• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Lies of Lies Ep 14 Part 1

Ep 12 Part 1 Part 2 Part 3 Part 4

Ep 13 Part 1 Part 2 Part 3 Part 4

 
Woo Joo di tempat tidurnya, memikirkan sesuatu. 

Flashback...

 
Woo Joo sendirian, beranjak keluar dari kamarnya. Sambil mendorong tiang infusnya, dia menghubungi ayahnya. Tapi kemudian dia melihat ayahnya sedang bicara dengan Eun Soo.

Ji Min bilang dia akan mencari donor. Dia tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Woo Joo. Ji Min terlihat sedih.

Eun Soo : Ji Min-ssi, lihat aku.

Eun Soo lalu memberitahu Ji Min kalau dia akan menjadi pendonor untuk Woo Joo.

Sontak lah Ji Min langsung terdiam menatap Eun Soo.

Eun Soo : Woo Joo kita, aku bisa menyelanatkannya.

Flashback end...

 
Sekarang Woo Joo duduk di tempat tidurnya. Ternyata percakapan Ji Min dan Eun Soo lah yang dia pikirkan.

Woo Joo : Selamatkan aku?

Woo Joo juga ingat saat memergoki ayahnya menangis.


Saat itu, Woo Joo turun dari tempat tidurnya. Dia mau keluar, tapi tak jadi lantaran melihat ayahnya sedang menangis di luar.

Flashback end...

Woo Joo memikirkan semuanya.

 


Ji Kyeong membawakan buah persik untuk Woo Joo.

Dia juga mengupaskannya untuk Woo Joo.

Ji Kyeong : Kemana ayahmu pergi?

Woo Joo terlihat sedih.

Woo Joo : Bibi, apa aku akan mati?

Mendengar pertanyaan Woo Joo, Ji Kyeong yang belum tahu soal penyakit Woo Joo pun tertawa.

Ji Kyeong : Kenapa kau akan mati?

Woo Joo : Lalu mengapa aku masih disini?

Ji Kyeong : Aku juga penasaran jadi aku bertanya pada ayahmu. Dia bilang, itu karena mereka memeriksamu secara menyeluruh saat kau berada di rumah sakit.

Woo Joo diam.

Melihat itu, Ji Kyeong pun tanya, apa seseorang mengatakan sesuatu pada Woo Joo.

Woo Joo bilang tidak.

Sembari menuju kamar Woo Joo, Ji Min memikirkan percakapannya dengan Eun Soo tadi saat Eun Soo bilang akan menjadi pendonor bagi Woo Joo.

Flashback..

Eun Soo bilang, dia donor yang cocok tapi sayangnya dia bukan bagian keluarga jadi meskipun dia donor yang cocok untuk Woo Joo, dia tak akan bisa menyumbangkan organnya pada Woo Joo.

"Tapi ada satu cara..." kata Eun Soo. Eun Soo bilang, Woo Joo bisa dioperasi jika ia bisa membuktikan dirinya ibu kandung Woo Joo.

Ji Min tak setuju karena operasi itu sangat berbahaya. Ia takut sesuatu yang buruk menimpa Eun Soo. Ji Min yang tak mau Eun Soo menjalani operasi itu, minta Eun Soo menunggu sebentar lagi.

Ji Min : Dia mungkin mendapatkan donor lebih cepat dari ...

Eun Soo : Woo Joo tidak punya waktu. Aku tahu apa yang kau khawatirkan, Ji Min-ssi. Tapi aku ingin menyelamatkan Woo Joo. Dan aku berjanji padamu, aku juga akan bertahan.

Ji Min tak rela. Dia bertanya, kenapa bukan dia saja? Kenapa harus Eun Soo yang cocok?

Eun Soo : Ji Min-ssi, kau tahu? Saat aku mendengar bahwa aku bisa menjadi pendonornya, kau tidak tahu betapa bahagianya aku. Ini seperti Tuhan memberiku hadiah. Aku ingin memberikan hadiah ini pada Woo Joo. Tolong bantu aku.

