Skip to main content

Undercover Ep 1 Part 3

 Sebelumnya...


Yeon Soo mengenalkan diri dan menunjukkan kartu namanya pada Pak Hwang, tapi Pak Hwang bilang dia tak butuh pengacara.

Wajah Pak Hwang babak belur.

Yeon Soo : Kenapa kau tak butuh?

Pak Hwang : Semua pengacara sama. Mereka semua mengatakan hal yang sama.

Yeon Soo : Tapi kau tak membunuh temanmu.

Pak Hwang : Semuanya sudah diputuskan saat mereka menjebakku. Pergi.


Yeon Soo lantas menunjukkan dokumen yang dibawanya.

Yeon Soo : Banyak bukti yang membuktikan  kau tak membakar dirinya dan mendorongnya dari atap. Bagaimana bisa kau melempar bola api seberat lebih dari 90 kilogram. Bagaimana bisa kau sendiri tak terbakar? Kenapa pakaianmu tak memiliki bekas jelaga? Pemantik itu adalah bukti penting. Kenapa kau memegangnya saat kau ditangkap?

Pak Hwang : Tidak! Pemantik itu bukan milikku. Aku mengatakannya jutaan kali, tapi tidak seorang pun percaya padaku!

Yeon Soo : Lalu kenapa kau menulis  pernyataan seperti itu? Kenapa kau menandatanganinya? Siapa yang melakukan itu pada wajahmu? Kenapa kau menyerah? Kenapa kau tak butuh pengacara?

Pak Hwang terdiam mendengar kata-kata Yeon Soo.


Yeon Soo : Aku yakin itu sulit bagimu karena kau salah dituduh  melakukan pembunuhan. Tapi karena itu,  teman-temanmu diperlakukan sama. Lalu sekarang orang tak  mendengarkan atau percaya apa yang dikatakan mahasiswa. Aku marah dan sedih tentang itu juga. Serahkan padaku. Aku tidak akan menyerah.

Pak Hwang mulai menangis, dia terluka karena diperlakukan tidak adil.

Flashback end...


Yeon Soo terdiam. Lalu dia menatap Pak Hwang yang duduk termenung menatap jendela.

Yeon Soo menatap Pak Hwang dengan sorot mata penuh rasa sesal.


Yeon Soo menghela nafas, lalu masuk lagi ke dalam.

Pak Hwang : Persidangan ulangnya ditunda, ya?

Yeon Soo : Ya.

Pak Hwang : Untuk berapa lama?

Yeon Soo : Sebulan.

Pak Hwang kecewa mendengarnya.

Pak Hwang : Para detektif memukuliku, para jaksa menginterogasiku, dan para hakim membiarkannya  berlanjut selamanya.

Pak Hwang memegangi perutnya yang sakit.

Yeon Soo minta maaf karena belum berhasil membebaskan Jung Ho.

Jung Ho membesarkan hati Yeon Soo.

Jung Ho : Aku sudah menunggu selama ini.  Aku bisa menunggu sebulan lagi. Tak apa. Terima kasih untuk tidak  menyerah dan percaya padaku.


Yeon Soo mengangguk.

Dia marah atas ketidakadilan yang menimpa Jung Ho.


Yeon Soo meninggalkan penjara. Begitu dia keluar, para reporter dan pendemo langsung mendekatinya. Mereka ingin tahu bagaimana hasilnya.

Sang A bilang, jika pengadilan mengabulkan permintaan Jung Ho, maka Jung Ho akan menjadi terpidana seumur hidup pertama yang akan melakukan sidang ulang.

"Apa Pak Hwamg tidak ikut dengan anda?" tanya Sang A.

"Mahkamah Agung baru  saja memberi tahu kami bahwa keputusannya ditunda."


"Pengacara Choi. Kenapa anda membela  Pak Hwang selama 29 tahun?" tanya reporter lain.

"Kenapa saya membelanya? Itu karena saya percaya bahwa Pak Hwang adalah kambing hitam. Pada tahun 1991, polisi  gunakan kekerasan berlebihan dan membunuh seorang mahasiswa dengan tongkat polisi. Ada protes keras dan pemerintah harus  menyelesaikan krisis. Mereka menghasut pengadilan dan kejaksaan untuk menuduh Pak Hwang membunuh temannya dan memanfaatkannya sebagai kambing hitam." jawab Yeon Soo.

Reporter itu tanya lagi, apa Yeon Soo punya bukti.

Yeon Soo bilang dia baru saja menyerahkan bukti baru ke MA tapi beberapa orang terus menunda keputusan dan sengaja menghentikan Jung Ho mendapatkan perawatan.

