Di kamarnya,, Ae Nok sedang berdoa. Tak lama, Yeol Mae datang membawakan bubur.
Yeol Mae : Astaga, ibu! Ibu harus kenyang agar bisa berdoa dengan benar. Makanlah sesuap saja. Ayolah.
Tapi Ae Nok tak mau makan.
Ae Nok : Pergi temui kakakmu dan bilang tidak ada panti jompo yang mau menerima ibu yang dicampakkan anaknya. Jadi, ibu akan tinggal di kuil di atas gunung.
Yeol Mae kesal, dia benar-benar berubah usai menikah! Tidak peduli masalah macam apa yang ibu sebabkan, Kakak dulu selalu memihak ibu. Aku tidak akan memaafkannya!
Yeol Mae keluar. Begitu Yeol Mae keluar, Ae Nok yang tadi gak mau makan di depan Yeol Mae, langsung melahap buburnya.
Di kantor, Moo Yeol dan Yeo Ri membicarakan Blanc.
Yeo Ri : Menurutmu, perwakilan Blanc akan bertindak sesuai harapan kita?
Moo Yeol : Tentu saja. Tidak ada yang bisa menolak uang. Dia pasti akan menelepon.
Yeo Ri lalu bicara dalam hatinya.
Yeo Ri : Itukah alasannya kau meninggalkan aku dan Bom? Karena kau menyukai uang?
Yeo Ri lalu tanya apa yang harus ia lakukan setelah ini.
Moo Yeol : Jika kabar tersebar bahwa Wid Fashion dibeli Blanc dan harga sahamnya naik, kita akan menjual saham kita atas Wid Fashion dan mengantongi keuntungan.
Yeo Ri : Tapi jika kabar tersebar bahwa Blanc tidak membeli Wid Fashion harga saham akan jatuh.
Moo Yeol : Kita akan membeli saham jika itu yang terjadi. Saat itulah Kim Moo Yeol dan Yoon Seol menggantikan Goo Do Young sebagai pemegang saham utama.
Yeo Ri : Aku amat bersemangat untuk masa depanku denganmu.
Moo Yeol : Kau harus mendapatkan sebanyak mungkin saham dari Pimpinan Goo dan menjual tanah ibumu.
Yeo Ri mengangguk.
Yeol Mae tiba2 masuk.
Yeol Mae : Oppa!
Moo Yeol : Apa yang kau lakukan disini? Sudah kakak bilang jangan datang ke kantor.
Yeo Ri menyapa Yeol Mae. Yeol Mae pun kaget melihat Yeo Ri.
Yeo Ri : Kita bertemu lagi. Aku bekerja di sini.
Yeo Ri lalu dihubungi Do Young.
Yeo Ri : Halo, Pimpinan. Baiklah. Aku akan segera ke sana.
Yeo Ri lalu memberitahu Moo Yeol kalau ia harus menemui Do Young.
Yeo Ri pergi.
Yeol Mae : Kenapa wanita itu di sini? Kukira dia pengacara.
Moo Yeol : Kenapa kau kemari?
Yeol Mae : Ibu bilang dia akan menggundulkan kepala dan pindah ke kuil!
Moo Yeol : Itu pura-pura.
Yeol Mae : Aku tahu dia tidak bisa menyintas di kuil dengan hanya makan sayuran. Tapi tetap saja bagaimana bisa kakak tidak mampir saat ibu amat kesal?
Moo Yeol : Kakak akan segera pindah. Kakak akan tinggal dengan ibu.
Yeol Mae : Hae Joo setuju tinggal dengan kita?
Moo Yeol : Tidak. Hanya kakak.
Yeol Mae : Kakak diusir?
Moo Yeol : Jangan konyol dan pulanglah.
Moo Yeol pergi. Yeol Mae bingung dan bergegas mengejar Moo Yeol.
Yeo Ri ke ruangan Do Young.
Do Young : Kau sudah pertimbangkan tawaranku? Kurasa sudah saatnya kau memberikanku jawaban.
