• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Lies of Lies Ep 1 Part 2

Sebelumnya...


Ji Min kembali ke kantor dan langsung kena semprot Kepala Tim Seo.

Ji Min cengengesan dan meminta Kepala Tim Seo saja yang pergi ke acara konferensi pers. Tapi Kepala Tim Seo menyuruhnya diam.

"Jadi apa yang dia katakan? Apa dia bilang dia tidak melakukannya?" tanya Kepala Tim Seo.

"Aku berdiri." jawab Ji Min.

Kepala Tim Seo tambah sewot. Dia coba menendang kaki Ji Min, tapi Ji Min dengan reflek menghindar.


Ji Min berusaha meyakinkan Kepala Tim Seo. Dia bilang, sesuatu yang lain bisa saja muncul.

Ji Min : Aku akan kembali lagi besok....

Kepala Tim Seo : Apa kau tidak tahu stasiun lain dalam keadaan darurat karena pelecehan seksual Ketua Kim Seong Cheol! Kenapa kau melakukan ini atas dasar firasat!

Ji Min bilang dia melakukannya bukan hanya karena firasat.

Ji Min : Ada yang mencurikan dalam kasus itu. Dalam laporan autopsi korban disebutkan tulang rusuknya patah saat ditusuk. Itu berarti si pembunuh menikamnya dengan kekuatan ekstrim. Bagaimana mungkin wanita yang beratnya kurang dari 50 kilo?

Kepala Tim Seo : Tentu itu mungkin! Tingkat alkohol dalam darahnya lebih dari dua persen saat itu! Letakkan pria mabuk itu, duduklah di atasnya dan tusuk dia. Kenapa tidak?


Ji Min mencampakkan tasnya ke lantai.

Ji Min : Menurut apa yang kau katakan, dia menjatuhkannya seperti ini....

Ji Min menjatuhkan Kepala Tim nya dan memperagakan cara Eun Soo menikam Ki Bum.

Ji Min : Tapi biarkan aku menunjukkan sesuatu.


Ji Min menunjukkan foto-foto tangan Eun Soo yang didapatnya dari polisi.

Ji Min bilang, tangan yang menikam itu masih bersih.

Ji Min : Jika dia menikamnya cukup keras untuk mematahkan tulang rusuknya, tangannya pasti terluka.


Kepala Tim Seo mendorong Ji Min sampai Ji Min berguling ke rak.

Lalu Kepala Tim Seo bangun dan berkata, bisa saja Eun Soo terluka di tempat lain.


Ji Min : Jika dia menahannya dengan cara lain, dia tidak akan mampu mematahkan tulang rusuknya!

Kepala Tim Seo : Mungkin dia kuat.

Ji Min : Sunbae!


Kepala Tim Seo : Ayolah! Apa yang coba kau lakukan!

Ji Min : Mungkin dia salah dituduh dan dikirim ke penjara.

Kepala Tim Seo : Aku menyuruhmu menulis artikel, bukan novel. Hei! Tidak ada tanda-tanda masuk paksa. Dia tertangkap basah. Dia menulis di buku hariannya bahwa dia ingin membunuh suaminya. Kecurigannya kuat. Yang terpenting sidik jarinya ada di senjata pembunuhan. Itu bukti nyata! Bagaimana kau bisa berpikir dia salah dituduh!

Ji Min masih membela Eun Soo. Kepala Tim Seo bilang, jika Ji Min masih fokus pada cerita Eun Soo, tidak akan ada berita eksklusif untuk Ji Min dan dia sendiri yang akan 'membunuh' Ji Min.

Ji Min menghela nafasnya.


Di ruangannya, Presdir Kim minta Seketaris Yoon memastikan bahwa para reporter tidak akan membicarkan Eun Soo.

Seketaris Yoon : Baik, Presdir.

Presdir Kim menatap foto putranya dan menyebut semua itu tidak adil untuk putranya yang sudah meninggal.


Eun Soo yang dikurung di sel isolasi, mendengar tangisan bayi.

