• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Undercover Ep 1 Part 5

 Sebelumnya...


Paginya, Jung Hyun dan Seung Goo mengajak Bori jalan-jalan.

Kemudian, mereka berpapasan dengan beberapa mobil polisi.


Polisi menggelar olah TKP di hutan.

Seorang detektif melihat jasad di dalam mobil, dan memperhatikan sekeliling jasad. Ada briket dan beberapa botol suju disana.

Kamera menyorot wajah jasad yang memegang botol soju. Dia pria yang dibunuh tadi malam!!


Lalu Kepala Detektif datang.

Sementara detektif tadi mulai memotret sekeliling jasad.

Tiba-tiba, Kepala Detektif merebut ponselnya.

Kepala Detektif : Sudah kubilang awasi lokasi, jangan memotret. Kau bukan anggota NFS.

Detektif itu bilang, rasanya sedikit aneh di sana.

Dia menunjuk ke arah sekitaran jasad.

Kepala Detektif kesal, hei! Jung Cheol Hoon! Apa kau boleh atau tak boleh menyimpan foto TKP untuk  keperluan pribadi?

Cheol Hoon : Dia membakar briket dari dekat,  tapi anehnya dia terlalu diam. Lalu botol soju. Bukankah aneh botol-botolnya  berdiri terlalu lurus?


Kepala Detektif  pun memeriksa. Lalu menyuruh Detektif Jo untuk membarikade area lebih lebar.

Kepala Detektif lalu tanya apa Cheol Hoon sering nonton Drama Amerika CSI.

Cheol Hoon bilang sedikit.

Kepala Detektif : Sudah kuduga. Lihat ini.


Kepala Detektif menyuruh Cheol Hoon melihat plat mobil tempat pria itu ditemukan tewas.

Kepala Detektif : Pelat nomor ini. Katanya mobil ini disewakan. Ini kasus bunuh diri biasa. Manusia begitu egois. Mereka sangat menghargai barang  mereka bahkan saat mati. Lihat kekacauan yang dia sebabkan  di mobil orang lain.

Cheol Hoon menyela lagi, di sana. Celananya hangus dan tersangkut. Kenapa dia diam saja?

Kepala Detektif menendang kaki Cheol Hoon.

Kepala Detektif : Tutup mulutmu, berandalan. Jangan membesar-besarkan ini dengan berbicara omong kosong kepada keluarganya dan membuat mereka ingin melakukan autopsi. Itu hanya akan membunuhnya dua kali. NFS akan segera datang. Jemput mereka.

Terpaksalah Cheol Hoon menurut dan pergi.

 
Seung Goo lagi main sama Bori.

Jung Hyun duduk di bangku taman, melihat Seung Goo dan Bori bermain.

Seung Goo lantas merasa capek dan minta air ke ayahnya.


Lalu dia berlari ke ayahnya. Jung Hyun memberikan sebotol air ke Seung Goo.

Seung Goo duduk dan minum.

Jung Hyun : Kau sudah jauh lebih baik.

Seung Go : Kita kasih minum juga ke Bori?

Jung Hyun : Baiklah.


Tapi Bori tiba-tiba ngilang.

Mereka heran. Jung Hyun bergegas membereskan barang2 mereka di meja taman, lalu menyusul Seung Goo mencari Bori.


Mi Sun tengah menghitung pendapatan dan pengeluaran mereka bulan ini.

Lalu dia memberitahu Pak Bae, kalau uangnya tidak cukup untuk membayar gaji mereka setelah membayar sewa bulan ini.

Mi Sun : Bu Choi terus menolak meminta bayaran. Dia menerima barang  seperti ini sebagai gantinya.

Mi Sun menunjuk berbagai macam sembako yang ada di lantai.

Pak Bae bilang masalahnya bukan itu.

Pak Bae : Kau tak mendapat telepon  tentang gugatan terhadapnya?

Mi Sun : Tidak.

Pak Bae : Itu aneh. Politisi dan kepala pengadilan  harus mengambil tindakan tentang penghinaan yang mereka dapatkan.


Yeon Soo datang, akan menyenangkan jika mereka menuntutku.

Pak Bae : Menyenangkan?

Yeon Soo : Jika mereka menuntutku,  mereka harus membuktikan bahwa aku salah di pengadilan.

Pak Bae : Jadi, maksudmu jika mereka menuntutmu, catatan pengadilan dan semuanya akan terungkap untuk memeriksa apakah mereka benar-benar berkonspirasi dengan administrasi?

Yeon Soo : Harapanku adalah semua itu terungkap.

Mi Sun : Itu tidak akan menyenangkan bagi mereka.

Pak Bae : Tetap saja, aku cemas.


Lalu Pak Bae dikejutkan dengan bunyi telepon.

Mi Sun menjawab dan memberitahu Yeon Soo kalau itu dari kejaksaan.

Yeon Soo menjawab, dia kemudian senang dan langsung memberitahu kedua rekannya kalau penangguhan penahanan Jung Ho diterima.

Yeon Soo yang senang, langsung pergi.


Jung Hyun dan Seung Goo pulang untuk mengecek Bori sudah pulang apa belum.

Lah Borinya sudah pulang dan sedang bersama Seung Mi.

Seung Goo langsung main sama Bori.

Seung Goo : Dari mana saja kau? Aku tak bisa hidup tanpamu. Oke?

Seung Mi : Kenapa kau melepaskannya?

Jung Hyun : Lihat? Sudah kubilang ia akan pulang. la memang pintar, ya?

Seung Mi : Seorang pria membawanya ke sini. Dia ingin melihat-lihat sepeda, jadi, aku membukakan pintu untuknya.

Jung Hyun : Kerja bagus.


Jung Hyun pun bergegas ke bengkel.

Jung Hyun pun masuk ke bengkel dan melihat seorang pria tengah melihat-lihat sepeda.

Jung Hyun : Terima kasih telah menemukan Bori.

Tapi begitu pria itu berbalik dan menatapnya, dia terkejut.

Young Geol : Alamat ini tertulis di kalungnya.


Seung Goo masuk dan mengucapkan terima kasih pada Young Geol yang sudah membawa Bori pulang.

Young Geol menunjuk satu sepeda

Young Geol: Ini terlihat bagus. Apakah mahal?

Seung Goo : Tergantung pada model,  bagian, dan spesifikasi, harga dapat berubah.

Young Geol : Begitu rupanya. Kulihat kau mengelola toko ini bersama ayahmu.

Seung Goo : Ya.

Young Geol menatap Jung Hyun.

Young Geol : Putra tampan, putri cantik, dan anjing keren. Astaga, kau pasti bahagia.

Seung Goo : Benar.

Jung Hyun : Kau akan melihat-lihat lagi?

Dan Young Geol pun pergi.

Jung Hyun lantas menyuruh Seung Goo menjaga toko.


Young Geol berjalan melewati Seung Mi.

Seung Mi bersikap sopan pada Young Geol.

Jung Hyun mengikuti Young Geol dan tersenyum kepada Seung Mi saat melewati Seung Mi.


Young Geol : Datang ke kedai kopi di depan halte bus dalam satu jam. Kau harus membayarku karena  menemukan anjingmu.

Young Geol mau ke mobilnya tapi Jung Hyun meminta Young Geol mendengarkannya.

Jung Hyun : Apa yang kau inginkan?

Young Geol : Sebaiknya kau lebih memperhatikan anjingmu. la mengikuti siapa saja. Apakah mirip pemiliknya?

Jung Hyun : Jaga ucapanmu, Do Young Geol.


Young Geol membuka pintu mobilnya.

Young Geol : Jangan terlambat Han Jung Hyun. Tunggu, tidak. Lee Suk Gyu.

Mendengar Young Geol memanggilnya Lee Suk Gyu, dia terdiam.

 "Universitas Kepolisian Nasional Tahun 1988"


Jung Hyun tengah bermain basket dengan teman-temannya di halaman akademi kepolisian.

Tiba-tiba, atasannya memanggil.

Jung Hyun : Kadet nomor 38, Lee Suk Gyu.

Dia disuruh atasannya pergi mengambil kotak makan siang.


Dia pun dibawa atasannya ke sebuah mobil van berwarna hitam.

Seorang pria seumurannya turun dari mobil.

Jung Hyun menatap atasannya. Dia mengerti dan beranjak ke arah mobil.

Pria yang turun dari mobil pun berkata, kotak makan siang mungkin akan dingin. Dia menyuruh Jung Hyun untuk bergegas mengambilnya.


Saat Jung Hyun hendak masuk ke mobil, pria itu tiba-tiba menyerang Jung Hyun dari belakang.

Beberapa pria di dalam mobil juga menyerang Jung Hyun.