Ji Min tiba di depan kamar Woo Joo. Tepat saat itu, Ji Kyeong juga keluar dari kamar Woo Joo.

Ji Kyeong : Oh, oppa...

Dengan sorot mata sedih, Ji Min menyuruh Ji Kyeong pulang.

Ji Min masuk ke kamar Woo Joo.

Ji Kyeong tentu heran dan bertanya-tanya ada apa dengan Ji Min.

Di restoran, Pak Kang sedang menghitung pendapatan mereka.

Sementara Bu Hwang hanya duduk dengan wajah tak bergairah.

Ji Kyeong pulang.

Pak Kang langsung tanya, bagaimana Woo Joo dan kapan Woo Joo akan pulang.

Ji Kyeong bilang dia tidak tahu dan tidak bisa menanyakannya pada Ji Min.

Bu Hwang : Kenapa tidak?

Ji Kyeong bilang, Ji Min bertingkah aneh, seperti Woo Joo mengidap penyakit parah.

Bu Hwang yang sejak awal tahu ada yang gak beres, ingin ke rumah sakit besok. Dia bilang, besok mereka tidak usah membuka restoran agar bisa ke rumah sakit.

Besoknya, Yeon Jun ada di galeri seni D.O Kosmetik.

Dia sedang melihat-lihat lukisan Kim Hyang Gi.

Yeon Jun lalu teringat makan siangnya dengan Direktur Lee.

Flashback...

Direktur Lee bilang, Yeon Jun mungkin tidak tahu nama pelukisnya jika tidak tertarik pada seni.

Yeon Jun : Baik. Jadi siapa dia?

Direktur Lee : Itu terjadi sekitar tiga tahun lalu. Dia baru saja terjun ke dunia seni dan didukung penuh oleh Pimpinan Kim. Dia dikenal sebagai artis tanpa wajah.

Yeon Jun : Dan?

Direktur Lee : Sejujurnya, tidak ada yang tertarik dengan pekerjaannya pada awalnya. Tapi D.O Art Center terus membeli karyanya. Berkat itu, harga karyanya meroket. Baru-baru ini, karya seninya dijual seharga dua juta dolar.

Yeon Jun : Orang yang membeli barang itu adalah Pimpinan Kim, bukan?

Direktur Lee : Kau benar.

Yeon Jun lalu minta Direktur Lee memberitahunya rumor soal Pimpinan Kim yang menyebar tahun lalu seperti yang Direktur Lee bilang padanya.

Direktur Lee : Orang bilang ada hubungan aneh antara keduanya. Sayangnya, tidak ada yang bisa membuktikannya. Tapi tahun lalu, kami menemukan saksi. Saksi sering melihat Pimpinan Kim di Namyangju. Tapi apa kau tahu? Studio Kim Hyang Gi berada di lingkungan yang sama.

Yeon Jun : Maksudnya Nam Yang Ju?

Flashback end...

Woong memberitahu Pimpinan Kim soal rapat komite etik rumah sakit. Dia bilang, Eun Soo sudah diuji dan hasilnya cocok, tapi hukum tidak mengakui Eun Soo sebagai ibu Woo Joo, jadi mereka akan menggelar rapat komite etik untuk memutuskan apa Eun Soo bisa menjadi pendonor atau tidak.

Pimpinan Kim : Jadi dia ingin menyelamatkan anak itu?

Perawat memberikan Ji Min obat untuk Woo Joo.

Sementara Woo Joo, masih memunggungi Ji Min.

Perawat bilang, itu pil untuk pagi hari. Dan karena tekanan darah Woo Joo tidak stabil, jadi mereka menambahkan beberapa pil untuk tekanan darah.

Ji Min mengerti.

Perawat pergi. Ji Min langsung mengambil air dan menyuruh Woo Joo minum obat tapi Woo Joo tak mau.

