Skip to main content

Unknown Woman Ep 43 Part 2

Sebelumnya...


Moo Yeol diinterogasi orang2 audit.

"Katakan yang sebenarnya! Kau memanipulasi harga saham Grup Wid. Kau bekerja sama dengan Blanc dan menerbitkan berita bohong untuk menaikkan harga dan menjualnya saat harganya naik lima kali lipat."

"Kau punya bukti? Buktikan aku bekerja sama dengan Blanc seperti klaimmu." jawab Moo Yeol.

"Kami menerima informasi anonim."

"Informasi anonim? Kau memperlakukanku bak kriminalis karena seseorang yang bahkan tidak bisa menyebutkan siapa namanya?" tanya Moo Yeol.

"Aku hanya bertindak cepat saat melihat kesempatan."


"Aku tidak bersalah!"

"Jika tidak bersalah, kenapa kau kabur dari rapat pemegang saham?"

"Karena aku menolak menjadi korban strategi Pimpinan Goo. Karena dia berusaha menyalahkanku atas segalanya untuk menghindari pemecatan. Jika aku sungguh memanipulasi harga saham, carilah buktinya. Aku akan menunggu selama yang kalian butuhkan."


Di rumah, Yeol Mae dan Ae Nok sedang membongkar barang-barang mereka.

Ae Nok : Kita kehilangan deposit kita pada rumah yang baru, dan Moo Yeol sedang kabur.  Kita harus sadar. Katanya kita bisa menyintasi krisis selama waspada.


Bel berbunyi. Yeol Mae dan Ae Nok melihat layar intercom. Dan mereka kaget.

Ae Nok : Kenapa mereka kemari lagi?

Terdengar suara Hae Joo.

Hae Joo : Buka pintunya sekarang juga!


Yeol Mae : Kita harus bagaimana?

Ae Nok : Hei, buka pintunya! Dia akan merobohkannya juga.


Hae Joo dan Ji Won masuk dan memanggil orang2 yang mereka bawa.

Ji Won : Kemari dan keluarkan semuanya!

Orang2 yang mereka bawa datang dan langsung mengeluarkan barang-barang Ae Nok.

Ae Nok : Tunggu! Hentikan! Apa yang kalian lakukan? Apa yang kalian lakukan? Ini rumahku!

Ji Won : Apa maksudmu, ini rumahmu? Kau amnesia atau semacamnya? Kau datang ke rumah kami dan melemparkan aktanya ke wajahku belum lama ini, ingat? Syukurlah kami memindah nama akta menjadi atas nama Hae Joo.

Hae Joo Seret mereka keluar dari apartemenku!


Ae Nok panic dan bergegas merayu Hae Joo.

Ae Nok : Hae Joo-ya, kau amat mencintai Moo Yeol. Bagaimana bisa kau berubah dalam semalam?

Hae Joo : Itu saat aku tidak tahu bahwa Moo Yeol sampah. Keluar dari apartemenku!


Ae Nok menangis. Yeol Mae hanya bisa memeluk ibunya. Mereka duduk di teras gedung apartemen bersama koper mereka.

Ae Nok : Kenapa tidak ada yang benar dalam hidupku? Aku menjadi janda pada usia 30-an, menghabiskan tabunganku pada usia 40-an karena bisnisku gagal. Aku akan segera berumur 60 dan kini tidak punya rumah serta uang.


Moo Yeol datang.

Ae Nok langsung berdiri dan memeluk Moo Yeol.

Moo Yeol : Apakah Hae Joo dan ibunya mengusir kalian?

Ae Nok : Ya. Apa yang terjadi kepadamu? Bagaimana kau bisa keluar? Kau sudah makan? Kau terluka? Kau seharusnya menelepon.

Moo Yeol : Aku hanya dilepaskan karena kurang bukti.

Ae Nok : Tapi apa gunanya? Kita bertiga kini tidak punya tempat tinggal.

Moo Yeol : Jangan khawatir. Jika aku menjual saham Grup Wid-ku, kita bisa hidup dengan bermartabat.


Mendengar itu, Ae Nok langsung menyeka tangisnya.

Ae Nok, apa? Kau sungguh-sungguh?


Sembari masuk ke rumah bersama Hae Joo, Ji Won bicara dengan Do Young di telepon. Ji Won sewot mendengar Moo Yeol dibebaskan karena kurang bukti.

Hae Joo : Ular itu. Dia seteliti apa sampai Komisi Layanan Finansial tidak bisa menemukan bukti?

Ji Won : Dia merencanakannya dari awal, jadi, sudah sewajarnya dia tidak meninggalkan bukti.


Hae Joo lalu meraih ponselnya.

Hae Joo : Kim Biseo! Ini aku. Cari Moo Yeol sekarang juga. Lacak ponsel atau retas sistem. Lakukan apa pun yang dibutuhkan untuk menemukannya.


Moo Yeol sendiri di warnet, mau menjual sahamnya tapi akunnya dibekukan.

Moo Yeol heran, apa yang terjadi? Kenapa akunku dibekukan?

Moo Yeol lalu ingat saat ia meminjam uang pada Mal Nyeon dengan menjadikan sahamnya yang dari Hae Joo sbg jaminan.

Moo Yeol : Benar. Aku seharusnya membayar pinjamanku hari ini dari ibu Yeo Ri. Apakah dia membekukan akunku?