Salah satunya bahkan menjerat leher Jung Hyun dengan seutas tali.

Tapi Jung Hyun berhasil menjatuhkan mereka semua.


Tiba-tiba, seorang pria berkacamata hitam yang duduk di kursi depan menodongkan pistol kepadanya.

Jung Hyun terkejut. Dia mengangkat kedua tangannya dan pelan-pelan berbalik.

"Kalian membuatku malu. Kau baik-baik saja, Young Geol-ah?"

Ternyata pria yang turun dari van adalah Young Geol.


Jung Hyun dengan cepat merebut pistol di tangan pria berkacamata hitam.

Young Geol ingin membalas Jung Hyun tapi dihentikan pria itu.

"Siapa kalian?"

"Astaga. Ayahmu dianugerahi atas keberaniannya di Perang Vietnam. Ayah dan anak sama saja."

"Aku bertanya padamu!"

"Nama ayahmu Lee Man Ho, benar? Astaga, dia membesarkan putra yang hebat."

"Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini kepadaku?"


Ternyata mereka semua adalah agen ANSP.

Jung Hyun yang telah bergabung dengan mereka, diberi penghargaan sebagai agen luar biasa.

"Kerja bagus. Apa ini  pertama kalinya bagimu?" tanya atasannya.

"Ini ketiga kalinya, Pak." jawab Jung Hyun.

"Jaringan penyelundup narkoba di Incheon dibekuk berkat dirimu."

"Ini semua berkat kolegaku." jawab Jung Hyun.

"Kita akan makan daging sapi  bersama malam ini. Tepuk tangan." ucap si pria berkacamata hitam tadi.


Mereka semua pergi makan malam.

Jung Hyun semeja dengan pria yang nodongin pistol kepadanya tadi.

Pria itu lantas memberi Jung Hyun sebuah foto.

Itu foto pria jadul yang ada di papan investigasi Yeon Soo.

"Kau tahu siapa dia?" tanya pria itu.

"Siapa?" tanya Jung Hyun.

"Kim Tae Yeol." jawab pria itu.

"Dari Dewan Mahasiswa Nasional... Ketua NCSR?" tanya Jung Hyun.

"Benar. Seluruh negeri kacau karena  satu komunis ini. Dia muncul di sana-sini, di mana-mana. Beberapa tim dari Agensi  keluar untuk menangkapnya. Tapi mereka bahkan tak bisa mendekatinya."

"Aku akan menangkapnya."

"Mau mencobanya?"


Sekarang kita persidangan Jung Ho.

Yeon Soo menunjukkan bukti bahwa Jung Ho tak bersalah.

Yeon Soo : Ini surat terakhir yang Yang Ki Heon tulis untuk ibunya pada 11 Juni. Sehari sebelum dia meninggal, cap posnya dicap dari kantor pos Universitas Hanguk. Surat itu menyiratkan bunuh dirinya."

Pria yang menemui Hyeong Rak, bertindak sebagai jaksa dan mengajukan keberatannya atas pernyataan Yeon Soo.

"Keberatan. Pengacara berbicara tentang  asumsi, bukan fakta."

Hakim menerima keberatan jaksa.

Yeon Soo protes, surat itu jelas bukti  mendiang Yang Ki Heon bunuh diri atas kemauannya sendiri.

Jaksa : Keberatan. Pengacara masih berasumsi.

Hakim : Diterima.

Yeon Soo marah, saya keberatan Yang Mulia. Sidang ini terlalu berat sebelah.

Jaksa : Pengacara menghina pengadilan.

Yeon Soo : Jaksa Yoo dan Yang Mulia, kalian yang menghina pengadilan dengan tak mengakui bukti ini saat terlalu jelas.

Tapi hakim terus saja memojokkan Yeon Soo.


Di kursi pengunjung, ada Jung Hyun dan pria penodong pistol.

"Liar sekali."

"Ya, pengacara pemberani itu adalah Choi Yeon Soo yang lulus ujian pengacara pada usia 20 tahun. Lihatlah dia baik-baik. Kita di sini untuk melihatnya,  bukan Hwang Jung Ho. Katanya dia melindungi Kim Tae Yeol. Kau mungkin menemukan sesuatu jika kau menyelidikinya."

Pengadilan akhirnya menjatuhkan vonis hukuman mati pada Jung Ho.

