bisa mengenalimu saat kali pertama melihatmu, Bom-ah.


Bom merasa yang mengetuk pintu kamar Ma Ya adalah Ji Won.

Ma Ya pun mengajak Bom pura2 tidur agar tak dimarahi.


Tapi yang masuk Moo Yeol.

Moo Yeol : Kalian sudah tidur?

Bom dan Ma Ya langsung bangun.

Moo Yeol duduk disamping Bom.

Moo Yeol : Kalian pasti terkejut tadi. Maaf karena kau menyaksikan itu semua, Kelly.

Bom : Tidak apa-apa. Aku mengerti.

Moo Yeol : Berkunjunglah lagi lain waktu. Aku terlalu sibuk untuk mengajakmu bermain, tapi lain kali, aku akan mengambil cuti, dan kita bisa pergi berlibur.

Ma Ya dan Bom senang mendengarnya.


Bom lalu memeluk Moo Yeol.

Bom : Aku akan meminta izin kepada ibu dan kembali ke sini.

Moo Yeol : Baiklah. Selamat malam, Kelly dan Ma Ya.

Moo Yeol keluar.


Bom memuji Moo Yeol.

Bom : Ayahmu keren sekali. Andai aku juga punya ayah. Pasti aku akan merasa bahagia setiap hari.

Ma Ya : Bagaimana dengan ibumu? Apakah dia sangat menyayangimu?

Bom terdiam.


Diluar, Moo Yeol kaget melihat Ji Won yang sudah berdiri di depan pintu.

Ji Won sewot, kenapa kau kesana?

Moo Yeol : Bom mungkin terkejut, maksudku, aku khawatir teman Ma Ya terkejut...

Ji Won : Lagi-lagi! Ibu sudah menyuruhmu menjauhinya. Ibu tidak menyukainya karena namanya Bom. Kau pasti tahu alasannya.Karena itulah, jangan berbicara dengannya selagi dia di sini. Paham? Serta jangan sampai ibumu datang ke rumah ini lagi. Jika kau ingin menemuinya, temui dia di tempat lain. Saat ini Pimpinan sangat kesal. Ibu kesulitan menenangkannya.


"Aku akan menuruti ucapan ibu." jawab Moo Yeol dengan raut wajah kesal.

Ji Won pergi. Setelah Ji Won pergi, Moo Yeol mengepalkan tangannya.


Paginya, Moo Yeol dan Yeo Ri senang membaca harga saham Wid.

Yeo Ri :Ini adalah angka terbesar di tahun ini. Penyebaran rumor tentang Blanc yang membeli Mode Wid berhasil. Kau hebat.

Moo Yeol : Aku akan melaporkannya kepada Pimpinan.


Moo Yeol lalu memeluk Yeo Ri.

Moo Yeol : Yeo Ri-ya, Grup Wid akan menjadi milik kita sebentar lagi.

Moo Yeol lalu melepas pelukannya. Ia mengambil dokumen di atas meja, kemudian pergi.

Yeo Ri : Kim Moo Yeol, kau juga akan hancur sebentar lagi.


Yeo Ri lalu mengecek ponselnya.

Yeo Ri : Kenapa Ayah belum menghubungi dari Inggris? Sudah tiga hari sejak ayah pergi.


Di ruangannya, Do Young ditanyai dua direkturnya.

"Apa maksud dari berita itu? Kita akan menjual Wid Fashion? Kita tidak bisa melakukan itu. Pimpinan Pendiri bekerja keras mengembangkan Wid Fashion. Itu adalah fondasi Grup Wid."

"Itu hanya rumor yang disebarkan tabloid. Kau tahu Blanc sudah lama menunjukkan ketertarikannya untuk mendapatkan Wid Fashion." jawab Do Young.

Kedua direktur kesal.

Do Young : Kenapa kalian kesal? Bagaimanapun, Blanc tidak akan mengatakan kepastiannya, jadi, orang-orang akan berpikir Wid Fashion benar-benar akan dijual.

"Kau harus menghentikannya."

