• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happiness Ep 10 Part 4

 All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 10 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 11 Part 1

-- HAPPINESS EPISODE 10 PART 4 --

Sekarang, Sae Bom dan Yi Hyun di rumah mereka. Yi Hyun bilang, Andrew adalah saksi terakhir.

Yi Hyun : Tidak ada yang melihatnya setelah itu.

Sae Bom : Perkiraan waktu kematiannya sekitar waktu itu juga?

Yi Hyun : Artinya wanita itu diserang saat naik ke atas.

Sae Bom : Apa kau sungguh berpikir pelakunya Pak Kim?




Lalu Jung Kook datang dan langsung minta air ke Sae Bom. Dia bilang dia sekarat karena kehausan.

Jung Kook : Aku lelah. Aku terpaksa berolahraga dengan menaiki tangga. Aku sangat haus.

Pas Sae Bom ngasih air ke Jung Kook, Yi Hyun langsung ngalihin pandangannya.

Sae Bom melihat itu dan merasa aneh.


Lalu Sae Bom kembali duduk. Sae Bom tanya, gimana penghuni yang lain.

Jung Kook : Mereka membuat keributan. Mereka bertanya-tanya kenapa kita diam, padahal tahu itu Kim Se Hun lalu kita harus masuk ke unitnya dan berbagi barangnya.

Sae Bom mulai emosi dong.

Sae Bom : Ayo. Mereka akan makin gelisah jika dibiarkan.

Sae Bom dan Yi Hyun beranjak pergi, diikuti oleh Jung Kook.


Para penghuni sudah berkumpul di depan unitnya Se Hun.

Yi Hyun bilang, mereka datang hanya untuk mengambil makanan.

Yi Hyun : Jangan ambil yang lain.

Sae Bom : Untuk berjaga-jaga, kita akan menyisakan makanan.

Yi Hyun : Kita akan membaginya dengan adil. Kalian bisa bergantian masuk.

Yeon Ok masuk duluan dengan membawa dua kantong besar.

Pasangan petugas kebersihan malah kepengen mendapatkan bagian Andrew juga.

Yi Hyun bilang, mereka akan mendapatkan bagian yang adil.


Se Kyu dan Moon Hee turun dari tangga sambil membawa kardus berisi makanan.

Di belakang mereka, ada Dong Hyun yang juga turun membawa makanan.

Moon Hee : Omong-omong, bukankah mereka harus memberi kita bagian Andrew? Kenapa tidak? Dia mengambil semua makanan kita.

Se Kyu : Tidak akan kubiarkan. Lihat saja.


Setelah Se Kyu dan Moon Hee pergi, Dong Hyun pergi ke unitnya.

Dia meletakkan kardus berisi makanan di depan pintu. Setelah itu, dia mengetuk pintu dan beranjak pergi.


Tak lama, Hak Je keluar dan hanya melihat kardus makanan.

Terdengar suara Sung Sil dari dalam, apa Dong Hyun pulang?

Hak Je : Apa? Begini,  dia tadi datang. Tapi sudah pergi.


Hae Sung dan So Yoon kembali ke rumah mereka. Hae Sung mengeluh karena membawa makanan dan minuman sendirian.

So Yoon memakai sandalnya, lalu hendak masuk ke kamar dengan wajah kecewa.

Hae Sung coba menjelaskan hubungannya dengan Sang Hee. Dia bilang dia hanya memberikan nasihat hukum di tempat yang tenang.

So Yoon : Hentikan. Aku tidak bisa mendengarkan kebohonganmu lagi.

So Yoon masuk ke kamar.


Pasutri kita dan Jung Kook membawa Andrew ke rumahnya Se Hun.

Andrew tanya apa mereka yakin dia bisa tinggal disana.

Yi Hyun : Hanya untuk sementara.

Sae Bom : Jangan berkeliaran di gedung ini. Pria dari lantai dua sedang mengincarmu.

Jung Kook : Kurasa dia tidak akan naik ke lantai 15. Akan cukup jauh dari sana.

Andrew : Terima kasih. Aku akan tetap di sini sampai Pak Kim kembali.

Yi Hyun : Jika dia memang kembali.

Sae Bom : Istirahatlah.

Jung Kook : Dan saat kau sendirian, lepaskan kacamatamu. Itu pasti sangat pengap.

