• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Game : Towards Zero Ep 20 Part 1

Sebelumnya...


 "Apa hanya ini yang bisa kau lakukan?" tanya atasan Woo Hyun, setelah membaca artikel Woo Hyun di koran. Woo Hyun minta maaf dan berkata, hanya ini satu-satunya cara untuk mencari Kim Hyung Soo.

"Segalanya menjadi cukup kontroversi. Apakah itu tidak apa-apa?"

Woo Hyun bilang ia siap menghadapinya.


Woo Hyun lalu melihat fotonya bersama Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae. Itu adalah foto saat ia baru dapat promosi setelah menangkap Jo Pil Doo.

Woo Hyun mendapatkan hadiah jam tangan dari Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae.

Flashback end...


Woo Hyun menghela nafas, lalu memasukkan foto itu ke dalam kardusnya dan beranjak keluar.


Diluar, sudah menunggu Kang Jae, Joon Young, Bong Soo dan Dong Woo.

Woo Hyun : Aku harus mengurus semuanya sebelum mengundurkan diri. Aku merasa bersalah menyerahkan semua beban padamu.

Dong Woo : Jangan katakan itu.

Joon Young : Dimana kau akan menginap?

Woo Hyun : Dimana saja. Aku yakin wartawan berkemah didepan rumahku, jadi aku mungkin harus tinggal ditempat lain sementara waktu.

Joon Young : Kami akan terus melaporkan penyelidikan kami kepadamu.

Woo Hyun : Baik, aku berterima kasih. Aku akan cari tahu jika ada sesuatu yang bisa kubantu. Setidaknya, harap urus ini.


Kang Jae ingin membawakan barang Woo Hyun tapi Woo Hyun menolak.

Mereka lalu mengantarkan Woo Hyun ke bawah.


Tentu saja sampai di bawah, mereka melihat para reporter sudah berkerumun.

Begitu Woo Hyun keluar, para reporter itu langsung meminta penjelasan apakah ia mengakui perbuatannya dan kenapa ia mengakui semua itu sekarang.


Joon Young menatap ruangan Woo Hyun yang kini kosong. Ia sedih. Tae Pyeong datang dan terdiam melihat Joon Young menatap ruangan Woo Hyun.


Tae Pyeong dan Joon Young duduk di taman di depan kantor polisi. Tae Pyeong minta maaf. Ia tahu Woo Hyun sudah seperti ayah bagi Joon Young.

Joon Young : Aku yakin Kepala Nam sudah menduganya. Bagaimanapun, aku masih khawatir menggunakan media. Kita mungkin semakin memancing Jo Hyun Woo.

Tae Pyeong : Apa kau khawatir?

Joon Young : Sedikit. Aku dihina oleh media saat masih kecil, sesuatu yang bahkan sulit dihadapi oleh orang dewasa. Itu pasti karena aku terluka saat masih kecil. Itu masih menyakitiku kapanpun aku mengingatnya kembali. Aku yakin dia juga sama.


Tae Pyeong terus menatap Joon Young tapi Joon Young menghindari tatapan Tae Pyeong.

Tae Pyeong heran sendiri dan bertanya-tanya, seperti apa hubungan Joon Young dan Do Kyung sebenarnya.


Kejadian lama itu pun terulang kembali. Do Kyung berdiam di dalam rumahnya, ketika para reporter menggedor pintunya.


Do Kyung teringat masa lalunya, saat para warga mengetuk pintu restoran tempat ia dan ibunya bersembunyi usai sang ayah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan 7 gadis.


Ibu Do Kyung lantas keluar dan ayah Min Ah langsung melemparinya dengan seember darah.

Mereka menuduh ibu Do Kyung sudah tahu perbuatan Jo Pil Doo.

Do Kyung lantas keluar dan membela ibunya. Do Kyung bilang mereka tidak tahu apa-apa. Warga tidak percaya dan menghakimi mereka.


Do Kyung pun kembali terluka.


Hyung Soo mendengar teriakan para reporter.

Hyung Soo : Hei, kupikir mereka sadar kau menghilang dan mencarimu. Ini adalah kesempatanmu. Ini kesempatan terakhirmu untuk pergi. Apakah kau bisa melepaskan tanganku lebih dulu? Bukankah kau ingin menangkap pembunuh asli yang membunuh anakmu? Sadarlah. Kau pembunuh asli yang membunuh putrimu.

