Happines Ep 2 Part 2

All content milik tvN

Penulis : Rahmi Iza

Sebelumnya : Happiness Ep 2 Part 1

Selanjutnya : Happiness Ep 2 Part 3

Sinopsis lengkap Happines bisa klik disini



Sae Bom menuju unitnya. Pintunya sudah terbuka. Dia langsung masuk dan melihat Yi Hyun tengah berbenah.

Yi Hyun : Kau pulang lebih awal.

Sae Bom : Kita pindah hari ini. Kita harus makan jjajangmyeon dan tangsuyuk.

Yi Hyun : Aku tahu kau akan bilang begitu, jadi, aku sudah mencari restoran.


Sae Bom lalu melihat yang dipegang Yi Hyun.

Yi Hyun memegang foto mereka.

Sae Bom : Kau punya foto kita?

Yi Hyun bilang, Jung Kook memiliki file foto mereka jadi dia mencetak foto yang itu.

Yi Hyun : Kau tidak suka?

Sae Bom : Bukan begitu. Tapi ini bukan kenangan indah bagimu. Benar, bukan?


Mereka pun teringat saat Jung Kook memotret mereka.

Yi Hyun lantas memajang foto mereka. Lalu Yi Hyun berbalik, menjauhi Sae Bom sambil berkata bahwa seseorang dari kantor wilayah akan datang berkunjung ke apartemen mereka untuk melihat apa mereka sudah menikah atau belum.

Sae Bom melihat foto mereka.

Sae Bom : Foto ini seharusnya cukup untuk menjelaskan kita sudah menikah. Ini alasan besar di balik pernikahan kita.

Yi Hyun : Benar. Tampak seperti kita punya banyak sejarah. Aku suka diborgol seperti itu. Kapan aku bisa diborgol lagi?


Sae Bom melihat kotak berisi tteok yang diangkat Yi Hyun.

Sae Bom : Kau mau membagikan tteok ke tetangga?

Yi Hyun : Ini bisnis sampingan Jung Kook. Dia mau aku membantu mempromosikan bisnisnya. Aku tidak akan lama.

Sae Bom yang malas berbenah, mengambil kotak tteok itu dan berkata dia yang akan berkeliling membagikan tteok ke tetangga.

Sae Bom : Kau saja yang bersihkan rumah. Jangan lupa pesan jjajangmyeon. Aku mau yang ekstra besar.

Yi Hyun : Baiklah.

Sae Bom pergi.


Sae Bom mulai dari unit 502. Dia memencet bel.

Terdengar suara bocah perempuan di dalam, siapa itu?

Sae Bom : Aku pindah ke seberang lorong. Apa ada orang dewasa di dalam?

Sae Bom juga menunjukkan tteok nya ke layar intercom.

Tak lama pintu terbuka. Seorang gadis kecil nongol dibalik pintu dan mengambil tteok dari Sae Bom. Dia berterima kasih, lalu masuk dan menutup pintu.


Sae Bom lanjut membagikan tteok. Dia ke tangga darurat.

Tapi saat tiba di lantai 6, dia terkejut pintu daruratnya tidak bisa terbuka.

Gadis kecil tadi datang.

"Semua lantai di bawah lantai ini adalah unit sewaan. Lantai atas adalah penjualan umum. Mereka menyegel pintu agar penyewa lain tidak bisa naik."

"Sepertinya kau tahu banyak."

"Aku tahu semuanya. Mereka menyebutku miskin di sekolah."

"Bagaimana cara mereka turun?"

"Mereka menggunakan lift."


Sae Bom dan gadis kecil itu lalu menuruni tangga sambil mengobrol. Gadis itu bilang, satu apartemen kosong dan seorang gadis tinggal sendirian di unit lain tapi belum pulang sekarang.

Sae Bom menghentikan langkahnya. Dia kembali ke atas dan mendobrak pintu darurat tadi.

Ternyata ada beberapa batu yang menghalangi pintu darurat itu.

Gadis itu bertanya, apa tidak masalah?

"Apa? Menyegel pintu darurat melanggar UU Pemadam Kebakaran. Jika mereka mengatakan sesuatu, kita bisa laporkan mereka ke polisi." jawab Sae Bom.


Sae Bom lanjut bagiin tteok. Ke unit 602. Seorang pria berstelan jas keluar, sambil bicara di telepon.

Sae Bom yang gak tahu pria itu lagi ngomong di telepon, mengenalkan dirinya.

Pria itu : Tunggi sebentar, Pak.

Sae Bom kaget tahu pria itu lagi ngobrol di telepon sejak tadi.

Pria itu memberikan kartu namanya.

"Kau tetanggaku, jadi, akan kuberikan konsultasi gratis. Kau boleh datang kapan saja dan bicara denganku."

