• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 43 Part 2

Sebelumnya...


Moo Yeol diinterogasi orang2 audit.

"Katakan yang sebenarnya! Kau memanipulasi harga saham Grup Wid. Kau bekerja sama dengan Blanc dan menerbitkan berita bohong untuk menaikkan harga dan menjualnya saat harganya naik lima kali lipat."

"Kau punya bukti? Buktikan aku bekerja sama dengan Blanc seperti klaimmu." jawab Moo Yeol.

"Kami menerima informasi anonim."

"Informasi anonim? Kau memperlakukanku bak kriminalis karena seseorang yang bahkan tidak bisa menyebutkan siapa namanya?" tanya Moo Yeol.

"Aku hanya bertindak cepat saat melihat kesempatan."


"Aku tidak bersalah!"

"Jika tidak bersalah, kenapa kau kabur dari rapat pemegang saham?"

"Karena aku menolak menjadi korban strategi Pimpinan Goo. Karena dia berusaha menyalahkanku atas segalanya untuk menghindari pemecatan. Jika aku sungguh memanipulasi harga saham, carilah buktinya. Aku akan menunggu selama yang kalian butuhkan."


Di rumah, Yeol Mae dan Ae Nok sedang membongkar barang-barang mereka.

Ae Nok : Kita kehilangan deposit kita pada rumah yang baru, dan Moo Yeol sedang kabur.  Kita harus sadar. Katanya kita bisa menyintasi krisis selama waspada.


Bel berbunyi. Yeol Mae dan Ae Nok melihat layar intercom. Dan mereka kaget.

Ae Nok : Kenapa mereka kemari lagi?

Terdengar suara Hae Joo.

Hae Joo : Buka pintunya sekarang juga!


Yeol Mae : Kita harus bagaimana?

Ae Nok : Hei, buka pintunya! Dia akan merobohkannya juga.


Hae Joo dan Ji Won masuk dan memanggil orang2 yang mereka bawa.

Ji Won : Kemari dan keluarkan semuanya!

Orang2 yang mereka bawa datang dan langsung mengeluarkan barang-barang Ae Nok.

Ae Nok : Tunggu! Hentikan! Apa yang kalian lakukan? Apa yang kalian lakukan? Ini rumahku!

Ji Won : Apa maksudmu, ini rumahmu? Kau amnesia atau semacamnya? Kau datang ke rumah kami dan melemparkan aktanya ke wajahku belum lama ini, ingat? Syukurlah kami memindah nama akta menjadi atas nama Hae Joo.

Hae Joo Seret mereka keluar dari apartemenku!


Ae Nok panic dan bergegas merayu Hae Joo.

Ae Nok : Hae Joo-ya, kau amat mencintai Moo Yeol. Bagaimana bisa kau berubah dalam semalam?

Hae Joo : Itu saat aku tidak tahu bahwa Moo Yeol sampah. Keluar dari apartemenku!


Ae Nok menangis. Yeol Mae hanya bisa memeluk ibunya. Mereka duduk di teras gedung apartemen bersama koper mereka.

Ae Nok : Kenapa tidak ada yang benar dalam hidupku? Aku menjadi janda pada usia 30-an, menghabiskan tabunganku pada usia 40-an karena bisnisku gagal. Aku akan segera berumur 60 dan kini tidak punya rumah serta uang.


Moo Yeol datang.

Ae Nok langsung berdiri dan memeluk Moo Yeol.

Moo Yeol : Apakah Hae Joo dan ibunya mengusir kalian?

Ae Nok : Ya. Apa yang terjadi kepadamu? Bagaimana kau bisa keluar? Kau sudah makan? Kau terluka? Kau seharusnya menelepon.

Moo Yeol : Aku hanya dilepaskan karena kurang bukti.

Ae Nok : Tapi apa gunanya? Kita bertiga kini tidak punya tempat tinggal.