Ji Min tanya, kenapa Woo Joo tiba-tiba tak mau minum obat.

Woo Joo bilang dia hanya tak mau saja.

Ji Min : Kau merasa mual?

Ji Min memeriksa kening Woo Joo.

Ji Min : Kau juga tidak demam.

Woo Joo menepis tangan Ji Min.

Ji Min : Suasana hatimu pasti sedang buruk. Jadi kau bisa meminumnya nanti.

Ponsel Ji Min berbunyi. Telepon dari rumah sakit Horim tempat Woo Joo dirawat yang ngasih tahu Ji Min kalau rapat komite akan diadakan Hari Sabtu pukul 5 sore.

Eun Soo sendiri menemui dokternya Woo Joo. Dia dapat informasi kalau rapat komite akan diadakan sabtu itu.

Eun Soo senang dan mengucapkan terima kasih pada dokter.

Dokter bilang, Eun Soo akan mengalami kesulitan besar jadi Eun Soo harus bisa membujuk orang-orang di rapat komite.

"Operasi ini bisa membuat pendonor dalam bahaya. Di atas segalanya, meskipun kami mengonfirmasi anda ibunya, setelah tes DNA, tapi anda tidak membesarkannya sendiri. Jadi anda harus bisa membuktikannya sendiri, bahwa anda tidak akan meminta apapun setelah transplantasi."

Eun Soo tanya, apa yang bisa dia lakukan?

Dokter bilang, Eun Soo bisa menunjukkan foto Eun Soo dan Woo Joo yang masih Eun Soo simpan sampai detik ini atau Eun Soo bisa menghadirkan saksi.

Eun Soo yang baru keluar dari ruangan dokter, tak sengaja melihat Pimpinan Kim sedang berjalan menuju suatu tempat.

Eun Soo langsung mengejarnya dan melihat Pimpinan Kim masuk ke sebuah ruangan.

Bersamaan dengan itu, Ji Min melihat Eun Soo di belakang.

Ji Min mendekati Eun Soo.

Ji Min : Eun Soo-ssi.

Pimpinan Kim menemui Direktur RS. Dia basa basi nanyain kabar Direktur RS.

Direktur RS mengucapkan terima kasih karena Pimpinan Kim sudah banyak berinvestasi pada rumah sakitnya.

Pimpinan Kim merendah. Dia bilang dia hanya mau staf medis bekerja di lingkungan yang baik.

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak enak badan?" tanya Direktur RS.

"Tidak. Aku mampir untuk menemuimu dan memberitahu sesuatu. Kudengar akan ada rapat komite tentang transplantasi paru-paru."

"Bagaimana kau tahu?"

Pimpinan Kim pun mengatakan, pasien yang akan menerima donor paru adalah cucunya. Sontak Direktur RS kaget.

"Lalu si pendonor adalah...."

"Mantan menantuku. Kudengar operasi yang akan diterima cucu perempuanku sangat berbahaya."

Pimpinan Kim lalu minta Direktur RS menyelamatkan Woo Joo. Dia bilang, Woo Joo adalah darahnya yang tersisa.

Direktur RS minta Pimpinan Kim tidak khawatir. Dia bilang akan menempatkan staf terbaiknya.

Pimpinan Kim : Sebenarnya itulah kenapa aku datang.

Eun Soo dan Ji Min bicara di ruang tunggu.

Ji Min : Apa konsultasinya berjalan baik?

Eun Soo : Ya. Oh, mereka punya tanggal untuk rapat komite etika.

Ji Min : Aku sudah dengar.

Eun Soo : Apa kau tidak tidur semalam?

Ji Min : Apa kelihatan?

Eun Soo : Bukan hanya sedikit, tapi cukup banyak. Kemana perginya Ji Min yang tampan itu?

Ji Min tertawa mendengar kata-kata Eun Soo.

Eun Soo : Kau terlihat jauh lebih baik dengan senyuman. Aku suka lesung pipitmu saat kau tertawa. Jadi tolong tunjukkan itu padaku setiap kali kau melihatku.

