Lies of Lies Ep 1 Part 1

Kembali lagi guys dengan sinop terbaru... Sebenarnya udah dari kemaren pengen nulis ini drama, cuma ketunda lagi karena sy megang banyak sinopsis....

Karena diajak duet kembali, hayuk lah..

Project sinop kali ini sy kembali kerja sama dengan Anysti Ringkas Drama.

Tapi ya guys, siapin mental kalau nonton drama ini karena drama ini bikin emosi..

Sy mulai. Selamat membaca, semoga suka dengan tulisan sy ya...

Episode pertama.. dibuka dengan Ji Eun Soo yang mendatangi sebuah sekolah dasar.

Ji Eun Soo yang menyembunyikan rambutnya dibalik topi hitamnya. Memakai jaket. Dan membawa tas besar.

Eun Soo menatap sebuah foto. Foto seorang gadis kecil. Eun Soo berdiri di depan sekolah, menunggu gadis itu keluar.


Tak lama, gadis di dalam foto keluar. Eun Soo langsung mencegatnya.

Ternyata gadis itu adalah putri Eun Soo. Tapi gadis itu sama sekali tidak tahu siapa Eun Soo.


Adegan berpindah pada 10 tahun yang lalu, dimana Eun Soo tergeletak pingsan di lantai.

"Ji Eun Soo-ssi!" seseorang berteriak membangunkan Eun Soo.

Eun Soo membuka matanya dan melihat tangannya berlumuran darah memegang pisau.


Ternyata polisi lah yang membangunkan Eun Soo.

Disamping Eun Soo, tergeletak pria yang sudah tewas dengan luka tusukan di perut.

Begitu membuka mata dan melihat ada pisau di tangannya, Eun Soo langsung membuangnya.


Eun Soo lantas bangun dan terkejut melihat pria yang sudah tewas ditikamnya.

Eun Soo kemudian duduk dan syok melihat tangannya yang berlumur darah.


Pria yang ditikam Eun Soo adalah Jeon Ki Bum, Wakil Presdir D.O Cosmetics. Ki Bum tewas setelah beberapa kali ditikam dengan brutal.

Media melaporkan, bahwa yang menikam Ki Bum adalah Eun Soo, istrinya sendiri. Media juga mengatakan, bahwa polisi menemukan catatan di ponsel Eun Soo, kalau Eun Soo mengatakan bahwa dia ingin membunuh suaminya. Riwayat pencarian di internet juga menunjukkan Eun Soo mencari cara untuk membunuh seseorang.

Presdir perusahaan, Kim Ho Ran pingsan karena terkejut dan dirawat di rumah sakit.


Eun Soo dibawa keluar dari kantor polisi, oleh dua orang polisi.

Tangannya diikat oleh kain putih.

Setibanya diluar, para wartawan langsung mengerubunginya. Mereka ingin tahu kenapa Eun Soo membunuh Ki Bum dan kapan Eun Soo merencanakan pembunuhan itu.

Eun Soo langsung menutupi wajahnya.

Mereka juga ingin tahu apa anak yang dikandung Eun Soo adalah Ki Bum.


Presdir Kim datang. Presdir Kim yang berseragam pasien, langsung menyerang Eun Soo.

Dia mendorong, juga mencekik Eun Soo.

Orang2 langsung berusaha memisahkannya.


Presdir Kim lalu jatuh pingsan dan langsung dibawa pergi oleh orang-orangnya.

Sementara Eun Soo yang sedang hamil, kesakitan. Darah menyembul keluar, dari bagian perutnya.


Eun Soo yang kini berseragam tahanan, berjuang melahirkan putrinya.

Tepat setelah bayi Eun Soo lahir, Eun Soo dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Tapi benarkah Eun Soo yang membunuh Ki Bum? Atau dia hanya dijebak?


Kang Ji Min sedang menyetir sambil mendengarkan berita di radio tentang Tim Sepak Bola Nasional Korea.

Ponsel Ji Min berbunyi. Ji Min menghela nafas menjawab ponselnya.


Ji Min : Ada apa?

Yang menelpon, Kepala Tim Seo Hyeong Kook.

Kepala Tim Seo sewot, berandal, kau dimana!

Ji Min : Kenapa kau memaki dengan mulut indah itu?

Kepala Tim Seo : Menurutmu kenapa! Kenapa kau menyelidiki hal yang sudah usai? Kau tidak akan menemuinya, bukan?

Ji Min : Kau pikir aku punya dua kehidupan? Aku akan menghadiri konferensi pers sesuai perintahmu. Sudah puas?

Kepala Tim Seo : Jika pergi diam-diam, kau akan menyesalinya.

Ji Min : Baiklah.

Kepala Tim Seo : Lupakan kasus itu. Semua bukti menunjukkan bahwa dia pelakunya.

Ji Min : Memang benar, tapi aku punya firasat.


Kepala Tim Seo : Firasat apa? Kau selalu membahas fakta! Firasat omong kosong.

Ji Min : Apa? Kau baru saja memakiku?

Kepala Tim Seo : Bukan. Firasat. Aku bilang firasat, omong kosong.

Ji Min : Astaga. Bagaimana kau bisa memaki juniormu? Aku tersinggung. Aku akan tutup teleponnya.


Kepala Tim Seo tambah sewot telponnya diputus gitu aja.

