Ep 12 Part 1 Part 2 Part 3 Part 4
Ep 13 Part 1 Part 2 Part 3 Part 4
Woo Joo di tempat tidurnya, memikirkan sesuatu.
Flashback...
Woo Joo sendirian, beranjak keluar dari kamarnya. Sambil mendorong tiang infusnya, dia menghubungi ayahnya. Tapi kemudian dia melihat ayahnya sedang bicara dengan Eun Soo.
Ji Min bilang dia akan mencari donor. Dia tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Woo Joo. Ji Min terlihat sedih.
Eun Soo : Ji Min-ssi, lihat aku.
Eun Soo lalu memberitahu Ji Min kalau dia akan menjadi pendonor untuk Woo Joo.
Sontak lah Ji Min langsung terdiam menatap Eun Soo.
Eun Soo : Woo Joo kita, aku bisa menyelanatkannya.
Flashback end...
Sekarang Woo Joo duduk di tempat tidurnya. Ternyata percakapan Ji Min dan Eun Soo lah yang dia pikirkan.
Woo Joo : Selamatkan aku?
Woo Joo juga ingat saat memergoki ayahnya menangis.
Saat itu, Woo Joo turun dari tempat tidurnya. Dia mau keluar, tapi tak jadi lantaran melihat ayahnya sedang menangis di luar.
Flashback end...
Woo Joo memikirkan semuanya.
Ji Kyeong membawakan buah persik untuk Woo Joo.
Dia juga mengupaskannya untuk Woo Joo.
Ji Kyeong : Kemana ayahmu pergi?
Woo Joo terlihat sedih.
Woo Joo : Bibi, apa aku akan mati?
Mendengar pertanyaan Woo Joo, Ji Kyeong yang belum tahu soal penyakit Woo Joo pun tertawa.
Ji Kyeong : Kenapa kau akan mati?
Woo Joo : Lalu mengapa aku masih disini?
Ji Kyeong : Aku juga penasaran jadi aku bertanya pada ayahmu. Dia bilang, itu karena mereka memeriksamu secara menyeluruh saat kau berada di rumah sakit.
Woo Joo diam.
Melihat itu, Ji Kyeong pun tanya, apa seseorang mengatakan sesuatu pada Woo Joo.
Woo Joo bilang tidak.
Sembari menuju kamar Woo Joo, Ji Min memikirkan percakapannya dengan Eun Soo tadi saat Eun Soo bilang akan menjadi pendonor bagi Woo Joo.
Flashback..
Eun Soo bilang, dia donor yang cocok tapi sayangnya dia bukan bagian keluarga jadi meskipun dia donor yang cocok untuk Woo Joo, dia tak akan bisa menyumbangkan organnya pada Woo Joo.
"Tapi ada satu cara..." kata Eun Soo. Eun Soo bilang, Woo Joo bisa dioperasi jika ia bisa membuktikan dirinya ibu kandung Woo Joo.
Ji Min tak setuju karena operasi itu sangat berbahaya. Ia takut sesuatu yang buruk menimpa Eun Soo. Ji Min yang tak mau Eun Soo menjalani operasi itu, minta Eun Soo menunggu sebentar lagi.
Ji Min : Dia mungkin mendapatkan donor lebih cepat dari ...
Eun Soo : Woo Joo tidak punya waktu. Aku tahu apa yang kau khawatirkan, Ji Min-ssi. Tapi aku ingin menyelamatkan Woo Joo. Dan aku berjanji padamu, aku juga akan bertahan.
Ji Min tak rela. Dia bertanya, kenapa bukan dia saja? Kenapa harus Eun Soo yang cocok?
Eun Soo : Ji Min-ssi, kau tahu? Saat aku mendengar bahwa aku bisa menjadi pendonornya, kau tidak tahu betapa bahagianya aku. Ini seperti Tuhan memberiku hadiah. Aku ingin memberikan hadiah ini pada Woo Joo. Tolong bantu aku.
Ji Min tiba di depan kamar Woo Joo. Tepat saat itu, Ji Kyeong juga keluar dari kamar Woo Joo.
Ji Kyeong : Oh, oppa...
Dengan sorot mata sedih, Ji Min menyuruh Ji Kyeong pulang.
Ji Min masuk ke kamar Woo Joo.
Ji Kyeong tentu heran dan bertanya-tanya ada apa dengan Ji Min.