Ji Min tanya, apa Eun Soo sudah makan?

Eun Soo bilang dia makan dua porsi. Dia harus makan dengan baik untuk bisa menjalani operasi.

Eun Soo : Bagaimana Woo Joo?

Ji Min : Keluargaku bersamanya.

Tapi tiba-tiba Ji Kyeong keluar dari kamar Woo Joo dan memanggil Ji Min.

Ji Kyeong bilang Woo Joo mengamuk.

Woo Joo mengamuk. Dia membuang obatnya dan merengek pada nenek dan kakeknya minta pulang.

Bu Hwang menyuruh Pak Kang mengambil jaket Woo Joo di lemari. Lalu Bu Hwang bilang pada Woo Joo kalau Woo Joo bisa pulang dengannya.

Ji Min dan Eun Soo datang. 

Tapi Eun Soo hanya berdiri diluar.

Ji Min melihat obat yang dibuang Woo Joo ke lantai.

Ji Min : Apa yang terjadi?

Bu Hwang : Dia pasti mengalami kesulitan disini. Ayo pergi. Mari kita pulang.

Ji Min bilang pada ibunya kalau Woo Joo tidak boleh pulang.

Bu Hwang marah, dia mungkin akan menjadi lebih sakit disini! Pikirkan betapa sulitnya baginya untuk melakukan ini.

Ji Min dengan tegas menyuruh Woo Joo balik ke tempat tidur tapi Woo Joo menolak.

Ji Min mulai marah, kau akan terus begini! Aku akan sangat marah!

Woo Joo : Tidak, aku tidak mau! Aku akan pulang!

Ji Min : Mengapa kau melakukan ini?

Woo Joo : Lagipula aku akan mati!

Ji Min pun terhenyak. Dia tak mengira Woo Joo sudah tahu penyakitnya.

Woo Joo nangis. Dia bilang, itulah alasannya kenapa Ji Min menangis sepanjang malam kemarin.

Keluarga Ji Min kaget. Mereka minta penjelasan pada Ji Min.

Eun Soo pun masuk. Dia bilang dia akan bicara dengan Woo Joo. Keluarga Ji Min kaget Eun Soo ada di sana.

Eun Soo minta izin keluarga Ji Min untuk bicara dengan Woo Joo.

Eun Soo dan Ji Min lalu saling bertatapan.

Ji Min lantas mengajak keluarganya bicara diluar.

Mereka pun pergi meninggalkan Eun Soo dan Woo Joo.

Eun Soo memegang kedua lengan Woo Joo. Dia tanya, siapa yang bilang Woo Joo akan mati?

Eun Soo : Apa yang kau pikirkan, tidak akan terjadi. Aku akan pastikan aku akan menyelamatkan hidupmu.

Woo Joo marah. Kau pikir kau siapa! Kenapa kau mau melakukan itu!

Eun Soo berusaha membujuk Woo Joo.

Eun Soo : Dokter bilang aku bisa membantu perawatanmu.

Woo Joo menolak. Dia bilang dia tak butuh bantuan Eun Soo.

Eun Soo : Aku berhutang budi di hatiku. Putriku juga sakit saat dia masih kecil. Aku tidak bisa memberikannya perawatan yang tepat dan itu membuatku berhutang budi disini. Di hatiku. Aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja, Woo Joo-ku tercinta dengan penyakitnya. Jadi Woo Joo-ya, terima lah ketulusanku. Kau bisa kembali ke keadaan sebelumnya, bergaul dengan teman-temanmu sebanyak yang kau mau. Menggambar seperti yang kau suka dan hidup bahagia bersama ayhamu. Jadi biarkan aku membantunmu. Jika kau bisa hidup lebih sehat, aku akan sangat bahagia.

Woo Joo mulai tersentuh.

Sementara itu, Pak Kang, Bu Hwang dan Ji Kyeong menunggu penjelasan Ji Min.