Sontak lah Yeon Soo dan para pendukung Jung Ho protes, tapi pengadilan tak peduli.


Besoknya, dari dalam mobil van, Jung Hyun dan pria penodong pistol mematai Yeon Soo yang tengah berdemo.

Jung Hyun kagum dengan keberanian Yeon Soo.

Jung Hyun akhirnya turun ke tengah2 demo.

Dia terus memperhatikan Yeon Soo yang tengah menyanyikan lagu mars bersama para mahasiswa.


Kericuhan terjadi.

Para polisi memukuli mahasiswa.

Jung Hyun memakai maskernya dan menghajar para polisi.

Yeon Soo berlari dan mencoba melindungi temannya yang diserang polisi.

Jung Hyun melihat polisi hendak memukuli Yeon Soo.

Jung Hyun bergegas menolong Yeon Soo.

Yeon Soo langsung membawa temannya melarikan diri.

Flashback end...


Yeon Soo berjalan terburu-buru menuju kamar Jung Ho.

Dia ada di RS.

Lalu dia melihat orang2 berkumpul di depan kamar Jung Ho.

Dan salah satunya Choong Mo.

Melihat Yeon Soo, Choong Mo bergegas mendekati Yeon Soo.

Choong Mo : Lama tidak bertemu.

Yeon Soo : Sudah lama sekali.

Choong Mo : Sejak pesta ulang tahun pertama Seung Mi.

Yeon Soo : Benar. Selamat telah menjadi  Sekretaris Senior Urusan Sipil.

Choong Mo : Astaga, bukankah sudah terlambat?

Yeon Soo : Maaf, aku terlalu sibuk.

Choong Mo : Jangan, aku yang harus minta maaf. Bertindak untuk berpolitik, aku mengabaikan persahabatan kita.

Yeon Soo : Omong-omong, apa yang kau lakukan di sini?

Choong Mo : Untuk melihat Pak Hwang dan sebagainya.


Jung Hyun pergi menemui Young Geol di kafe.

Young Geol : Lama tak bertemu, Lee Suk Gyu. Astaga, kau sombong. Kau belum berubah. Terlihat bagus. Kau meningkatkan hidupmu dengan menemukan gadis  yang layak untuk dinikahi.

Jung Hyun : Apa yang kau coba lakukan?

Young Geol : Kau membuatku kesal. Kami tak pernah melupakanmu. Kurasa kau melupakan kami. Meski begitu, mereka masih berpikir kau  adalah salah satu dari kami.

Jung Hyun : Jangan bodoh.  Itu sudah berakhir puluhan tahun lalu.

Young Geol : Lalu kenapa kau masih hidup  sebagai Han Jung Hyun? Kau tahu siapa yang memungkinkan kau menikmati kemewahan  dalam hidupmu yang ditingkatkan.

Jung Hyun : Cukup.

Young Geol : Lihat cuacanya. Badai akan datang sebentar lagi.

Jung Hyun menatap ke langit tapi langitnya cerah.

Young Geol : Liburanmu berakhir, Lee Suk Gyu.


Yeon Soo dan Choong Mo melihat Jung Ho yang terlelap.

Choong Mo : Syukurlah hukumannya ditangguhkan. Kerja bagus.

Yeon Soo : Jangan sungkan. Ada persidangan ulang yang harus dilakukan.Choong Mo : Tetap saja, dia bisa keluar ke dunia.


Choong Mo lantas mengajak Yeon Soo bicara.

Yeon Soo tanya, apa alasan sebenarnya Choong Mo datang.

Choong Mo : Meminta bantuanmu.


Young Geol bilang kalau agensi menginginkan Jung Hyun kembali.

Jung Hyun : Pergilah.

Young Geol meletakkan amplop di meja dan mengeluarkan isinya.

Young Geol : Misimu adalah menghentikan orang ini. Ini, lihatlah.


Choong Mo memberitahu Yeon Soo, kalau Yeon Soo dinominasikan sebagai Direktur CIO.

Sontak Yeon Soo kaget.


Dan Jung Hyun juga kaget melihat data-data Yeon Soo di berkas yang diberikan Young Geol.
 
Dia membolak-balik berkas, dan menemukan foto-foto keluarganya disana.


Jung Hyun pun menatap geram Young Geol.

Young Geol : Selamat datang kembali, Lee Suk Gyu.

Young Geol lalu tertawa.


Bersambung....

Undercover Ep 1 Part 4

 Sebelumnya...