Yeo Ri : Aku akan menuruti perkataan anda. Aku akan menjual tanah ibuku kepada anda.
Do Young senang mendengarnya.
Do Young yang takut Mal Nyeon berubah pikiran, mengajak mereka segera memrosesnya.
Do Young : Jika ibumu senggang, bisakah kita menulis kontrak dan menekennya malam ini? Akan kusiapkan pemindahan saham untuk memberikanmu dua persen dari sahamku.
Yeo Ri : Tapi ibuku sibuk belakangan ini, jadi, dia menyuruhku mewakilinya terkait penjualan ini. Akan kubawakan surat perwakilan dan kesepakatan penjualan tanah dan pergi ke rumah anda malam ini.
Do Young : Sungguh? Kenapa kau tidak makan malam dengan kami selagi di sana? Itu akan menjadi makan malam yang amat menyenangkan.
Yeo Ri : Baik, Pak.
Hae Joo membawa Ma Ya dan Bom ke tokonya. Ma Ya dan Bom asyik bermain di atas kasur.
Hae Joo : Bom-ah, kau sudah minum obatnya?
Bom : Sudah.
Hae Joo : Bibi senang itu hanya karena air. Kau alergi sesuatu?
Bom : Aku tidak tahu.
Hae Joo : Lantas, haruskah kita pergi ke taman bermain?
Sontak, Bom dan Ma Ya bersorak girang.
Hae Joo, Bom dan Ma Ya kembali ke rumah. Mereka masuk rumah sambil tertawa.
Ji Won menghampiri mereka.
Ji Won : Kalian baru pulang?
Hae Joo : Ya.
Hae Joo lalu menatap Ma Ya dan Bom.
Hae Joo : Kalian seperti kembar.
Mendengarnya, Ji Won sewot.
Ji Won : Jangan konyol dan suruh mereka ke atas. Kita akan kedatangan tamu.
Hae Joo lantas menyuruh mereka mandi. Keduanya mengerti dan pergi ke atas.
Hae Joo : Siapa yang mau datang?
Ji Won : Nona Yoon. Kami akan meneken kontrak untuk pembelian tanah, lalu makan malam.
Hae Joo : Dia akan menjual tanahnya? Itu bagus. Aku harus memberi tahu Moo Yeol.
Yeo Ri datang.
Ji Won sok ramah, halo. Apa kabar?
Yeo Ri : Terima kasih sudah mengundangku.
Yeo Ri memberikan Ji Won oleh2.
Ji Won : Kau tidak perlu repot-repot.
Yeo Ri : Kurasa ini saatnya perayaan.
Do Young keluar.
Do Young : Kau sudah tiba. Aku sudah menunggu.
Yeo Ri : Aku membawakan surat perwakilan dan kesepakatan penjualan tanah.
Ji Won : Untuk apa terburu-buru? Mari makan dahulu baru melakukan itu.
Yeo Ri : Tidak, kita harus menuntaskan bisnis dahulu.
Hae Joo : Tunggu. Moo Yeol seharusnya di sini untuk momen ini.
Hae Joo pergi memanggil Moo Yeol.
Sekarang, tanah Mal Nyeon resmi menjadi milik Do Young. Do Young dan Ji Won senang. Do Young lalu memberikan surat pemindahan dua sahamnya.
Yeo Ri : Anda bisa mendepositokan jumlahnya ke akunnya saat dananya siap. Saat itu terjadi, itu akan sungguh menjadi tanahku.
Ji Won : Selamat. Kau amat stres karena ini. Kau pasti lega.
Moo Yeol : Selamat, Ayah.
Hae Joo : Apakah tanah ini sepenting itu?
Do Young : Kita sudah menanamkan tonggak untuk Grup Wid yang baru.
Yeo Ri bicara dalam hatinya sambil tersenyum.
Yeo Ri : Tidak. Kalian tidak akan mendapatkan tanah ini.
Yeo Ri dan Moo Yeol saling melirik.
Do Young lantas berdiri dan mengajak Yeo Ri makan.
