• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happines Ep 2 Part 2

All content milik tvN

Penulis : Rahmi Iza

Sebelumnya : Happiness Ep 2 Part 1

Selanjutnya : Happiness Ep 2 Part 3

Sinopsis lengkap Happines bisa klik disini



Sae Bom menuju unitnya. Pintunya sudah terbuka. Dia langsung masuk dan melihat Yi Hyun tengah berbenah.

Yi Hyun : Kau pulang lebih awal.

Sae Bom : Kita pindah hari ini. Kita harus makan jjajangmyeon dan tangsuyuk.

Yi Hyun : Aku tahu kau akan bilang begitu, jadi, aku sudah mencari restoran.


Sae Bom lalu melihat yang dipegang Yi Hyun.

Yi Hyun memegang foto mereka.

Sae Bom : Kau punya foto kita?

Yi Hyun bilang, Jung Kook memiliki file foto mereka jadi dia mencetak foto yang itu.

Yi Hyun : Kau tidak suka?

Sae Bom : Bukan begitu. Tapi ini bukan kenangan indah bagimu. Benar, bukan?


Mereka pun teringat saat Jung Kook memotret mereka.

Yi Hyun lantas memajang foto mereka. Lalu Yi Hyun berbalik, menjauhi Sae Bom sambil berkata bahwa seseorang dari kantor wilayah akan datang berkunjung ke apartemen mereka untuk melihat apa mereka sudah menikah atau belum.

Sae Bom melihat foto mereka.

Sae Bom : Foto ini seharusnya cukup untuk menjelaskan kita sudah menikah. Ini alasan besar di balik pernikahan kita.

Yi Hyun : Benar. Tampak seperti kita punya banyak sejarah. Aku suka diborgol seperti itu. Kapan aku bisa diborgol lagi?


Sae Bom melihat kotak berisi tteok yang diangkat Yi Hyun.

Sae Bom : Kau mau membagikan tteok ke tetangga?

Yi Hyun : Ini bisnis sampingan Jung Kook. Dia mau aku membantu mempromosikan bisnisnya. Aku tidak akan lama.

Sae Bom yang malas berbenah, mengambil kotak tteok itu dan berkata dia yang akan berkeliling membagikan tteok ke tetangga.

Sae Bom : Kau saja yang bersihkan rumah. Jangan lupa pesan jjajangmyeon. Aku mau yang ekstra besar.

Yi Hyun : Baiklah.

Sae Bom pergi.


Sae Bom mulai dari unit 502. Dia memencet bel.

Terdengar suara bocah perempuan di dalam, siapa itu?

Sae Bom : Aku pindah ke seberang lorong. Apa ada orang dewasa di dalam?

Sae Bom juga menunjukkan tteok nya ke layar intercom.

Tak lama pintu terbuka. Seorang gadis kecil nongol dibalik pintu dan mengambil tteok dari Sae Bom. Dia berterima kasih, lalu masuk dan menutup pintu.


Sae Bom lanjut membagikan tteok. Dia ke tangga darurat.

Tapi saat tiba di lantai 6, dia terkejut pintu daruratnya tidak bisa terbuka.

Gadis kecil tadi datang.

"Semua lantai di bawah lantai ini adalah unit sewaan. Lantai atas adalah penjualan umum. Mereka menyegel pintu agar penyewa lain tidak bisa naik."

"Sepertinya kau tahu banyak."

"Aku tahu semuanya. Mereka menyebutku miskin di sekolah."

"Bagaimana cara mereka turun?"

"Mereka menggunakan lift."


Sae Bom dan gadis kecil itu lalu menuruni tangga sambil mengobrol. Gadis itu bilang, satu apartemen kosong dan seorang gadis tinggal sendirian di unit lain tapi belum pulang sekarang.

Sae Bom menghentikan langkahnya. Dia kembali ke atas dan mendobrak pintu darurat tadi.

Ternyata ada beberapa batu yang menghalangi pintu darurat itu.