Moo Yeol : Jangan khawatir. Jika aku menjual saham Grup Wid-ku, kita bisa hidup dengan bermartabat.


Mendengar itu, Ae Nok langsung menyeka tangisnya.

Ae Nok, apa? Kau sungguh-sungguh?


Sembari masuk ke rumah bersama Hae Joo, Ji Won bicara dengan Do Young di telepon. Ji Won sewot mendengar Moo Yeol dibebaskan karena kurang bukti.

Hae Joo : Ular itu. Dia seteliti apa sampai Komisi Layanan Finansial tidak bisa menemukan bukti?

Ji Won : Dia merencanakannya dari awal, jadi, sudah sewajarnya dia tidak meninggalkan bukti.


Hae Joo lalu meraih ponselnya.

Hae Joo : Kim Biseo! Ini aku. Cari Moo Yeol sekarang juga. Lacak ponsel atau retas sistem. Lakukan apa pun yang dibutuhkan untuk menemukannya.


Moo Yeol sendiri di warnet, mau menjual sahamnya tapi akunnya dibekukan.

Moo Yeol heran, apa yang terjadi? Kenapa akunku dibekukan?

Moo Yeol lalu ingat saat ia meminjam uang pada Mal Nyeon dengan menjadikan sahamnya yang dari Hae Joo sbg jaminan.

Moo Yeol : Benar. Aku seharusnya membayar pinjamanku hari ini dari ibu Yeo Ri. Apakah dia membekukan akunku?


Di restoran, Ki Dong, Mal Nyeon dan Yeo Ri sedang membicarakan kebodohan Moo Yeol.

Mal Nyeon berterimakasih pada Moo Yeol. Ia senang, saham Moo Yeol kini menjadi miliknya karena Moo Yeol tidak membayar pinjaman tepat waktu. Mari daftarkan saham ini.

Ponsel Yeo Ri berdering,, tapi Yeo Ri mengabaikannya.

Ki Dong : Lantas, berapa banyak saham Grup Wid yang kau miliki sekarang? Mulai dari yang kau punya sejak awal, jika kita menambahkan yang kau dapat dari Pimpinan Goo dan ambil dari Moo Yeol... kau seharusnya pemegang saham terbesar kedua.


Mal Nyeon : Pemegang saham terbesar kedua. Itu tidak terlalu buruk. Siapa yang terus menelepon?

Yeo Ri : Kim Moo Yeol. Dia beruntung dan dilepaskan karena kurang bukti, tapi dia mungkin baru mengetahui bahwa dia miskin. Aku mau meminta tolong. Mengesampingkan 10 persen yang Moo Yeol dapat dari Hae Joo, aku ingin Ibu mengembalikan sahamnya ke orang-orang yang merugi karena semua ini.

Mal Nyeon : Sebenarnya, kami sudah membahasnya. Orang lain tidak boleh merugi karena pembalasan dendammu.


Moo Yeol keluar dari warnet dan kesal Yeo Ri tidak menjawab panggilannya.

Hae Joo datang, membawa surat cerai.

Hae Joo : Dasar bodoh!  Ini berkas perceraian yang amat kau inginkan. Kim Moo Yeol yang kucintai kini sudah mati. Aku tidak butuh orang dungu yang membiarkan seorang wanita memanipulasinya.

Moo Yeol : Apakah itu alasannya kau melaporkanku ke Komisi Layanan Finansial?

Hae Joo : Kau benar-benar menyukai Seol, ya? Otakmu tidak bekerja lagi.

Moo Yeol : Goo Hae Joo!


Hae Joo : Kau belum mengerti? Bagaimana menurutmu aku menemukanmu di Chaplin?

Moo Yeol : Kau mengikuti Seol.

Hae Joo : Kau sungguh berpikir dia tidak tahu?

Moo Yeol kaget, apa?