Yi Hyun : Cobalah untuk tidak meninggalkan rumah ini.


Mereka pergi ninggalin Andrew.

Setelah mereka pergi, Andrew duduk di singgasana nya Se Hun.


Seo Yoon bersembunyi dibawah selimut.

Tak lama, Sae Bom dan Yi Hyun datang. Sae Bom menyibak selimut dan tanya ada apa.

Sae Bom : Seo Yoon-ah, apa dadamu sakit? Ada apa?

Seo Yoon bilang dia hanya perlu batuk sedikit.

Seo Yoon : Ini membantu meredakan batuk.

Sae Bom : Tapi kenapa kau bersembunyi di bawah selimut untuk batuk? Kau punya obat?

Seo Yoon : Aku disuntik saat pergi ke rumah sakit. Tapi itu sangat menyakitkan. Aku hanya perlu batuk sedikit. Lalu akan merasa lebih baik.

Sae Bom lalu memeluk Seo Yoon.


Sae Bom dan Yi Hyun membahas Seo Yoon diluar.

Sae Bom : Kita harus mengirim Seo Yoon keluar, bukan? Aku tahu di luar sana berbahaya, tapi ada dokter dan obat.

Yi Hyun : Aku akan bicara dengan Han Tae Seok. Jangan terlalu khawatir.


Yi Hyun menghadap ke jendela.

Sae Bom menatap tangan Yi Hyun yang diperban dan mulai curiga.


Sae Bom dan Yi Hyun ke Pusat Kebugaran saat Yeon Ok lagi bicara sama penghuni lain.

Yeon Ok : Pasti suamiku ingin aku melakukan sesuatu untuk apartemen ini. Dia mencemaskan kalian sampai saat terakhirnya. Kalian tahu orang yang terinfeksi membunuh petugas kebersihan itu, bukan? Pembunuhnya mungkin masih di gedung ini. Berhati-hatilah.

Sae Bom : Jika mungkin, cobalah untuk tidak meninggalkan rumah. Jika bisa, berpasangan saat keluar akan membantu.

Yeon Ok : Mulai sekarang, kita harus membahas cara mengamankan pintu masuk utama dan membedakan orang yang terinfeksi dari penghuni yang sehat. Andai kita tahu lebih awal bahwa suamiku terinfeksi... Yang lebih penting, kita harus proaktif mencari orang yang terinfeksi di antara penghuni. Kita harus berusaha keras untuk yakin, bahkan para penghuni yang enggan meninggalkan rumah untuk diperiksa.


Se Kyu mengeluarkan pisau : Kita harus memeriksa apakah ada orang lain yang terinfeksi. Lalu darah siapa yang harus kita gunakan kali ini? Haruskah kita mengundi?

Ju Hyung : Kurasa kita bisa menggunakan darahmu kali ini.

Se Kyu : Tidak. Dokter harus menjadi sukarelawan.

Se Kyu mau menikam Ju Hyung.

Sontak semua heboh dan Ju Hyung kabur.


Yi Hyun memejamkan mata, mencoba nenangin diri.

Dan Sae Bom melihat itu.


Yi Hyun : Sebelum itu, bukankah kita harus membicarakan makanan dan air?

Yeon Ok : Jika kalian punya saran, berbagilah dengan kami.

Sae Bom : Kami berpikir untuk keluar. Jika Pak Kim dari lantai 15 memang pergi, ada jalan keluar dari kompleks apartemen ini. Jadi, kami ingin memeriksa apakah kami bisa membawakan makanan atau air dari luar.

Ju Hyung : Ada alat peralihan darurat di basemen gedung ini. Alih-alih keluar dan itu berbahaya, kita bisa ke sana dan menyalakannya. Kita bisa memasak makanan begitu listrik menyala kembali. Lalu kita akan minum air juga.


Sae Bom dan Yi Hyun teringat kata-kata Se Hun.

Se Hun : Di Ruang Listrik di bawah pusat penghuni lansia, ada alat peralihan darurat yang disebut EPS. Alat itu ada untuk mengendalikan lampu dan lift saat keadaan darurat. Jika kau menyalakannya, listrik dan air akan menyala kembali.


Ju Hyung : Kalian tahu? Aku akan jujur kepada kalian. Kalian berdua mungkin bisa pergi dan tidak kembali.

Se Kyu : Kalian cukup dekat dengan pria militer itu.