Gadis itu bertanya, apa tidak masalah?

"Apa? Menyegel pintu darurat melanggar UU Pemadam Kebakaran. Jika mereka mengatakan sesuatu, kita bisa laporkan mereka ke polisi." jawab Sae Bom.


Sae Bom lanjut bagiin tteok. Ke unit 602. Seorang pria berstelan jas keluar, sambil bicara di telepon.

Sae Bom yang gak tahu pria itu lagi ngomong di telepon, mengenalkan dirinya.

Pria itu : Tunggi sebentar, Pak.

Sae Bom kaget tahu pria itu lagi ngobrol di telepon sejak tadi.

Pria itu memberikan kartu namanya.

"Kau tetanggaku, jadi, akan kuberikan konsultasi gratis. Kau boleh datang kapan saja dan bicara denganku."

Lalu dia masuk setelah mengambil tteok dari Sae Bom.


Sae Bom membaca kartu nama pria itu.

"Pengacara Kook Hae Sung. Pengacara Kook Hae Seong akan muncul seperti komet di masa krisis."

Begitulah yang tertulis di kartu namanya.


Seorang wanita tengah chat di layar laptopnya dengan seseorang.

Hae Sung datang dan tanya siapa yang nge-chat.

Wanita itu bilang, itu kasus tabrak lari.

Wanita itu kemudian tanya siapa yang datang.

Hae Sung : Tetangga di lantai bawah. Dia baru saja pindah.

Hae Sung membuang tteok dari Sae Bom ke tong sampah. *Diih, sombong!

Wanita itu kaget, lalu? Kau mau membuang makanan?

Hae Sung : Kau memulai sebagai sekretaris pengacara, dan kini kau istriku. Kenapa kau begitu naif? Kita tidak boleh makan makanan pemberian orang asing.

Wanita itu : Jadi, maksudmu, tetangga kita di lantai bawah memberikan tteok beracun untuk membunuh kita?

Wanita itu berdiri, yeobo! Ada yang salah denganmu.

Hae Sung : So Yoon-ah, aku pernah menjadi pengacara pembela umum. Aku menyadari betapa jahatnya orang di awal hidup.

So Yoon : Baiklah. Beri konsultasi hukum saja seperti mantan pembela umum. Sepertinya dia butuh pengacara.

Hae Sung duduk dan membaca chat yang dibalas So Yoon tadi.

Seseorang yang meng-chat Hae Sung, tanya apa temannya akan ditangkap jika tidak menyerahkan diri.

Hae Sung : Tentu saja kau akan tertangkap! Polisi mungkin menuju ke rumahmu sekarang.

Hae Sung membalas, cari tahu lebih dahulu apakah kecelakaan itu dilaporkan. Boleh aku bicara dengan temanmu? Secepat mungkin.


Sae Bom masih bagiin tteok.

Dia membunyikan bel unit 601. Tapi tak ada yang jawab.

Sae Bom mau pergi tapi dia mendengar suara benturan keras di dalam. Curiga, Sae Bom menempelkan telinganya ke pintu.

Di dalam, Oh Joo Hyung menatap Sae Bom lewat intercom.

Lalu dia menatap ke kamarnya yang ada di belakangnya.

Sae Bom masih coba menguping apa yang terjadi di dalam.


Lalu Park Min Ji datang mengejutkannya.

Min Ji : Siapa kau?

Sae Bom : Aku penyewa baru unit di bawah, aku mau memberimu tteok.

Min Ji : Aku tidak suka produk gandum.

Sae Bom : Tteok terbuat dari beras.

Min Ji pun mengambil tteok Sae Bom dengan wajah terpaksa.

Lalu dia masuk begitu saja.


Min Ji berteriak memanggil suaminya, yeobo.

Joo Hyeong keluar, seolah dia habis mandi.

Min Ji : Kenapa tidak keluar saat bel berbunyi?

Joo Hyeong : Aku sedang keramas tadi. Apa kunci pintunya rusak? Kenapa kau membunyikan bel?