Hae Joo : Dia tahu mobilku mengikutinya dari lahan parkir. Dia menuntunku ke sana. Dia bahkan menungguku agar aku tidak kehilangannya.

Moo Yeol tidak percaya.

Hae Joo : Dia membalas dendam karena kau menyerahkan Yeo Ri ke ibuku 10 tahun lalu.


Moo Yeol tidak percaya.

Hae Joo : Komisi Layanan Finansial? Aku yakin dia yang melaporkanmu. Kau kira Seol menggodamu karena menyukaimu? Dia memanfaatkanmu. Dia memberitahuku sebelum rapat pemegang saham bahwa dia tidak membutuhkanmu dan aku bisa tetap bersamamu.

Moo Yeol, benarkah?

Hae Joo : Kau mengerti sekarang? Kau dimanfaatkan untuk pembalasan dendam dari awal dan kini dia mencampakkanmu, Bodoh!

Hae Joo pergi.


Moo Yeol : Tidak. Tidak mungkin. Yeo Ri tidak akan melakukan itu kepadaku.

Moo Yeol lalu ingat kata2 Yeo Ri bahwa Mal Nyeon tidak menjual sahamnya.

Yeo Ri : Ibuku tidak menjual sahamnya. Dia sibuk dengan restoran dan melewatkan waktunya, jadi, dia tidak menjual beli saham.

Moo Yeol pun sadar selama ini dikibulin Yeo Ri.


Do Chi dan Jang Goo tiba di rumah.

Jang Goo : Kita selesai syuting. Haruskah kuhubungi Nona Yoon? Aku bisa memintanya menemuiku untuk hal lain dan kau bisa muncul, alih-alih aku. Dia mungkin menyesal menolakmu dan menunggu teleponmu.

Do Chi keluar dari mobil begitu saja. Jang Goo kesal.


Do Chi masuk ke kamarnya dan menatap nama Yeo Ri dilukisan ombaknya.

Do Chi : Putri Pak Son adalah Yeo Ri? Lantas dia yang melukis itu?


Yeo Ri sendiri hendak masuk ke kediamannya ketika Moo Yeol menelpon.

Tapi Yeo Ri tak menjawab.


Moo Yeol kemudian datang dan mencengram lengannya.

Moo Yeol : Kenapa kau tidak menerima panggilanku? Kau mengabaikanku?

Yeo Ri : Sakit. Lepaskan.

Moo Yeol : Beri tahu aku. Kenapa kau tidak mengangkat teleponku?

Yeo Ri : Kau sungguh tidak tahu?

Moo Yeol : Apa?

Yeo Ri : Karena aku tidak mau melihat wajahmu lagi. Karena aku berhasil membalas dendam dan menghancurkanmu.


Moo Yeol marah dan mencengkram kerah Yeo Ri.

Moo Yeol : Beraninya kau! Berani-beraninya kau melakukan ini kepadaku?


Do Chi datang.

Do Chi : Lepaskan dia!

Do Chi lantas memukul Moo Yeol. Yeo Ri kaget.


Bersambung...

Unknown Woman Ep 43 Part 1

Sebelumnya...


Do Chi mendatangi Yeo Ri dan tanya siapa Yeo Ri.

Do Chi : Jika kau sungguh bukan Seol, siapa kau sebenarnya? Apakah namamu...

Yeo Ri : Son Yeo Ri, orang yang berpura-pura tewas di hadapanmu. Son Yeo Ri, itu nama asliku.


Sementara itu, Ji Won masih di jalan, menuju kediaman Yeo Ri.

Ji Won heran sendiri Ma Ya bisa berakhir dengan Yeo Ri.

Ji Won lantas cemas kalau Yeo Ri melihat tanda lahir Ma Ya.


Do Chi tanya, apa Yeo Ri sungguh Yeo Ri.

Yeo Ri : Son Yeo Ri, wanita yang kau kira mencuri perekam videomu. Wanita yang melompat ke sungai di depanmu dan memalsukan bunuh dirinya. Son Yeo Ri itu adalah aku. Aku bukan Seol.