Ji Min membaca SMS dari Eun Soo. Eun Soo bilang, dia sudah memberikan Woo Joo obat dan menidurkan Woo Joo.

Bu Hwang minta Ji Min bicara.

Pak Kang bilang, mereka ada untuk Ji Min disaat-saat sulit seperti itu.

Pak Kang : Jadi katakan pada kami.

Ji Min akhirnya memberitahu keluarganya kalau Woo Joo sakit dan hanya bisa bertahan hidup jika dapat transplantasi paru.

Sontak lah Pak Kang dan Bu Hwang terdiam. Sementara tangis Ji Kyeong pecah.

Pak Kang bilang dia yang akan melakukannya.

Ji Min memberitahu mereka, Eun Soo lah yang akan melakukannya.

Ji Min bilang Eun Soo pendonor yang cocok.

Bu Hwang yang sudah tahu Eun Soo ibunya Woo Joo, terdiam menatap Ji Min.


Sementara Pak Kang dan Ji Kyeong yang belum tahu bertanya, bagaimana bisa Eun Soo cocok jadi pendonor Woo Joo.

Ji Min memberitahu ayah dan adiknya kalau Eun Soo adalah ibu kandung Woo Joo.

Pak Kang dan Ji Kyeong kaget.

Eun Soo sedang menjaga Woo Joo. Woo Joo sudah tidur.

Eun Soo : Jangan takut. Ibumu ada di sini. Ibu disini untuk melindungimu.


Ji Min masuk. Eun Soo menatap Ji Min. Ji Min mengangguk pada Eun Soo.

Bersambung ke part 2...

Lies of Lies Ep 11 Part 4

 Sebelumnya...


Ji Min mengantar Eun Soo pulang.

Ji Min : Masuk ke dalam. Ini pasti hari yang berat.

Eun Soo : Tidak. Aku bersyukur mengetahui Woo Joo memiliki itu nenek dan kakek.

Mereka canggung lagi.

Ji Min mengucapkan selamat malam, lalu pergi menuju mobilnya.

Tapi dia menoleh lagi ke Eun Soo. Dia bilang Eun Soo boleh menemui Woo Joo kapan saja Eun Soo mau.

Eun Soo terharu dan mengucapkan terima kasih.

Setelah Ji Min pergi, Se Mi mendatangi Eun Soo.

Se Mi : Kau benar-benar sesuatu. Bagaimana kau bisa begitu tidak tahu malu? Bisa-bisanya kau bertemu orang tua Ji Min juga.

Eun Soo : Ini tidak seperti yang kau bayangkan.

Se Mi : Apa mereka tahu kau ibu kandung Woo Joo? Mereka mungkin tidak akan mau bertemu denganmu jika tahu siapa dirimu.

Eun Soo : Begitukah?

Se Mi : Lalu apa kau mau menyelesaikan semuanya dan pergi sebelum kau dipermalukan lagi? Atau haruskah aku memberi tahu semua orang? Dan dari semua orang, aku akan memberi tahu Woo Joo terlebih dahulu. Apa yang akan dilakukan Woo Joo jika tahu guru seninya adalah ibu kandungnya?

Eun Soo tidak takut dengan ancaman Se Mi. Dia menyuruh Se Mi mengatakannya.

Se Mi masih angkuh. Dia tanya, apa Eun Soo gak akan menyesal.

Eun Soo : Bukankah kau yang takut bahwa Woo Joo ingin hidup dengan ibu kandungnya? Apakah kehidupan yang ingin kau dapatkan kembali ... benar-benar menyertakan hidupmu sebagai ibu Woo Joo? Pernahkah kau khawatir tentang dia dengan sepenuh hati?

Se Mi : Kau tahu apa? Kau hanya melahirkannya dan aku yang membesarkannya sepenuh hati!

Eun Soo : Aku tidak berpikir itu sesuatu yang harus dikatakan seorang perusak.