Yeon Ok : Seperti kata Pak Oh, kita menyelesaikan ini di dalam gedung.

Yi Hyun : Tentu. Kami akan ke sana dan menyalakan sakelarnya.

Semua bubar.


Sae Bom lalu tanya, bagaimana Ju Hyung tahu soal alat peralihan darurat itu.

Ju Hyung : Semua yang tinggal di gedung apartemen tahu itu. Aku tahu kau tidak menyukaiku. Tapi ini darurat. Kita dalam krisis. Jadi, berhentilah membenciku demi kebaikan semua orang. Kita harus hidup seperti orang beradab.

Ju Hyung pergi.

Sae Bom : Kau sungguh akan ke Ruang Listrik?

Yi Hyun : Dia memang tampak agak mencurigakan. Tapi memang benar kita butuh listrik dan air. Ini kesempatan untuk mengeluarkan Seo Yoon. Sebelum kita turun ke Ruang Listrik, kita harus mengirimnya keluar.

Sae Bom : Apa yang harus kita katakan kepada Seo Yoon?

Yi Hyun : Kita bisa merahasiakannya untuk saat ini. Jika dia tahu hanya dia yang pergi, dia mungkin tidak bersedia.

Sae Bom : Benar. Dia dewasa untuk usianya. Kita bisa turun tanpa masalah. Tapi bagaimana kita akan naik? Ingat akan betapa berisiknya nanti saat listrik menyala? Saat mereka mendengar suara itu, orang yang terinfeksi akan berkumpul Mereka akan datang ke gedung kita. Jika pintu masuk utama dibobol, itu bisa lebih berbahaya.

Yi Hyun : Kita bisa mengambil jalan lain. Ayo.


Pagi-pagu buta, Yi Hyun ke atap.

Bo Ram terbangun dan melihat Yi Hyun datang. Yi Hyun menyuruh Bo Ram tidur lagi.

Lalu Yi Hyun pergi ke gedung lain.

Dia melihat ada banyak jejak darah di pintu dan dinding.

Yi Hyun kembali ke atap.


Tae Seok masih menunggu jawaban dari Yi Hyun. Lalu Tae Seok bilang ke Ji Soo, bersiap untuk menyusup jika tak ada kabar dari Yi Hyun sampai hari terang.

Ji Soo : Ada banyak pasien dengan mutasi parah di sana. Jika kita masuk tanpa memeriksa tempat itu dahulu, seseorang akan mati.

Tae Seok : Selama Yoon Sae Bom selamat.


Tiba-tiba, Yi Hyun memanggil. Yi Hyun setuju membawa Sae Bom dan Seo Yoon keluar.

Yi Hyun : Aku akan turun ke tempat parkir pukul 1 siang, jadi, bersiaplah untuk membawa mereka.

Tae Seok : Bagaimana denganmu? Kau tidak mau keluar juga?

Yi Hyun : Seseorang harus tetap di rumah. Kita mungkin memiliki perbedaan, tapi aku tahu kau berusaha menghentikan penyebaran penyakit. Tolong bantu Sae Bom dan Seo Yoon agar tetap aman.


Setelah itu, Tae Seok memberitahu Ji Soo kalau Yi Hyun terinfeksi setelah terdiam sejenak.

Ji Soo merinding mendengarnya.

Tae Seok : Itu sebabnya dia ingin mengeluarkan Yoon Sae Bom dari apartemen.


Sae Bom baru bangun, melihat Seo Yoon sudah tak di kamar.

Dia keluar dan melihat Seo Yoon lagi main jenga sama Jung Kook.

Sementara Yi Hyun lagi melipat kasur.

Sae Bom mengajak Yi Hyun bicara.


Mereka masuk ke kamar.

Sae Bom menatap Yi Hyun. Dia sudah curiga Yi Hyun kenapa-napa.

Yi Hyun : Aku bicara dengan Han Tae Seok, dan para tentara akan datang ke garasi basemen. Kita akan mengirim Seo Yoon keluar, lalu turun ke Ruang Listrik.

Sae Bom : Ada sesuatu di matamu lagi.

Sae Bom membersihkan mata Yi Hyun. Yi Hyun langsung tegang.

Sae Bom : Ingat bagaimana kita berkata harus saling memberi tahu jika kita sakit? Kau baik-baik saja?