Do Chi marah, bisanya kau melakukan ini..

Yeo Ri : Karena aku mau membalas dendam. Aku rela kehilangan semuanya agar bisa menghancurkan keluargamu yang sudah merampas semua yang kumiliki dulu.

Do Chi : Keluargaku berpikir kau membalaskan dendam saudari kembarmu. Kenapa begitu?

Yeo Ri : Tidak ada kembaran dari awal. Aku berbohong kepada keluargamu. Aku yang dicampakkan Moo Yeol dan aku juga yang kabur dari penjara. Orang yang berdiri di hadapanmu sekarang adalah Yeo Ri.

Do Chi semakin terluka saat Yeo Ri bilang Moo Yeol adalah ayah Bom.


Tapi Yeo Ri kemudian marah.

Yeo Ri : Moo Yeol tidak berhak menjadi ayah Bom. Dia tidak pernah mengakuinya dan menyuruhku mengaborsinya. Bom... Bom-ku tersayang akan selalu menjadi anak tunggalku dan anakku seorang.


Ji Won sudah tiba di depan kediaman Yeo Ri.

Ji Won : Aku harus menghentikannya. Dia tidak boleh mengetahui bahwa Ma Ya adalah Bom.


Di dalam, Do Chi masih meminta penjelasan Yeo Ri. Do Chi tanya, apa ia termasuk dalam balas dendam Yeo Ri sejak awal?

Do Chi : Itukah alasanmu memalsukan kematianmu di hadapanku dan mendekatiku sebagai Seol?

Yeo Ri yang menahan tangisnya, mengakuinya dan meminta Do Chi tidak memaafkannya.

Do Chi marah, jangan memaafkanmu?

Yeo Ri : Aku tidak mengharapkan pengampunan darimu. Kau benar aku memanfaatkanmu untuk membalas dendam kepada keluargamu.


Do Chi : Lantas, saat kita kali pertama bertemu sebagai pengacara dan klien... Saat kita berpapasan di

bioskop seolah-olah itu takdir... maksudmu, kau merencanakan semuanya? Kau menargetku? Kau tahu aku akan jatuh cinta kepadamu?

Yeo Ri : Benar. Semuanya diatur. Kau memakan umpan yang kulemparkan kepadamu. Kau boleh melaporkanku karena kabur dari penjara. Jika kau melaporkanku, aku bisa menerimanya.

Do Chi : Hentikan.

Yeo Ri : Jika kau yang melaporkanku, aku rela pergi dan tidak akan membencimu.

Do Chi : Hentikan. Kubilang hentikan!


Ji Won tiba di depan pintu rumah Yeo Ri. Ia terkejut mendengar suara Do Chi.

Do Chi : Teganya kau melakukan ini kepadaku! Teganya!

Ji Won : Do Chi? Apakah itu dia?

Ji Won lalu memanggil Do Chi.

Ji Won : Doryongnim, kau di dalam? Yoon Seol, buka pintunya!


Ma Ya keluar dari kamar mandi dan terkejut mendengar suara nenek. Ma Ya yang takut, lari ke kamar Yeo Ri.


Do Chi : Ma Ya? Kenapa dia di sini?

Yeo Ri : Aku mengirimkan SMS kepadamu kemarin malam. Kau tidak terima? Kukira kau kemari mau menjemputnya.


Yeo Ri lantas membukakan pintu untuk Ji Won.

Ji Won masuk dan membuat cerita kalau Yeo Ri menculik Ma Ya.

Ji Won : Dimana Ma Ya!

Yeo Ri : Dia di kamar.

Ji Won : Beraninya kau menculik anak kami! Kau akan melakukan apa saja demi membalas dendam kepada kami?

Yeo Ri : Dia menolak pulang, jadi, aku hanya bisa membawanya kemari.