 
Seorang pejabat yang fotonya ada di papan investigasi Yeon Soo, menemui Hyeong Rak.

Pria itu menyebut kalau CIO isinya orang amatiran.

"Apa yang bisa mereka lakukan dengan pisaunya? Ini akan melegakan jika mereka bisa meraut pensil dengan itu." kata pria itu.

"Ini mungkin pisau kecil. Tapi kau bisa terluka jika menggunakannya." jawab Hyeong Rak.

"Yang perlu kita lakukan adalah membawa pisau yang lebih besar. Tidak perlu khawatir." ucap pria itu lagi.

"Menurutmu begitu?" tanya Hyeong Rak.


Hyeong Rak lalu memberikan pria itu sebuah amplop.

Pria itu tanya, ini kandidatnya?

Pria itu lantas membuka amplop yang isinya calon Direktur CIO.

Ternyata, di dalamnya adalah data dan foto Yeon Soo!


Pria itu marah, nila setitik ini dapat  merusak susu sebelanga.

"Apa pisau yang lebih besar akan bekerja?" Hyeong Rak.

"Untuk menyelamatkan negara ini, kita harus cepat memotongnya. Kau tak ingat bagaimana orang-orang itu, termasuk wanita ini menyebabkan kegemparan di seluruh negeri pada tahun 1991? Jika bukan karena aku, negara ini bisa binasa." jawab pria itu.


Hyeong Rak lantas menekankan rokoknya yang masih menyala ke foto Yeon Soo.

Yeon Soo dalam bahaya!


Di ruangannya, Yeon Soo sedang membaca artikel tentang dirinya.

"Mereka yang dipromosikan sebagai gantinya semuanya kaya sekarang"


Lalu Jung Hyun datang, pulanglah.

Yeon Soo terkejut suaminya datang.

Yeon Soo : Apa yang membawamu kemari, Pak?

Jung Hyun pun mendekati Yeon Soo.

Jung Hyun : Yeon Soo-ya, sudah kubilang jangan ceroboh.

Yeon Soo : Dia sekarat. Aku harus melakukan sesuatu untuknya.

Jung Hyun : Hidupmu juga berharga, Yeon Soo-ya.


Kemudian, giliran Seung Mi dan Seung Goo yang masuk.

Yeon Soo langsung berdiri dan mereka menghampiri kedua buah hati mereka.

Yeon Soo : Seung Mi-ya, bukankah kau pergi ke pesta ulang tahun Yoo Bin?

Seung Mi : Ayah bersikeras untuk makan malam dengan kita semua. Ayo pergi.

Seung Goo : Ayo taruhan pertandingan basket. Tim yang kalah akan membeli dua ayam, pedas dan manis.

Yeon Soo sesumbar dan merangkul Jung Hyun, aku ragu kau bisa mengalahkan kami.


Mereka pun main basket. Yeon Soo udah ganti baju, dengan baju olahraganya.

Yeon Soo dan Jung Hyun se-tim, sementara Seung Goo dengan Seung Mi.

Seung Mi dan Seung Goo senang karena berhasil nyetak skor pertama.

Tapi pada akhirnya, Seung Mi dan Seung Goo kalah.


Lalu pesanan ayam mereka datang.

Kurir teriak, nomor 8151! Nomor 8151! Siapa yang pesan ayam?

Seung Mi : Kami!

Seung Mi dan Seung Goo bergegas menjemput pesanan ayam mereka.

Jung Hyun dan Yeon Soo tersenyum menatap Seung Goo dan Seung Mi.


Sekarang, mereka di perjalanan.

Seung Goo dan Seung Mi udah tidur.

Yeon Soo menatap keluar jendela. Dia tampak lelah dan stress.

Yeon Soo : Jung Hyun-ssi, aku merasa seperti orang jahat.

Jung Hyun pun menatap Yeon Soo dan tanya kenapa.

Yeon Soo : Sejujurnya, aku merasa lega saat dalam perjalanan pulang setelah bekerja. Aku lega karena aku bisa kembali ke rumah yang nyaman. Aku tak perlu dipenjara, di atas derek, atau di tenda di Gwanghwamun. Aku lega ada rumah yang bisa aku datangi. Di sana, aku bisa melihatmu dan anak-anak kita.


Yeon Soo pun menatap Jung Hyun.

Jung Hyun tersenyum mendengarnya.