Eun Soo teriak memanggil sipir dan minta dikeluarin dari sel isolasi. Dia bilang dia mendengar tangis bayinya.

Tapi sipir tidak mau mengeluarkan Eun Soo. Dia bilang jika Eun Soo masih membuat keributan, dia tidak akan mengeluarkan Eun Soo dari sana besok pagi.


Eun Soo jatuh terduduk. Lalu dia membaca surat dari Ji Min.


Paginya, Eun Soo dikunjungi ayahnya, Tuan Ji Dong Ri.

Tuan Ji terkejut melihat luka di bibir Eun Soo.

Eun Soo bilang, itu karena dia terjatuh.

Tuan Ji minta maaf. Eun Soo tanya kenapa ayahnya minta maaf? Eun Soo lalu bilang dia baik-baik saja dan akan segera bebas.

Tuan Ji : Pengacara mengatakan padaku ada cara untuk mengeluarkanmu.

Eun Soo tanya bagaimana caranya.


Dengan raut wajah tidak enak, Tuan Ji bilang mereka ingin Eun Soo mengaku membunuh Ki Bum.

Tuan Ji : Katakan itu. Kau adalah korban kekerasan dalam rumah tangga dan membunuhnya adalah kecelakaan. Jika kami dapat membuktikan kau adalah korban kekerasan dalam rumah tangga, kau bisa dihukum 3 tahun. Mereka bahkan dapat melepaskanmu dengan hukuman percobaan.

Eun Soo : Kau ingin aku mengaku membunuhnya dan mengklaim aku membela diri?

Tuan Ji : Aku tahu kau tidak membunuhnya. Aku tahu kau tidak bersalah. Tapi kau harus keluar dulu. Kau mungkin ingin dibela, tapi keluarlah dulu dan mari kita lakukan bersama. Pikirkan bayimu. Kau tidak bisa menahan dia disini selamanya.

Eun Soo diam saja dengan sorot mata sedih.

Tuan Ji : Eun Soo-ya...


Eun Soo dibawa kembali menuju sel nya.

Dalam perjalanan menuju sel, ia ingat apa yang terjadi hari itu.

Flashback....


"Kau memberiku surat cerai, lalu melarikan diri? Apa kau benar-benar berpikir aku tidak dapat menemukanmu?" tanya Ki Bum.

Sontak Eun Soo kaget dan menjatuhkan tasnya.

Ki Bum : Kau membuatnya tampak seperti aku akan membunuhmu.

Ki Bum menarik Eun Soo mendekat padanya.

Eun Soo takut dan minta Ki Bum melepasnya.


Ki Bum mendekati Eun Soo. Dia bilang hanya ada satu cara untuk melepas Eun Soo baginya.

Ki Bum mengambil lampu. Dia mau membunuh Eun Soo. Tapi tepat saat itu, ibunya  menghubunginya.


Ki Bum menjawabnya. Ki Bum bilang dia sudah menemukan Eun Soo dan akan membawa Eun Soo pulang.

Eun Soo merangkak ke pintu, tapi Ki Bum menariknya.


Ki Bum kemudian menindihnya dan menahan kedua tangan Eun Soo dengan lututnya.

Ki Bum mengeluarkan saputangannya dan mengusap darah di bibir Eun Soo. Dia bilang, ibunya tidak boleh melihat Eun Soo dalam keadaan seperti itu.

Ki Bum menyuruh Eun Soo memakain gaun yang cantik.

Dia mau membuka baju Eun Soo. Eun Soo yang tak mau, mendorong Ki Bum dan berusaha lari.


Ki Bum menarik Eun Soo dan mendorongnya ke meja.

Ki Bum : Tahukah kau mengapa ibu Raja Younsangun meninggal?

Ki Bum menarik Eun Soo dan mendorongnya ke dinding.

Ki Bum : Dia meninggal karena memotong wajah Raja Seongjong! Seperti yang kau lakukan.


Ki Bum hendak memukul Eun Soo. Tapi Eun Soo bilang dia hamil.

Eun Soo berdiri dan menjauhi Ki Bum. Dia bilang dia pergi karena tidak bisa membiarkan anak mereka tumbuh seperti Ki Bum.