Min Ji : Aku tidak menekannya. Dia bilang dia tinggal di bawah. Astaga. Apartemen ini kecil dan keamanannya juga buruk.


Min Ji masuk ke kamar. Joo Hyeong kayak panic gitu melihat Min Ji masuk kamar. Dia menyuruh Min Ji cuci tangan dulu, seolah menghalangi Min Ji masuk kamar.

Joo Hyeong : Kau harus mencuci tangan selama 20 detik saat pulang.

Tapi Min Ji tetap masuk kamar dan duduk di kasurnya.

Min Ji mengeluarkan obat dari tasnya.

Joo Hyeong langsung keluar mengambil air.

Kamera menyorot obat Min Ji. Omo, itu obat 'Next'.

Joo Hyeong datang bawa air.


Min Ji curhat kalau ada lima keluhan yang masuk hari ini.

Min Ji : Yang mereka dapatkan hanya filler, jadi, aku tidak tahu kenapa mereka berharap banyak. Ini sebabnya aku tidak mau membuka klinik dermatologi.

Joo Hyeong : Maafkan aku. Kau akhirnya melakukan hal menyebalkan karena aku. Aku akan membuatkanmu minuman kesukaanmu, jus jeruk. Astaga. Kakimu bengkak. Aku akan memijatmu malam ini. Kau mau jus jeruk dulu?

Min Ji heran kenapa Joo Hyeong baik banget sama dia hari ini.

Mereka lalu keluar dari kamar.


Setelah mereka keluar, gadis muda keluar dari kolong tempat tidur.

*Jadi ceritanya Joo Hyeong selingkuh pas istrinya kerja?

Bersambung ke part 3....

Happiness Ep 2 Part 1

All content milik tvN

Penulis : Rahmi Iza

Sebelumnya : Happiness Ep 1 Part 1

Sebelumnya : Happiness Ep 1 Part 2

Selanjutnya : Happiness Ep 2 Part 2

Sinopsis Happiness lengkap bisa klik disini


Orang-orang berkumpul di depan lokasi kejadian. Mereka melihat para petugas berseragam APD keluar sambil menggotong mayat menuju mobil.

Mereka penasaran apa yang terjadi.

Tak lama kemudian Tae Seok datang.

Tae Seok masuk dan melihat bercak darah dimana-mana.

TV sudah menyala begitu Tae Seok masuk.

Tae Seok mematikan TV yang saat itu menyiarkan siaran keagamaan.

Ji Soo kemudian datang dan memberitahu Tae Seok sesuatu.

Tae Seok terdiam mendengar laporan Ji Soo.

Ji Soo : Seorang anggota menderita pneumonia, dan mereka memberikan pil itu. Itu sumbangan dan mereka tidak tahu efek sampingnya.

Itulah yang dikatakan Ji Soo pada Tae Seok.


Tae Seok lantas mengalihkan pandangannya ke jendela yang dipenuhi bercak darah.

Dan wajahnya berubah serius menatap jendela itu.


Kita ke SOU sekarang. Special Operation Unit.

Seung Young lagi makan di kantin SOU, sambil menonton berita melalui ponselnya.

Di berita, dilaporkan bahwa laporan berdatangan dari seluruh dunia mengenai orang yang menggigit leher dan mengisap darah.

"... tapi beberapa kasus serupa telah terjadi di dalam negeri. Di penampungan tunawisma Daeyang, lebih dari sepuluh orang yang menginap di sana terbunuh atau terluka dalam sebuah insiden. Menurut berwenang, perkelahian terjadi di penampungan itu, menyebabkan beberapa orang terbunuh dan terluka."

Tiba-tiba, Seung Young memegangi lehernya. *Omo, dia digigit?

Seung Young terus menonton. Dan dia menghentikan videonya saat berita memperlihatkan sosok Tae Seok yang keluar dari TKP terakhir.