Yi Hyun : Tentu saja. Aku tidak apa-apa. Kenapa? Kau khawatir lukaku terinfeksi?

Sae Bom : Aku sudah memikirkannya, dan luka di tanganmu itu sembuh terlalu cepat. Kau juga tidak minum air.

Yi Hyun : Itu tidak benar. Ini masih sangat sakit. Lihat?


Yi Hyun membuka perbannya dan menunjukkan lukanya.

Yi Hyun : Aku tidak menyadarinya karena sangat terkejut melihat jasad Lee Deok Soon, tapi kurasa lukanya terbuka lagi.

Sae Bom : Itu melegakan. Aku sangat khawatir.

Yi Hyun : Seharusnya kau mengatakan sesuatu, bukannya khawatir.


Sae Bom : Apa lagi yang bisa kulakukan? Tidak ada obatnya. Bagaimana jika itu terinfeksi? Aku sudah memintamu berhati-hati.

Yi Hyun : Baiklah. Aku akan berhati-hati mulai sekarang.

Tanpa Sae Bom sadari, Yi Hyun sendiri lah yang menggores tangannya.


Sae Bom mengambil protofon. Dia memanggil Tae Seok meminta disiapkan banyak antibiotik, antiseptik, dan perban untuk mereka karena Yi Hyun terluka.

Tae Seok : Aku akan menyiapkannya. Senang mendengar suaramu.

Sae Bom : Bagaimana dengan Kim Se Hun? Dia mungkin terinfeksi, jadi, kau harus berhati-hati.

Tae Seok bilang Se Hun tak ada diluar.

Tae Seok : Kemungkinan besar dia bersembunyi di dalam apartemen itu, jadi, berhati-hatilah. Begitu merasakan darah, dia akan terus mengincar orang.


Sae Bom lalu mengajak Yi Hyun mencari Se Hun.

Diluar, Jung Kook berbaring di sofa sambil main jenga sama Seo Yoon.

Sae Bom : Ahjussi, jangan buka pintu untuk siapa pun. Kim Se Hun mungkin masih di sini.

Jung Kook : Baiklah. Jangan khawatir. Aku punya pistol.


Sae Bom dan Yi Hyun pergi. Mereka ke unitnya Se Hun. Yi Hyun menggedor, memanggil Andrew, tapi Andrew tak kunjung keluar.

Curiga, Yi Hyun membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia punya.

Tapi tak ada Andrew di sana. Hanya ada tas Andrew di dekat singgasana Se Hun.

Yi Hyun : Mari bawa Seo Yoon keluar dahulu. Kita bisa memeriksanya nanti.

Sae Bom : Bagaimana jika ada yang terluka?

Yi Hyun : Aku akan mencari Andrew dalam perjalanan turun, jadi, lihatlah di sekitar sini.

Yi Hyun pergi.

Tak lama setelah itu, Ji Soo memanggil Sae Bom.

Sae Bom  Senang mendengar suaramu, tapi aku agak sibuk sekarang.

Ji Soo : Ini sangat penting. Kami memeriksa latar belakang orang-orang di dalam apartemen itu, dan kami menemukan sesuatu yang aneh. Ahn Guk Jin ditemukan tewas di rumahnya.

Sae Bom ingat Ahn Guk Jin adalah Andrew.

Ji Soo : Bagian Administrasi tertahan karena penyakit ini. Butuh waktu sampai laporannya kami dapatkan.


Sae Bom : Bagaimana dengan wajahnya? Apa dia punya bekas luka?

Ji Soo : Sama sekali tidak.

Tae Seok mengambil protofon dari tangan Ji Soo dan tanya seberapa berbahaya itu.

Tae Seok : Kami akan butuh empat atau lima jam untuk tiba di sana. Tetaplah di rumah sampai saat itu. Kami akan datang dan menyelesaikannya.


Yi Hyun masih mencari Andrew. Dia melewati pintu kecil bertuliskan EPS.

Yi Hyun pun berhenti. Dia sadar hanya pintu itu yang belum diperiksa.

Yi Hyun memeriksa dan.... dia menemukan Se Hun sudah menjadi mayat di sana!!

Jasad Se Hun sama seperti jasad ajumma cleaning service.


Sae Bom memeriksa tas Andrew. Dia membongkarnya dan menemukan beberapa ID Card di sana.