Ji Won : Berhentilah berbohong! Kenapa Ma Ya menolak pulang? Dia di mana? Ma Ya, nenek di sini.


Ji Won masuk ke kamar Yeo Ri.

Ji Won mencari-cari Ma Ya dan melihat pintu lemari Yeo Ri terbuka.

Tahulah Ji Won Ma Ya sembunyi disana. Ji Won lantas mengunci pintu kamar Yeo Ri dan mendekati Ma Ya.

Ji Won : Disini kau rupanya.

Ma Ya keluar dari lemari. Dia gemetaran.

Ji Won marah, kenapa kau kemari!  Kenapa kau pergi ke rumah Nona Yoon?

Ma Ya : Sopir taksi itu... Aku tidak sengaja bertemu dengan Nona Yoon... Aku takut karena nenek meninggalkanku di jalan sendirian.

Ji Won : Pembohong. Nenek tidak pernah meninggalkanmu.

Ma Ya nangis, nenek....

Ji Won : Kau tersesat sendiri dan nenek menjemputmu.


Do Chi teriak, memanggil Ji Won.

Do Chi : Hyungsoo-nim!  Kenapa kau mengunci pintunya? Ma Ya-ya, kau baik-baik saja?

Ji Won : Aku harus berbicara dengannya. Hanya sebentar.

Ji Won kembali menatap galak Ma Ya.

Ji Won : Nenek kembali kepadamu, tapi kau tidak ada di sana.

Ma Ya : Di sana terlalu menyeramkan.

Ji Won : Tentu, memang menyeramkan berjalan di daerah yang tidak kau tahu. Tapi tidak ada yang tahu kau menghilang kemarin malam. Nenek sendiri yang kembali untuk mencarimu. Kenapa menurutmu nenek melakukan itu? Maksud nenek, tidak ada anggota keluarga mencari hanya karena kau menghilang. Jadi, kau harus mendengarkan nenek saja mulai sekarang. Jangan bilang siapa pun soal yang terjadi kemarin dan hari ini. Mengerti? Jika kau mendengarkan nenek, nenek akan mencintaimu mulai sekarang. Nenek tidak akan mengabaikanmu.

Ma Ya yang takut, mengangguk.


Ji Won : Apa kau menunjukkan tanda lahir di pinggangmu kepada Nona Yoon atau orang lain?

Ma Ya menggeleng.

Ji Won : Seka air matamu. Ayo pergi.


Saat hendak keluar, Ji Won tanpa sengaja melihat pohon keluarga Wid di lemari Yeo Ri.

Ji Won kesal dan membawa papan itu keluar dan menunjukkannya ke Do Chi.

Ji Won : Ini, lihat sendiri dengan matamu. Lihat yang direncanakan wanita ini selama ini. Bukan hanya itu, dia bahkan menculik Ma Ya untuk membalas dendam kepada kita.


Ma Ya menatap Do Chi dan menggeleng, bahwa itu tidak benar tapi Do Chi tidak melihatnya.

Do Chi termakan omongan Ji Won dan pergi begitu saja.


Ji Won : Selama ini kau beruntung, dan berhasil membodohi kami semua kali ini. Tapi keberuntunganmu sudah berakhir. Yoon Seol, keberuntungan itu amat rapuh. Itu tidak bertahan di satu titik. Bersiaplah dipenjara bersama Moo Yeol.

Ji Won pergi membawa Ma Ya.


Ji Won memasukkan Ma Ya ke mobil dengan kasar. Saat itulah, ia melihat  tanda lahir Ma Ya.

Ji Won kemudian melihat kedatangan Mal Nyeon. Tak mau Mal Nyeon melihat tanda lahir Ma Ya, ia bergegas pergi.


Do Chi yang sedang menyetir, memikirkan kata2 Yeo Ri tadi.