"Jika aku mengatakan sesuatu, orang-orang akan makin curiga. Jangan khawatir. Kembalilah bekerja. Kita tidak akan menjual Wid Fashion." jawab Do Young.


Kedua direktur itu pergi. Bersamaan dengan itu, Moo Yeol datang, memberikan laporannya.

Moo Yeol : Harga saham Wid Fashion tahun ini mencapai angka tertinggi.

Do Young : Kita belum meneken kontrak. Bagaimana beritanya bisa tersebar? Blanc sudah memutuskan untuk membeli Wid Fashion?

Moo Yeol : Mereka belum memberikan keputusan resmi, tapi kurasa mereka sudah memutuskan untuk membeli Wid Fashion. Jika tidak, mereka pasti akan menyangkal rumor yang beredar.

Do Young : Orang-orang sudah menentang. Kita harus segera menjual Wid Fashion jadi, hubungkan aku dengan perwakilan dari Blanc.


Moo Yeol kaget.

Do Young memberikan ponselnya ke Moo Yeol.

Do Young : Aku sendiri yang akan menghubungi Blanc. Berikan nomor perwakilan mereka kepadaku.

Moo Yeol : Tapi...

Do Young : Ada apa?

Moo Yeol tak bisa membantah. Ia memasukkan nomor perwakilan Blanc ke ponsel Do Young.

Moo Yeol : Tapi akan lebih baik jika mereka menyelesaikan...


Do Young : Halo... teleponnya dijawab!

Do Young : Aku Pimpinan Grup Wid, Goo Do Young. Anda masih di Korea? Baguslah. Mari bertemu.


Moo Yeol dan Yeo Ri mencegat perwakilan Blanc yang hendak masuk ke mobil.

Moo Yeol : Anda dalam perjalanan menemui Pimpinan Goo Do Young?

"Kita tidak bisa mencegahnya. Jika anda tidak mau kami bertemu, seharusnya anda menghentikannya."

"Berapa banyak yang akan anda katakan kepadanya?" tanya Moo Yeol.

"Aku akan memberitahunya bahwa kami mundur. Kami tidak bisa menyetujui harganya. Grup Wid terlalu banyak menuntut."

"Maka dia akan tahu aku membohonginya. Kubilang Blanc hampir setuju untuk membeli Wid Fashion." ucap Moo Yeol.

"Itu bukan urusanku."

Perwakilan Blanc pergi.


Yeo Ri : Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika Pimpinan Goo mengetahui bahwa Blanc tidak akan membeli Wid Fashion... bagaimana jika dia beritahu media? Kita akan kehilangan nilai saham.

Moo Yeol : Mari berharap dia akan bungkam. Seseorang yang pernah terpengaruh, pasti akan bisa dipengaruhi lagi.

Yeo Ri : Dari mana kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu?

Moo Yeol : Bisakah kau meminta kepada ibumu?


Yeo Ri pura2 berpikir.

Yeo Ri : Baiklah. Mungkin dia akan setuju.

Moo Yeol lalu menggenggam tangan Yeo Ri.

Moo Yeol : Ini untuk masa depan kita.


Yeo Ri membawa Moo Yeol ke restoran orang tua Seol.

Mal Nyeon : Kau berencana memakai uang sebanyak ini untuk apa?

Yeo Ri : Ini modal untuk bisnis baru.

Mal Nyeon : Tempo hari kau sudah meminjam uang saat mendapatkan transfer sahamnya.

Mal Nyeon lalu setuju meminjami Moo Yeol uang.

Mal Nyeon : Selama jaminannya terpercaya, kenapa tidak? Jadi? Kau akan mengajukan saham yang diberikan istrimu sebagai jaminan lagi, benar?

Yeo Ri, ibu...

Mal Nyeon : Aku hidup selama ini sambil berurusan dengan uang, jadi, tidak bisa kuserahkan begitu saja. Kuharap kau paham.


Moo Yeol berpikir. Tak lama, ia setuju memberikan sahamnya yang ia dapat dari Hae Joo sebagai jaminan.