Tapi Joon Hee diam saja.

Hyung Soo lalu teriak, berharap orang2 itu datang menolongnya.


Kantor Polisi Joongang menggelar konferensi pers.

"Polisi akan mengingat kasus ini sebagai contoh untuk melakukan yang terbaik demi menjadi lembaga yang berintegritas. Kami akan memfokuskan seluruh sumber daya kami untuk segera menangkap pelakunya demi menjaga keamanan masyarakat. Kami meminta maaf sekali lagi karena membuat khawatiran dalam masalah ini." ucap Atasan Lee.


Atasan Lee lalu mengenalkann pengganti Woo Hyun. Namanya Yang Joo Il. Setelah Atasan Lee pergi, Joo Il mulai bertingkah.


Joo Il : Jadi kalian pembuat masalah di Divisi Kejahatan Satu. Kalian semua harus datang ke kantorku malam ini. Aku ingin melihat cara kalian
bekerjasama, mengerti?


Joo Il mau pergi ke ruangannya tapi dia balik lagi hanya untuk menyemprot Dong Woo.

Dong Woo menunduk, iya, Pak?

Joo Il menatap ID card Dong Woo.

Joo Il : Apakah Han berarti menyedihkan!

Joo Il pun pergi.


Sementara Woo Hyun pergi melayat Jo Pil Doo. Sepertinya itu rumah abu khusus para tahanan.

Woo Hyun pun minta petugas memberitahunya jika suatu hari nanti ada yang datang melayat Pil Doo.

Woo Hyun : Maafkan aku. Kau tidak bersalah dibalik jeruji selama 20 tahun. Bahkan setelah kau mati, kau ditaruh disini. Aku sangat menyesal.


Selesai melayat, Woo Hyun keluar dan bertemu Tae Pyeong diluar.

Tae Pyeong : Sudah kuduga kau ada disini.

Woo Hyun : Apakah kau bersikap baik padaku karena Joon Young?

Tae Pyeong tersenyum.

Woo Hyun : Mataku sangat jeli. Sepertinya kalian berdua saling menyukai.

Tae Pyeong : Aku lebih menyukainya.

Woo Hyun : Dia kesepian selama hidupnya. Kuharap kau tidak membuat hatinya terluka.

Tae Pyeong : Tidak akan.


Woo Hyun lantas beranjak pergi tapi Tae Pyeong bicara lagi.

Tae Pyeong : Jika aku gagal, kumohon bantu dia.

Woo Hyun terkejut, apa maksudmu?

Tae Pyeong : Kau akan tahu saat waktunya tiba.

Tae Pyeong pergi.


Do Kyung membawakan Joon Hee makanan. Makanan yang berbeda dari yang biasa ia berikan ke Hyung Soo.

Do Kyung : Kupikir kau tidak punya nyali untuk membunuhnya.

Joon Hee : Kau pasti sudah melakukannya kalau mau. Aku tidak tahu mengenai orang lain, tapi dia tiketmu untuk membuktikan jika kau tidak bersalah.

Do Kyung : Pantas saja kau menjadi wartawan. Kau sangat pintar.


Do Kyung lantas berdiri.

Joon Hee berusaha membujuk Do Kyung.

Joon Hee : Hyun Woo-ya, aku akan menulis artikel yang membukitkan jika kau tidak bersalah. Aku akan memberitahu kepada dunia mengenai dia mempermainkan ayahmu dan seberapa menderitanya kau sampai sekarang.

Tapi Do Kyung yang sudah terlanjut menderita, menanggapinya dengan dingin.

Do Kyung : Kau pikir aku akan tersentuh? Diam saja dan makanlah.

Do Kyung lalu pergi.


Joo Il lagi karaoke-an dengan tim barunya. Dong Woo dan Joon Young terpaksa melakukannya. Kang Jae dan Bong Soo menyanyi penuh semangat.


Sekarang Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae duduk bertiga diluar. Bong Soo lalu datang membawa plastik berisi bir. Dong Woo menyuruh Bong Soo masuk.

Kang Jae : Syukurlah Bong Soo ada disini.

Dong Woo : Kenapa? Kau pintar bernyanyi.

Kang Jae menggerutu, dasar.

Joon Young : Aku tidak percaya dia kepala kita.


Tae Pyeong datang.

Tae Pyeong : Kenapa kalian disini?

Dong Woo : Syukurlah, kau sudah datang. Apakah kau bisa menyanyi?