Yeo Ri : Aku tidak mengharapkan pengampunanmu. Kau benar bahwa aku memanfaatkanmu untuk membalas dendam kepada keluargamu.

Do Chi marah. Ia menghentikan mobilnya.

Do Chi lalu turun dari mobilnya dan berteriak marah.


Sementara Yeo Ri nangis.

Yeo Ri : Yoon Seol, kau tidak berhak menangis. Bayangkan betapa parahnya kau menyakiti Do Chi.


Mal Nyeon masuk dan mendapati Yeo Ri menangis.

Mal Nyeon : Wanita gila itu melampiaskannya kepadamu sebelum pergi, bukan? Ibu melihat Do Chi pergi sebelum wanita itu. Apakah kau  memberitahunya siapa kau sebenarnya?

Yeo Ri : Aku bilang aku akan menerima apa pun yang dia lakukan untukku, entah dia melaporkanku atau tidak. Jika keadaannya buruk, aku akan memastikan ibu dan ayah tidak terluka. Maaf.


Mal Nyeon : Jangan konyol. Kita sekarang satu. Kita tinggal dan mati bersama.

Mal Nyeon lalu memberi Yeo Ri pelukan.

Yeo Ri terisak, maaf.


Ji Won membawa Ma Ya ke klinik. Ia berniat menghilangkan tanda lahir Ma Ya.

Ma Ya menolak.

Dokter : Dia tidak mau. Kenapa kita tidak menunggu sampai dia mau itu disingkirkan?

Ji Won : Tidak. Lakukan sekarang. Aku tidak mau cucuku yang cantik bahkan memiliki sedikit kecacatan. Aku merasa sepertinya tanda lahir itu mendatangkan kesialan baginya.

Ji Won lalu menatap Ma Ya.

Ji Won : Jika kau menyingkirkannya, nenek akan membiarkanmu bermain bola sesukamu karena kau amat menyukainya. Tolong buat agar tidak sakit.


Ji Won lantas menunggu Ma Ya diluar.

Ji Won : Seol-ssi, coba saja temui Bom jika bisa. Akan kupastikan kau tidak pernah menemukannya.

Ji Won tersenyum senang.


Yeo Ri masuk ke kamar mandi dan menemukan baju Ma Ya bekas bekas terkena muntah tadi.

Yeo Ri lalu ingat kata-kata Ma Ya yang menolak pulang.

Ma Ya : Jika masuk, aku bisa diusir lagi. Tolong selamatkan aku. Nenek menakutiku.

Yeo Ri heran.

Yeo Ri : Kenapa Ma Ya amat takut neneknya?


Moo Yeol tak berdaya dihajar dua orang suruhan Do Young.

Setelah Moo Yeol tak berdaya, Do Young mendekati Moo Yeol.

Do Young : Kenapa? Beraninya kau mengkhianatiku! Inikah alasanmu bergabung dengan keluarga kami dari awal? Untuk mendorongku keluar dan mengambil tempatku?

Moo Yeol : Kenapa? Kau merasa seperti anjing piaranmu menggigitmu? Kau kira aku akan menggoyangkan ekorku untuk kalian seumur hidupku?


Do Young marah dan mencengkram Moo Yeol.

Do Young : Kau menikahi Hae Joo untuk memenuhi ambisimu?

Moo Yeol : Wanita seperti Hae Joo? Aku tidak akan pernah meliriknya jika dia tidak punya uang!

Do Young : Dasar tikus! Ini salahku karena menerima seseorang yang minder sepertimu. Kau akan membusuk di penjara seumur hidupmu. Aku akan memastikannya!


Moo Yeol dijebloskan ke tahanan.

Moo Yeol : Opsir, bolehkah aku menelepon?


Moo Yeol menghubungi Yeo Ri.

Moo Yeol : Yeo Ri-ya, aku di sel tahanan di kantor polisi.

Yeo Ri : Maaf. Aku tidak tahu Hae Joo mengikutiku.