Yeon Soo : Aku hidup di dunia yang sangat berbeda. Itu membuatku merasa bersalah hari ini.


Jung Hyun memegang tangan Yeon Soo.

Jung Hyun : Aku menunggumu seharian. Apa kau tidak kasihan padaku?

Yeon Soo balas tersenyum dan memegang tangan suaminya.

Lalu mereka berdua menatap Seung Mi dan Seung Goo yang masih terlelap.


Sekarang kita ke Do Young Geol guys, yang nantinya bekerja sama dengan Hyeong Rak untuk menyingkirkan Yeon Soo.

Young Geol tengah melajukan mobilnya dengan tenang, sambil mendengarkan berita tentang CIO di radionya.

Choong Mo bilang, sudah diputuskan. Direktur CIO telah dipilih.

Young Geol : Ini konyol.


Tiba-tiba, mobil lain datang dan melaju ugal-ugalan di belakang mobil Young Geol.

Dua pria di dalam mobil, terus meneriaki Young Geol, menyuruh Young Geol minggir. Mereka juga meng-klakson Young Geol karena Young Geol menghalangi laju mereka.

Young Geol kesal.

Lalu si pengendara mobil, mensejajarkan mobilnya dengan mobil Young Geol.

Mereka meneriaki Young Geol lagi, menyuruh Young Geol mengemudi lebih cepat.

Pemuda yang duduk di kursi penumpang, lantas minum miras.


Tapi... sebuah truk besar datang dan nyaris menabrak mobil yang dinaiki kedua pemuda itu.

Sontak, kedua pemuda kaget dan langsung membelokkan mobil mereka ke belakang mobil Young Geol.

Tapi karena laju mereka cepat sekali, mereka tak sengaja menabrak mobil Young Geol.

Young Geol berhenti. Dia kesal, lalu menurunkan jendelanya dan meng-kode kedua pemuda agar turun dari mobil.


Young Geol turun dari mobilnya dan menghampiri kedua pemuda.

Si pemuda yang duduk di kursi kemudi, menenggak miras, lalu bersikap tidak sopan pada Young Geol.

"Kenapa kau tak berjalan kaki saja? Apakah mobilmu bajakan atau apa?"

Pemuda yang di kursi penumpang, tertawa.

"Itu sebabnya lambat sekali?"

Young Geol menyuruh mereka turun.

Pemuda yang di kursi kemudi mengerti lalu mengeluarkan dompetnya.

Young Geol yang udah habis kesabaran, merebut dompet pemuda itu dan langsung mengangkat tubuh pemuda itu keluar dari mobil hanya dengan memegang lehernya dan membantingnya ke aspal.

Pemuda yang satu lagi kaget.


Young Geol membuka dompet pemuda yang dibantingnya tadi dan memotret kartu identitas si pemuda lalu mengirimkannya ke seseorang.

Di kartu identitas pemuda itu, tertulis kalau namanya Cho Seung Jae.

Pemuda yang satu lagi mendekati Young Geol sambil memegang botol miras. Dia mau memukul Young Geol. Tapi Young Geol lebih gesit. Dia merebut botol miras dan memukul pemuda itu.

Ponsel Young Geol berdering.

Young Geol : Selidiki nama yang kukirimkan. Ya. Baiklah.


Usai menerima telepon, Young Geol bicara pada Seung Jae.

Young Geol : Apakah ayahmu tak mengajarimu untuk mematuhi hukum, menghormati orang yang lebih tua? Ketua Cho dari Grup Jinseo. Apa dia baik-baik saja? Ibumu pasti sibuk syuting drama. Maksudku, aktris Yoon Se Jin. Dia masih cantik.

Sontak lah Seung Jae kaget, bagaimana kau tahu?


Young Geol lantas mengambil kartu memori blackbox mobil Seung Jae.

Young Geol : Kau sebaiknya tak mengemudi mulai sekarang. Buka mulutmu.

Omo, Young Geol memasukkan kartu memori blackbox itu ke mulut Seung Jae.

Dia menyuruh Seung Jae mengunyahnya.

Seung Jae terpaksa mengunyah kartu memorinya karena takut.


Habis dari Seung Jae, Young Geol pergi menemui Hyeong Rak di pinggir jalan.

Hyeong Rak memberikan Young Geol sebuah amplop. Setelah itu, dia langsung pergi.