Tae Pyeong pun masuk. Dia hanya berdua dengan Joo Il di dalam.

Joo Il : Jadi kau bisa melihat kematian seseorang saat melihat mata mereka?

Tae Pyeong : Iya.

Joo Il : Kalau begitu, beritahu tentang diriku.

Tae Pyeong : Bom akan meledak dan menghancurkan tubuhmu. Seperti itulah caramu mati.

Joo Il kaget, a.. apa? B... bom?

Tae Pyeong : Iya. Itulah sebabnya kau tidak boleh menghabiskan waktu ditempat seperti ini.


Joon Hee bersumpah akan membunuh Do Kyung setelah ia bebas. Ia ingin Do Kyung merasakan penderitaan Mi Jin.

Do Kyung : Menurutmu seberapa besar penderitaan putrimu? Butuh waktu 4 jam 20 menit baginya untuk bisa diselamatkan dan butuh 45 detik untuk mencekiknya sampai mati. Kau harusnya bersyukur dia tidak menderita selama itu. Pikirkan kenapa aku membunuhnya bukannya kau. Itu karena kau orang yang harus menderita.


Do Kyung lalu pergi.

Joon Hee nangis.


Para reporter yang masih menunggu di depan rumah Do Kyung, heran Do Kyung tidak keluar juga.

Han Kyu kemudian datang membawakan Ye Ji kopi dan makanan.

Han Kyu : Ye Ji, kau akhirnya terlihat seperti wartawan.

Ye Ji heran kenapa Do Kyung gak keluar juga padahal mereka sudah menggedor pintu.

Han Kyu : Dia akan keluar saat kehabisan makanan. Lagipula dia juga manusia. Masalahnya "kapan". Coba lihat YBS dan Sehyeon Daily. Kupikir mereka akan mendapatkannya.

Ye Ji : Bahwa Goo Do Kyung adalah Jo Hyun Woo?

Han Kyu : Iya, diamlah.


Han Kyu lalu menghubungi Joon Hee. Mereka pun heran ponsel Joon Hee masih tak aktif. Ye Ji bilang ini sudah lima hari.

Ye Ji : Menurutmu ada sesuatu yang terjadi padanya?

Han Kyu : Aku tidak tahu.


Do Kyung diam-diam keluar lewat pintu ruang bawah tanahnya.

Hyung Soo terbangun dan melihat Do Kyung keluar lewat sana.


Setibanya diluar, Do Kyung melihat para reporter masih menunggunya.

Do Kyung kemudian lari.

Bersambung ke part 2....

The Game : Towards Zero Ep 19 Part 2

Sebelumnya...


Tae Pyeong dan Joon Young duduk di cafe. Sepertinya mereka sedang menunggu seseorang. Dan memang benar! Han Kyu datang tak lama kemudian. Han Kyu tanya, kenapa mereka ingin bertemu secara terpisah dan berita besar apa yang ingin mereka berikan?

Joon Young : Bagaimana dengan Pak Lee?

Han Kyu : Begini, dia masih berduka. Dia juga sudah melalui banyak hal.

Joon Young : Dia bukannya sengaja tidak mau datang?

Han Kyu : Tidak. aku sengaja tidak menelponnya. Sejujurnya, pikirannya sedang kacau untuk menulis artikel. Mungkin ini mengenai Mi Jin. Aku tidak bisa memintanya menulis artikel tentang putrinya.


Tae Pyeong menatap Han Kyu.

Han Kyu : Kenapa kau menatapku?


Woo Hyun dan Dong Woo kemudian datang. Dong Woo memegang sebuah amplop besar.


Sekarang, Han Kyu sedang membaca dokumen yang diberikan Woo Hyun.

Han Kyu : Apa kau benar-benar ingin merilis artikel ini?

Joon Young : Kami juga butuh waktu lama untuk memikirkannya. Pertama-tama, publikasikan artikel wawancara eksklusif dengannya.

Han Kyu : Aku mengerti hal itu. tapi jika ini dipublikasikan, kau akan menderita. Kau sudah tahu, kan?

Woo Hyun : Menurutmu aku menyuruhmu kesini tanpa memikirkannya?


Besok paginya, pengakuan Woo Hyun tentang Jo Pil Doo yang bukan pembunuh sebenarnya mulai menghiasi berbagai media di Korea Selatan. Media menyebut, bahwa detektif yang bertugas untuk kasus itu sudah mengakuinya.