Moo Yeol : Mereka mungkin menginvestigasimu juga karena saham Wid ibumu. Mungkin kau harus bersembunyi juga.

Yeo Ri : Tidak, aku baik-baik saja.

Moo Yeol : Sungguh? Bagaimana bisa?

Yeo Ri : Ibuku tidak menjual sahamnya. Dia sibuk dengan restoran, dan melewatkan waktunya, jadi, dia tidak menjual beli saham.

Moo Yeol : Sungguh?

Yeo Ri : Aku baru mengetahuinya hari ini. Sebenarnya itu menguntungkan. Aku harus aman agar bisa mengeluarkanmu.

Moo Yeol : Jangan khawatir. Komisi Layanan Finansial tidak bisa memenjarakanku. Mereka tidak punya bukti.

Yeo Ri : Baik. Jaga dirimu.

Panggilan selesai.


Yeo Ri : Kau akan membusuk di penjara setidaknya selama 10 tahun, Kim Moo Yeol.


Orang2 dari Komisi Layanan Finansial datang. Moo Yeol kaget.


Ji Won dan Ma Ya tiba di rumah.

Ga Ya langsung memeluk Ma Ya. Ga Ya senang Ma Ya pulang.

Ga Ya lalu melihat wajah Ma Ya yang pucat.

Ga Ya : Ma Ya-ya, kau sakit?


Ma Ya menatap Ji Won yang menatapnya tajam. Ma Ya takut.

Ji Won : Berhenti mengeluh. Kau tidak patah tulang.

Ga Ya : Kenapa kau pergi ke rumah Nenek Mokdong sendirian tanpa aku?

Ma Ya : Nenek, aku mau tidur sekarang.

Ma Ya ke atas. Ga Ya menyusulnya.


Sampai di kamar, Ma Ya langsung naik ke tempat tidurnya dan menangis.

Ga Ya : Ma Ya, kenapa kau menangis? Kau sakit? Nenek meneriakimu?


Ga Ya lalu melihat perban yang menutupi tanda lahir Ma Ya.

Ga Ya : Apa ini? Apa yang terjadi dengan tanda lahirmu?

Ma Ya : Tanda lahirku sudah tidak ada. Nenek menyingkirkannya.

Ga Ya : Tapi itu tanda lahir keberuntungan. Tidak.


Ga Ya lalu mengadu pada Hae Joo.

Ga Ya : Ibu, mereka menyingkirkan tanda lahir Ma Ya.

Tapi Hae Joo acuh karena sudah pusing dengan masalahnya sendiri.


Hae Joo lalu ke dapur dan bertemu Ji Won.

Hae Joo mengambil obat.

Hae Joo : Kenapa ibu menyingkirkan tanda lahir Ma Ya?

Ji Won : Itu jelek. Seharusnya sudah sejak lama kita menyingkirkannya.

Hae Joo : Kepalaku.

Ji Won : Jangan sedih karena Moo Yeol bedebah itu. Bercerailah. Ibu muak dia masih keluarga kita.

Hae Joo : Aku tidak akan menuruti keinginan Seol.

Ji Won : Kau kira Seol menghancurkan keluarga kita karena dia mencintainya dan menginginkannya sendiri? Dia tidak pernah menginginkannya dari awal. Sadarlah.


Ji Won keluar dari dapur. Bersamaan dengan itu, Do Chi pulang.

Ji Won : Kau baru pulang?

Do Chi : Ya.

Ji Won : Kenapa kau amat naif? Jangan merasa bersalah. Dia tidak pantas. Kau melihatnya sendiri kemarin. Bayangkan betapa dia mengutuk keluarga kita dengan foto kita di papan itu.

Do Chi : Di mana Ma Ya?

Ji Won : Di kamarnya. Jika aku tidak pergi menjemputnya, siapa tahu apa yang wanita itu akan lakukan kepada Ma Ya?