Dua diantaranya milik ajumma cleaning service dan Se Hun.


Yi Hyun kembali.

Dia bilang, dia sudah menemukan Se Hun.


Seseorang memencet bel rumah Sae Bom dan Yi Hyun.

Jung Kook bergegas mengecek. Dia membuka pintu sedikit. Ternyata Hae Sung. Hae Sung bilang dia melihat Se Hun.

Hae Sung : Buka pintunya. Dia mungkin mengejarku.

Jung Kook percaya dan membuka pintu. Begitu pintu dibuka, Andrew masuk dan menghabisi Jung Kook.

Hae Sung melihat itu diam saja.


Sae Bom dan Yi Hyun mendengar itu, langsung kembali ke apartemennya.

Begitu tiba, dia melihat para penghuni yang lain sudah berkumpul di depan apartemennya membawa kantong dan tas masing-masing.

Sae Bom : Apa yang kalian lakukan?

Yeon Ok : Suamiku. Dia mati karena kalian berdua.


Sae Bom dan Yi Hyun masuk. Mereka melihat Jung Kook sudah terkapar di lantai.

Yi Hyun memeriksa Jung Kook.


Sae Bom melihat Andrew bersama Seo Yoon.

Sae Bom : Siapa kau?

Andrew pun melepas maskernya dan menatap dingin Sae Bom.

Bersambung.....

Happiness Ep 10 Part 3

 All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 10 Part 2
Selanjutnya : Happiness Episode 10 Part 4

-- HAPPINESS EP 10 PART 3 --

Hyun Kyung menyusul Andrew. Mereka sama-sama keluar dari ruang golf, menenteng tas makanan masing-masing.

Hyun Kyung : Apa tidak apa-apa kau memberiku semua ini?

Andrew : Tentu saja. Ini semua milikku.


Lalu mereka bertemu Jung Kook.

Jung Kook : Ternyata kalian di sini. Kalian harus ikut aku ke lantai 11.

Hyun Kyung : Kenapa? Ada apa?

Jung Kook : Begini... Seseorang tewas.

Hyun Kyung kaget, apa? Siapa?


Ju Hyung keluar dari kamar sambil ngomel-ngomel, diikuti oleh Yi Hyun dan Sae Bom.

Ju Hyung : Apa yang kalian lakukan pagi-pagi sekali? Aku sangat terkejut. Menyebalkan sekali.

Sae Bom : Hanya kau dokter di apartemen ini.

Ju Hyung : Kalau begitu, seharusnya kalian memberitahuku apa masalahnya. Tunggu. Apa ini? Kalian mencurigaiku? Kalian pikir aku membunuhnya, jadi, kalian mendorongku masuk ke sana?

Sae Bom : Kurasa kamu tidak membunuhnya.

Yi Hyun : Kau pandai berbohong.

Ju Hyung : Kalian pikir aku pembunuh?

Sae Bom : Terserah. Sebagai dokter, apa pendapatmu?

Ju Hyung : Dia mati karena gigitan. Lehernya digorok. Aku bau.

Sae Bom : Kau tidak punya pendapat sebagai seorang ahli?

Ju Hyung : Pendapat ahli? Berdasarkan darah yang membeku dan lebam pada jasad, dia sudah tewas lebih dari dua hari. Bubuk jeruk nipis digunakan untuk menghilangkan baunya. Itu bubuk yang sama yang kita lihat di Unit 1501, bukan? Lalat buah sialan. Lalat buah yang pertama tiba jika ada mayat. Untuk bertelur di mata dan lubang hidung. Itu sebabnya orang bilang meski harus bergulingan di kotoran, lebih baik hidup daripada mati.

Sae Bom : Keluarlah dan beri tahu yang lain. Jangan membahas tentang lalat buah.


Ju Hyung melihat Hae Sung dan Sang Hee.

Ju Hyung : Jadi, apa mereka berdua yang pertama menemukan jasadnya? Secara bersamaan?

Sang Hee : Kau salah. Begini, aku punya firasat aneh, jadi, kusarankan kami memeriksanya. Aku bermimpi petugas kebersihan menangis tersedu-sedu.

Ju Hyung mau mendekati mereka tapi ditahan Yi Hyun.

Ju Hyung : Aku tidak keberatan, tapi aku mencemaskanmu, Pak Kook. Istrimu akan sangat terguncang. Bukankah begitu?