Sae Bom datang. Seung Young langsung berhenti menonton dan melepar earphone nya.

Seung Young : Sae Bom-ah, kau baik-baik saja?

Sae Bom : Ya. Aku menjalani tes dan mengambil cuti.

Seung Young : Apa yang sebenarnya terjadi? Kau tahu pelatihan ditunda? Area latihan tempat Lee Jong Tae mengamuk ditutup.


Seung Young lalu menunjukkan video Tae Seok.

Seung Young : Lihat ini. Dia orangnya, bukan?

Sae Bom : Ya. Astaga, dia memang punya pengaruh.

Seung Young : Bagaimana jika terjadi hal buruk? Jika orang tiba-tiba mulai menggila... ada obatnya, bukan?

Sae Bom : Entahlah. Kurasa mereka mencoba membuatnya.


Seung Young : Seorang reporter meneleponku. Dia menawarkan bayaran jika aku memberitahunya apa yang terjadi di sini.

Sae Bom : Aku juga. Astaga. Dia pasti menelepon seluruh tim. Hei. Jangan bicara dengan mereka. Kita menandatangani perjanjian kerahasiaan. Ingat?

Seung Young : Benar. Kau kembali bertugas?

Sae Bom : Tidak. Aku sedang cuti. Enam bulan. Aku mengemas barang-barangku dan mampir untuk menyapa.

Seung Young : Kau akan meninggalkan asrama? Kau bekerja keras mendekorasinya.

Sae Bom : Tidak apa-apa. Aku dapat tempat baru. Sebuah apartemen.

Seung Young : Dengan pinjaman?


Sae Bom : Tidak. Ingat evaluasi yang kusebutkan itu? Apartemen sewa umum untuk polisi. Mereka memilih kandidat berdasarkan poin. Aku mendapat nilai tertinggi, tapi itu masih belum cukup, jadi aku memutuskan untuk memakai bonus pengantin baru.

Seung Young : Jadi... Maksudmu, poinmu kurang, jadi, kau akan menikah?

Sae Bom : Ya.

Seung Young : Dengan siapa?

Sae Bom : Ada pria yang mengajakku berkencan saat SMA. Aku menolaknya saat itu. Tapi aku bertanya apa dia masih tertarik.


Kita diperlihatkan flashback saat Sae Bom melamar Yi Hyun.

Yi Hyun menemani Sae Bom makan di halaman pusat karantina.

Sae Bom bilang, bukan karena dia meremehkan Yi Hyun. Tapi impiannya adalah memiliki tempat tinggal sendiri. Itulah alasannya.


Ji Soo lalu datang, membawakan mereka minuman. Dia bilang, itu sebagai pengganti pakaian Sae Bom yang dia bakar.

Sae Bom : Terima kasih. Aku merasa kita jauh lebih akrab sekarang.

Yi Hyun mengulurkan tangannya, mengajak Ji Soo berjabat tangan. Tapi Ji Soo nya malah melengos pergi gitu aja.

Sae Bom langsung meralat ucapannya tadi kalau dia merasa akrab sama Ji Soo. Dia bilang mungkin tidak.


Yi Hyun dan Sae Bom kembali duduk.

Yi Hyun : Kau kekurangan poin?

Sae Bom : Ya, tapi aku bertanya karena tertarik padamu. Kau tampan dan tangguh. Aku tidak seburuk yang kau pikirkan. Aku terlambat lulus SMA, tapi itu bukan apa-apa. Ini apartemen baru. Jika melewatkan peluang ini, kau akan menyesal selamanya.

Yi Hyun terus menatap Sae Bom.

Ditatap begitu, membuat Sae Bom tak nyaman dan mengklaim dirinya kalau dia orang yang sangat baik.

Sae Bom : Tidak banyak unit apartemen yang tersisa.

Yi Hyun : Baiklah, kalau begitu.

Sae Bom terkejut, aku memintamu untuk menikah denganku.

Yi Hyun : Aku mengerti. Dan aku setuju.

Flashback end...