Ki Bum tanya siapa ayah dari bayi yang dikandung Eun Soo.

Ki Bum menyebut Eun Soo sampah. Dia lalu mencabut tali pinggangnya dan berniat memukul Eun Soo.

Tapi Eun Soo mengancam. Dia bilang akan memanggil polisi.

Ki Bum menyuruh Eun Soo memanggil reporter sekalian. Dia bilang, mereka tidak akan mempercayai Eun Soo.


Ki Bum mengayunkan tali pinggangnya. Eun Soo meraih pisau dan mengancam akan menusuk Ki Bum.

Ki Bum menyuruh Eun Soo menusuknya. Eun Soo melangkah mundur dan bilang akan membunuh Ki Bum.

Ki Bum terus maju mendekati Eun Soo. Dia memegang tangan Eun Soo yang memegang pisau dan menyuruh Eun Soo menusuknya.

Ki Bum lalu menusukkan pisau itu ke dirinya.


Eun Soo terbangun. Hari sudah malam. Dia sudah bersama bayinya lagi sekarang.

Eun Soo kemudian memikirkan yang terjadi malam itu.


Paginya, Ji Min pergi ke apartemen Eun Soo. Agen bilang, tidak ada yang tertarik membeli apartemen Eun Soo sejak kejadian itu. Harga apartemen itu murah sekali. Ji Min ingin melihat-lihat. Si agen pergi lantaran harus menjawab teleponnya.


Setelah si agen pergi, Ji Min mengeluarkan beberapa foto apartemen Eun Soo di malam kejadian yang dimilikinya.

Ia lalu membayangkan saat Eun Soo menikam Ki Bum berkali-kali.


Ji Min kemudian melihat foto tempat Ki Bum tergeletak bersimbah darah.

"Hanya ada satu jejak darah berarti dia tidak bisa melawan. Dia meninggal di tempat."


Ji Min kemudian mencocokkan foto yang dia punya dengan tempat tidur Eun Soo. Tapi di foto Ji Min, ada tali pinggang berwarna hitam dibawah tempat tidur.

Ji Min bertanya-tanya, apa itu...


Ji Min kembali ke penjara. Tapi Eun Soo lagi dan lagi menolak kunjungannya.

Ji Min menitipkan surat untuk Eun Soo ke sipir.


Tapi surat itu malah jatuh ke tangan Kepala Sipir.


Kita diperlihatkan saat Ji Min menulis surat itu di kantornya.

"Aku Kang Ji Min. Ada yang ingin kutanyakan secara langsung padamu. Aku tahu mungkin tidak semua keadaan dipertimbangkan dalam kasus ini."

Ji Min menanyakan soal kekerasan dalam rumah tangga yang dialami Eun Soo.

Ji Min bilang dia punya cara untuk menolong Eun Soo dan minta Eun Soo menemuinya.


Surat itu dibuang Kepala Sipir ke tong sampah, bersama surat2 Ji Min lainnya.


Tuan Ji ke rumah sakit, mengambil hasil pemeriksaan Eun Soo. Tapi di laporan pemeriksaan Eun Soo, tidak ditulis laporan kalau Eun Soo mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Tuan Ji lalu melihat foto DO Cosmetic yang menandatangani perjanjian MOU dengan rumah sakit itu.

Tuan Ji marah dan langsung pergi.


Tuan Ji pergi ke DO Cosmetic. Bersamaan dengan itu, Presdir Kim keluar dari lift bersama seketarisnya dan staf keamanan.

Tuan Ji marah. Dia minta penjelasan kenapa Pimpinan Kim menghapus laporan bahwa Eun Soo diserang.

Tuan Ji : Apa kau takut orang-orang tahu anakmu brengsek yang menyerang istrinya yang sedang hamil?

Presdir Kim : Kenapa kau menghina orang yang sudah tiada? Anakku adalah orang yang berhati lembut yang bahkan tidak bisa membunuh semut.