Se Kyu, Moon Hee, So Yoon dan Yeon Ok di depan unit 1102.

Se Kyu : Berandal itu mengkhianati kami.

Lalu Sae Bom, Yi Hyun keluar bersama Hae Sung, Sang Hee dan Ju Hyung.

So Yoon kaget melihat suaminya bersama Sang Hee.

Se Kyu mengadu, kalau Andrew kabur bersama makanannya.

Se Kyu : Bisakah kau buktikan kalau dia pelakunya?

Moon Hee : Bukankah kalian harus segera menangkapnya?

Sae Bom minta semua tenang. Dia bilang, seorang penghuni tewas.

Se Kyu : Itu tidak penting sekarang. Makanan kami hilang.

Sae Bom marah, petugas kebersihan yang pernah bersama kalian tewas. Lee Deok Soon.

Se Kyu dan Moon Hee kaget.


Ju Hyung : Aku melihat jasadnya. Kurasa orang yang terinfeksi membunuhnya. Lehernya digigit dan terkoyak.

Yeon Ok : Pasti pria dari lantai 15 itu. Dia menulis di pesan itu bahwa dia membuat kesalahan yang tidak bisa dia perbaiki.

Ju Hyung : Kalau begitu, sisa makanan di apartemennya bisa dibagi, bukan?

Sae Bom : Belum ada bukti bahwa itu perbuatan Pak Kim.

Yeon Ok : Siapa lagi? Tidak ada orang lain yang terinfeksi di gedung ini.


Hae Sung angkat bicara, dari yang kulihat, ada korban dan seseorang melarikan diri. Wajar saja itu menimbulkan kecurigaan. Pak Jung seorang detektif dan dia pasti tahu itu.

So Yoon terus menatap Hae Sung.

Yi Hyun : Semua masih perlu diselidiki. Terutama cara korban meninggalkan lantai dua dan berakhir di sini. Aku akan meminta pernyataan saksi dari kalian nanti.

Yi Hyun menatap Hae Sung dan Sang Hee.

So Yoon makin melotot. Hae Sung mendekati So Yoon.

Hae Sung : Yeobo, itu sangat menakutkan.

So Yoon tertawa kesal.


Sae Bom dan Yi Hyun turun bersama penghuni lain.

Yi Hyun : Unit 1102 adalah TKP. Jangan masuk ke unit itu untuk sementara. Kami mengubah kode sandi pintunya.

Se Kyu masih aja membahas makanan.

Se Kyu : Kapan kalian akan membagikan persediaan lantai 15? Andrew mengambil makanan kami dan kabur!

Lalu Andrew, Hyun Kyung dan Jung Kook lewat.

Melihat Andrew, Se Kyu langsung marah dan berniat menghajar Andrew. Tapi dihalangi Jung Kook.

Sae Bom dan Yi Hyun cuma bisa menghela nafas melihat keributan itu.


Young In mengamuk. Tae Seok datang dan meminta Ji Soo memberi Young In obat penenang.

Ji Soo : Kami sudah memberinya dosis maksimal. Tubuhnya tidak bisa menerima obat penenang lagi.

Tae Seok : Kita punya sampel sisa obat plasma Sae Bom.

Ji Soo : Hanya satu dan atasan kita menginginkannya. Mereka ingin sampel semua yang kita uji coba.

Tapi Tae Seok tak peduli dan bergegas pergi untuk mengambil plasma Sae Bom.


Beberapa orang mengambil plasma Sae Bom.

Tepat saat itu, Tae Seok datang memergoki mereka. Tae Seok langsung mengancam mereka pakai senjata dan mengambil tas koper yang berisi plasma Sae Bom.


Setelah itu dia bergegas ke Young In.

Dia memeluk erat Young In dan menyuntikkan plasma Sae Bom.

Young In seketika tenang.


Ji Soo datang.

Tae Seok : Periksa kondisinya dan segera hubungi jika ada masalah.

Ji Soo : Apa yang terjadi? Atasan kita akan tahu. Dan kau tidak memberi tahu Yoon Sae Bom.

Tae Seok : Tidak jika kita melaporkannya dulu. Beri tahu atasan kita bahwa Yoon Sae Bom mengembangkan antibodi. Lalu kita mengujinya pada istriku dan memastikan itu efektif. Katakan kita akan menjemput Yoon Sae Bom besok.