Kepala Tim Seo : Hei. Reporter Kang Ji Min! Ji Min... Dasar gila.


Di lampu merah, Ji Min memikirkan sesuatu.

Lalu dia menatap selembar surat yang terbuka di sampingnya.

Ji Min mengambil surat itu dan membacanya lagi.


Ternyata itu surat dari Eun Soo.

Eun Soo menulis surat itu di penjara. Dalam suratnya, Eun Soo menulis bahwa dia tidak membunuh suaminya. Dan ia berharap kebenaran akan terbuka di pengadilan banding. Ia meminta bantuan Ji Min.

Eun Soo berhenti menulis dan tersenyum menatap bayinya.


Ji Min memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia memutar balik mobilnya.


Sekarang kita ke selnya Eun Soo.

Eun Soo satu sel dengan tiga orang lainnya.

Teman se-sel Eun Soo yang pertama, sedang mengurus bayinya.


Teman se-sel Eun Soo yang kedua, sedang melakukan senam kecil.


Teman se-sel Eun Soo yang ketiga, sedang membaca buku.


Eun Soo sendiri sedang membaca surat dari Ji Min sambil menggendong bayinya.

Dalam suratnya, Ji Min menyebutkan namanya dan mengenalkan diri sebagai reporter dari Channel A. Ji Min mengaku sudah membaca surat Eun Soo dan ingin bertemu langsung dengan Eun Soo.


Eun Soo terdiam dan membaca alamat yang ada di amplop surat.

179, Sangam-dong, Mapo-gu, Seoul. Channel Departemen Berita Lokal.


Bayi Eun Soo menangis. Teman Eun Soo yang pertama yang memiliki bayi juga, mendekati Eun Soo. Dia bilang bayi Eun Soo lapar dan akan membuatkan susu. Teman Eun Soo bangkit dan bergegas membuat susu untuk bayi Eun Soo. Teman ketiga Eun Soo yang sedari tadi hanya membaca buku, menatap mereka.

"Ini tidak sebanding dengan yang kau lakukan untuk bayiku." ucap teman Eun Soo sambil membuat susu.


Tapi saat hendak memberikan susu pada putrinya, Eun Soo menangkap sesuatu yang aneh di dalam susunya.

Eun Soo pun langsung memberikan bayinya pada temannya dan memeriksa kaleng susu.


Eun Soo kemudian menumpahkan susu itu. Teman kedua Eun Soo yang sedang berolahraga mendekat dan melihat tumpahan susu di lantai. Dia bilang ada pasir di susu itu.

Eun Soo marah. Dia tanya siapa pelakunya.

Teman Eun Soo yang tadi membaca buku, langsung mengaku kalau itu perbuatannya.


Dia kemudian berdiri dan bilang melakukan itu karena kesal bayi Eun Soo terus menangis di malam hari.

Dia kemudian mendorong-dorong tubuh Eun Soo dengan bukunya.

Eun Soo diam saja. Menahan rasa marah.

Dia mengejek Eun Soo. Dia bilang Eun Soo terlihat seperti akan kencing di celana.

Dia lalu meminta Eun Soo mengurus bayinya dengan benar. Dia bilang jika bayi Eun Soo berisik lagi, maka dia akan melakukan sesuatu yang lebih parah.


Eun Soo marah dan menjambaknya.

Mereka berkelahi.


Teman Eun Soo yang mencampur susu dengan pasir, mendorong Eun Soo. Eun Soo jatuh, dia memukuli dan menendang Eun Soo.

Teman Eun Soo yang punya bayi, panic dan teriak memanggil penjaga. Dia takut Eun Soo kenapa-napa.


Para sipir datang memisahkan mereka, tapi Kepala Sipir menyuruh bawahannya membawa Eun Soo juga ke ruang isolasi.

Eun Soo tak terima. Dia bilang, wanita itu sudah mencampurkan pasir ke dalam susu bayinya.

Tapi Kepala Sipir tak peduli. Eun Soo dibawa keluar.


Wanita itu juga dibawa keluar. Tapi saat hendak dibawa keluar, dia dan Kepala Sipir saling bertatapan.


Ji Min menunggu Eun Soo di ruang tunggu. Sipir datang, memberitahu Ji Min kalau Eun Soo menolak bertemu Ji Min. Ji Min kaget.

Ternyata wanita itu memang sengaja mencampurkan pasir ke dalam susu. Dia sengaja memancing kemarahan Eun Soo atas perintah Kepala Sipir agar Eun Soo tidak bertemu dengan Ji Min. Sudah bisa ditebak kan siapa yang menyuruh Kepala Sipir melakukan itu? Siapa lagi kalau bukan Presdir Kim.

Bersambung ke part 2....

Loh loh loh? Soal susu yang dicampur pasir, jelas kerjaan si Kepala Sipir.

Yg benci sama Eun Soo siapa lagi kalau bukan Presdir Kim.

Eun Soo dapat masalah tepat saat Ji Min datang.

Kalau bener ulah Presdir Kim, wae? Eun Soo minta bantuan kan buat ngungkapin kebenaran. Tapi kenapa dihalang-halangi?

Apa Presdir Kim tahu yg bunuh Ki Bum bukan Eun Soo? Atau pembunuh sebenarnya yang berusaha menghalangi Eun Soo mengungkap kebenaran?

0 Comments:

Post a Comment