Moo Yeol : Aku bisa membayar anda kembali dalam sebulan.

Mal Nyeon dan Yeo Ri saling melirik.


Hae Joo dan anak2 turun ke bawah. Hae Joo membawakan koper Bom. Ya, Bom sudah mau pulang. Ji Won datang dan menatap sebal Bom.

Ji Won : Jam berapa penerbangannya?

Hae Joo : Pukul 18.00. Kami akan melihat-lihat istana terlebih dahulu, lalu menuju ke bandara.

Bom sedih, aku tidak sempat bertemu dengan Paman Kakek Do Chi. Aku sedih sekali.

Ma Ya : Benar. Dia sangat tampan.

Hae Joo : Apa Paman Kakek lebih tampan daripada ayahmu?

Ma Ya : Ayah itu pangeranku.


Bom : Ajumma, tidak bisakah ayahnya Ma Ya ikut bersama kita ke istana?

Hae Joo : Mungkin bisa. Akan kutelepon dia.

Ji Won melarang.

Ji Won : Jangan repot-repot. Dia sedang bekerja. Biarkan saja.

Hae Joo : Kenapa tidak?


Hae Joo menghubungi Moo Yeol.

Moo Yeol sendiri sedang di mobil dengan Yeo Ri saat itu.

Hae Joo : Kami akan membawa Kelly ke istana sebelum dia pulang. Mari ikut bersama kami. Kelly mau kau ikut.

Moo Yeol : Aku sibuk.

Moo Yeol langsung mematikan ponselnya.

Hae Joo sebal.


Yeo Ri : Dari siapa itu? Singkat sekali.

Moo Yeol : Bukan hal penting. Jangan cemas.


Kamera lalu menyorot kantong penuh uang yang dipeluk Yeo Ri.

Yeo Ri : Menurutmu ini akan membungkam perwakilan Blanc?

Moo Yeol : Kita harus mencoba. Kita harus menemuinya lebih dahulu sebelum dia menemui Pimpinan Goo.


Hae Joo memberikan pengertian ke anak2 kalau Moo Yeol tidak bisa ikut karena sibuk.

Anak2 mengerti.

Ji Won : Sampai jumpa, Kelly.

Ma Ya : Sampai nanti, Nenek.

Hae Joo dan anak2 pergi.


Ji Won : Aduh, kepalaku. Aku stres sekali karena Bom sampai terkena migrain. Bi Ahn! Bawakan aku teh dingin!


Do Young tiba di kafe.


Tak lama, perwakilan Blanc juga tiba, tapi saat hendak masuk, ia dicegat Moo Yeol.


Di kafe, Do Young menunggu perwakilan Blanc. Karena perwakilan Blanc tak kunjung datang, Do Young menghubunginya.

Do Young : Halo? Aku sedang menunggu. Kau sudah hampir sampai?

"Maafkan aku. Ada panggilan mendesak dari kantor dan aku sedang menuju bandara."

"Sayang sekali. Lantas, aku akan menemuimu saat kita membahas akuisisinya." ucap Do Young.


Moo Yeol dan Yeo Ri kembali ke ruangan mereka.

Yeo Ri : Syukurlah. Tamat riwayat kita jika Pimpinan Goo mengetahuinya.

Moo Yeol : Aku harus menghadiri rapat. Kau sebaiknya beristirahat.

Moo Yeol pergi.


Ponsel Yeo Ri berdering.

Yeo Ri : Apa ini ayah?

Yeo Ri buru2 menjawab.

Ternyata itu Do Chi.

Yeo Ri : Hai, Do Chi. Bagaimana di Busan?

Do Chi : Ya, aku dalam perjalanan kembali ke Seoul. Apa ayahmu menelepon dari Inggris?

Yeo Ri : Belum. Kurasa dia belum menemukan Bom dan Kim Sook Mi.

Do Chi : Kita harus menunggu. Pasti akan segera ada kabar baik. Jangan cemas. Bertahanlah.

Bersambung ke part 2...