Di restoran, Pak Kang sedang menghitung pendapatan mereka.
Sementara Bu Hwang hanya duduk dengan wajah tak bergairah.
Ji Kyeong pulang.
Pak Kang langsung tanya, bagaimana Woo Joo dan kapan Woo Joo akan pulang.
Ji Kyeong bilang dia tidak tahu dan tidak bisa menanyakannya pada Ji Min.
Bu Hwang : Kenapa tidak?
Ji Kyeong bilang, Ji Min bertingkah aneh, seperti Woo Joo mengidap penyakit parah.
Bu Hwang yang sejak awal tahu ada yang gak beres, ingin ke rumah sakit besok. Dia bilang, besok mereka tidak usah membuka restoran agar bisa ke rumah sakit.
Besoknya, Yeon Jun ada di galeri seni D.O Kosmetik.
Dia sedang melihat-lihat lukisan Kim Hyang Gi.
Yeon Jun lalu teringat makan siangnya dengan Direktur Lee.
Flashback...
Direktur Lee bilang, Yeon Jun mungkin tidak tahu nama pelukisnya jika tidak tertarik pada seni.
Yeon Jun : Baik. Jadi siapa dia?
Direktur Lee : Itu terjadi sekitar tiga tahun lalu. Dia baru saja terjun ke dunia seni dan didukung penuh oleh Pimpinan Kim. Dia dikenal sebagai artis tanpa wajah.
Yeon Jun : Dan?
Direktur Lee : Sejujurnya, tidak ada yang tertarik dengan pekerjaannya pada awalnya. Tapi D.O Art Center terus membeli karyanya. Berkat itu, harga karyanya meroket. Baru-baru ini, karya seninya dijual seharga dua juta dolar.
Yeon Jun : Orang yang membeli barang itu adalah Pimpinan Kim, bukan?
Direktur Lee : Kau benar.
Yeon Jun lalu minta Direktur Lee memberitahunya rumor soal Pimpinan Kim yang menyebar tahun lalu seperti yang Direktur Lee bilang padanya.
Direktur Lee : Orang bilang ada hubungan aneh antara keduanya. Sayangnya, tidak ada yang bisa membuktikannya. Tapi tahun lalu, kami menemukan saksi. Saksi sering melihat Pimpinan Kim di Namyangju. Tapi apa kau tahu? Studio Kim Hyang Gi berada di lingkungan yang sama.
Yeon Jun : Maksudnya Nam Yang Ju?
Flashback end...
Woong memberitahu Pimpinan Kim soal rapat komite etik rumah sakit. Dia bilang, Eun Soo sudah diuji dan hasilnya cocok, tapi hukum tidak mengakui Eun Soo sebagai ibu Woo Joo, jadi mereka akan menggelar rapat komite etik untuk memutuskan apa Eun Soo bisa menjadi pendonor atau tidak.
Pimpinan Kim : Jadi dia ingin menyelamatkan anak itu?
Perawat memberikan Ji Min obat untuk Woo Joo.
Sementara Woo Joo, masih memunggungi Ji Min.
Perawat bilang, itu pil untuk pagi hari. Dan karena tekanan darah Woo Joo tidak stabil, jadi mereka menambahkan beberapa pil untuk tekanan darah.
Ji Min mengerti.
Perawat pergi. Ji Min langsung mengambil air dan menyuruh Woo Joo minum obat tapi Woo Joo tak mau.
Ji Min tanya, kenapa Woo Joo tiba-tiba tak mau minum obat.
Woo Joo bilang dia hanya tak mau saja.
Ji Min : Kau merasa mual?
Ji Min memeriksa kening Woo Joo.
Ji Min : Kau juga tidak demam.
Woo Joo menepis tangan Ji Min.
Ji Min : Suasana hatimu pasti sedang buruk. Jadi kau bisa meminumnya nanti.
Ponsel Ji Min berbunyi. Telepon dari rumah sakit Horim tempat Woo Joo dirawat yang ngasih tahu Ji Min kalau rapat komite akan diadakan Hari Sabtu pukul 5 sore.
Eun Soo sendiri menemui dokternya Woo Joo. Dia dapat informasi kalau rapat komite akan diadakan sabtu itu.
Eun Soo senang dan mengucapkan terima kasih pada dokter.