Do Young : Aku yakin pasti menikmatinya.
Ji Won : Aku sudah mendinginkan sampanye yang Nona Yoon bawa. Aku akan menyusul setelah menyimpan ini.
Yeo Ri : Baiklah.
Ma Ya dan Bom tiduran di kasur sambil menggambar.
Bom : Kau sudah berikan nona pengacara boneka malaikat yang kau belikan di Inggris?
Ma Ya : Ya. Nama putrinya juga Bom. Nona pengacara pasti akan senang bertemu denganmu.
Hae Joo masuk dan mengajak keduanya turun untuk makan.
Do Young menuangkan sampanye untuk Yeo Ri.
Do Young : Apakah penjualan Wid Fashion berjalan lancar?
Yeo Ri : Ya. Aku yakin kami sedang berdiskusi dengan Blanc dan kelihatannya lancar. Mereka mau ini dirahasiakan, jadi, Pak Kim menanganinya sendiri. Kita bisa memercayainya.
Hae Joo menggandeng Ma Ya dan Bom turun ke bawah.
Hae Joo : Ayo makan. Ibu penasaran ada makanan enak apa.
Tapi sampai di bawah, Ji Won menyuruh kedua anak itu kembali ke kamar.
Ji Won : Akan ibu antarkan makanan anak-anak ke atas agar makan di sana.
Hae Joo : Kita harus makan bersama.
Ji Won : Ayahmu harus membahas bisnis dengan Nona Yoon. Mereka akan mengganggu. Ayo.
Hae Joo menatap anak-anak.
Hae Joo : Ayo makan di atas. Akan ibu bawakan makanannya.
Ma Ya dan Bom mengerti dan kembali ke atas.
Jang Goo masuk ke mobil Do Chi di pinggir jalan.
Jang Goo : Kenapa kau menyuruhku keluar? Aku sedang berbicara dengan sutradara. Aku punya kabar yang amat baik. Kau terpilih sebagai duta Festival Film Internasional Busan. Tiga hari ke depan akan dipenuhi konferensi pers dan acara publisitas. Kau tampak berbeda bagiku sekarang. Dari semua hari...
Jang Goo ingat sesuatu.
Jang Goo : Benar juga, lihat ini.
Jang Goo memberi Do Chi sebuah kertas.
Do Chi : Apa ini?
Jang Goo : Kau menyuruh asosiasi Korea di Inggris mencari seseorang. Fotonya difaks ke kantor kita.
Do Chi kaget dan langsung melihat kertas yang diberikan Jang Goo. Isinya, foto Bom dan Kim Sook Mi.
Do Chi : Wanita ini Kim Sook Mi dan gadis ini Bom?
Do Chi lantas menghubungi Yeo Ri.
Yeo Ri yang saat itu sedang makan dengan Do Young, Moo Yeol dan Ji Won menjawab telepon Do Chi.
Yeo Ri : Ya, Do Chi-ssi?
Pandangan Do Young, Ji Won dan Moo Yeol pun langsung mengarah ke Yeo Ri saat Yeo Ri menyebut nama Do Chi.
Do Chi : Aku menemukan Bom. Aku menerima fotonya dari Inggris.
Yeo Ri kaget, apa?
Do Chi : Anak Kim Sook Mi yang kita kira mungkin Bom. Fotonya ada di tanganku sekarang. Dia sekitar 10 tahun seperti dugaan kita.
Yeo Ri : Kau di mana? Aku akan menghampirimu.
Do Chi : Kau di mana?
Yeo Ri : Aku di rumahmu sekarang. Aku sedang makan malam dengan Pimpinan.
Do Chi : Lantas, aku akan pulang. Tunggu aku.
Yeo Ri bahagia.
Ji Won tanya, Do Chi bilang apa.
Ji Won : Wajahmu tiba-tiba berbinar.
Yeo Ri : Bukan apa-apa. Katanya dia akan pulang.
Yeo Ri kemudian bicara dalam hatinya.
Yeo Ri : Dia punya foto Bom? Foto anak yang mungkin Bom...