Tuan Ji : Aku tahu. Pasti berat kehilangan anakmu. Aku tahu itu tapi putramu bukanlah satu-satunya anak yang berharga. Putriku sangat berharga untuk hidupku. Dia adalah menantu perempuanmu. Kau tahu seperti apa dia?

Presdir Kim : Tentu saja. Bagaimana aku tahu dia akan menusukkan pisau pada dada anakku? Kau tidak dapat melihat melalui pikiran seseorang.

Tuan Ji : Putriku bukan pembunuh. Tunggu dan lihat. Aku akan membuktikan dia tidak bersalah di pengadilan banding.

Presdir Kim : Lakukan sesukamu. Mimpi harus dihancurkan dan harapan akan hancur.


Presdir Kim pergi. Setelah Presdir Kim pergi, Tuan Ji dapat telepon yang mengejutkan.


Ternyata telepon dari salah satu perawat rumah sakit.

Perawat rumah sakit bilang, Tuan Ji meninggalkan nomornya di rumah sakit mereka jadi ia menghubunginya.

Tuan Ji berterima kasih sudah dihubungi.

Tuan Ji : Ngomong-ngomong apa kau benar-benar melihatnya?


 Si perawat cerita, kalau saat Eun Soo datang, dia sedang bekerja di IGD. Dia memeriksa Eun Soo dan melihat ada memar dengan lengan Eun Soo.

Tuan Ji tanya, bisakah si perawat mengatakan itu di pengadilan.

Si perawat agak terdiam, tapi kemudian dia mengangguk.

Bersambung ke part 3...

Lies of Lies Ep 1 Part 1

Kembali lagi guys dengan sinop terbaru... Sebenarnya udah dari kemaren pengen nulis ini drama, cuma ketunda lagi karena sy megang banyak sinopsis....

Karena diajak duet kembali, hayuk lah..

Project sinop kali ini sy kembali kerja sama dengan Anysti Ringkas Drama.

Tapi ya guys, siapin mental kalau nonton drama ini karena drama ini bikin emosi..

Sy mulai. Selamat membaca, semoga suka dengan tulisan sy ya...

Episode pertama.. dibuka dengan Ji Eun Soo yang mendatangi sebuah sekolah dasar.

Ji Eun Soo yang menyembunyikan rambutnya dibalik topi hitamnya. Memakai jaket. Dan membawa tas besar.

Eun Soo menatap sebuah foto. Foto seorang gadis kecil. Eun Soo berdiri di depan sekolah, menunggu gadis itu keluar.


Tak lama, gadis di dalam foto keluar. Eun Soo langsung mencegatnya.

Ternyata gadis itu adalah putri Eun Soo. Tapi gadis itu sama sekali tidak tahu siapa Eun Soo.


Adegan berpindah pada 10 tahun yang lalu, dimana Eun Soo tergeletak pingsan di lantai.

"Ji Eun Soo-ssi!" seseorang berteriak membangunkan Eun Soo.

Eun Soo membuka matanya dan melihat tangannya berlumuran darah memegang pisau.


Ternyata polisi lah yang membangunkan Eun Soo.

Disamping Eun Soo, tergeletak pria yang sudah tewas dengan luka tusukan di perut.

Begitu membuka mata dan melihat ada pisau di tangannya, Eun Soo langsung membuangnya.


Eun Soo lantas bangun dan terkejut melihat pria yang sudah tewas ditikamnya.

Eun Soo kemudian duduk dan syok melihat tangannya yang berlumur darah.


Pria yang ditikam Eun Soo adalah Jeon Ki Bum, Wakil Presdir D.O Cosmetics. Ki Bum tewas setelah beberapa kali ditikam dengan brutal.

Media melaporkan, bahwa yang menikam Ki Bum adalah Eun Soo, istrinya sendiri. Media juga mengatakan, bahwa polisi menemukan catatan di ponsel Eun Soo, kalau Eun Soo mengatakan bahwa dia ingin membunuh suaminya. Riwayat pencarian di internet juga menunjukkan Eun Soo mencari cara untuk membunuh seseorang.