Reporter tanya, menurut Yeon Soo, siapa orang-orang yang memfitnah Jung Ho.

Yeon Soo : Saya berasumsi mereka polisi,  jaksa, dan hakim korup yang menyelamatkan  administrasi pada tahun 1991. Mereka semua dipromosikan  menjadi komisaris polisi, anggota kongres, atau kepala pengadilan sebagai gantinya. Mereka semua kaya sekarang. Saya yakin merekalah yang  terus menolak permintaan.

Reporter tanya lagi, apa Yeon Soo akan bertanggungjawab atas apa yang Yeon Soo katakan.

Yeon Soo : Ya. Akan saya lakukan.

-Kantor Pengacara Choi Yeon Soo-


Terlihat beberapa piagam penghargaan Yeon Soo.

Lalu papan investigasi, yang memajang foto para pejabat, foto seorang pria yang dari penampilannya terlihat jadul. Juga foto Jung Ho.


Dua rekan Yeon Soo tengah menonton wawancara Yeon Soo di depan penjara Jung Ho tadi.

Di berita disebutkan bahwa keputusan persidangan ulang Jung Ho ditunda lagi. Lalu Yeon Soo selaku pengacara Jung Ho, menjatuhkan bom pada mereka bertanggungjawab atas kasus ini pada tahun 1991.

"Sekarang publik memperhatikan bagaimana pejabat publik berpangkat tinggi akan bereaksi terhadap hal itu. Kami memperkirakan mereka akan segera mengajukan tuntutan terhadapnya dan perselisihan pengadilan panjang atas vonis Hwang yang berlangsung 29 tahun akan berubah menjadi pertempuran politik. Mereka menghasut pengadilan dan kejaksaan untuk menuduh  Pak Hwang membunuh temannya dan memanfaatkannya sebagai kambing hitam."


Mi Sun bertanya, Pak Bae, menurut anda siapa mereka? Apa yang akan terjadi pada Pengacara Choi sekarang?

Pak Bae : Ini tidak benar. Aku mengerti dia marah dan frustrasi. Tapi dia tak seharusnya bilang anggota kongres petahana dan kepala pengadilan adalah pendukung rezim diktatorial. Mereka semua kaya sekarang.

Ya, Pak Bae mengatakan itu karena khawatir akan keselamatan Yeon Soo.


Lalu Yeon Soo datang.

Pak Bae dan Mi Sun langsung mendekati Yeon Soo.

Pak Bae : Kenapa kau melakukan itu?

Yeon Soo : Kita hanya harus menunggu.

Mi Sun : Aku merasa lebih baik saat  kau mengatakan itu.

Yeon Soo : Benarkah?

Mi Sun : Aku juga agak khawatir.

Pak Bae : Mengkhawatirkannya tidak akan cukup. Sekarang semua orang yang dia sebutkan akan mengajukan tuntutan terhadapnya.


Yeon Soo tampak santai dan membawa dokumen ke ruang arsip.

Pak Bae dan Mi Sun menatap Yeon Soo.

Pak Bae : Astaga, dia membuatku merinding. Dia seperti buldoser.

Mi Sun : Apa maksudmu?

Pak Bae : Maksudku dia tak pernah mundur. Dia pemberani. Dia hanya bergerak maju.


Kang Choong Mo kini menjadi Seketaris Senior untuk Urusan Sipil. Dia diundang ke studio oleh sebuah stasiun televisi.

Si pembaca berita bertanya, administrasi saat ini baru-baru ini memutuskan akan melanjutkan rencana untuk membentuk Kantor Investigasi Korupsi untuk pejabat tinggi, atau disingkat CIO. Bisakah anda memberitahu kami secara singkat?

Choong Mo : Baiklah. Seperti yang kalian tahu, untuk waktu yang lama banyak orang menyarankan kebutuhan membentuk organisasi khusus untuk mengawasi pejabat tinggi dan keluarga mereka. CIO adalah organisasi yang bertanggung jawab atas penyelidikan dan penuntutan terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh presiden, anggota kongres, hakim berpangkat tinggi, kepala pemerintahan setempat, jaksa, pegawai negeri eselon 3, atau lebih tinggi, serta keluarga dan kerabat mereka.

Si pembaca berita bertanya lagi, apakah Choong Mo sudah memutuskan siapa yang akan memimpin CIO.


Im Hyeong Rak tengah menonton wawancara Choong Mo dengan wajah serius.

Dia berada di sebuah restoran Jepang.

Bersambung ke part 4...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...