Se Mi naik pitam dan mencengkram Eun Soo.

Se Mi : Beraninya kau! Kau akan melanjutkan rencanamu mematai keluargaku?

Eun Soo : Jangan libatkan Woo Joo dalam urusan kita. Setidaknya, jika kau merasa ibu Woo Joo. Aku peringatkan!

Se Mo : Baik. Kuberi kau satu kesempatan lagi. Kau akan membayar dengan harga tinggi jika menolak mengambil kesempatan itu.

Se Mi pergi.

Ji Min tak bisa tidur. Dia terus memikirkan Eun Soo yang berterima kasih padanya saat ia mengizinkan Eun Soo bertemu Woo Joo kapan saja.

Eun Soo juga gak bisa tidur mikirin Ji Min. Apalagi setelah ia melihat guci penyimpanan wine nya, dia teringat kata-kata Ji Min tadi.

Ji Min : Dia membuatku merasa hangat saat bersamanya dan dia memberiku energi.

Besoknya di kantor, Ji Min melihat catatan riwayat panggilan di ponsel Pak Yoon yang sudah disalinnya. Dia menghubungi dua nomor, tapi keduanya tak aktif.

Ji Min membaca pesan-pesan di ponsel Pak Yoon dari direktur sanatorium.

Direktur bilang kondisi Da Un sudah jauh lebih baik.

Pak Yoon mengatakan, meninggalkan makanan untuk direktur yang sudah mengurus Da Un.

Pak Yoon : Tolong hubungi aku jika seseorang datang mengunjungi Da Un.

Ji Min pun pergi menemui direktur, membawa barang2 Pak Yoon.

Ji Min : Anda sering bertukar pesan dengan Pak Yoon. Dan anda adalah orang terakhir yang berbicara dengannya sebelum kematiannya.

Direktur bilang dia masih tak percaya Pak Yoon sudah tiada. Dia bilang Pak Yoon sangat menyayangi Da Un.

Ji Min : Apakah Pak Yoon pernah memberitahumu tentang orang-orang di sekitarnya? Atau apakah ada yang datang untuk melihat putranya?

Direktyr : Tidak.

Ji Min : Lalu apakah anda memperhatikan ada yang aneh baru-baru ini? Seperti itu dia bersikap aneh atau sesuatu.

Direktur : Aku tidak yakin. Aku tidak bisa memikirkan apa pun.

Ji Min mengembalikan barang Pak Yoon dan berterima kasih karena sudah diizinkan melihatnya.

Direktur lalu teringat sesuatu.

Direktur :  Kalau dipikir-pikir, hari dimana Yoon Sang Kyu meninggal, aku mendengar sesuatu yang aneh dari perawatnya.

Ji Min : Apa itu?

Direktur : Sampai dia kehilangan kesadaran, dia terus mengatakan beberapa nomor lagi dan lagi.

Ji Min : Nomor?

Sekarang, Ji Min sudah berada di mobilnya. Dia menuliskan nomor yang disebutkan Pak Yoon di buku agendanya.

Ji Min : 6049. Apa maksudnya?

Ji Min menerima pesan dari Hyun Bin. Hyun Bin bilang kalau dia sudah menemukan dimana Kepala Sipir bekerja sekarang.

Hyun Bin juga memeberikan situs perusahaan tempat si Kepala Sipir bekerja.

Ji Min membuka linknya dan.... kaget.

 


Setelah mendapatkan cukup bukti, Ji Min ke D.O, menemui si lampir Kim.

Lampir Kim penasaran. Dia tanya apa penyelidikan Ji Min berjalan dengan baik.

Ji Min bilang karena itulah dia datang. Karena dia pikir Presdir Kim penasaran, jadi dia datang untuk memberitahu.

Presdir Kim : Apa kau masih berpikir Ji Eun Soo tidak bersalah?