"Kepala Nam dari Kantor Kepolisian Joongang Seoul yang bertanggung jawab atas kasus itu mengkonfirmasi bahwa mereka menemukan sidik jari Jo Pil Doo pada KTP korban dan barang korban dirumah Jo Pil Doo. Dia juga menginformasikan bahwa semua lokasi konstruksi tempat dia bekerja telah ditemukan mayat korban. Akan tetapi, saat bukti DNA yang sangat penting tidak cocok, dia mengaku bahwa dia sudah memalsukan hasilnya."


Nona Lee, Tae Pyeong dan Do Kyung sedang menonton berita itu.

"Polisi menunjuk Kim Hyung Soo sebagai Pembunuh Tengah Malam dan pelaku utama dari kasus pembunuhan gadis SMA yang terjadi di Sano-dong 3 tahun lalu. Polisi sedang mencarinya sekarang."


Gara2 berita itu, Do Kyung menjadi bahan gosip di kantornya.


Rekan Do Kyung bahkan bertanya apa berita itu benar? Ia bilang, beritanya viral di internet.

Do Kyung pun mendekati rekannya dan melihat berita itu di ponsel rekannya.


Tak lama, Do Kyung dihubungi atasannya.


Do Kyung langsung ke ruang atasannya, tapi sampai disana dia malah melihat Tae Pyeong.

"Ini adalah Pak Kim Tae Pyeong. Dia adalah konsultan di Divisi Kejahatan Satu Kantor Kepolisian Joongang Seoul. Aku tahu jika kalian pernah bertemu. Kalian saling mengenal, kan?"

"Iya." jawab Do Kyung.

Tae Pyeong kemudian berdiri dan pamit.


Atasan Do Kyung tanya, apa Do Kyung yang membunuh Mi Jin? Do Kyung menyangkal.

"Walaupun kau mengaku tidak bersalah, harusnya kau bilang padaku bahwa kau pernah ditangkap tanpa surat perintah sebelum penyelidikan ditutup. Kau dicopot dari jabatanmu."


Do Kyung lalu beranjak keluar. Dia mencopot ID card nya dan berjalan menuju lift. Tapi di depan lift, dia melihat Tae Pyeong. Ya, Tae Pyeong memang sengaja menunggu Do Kyung. Do Kyung pun berusaha tidak mempedulikan Tae Pyeong. Tapi Tae Pyeong terus mengubernya.

Do Kyung : Kau punya bakat untuk mengejutkan orang lain.

Tae Pyeong : Aku baru saja memulainya. Apakah kau sudah takut?


Do Kyung tak menjawab. Pintu lift terbuka. Tae Pyeong masuk duluan. Do Kyung diam saja menatap Tae Pyeong.

Tae Pyeong : Kau tidak mau masuk?


Do Kyung pun masuk. Pintu lift menutup.

Tae Pyeong : Kenapa kau membunuhnya? Dia pria yang tidak bisa melihat dan berjalan dengan baik.

Do Kyung : Kupikir aku ingin hidup.

Tae Pyeong : Kau ingin hidup, jadi kau membunuhnya?

Wajah Do Kyung mulai berubah. Kekecewaan, kemarahan, kesedihan, semuanya tersirat di wajahnya.

Do Kyung : Kau tidak tahu. Kau tidak akan mengerti walaupun kau mati. Yang bisa kau lihat hanyalah... momen sebelum kematian seseorang. Kau mungkin berpikir memiliki kekuatan yang mengerikan, tapi aku yang memutuskan bagaimana caraku akan mati. Sampai saat itu, aku akan tetap hidup.

Tae Pyeong : Tidak. Segalanya tidak berjalan sesuai keinginanmu.


Pintu lift terbuka. Tae Pyeong keluar duluan. Do Kyung terhenyak karena begitu pintu lift terbuka, wartawan langsung mengerubunginya.

Han Kyu : Apa hubunganmu dengan Jo Hyun Woo? Apakah kau pernah bertemu dengannya?"

Do Kyung keluar dan para wartawan itu masih saja menunggu jawabannya.


Do Kyung menatap kesal ke arah Tae Pyeong.

Tae Pyeong berjalan menjauhi Do Kyung dengan wajah puas.

Bersambung....

Baru kali ini sy nonton drakor, tapi benci sama kedua leadnya...