Sae Bom menceritakan itu ke Seung Young, kalau Yi Hyun setuju menikahinya.

Seung Young : Kalau begitu, selamat?

Sae Bom : Terima kasih.

Seung Young : Kapan kau pindah?

Sae Bom : Hari ini.

Seung Young lalu menatap luka di tangan Sae Bom.

Sae Bom : Ini? Lee Jong Tae mencakarku. Lukanya tidak mau sembuh.

Seung Young : Lukanya tidak bernanah?

Sae Bom : Tidak apa-apa. Mereka meminta sampel darah setiap dua pekan.

Seung Young semakin takut dan memegangi lehernya.

Melihat itu, Sae Bom curiga dan tanya apa Seung Young baik-baik saja?

Seung Young langsung bilang kalau dia baik-baik saja.


Ponsel Sae Bom berdering.

Telepon dari Yi Hyun.

Sae Bom langsung pergi demi menjawab telepon dari calon suaminya itu.


Yi Hyun sendiri bicara dengan Sae Bom sambil keluar dari kantor polisi  bersama Jung Kook.

Yi Hyun : Aku akan ke sana sekarang. Aku akan membongkar barang-barangmu.

Sae Bom : Tidak perlu terburu-buru.

Yi Hyun : Baiklah. Sampai jumpa.

Sae Bom kembali ke kantin.

Tapi dia melihat Seung Young sudah pergi.


Seung Young sendiri pergi menemui seseorang di mobil di depan kantor SOU.

"Pak Petugas. Kau sudah memikirkannya?" tanya pria di mobil.

"Berapa banyak kau bisa membayarku?" jawab Seung Young.

"Aku membicarakannya dengan pimpinanku. Jika kau punya video dan memberi kami berita eksklusif, kurasa aku bisa memberimu bayaran maksimal." ucap pria itu. *Omo, dia reporter.

Reporter itu lalu menyuruh Seung Young masuk ke mobilnya.

Seung Young berpikir sejenak, kemudian memutuskan masuk ke mobil si reporter.


Yi Hyun mengambil bungkusan besar dari mobil Jung Kook.

Jung Kook heran, bagaimana bisa Yi Hyun ingat foto 12 tahun lalu.

Ya, bungkusan besar itu adalah foto.

Yi Hyun : Aku hampir mati hari itu. Pokoknya, selamat sudah mewujudkannya, meski bukan ini yang kubayangkan.

Lalu Yi Hyun membawa foto itu ke mobilnya.


Jung Kook mengeluarkan kotak berukuran sedang dari mobilnya, lalu memindahkannya ke mobil Yi Hyun.

Yi Hyun tanya apa itu.

Jung Kook : Istriku memulai pekerjaan sampingan kecil-kecilan. Jangan khawatir. Dia aman. Dia sehat sekarang. Pihak toko mengantarkan dan mengambil pesanan. Jadi, bagikan dan promosikanlah bisnis ini.

Yi Hyun : Itu akan merepotkan istrimu. Bantulah dia membuat tteok juga.

Jung Kook : Dan kau memintaku menyelidiki Han Tae Seok.

Yi Hyun : Aku akan berusaha mempromosikan bisnis istrimu. Ayo katakan.

Jung Kook : Dia dokter spesialis penyakit menular. Ada program edukasi yang mengirim beberapa murid dari akademi militer, masuk sekolah kedokteran. Dia lulus ujian lewat program itu, bekerja sebagai dokter militer, dan dibebastugaskan. Setelah bebas tugas, dia bekerja di perusahaan farmasi. Dia ketua tim untuk Daya Saing yang Ditingkatkan atau semacamnya. Satu hal lagi.


Jung Kook menunjukkan artikel Tae Seok. Di sana, juga ada foto Tae Seok.

Jung Kook : Foto itu diambil saat dia disidang karena menyerang presdir perusahaan farmasi itu.

Yi Hyun : Aku tidak menduga dia agresif.