Ji Soo : Kau hanya mengulur waktu. Mereka akan mulai mencurigaimu.

Tae Seok : Itu yang kubutuhkan. Waktu.

Bersambung ke part 4.......

Happiness Ep 10 Part 2

 All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happines Episode 10 Part 1
Selanjutnya : Happiness Episode 10 Part 3

-- HAPPINESS EPISODE 10 PART 2 --


Sae Bom memeriksa luka di telapak tangan Yi Hyun. Yi Hyun tegang menatap Sae Bom.

Sae Bom : Sepertinya sudah jauh lebih baik.

Yi Hyun : Sudah kubilang. Aku vitamin dan antibiotik manusia.

Sae Bom : Kau terluka di tempat lain? Kau bisa memberitahuku sekarang.

Yi Hyun : Tidak, aku baik-baik saja.


Sae Bom : Baiklah. Apa yang dikatakan Han Tae Seok?

Yi Hyun : Dia menyuruhku membawa Seo Yoon keluar. Dia bilang mereka menerimanya atas dasar kemanusiaan.

Sae Bom : Benarkah?

Yi Hyun : Ya.

Sae Bom : Lalu?

Yi Hyun : Kubilang aku akan membahasnya denganmu.

Sae Bom : Bukankah itu berbahaya?

Yi Hyun : Jadi, aku berpikir... Bagaimana jika kau keluar bersamanya? Jika dia bersamamu, Seo Yoon juga akan merasa aman.

Sae Bom : Jika mau pergi, kita semua harus pergi bersama. Kau juga harus keluar dan disuntik antibiotik. Kurasa tidak akan bagus jika Seo Yoon pergi sekarang. Kita perlu tahu persis apa yang terjadi di luar.

Yi Hyun : Benar juga.

Sae Bom : Kim Se Hoon. Apa dia di luar?

Yi Hyun : Tidak secara resmi, tapi mungkin seseorang membantunya keluar. Dia bilang akan menyelidikinya.

Sae Bom : Aku sudah memikirkannya, dan dia mungkin masih di sini.

Yi Hyun : Kita sudah mencari ke seluruh bagian dalam apartemen.

Sae Bom : Ada satu tempat yang tidak kita cari.


Sae Bom dan Yi Hyun bergegas ke unit 1102. Sae Bom mengatakan dugaannya ke Yi Hyun, kalau Se Hun berencana pergi tapi para tentara dan orang yang terinfeksi membuatnya takut jadi dia kembali masuk dan dia bersembunyi di sana.

Tapi Yi Hyun ragu Se Hun tahu kode sandinya.

Sae Bom : Kita tetap harus memeriksanya.


Sae Bom membuka pintu. Tapi begitu masuk, Yi Hyun menemukan botol minum milik Se Hun di atas meja wastafel.

Yi Hyun : Sae Bom-ah.

Sae Bom dan Yi Hyun bergegas ke depan kamar, tapi mereka mendengar suara pria dan wanita dari dalam kamar.

Sae Bom mulai kesal. Dia mengetuk pintu dan menyuruh orang di dalam keluar.


Tak lama, Hae Sung keluar bersama Sang Hee. Mereka keluar sambil merapikan pakaian mereka. Tapi Hae Sung bilangnya, lagi memberikan nasihat hukum ke Sang Hee.

Sae Bom : Jangan lakukan di tempat tanpa ada orang. Nasihat hukum itu.

Yi Hyun : Jika terus menyelinap, kalian bisa bertemu orang terinfeksi.

Hae Sung : Kalian akan menjaga rahasia kami?

Sae Bom : Kau harus memberi tahu istrimu dahulu, Pak Kook. Begitu kepercayaan suami istri rusak, itu tidak akan bertahan lama.

Sang Hee : Bisa kami pergi sekarang?

Yi Hyun melarang mereka datang ke unit itu lagi.

Yi Hyun : Tunggu. Bawa ini bersamamu.

Yi Hyun memberikan botol minum Se Hun. Dia pikir, mereka mendapatkan itu dari Se Hun.

Sang Hee : Ini bukan milik kami.


Mendengar itu, Sae Bom dan Yi Hyun curiga. Mereka pun langsung memeriksa kamar utama. Begitu masuk, mereka melihat seseorang di pojokan duduk dengan seluruh tubuh tertutup selimut. Mereka pikir, itu Se Hun.