Presdir perusahaan, Kim Ho Ran pingsan karena terkejut dan dirawat di rumah sakit.


Eun Soo dibawa keluar dari kantor polisi, oleh dua orang polisi.

Tangannya diikat oleh kain putih.

Setibanya diluar, para wartawan langsung mengerubunginya. Mereka ingin tahu kenapa Eun Soo membunuh Ki Bum dan kapan Eun Soo merencanakan pembunuhan itu.

Eun Soo langsung menutupi wajahnya.

Mereka juga ingin tahu apa anak yang dikandung Eun Soo adalah Ki Bum.


Presdir Kim datang. Presdir Kim yang berseragam pasien, langsung menyerang Eun Soo.

Dia mendorong, juga mencekik Eun Soo.

Orang2 langsung berusaha memisahkannya.


Presdir Kim lalu jatuh pingsan dan langsung dibawa pergi oleh orang-orangnya.

Sementara Eun Soo yang sedang hamil, kesakitan. Darah menyembul keluar, dari bagian perutnya.


Eun Soo yang kini berseragam tahanan, berjuang melahirkan putrinya.

Tepat setelah bayi Eun Soo lahir, Eun Soo dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Tapi benarkah Eun Soo yang membunuh Ki Bum? Atau dia hanya dijebak?


Kang Ji Min sedang menyetir sambil mendengarkan berita di radio tentang Tim Sepak Bola Nasional Korea.

Ponsel Ji Min berbunyi. Ji Min menghela nafas menjawab ponselnya.


Ji Min : Ada apa?

Yang menelpon, Kepala Tim Seo Hyeong Kook.

Kepala Tim Seo sewot, berandal, kau dimana!

Ji Min : Kenapa kau memaki dengan mulut indah itu?

Kepala Tim Seo : Menurutmu kenapa! Kenapa kau menyelidiki hal yang sudah usai? Kau tidak akan menemuinya, bukan?

Ji Min : Kau pikir aku punya dua kehidupan? Aku akan menghadiri konferensi pers sesuai perintahmu. Sudah puas?

Kepala Tim Seo : Jika pergi diam-diam, kau akan menyesalinya.

Ji Min : Baiklah.

Kepala Tim Seo : Lupakan kasus itu. Semua bukti menunjukkan bahwa dia pelakunya.

Ji Min : Memang benar, tapi aku punya firasat.


Kepala Tim Seo : Firasat apa? Kau selalu membahas fakta! Firasat omong kosong.

Ji Min : Apa? Kau baru saja memakiku?

Kepala Tim Seo : Bukan. Firasat. Aku bilang firasat, omong kosong.

Ji Min : Astaga. Bagaimana kau bisa memaki juniormu? Aku tersinggung. Aku akan tutup teleponnya.


Kepala Tim Seo tambah sewot telponnya diputus gitu aja.

Kepala Tim Seo : Hei. Reporter Kang Ji Min! Ji Min... Dasar gila.


Di lampu merah, Ji Min memikirkan sesuatu.

Lalu dia menatap selembar surat yang terbuka di sampingnya.

Ji Min mengambil surat itu dan membacanya lagi.


Ternyata itu surat dari Eun Soo.

Eun Soo menulis surat itu di penjara. Dalam suratnya, Eun Soo menulis bahwa dia tidak membunuh suaminya. Dan ia berharap kebenaran akan terbuka di pengadilan banding. Ia meminta bantuan Ji Min.

Eun Soo berhenti menulis dan tersenyum menatap bayinya.


Ji Min memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia memutar balik mobilnya.


Sekarang kita ke selnya Eun Soo.

Eun Soo satu sel dengan tiga orang lainnya.

Teman se-sel Eun Soo yang pertama, sedang mengurus bayinya.


Teman se-sel Eun Soo yang kedua, sedang melakukan senam kecil.


Teman se-sel Eun Soo yang ketiga, sedang membaca buku.


Eun Soo sendiri sedang membaca surat dari Ji Min sambil menggendong bayinya.