Jung Kook : Yang tenang lebih menakutkan saat mereka lepas kendali. Tapi tiba-tiba saja, dia dinyatakan tidak bersalah dan ditugaskan kembali di Markas Pusat Penanggulangan Bencana. Itu aneh. Pokoknya, jangan terlibat dengan pria ini. Mengerti? Jika mendekati batu tajam, kau akan terluka.

Yi Hyun : Aku mengerti.


Yi Hyun lalu masuk ke mobilnya.

Jung Kook : Beri tahu aku jika kau butuh tteok lagi.


Yi Hyun mulai menjalankan mobilnya.

Yi Hyun : Aku juga tidak mau terlibat. Tapi kurasa aku akan sering menemuinya.


Seung Young mengambil pecahan kaca dan melihat bekas luka cakar di lehernya.

Dia ada di lokasi tempat Jong Tae ditemukan mengamuk.

Tak lama kemudian, Sae Bom datang. Dia mengintip Seung Young dari kaca pintu.

Seung Young yang tahu ada yang datang, langsung memakai jaketnya lagi dan menyembunyikan lukanya.

-Apartemen Le Ciel Hutan Seyang-


Sae Bom memarkirkan mobilnya di pelataran parkir apartemen Seyang.

Lalu dia teringat percakapannya tadi dengan Seung Young di lokasi Jong Tae diringkus.

Seung Young : Begini, aku tidak bisa berhenti memikirkan anggota yang kutangani itu.

Sae Bom : Ada apa dengannya?

Seung Young : Kondisinya tidak baik. Sama seperti Lee Jong Tae. Keluarganya bahkan tidak bisa mengunjunginya. Aku bertanya kepada petugas yang dikirim ke CDCH tentang dia. Tapi begitu masuk ke sana, kita tidak akan bisa keluar.

Sae Bom : Aku bisa keluar.

Seung Young : Benar. Hanya kau yang berhasil. Hanya kau. Menurutmu mereka akan baik-baik saja? Bagaimana jika semua orang mati di sana?

Flashback end...


Sae Bom menghela nafas.

Sae Bom : Menjadi bahagia sangat sulit.

Sae Bom turun dari mobil nya dan mulai berjalan menuju ke dalam gedung.


Tapi sesuatu membuatnya terkejut.

Ternyata bocah laki-laki yang mengendarai skuter hampir menabraknya.

Sae Bom :  Kau mengejutkanku. Maafkan aku. Kau harus berhati-hati.

Bocah itu juga minta maaf pada Sae Bom.

Bocah itu kemudian pergi setelah meminta maaf.

Sae Bom : Dia mengejutkanku.


Sae Bom masuk ke lift. Tiba-tiba, seorang pria bermasker juga masuk ke lift.

Pria itu terus menatap Sae Bom.

Sae Bom melihat pria itu dan tersenyum padanya.

Sae Bom : Lantai lima. Terima kasih.

Pria itu kemudian memberikan Sae Bom masker.

"Tolong pakai masker di dalam ruangan."

"Baiklah. Maafkan aku."

Sae Bom langsung memakai masker yang diberikan pria itu.


Pria itu lantas melihat jaket Sae Bom.

"Pakaianmu... Di mana kau membeli pakaianmu? Itu tampak asli, bukan palsu."

"Aku bekerja untuk SOU."

"SOU... Sungguh? Kau anggota SOU? Kau pakar kontraterorisme?"

"Ya."

"Bisakah kau memberi kaus unitmu untukku? Yang bertuliskan SOU di depan dan belakang. Ukuran yang besar."


Pintu lift terbuka. Sae Bom keluar dan menatap pria itu setelah berada diluar.

Sae Bom : Aku akan mencari tahu. Ukurannya besar?

Pria itu meminta Sae Bom mencarikan untuknya dan memberitahu dia tinggal di lantai 15.

Sae Bom mengerti. Pintu lift menutup.

Sae Bom : Dia agak aneh.

Bersambung ke part 2...