Mereka mendekat secara perlahan.

Sae Bom : Kim Se Hun-ssi? Kau dengar aku? Apa kau melakukan ini karena haus?

Tapi Se Hun tak menjawab, bahkan bergerak.

Sae Bom membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh Se Hun. Tapi itu bukan Se Hun!! Itu mayat ajumma cleaning service yang sudah membusuk.

Mereka semua kaget.


Yi Hyun memeriksa bubuk putih di sekujur tubuh ajumma cleaning service.

Yi Hyun : Bubuk ini...

Sae Bom : Ini jeruk nipis. Yang ada di rumah Kim Se Hun.


Sae Bom lantas pergi ke apartemennya Ju Hyun.

Sae Bom : Oh Ju Hyung-ssi, apa kau benar-benar dokter? Bisa kau keluar? Ada orang yang harus kau periksa.

Ju Hyung nya ngeselin, izinku ditangguhkan. Siapa orangnya? Siapa yang sakit?

Sae Bom : Kau akan tahu jika mengikutiku.


Yi Hyun sendiri lagi menginterogasi Hae Sung dan Sang Hee.

Sang Hee : Kami sungguh tidak tahu. Kami hanya...

Hae Sung : Aku hanya memberinya nasihat hukum.

Yi Hyun : Kau tidak perlu memberitahuku soal itu lagi. Katakan saja situasi saat kalian masuk ke sini Kalian merasakan ada yang aneh saat masuk?

Hae Sung : Soal itu... Aku tidak begitu ingat.


Hae Sung coba mengingat. Saat dia dan Sang Hee masuk sambil berciuman, mereka sempat masuk kamar utama. Tapi tak lama, mereka keluar lagi dan masuk kamar lain.

Yi Hyun : Kalian tidak masuk ke kamar utama?

Hae Sung : Tidak. Kami masuk. Ya, tapi... Bagaimana mengatakannya, ya? Baunya seperti semen, dan ada lalat beterbangan. Jadi, kami langsung pergi.

Sang Hee : Jika tahu ada mayat di sini, kami tidak akan datang.

Hae Sung : Kau pikir kami pembunuh? Aku pengacara. Ketahuilah bahwa aku tidak sebodoh itu.


Sae Bom datang sama Ju Hyung.

Yi Hyun : Bagaimana dengan Jung Guk?

Sae Bom : Aku memberi tahu dia situasinya. Dia akan memanggil yang lain.

Ju Hyung kaget lihat Sang Hee, sedang apa kau disini?

Sae Bom dan Yi Hyun ngajak Ju Hyung ke kamar utama.

Tak lama, terdengar teriakan Ju Hyung yang kaget lihat mayat si ajumma.


Hyun Kyung menemani kakaknya di ruang golf.

Hyun Kyung : Kakak sedang melihat apa?

Soo Min menunjukkan foto keluarganya di ponselnya.

Soo Min : Aku merasa sedikit lebih baik saat melihat ini. Aku tidak boleh menjadi ayah yang membuat mereka malu. Astaga. Aku hanya melihat sekilas, tapi baterainya cepat sekali habis.

Hyun Kyung meminjamkan powerbank nya.

Soo Min merasa tak enak, tapi jika ingin menulis, bukankah kau membutuhkannya?

Hyun Kyung : Aku bisa menggunakan pena dan kertas. Itulah indahnya menjadi penulis. Tidak menghabiskan uang.

Soo Min : Terima kasih. Aku selalu mendapatkan sesuatu darimu. Sebagai kakakmu, aku tidak tahu harus berkata apa. Hyun Kyung, tetap saja... Jika sesuatu terjadi padaku, bisakah kau mengurus keluargaku untukku?

Hyun Kyung : Aku tidak bisa melakukan itu. Fokus saja menjaga kesehatan dan keluar dari sini.

Soo Min : Hei. Aku sakit. Aku meminta bantuanmu. Tidak bisakah kau...

Hyun Kyung : Kau pasti merasa jauh lebih baik sekarang.


Lalu Andrew datang membawa dua tas penuh makanan.

Andrew beralasan, dulu Hyun Kyung memberinya makanan jadi dia mau membalas budi dengan memberikan makanan juga.

Setelah memberikan makanan, Andrew beranjak pergi.

Bersambung ke part 3......