Do Chi lalu ke kamar Ma Ya dan menemukan Ma Ya tengah berbaring.

Do Chi : Ma Ya-ya, kau sakit?

Ma Ya : Aku tidak apa-apa, Kakek Paman.

Do Chi : Kau demam. Sudah minum obat?

Ma Ya : Aku akan merasa lebih baik setelah tidur.


Ma Ya lalu duduk.

Do Chi : Kakek mau menanyakanmu sesuatu. Bagaimana kau bisa sampai ke rumah Nona Yoon kemarin malam? Apakah dia sungguh menculikmu dengan paksa?

Ma Ya : Tidak. Aku meminta bibi pengacara membawaku.


Do Chi : Kenapa?

Ma Ya tak berani bicara karena ingat ancaman Ji Won.

Do Chi mengerti dan tidak memaksa Ma Ya lagi. Do Chi lalu menyuruh Ma Ya tidur dan beranjak keluar.


Do Chi lantas kembali ke kamarnya dan menatap lukisan Yeo Ri.

Do Chi : Yoon Seol, siapa kau sebenarnya? Kau sungguh menculiknya?


Kesal melihat lukisan itu, Do Chi mencopotnya. Ia mau membuangnya tapi matanya tak sengaja menemukan nama Yeo Ri disana.

Do Chi bingung, Yeo Ri?  Tapi Pak Son yang memberikan ini. Son Joo Ho. Son Yeo Ri?

Sadarlah Do Chi, Pak Son dan Yeo Ri ayah dan anak.


Di ruangannya, Do Young kesal membaca artikel Moo Yeol yang memanipulasi harga saham di koran.

Do Young : Dia menghancurkan citra Grup Wid. Serta mencoreng namaku.

Ji Won : Jika kau memikirkannya, dia korban balas dendam Seol juga. Ini tidak akan terjadi jika kau memecatnya seperti yang kubilang.

Do Young : Bagaimana dengan Do Chi? Dia sudah putus dengannya?

Ji Won : Tidak ada yang bisa diakhiri. Dia melihat siapa Seol sesungguhnya, jadi, bagaimana bisa dia masih menyukainya?


Do Chi masuk.

Do Chi : Aku harus menanyakan sesuatu. Sopir lama kita.

Do Young : Ada apa dengannya?

Do Chi : Kudengar dia punya putri. Apa namanya Yeo Ri? Son Yeo Ri?

Ji Won : Benar, namanya Yeo Ri. Kembaran Seol. Seol melakukan ini untuk membalaskan dendam Yeo Ri yang tewas. Jadi, kau harus melupakannya.

Mendengar itu, Do Chi langsung pergi.


Di kamarnya, Hae Joo membuang barang2 Moo Yeol.

Hae Joo : Sampah seharusnya berada di tempat sampah!


Hae Joo lalu menatap foto pernikahannya dengan Moo Yeol.

Hae Joo : Kau berpura-pura mencintaiku? Kau merasa seperti budakku? Baik Kim Moo Yeol, kau  tamat sekarang. Aku bahkan tidak mau melihatmu.

Hae Joo membanting foto itu.


Ga Ya dan Ma Ya masuk.

Ga Ya : Ibu. Di mana ayah? Kenapa dia belakangan tidak pulang?

Hae Joo : Ayah? Dia pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis.

Ga Ya : Ke mana? Dia tidak akan pergi tanpa memberi tahu kita.

Hae Joo : Ibu bilang dia begitu! Berhenti membantah ibu! Ayah tidak akan pulang sementara ini. Jangan bertanya. Ibu pusing. Keluar. Sekarang juga!

Ga Ya dan Ma Ya keluar.


Hae Joo : Aku kesal sekali. Aku tidak akan menjadi satu-satunya yang menderita. Kim Moo Yeol, kau melakukan ini, jadi, kau harus dihukum.

Bersambung ke part 2...