Young Geol membuka amplopnya. Isinya, data-data Yeon Soo yang menjadi calon Direktur CIO.


Di bengkel, Jung Hyun mengawasi Seung Goo yang tengah memperbaiki sepeda pelanggan.

Seung Goo bekerja dengan baik.

Pelanggan kemudian pergi setelah sepedanya selesai diperbaiki.


Jung Hyun memuji Seung Goo. Dia bilang Seung Goo hebat karena bisa memperbaiki sepeda sendiri.

Jung Hyun : Sekarang kau menjadi direktur disini.

Tapi Seung Goo tampak tak senang mendengarnya.

Mereka kemudian duduk.

Jung Hyun tanya, apa Seung Goo tak mau menjadi direktur.

Seung Goo mengangguk.

Jung Hyun : Kenapa?

Seung Goo :Tidak sendirian. Aku ingin melakukannya denganmu, Ayah.

Jung Hyun : Seung Goo-ya, aku akan hidup panjang umur denganmu. Aku tak bisa hidup tanpamu. Jadi, kau menjadi direktur. Aku akan menjadi wakil direktur. Setuju?

Seung Goo : Ayah tak bisa hidup tanpaku. Aku akan menjadi direktur,  dan Ayah wakil direktur. Ayo.


Lalu Seung Goo bilang sekarang pukul 14.00.

Dia mengambil camilan kacang jawbreaker dari laci dan duduk menonton balap sepeda di TV.


Jung Hyun pun bilang kalau dia akan pergi melakukan pekerjaan sukarela.

Sebelum pergi, Jung Hyun minta kacang jawbreakernya 3.

Seung Goo pun meletakkan kacang itu ke tangan ayahnya.


Jung Hyun pergi ke RS Cinta Orang Tua.

Dan dia berhenti di depan kamar pria bermarga Lee.


Jung Hyun masuk.

Dia menyisir rambut Pak Lee juga mengguntung kuku Pak Lee.

Setelah itu dia menyuapi Pak Lee, tapi Pak Lee menolak untuk makan.


Perawat pun datang membawa obat.

Perawat : Dia terus menolak makan belakangan ini.

Jung Hyun membujuk Pak Lee makan, tapi Pak Lee melemparkan sendok yang ada di tangan Jung Hyun.

Perawat juga ikut membujuk. Dia bilang, Pak Lee harus makan jika ingin bertemu putranya di Amerika.

Jung Hyun membersihkan sisa nasi di lantai.


Setelah itu, dia meletakkan kacang jawbreaker ke tangan Pak Lee.

Pak Lee akhirnya mau makan.

Jung Hyun memuji Pak Lee, kerja bagus.


Setelah itu, Jung Hyun bicara dengan perawat diluar.

"Dia merasa sangat lemah akhir-akhir ini. Lalu tekanan darahnya tak stabil. Astaga. Aku penasaran apa putranya akan mengunjunginya sebelum dia meninggal."

"Jika terjadi sesuatu, beri tahu aku. Aku sudah lama membantunya. Aku sudah terikat dengannya."

"Lee Man Ho beruntung di masa tua hidupnya."


Seorang pria tengah mem-fotocopy tumpukan buku rekening, KTP juga dokumen tebal.

Dia melakukannya sambil celingukan, menatap keluar dan di dalam kegelapan.

Diluar, hujan turun dengan deras.

Usai mem-foto copy dia memasukkan semua hasil copy-annya ke dalam amplop berwarna cokelat.

Lalu dia menyimpannya didalam jaketnya dan pergi.


Setelah itu dia mampir ke telepon umum dan meninggalkan pesan ke nomor yang dihubunginya.

"Jung Hee-ya, maafkan aku. Maafkan aku." pria itu menangis.


Lalu dia menyadari kedatangan seseorang.

Dia menoleh ke belakang dan melihat seorang pria berpakaian hitam berjalan ke arahnya.

Sontak lah, pria itu langsung lari meninggalkan telepon umum.

Pria berpakaian hitam mengikutinya, tapi kemudian pria itu terjatuh dan batuk-batuk.

Pria yang mem-fotocopy lega dan melihat amplopnya.


Lalu dia bergegas pergi. Tapi tiba-tiba, datang pria berpakaian hitam lain dan mencekiknya sampai dia tewas.

Setelah pria itu tewas, pria berpakaian hitam langsung mengambil amplopnya dan membawa pria yang tewas pergi.

Bersambung ke part 5...