Dalam suratnya, Ji Min menyebutkan namanya dan mengenalkan diri sebagai reporter dari Channel A. Ji Min mengaku sudah membaca surat Eun Soo dan ingin bertemu langsung dengan Eun Soo.


Eun Soo terdiam dan membaca alamat yang ada di amplop surat.

179, Sangam-dong, Mapo-gu, Seoul. Channel Departemen Berita Lokal.


Bayi Eun Soo menangis. Teman Eun Soo yang pertama yang memiliki bayi juga, mendekati Eun Soo. Dia bilang bayi Eun Soo lapar dan akan membuatkan susu. Teman Eun Soo bangkit dan bergegas membuat susu untuk bayi Eun Soo. Teman ketiga Eun Soo yang sedari tadi hanya membaca buku, menatap mereka.

"Ini tidak sebanding dengan yang kau lakukan untuk bayiku." ucap teman Eun Soo sambil membuat susu.


Tapi saat hendak memberikan susu pada putrinya, Eun Soo menangkap sesuatu yang aneh di dalam susunya.

Eun Soo pun langsung memberikan bayinya pada temannya dan memeriksa kaleng susu.


Eun Soo kemudian menumpahkan susu itu. Teman kedua Eun Soo yang sedang berolahraga mendekat dan melihat tumpahan susu di lantai. Dia bilang ada pasir di susu itu.

Eun Soo marah. Dia tanya siapa pelakunya.

Teman Eun Soo yang tadi membaca buku, langsung mengaku kalau itu perbuatannya.


Dia kemudian berdiri dan bilang melakukan itu karena kesal bayi Eun Soo terus menangis di malam hari.

Dia kemudian mendorong-dorong tubuh Eun Soo dengan bukunya.

Eun Soo diam saja. Menahan rasa marah.

Dia mengejek Eun Soo. Dia bilang Eun Soo terlihat seperti akan kencing di celana.

Dia lalu meminta Eun Soo mengurus bayinya dengan benar. Dia bilang jika bayi Eun Soo berisik lagi, maka dia akan melakukan sesuatu yang lebih parah.


Eun Soo marah dan menjambaknya.

Mereka berkelahi.


Teman Eun Soo yang mencampur susu dengan pasir, mendorong Eun Soo. Eun Soo jatuh, dia memukuli dan menendang Eun Soo.

Teman Eun Soo yang punya bayi, panic dan teriak memanggil penjaga. Dia takut Eun Soo kenapa-napa.


Para sipir datang memisahkan mereka, tapi Kepala Sipir menyuruh bawahannya membawa Eun Soo juga ke ruang isolasi.

Eun Soo tak terima. Dia bilang, wanita itu sudah mencampurkan pasir ke dalam susu bayinya.

Tapi Kepala Sipir tak peduli. Eun Soo dibawa keluar.


Wanita itu juga dibawa keluar. Tapi saat hendak dibawa keluar, dia dan Kepala Sipir saling bertatapan.


Ji Min menunggu Eun Soo di ruang tunggu. Sipir datang, memberitahu Ji Min kalau Eun Soo menolak bertemu Ji Min. Ji Min kaget.

Ternyata wanita itu memang sengaja mencampurkan pasir ke dalam susu. Dia sengaja memancing kemarahan Eun Soo atas perintah Kepala Sipir agar Eun Soo tidak bertemu dengan Ji Min. Sudah bisa ditebak kan siapa yang menyuruh Kepala Sipir melakukan itu? Siapa lagi kalau bukan Presdir Kim.

Bersambung ke part 2....

Loh loh loh? Soal susu yang dicampur pasir, jelas kerjaan si Kepala Sipir.

Yg benci sama Eun Soo siapa lagi kalau bukan Presdir Kim.

Eun Soo dapat masalah tepat saat Ji Min datang.

Kalau bener ulah Presdir Kim, wae? Eun Soo minta bantuan kan buat ngungkapin kebenaran. Tapi kenapa dihalang-halangi?

Apa Presdir Kim tahu yg bunuh Ki Bum bukan Eun Soo? Atau pembunuh sebenarnya yang berusaha menghalangi Eun Soo mengungkap kebenaran?