Dokter bilang, Eun Soo akan mengalami kesulitan besar jadi Eun Soo harus bisa membujuk orang-orang di rapat komite.
"Operasi ini bisa membuat pendonor dalam bahaya. Di atas segalanya, meskipun kami mengonfirmasi anda ibunya, setelah tes DNA, tapi anda tidak membesarkannya sendiri. Jadi anda harus bisa membuktikannya sendiri, bahwa anda tidak akan meminta apapun setelah transplantasi."
Eun Soo tanya, apa yang bisa dia lakukan?
Dokter bilang, Eun Soo bisa menunjukkan foto Eun Soo dan Woo Joo yang masih Eun Soo simpan sampai detik ini atau Eun Soo bisa menghadirkan saksi.
Eun Soo yang baru keluar dari ruangan dokter, tak sengaja melihat Pimpinan Kim sedang berjalan menuju suatu tempat.
Eun Soo langsung mengejarnya dan melihat Pimpinan Kim masuk ke sebuah ruangan.
Bersamaan dengan itu, Ji Min melihat Eun Soo di belakang.
Ji Min mendekati Eun Soo.
Ji Min : Eun Soo-ssi.
Pimpinan Kim menemui Direktur RS. Dia basa basi nanyain kabar Direktur RS.
Direktur RS mengucapkan terima kasih karena Pimpinan Kim sudah banyak berinvestasi pada rumah sakitnya.
Pimpinan Kim merendah. Dia bilang dia hanya mau staf medis bekerja di lingkungan yang baik.
"Ngomong-ngomong, apa kau tidak enak badan?" tanya Direktur RS.
"Tidak. Aku mampir untuk menemuimu dan memberitahu sesuatu. Kudengar akan ada rapat komite tentang transplantasi paru-paru."
"Bagaimana kau tahu?"
Pimpinan Kim pun mengatakan, pasien yang akan menerima donor paru adalah cucunya. Sontak Direktur RS kaget.
"Lalu si pendonor adalah...."
"Mantan menantuku. Kudengar operasi yang akan diterima cucu perempuanku sangat berbahaya."
Pimpinan Kim lalu minta Direktur RS menyelamatkan Woo Joo. Dia bilang, Woo Joo adalah darahnya yang tersisa.
Direktur RS minta Pimpinan Kim tidak khawatir. Dia bilang akan menempatkan staf terbaiknya.
Pimpinan Kim : Sebenarnya itulah kenapa aku datang.
Eun Soo dan Ji Min bicara di ruang tunggu.
Ji Min : Apa konsultasinya berjalan baik?
Eun Soo : Ya. Oh, mereka punya tanggal untuk rapat komite etika.
Ji Min : Aku sudah dengar.
Eun Soo : Apa kau tidak tidur semalam?
Ji Min : Apa kelihatan?
Eun Soo : Bukan hanya sedikit, tapi cukup banyak. Kemana perginya Ji Min yang tampan itu?
Ji Min tertawa mendengar kata-kata Eun Soo.
Eun Soo : Kau terlihat jauh lebih baik dengan senyuman. Aku suka lesung pipitmu saat kau tertawa. Jadi tolong tunjukkan itu padaku setiap kali kau melihatku.
Ji Min tanya, apa Eun Soo sudah makan?
Eun Soo bilang dia makan dua porsi. Dia harus makan dengan baik untuk bisa menjalani operasi.
Eun Soo : Bagaimana Woo Joo?
Ji Min : Keluargaku bersamanya.
Tapi tiba-tiba Ji Kyeong keluar dari kamar Woo Joo dan memanggil Ji Min.
Ji Kyeong bilang Woo Joo mengamuk.
Woo Joo mengamuk. Dia membuang obatnya dan merengek pada nenek dan kakeknya minta pulang.
Bu Hwang menyuruh Pak Kang mengambil jaket Woo Joo di lemari. Lalu Bu Hwang bilang pada Woo Joo kalau Woo Joo bisa pulang dengannya.
Ji Min dan Eun Soo datang.
Tapi Eun Soo hanya berdiri diluar.
Ji Min melihat obat yang dibuang Woo Joo ke lantai.
Ji Min : Apa yang terjadi?
Bu Hwang : Dia pasti mengalami kesulitan disini. Ayo pergi. Mari kita pulang.
Ji Min bilang pada ibunya kalau Woo Joo tidak boleh pulang.