Di restoran, Ki Dong, Mal Nyeon dan Yeo Ri sedang membicarakan kebodohan Moo Yeol.

Mal Nyeon berterimakasih pada Moo Yeol. Ia senang, saham Moo Yeol kini menjadi miliknya karena Moo Yeol tidak membayar pinjaman tepat waktu. Mari daftarkan saham ini.

Ponsel Yeo Ri berdering,, tapi Yeo Ri mengabaikannya.

Ki Dong : Lantas, berapa banyak saham Grup Wid yang kau miliki sekarang? Mulai dari yang kau punya sejak awal, jika kita menambahkan yang kau dapat dari Pimpinan Goo dan ambil dari Moo Yeol... kau seharusnya pemegang saham terbesar kedua.


Mal Nyeon : Pemegang saham terbesar kedua. Itu tidak terlalu buruk. Siapa yang terus menelepon?

Yeo Ri : Kim Moo Yeol. Dia beruntung dan dilepaskan karena kurang bukti, tapi dia mungkin baru mengetahui bahwa dia miskin. Aku mau meminta tolong. Mengesampingkan 10 persen yang Moo Yeol dapat dari Hae Joo, aku ingin Ibu mengembalikan sahamnya ke orang-orang yang merugi karena semua ini.

Mal Nyeon : Sebenarnya, kami sudah membahasnya. Orang lain tidak boleh merugi karena pembalasan dendammu.


Moo Yeol keluar dari warnet dan kesal Yeo Ri tidak menjawab panggilannya.

Hae Joo datang, membawa surat cerai.

Hae Joo : Dasar bodoh!  Ini berkas perceraian yang amat kau inginkan. Kim Moo Yeol yang kucintai kini sudah mati. Aku tidak butuh orang dungu yang membiarkan seorang wanita memanipulasinya.

Moo Yeol : Apakah itu alasannya kau melaporkanku ke Komisi Layanan Finansial?

Hae Joo : Kau benar-benar menyukai Seol, ya? Otakmu tidak bekerja lagi.

Moo Yeol : Goo Hae Joo!


Hae Joo : Kau belum mengerti? Bagaimana menurutmu aku menemukanmu di Chaplin?

Moo Yeol : Kau mengikuti Seol.

Hae Joo : Kau sungguh berpikir dia tidak tahu?

Moo Yeol kaget, apa?

Hae Joo : Dia tahu mobilku mengikutinya dari lahan parkir. Dia menuntunku ke sana. Dia bahkan menungguku agar aku tidak kehilangannya.

Moo Yeol tidak percaya.

Hae Joo : Dia membalas dendam karena kau menyerahkan Yeo Ri ke ibuku 10 tahun lalu.


Moo Yeol tidak percaya.

Hae Joo : Komisi Layanan Finansial? Aku yakin dia yang melaporkanmu. Kau kira Seol menggodamu karena menyukaimu? Dia memanfaatkanmu. Dia memberitahuku sebelum rapat pemegang saham bahwa dia tidak membutuhkanmu dan aku bisa tetap bersamamu.

Moo Yeol, benarkah?

Hae Joo : Kau mengerti sekarang? Kau dimanfaatkan untuk pembalasan dendam dari awal dan kini dia mencampakkanmu, Bodoh!

Hae Joo pergi.


Moo Yeol : Tidak. Tidak mungkin. Yeo Ri tidak akan melakukan itu kepadaku.

Moo Yeol lalu ingat kata2 Yeo Ri bahwa Mal Nyeon tidak menjual sahamnya.

Yeo Ri : Ibuku tidak menjual sahamnya. Dia sibuk dengan restoran dan melewatkan waktunya, jadi, dia tidak menjual beli saham.

Moo Yeol pun sadar selama ini dikibulin Yeo Ri.


Do Chi dan Jang Goo tiba di rumah.

Jang Goo : Kita selesai syuting. Haruskah kuhubungi Nona Yoon? Aku bisa memintanya menemuiku untuk hal lain dan kau bisa muncul, alih-alih aku. Dia mungkin menyesal menolakmu dan menunggu teleponmu.

Do Chi keluar dari mobil begitu saja. Jang Goo kesal.


Do Chi masuk ke kamarnya dan menatap nama Yeo Ri dilukisan ombaknya.

Do Chi : Putri Pak Son adalah Yeo Ri? Lantas dia yang melukis itu?


Yeo Ri sendiri hendak masuk ke kediamannya ketika Moo Yeol menelpon.

Tapi Yeo Ri tak menjawab.


Moo Yeol kemudian datang dan mencengram lengannya.

Moo Yeol : Kenapa kau tidak menerima panggilanku? Kau mengabaikanku?

Yeo Ri : Sakit. Lepaskan.

Moo Yeol : Beri tahu aku. Kenapa kau tidak mengangkat teleponku?

Yeo Ri : Kau sungguh tidak tahu?

Moo Yeol : Apa?

Yeo Ri : Karena aku tidak mau melihat wajahmu lagi. Karena aku berhasil membalas dendam dan menghancurkanmu.


Moo Yeol marah dan mencengkram kerah Yeo Ri.

Moo Yeol : Beraninya kau! Berani-beraninya kau melakukan ini kepadaku?


Do Chi datang.

Do Chi : Lepaskan dia!

Do Chi lantas memukul Moo Yeol. Yeo Ri kaget.


Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...