Ji Min : Pimpinan Kim, aku sendiri seorang ayah. Aku mengerti betapa marah dan hancurnya anda atas kematian putra anda. Tapi bukankah menurutmu, kau melewatkan pelaku sebenarnya karena amarahmu pada Ji Eun Soo? Bukankah kau yang mau menangkap pelakunya lebih dari siapapun?

Presdir Kim : Bukankah itu karena kau percaya Ji Eun Soo bukan pelakunya?

Presdir Kim lalu meminta Ji Min hati-hati. Dia bilang akan lebih baik jika Ji Min tak terlibat dengan Eun Soo.

Ji Min : Kenapa aku harus hati-hati?

Presdir Kim : Apa putrimu tahu kau bukan ayah kandungnya? Aku hanya cemas saja kalau cucuku mungkin terluka.

Ji Min : Sekarang aku sadar apa yang Nona Ji lalui sepanjang waktu. Apa kau mengancam orang lain seperti ini setiap saat?

Presdir Kim marah, jaga mulutmu!

Ji Min menunjukkan rekaman. Dia bilang itu rekaman Eun Soo yang melaporkan kematian Ki Bum. Ji Min bilang rekaman itu direkayasa. Dia lalu tanya, siapa pelakunya menurut Presdir Kim.

Presdir Kim mulai tegang tapi dia tetap tidak mengaku.

Ji Min bilang pelakunya adalah seseorang yang ingin orang lain percaya Eun Soo membunuh Ki Bum.

Ji Min : Ini bukan satu-satunya yang aku temukan. Aku juga menemukan siapa yang menghentikanku bertemu Nona Ji 10 tahun lalu.

Presdir Kim lalu dapat pemberitahuan kalau Kepala Tim Krisis DO ingin bertemu karena masalah darurat.

Ji Min langsung menyuruh Presdir Kim membiarkannya masuk, seolah sudah tahu siapa Kepala Tim Krisis itu.

Presdir Kim menyuruh si Kepala Tim Krisis itu masuk. Ternyata dia si Kepala Sipir!

Ji Min langsung merasa di atas angin.

Ji min : Lihat siapa yang datang. Bukankah kau Sipir Jung? Aku Reporter Kang Ji Min yang meneleponmu. Aku sudah mencoba untuk menghubungi anda, tapi kau tidak pernah menjawab. Tapi begitu kukatakan, aku punya bukti tentang hubunganmu, anda segera muncul. Aku akan meninggalkan kalian berdua saja.

Tapi sebelum pergi, Ji Min memperingatkan Presdir Kim untuk tidak muncul lagi di depannya.

 
Bu Hwang keluar dari rumahnya, membawa sampah. Dia berjalan melewati Se Mi yang hanya diam menatapnya.

Saat hendak kembali ke dalam habis buang sampah, langkah Bu Hwang terhenti. Dia berbalik dan terkejut melihat Se Mi.

Se Mi : Bagaimana kabarmu, ibu?

Woo Joo di taman, bersama Min Ji dan dan Jin Gook.

Min Ji bicara di telepon, kau dimana?

Tak lama Eun Soo datang sambil teleponan. Ternyata Min Ji bicara dengan Eun Soo.

Woo Joo langsung berdiri dari ayunannya begitu melihat Eun Soo.

Eun Soo menghampiri Woo Joo.

Eun Soo : Apa kau baik-baik saja sekarang?

Woo Joo : Iya, apa kau datang untuk melihatku.

Eun Soo : Ya.

Woo Joo : Bagaimana dengan masa depan? Bisakah kau mengajariku seni dan makan denganku lagi seperti dulu?

Eun Soo : Bolehkah aku melakukan itu?

Woo Joo mengangguk.

Eun Soo lalu memeluk Woo Joo. Min Ji dan Jin Gook ikut bahagia melihatnya.

Sekarang, Woo Joo dan Jin Gook sedang mengambil roti.

Min Ji tanya apa yang akan Eun Soo lakukan sekarang?