Bu Hwang marah, dia mungkin akan menjadi lebih sakit disini! Pikirkan betapa sulitnya baginya untuk melakukan ini.
Ji Min dengan tegas menyuruh Woo Joo balik ke tempat tidur tapi Woo Joo menolak.
Ji Min mulai marah, kau akan terus begini! Aku akan sangat marah!
Woo Joo : Tidak, aku tidak mau! Aku akan pulang!
Ji Min : Mengapa kau melakukan ini?
Woo Joo : Lagipula aku akan mati!
Ji Min pun terhenyak. Dia tak mengira Woo Joo sudah tahu penyakitnya.
Woo Joo nangis. Dia bilang, itulah alasannya kenapa Ji Min menangis sepanjang malam kemarin.
Keluarga Ji Min kaget. Mereka minta penjelasan pada Ji Min.
Eun Soo pun masuk. Dia bilang dia akan bicara dengan Woo Joo. Keluarga Ji Min kaget Eun Soo ada di sana.
Eun Soo minta izin keluarga Ji Min untuk bicara dengan Woo Joo.
Eun Soo dan Ji Min lalu saling bertatapan.
Ji Min lantas mengajak keluarganya bicara diluar.
Mereka pun pergi meninggalkan Eun Soo dan Woo Joo.
Eun Soo memegang kedua lengan Woo Joo. Dia tanya, siapa yang bilang Woo Joo akan mati?
Eun Soo : Apa yang kau pikirkan, tidak akan terjadi. Aku akan pastikan aku akan menyelamatkan hidupmu.
Woo Joo marah. Kau pikir kau siapa! Kenapa kau mau melakukan itu!
Eun Soo berusaha membujuk Woo Joo.
Eun Soo : Dokter bilang aku bisa membantu perawatanmu.
Woo Joo menolak. Dia bilang dia tak butuh bantuan Eun Soo.
Eun Soo : Aku berhutang budi di hatiku. Putriku juga sakit saat dia masih kecil. Aku tidak bisa memberikannya perawatan yang tepat dan itu membuatku berhutang budi disini. Di hatiku. Aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja, Woo Joo-ku tercinta dengan penyakitnya. Jadi Woo Joo-ya, terima lah ketulusanku. Kau bisa kembali ke keadaan sebelumnya, bergaul dengan teman-temanmu sebanyak yang kau mau. Menggambar seperti yang kau suka dan hidup bahagia bersama ayhamu. Jadi biarkan aku membantunmu. Jika kau bisa hidup lebih sehat, aku akan sangat bahagia.
Woo Joo mulai tersentuh.
Sementara itu, Pak Kang, Bu Hwang dan Ji Kyeong menunggu penjelasan Ji Min.
Ji Min membaca SMS dari Eun Soo. Eun Soo bilang, dia sudah memberikan Woo Joo obat dan menidurkan Woo Joo.
Bu Hwang minta Ji Min bicara.
Pak Kang bilang, mereka ada untuk Ji Min disaat-saat sulit seperti itu.
Pak Kang : Jadi katakan pada kami.
Ji Min akhirnya memberitahu keluarganya kalau Woo Joo sakit dan hanya bisa bertahan hidup jika dapat transplantasi paru.
Sontak lah Pak Kang dan Bu Hwang terdiam. Sementara tangis Ji Kyeong pecah.
Pak Kang bilang dia yang akan melakukannya.
Ji Min memberitahu mereka, Eun Soo lah yang akan melakukannya.
Ji Min bilang Eun Soo pendonor yang cocok.
Bu Hwang yang sudah tahu Eun Soo ibunya Woo Joo, terdiam menatap Ji Min.
Sementara Pak Kang dan Ji Kyeong yang belum tahu bertanya, bagaimana bisa Eun Soo cocok jadi pendonor Woo Joo.
Ji Min memberitahu ayah dan adiknya kalau Eun Soo adalah ibu kandung Woo Joo.
Pak Kang dan Ji Kyeong kaget.
Eun Soo sedang menjaga Woo Joo. Woo Joo sudah tidur.
Eun Soo : Jangan takut. Ibumu ada di sini. Ibu disini untuk melindungimu.
Ji Min masuk. Eun Soo menatap Ji Min. Ji Min mengangguk pada Eun Soo.
Bersambung ke part 2...
0 Comments:
Post a Comment