Yeo Ri teramat senang.
Ae Nok sedang makan di kamarnya. Yeol Mae tiba2 masuk. Ae Nok pun langsung menyembunyikan makanannya dibalik selimut dan pura-pura berdoa lagi.
Yeol Mae : Ibu, kurasa Hae Joo berencana mengusir Kak Moo Yeol.
Ae Nok kaget, kakakmu mau diusir?
Yeol Mae : Katanya dia akan segera tinggal dengan ibu. Sendirian. Apa artinya itu? Artinya Hae Joo mengusirnya.
Ae Nok marah, Goo Hae Joo. Penyihir itu... kau membuatnya mencampakkan ibunya dan sekarang kau mengusirnya juga? Aku tidak akan membiarkan putraku diusir. Aku akan membawanya keluar sendiri.
Ae Nok lalu beranjak dari kasurnya dan mengambil sebuah surat dari dalam laci.
Ae Nok : Aku tidak butuh akta bodoh ini!
Ae Nok lalu pergi.
Yeol Mae : Ibu! Ibu mau membawanya ke mana?
Ma Ya dan Bom makan di kamar. Lalu Ma Ya yang merasa gerah, memutuskan membuka jendelanya.
Saat membuka jendela kamarnya, ia melihat Do Chi datang.
Ma Ya : Kakek Paman.
Bom : Selebritas itu?
Ma Ya : Ya. Ayo sapa dia. Kau bisa mendapat tanda tangannya.
Bom mengambil kertas dan pulpen, keduanya lalu keluar.
Do Chi masuk ke rumah dan langsung mencari Yeo Ri.
Yeo Ri bergegas menghampiri Do Chi. Mereka langsung pergi ke kamar Do Chi.
Do Young dan Ji Won heran melihatnya..
Do Young : Ada urusan mendesak apa? Dia bahkan tidak menyapa. Apa-apaan.
Ma Ya dan Bom turun.
Ma Ya : Di mana Kakek Paman?
Ji Won : Kenapa kau bertanya?
Ma Ya : Aku mau memperkenalkannya kepada Bom.
Mendengar Ma Ya menyebut Bom, Ji Won memelototi Ma Ya.
Ma Ya yang sadar langsung minta maaf.
Do Chi menunjukkan foto Kim Sook Mi dan Bom.
Do Chi : Ini Kim Sook Mi. Kurasa anak ini Bom. Anggota asosiasi Korea di Inggris bilang Kim Sook Mi perawat dan putrinya sekitar 10 tahun.
Do Chi lalu membuka lacinya dan mengambil sketsa Bom.
Do Chi : Lihat. Dia mirip dengan sketsanya.
Yeo Ri : Memang. Dia mirip dengan Bom. Kurasa kita menemukan Bom!
Sontak, Yeo Ri bahagia Bom nya sudah ketemu.
Bersambung....
Gk tahu kenapa, sy ngerasa Ma Ya lah Bom yang asli. Ingat kan ketika Ji Won mendatangi Yeo Ri di penjara tepat saat Bu Jung akan membawa Bom?
Ditambah, sikap Ji Won saat pertama bertemu Bom temannya Ma Ya. Ji Won ini kesal karena Kim Sook Mi menamai putrinya Bom. So, itu artinya Bom temannya Ma Ya bukan Bom putri Yeo Ri.
Soal pengakuan Park Ji Young,, analisa sy kek gini.... Kim Sook Mi, perawat senior yang disebut Park Ji Young, ingin punya anak. Pas ketemu Bom putrinya Yeo Ri, dia menyukai Bom dan berharap melahirkan putri seperti Bom. Lalu setelah itu, dia disuruh Ji Won memalsukan kematian Bom. Setelah memalsukan kematian Bom lewat bantuan Park Ji Young, dia resign. Terus dia menikah dan cabut ke Inggris, lalu punya anak dan menamai anaknya Bom... Soalnya kan si Park Ji Young bilang Kim Sook Mi pengen punya anak kayak Bom.
0 Comments:
Post a Comment