Eun Soo : Aku tidak akan membiarkan Kim Ho Ran mendekati Woo Joo. Aku harus melawannya. Eonni, aku mungkin perlu meminta bantuanmu.

Min Ji bilang, Eun Soo tak perlu cemas. Dia akan melakukan apapun yang dia bisa untuk Eun Soo.


Se Mi bilang ke Bu Hwang kalau dia mau balikan sama Ji Min. Dia bilang, selama 3 tahun terakhir hidup tanpa Ji Min, membuatnya sedih. "Aku tak bisa hidup tanpanya." ujar Se Mi.

Bu Hwang bingung, apa yang kau bicarakan?

Se Mi : Aku tak mau menyesal lagi. Tolong bantu aku agar bisa kembali...

Bu Hwang bilang sudah terlambat. Ji Min sudah melupakan Se Mi.

Se Mi : Ini karena guru seni Woo Joo, kan?

Bu Hwang : Bagaimana kau tahu itu?

Se Mi : Apa kau baik-baik saja dengan ini? Kau tidak takut padanya?

Bu Hwang tanya, apa maksud Se Mi.

Se Mi pun akhirnya memberitahu Bu Hwang kalau 10 tahun terakhir Eun Soo ada di penjara.

Bu Hwang kaget.

Direktur Seo menghampiri Ji Min. Dia bilang Ji Min sudah melakukannya dengan baik.

Ji Min bingung, dia tanya apa yang sudah dia lakukan?

Direktur Seo : Jadi kau meminta maaf pada Pimpinan Kim, kan?

Ji Min mau jelasin, tapi Direktur Seo terus bicara. Dia bilang jika Ji Min tak minta maaf, Pimpinan Kim tak akan mungkin ada di kantor mereka.

So Ri datang, ngasih tahu kalau Pimpinan Kim masuk berita mereka.

Eun Soo, Yeon Jun dan Ji Min menonton berita itu.

Awalnya wawancara berjalan lancar. Tapi saat pewawancara membahas isi buku Pimpinan Kim tentang Ki Bum yang dibunuh, Pimpinan Kim langsung memasang muka sedih.

Pimpinan Kim : Rasa sakit kehilangan anak bukanlah sesuatu yang bisa kau tahan dengan mudah. Tapi aku selamat untuk orang yang mencintaiku dan karyawan yang harus aku lindungi.

Ji Min, Eun Soo, dan Yoon Jun panic saat Pimpinan Kim mulai membahas Woo Joo.

Dia bilang cucunya masih hidup. Dia juga memfitnah Eun Soo.

Pimpinan Kim : Menantuku bilang cucuku sudah meninggal.

Pimpinan Kim juga menyebut menantunya yang sudah mencampakkan cucunya.

Yeon Jun marah. Dia langsung berlari ke tempat Eun Soo.

"Lalu dimana cucu perempuanmu sekarang?"

"Dia diadopsi dan dibesarkan oleh keluarga lain. Menantuku tidak hanya mengambil anakku dariku tapi juga memisahkanku dari cucuku."

Kantor berita Ji Min akhirnya menemukan alamat Eun Soo.

Sontak lah, Ji Min langsung lari dari kantornya.

Ji Min menghubungi Ji Kyeong. Dia minta Ji Kyeong tidak kemana-mana dan menjaga Woo Joo.

Tapi Ji Kyeong ada di cafe. Dia menatap Se Mi yang lagi sama Woo Joo.

Eun Soo berusaha menghubungi Woo Joo tapi tak dijawab Woo Joo.

Panic, Eun Soo pun pergi tapi dia kebingungan karena rumahnya sudah dikepung wartawan.

Saat terdesak, Ji Min pun datang menyelamatkan Eun Soo. Dia menarik Eun Soo ke tempat yang aman sebelum ditemukan para wartawan.

Sementara itu, Se Mi bilang mau ngasih tahu Woo Joo sesuatu.

Woo Joo hanya diam, menunduk dengan wajah tak bersemangat.

Bersambung...