Lalu dia masuk setelah mengambil tteok dari Sae Bom.


Sae Bom membaca kartu nama pria itu.

"Pengacara Kook Hae Sung. Pengacara Kook Hae Seong akan muncul seperti komet di masa krisis."

Begitulah yang tertulis di kartu namanya.


Seorang wanita tengah chat di layar laptopnya dengan seseorang.

Hae Sung datang dan tanya siapa yang nge-chat.

Wanita itu bilang, itu kasus tabrak lari.

Wanita itu kemudian tanya siapa yang datang.

Hae Sung : Tetangga di lantai bawah. Dia baru saja pindah.

Hae Sung membuang tteok dari Sae Bom ke tong sampah. *Diih, sombong!

Wanita itu kaget, lalu? Kau mau membuang makanan?

Hae Sung : Kau memulai sebagai sekretaris pengacara, dan kini kau istriku. Kenapa kau begitu naif? Kita tidak boleh makan makanan pemberian orang asing.

Wanita itu : Jadi, maksudmu, tetangga kita di lantai bawah memberikan tteok beracun untuk membunuh kita?

Wanita itu berdiri, yeobo! Ada yang salah denganmu.

Hae Sung : So Yoon-ah, aku pernah menjadi pengacara pembela umum. Aku menyadari betapa jahatnya orang di awal hidup.

So Yoon : Baiklah. Beri konsultasi hukum saja seperti mantan pembela umum. Sepertinya dia butuh pengacara.

Hae Sung duduk dan membaca chat yang dibalas So Yoon tadi.

Seseorang yang meng-chat Hae Sung, tanya apa temannya akan ditangkap jika tidak menyerahkan diri.

Hae Sung : Tentu saja kau akan tertangkap! Polisi mungkin menuju ke rumahmu sekarang.

Hae Sung membalas, cari tahu lebih dahulu apakah kecelakaan itu dilaporkan. Boleh aku bicara dengan temanmu? Secepat mungkin.


Sae Bom masih bagiin tteok.

Dia membunyikan bel unit 601. Tapi tak ada yang jawab.

Sae Bom mau pergi tapi dia mendengar suara benturan keras di dalam. Curiga, Sae Bom menempelkan telinganya ke pintu.

Di dalam, Oh Joo Hyung menatap Sae Bom lewat intercom.

Lalu dia menatap ke kamarnya yang ada di belakangnya.

Sae Bom masih coba menguping apa yang terjadi di dalam.


Lalu Park Min Ji datang mengejutkannya.

Min Ji : Siapa kau?

Sae Bom : Aku penyewa baru unit di bawah, aku mau memberimu tteok.

Min Ji : Aku tidak suka produk gandum.

Sae Bom : Tteok terbuat dari beras.

Min Ji pun mengambil tteok Sae Bom dengan wajah terpaksa.

Lalu dia masuk begitu saja.


Min Ji berteriak memanggil suaminya, yeobo.

Joo Hyeong keluar, seolah dia habis mandi.

Min Ji : Kenapa tidak keluar saat bel berbunyi?

Joo Hyeong : Aku sedang keramas tadi. Apa kunci pintunya rusak? Kenapa kau membunyikan bel?

Min Ji : Aku tidak menekannya. Dia bilang dia tinggal di bawah. Astaga. Apartemen ini kecil dan keamanannya juga buruk.


Min Ji masuk ke kamar. Joo Hyeong kayak panic gitu melihat Min Ji masuk kamar. Dia menyuruh Min Ji cuci tangan dulu, seolah menghalangi Min Ji masuk kamar.

Joo Hyeong : Kau harus mencuci tangan selama 20 detik saat pulang.

Tapi Min Ji tetap masuk kamar dan duduk di kasurnya.

Min Ji mengeluarkan obat dari tasnya.

Joo Hyeong langsung keluar mengambil air.

Kamera menyorot obat Min Ji. Omo, itu obat 'Next'.

Joo Hyeong datang bawa air.


Min Ji curhat kalau ada lima keluhan yang masuk hari ini.

Min Ji : Yang mereka dapatkan hanya filler, jadi, aku tidak tahu kenapa mereka berharap banyak. Ini sebabnya aku tidak mau membuka klinik dermatologi.

Joo Hyeong : Maafkan aku. Kau akhirnya melakukan hal menyebalkan karena aku. Aku akan membuatkanmu minuman kesukaanmu, jus jeruk. Astaga. Kakimu bengkak. Aku akan memijatmu malam ini. Kau mau jus jeruk dulu?

Min Ji heran kenapa Joo Hyeong baik banget sama dia hari ini.

Mereka lalu keluar dari kamar.


Setelah mereka keluar, gadis muda keluar dari kolong tempat tidur.

*Jadi ceritanya Joo Hyeong selingkuh pas istrinya kerja?

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment