• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Again My Life Eps 4 Part 3

 All Content From SBS, Viu, nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 4 Part 2
Selanjutnya : Again My Life Eps 4 Part 4

Foto SBS

Hee Woo diantarkan ke pelayan ke ruangan VIP sebuah restoran.

Di sana, Kang Jin dan Il Hyun sudah menunggu.

Hee Woo heran sendiri melihat mereka udah mabuk pagi-pagi.

Il Hyun bilang dia hanya ingin minum dengan mereka.

Kang Jin : Hubungi aku kapan saja. Aku akan segera datang di mana pun berada.

Hee Woo : Aku akan segera datang meskipun sudah mati.

Il Hyun : Dasar kau....

Il Hyun tertawa.

Hee Woo : Apa itu berlebihan?

Il Hyun : Anak-anak, kurasa ini sebabnya aku ingin bertemu dengan kalian.

Kang Jin : Jadi, ada kabar apa?

Il Hyun : Kang Jin, kau pasti lega setelah lulus ujian advokat. Apa kabarmu, Hee Woo?

Hee Woo : Aku hanya belajar dengan giat agar tidak mengecewakan anda, Pak.

Il Hyun : Bagus. Kau bisa mencapai apa pun saat melakukan yang terbaik.

Kang Jin : Apa terjadi hal buruk?

Il Hyun : Tidak juga. Hanya tidak ada hal baik yang terjadi. Kenapa aku merasa selalu kalah?

Kang Jin : Tidak mungkin. Anda lulus dari institut sebagai lulusan terbaik seangkatan.

Il Hyun : Aku butuh kasus. Kasus besar. Namun, tidak ada apa-apa. Berapa lama lagi aku harus berurusan dengan penjahat kelas teri yang dipenjara hanya selama beberapa bulan? Aku tidak dapat kasus besar.

Foto SBS
Foto SBS

Sekarang, Hee Woo berjalan menyusuri jalanan.

Hee Woo : Bahkan Jang Il Hyun pernah menjadi pemula. Kasus besar...

Hee Woo berhenti tepat dibawah layar televisi raksasa Chunha Telcom.

Hee Woo : Baiklah. Aku akan menyiapkan jamuan untuknya.

Foto SBS

Malamnya, Hee Woo ke kafe tempat Hee A bekerja. Dia memberikan proposal Haha Talk pada Hee A.

Hee A melihatnya, apa ini? Haha Talk?

Hee Woo : Ya. Teman Min Soo dari sekolah kedokteran yang mengembangkannya. Lihatlah.

Hee A : Kau datang jauh-jauh kemari untuk mengantarkan ini?

Hee Woo : Ya, aku ingin mendengar pendapatmu.

Hee A : Karena itu kau kemari sekarang?

Hee Woo : Ya.

Hee A : Tidak ada yang lain?

Hee Woo : Tidak.

Hee A : Saat orang bertemu selarut ini, biasanya untuk urusan pribadi.

Hee Woo : Aku biasanya belajar pukul sebegini.

Hee A  sedikit kecewa, baiklah.

Foto SBS

Hee A lalu membaca proposal Haha Talk.

Hee A : Hei, orang ini ditakdirkan untuk sukses. Dia semacam genius.

Hee Woo : Menurutmu dia sehebat itu?

Hee A : Ya, menurutku begitu. Ini masih baru, tapi akhirnya kita akan menggunakan hal ini dalam banyak situasi. Ini bisa mendominasi pasar. Setelah dipikir-pikir, bergantung kecepatan, ini bisa memonopolinya.

Hee Woo dalam hati, aku tahu dia akan melihat potensi.

Hee Woo : Astaga, aku membawa sesuatu yang besar dengan ceroboh.

Hee A : Benar. Namun, kenapa kau punya ini?

Hee Woo : Dia mendaftar ke kontes proyek Chunha Telecommunications.

Hee A : Chunha Telecommunication?

Hee Woo : Ya. Kurasa mereka juga melihat potensinya. Dia bilang dia ditelepon langsung dari kantor CEO.

Hee A : Begitukah? Jika dia orang yang pintar, mata mereka akan berbinar begitu melihat ini.

Hee Woo : Sudah kuduga memang tepat bertanya kepadamu. Baiklah, ambil ini dan cermati.

Hee A : Baik. Aku juga mau menunjukkan ini kepada seseorang.

Foto SBS

CEO Kim menemui Tae Seob, membawa proposal Haha Talk.

CEO Kim : Aku sudah diberi tahu. Layak mengambil risiko besar untuk proyek ini.

Tae Seob : Prediksi Chunha Economics tidak pernah salah. Lalu kenapa?

CEO Kim : Anda harus mengambil alih proyek ini. Ini akan sangat membantu karier politik anda. Belum lagi fondasinya yang bagus untuk mengendalikan perusahaan.

Tae Seob : Langsung saja ke intinya.

CEO Kim : Yang ini, akan kuambil sendiri. Lalu aku akan pergi ke Jeil Telecommunications.

Tae Seob : Kurasa Chunha Telecommunications sudah lama mendominasi. Tidak ada kebajikan kenaikan secara keseluruhan.

CEO Kim : "Makin banyak punya, makin banyak ambil." Itu moto Grup Chunha. Haruskah aku melanjutkannya?

Tae Seob : Hati-hati jangan membuat skandal.

CEO Kim : Ya, Pak. Aku akan mengurusnya dan memastikan tidak ada masalah.

Tae Seob : Kau boleh pergi.

Foto SBS

Pengawal Kim mengantarkan CEO Kim keluar.

Tae Seob membaca lagi proposal Haha Talk.

Tae Seob : Haha Talk. Ini mungkin bisa sukses.

Foto SBS

Pak Kim tampak sibuk di restorannya, melayani costumer. Tak lama, Hee Woo datang.

Pak Kim : Kau bilang ada hal penting. Kenapa kau sudah kembali?

Hee Woo : Aku cepat-cepat agar bisa datang. Ini hari bersejarah.

Pak Kim : Kau yang disebut orang "putra berbakti".

Nyonya Lee menghampiri mereka.

Nyonya Lee : Apa yang kau lakukan? Kau tidak lihat kami sibuk?

Hee Woo : Restoran ini penuh dan ini baru hari pembukaan. Ini mengagumkan.

Nyonya Lee menyuruh Pak Kim membeli bahan setelah restoran tutup..

Pak Kim : Kita sudah kehabisan bahan?

Nyonya Lee : Ya.

Foto SBS

Pak Kim : Astaga. Ayah sangat bersemangat, Hee Woo. Resep jjimdak sempurna keluarga Kim yang hampir sia-sia akhirnya mendapatkan pengakuan yang layak.

Nyonya Lee : Kau bercanda? Bagaimana ini bisa menjadi resep keluargamu? Ini resep keluargaku yang diwariskan dari nenekku.

Hee Woo menengahi mereka.

Hee Woo : Dengar. Gochujang adalah resep ayah, dan kecap asin adalah resep ibu. Ini kolaborasi yang menyatu menjadi resep yang luar biasa.

Pak Kim : Kita pasangan yang luar biasa. Kau menikahi pria hebat. Selamat.

Nyonya Lee : Karena menemui pria yang baik.

Pak Kim dan Nyonya Lee saling berjabat tangan.

Hee Woo tertawa melihat kelakuan orang tuanya.

Pak Kim : Baik, mari kita bekerja sekarang.

Para pelanggan memesan lagi, bahkan ada yang sampai memesan 3 porsi lagi.

Foto SBS
Foto SBS

Hee A sarapan bersama ayah dan kedua kakaknya. Yong Joon mendadak pamit. Dia bilang dia ada rapat, jadi dia harus pergi duluan.

Disusul kemudian dengan Sung Joon yang mengaku ada kelas pagi. Tinggallah Hee A dengan ayahnya.

Hee A senyum-senyum melihat ayahnya.

Sang ayah paham, ada apa?

Hee A : Ada yang ingin kukatakan kepada ayah.

Ketua Kim : Katakan.

Hee A : Aku punya bisnis besar. Boleh kuceritakan? Kurasa perusahaan kita bisa sukses dengan ini.

Ketua Kim : Lanjutkan.

Hee A : Namanya Haha Talk. Mahasiswa kedokteran dari kampusku membuat platform untuk komunikasi. Ini menargetkan masa depan saat ponsel pintar mendominasi. Ayah tahu ini akan menggantikan komputer di masa depan, bukan?

Ketua Kim : Bagaimana itu akan membantu perusahaan kita?

Hee A : Biar kujelaskan. Data orang yang tiada akan dikumpulkan melalui ini. Dengan data itu, kita bisa menganalisis kecenderungan konsumen, dan juga memikirkan strategi yang pasti berhasil. Bukankah itu akan membantu dalam banyak hal? Namun, tampaknya, pembuat aplikasinya melamar ke Kontes Proyek Pengusaha Muda Chunha Telecommunications.

Ketua Kim : Kau tidak bisa memberi poin bonus karena dia orang yang kau kenal. Namun, ayah yakin kau sudah tahu itu.

Hee A :  Tentu saja. Aku bilang ini karena kudengar CEO Kim menghubunginya lebih dahulu.

Ketua Kim : Begitu rupanya. Tunggu. Dia menghubunginya secara pribadi?

Hee A : Kudengar mereka akan segera bertemu.

Foto SBS

CEO Kim dan Sung Hwan ketemuan di ruangan VIP restoran.

CEO Kim : Siapa yang akan mengenal seseorang semuda ini merancang platform seperti ini. Aku tidak akan bertele-tele. Peluangmu tidak bagus untuk kontes itu. Namun, menurutmu kenapa aku mengajakmu bertemu saat itu, Pak Moon? Kau belum tidur atau makan dengan benar sampai sekarang. Kau sangat menderita untuk mengembangkan ini. Biaya pengembanganmu sudah habis. Akan sulit bertahan lebih lama lagi. Inilah kesulitan umum yang dihadapi pengembang pemula. Itu sebabnya aku ingin membuat penawaran. Aku akan membantu agar kau bisa didanai Jeil Telecommunications.

Sung Hwan kaget, apa? Namun, anda CEO Chunha Telecommunications...

CEO Kim : Itu tidak ada artinya. Pada akhirnya, aku hanya pegawai. Metode Chunha terlalu kuno. Mereka tidak mengerti platform baru ini sama sekali. Namun, Jeil berbeda. Pak Moon. Cobalah melihat gambaran yang lebih besar. Pikirkan dampak yang akan dibuat bakatmu. Ini bukan tentang kepentingan perusahaan atau bahkan negara. Kau mempertaruhkan kepentingan umat manusia. Jika kau melihatnya seperti itu, perusahaan tidak penting. Selain itu, yang terpenting sekarang adalah kau mendapatkan dana tetap untuk biaya pengembanganmu.

Sung Hwan : Kurasa anda benar.

CEO Kim : Namun, ada syaratnya. Sebagai imbalan atas investasi dalam jumlah besar, kau harus menceritakan proses perkembangan Haha Talk. Ayo maju bersama. Kesempatan ini tidak akan datang lagi.

Sung Hwan terdiam mendengarnya.

Foto SBS

Begitu CEO Kim pergi, Hee Woo dan Min Soo langsung menemui Sung Hwan.

Min Soo : Di mana yang kuminta?

Sung Hwan : Ini dia.

Sung Hwan memberikan alat perekam berbentuk pulpen pada Min Soo.

Sung Hwan : Min Soo bilang untuk berjaga-jaga.

Dan Min Soo menyerahkan alat perekam itu ke Hee Woo.

Hee Woo : Kau pintar.

Sung Hwan : Aku bilang akan memikirkannya dahulu seperti yang kau suruh. Namun, apa yang harus kulakukan sekarang?

Hee Woo : HKI. Maksudku, hak kekayaan intelektual. Kau tahu soal itu, bukan?

Sung Hwan : Ya.

Hee Woo : Ada empat jenis hak kekayaan intelektual. Paten, merek dagang, hak cipta, dan hak desain. Inilah empat kategorinya. Kau harus segera mendapatkan hak eksklusif. Itu sebabnya kita harus fokus pada pendaftaran paten. Jika mereka mengincar Chunha atau Jeil Telecommunications, atau Haha Talk sendiri...

Min Soo : ... mereka hanya punya dua pilihan. Satu, mereka bisa menginvestasikan banyak uang dan tenaga kerja untuk mengembangkan sesuatu yang mirip atau mereka akan menggunakan cara apa pun untuk mencuri milikmu.

Hee Woo : Satu-satunya caramu bisa melawan mereka adalah menghadapi mereka sekarang. Jadi, berusahalah keras menyelesaikan proyek ini. Sementara itu, kita percepat pendaftaran patennya.

Sung Hwan : Baiklah.

Foto SBS

CEO Kim rapat bersama anak buahnya.

"Pastikan tidak ada kemunduran merilis Smile Talk bulan depan." ucap CEO Kim.

CEO Kim lalu menanyakan perkembangan kasus navigasi?

Anak buahnya bilang mereka masih nego dengan pengembang.

"Jadi, berapa lama kita harus menunggu perilisannya?" tanya CEO Kim.

"Sekitar empat... Tidak, tiga bulan."

"Selesaikan bulan depan."

"Tapi, Pak..."

"Hei. Sebaiknya tidak dirilis lebih lama daripada S Map, mengerti?"

"Ya, aku mengerti."

"Berikutnya. Apa yang terjadi dengan SodaSand?"

"Aku dapat sumbernya dari pengembangnya. Aku menyetor uang ke rekening istrinya."

"Lihat? Manusia tidak punya hati nurani jika menyangkut uang. Kenapa kau tidak bisa membuat Moon Sung Hwan melakukan hal yang sama?"ucapnya memarahi anak buahnya yang bertanggung jawab utk Smile Talk.

"Peluncuran produk kita dijadwalkan akhir bulan ini. Bulan depan untuk yang lain." ucap anak buahnya bertugas untuk SodaSand.

"Bagus. Bekerjalah seperti ini, Bodoh. Ya ampun."

Foto SBS

Hee Woo dan Min Soo di firma hukum.

Hee Woo : Firma hukum ini berspesialisasi di gugatan hukum terhadap Grup Chunha. Kau tidak tahu? Dalam hal hak paten, firma hukum ini yang terbaik di negara ini.

Min Soo : Aku tahu itu. Namun, haruskah kau memilih di sini?

Pengacara datang dan meminta maaf membuat mereka menunggu.

"Namaku Hwang Sun Ham. Aku rekanan di firma hukum ini."

Hee Woo mengenalkan diri.

Hee Woo : Kami jurusan hukum di Universitas Hankuk. Namaku Kim Hee Woo.

Min Soo : Aku Lee Min Soo. Aku juga jurusan hukum.

Pengacara Hwang : Begitu rupanya. Kalau begitu, kalian juniorku. Baiklah. Jadi, kenapa kau kemari?

Hee Woo : Masalahnya adalah... Aku kenal seseorang yang mengembangkan program. Serta kami punya banyak pertanyaan tentang mendaftarkan paten.

Pengacara Hwang : Paten? Soal apa?

Hee Woo : Baiklah. Di sini. Namanya Haha Talk. Program ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan menggunakan data.

Hee Woo menunjukkan proposal Haha.

Min Soo : CEO Chunha Telecommunications juga menghubunginya.

Pengacara Hwang : Begitukah?

Foto SBS

Pengacara Hwang menghubungi CEO Kim. Omo...

CEO Kim : Terima kasih, Pengacara Hwang. Aku akan segera mentraktirmu makan. Tentu. Sampai jumpa. Kau harus menutup teleponnya dahulu.

Telepon selesai.

Foto SBS

CEO Kim : Sungguh. Anak-anak zaman sekarang. Mereka tidak mudah ditundukkan seperti dahulu.

CEO Kim memanggil seketarisnya.

CEO Kim : Ingat agensi yang menangani bisnis kita tanpa jejak?

Foto SBS

Adegan berpindah ke Hee Woo dan Min Soo yang menyusuri jalanan sambil mengobrol.

Min Soo : Kim Hee Woo! Kau ingin pergi di firma hukum itu karena...

Hee Woo : Benar. Aku pergi ke sana untuk memprovokasi Kim Chan Il. Saat orang terburu-buru, mereka membuat kesalahan.

Min Soo : Kau ingin memanfaatkan musuhmu, alih-alih menghindarinya.

Hee Woo : Benar.

Min Soo : Sudah kuduga. Ahli strategi hebat. Kau bahkan bisa bergabung dengan militer.

Hee Woo : Astaga. Kenapa kau mengatakan hal seburuk itu? Aku tidak bisa kembali ke sana lagi. Tidak lagi.

Foto SBS

Hee Woo kemudian berhenti berjalan dan terkejut.

Min Soo ikut terkejut, apa? Ada apa? Kau sudah menjalani wajib militer?

Hee Woo : Tidak, aku harus melakukannya. Astaga. Berhenti bicara omong kosong. Serta fokuslah pada proyek kita.

Min Soo : Jangan melampiaskannya kepadaku. Kau mau makan mi nanti?

Hee Woo : Mi apanya? Yang benar saja.

Hee Woo beranjak pergi.

Min Soo tertawa dan mengejar Hee Woo.

Foto SBS

Ketua Kim bicara dengan Tae Seob di ruang kerjanya.

Ketua Kim : Beberapa saat lalu, Hee A bilang sesuatu yang sangat menarik. Dia bilang Haha Talk, perangkat lunak yang dibuat murid dari kampusnya, akan mengubah dunia.

Tae Seob tampak tenang mendengar itu, begitukah? Bagaimana bisa?

Ketua Kim : Dia bilang melalui program perangkat lunak, kita bisa mengumpulkan data yang amat besar dari banyak orang. Melalui data, kita bisa membuat rencana yang pasti berhasil.

Tae Seob : Hee A sangat cerdas.

Ketua Kim : Ya. Dia sangat pintar. Namun, ada yang aneh soal itu.

Tae Seob : Aneh?

Ketua Kim : Kudengar dia mendaftar untuk kontes Chunha Telecommunications. Namun, CEO perusahaan itu, Kim Chan Il, secara pribadi menghubungi pengembangnya padahal dia harus menjadi yang paling netral. Aku menjadikannya CEO karena kau merekomendasikannya. Namun, dia banyak berubah.

Tae Seob : Kupikir dia akan berguna. Aku pasti salah menilai potensinya.

Foto SBS

Barulah Hee Woo menemui Il Hyun. Dia memberikan bukti tentang Chunha Telcom yang berusaha mencuri perangkat lunak milik mahasiswa yang melamar ke kontes mereka dengan cara ilegal.

Hee Woo : Lihatlah kemari. Anda bisa menangkap orang-orang di rekaman kamera pengawas dan menanyai mereka. Maka anda akan mendapat banyak informasi dari mereka.

Il Hyun : Ya. Aku melihat banyak masalah di sini.

Hee Woo : Benar. Ini membuktikan kontes berskala nasional itu direkayasa. CEO-nya, Kim Chan Il.

Il Hyun : Aku bisa mendakwanya dengan banyak hal hanya berdasarkan ini.

Hee Woo : Benar.

Il Hyun : Terima kasih.

Il Hyun : Seorang eksekutif di konglomerat melanggar hak kekayaaan intelektual dan menghasut penyerangan. Dia memicu korupsi dalam kontes dan mencoba melakukan spionase industri juga. Astaga, ini akan menjadi buah bibir semua orang. Astaga, aku harus mengungkap kenyataan pelanggaran paten dengan ini. Kalau begitu, ini akan menjadi kasus besar.

Hee Woo : Benar. Anda bisa melihat gambaran besarnya. Aku yakin hal seperti ini sering terjadi pada konglomerat. Setelah mendapat perhatian publik dengan Chunha Telecommunications, kita bisa melakukan inspeksi skala besar dari konglomerat lain.

Il Hyun : Sudah kuduga.

Hee Woo : Sungguh langkah yang tepat untuk mendatangi anda. Lalu... Entah apa aku harus mengatakan ini kepada anda.

Il Hyun : Ada lagi?

Foto SBS

Hee Woo pindah ke samping Il Hyun.

Hee Woo : Aku mengetahuinya saat menyelidiki Kim Chan Il. Tampaknya, Pak Kim dan Anggota Dewan Cho Tae Sub memiliki semacam koneksi. Anggota Dewan Cho Tae Sub adalah anggota tetap Komite Sains, TIK, Penyiaran, dan Komunikasi di Dewan Nasional, jadi, dia bisa beri bantuan khusus kepada Chunha Telecommunications.

Il Hyun : Begitukah?

Hee Woo : Ya.

Il Hyun : Anggota Dewan Cho terkait dengan ini?

Hee Woo : Aku yakin Pak Kim telah membuatnya sangat jelas bagi kenalannya. Aku yakin ini masalah besar bagi Anggota Dewan Cho.

Il Hyun : Tunggu. Ini ikan besar. Jika aku bisa melakukan ini, para petinggi akan melihatku. Kau tahu, mereka sangat sensitif tentang kasus terkait TI.

Hee Woo : Benar.

Il Hyun : Hei, Hee Woo. Berandal. Kau cukup hebat. Terima kasih.

Hee Woo : Tidak masalah. Aku hanya ingin membantu di jalan yang anda lalui.

Il Hyun : Itu cukup untuk memberiku kebahagiaan. Baiklah, kau adik kandungku sekarang. Mengerti? Bagaimana jika kita bercengkerama dengan Kang Jin setelah kasus ini? Akan kubawa ke tempat bagus. Aku akan mentraktir minum semalaman.

Hee Woo : Ya, Pak. Tolong hubungi aku.

Il Hyun : Sudah berakhir. Akan kuhancurkan mereka.

Hee Woo : Semoga hari anda menyenangkan!

Foto SBS

Habis dari Hee Woo, Il Hyun menemui Seok Hoon. Dia menunjukkan berkas itu kepada Seok Hoon.

Seok Hoon : Pastikan tidak ada obrolan.

Il Hyun : Aku tidak akan membuat kesalahan.

Foto SBS
Foto SBS

Begitu Il Hyun pergi, Seok Hoon menghubungi Tae Seob.

Seok Hoon : Seorang jaksa meluncurkan penyelidikan terhadap Kim Chan Il karena memanipulasi kontes, melanggar hak kekayaan intelektual, dan menghasut spionase industri. Kurasa dia mungkin menyebutkan hubungannya dengan anda juga.

Tae Seob : Aku tahu. Aku akan mengurusnya.

Foto SBS

Tae Seob menyudahi panggilan Seok Hoon.

Tae Seob : Ini makin menarik. Kim Gun Young pasti mengetahuinya. Selanjutnya, informasi ini juga bocor ke jaksa. Siapa yang menghalangiku?

Ji Hyun : Aku akan bersiap.

Tae Seob : Lakukan diam-diam.

Ji Hyun : Baik, Pak.

Tapi kemudian, Tae Seob memutuskan Seketaris Kim yang menangani kasus itu.

Seketaris Kim menyanggupinya.

Foto SBS
Foto SBS

Malamnya, Hee Woo melamun memikirkan Haha dan Tae Seob.

Hee Woo : Di kehidupanku lalu, Cho Tae Seob adalah orang yang dapat terbanyak dari Haha Talk. Kecuali Haha Talk menemukan investor bagus, Cho Tae Seob bisa mencuri perangkat lunaknya kapan saja.

Hee Woo lalu membuka lacinya dan menatap buku rekening milik Pak Woo.

Foto SBS
Foto SBS

Besoknya, Hee memanggil Pak Woo ke taman.

Pak Woo sedikit kesal, kau membangunkanku pagi-pagi sekali. Serta kau ingin menemuiku di sini?

Hee Woo : Pak, anda tahu uang yang anda berikan kepadaku? Aku berniat menginvestasikannya dalam perusahaan ventura.

Pak Woo : Aku sudah memberimu uangnya. Kenapa kau membahasnya denganku?

Pak Woo pergi begitu saja.

Hee Woo senang sudah dapat restu dari Pak Woo.

Bersambung ke part 4...

Again My Life Eps 4 Part 2

All Content From SBS, Viu dan nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 4 Part 1
Selanjutnya : Again My Life Eps 4 Part 3

Foto SBS

Min Soo dan Hee A lagi minum-minum di kafe. Di layar televisi yang ada di depan mereka, menampilkan berita Tae Seob.

Hee A heran kenapa Hee Woo menghadiri kuliah Tae Seob.

Hee A : Aku tidak mengira Hee Woo akan menyukainya.

Min Soo : Anak-anak yang pintar dan keren selalu ingin tahu tentang kedua sisi koin.

Foto SBS
Foto SBS

Min Soo mengambil dua koran dari dalam tasnya. Dia menunjukkan kedua koran itu ke Hee A.

Min Soo : Progresif dan konservatif. Seperti aku.

Hee A : Bukan itu maksudku. Hanya... Pria itu tampak munafik. Dia mengatakan satu hal, tapi memikirkan hal lain.

Min Soo : Kau mengenalnya secara pribadi?

Hee A : Aku tidak perlu mengenalnya. Aku bisa membaca pikirannya.

Min Soo : Bagaimana denganku?

Foto SBS

Hee A : Kau? Kau selalu mengatakan apa yang kau pikirkan. Tidak ada kejutan. Kau hanya perlu terlihat menawan.

Min Soo : Astaga, itu sulit sekali. Omong-omong, kita teman sekelas. Jangan pakai honorifik.

Hee A : Aku tidak tahu bagaimana perasaanku tentang itu, Pak. Lagi pula, kau tampak lebih tua dari usiamu, jadi, aku tidak bisa.

Min Soo : Kenapa itu penting? Usia mentalmu yang penting. Aku selamanya 14 tahun, masih kelas dua SMP.

Hee A : Baik! Kalau begitu, aku akan berhenti memakai honorifik.

Min Soo : Baiklah.

Hee A : Jadi, kita berteman?

Min Soo : Baiklah, Hee A!

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo datang, tanpa honorifik? Apa maksudmu?

Min Soo : Hei, Hee Woo. Hee A dan aku berteman sekarang.

Hee Woo : Kenapa kau sangat terobsesi untuk berteman dengan juniormu? Aku sungguh tidak mengerti.

Hee A : Teman apanya? Kau bilang usiamu 14 tahun. Baiklah, kalau begitu. Panggil aku "Kakak".

Min Soo : Kakak. Kakakku. Kak Hee A.

Foto SBS

Tanpa mereka sadari, seorang pria mengawasi mereka. Pria yang waktu itu ada di pub.

Hee Woo memapah Min Soo ke taksi.

Min Soo : Ayolah, Hee Woo. Aku sama sekali tidak mabuk.

Hee Woo : Kau jelas mabuk. Masuklah. Waktunya pulang.

Min Soo : Aku benar-benar sadar sekarang.

Hee Woo : Baik, masuk saja ke mobil.

Min Soo memeluk Hee Woo.

Min Soo : Hee Woo, kau tahu aku menahan diri, bukan? Aku bisa melakukan apa pun yang kuinginkan dengan dunia ini. Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku memakannya? Atau haruskah aku menghancurkannya?

Hee Woo : Hancurkan, robohkan, atau lakukan apa pun yang kau mau. Pulang saja.

Hee Woo meminta supir taksi mengantarkan Min Soo ke Sangdo-dong.

Foto SBS

Setelah Min Soo pergi, Hee Woo berbalik menatap Hee A yang menunggunya di depan kafe.

Dan dia terkejut.

Foto SBS

Hee A berjalan sendirian. Tanpa dia sadari pria itu mengikutinya.

Hee A yang setengah mabuk, hampir jatuh. Pria itu mau mendekati Hee A, tapi dia keburu dipergoki Hee Woo.

Hee Woo : Siapa kau? Apa kau penguntit?

Pria itu mau menghindari Hee Woo tapi Hee Woo tak mau melepaskannya. Mereka pun berkelahi.

Hee Woo terkejut. Dia bertanya-tanya siapa pria itu. Dia bilang pria itu bukan pria biasa.

Pria itu berkata, bahwa Hee Woo salah paham.

Hee Woo : Aku melihatmu mengikutinya dari pub. Kenapa kau membuatku "salah paham" soal niatmu mengikutinya? Apa masalahmu?

Hee Woo dan pria itu kembali bertarung.

Foto SBS

Hee A datang.

Hee A : Kim Hee Woo. Park Siljang. Apa yang kalian lakukan?

Pak Park : Maafkan aku, Agassi.. Ada sedikit kesalahpahaman.

Hee Woo : Agassi? Kau mengenalnya?

Hee A bingung jelasinnya.

Tak lama kemudian, Hee Woo ingat siapa Hee A.

Flashback...

Foto SBS
Foto SBS

Saat Hee Woo sudah menjadi jaksa, dia melihat berita tentang kematian Pimpinan Kim Gun Young dari Chunha Group di TV. Pimpinan Kim meninggal di usia 78 tahun dan meninggalkan dua orang putra dan seorang putri. Kim Sun Man lah yang meneruskan Chunha selepas kepergian ayahnya. Dia mengembangkan Chunha dan meluaskannya secara global. Hee Woo melihat Hee A dan kedua abangnya di pemakaman Pimpinan Kim yang masuk berita.

Narasi Hee Woo : Dia meninggalkan putra sulungnya, Direktur Pelaksana Kim Yong Jun dari Chunha Electronics, putra bungsunya, Direktur Pelaksana Kim Sung Jun dari Chunha Motors, dan putrinya, Kim Hee A. Wajahnya diperlihatkan untuk kali pertama di pemakaman ayahnya. Dia putri tunggal Pimpinan Kim Gun Young.

Flashback end...

Foto SBS

Hee Woo masuk ke kamarnya. Dia meregangkan otot-ototnya yang agak sakit habis berantem dengan Park Siljang tadi.

Hee Woo bertanya-tanya kenapa dia dan Hee A bertemu.

Foto SBS
Foto SBS

Ji Hyun di mejanya, memikirkan kata-kata Hee Woo pas mereka bertemu di kampusnya Hee Woo.

Hee Woo berterima kasih dan berjanji akan menepati janjinya pada Ji Hyun.

Foto SBS

Paginya, Hee Woo jogging ditemani sunbae nya yang mengejarnya naik sepeda.

Hee Woo teringat permintaan Hee A semalam. Hee A minta Hee Woo merahasiakan latar belakangnya.

Narasi Hee Woo : Cho Tae Sub memanfaatkan Chun Ha untuk menyimpan dana taktisnya.

Hee Woo ingat Hee A tidak menyukai Tae Seob.

Hee Woo : Jika aku benar soal ini, Hee A mungkin memihakku.

Foto SBS

Seseorang memotret Hee Woo.

Dia adalah Park Siljang.

Foto SBS

Park Siljang langsung melaporkan penyelidikannya tentang Hee Woo pada Pimpinan Kim.

Park Sijlang : Dia memang bukan mahasiswa biasa. Orang tuanya bekerja sif malam di pabrik.

Pimpinan Kim :  Nilainya naik dari bawah ke atas? Apa ini mungkin? Dia kuliah di Sekolah Hukum Hankuk, tempat hanya satu persen teratas yang bisa masuk. Usianya baru 20 tahun, tapi kau tidak bisa langsung mengalahkannya?

Park Siljang bilang jika Hee A tidak datang, dia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Pimpinan Kim : Ada yang pernah mengalahkanmu dalam adu jotos?

Park Siljang : Tidak, Pak.

Pimpinan Kim : Dia memang bukan anak biasa. Cari tahu lebih banyak tentangnya.

Foto SBS
Foto SBS

Lalu Hee A masuk.

Hee A : Appa?

Pimpinan Kim : Ayah dengar kau punya pacar.

Hee A melirik Park Siljang. Lalu dia bilang pada ayahnya kalau mereka hanya berteman.

Park Siljang keluar.

Foto SBS


Hee A dan appa nya duduk.

Pimpinan Kim : Ayah dengar dia mengira Jin Hyuk penguntit dan berkelahi dengannya. Ayah harus berterima kasih kepadanya.

Hee A : Ya. Ayah tahu? Mereka seimbang. Mereka seperti beterbangan. Aku merasa seperti menonton film seni bela diri.

Pimpinan Kim : Benarkah?

Hee A : Dia memang hebat. Maksudku, dia belajar sepanjang waktu. Bagaimana dia punya waktu untuk berolahraga? Dia punya sopan santun, dan dia tampan...

Tapi pas ngeliat ekspresi ayahnya, dia langsung meralat ucapannya.

Hee A : Maksudku, dia tampan, tapi dia bukan tipeku.

Pimpinan Kim : Ayolah. Jangan bilang begitu. Sepertinya kau tergila-gila kepadanya.

Hee A : Tidak mungkin. Aku memikirkan kembali keputusanku untuk belajar di luar negeri.

Pimpinan Kim : Benarkah? Kalau begitu, ayah harus memintanya membuatmu tetap di sini.

Hee A : Benarkah?

Pimpinan Kim : Apa? Ayah rasa kau memang serius. Kau bahkan tidak mendengarkan ayah saat ayah mencoba menghentikanmu. Ayah terluka.

Hee A : Aku hanya bercanda.

Pembicaraan mereka terhenti karena Tae Seob datang.

Hee A pamit, dia bilang mau ke kampus.

Foto SBS
Foto SBS

Tae Seob masuk dan melihat Hee A.

Tae Seob : Astaga. Lihat siapa yang datang. Lama tidak bertemu. Kudengar kau masuk ke Universitas Hankuk. Selamat.

Hee A : Terima kasih.

Tae Seob : Belajarlah dengan giat dan jadilah salah satu bakat terbaik yang akan memimpin bangsa ini. AI dan teknologi informasi akan mengguncang dunia dalam waktu dekat.

Hee A : Ya, aku akan ingat itu. Aku akan meninggalkan kalian berdua.

Foto SBS

Hee A berjalan ke pintu. Dia membuka pintu, tapi wajahnya tampak kesal.

Hee A : Aku tidak menyukainya.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo lagi minum kopi instan. Dia bilang kopi instannya enak dan membangkitkan banyak kenangan. Hee A yang menatap Hee Woo, berkata, dia sangat palsu.

Sontak lah Hee Woo yang lagi minum kopi, kaget bahkan sampai nyemburin lagi kopi di mulutnya.

Hee Woo : Aku? Apa yang kulakukan?

Hee A : Apa? Apa maksudmu?

Hee Woo : Tadi kau bilang aku palsu.

Hee A : Bukan kau. Maksudku dia.

Foto SBS
Foto SBS

Hee A menunjuk ke layar televisi yang menampilkan pidato Tae Seob.

Hee Woo mendekat, mereka sama-sama menonton pidato Tae Seob.

Tae Seob : Semua orang berhak hidup. Karena itu, para anggota Dewan Nasional harus menciptakan sistem dan hukum untuk memastikan keadilan dalam setiap aspek.

Hee A kesal, "Keadilan"? Yang benar saja.

Hee Woo : Menurutmu Cho Tae Sub adalah orang jahat?

Hee A : Benar. Orang-orang hanya belum tahu.

Hee Woo : Bagaimana kau tahu?

Hee A : Kau akan tahu saat waktunya tiba. Pembohong dan orang munafik selalu tertangkap pada akhirnya.

Foto SBS

Kyu Ri datang, dia kewalahan membawa banyak buku.

Kyu Ri : Hee Woo-ya, bisakah kau membantuku?

Hee Woo : Tentu.

Kyu Ri : Bisa simpan ini sampai bertemu denganku di kelas nanti? Aku ada kelas sekarang, tapi tidak bisa membawa semuanya. Aku akan mentraktirmu makan malam sebagai gantinya.

Hee Woo : Tidak masalah.

Kyu Ri memberikan setumpuk bukunya ke Hee Woo.

Hee Woo melirik buku yang dipegang Kyu Ri.

Hee Woo : Kau membaca itu belakangan ini?

Kyu Ri : Aku membacanya lagi untuk mata kuliah Sejarah Budaya Barat.

Kyu Ri pamit.

Foto SBS
Foto SBS

Hee A : Kau bilang kalian berdua satu akademi?

Hee Woo : Kyu Ri dan aku? Ya.

Hee A : Kalau begitu, kalian pasti belajar bersama seharian di akademi.

Hee Woo : Ya, sering kali. Kenapa kau bertanya?

Hee A : Kau pesuruhnya, bukan? Kau terbiasa melakukan apa yang diperintahkan.

Hee Woo : Apa itu kesan yang kuberikan? Kurasa aku mengerti alasannya...

Hee A yang kesal, menyuruh Hee Woo membawakan bukunya juga.

Foto SBS

Hee A pergi. Min Soo datang.

Min Soo : Hei, Hee A. Kim Hee A.

Hee A yang lagi kesal, melewati Min Soo gitu aja.

Min Soo menghampiri Hee Woo bersama temennya.

Min Soo : Beri salam. Temanku dari sekolah kedokteran. Namanya Moon Sung Hwan. Kami murid terbaik di jurusan kami.

Foto SBS
Foto SBS

Sung Hwan : Halo, aku Moon Sung Hwan.

Hee Woo : Senang bertemu denganmu.

Narasi Hee Woo : Moon Sung Hwan? Nama itu tidak asing.

Foto SBS

Tae Seob menyarankan Pimpinan Kim untuk membeli Mirae Motors agar bisa mengembangkan Grup Chunha.

Tae Seob : Akan kuberi kau waktu berpikir. Aku tidak mau Mirae Motors dijual ke perusahaan asing. Berapa kali kita melihat orang asing memakan perusahaan dan kabur dengan uangnya?

Pimpinan Kim : Aku mengerti maksudmu, tapi...

Tae Seob : Mirae Motors membutuhkan modal segera. Bank telah setuju untuk meminjamkan dana darurat untuk mereka.

Pimpinan Kim : Itu hanya solusi sementara. Dari yang kudengar, total utang mereka hampir satu miliar dolar.

Tae Seob : Jika tidak ada yang dilakukan, Mirae Motors akan terus menuangkan air ke stoples tanpa dasar. Namun, di bawah merek Chunha, semuanya akan berubah.

Pimpinan Kim : Pak, banyak perusahaan membuka pabrik di luar negeri untuk mengurangi biaya produksi. Tidak lama lagi, satu robot akan menggantikan 10.000 pekerja. Perusahaan seperti Mirae Motors tanpa pabrik luar negeri tidak menarik perhatian pebisnis sepertiku.

Tae Seob : Ini aneh. Aku terkejut kau tidak mengerti inti saranku. Hanya ada satu jawaban yang bisa kau berikan.

Pimpinan Kim : Ada beberapa hal yang harus kau relakan.

Tae Seob : Kau harus membeli Mirae Motors.

Foto SBS

Hee Woo masih bersama Sung Hwan dan Min Soo.

Min Soo : Semua orang di kampus kami menjadi gila setelah tahu kedua genius keluar.

Sung Hwan : Jangan menyebut dirimu genius.

Min Soo : Jika bukan aku, siapa lagi? Bagaimanapun, aku keluar untuk mengejar impianku, sedangkan dia melakukannya karena ingin mengubah dunia.

Hee Woo : Begitu rupanya. Itu sangat keren.

Min Soo : Tidak juga. Sebut saja gegabah.

Hee Woo : Namun, kau tidak merugikan siapa pun. Aku memujimu untuk itu.

Sung Hwan : Studi medisku entah bagaimana membuatku ingin membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih nyaman bagi manusia.

Min Soo : Namun, aku tidak yakin apakah itu hal bagus. Ubah saja namanya dan aku yakin itu akan jauh lebih baik. Maksudku, aplikasi yang dia kembangkan. Namanya kekanak-kanakan sekali. Apa itu, Heehee Talk?

Sung Hwan : Haha Talk.

Hee Woo kaget, Haha Talk?

Narasi Hee Woo : Moon Sung Hwan, pria yang mengembangkan Haha Talk.

Foto SBS

Lalu Hee Woo ingat berita tentang Sung Hwan di koran.

"Pengusaha Muda yang Gagal, Moon Sung Hwan. Meninggalkan Korea untuk Belajar di Luar Negeri."

Narasi Hee Woo : Dia mengembangkan platform yang mengubah dunia. Namun, setelah kalah dalam kasus hak milik intelektual melawan Jeil Telecommunications, dia tiba-tiba ke luar negeri untuk belajar.

Foto SBS

Min Soo tanya pendapat Hee Woo.

Min Soo : Hei. Heehee Talk akan lebih baik, bukan?

Sung Hwan : Apa namanya terlalu kekanak-kanakan?

Hee Woo : Tidak, menurutku itu bagus.

Min Soo :  bisa memercayai pendapatnya. Bagaimana menurutmu? Menurutmu itu bisa mengubah dunia?

Hee Woo : Ya, tentu saja. Maksudku... Firasatku bagus soal itu.

Sung Hwan : Hei, entah kenapa aku merasa bisa memercayainya.

Min Soo : Ini sebabnya aku ingin kau bertemu dengannya.

Hee Woo : Bagaimanapun, pasti sulit melakukan semuanya sendiri.

Foto SBS

Sung Hwan : Aku merasa sudah mencapai batasku secara finansial dan logistik. Sebenarnya aku mendaftar program yang disponsori perusahaan besar.

Hee Woo : Perusahaan besar?

Sung Hwan : Ya, Program Pengusaha Muda Chunha Telecommunications.

Hee Woo : Apa? Chunha Telecommunications, bukan Jeil?

Sung Hwan : Benar. Hasilnya belum diumumkan, tapi CEO menghubunginya dan bilang ingin bertemu dengannya.

Hee Woo : Kau tahu nama CEO-nya?

Sung Hwan : Kurasa CEO Kim Chan Il.

Hee Woo : CEO Kim Chan Il?

Foto SBS

CEO Kim Chan Il di ruangannya, tengah menerima laporan dari anak buahnya.

CEO Kim : Hei, kau tidak mengerti yang baru saja kukatakan?

Anak buahnya bilang akan melanjutkan sesuai saran CEO Kim.

"Serta ini rahasia. Bentuk tim hukum terpisah tanpa memberi tahu perusahaan."

"Apa? Tanpa memberi tahu perusahaan?"

"Hei, kau hanya perlu menurutiku dan melakukan perintahku! Begitu kita mendapatkan kode sumber Moon Sung Hwan, kita akan segera mengajukan hak paten dan hak cipta."

Anak buahnya mengerti dan beranjak keluar.

Foto SBS

CEO Kim menatap berkas program  Laporan tentang Program Pengusaha Muda Chunha Telecommunications.

CEO Kim lalu menghubungi Ji Hyun.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo mencari tahu tentang CEO Kim di internet.

Hee Woo : Kim Chan Il. Dia kini di Chunha Telecommunications, tapi dia akan memancing Moon Sung Hwan dan segera bergabung dengan Jeil Telecommunications. Begitu Haha Talk sukses, dia akan menjadi kaya dan terkenal.

Foto SBS

Kita ditunjukkan flashback ketika CEO Kim menunjukkan teknologinya pada tae Seob.

Narasi Hee Woo : Kim Chan Il adalah bawahan dan mata-mata Cho Tae Sub.

Foto SBS

CEO Kim lalu menerima telepon dan dia terkejut. Dia bergegas balik ke ruangannya dan melihat kejaksaan tengah menggeledah ruangannya.

Dia marah dan bertanya siapa pemimpin mereka. Dia bilang akan membunuh mereka semua.

CEO Kim mencengkram salah satu eksekutor. Dia fikir itu pemimpinnya.

Narasi Hee Woo : Semua orang memanggilnya hiena di hutan bisnis karena perilakunya yang agresif dan kejam. Dia penjahat yang menjual teknologi telekomunikasi dan bakat terbaik ke negara lain.

Hee Woo : Kim Chan Il-ssi,  lepaskan dia. Aku Jaksa Kim Hee Woo. Anda akan dituntut karena menghalangi hukum. Selain melanggar UU Pencegahan Persaingan Tidak Adil.

CEO Kim mencengkram Hee Woo.

CEO Kim : Dasar bedebah kecil. Kau pikir kau siapa?

Hee Woo langsung mendesak CEO Kim ke dinding dan memelintir tangannya.

CEO Kim : Hei, kau yakin bisa menanganiku?

Hee Woo : Ya, tentu.

Foto SBS
Foto SBS

Narasi Hee Woo : Andai aku tahu kebenaran di balik Haha Talk saat itu, akan kutambahkan beberapa tahun. Kim Chan II. Kali ini, aku akan lebih cepat. Aku akan menjatuhkanmu sedikit demi sedikit.

Ponsel Hee Woo berbunyi.

Sebuah pesan masuk.

"Choi Kang Jin, dia mencarimu"

Bersambung ke part 3....